Perkembangan Ahmadiyah di Tahun 2013, Pengorbanan Harta dan Waqf-e-Jadid

Khotbah Jumat

Sayyidina Amirul Mu’minin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad

 Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz

Tanggal 3 Januari 2014 di Masjid Baitul Futuh, UK.

أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.

بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)

Hal pertama yang ingin saya sampaikan ialah saya mengucapkan ‘Selamat Tahun Baru’ kepada saudara-saudara dan semua anggota Jemaat Ahmadiyah yang tersebar di seluruh dunia. Saya juga menerima ucapan Selamat Tahun Baru dari Majlis Amila, dari Jemaat-Jemaat dan dari para anggota Jemaat secara perorangan. Saya ucapkan Mubarak kepada semuanya! Ucapan Mubarak disertai doa semoga Allah Ta’ala semata-mata dengan karunia-Nya menjadikan tahun ini lebih banyak mendapat rahmat, berkat-berkat dan karunia-Nya bagi kita dibanding tahun-tahun sebelumnya. Doa ini adalah keyakinan setiap orang Ahmadi, dan memang harus demikian. Tidak ada manfaatnya kalau hanya sekedar memberi ucapan Mubarak saja,. Hanya merupakan kebiasaan orang-orang dunia belaka, jika ucapan mubarak ini tanpa disertai keinginan karunia Allah Ta’ala, rahmat dan berkat-Nya dan tanpa diserta doa.

Akan tetapi, keinginan ini juga tidak ada gunanya dan doa juga tidak mendatangkan hasil jika kemampuan dan keterampilan yang telah dianugerahkan oleh Allah Ta’ala kepada kita tidak dipergunakan secara tepat untuk meraih karunia-karunia-Nya dan tidak mengamalkan perkara-perkara yang telah diperintahkan Allah Ta’ala kepada kita untuk dilaksanakan. Hanya melaksanakan shalat nafal secara berjamaah di malam hari terakhir menjelang Tahun Baru tidak cukup bagi kita, jika tidak timbul kesadaran untuk berusaha terus melaksanakan nawafil dan meningkatkan mutu ibadah-ibadah yang lebih baik demi meraih karunia-karunia Allah Ta’ala dan berusaha melakukan setiap pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari demi meraih ridha Allah Ta’ala.

Jika dua hari yang lalu kita memulai Tahun Baru dengan pikiran dan keinginan seperti itu kemudian kita memberi selamat dan mubarak kepada satu sama lain dengan perasaan demikian, maka kita akan termasuk kedalam golongan orang-orang yang berusaha untuk meraih berkat, rahmat serta karunia Allah Ta’ala. Semoga Allah Ta’ala memberi taufiq kepada setiap dari kita semua untuk memiliki pikiran seperti itu. Jika tidak, kita mohon semoga Allah Ta’ala semoga Dia menjadikannya demikian. Pikiran itulah juga yang telah menjadikan kita bersyukur kepada Allah Ta’ala di tahun yang lalu, semata-mata Allah Ta’ala dengan karunia-Nya telah memberi ihsanat dan ni’mat-ni’mat kepada kita, yang telah membuat kita bersujud syukur di hadapan Allah Ta’ala. Bersujud syukur dengan hati ikhlas di hadapan Allah Ta’ala itulah merupakan tujuan kehidupan kita, sebagaimana Allah Ta’ala sendiri telah memberi tahukannya kepada kita. Pendek kata, itulah ruh yang harus menjadi niat dan tujuan dari ucapan mubarak kita yang disampaikan kepada satu sama lain.

Apabila kita mengadakan analisa kembali keadaan Jemaat pada tahun yang lalu, banyak kesulitan kita hadapi. Namun, dalam tahun 2013 yang lalu, Allah Ta’ala telah menurunkan karunia-karunia-Nya kepada kita tidak terhitung banyaknya. Maka, jika kita ingin agar karunia-karunia itu tetap turun kepada kita, maka harus berusaha keras untuk memohon karunia-karunia itu dengan sangat merendahkan diri, dengan semangat juang dan disertai banyak doa. Terutama mereka yang telah ditugaskan untuk melakukan engkhidmatan terhadap Jemaat. Mereka harus ingat selalu bahwa demi menarik karunia Allah Ta’ala, secara khusus mereka harus berusaha merendahkan diri, bersikap lemah lembut dan banyak memanjatkan doa.

Kebanyakan orang merasa gembira dengan mengatakan, “Kami mendapat taufiq bekerja/berkhidmat dalam berbagai kedudukan dalam Jemaat.” Memang tidak diragukan lagi bahwa perkataan “mendapat taufiq bekerja” keluar dari mulut mereka sendiri. Namun, perkataan “mendapat taufiq bekerja/berkhidmatakan terpenuhi haq-haqnya dengan sempurna apabila di dalam sudut relung pikiran kita sedikit pun tidak tersirat keinginan untuk mendapatkan suatu kedudukan di dalam Jemaat. Melainkan, hanya tertanam pikiran semata-mata untuk berkhidmat kepada agama. Anggaplah pengkhidmatan agama itu sebuah karunia Ilahi (Khidmat-i-diin ko ik fadhl Ilahi samjhe). Pikiran inilah yang harus selalu tertanam di dalam lubuk hati kita. Di dalam lubuk hati kita tidak boleh ada perasaan ananiyah (keakuan), bangga, sombong dan menganggap diri lebih baik dari orang lain.

Allah Ta’ala mencurahkan berkat yang tidak terhingga kepada orang yang berkhidmat dengan motif pikiran dan perasaan seperti itu dan berlaku lemah lembut serta merendahkan diri. Dengan mengamalkan hal itu, para asisten dan orang-orang yang menjadi kerabat kerjanya pun melaksanakan tugas-tugas mereka dengan kerja sama yang baik dan penuh semangat. Para anggota Jemaat juga dengan hati senang dan gembira menyambut setiap seruan atau perintahnya. Semoga Allah Ta’ala memberi taufiq kepada semua anggota pengurus dan semua petugas untuk menjalankan tugas-tugas mereka dengan penuh ikhlas, merendahkan diri, semangat dan lebih banyak memanjatkan doa daripada sebelumnya. Jika sudah demikian keadaan mereka maka pasti mereka akan menjadi sulthaanan nashiira a helping power – kekuatan yang menolong bagi Khalifa-e-Waqt. Semoga para anggota Jemaat menjadi orang-orang yang dengan penuh ketaatan selalu mendahulukan tugas-kewajiban Jemaat diatas semua tugas-tugas lainnya, agar dapat menjadi orang-orang yang selalu menyaksikan pemandangan karunia-karunia Allah Ta’ala.

Sebagaimana setiap Ahmadi telah maklum bahwa tugas kita semua untuk memajukan amanat Misi Hadhrat Masih Mau’ud as. Artinya, kepada beliau as telah diserahkan tugas mengembangkan amanat Islam ke seluruh dunia. Menghimpun kembali orang-orang Muslim yang sudah cerai-berai dan membuat dunia tunduk sujud di hadapan Allah Ta’ala Yang Maha Tunggal. Dengan karunia Allah Ta’ala pekerjaan ini dengan semangat tinggi sedang dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah. Pembangunan Rumah Misi, pembangunan Masjid-masjid, pekerjaan Tabligh, mempersiapkan literatur dan penyebarannya, mempersiapkan tenaga Muballighin dan Murabbi kemudian menyebarkan mereka kemedan amal, dengan karunia Allah Ta’ala sedang dilaksanakan oleh Jemaat Ahmadiyah.

Sebagaimana telah saya katakan, sesuai dengan firman Allah Ta’ala, tujuan kehidupan kita adalah untuk beribadah kepada-Nya. Shalat berjamaah wajib atas orang-orang Muslim laki-laki dan untuk menunaikan shalat berjamaah sangat perlu mengusahakan pembangunan masjid-masjid di tempat atau kawasan yang sesuai. Diantara karunia yang tidak terhitung banyaknya dianugerahkan Allah Ta’ala kepada Jemaat sepanjang tahun 2013, diantaranya Dia telah memberi taufiq untuk membangun banyak sekali masjid-masjid di seluruh dunia dan meramaikannya dengan orang-orang beribadah di dalamnya. Misalnya di Negara-negara Eropah, Australia dan beberapa negara di Timur Jauh, dan terutama sekali di India dan negara-negara Afrika banyak sekali pembangunan telah dilakukan. Baiklah sekarang saya akan melaporkannya dengan ringkas tentang itu semua.

Sepanjang tahun 2013 yang lalu, dengan karunia Allah Ta’ala telah dibangun 136 buah Masjid dan tambahan lagi, di beberapa kampung di India telah dibangun Masjid-masjid dalam corak tempat beribadah bersifat sementara dengan menggunakan bahan-bahan dari kayu dan atap seng jumlahnya sebanyak 22 buah. Selain itu, 258 buah Masjid telah dianugerahkan oleh Allah Ta’ala kepada Jemaat. Masjid-masjid itu diperoleh melalui Tabligh, Imam-Imam Masjid dengan penduduk kampung bersama-sama masuk Jemaat Ahmadiyah, dan mereka telah membawa Masjid juga bersama mereka menggabungkan diri dengan Jemaat.

Sebagaimana telah saya katakan bahwa pekerjaan ini banyak dilakukan di negara-negara Afrika dan di India. Dari 158 buah Masjid yang telah dibangun, 102 Masjid permanen diantaranya dibangun di Afrika dan 22 buah di India yang dibangun dengan bahan sementara agar dapat segera dipergunakan sesuai dengan keperluan yang mendesak. Saat ini di Afrika ada 41 buah Masjid sedang dibangun. Seperti telah saya sampaikan, di negara-negara selainnya juga di tahun yang lalu banyak masjid telah dibangun dan banyak juga yang masih sedang dibangun. Begitu juga mission house (Rumah Misi, Darut Tabligh, Pusat Tabligh dan Dakwah), sebanyak 121 buah Rumah Misi dan pusat Tabligh telah dibangun, diantaranya 77 buah di Afrika dan 5 buah di India. India yang merupakan Negara yang sangat luas dan Afrika juga sebuah benua besar. Di Afrika bagian barat dan timurnya Jemaat sedang berkembang dengan pesat sekali di 7 atau 8 Negara.

Telah saya katakan, tugas kita adalah mengembangkan amanat Islam ke seluruh dunia. Untuk menyebarluaskan ajaran Islam ke setiap penjuru dunia, agar dunia mengetahui ajaran Islam yang indah dan sejati. Dengan karunia Allah Ta’ala, para Muballigh kita sedang menjalankan tugas ini dengan giat sekali. Selain dari pada itu, ketika saya melakukan lawatan ke beberapa Negara di dunia, sebagai hasilnya Jemaat mulai banyak dikenal, dunia telah mendengar keindahan ajaran Islam yang sejati. Kemudian sambil mengembangkan perkenalan itu para Muballigh secara tetap menulis berbagai artikel tentang Islam di surat kabar-surat kabar setempat. Banyak juga diantaranya yang mengutip khotbah-khotbah saya untuk mengisi kolom-kolom Surat Kabar secara dawam menyampaikan ajaran Islam yang sejati. Dengan karunia Allah Ta’ala amanat-amanat Islam semakin berkembang sangat luas di tahun yang lalu.

Saya telah menjelaskan sebelumnya juga tentang lawatan saya ke beberapa Negara. Ketika saya melawat ke Amerika pada tahun yang lalu, secara keseluruhan sebanyak 12 juta orang telah menerima pesan-pesan ajaran Islam. Di waktu lawatan ke dua kota di Kanada, 8,5 juta penduduk telah menerima pesan-pesan ajaran Islam. Jadi, di kedua negara ini ada 20,5 juta manusia telah menerima amanat ajaran Islam melalui cara itu. Dari segi ini juga tidak terhitung banyaknya karunia Allah Ta’ala turun kepada kita sehingga terbuka jalan-jalan baru untuk menyampaikan amanat Ahmadiyah kepada penduduk dunia.

Dalam lawatan saya selalu terbuka jalan untuk menyampaikan amanat ini, setelah itu lebih luas lagi ditingkatkan oleh para Muballigh yang mempunyai semangat dan kecintaan tinggi untuk bertabligh dan dengan karunia Allah Ta’ala usaha-usaha merekapun diberkati dengan sukses yang sangat gemilang. Begitu juga di waktu lawatan ke Jerman saya mendapat taufiq untuk meletakkan batu pondasi pertama dua buah Masjid dan menghadiri Jalsah Salanah juga di sana. Di sana semua upacara diliput oleh Radio, TV dan juga oleh beberapa buah Surat Kabar Lokal. Bukan terbatas hanya media Jerman saja melainkan saluran TV Austria, Switzerland yang berdekatan dengan perbatasan Negara Jerman bersama-sama meliput semua kegiatan selama lawatan saya di Jerman, hingga secara keseluruhan amanat Ahmadiyah telah sampai kepada 4 juta orang. Kemudian lawatan ke Singapura, Australia, Selandia Baru dan Jepang. Selama lawatan ke negara-negara itu sejumlah media meliput perjalanan saya dengan luas sekali. Sebagaimana telah saya katakan sebelumnya, amanat Ahmadiyah telah sampai kepada 30 juta orang di sana.

Hal itu semua semata-mata karunia Allah Ta’ala, yang tidak mungkin dapat diraih hanya melalui usaha manusia. Keadaan usaha manusia hanyalah demikian, Sekretaris Umur Kharijiyah (Komunikasi Eksternal) kita di Australia mempunyai hubungan erat dengan perwakilan Pers Australia dan telah berusaha untuk membuat perjanjian dengan reporter Surat Kabar wilayah untuk wawancara. Namun ketika sudah sampai pada waktunya untuk interview, reporter itu meminta maaf tidak bisa datang. Tetapi, Allah Ta’ala telah mengatur demikian rupa, 15 menit setelah reporter surat kabar wilayah itu menyatakan keberatan tidak bisa hadir, perwakilan surat kabar Nasional sedang dihubungi, ternyata diketahuilah ia sedang duduk menantikan pemberitahuan kapan waktunya lawatan saya ke Australia. Setelah 15 menit kemudian ia pun datang untuk melakukan interview.

Pendek kata, hal itu semata-mata karunia Allah Ta’ala Yang Mahakuasa Yang telah menunjukkan tanda Kekuatan dan Pertolongan-Nya yang sangat khas kepada kita. Sedangkan pada waktu itu para Anggota Pengurus Jemaat Australia sedikitpun tidak mempunyai perkiraan dan harapan bahwa dalam waktu yang sangat singkat itu, perwakilan Surat Kabar mana kiranya yang akan dapat melangsungkan wawancara. Sedangkan yang datang itu perwakilan Surat Kabar Nasional. Kemudian, hasil wawancaranya itu segera dimuat dalam Surat Kabar Nasional, hal itu betul-betul telah terjadi di luar perkiraan dan hasilnya mengagumkan sekali.

Dalam sejarah Jemaat Jerman juga merupakan yang pertama kali bahwa Televisi Nasional di sana meliput berita tentang Jemaat. Saluran TV Nasional dan saluran TV Internasional Australia telah menyiarkan berita-berita tentang Jemaat. Sebelumnya juga telah saya beritahukan bahwa melalui siaran TV Internasional mereka, berita tentang Jemaat menjangkau hingga 46 Negara. Kemudian TV Nasional New Zealand dan saluran TV Maori, suku pribumi di sana juga telah menyiarkan berita-berita tentang Jemaat. Di Jepang sebuah Surat Kabar yang mempunyai sirkulasi sebanyak 20 juta telah mewawancarai saya kemudian menyiarkannya. Bukan hanya itu saja, bahkan sesudahnya juga mereka mewawancarai Missionary Incharge (Kepala Misi) di sana, kemudian menyiarkan lagi dalam Surat Kabar mereka. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Islam. Mereka menyiarkan berita tentang Masjid kita juga yang merupakan Masjid pertama sedang dibangun di sana.

Dengan karunia Allah Ta’ala, Jemaat di Jepang telah memperoleh sebuah tempat yang sangat baik dan cukup luas sekali. Di atas tanah itu sudah tersedia bangunan sebuah ruangan luas dan ruangan itu sudah menjurus kearah Qiblat, dan kita tidak perlu mengadakan perobahan lagi. Pendek kata, dengan dibangunnya Masjid itu perkenalan Islam di Jepang semakin meningkat melalui Jemaat Ahmadiyah sehingga sebagaimana telah saya katakan, berkat lawatan dan dibangunnya Masjid ini timbul perhatian masyarakat di Jepang, bukan hanya sementara lalu dilupakan, melainkan setelah itu juga mereka melakukan interview kepada Muballigh di sana sehingga menambah luas informasi yang telah disiarkan sebelumnya. Walhasil, karunia Allah Ta’ala Yang Maha kuasa tidak terhitung banyaknya.

Melalui Radio dan TV, selama lawatan-lawatan saya, telah disampaikan amanat Islam Ahmadiyah kepada 182.600.000 (seratus delapan puluh dua juta enam ratus ribu) orang di dunia. Begitu juga di tahun 2013, melalui 1.088 buah Surat Kabar telah disampaikan amanat Islam Ahmadiyah kepada lebih dari 16.260.000 (enam belas juta dua ratus enam puluh ribu) orang. Jadi, ini semua semata-mata karunia dan ihsan Allah Ta’ala Yang telah mempersiapkan semua sarana untuk menyampaikan amanat Ahmadiyah Islam sejati kepada dunia.

Kegiatan-kegiatan Jemaat Ahmadiyah yang sedang dilakukan di negara-negara Afrika tidak termasuk di dalam laporan ini. Di sana juga pekerjaan-pekerjaan sangat luas ruang lingkupnya sedang giat dilaksanakan. Di sana amanat Islam Sejati telah disampaikan kepada penduduk dalam jumlah puluhan juta orang melalui media. Di Ghana, TV nasional milik Negara Ghana bernama Ghana Broadcasting Corporation sudah memulai menyiarkan program-program MTA. Jalsah Salanah yang dilaksanakan pada tahun 2013 di sana telah disiarkan melalui TV nasional mereka. Program-program itu bisa disaksikan di Negara-negara tetangga Ghana juga melalui satelit. Jadi, Allah Ta’ala sedang membuka jalan yang sangat luas dan terbuka untuk menyebarkan amanat Islam Sejati kepada penduduk dunia.

Dalam tahun 2013 itu banyak resepsi telah diadakan dan orang-orang yang ikut menghadiri resepsi-resepsi itu sangat terkesan. Yang hadir terdiri dari orang-orang terpelajar seperti para politisi dan policy makers (para pembuat kebijakan). Apabila mereka telah mengetahui ajaran Islam yang sejati, mereka menganggap semua pandangan itu sebagai barang baru bagi mereka. Dengan sesungguhnya mereka pikir, ini bukan suatu pandangan atau suatu gambaran yang dibuat-buat melainkan sebagai ajaran Islam yang sejati. Hal itu bagi mereka sangat mengherankan, betapa indahnya ajaran Islam itu. Maka, berkat-berkat Allah Ta’ala yang mana yang hendak kita hitung?

Beberapa orang yang bertabiat munafiq apabila melihat semua hal itu, mulai berkata, “Hal itu telah terlaksana melalui usaha si Fulan, atau demikian banyak perbelanjaan yang telah dihambur-hamburkan untuk melakukan hal itu, dan sebagainya.” Walhasil ada juga beberapa orang yang bertabi’at demikian dalam Jemaat ini. Sesungguhnya demi menyampaikan amanat Jemaat ini tidak diperlukan tenaga seseorang yang khusus, semuanya terjadi semata-mata melalui karunia Allah Ta’ala. Tidak pula kita membelanjakan uang banyak, sebagaimana beberapa orang-orang Munafiq tanpa sebab menyebarkan isu yang dibuat-buat kepada orang banyak. Orang-orang Jemaat harus waspada dari pengaruh orang-orang seperti itu. Orang-orang munafiq berbicara dengan bermacam-macam cara.

Pekerjaan Jemaat yang sangat besar dan luas itu tidak dapat dilaksanakan oleh siapapun. Semuanya telah terlaksana semata-mata karena karunia Allah Ta’ala. Jika Allah Ta’ala tidak menghendaki, betapapun kerasnya usaha yang kita lakukan, tidak akan pernah berhasil. Bahkan, saya melihat di dalam berbagai lawatan, kebanyakan orang-orang besar sangat ingin berjumpa. Mereka memohon untuk berjumpa dengan saya, tapi saya menolaknya karena alasan tertentu kemudian dengan sangat merendahkan diri berulang kali memohon untuk berjumpa dengan saya dan beberapa anggota Jemaat juga menjadi saksi terhadap hal itu. Oleh sebab itu anggapan atau keraguan yang tertanam dalam hati seseorang bahwa dengan perantaraan bertemu dengan orang-orang tertentu amanat Jemaat kita tersebar ke seluruh dunia atau melalui seseorang amanat itu tersebar, yang demikian itu salah sekali.

Semua yang sedang terjadi ini semata-mata karunia Allah Ta’ala dan inilah yang telah Dia janjikan kepada Hadhrat Masih Mau’ud as:  ‘Mei teri tabligh ko zamin ke kinaroong tak pahonchaungga.’ – “Aku akan sampaikan tabligh engkau ke seluruh pelosok dunia.” Bukan seseorang yang akan menyampaikan tabligh beliau as ini, melainkan Allah Ta’ala sendiri. Oleh karena itu, setiap orang harus selalu ingat bahwa kita tidak bermaksud untuk meminta sesuatu dari seorang manusia atau seorang pemimpin dunia dan tidak pula kita memerlukannya. Tumpuan kita semata-mata hanya kepada Zat Allah Ta’ala. Dia-lah Teman kita dan Dia-lah Penolong kita, Yang telah memperlihatkan pemandangan luar biasa mengenai kemajuan Jemaat Ahmadiyah.

Kemajuan-kemajuan Jemaat Ahmadiyah di Afrika telah membuat gelisah dan cemas orang-orang yang menamakan diri ulama dan beberapa pemimpin bangsa di sana. Mereka sedikit pun tidak merasa gembira bahwa dunia sedang berhimpun dibawah naungan bendera Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, Hadhrat Muhammad saw. Bahkan, mereka takut jika orang-orang dunia itu menjadi orang-orang Islam sejati melalui usaha Jemaat Ahmadiyah. Beberapa hari yang lalu di Afrika mereka itu telah melakukan usaha-usaha keras. Mereka cemas mengapa banyak orang di sana sedang masuk Islam melalui Jemaat Ahmadiyah, sedang menjauh dari kerusuhan dan kekacauan. Mereka meninggalkan gerakan yang dinamakan jihad yang dengan cara itulah orang-orang yang menamakan diri Ulama itu melakukan tabligh Islam melalui kekerasan dan terorisme. Hal itulah yang telah membuat gelisah dan cemas terhadap orang-orang yang menamakan diri Ulama dan beberapa pemimpin Bangsa di sana.

Muballigh kita di Negara Togo, Afrika melaporkan bahwa beliau telah mengadakan lawatan ke Ayagupe di Negara itu, beberapa orang yang baru baiat masuk Jemaat Ahmadiyah memberitahu kepada beliau bahwa sebuah grup orang-orang Muslim telah datang di sana. Mereka membagi-bagikan makanan dan minuman kepada kami kemudian mereka berkata: “Kami ingin mengajak saudara-saudara masuk Islam.”

Para Mubayyi’in baru itu menjawab: “Tuan-tuan mengajak kami masuk Islam ataukah menyuap kami dengan makanan dan minuman ini agar kami masuk Islam? Kami sekali-kali tidak mau berbuat demikian, sebab telah datang Jemaat Ahmadiyah ke sini dan mereka menablighkan Islam kemudian kami pun telah masuk Islam melalui mereka. Mereka tidak memberi apapun untuk menyuap kami dan mereka sedang mengajar kami Islam yang sangat indah. Mereka mengajar cara-cara menunaikan sembahyang juga kepada anak-anak kami, dan mereka mengajar cara-cara membaca Al-Qur’an juga. Oleh sebab itu ambillah kembali barang-barang makanan dan minuman ini dan kami tidak bersedia menerima Islam yang anda ajarkan kepada kami. Kami hanya akan menerima Islam sejati yang dibawa oleh Hadhrat Rasulullah saw yang sekarang sedang ditablighkan oleh Jemaat Ahmadiyah.” Setelah kejadian itu iman para Ahmadi baru itu semakin bertambah kuat dan sekarang mereka pun telah membangun sendiri sebuah Masjid di sana.

Demikian juga, Muballigh dari Niger menulis, “Kami pergi ke sebuah kampung bernama Bernikoni disebut juga Botoro. Setelah ditablighi maka semua penduduk kampung itu Baiat masuk Ahmadiyah. Pelajaran membaca Al-Qur’an segara diterapkan kepada anak-anak di sana dengan menggunakan Yassarnal Qur’an. Imam Masjid itu segera diberi pelajaran Agama dan program tarbiyyat juga telah disusun. Ketika berita ini sampai kepada seorang Imam golongan Wahabi, ia bersama sebuah grup para Maulwi tiba-tiba sampai ke kampung itu dan mulai menyampaikan pidato di hadapan masyarakat, ‘Ahmadiyah kafir dan keluarlah kalian dari Ahmadiyah, kami akan membangun sebuah Masjid untuk saudara-saudara di kampung ini.’

Kepala Kampung itu berkata: ‘Saya seorang Muslim semenjak lahir dan sekarang saya sudah sampai ke bagian akhir umur saya. Saya tidak pernah melihat seorang anak perempuan pun di kampung ini yang membaca Al-Qur’an dan berbicara sesuatu tentang Islam. Akan tetapi berkat Jemaat Ahmadiyah datang ke sini anak-anak perempuan kami memperdengarkan doa-doa dan hadis-hadis kepada kami. Oleh sebab itu sekarang untuk pertama kali kami maafkan perbuatan kalian yang membuat keributan ini. Jika nanti datang lagi ke sini akan saya kerahkan anak-anak muda Kampung ini untuk memukul dan menghalau kalian dari sini.’ Mendengar ancaman ini para Maulwi itu merasa takut, segera masuk ke mobil mereka dan lari dari situ.

Muballigh kita dari Burkina Faso, Afrika melaporkan; “Di wilayah Banfora terdapat sebuah cabang Jemaat kita namanya Niyakara. Di Kampung itu 210 orang dewasa telah Baiat masuk Ahmadiyah dalam tahun 2013 ini. Di Kampung itu ada dua buah keluarga pengikut golongan Ansar-e-Deen. Mereka menemui para anggota Jemaat kita dan berkali-kali berusaha memaksa mereka untuk keluar dari Ahmadiyah dan mengajak mereka masuk golongan Ansar-e-Deen itu. Namun para anggota Jemaat tidak menghiraukan perkataan mereka berdua itu. Para anggota Jemaat memberi tahu bahwa golongan Ansar-e-Deen memaksa mereka untuk keluar dari Ahmadiyah dan disuruh masuk golongan Ansar-e-Deen. Namun mereka berkata, ‘Sebagaimana berkat tabligh dan tarbiyyat Ahmadiyah telah memberi ketenangan dan ketenteraman hati kami, tidak mungkin kami akan kembali lagi kepada kegelapan. Dengan karunia Allah Ta’ala, mereka sudah mulai membayar candah juga.’

Begitu juga telah terjadi dengan Jemaat di Benin, Afrika. Ada sebuah Jemaat kecil di Kampung Kodjromede. Seorang bernama Kareem telah Baiat masuk Ahmadiyah. Dua tiga bulan kemudian setelah dipengaruhi oleh para ulama ghair Ahmadi, dia berbalik dan mulai melawan Jemaat Ahmadiyah. Muallim Jemaat di kawasan itu melaporkannya kepada Tuan Amir Jemaat Benin bahwa orang itu telah memaki-maki Jemaat menggunakan kata-kata yang sangat kotor. Tuan Amir berkata kepada Muallim itu; ‘Jangan khawatir! Allah Ta’ala telah berjanji kepada Hadhrat Masih Mau’ud as bahwa jika seorang telah murtad, Allah Ta’ala dengan karunia-Nya akan memberi gantinya kepada Jemaat.’

Pada hari yang sama Tn. Amir dan Muallim itu pergi ke satu Kampung bernama Akonope untuk bertabligh kepada Raja lokal atau Chief Kampung itu. Dengan karunia Allah Ta’ala setelah ditablighi Chief Baiat masuk Jemaat Ahmadiyah. Kemudian, dalam pertemuan itu ada dua orang lagi dari Kampung Waga. Mereka mengundang datang ke kampung mereka untuk bertabligh di sana. Pergilah Tuan Amir dengan Muallim ke Kampung itu. Setelah menunaikan shalat Maghrib di Kampung itu mulailah mereka berdua bertabligh di sana. Dengan karunia Allah Ta’ala 32 orang telah menyatakan Baiat masuk kedalam Jemaat Ahmadiyah dan sekarang berdirilah sebuah Jemaat lokal di sana. Orang yang telah murtad dan suka memaki-maki Jemaat itu telah menjadi buronan dan dicari Polisi karena suatu pelanggaran. Lalu, dia pun menghilang dari kampung.

Tn. Misionary Incharge Nigeria menulis, “Di wilayah Kamerun ada satu tempat bernama Foumban terkenal dengan penduduk mayoritas Muslim. Untuk pertama kali di sana telah diadakan Jalsah Khilafat. Seperti tahun-tahun yang lampau tahun ini sebuah grup terdiri dari beberapa orang Muslim dari Pakistan telah datang ke Kampung itu dan berusaha untuk membuat Jemaat menjadi sasaran serangan mereka. Karena berita Jalsah Khilafat sering disiarkan melalui TV dan Radio sehingga berita ini telah sampai kepada mereka juga. Karena itu, sebuah grup Jemaat Tabligh datang ke sana. Mereka terdiri dari 24 orang, 10 orang dari Kenya dan 14 orang dari Kamerun dan dari perbatasan Chad. Dengan karunia Allah Ta’ala di kota itu terdapat mayoritas anggota Jemaat Ahmadiyah dan Chief serta Imam dan Naib Imam serta semua anak buah mereka juga telah Baiat masuk Ahmadiyah sejak tiga tahun lamanya.

Grup Muslim itu telah menjalin hubungan komunikasi dengan Muallim Ahmadiyah yang melalui beliau amanat Ahmadiyah telah sampai ke setiap rumah di kota itu. Ketika Grup Muslim itu datang ke rumah Muallim Sahib (Bapak Muallim), istri Tn. Muallim memberitahu bahwa suaminya sedang pergi ke luar kota. Mereka pun pergi ke Masjid Central yang cukup besar di kota itu dan alhamdulillah Masjid itu adalah Masjid Ahmadiyah. Di tempat itu mereka memohon kepada Chief Imam untuk bertabligh dan ingin menjelaskan semua tentang Jemaat Ahmadiyah kepada saudara-saudara di sini. Mendengar perkataannya itu Chief Imam kita itu berkata kepada mereka; ‘Jika anda bermaksud berpidato menentang Ahmadiyah, saya beritahukan pada anda, Masjid tempat anda sedang berdiri ini, adalah Masjid Ahmadiyah dan dengan karunia Allah Ta’ala kami semua adalah Muslim Ahmadi. Oleh sebab itu, sekali-kali kami tidak mengizinkan anda untuk bertabligh di sini. Anda semua boleh meninggalkan tempat ini.’ Akhirnya mereka dilaporkan kepada Polisi kemudian mereka diusir dari kota itu.”

Demikian juga sekarang Pakistani Maulvi (para ulama dari Pakistan) sudah berkumpul di South Africa (Afrika Selatan). Sebuah grup terdiri dari 20 orang Maulwi Pakistani berada di sana ada yang datang dari India, Saudi Arabia dan beberapa orang Maulwi lokal juga berkumpul di sana. Mereka sedang membuat program untuk menentang Jemaat Ahmadiyah bekerja sama dengan Muslim Judicial Council (Dewan Hukum Islam) di sana.

Laporan dari Jemaat Ahmadiyah Sierra Leone, Afrika juga sama seperti itu. Di Sierra Leone banyak mullah dari Pakistan jebolan Universitas Al-Azhar di Mesir, dan ulama Sierra Leon berjumlah ratusan juga yang pernah belajar di Saudi Arabia telah sampai ke sana dengan biaya dari Saudi Arabia. Dalam setiap penerbangan banyak sekali orang sedang berdatangan ke Sierra Leone. Kemudian mereka menyebar ke kota-kota dan kampung-kampung dengan tujuan menghasut masyarakat untuk menentang Ahmadiyah dan Syi’ah.

Maksud kedatangan mereka bukan untuk bertabligh melainkan semata-mata hanya untuk menimbulkan perselisihan dan perpecahan serta untuk menimbulkan kekacauan. Bahkan sekarang mereka mengadakan Africa-Arab Summit (pembicaraan tingkat tinggi Afrika-Arab) dengan perbelanjaan sangat besar dialokasikan untuk Afrika umumnya dan khususnya untuk Sierra Leone dengan janji akan memajukan ekonomi dan memajukan pendidikan di sana. Cerita-cerita itu semua dimuat di surat-surat kabar; “Kami akan membuat ini membuat itu dan sebagainya”, akan tetapi sebagaimana biasa, dan sering sekali terjadi sebelumnya juga di sana, mereka mengumumkan untuk memberi bantuan keuangan, dan akhirnya, bantuan apapun tidak pernah terbukti, jika ada bantuan pun hanya mereka sendiri yang menerima kemudian mereka makan sendiri sampai habis. Dan insya Allah, sekarang juga hasilnya seperti itulah akan terjadi.

Walhasil, semakin meningkat kemajuan diraih oleh Jemaat, semakin banyak karunia Allah Ta’ala turun kepada Jemaat, permusuhan musuh juga semakin gencar bahkan akan terus berlaku. Kita tidak akan khawatir karena mereka, dan memang kita tidak boleh khawatir, akhirnya taqdir kegagalan dan kekalahan sudah ditentukan bagi mereka. Apa yang perlu kita pikirkan dan khawatirkan adalah, bagaimana untuk meraih karunia Allah Ta’ala di masa mendatang, agar kita mampu menghadapi permusuhan dari pihak para penentang, kita harus memperkuat iman jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Kita harus berusaha jauh lebih giat dari sebelumnya untuk menyempurnakan misi Hadhrat Masih Mau’ud as dan kita harus menaruh perhatian jauh lebih banyak dari sebelumnya dalam memanjatkan doa-doa kepada Allah Ta’ala. Penuhilah tahun ini dengan doa-doa. Kita harus menaruh perhatian demikian rupa terhadap istighfar dan shalawat, hingga Allah Ta’ala selalu memandang kita dengan penuh kasih sayang dan menganugerahkan karunia-karunia-Nya semakin luas kepada kita hingga rencana makar dan kejahatan musuh-musuh Dia timpakan kembali keatas muka mereka sendiri. Semoga Allah Ta’ala menyapu bersih setiap penentang dan setiap pihak yang memusuhi kita.

Semoga Dia menurunkan karunia-Nya setiap hari kepada kita jauh lebih deras dari sebelumnya. Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda: “Allah Ta’ala telah menanamkan kekuatan di dalam doa. Allah Ta’ala berulang kali memberi tahu saya melalui ilham-ilham bahwa apapun yang akan terjadi semuanya melalui doa. Memang Senjata kita hanyalah doa. Selain dari itu tidak ada senjata lain yang saya miliki.”[1] Itulah senjata yang juga harus kita gunakan. Semoga kita menjadi orang-orang yang menggunakan senjata itu dengan sebaik-baiknya.

Hari ini adalah Jumat pertama di bulan Januari. Sesuai dengan kebiasaan pengumuman tahun baru Waqf-e-Jadid juga dilakukan di dalam hari Jumat pertama ini. Dan karunia Allah Ta’ala yang turun melalui Waqf-e-Jadid selama tahun yang lalu juga dibicarakan. Sebagian dari padanya telah saya jelaskan. Banyak sekali Candah Waqf-e-Jadid dibelanjakan di Negara-negara Afrika. Dan hal itu juga merupakan karunia Allah Ta’ala bahwa Candah ini telah menjadi sarana untuk memperluas ruang lingkup pertablighan di sana dan juga untuk membiayai pembangunan Masjid-masjid, disamping untuk kegiatan-kegiatan lainnya juga.

Sebagaimana kita semua maklum anjuran candah Waqf-e-Jadid sebelumnya berlaku hanya untuk Pakistan saja dan di zaman Hadhrat Khalifatul Masih IV r.h. telah diperluas gerakannya ke negara-negara luar Pakistan, agar pekerjaan Jemaat di Afrika dan Negara India dapat dikembangkan lebih luas lagi. Sebagaimana telah saya terangkan bahwa dalam satu tahun yang lalu di Negara-negara Afrika dan India banyak Masjid-masjid dan Rumah Misi telah dibangun dan beberapa buah gedung juga telah dibeli.

Selain dari itu, kegiatan-kegiatan Tabligh diperluas sehingga hasilnya dengan karunia Allah Ta’ala ratusan ribu orang yang bertabiat suci bersih telah memperoleh taufiq untuk Baiat masuk Jemaat Ahmadiyah Islam sejati. Tidak ragu lagi bahwa para Ahmadi yang tinggal di negara-negara ini juga sesuai dengan kemampuan mereka sedang memberikan pengorbanan-pengorbanan harta yang sangat luar biasa. Akan tetapi disebabkan kemiskinan, mereka tidak bisa menyerahkan pengorbana dalam jumlah banyak untuk memenuhi keperluan perbelanjaan Jemaat mereka. Oleh sebab itu canda Waqf-e-Jadid dari Negara-negara kaya secara khusus dibelanjakan di Negara-negara Afrika dan India. Akan tetapi, sebagaimana telah saya katakan bahwa para anggota Jemaat di Negara-negara itu juga menyerahkan pengorbanan dengan semangat yang menakjubkan.

Muballigh di Guinea Conakry, Afrika menulis; “Seorang anak muda Ahmadi, Muhammad Syakoor memberi tahu bahwa hari untuk melangsungkan perkawinannya sudah ditetapkan. Sedangkan di rumah tidak ada uang banyak untuk memenuhi keperluan perkawinan itu. Dari mana uang yang diharapkan akan diperoleh, dari sana berulang kali diterima keputusannya yang membuat putus asa. Pada waktu itu juga ada tagihan untuk membayar candah, maka uang yang ada di rumah dibayarkan untuk candah Waqf-e-Jadid. Mendengar hal itu calon isterinya menjadi gelisah dan risau, dan berkata kepadanya: ‘Apa yang telah engkau lakukan ini, uang yang ada hanya sedikit pun telah dibayarkan sebagai candah.’ Ia berkata kepadanya: ‘Saya dengan karunia Allah Ta’ala, seorang beriman dan yakin sepenuhnya kepada Allah Ta’ala. Janganlah gelisah dan khawatir, Allah Ta’ala sendiri akan menolong kita, dan apapun yang diserahkan di jalan Allah Ta’ala tidak pernah sia-sia.’ Hari berikutnya ketika ia pergi ke tempat kerja, di sana ia menerima semua uang yang diharap-harapkannya itu dan sore hari itu ketika sampai di rumah sambil membawa uang itu, semua orang takjub keheranan.” Perhatikanlah bagaimana Allah Ta’ala Yang Maha Pemurah dengan cepat telah menurunkan karunia kepadanya. Betapa menakjubkannya, bagaimana orang itu dengan ikhlas telah melakukan pengorbanan di jalan Allah Ta’ala.

Muballigh kita di Benin, Afrika menulis, “Pada permulaan tahun 2013 ini di wilayah Cotono di kawasan Atlantik demikian banyak hujan turun sehingga banyak sekali panenan para petani yang hancur, semua terbenam kedalam air dan mengakibatkan penduduk kelaparan. Jangankan para anggota mempunyai uang untuk membayar canda, semua bahan makanan juga sudah habis tenggelam kedalam air, tidak ada lagi yang harus dimakan. Dalam situasi demikian mereka juga menulis surat permohonan doa kepada saya. Kemudian Jemaat di sana membuat keputusan, akan membayar canda apabila kita telah menghasilkan panenan, sekarang panenan kita telah hancur. Untuk yang akan datang marilah kita tanam diatas sebidang tanah khusus yang semua hasilnya akan kita jual untuk membayar candah. Maka mereka lakukan hal itu dan Allah Ta’ala telah memberkatinya dengan hasil panen yang sangat baik sehingga mereka mampu membayar canda sebanyak 11.800 franc.”

Seorang wanita di Gambia berkata; “Ketika pemungut candah datang ke rumah saya, berulang kali saya masuk rumah untuk menarik candah dari setiap anak saya.” Muballigh Sahib (Bapak Muballigh) berkata: ‘Melihat keadaan ini, anak-anak beliau juga pergi ke rumah mereka masing-masing. Berapa pun uang yang anak-anak mereka miliki, mereka serahkan untuk membayar candah, mereka tidak mau ketinggalan dari berkat-berkat pengorbanan itu.” Ringkasnya, begitulah Allah Ta’ala Yang Mahakuasa menanamkan pengertian di dalam kalbu anak-anak juga, pentingnya membayar candah.

Ada seorang wanita Ahmadi baru baiat di Gambia yang pergi ke tempat mencuci pakaian sambil membawa uang untuk membeli sabun. Di tengah jalan mendengar ada orang datang mau memungut candah dan dikatakan setiap orang harus membayar candah berapapun besarnya. Mendengar seruan itu maka perempuan ini langsung membayar candah dengan uang yang ia maksudkan untuk membeli sabun itu. Dia yakin, Allah Ta’ala akan menyediakan sabun dengan jalan lain. Sungguh terkabul apa yang dia harapkan itu! Allah Ta’ala telah mengatur, bahwa dua hari kemudian datang sepasang suami isteri bertamu ke rumahnya membawa hadiah satu kotak utuh berisi sabun.

Begitu juga seorang perempuan di Benin yang selalu melakukan kebaikan secara sembunyi-sembunyi dan dengan giat selalu mengambil bagian dalam pekerjaan-pekerjaan agama. Pembayaran candahnya juga sangat luar biasa patuh dan semangat. Pada akhir tahun keuangan ketika dihubungi, dia segera menghitung-hitung karunia Tuhan alangkah banyaknya telah turun kepadanya, kemudian dia menyerahkan candah tambahan sebanyak 100.000 francs atas nama dirinya. Ketika diberitahu bahwa candah anak laki-lakinya juga ditunggu pembayarannya, segera dia bayarkan 30.000 francs atas nama anaknya itu. Demikian pula ketika diberitahu sisa kekurangan candah anak perempuannya, ia pun segera membayarnya atas nama dia. Jadi, kita menyaksikan banyak orang Jemaat yang mempunyai semangat luar biasa seperti itu yang meninggalkan semua keinginan pribadi mereka demi memenuhi kewajiban membayar canda.

Muballigh kita di Tanzania, Afrika menulis tentang para Ahmadi di sana; “Saudara-saudara Jemaat yang belum membayar candah ketika diingatkan langsung membayar candah. Banyak diantara mereka yang mempunyai banyak keperluan di rumah mereka, namun mereka tinggalkan keperluan-keperluan itu kemudian mereka membayar candah dengan penuh perhatian.”

Tuan Amir Jemaat Mali, Afrika melaporkan, “Muallim Jemaat bernama Tuan Abdul Qadir menganjurkan membayar candah kepada anggota Jemaat di sebuah kampung sambil menjelaskan berkat-berkat pengorbanan membayar candah. Tn. Imam di kampung itu sangat miskin. Beliau tidak mampu untuk sekedar membeli sebuah sepeda. Imam itu bertanya berapa harus membayar candah? Muallim berkata: ‘Berapa saja kemampuan yang Allah Ta’ala telah berikan bayarlah candah dengan perhitungan itu.’ Maka, Tn. Imam membayar candah 1000 francs. Tn. Imam berkata di dalam hati, ‘Jika memang membayar candah ini banyak berkatnya, maka Allah Ta’ala akan memberi berkat bukan berupa sepeda melainkan sebuah sepeda motor.’ Setelah waktu enam bulan Allah Ta’ala memberi taufiq kepada beliau untuk membeli sebuah sepeda motor dan lagi beliau tidak membayar candah hanya 1000 francs melainkan membayar 65.000 francs.

Telah terjadi seperti itu di Haryana, India seorang Ahmadi yang mempunyai anggaran candahnya sebanyak 12.000 rupees per tahun. Ketika dijelaskan kepadanya mengenai penting dan berkatnya membayar candah, dia berkata kepada petugas pemungut candah; “Gaji setiap bulan saya 50.000 rupees, tolong hitung berapa anggaran candah saya.” Maka orang itu mulai membayar candah sesuai dengan anggaran candahnya itu.

Inspektur Waqf-e-Jadid of India menulis laporan, “Seorang wanita Ahmadi di Jammu Kashmir bekerja sebagai guru Sekolah. Beliau seorang yang paling banyak membayar candah Waqf-e-Jadid di Jemaat tempat beliau tinggal. Kebiasaan beliau, apabila hendak membuat perjanjian candah Waqf-e-Jadid bertanya, ‘Apa anjuran Hudhur terbaru mengenai perjanjian Waqf-e-Jadid ini.’ Setelah diberi tahu, beliau selalu membuat perjanjian yang sangat menakjubkan. Kemudian beliau pun langsung membayarnya. Pada tahun ini juga beliau telah membuat perjanjian ditambah dengan pembayaran 30.000 rupees atas nama suami beliau yang sudah meninggal dunia.”

Tn. Inspektur Waqf-e-Jadid di sana selanjutnya melaporkan: “Seorang anggota Jemaat Asnoor bernama Tn. Khawaja, yang selalu bercerita sesuatu kemajuan yang beliau peroleh berkat pengorbanan pada saat pemungut candah datang ke rumah beliau. Ketika itu beliau memberitahukan pemungut Candah ini, ‘Saya telah mengajar banyak orang miskin bagaimana cara melakukan bisnis dan sekarang mereka sedang berlomba-lomba dengan saya dalam urusan bisnis. Saya berdoa semoga Allah Ta’ala memberkati bisnis mereka. Saya juga menghendaki agar dalam pembayaran candah harus bertanding dengan saya. Ketika barang-barang dagangan saya sampai di Pasar, biar harga-harganya ditekan, namun Allah Ta’ala sendiri selalu menyediakan harga yang sangat baik untuk saya.’”

Pendeknya, banyak sekali peristiwa tentang laki-laki maupuan perempuan yang berkaitan dengan pengorbanan harta. Mereka telah memahami dengan jelas sekali pentingnya membayar candah. Jemaat di sana bukan hanya menunggu bantuan dari luar namun dari peristiwa-peristiwa itu nampak jelas bahwa mereka juga dengan semangat melakukan pengorbanan bahkan mereka sedang berusaha untuk mandiri. Dan hal itu semua dilakukan oleh para Ahmadi karena pengaruh semangat pengorbanan, sebagaimana Alquranul Karim telah mengajarkannya kepada mereka dan kepentingannya telah dijelaskan pula oleh Hadhrat Masih Mau’ud as di zaman ini.

Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda: “Manusia di dunia sangat mencintai harta kekayaan. Inilah sebabnya mengapa ada tertulis dalam Ilmu Ta’bir ar-Ru-ya (ilmu menjelaskan arti mimpi), jika seseorang melihat dalam mimpi ia mengeluarkan hatinya dan memberikannya kepada seseorang maka ini maksudnya ia memberikan kekayaan kepada orang lain. Inilah sebabnya mengapa dikatakan bahwa untuk meraih ketakwaan sejati dan keimanan, لَن تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ () “Kamu tidak akan meraih kebajikan sejati selama kamu belum membelanjakan harta-bendamu yang sangat kamu cintai.” [QS.3:93]. Sebabnya, simpati bagi makhluk Ilahi melibatkan perlunya membelanjakan satu bagian besar dari kekayaan dirinya untuk mereka. Simpati kepada makhluk Allah dan kebajikan kepada mereka adalah bagian dari keimanan. Tanpa melakukan itu, iman seseorang tidak sempurna dan tidak merasuk ke dalam hatinya. Bagaimana seseorang bisa bermanfaat bagi yang lain tanpa memberikan pengorbanan kepada mereka. Untuk bermanfaat bagi yang lain, pengorbanan adalah penting, dan dalam ayat لَن تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ ini terdapat ajaran tentang iitsaar (pengorbanan) dan petunjuk kearah itu pun telah diberikan. Jadi, membelanjakan harta di jalan Allah menjadi ukuran derajat ketakwaan dan kesalehan seseorang. Derajat waqf Lillaahi (dedikasi pengorbanan kepada Allah) ini terlihat dalam kehidupan Abu Bakar ra ketika Nabi saw menyatakan perlunya pengorbanan semacam ini dan beliau membawa segala sesuatu yang berada di rumah beliau dan mempersembahkannya kepada beliau saw.”[2]

Semoga Allah Ta’ala menurunkan berkat tidak terhingga dalam harta dan anak keturunan semua yang telah berkorban dan yang telah memahami betul penting dan berkatnya pengorbanan harta.

Sekarang saya akan menyampaikan data perkembangan tahun yang lalu tentang pengorbanan Waqf-e-Jadid di tahun ke-56 dan sekarang Waqf-e-Jadid tahun ke-57 sedang dimulai dalam tahun 2014 yang sekarang sedang saya umumkan. Pada tahun lalu (2013), tahun ke-56, dengan karunia Allah Ta’ala, Jemaat telah menyerahkan ₤5.484.000 (lima juta empat ratus delapan puluh empat ribu pounds sterling) candah Waqf-e-Jadid. Ini berarti terdapat kenaikan sejumlah ₤466,000 dari tahun sebelumnya. Tahun ini Britania (Inggris) menjadi posisi nomor 1 dari semua. Maksudnya, setelah Pakistan yang biasanya nomor 1, sekarang kedudukan ini beralih ke Britania ini. Jadi, sekarang Britania peringkat ke-1 dan Pakistan sekarang menjadi peringkat ke-2, Amerika peringkat ke-3, Jerman peringkat ke-4, Kanada peringkat ke-5, India peringkat ke-6, Australia peringkat ke-7, Indonesia peringkat ke-8, kemudian nomor 9 ialah satu Jemaat di Timur Tengah dan peringkat ke-10 ialah Belgia. Dengan karunia Allah Ta’ala, tahun ini Jemaat Britania memperoleh penerimaan Candah Waqf-e-Jadid yang sangat meningkat. Semoga Allah Ta’ala memberkati harta dan jiwa raga para pembayar Candah itu. Amerika dan Jerman ketinggalan di belakang, mereka harus berusaha keras jika ingin lebih maju. Britania juga harus berusaha keras mempertahankan posisi pertama ini. Nampaknya, mereka telah berusaha melompat jauh untuk meraih posisi pertama itu.

Banyak saudara Jemaat yang memberi saran kepada saya, seperti di zaman Hadhrat Khalifatul Masih lV r.h. juga keadaan Pakistan pernah meraih kedudukan Nomor 2 dalam Candah Tahrik Jadid. Pada waktu itu para anggota Jemaat Pakistan yang tinggal di luar Negeri dianjurkan untuk mengirim uang lebih banyak kepada keluarga mereka di Pakistan agar mereka bisa meningkatkan pembayaran Candah di sana. Saran ini disampaikan kepada saya mungkin tujuannya supaya saya juga melakukan hal yang sama agar Pakistan tetap dalam posisi nomor 1. Namun, saya tidak akan berkata demikian. Nomor berapa pun yang Allah Ta’ala telah anugerahkan harus tetap dipertahankan dan setiap orang Ahmadi di sana harus berusaha meningkatkan pengorbanan sesuai dengan kemampuan mereka. Kendatipun demikian, Pakistan tetap mempunyai posisi tersendiri. Nilai uang di sana sudah sangat jatuh disebabkan berbagai macam keadaan yang timbul di sana. Sekalipun demikian mereka telah menyerahkan pengorbanan yang cukup besar. Selain dari itu keadaan Pakistan secara umum sudah sangat buruk, perusahaan-perusahaan banyak yang telah ambruk.

Orang-orang Ahmadi khususnya, selalu menjadi sasaran kezaliman yang kesannya sangat mempengaruhi perusahaan dan bisnis mereka. Namun demikian semangat mereka di bidang pengorbanan tetap tinggi dan terhormat. Semoga Allah Ta’ala memberkati harta dan personal mereka dan menjauhkan semua kesulitan mereka dan semoga Dia menciptakan kemudahan-kemudahan bagi mereka. Sedikit saja orang-orang Ahmadi Pakistan mendapat kemudahan, semangat mereka membayar Candah tidak akan mengherankan, jika mereka dapat meraih kembali posisi terdepan pada tahun yang akan datang tanpa dibantu dari luar. Walhasil, Jemaat Britania telah membuat lompatan jauh ke depan, semoga Allah Ta’ala memberkati pengorbanan mereka. Sekarang Bapak Sekretaris Waqf-e-Jadid dan Tn. Amir terpaksa harus berusaha menambah semangat berdoa dan meningkatkan usaha yang lebih keras lagi.

Sekarang perbandingan per kapita dalam Jemaat–Jemaat yang besar, pertama, satu Jemaat di Timur Tengah [₤93], kemudian Amerika [₤83], Switzerland [₤61], Belgia [₤47], UK [₤45]. Dari segi jumlah peserta yang berjanji telah meningkat di Jemaat UK, itulah sebabnya jumlah penerimaan Candah mereka sudah bertambah. Australia [₤39], Perancis [₤38], Kanada [₤32], Jepang [₤30], Singapura, Jerman dan Norwegia semuanya ₤29.

Jumlah pejanji Waqf-e-Jadid seluruhnya 1.084.720 orang. Dalam jumlah ini meningkat terutama karena para Mubayi’in baru dan anak-anak di Afrika ikut mengambil bagian. Tetapi, di masa datang Jemaat-Jemaat di Afrika harus mencatat bahwa mereka harus mengirim daftar pembayar Candah kepada kami sekalipun nilainya sangat kecil atau hanya 10 pence agar kami tahu jumlah anggota di tiap Jemaat yang sudah mulai membayar Candah. Dari segi jumlah pejanji, Jemaat Burkina Faso, Benin, Sierra Leone, Gambia, Niger, Ivory Coast, dan Jemaat Tanzania lebih maju dari Jemaat-Jemaat yang lain di Afrika. Dari segi penerimaan Nigeria terdepan disusul Ghana dan Mauritius.

Di Pakistan, tiga besar Jemaat yang terdepan, pertama Jemaat Lahore, kedua Rabwah, dan ketiga Karachi. Candah orang-orang dewasa, posisi pertama menurut Distrik adalah Sialkot, Rawalpindi, Islamabad, Faisalabad, Sargodha, Gujranwala, Gujrat, Multan, Narowal dan Haiderabad. Tiga Jemaat besar dalam hal candah Waqf-e-Jadid para Atfal adalah: Lahore, Karachi dan Rabwah. Berdasarkan Distrik posisinya adalah Sialkot, Rawalpindi, Islamabad, Faisalabad, Gujranwala, Sargodha, Gujrat, Narowal, Multan dan Nankana Sahib.

Dari segi penerimaan secara keseluruhan terdapat 10 Jemaat besar di Britania: Birmingham West, Gillingham, Raynes Park, Masjid Fazal, Worcester Park, Hounslow North, Wimbledon, Bradford South, Balham, New Malden. Menurut Regional posisisinya adalah: Middlesex, London, Midland. Dari segi penerimaan uang Jemaat-Jemaat kecil adalah: Aspen valley, Bramley, Lewisham, Devon, Cornwall dan Northampton. Di Amerika, 10 Jemaat yang paling top dari segi penerimaan Candah Waqfi Jadid adalah: Los Angeles, Inland Empire, Silicon Valley, Detroit, Seattle, L A East, Central Jersey, Silver Spring, Central Virginia, Dallas and Boston.

Di Jerman, 5 Jemaat besar dari segi penerimaan Candah: Hamburg, Frankfurt, Grossgrau, Darmstad dan Wiezbaden. Berdasarkan penerimaan secara keseluruhan, 10 Jemaat yang lebih maju di Jerman adalah: Rodermark, Nida, Friedburg, Meinz, Volda, Naiz, Raunhemzsodt, Kobelz, Hannover dan Koln. Jemaat-Jemaat Kanada terbesar: Calgary, Peace Village, Vaughan and Vancouver. Kanada’s small Jemaats: Edmonton, Durham, Ottawa, Saskatoon South, Milton. Dari segi pemasukan uang Candah Waqf-e-Jadid Jemaat India per Distrik adalah: Andhra Pardesh, Tamil Nadu, West Bengal, Urissa, Karnatak, Qadian Punjab, Maharashtra, Delhi, Uttar Pardesh. Kerala, Calicut, Noor Town, Hyderabad, Qadian, Calcutta, Chenai, Bengardi, Bangalore dan Krishan Nagar. Semoga Allah Ta’ala menurunkan berkat-berkat-Nya tanpa putus kepada mereka yang mengambil bagian di dalam pengorbanan Waqf-e-Jadid ini.

Setelah menunaikan shalat Jumat saya akan memimpin shalat Jenazah ghaib bagi Tn. Yusuf Lateef dari Boston, USA (Amerika Serikat). Beliau wafat pada 23 Desember 2013. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. (lanjutan lengkapnya ada di edisi Vol. VIII nomor 04)

[1] Sirat Hadhrat Masih Mau’ud as ditulis oleh Hadhrat Syaikh Yaqub Ali Irfani, halaman 518-519

[2] Malfuzhat jilid awwal, halaman 367-368, edisi 2003, terbitan Rabwah

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.