Raziq & Razzaq

Khotbah Jumat

Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad

Khalifatul Masih ar-rabbi ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz

4 Januari 2002

 

أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ،

 وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.

بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)

Pada waktu pengumuman tahun baru Tahrik Jadid,saya telah menyampaikan khutbah dalam tema sifat raaziq dan razzaaq.Insya Allah ta’ala,hari ini saya akan menyampaikan pengumuman tahun baru Waqfi Jadid. Pada kesempatan ini saya hanya akan meneruskan topik sifat razzaqiyyat-[Allah Maha Pemberi rezeki]. Dan insya Allah,bagian yang tersisa akan diterangkan dalam khutbah yang akan datang.

Pertama surah Al-Ra’d 27:Allahu…mata’- Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan dan mereka itu bersukaria dalam kehidupan dunia,padahal pada hakekatnya kehidupan dunia dibandingkan dengan kehidupan akhirat tak lain hanya sarana kehidupan sementara.

Kemudian Surah Al-ankabut 63:Allahu…’aliym-Allah-lah yang melapangkan rezeki diantara hamba-hamba-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Kini surah Al-Rum 28:awalam…yu’minuw-Apakah mereka tidak melihat bahwa Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki kepada kepada siapa yang Dia kehendaki dan sesungguhnya di dalam ini banyak tanda-tanda bagi kaum yang beriman.

Kemudian surah Saba ayat 40:qul…raziqiyn-Katakanlah bahwa Tuhan kami melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan kadang-kadang menyempitkan juga dan Dia memberikan ganjaran apa yang kamu belanjakan dan Allah Maha Pemberi rezeki dari semua yang memberi rezeki.

Diriwayatkan dari Hadhrat Anas r.a.bahwa pada masa Rasulullah saw.harga makanan melonjak. Maka orang-orang memohon pada beliau,”Ya Rasulullah saw., tetapkanlah harga.untuk kami. Rasulullah saw. bersabda,” Sesungguhnya Allah-lah yang menetapkan harga,Yang menyempitkan dan menganugerahi kelapangan dan Yang menganugerahkan rezeki dan saya mengharafkan bahwa saya akan bertemu dengan Tuhan saya ketika diantara kalian satupun tidak ada yang akan menuntut balas, melemparkan tuduhan aniaya berkenaan dengan perselisihan dalam hal darah dan harta.

Di dalam hadis ini, secara khusus perlu diingat bahwa apa yang telah diterangkan oleh Rasulullah saw. merupakan asas peraturan-peraturan ekonomi. Para penguasa tidak boleh merubah peraturan-peraturan ekonomi dengan paksa. Jika terjadi kenaikan harga,lalu dengan paksa menurunkan harga, maka barang-barang dengan seketika langsung akan hilang dari Pasar,yang tadinya sekurang-kurangnya dengan harga yang sedikit tinggi bisa diperoleh. Apa yang Rasulullah saw. merupakan peraturan-peraturan mendasar,yang karenanya kita memperoleh pelajaran untuk selama-lamanya, bahwa tidak ada paksaan dalam hal prekonomian. Rasulullah saw. dengan tegas mengingkari bahwa saya sama sekali tidak akan melakukan paksaan dalam hal ekonomi. Dengan harga berapa sesuatu diperoleh, amalkanlah dengan peraturan-peraturan yang Allah telah tetapkan.

Dalam Ibnu Majah Kitabul-adab. Hadhrat Abdullah bin Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Orang yang selalu beristigfar, maka Allah akan menciptakan jalan keluar dari setiap penderitaan dan menciptakan kemudahan dari setiap kesulitan dan Dia menganugerahi rezeki dari jalan yang sama sekali dia tidak harapkan. Dalam kaitan ini Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda :

Sebelum rezeki dilapangkan kondisinya manusia tidak bisa mengerti. Tidak dimengerti kenapa rezeki seseorang dikurangi dan kenapa rezeki seseorang diperbanyak Di satu sisi sebagaimana Allah dalam Al-Quran menjanjikan: wa man yatawakkal ‘alallah fa hua hasbuhu- Yakni siapa yang bertawakkal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya. Kemudian: man yattaqillaha yaj’allahu makhraja wa yar zuqhu min haitsu la yahtasib-Siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah menganugerahkan rezeki dari tempat yang dia tidak ketahui . Kemudiian meskipun adanya janji itu, dilihat banyak orang-orang yang saleh dan muttaqi dan yang baik-baik, yang prilaku Islamnya benar,namun rezeki mereka sulit. Jika ada di malam hari maka di siang hari tidak ada dan jika ada di siang hari maka tidak ada (dimakan) di malam hari. Seperti inilah gejala-gejala/peristiwa yang ada. Namun, pengalaman menunjukkan bahwa perkara-perkara ini tidak bisa dinisbahkan kepada Tuhan. Merupakan mazhab/pandangan kami bahwa janji –janji yang Allah telah janjikan bahwa Allah menganugerahkan rezeki kepada orang-orang yang muttaki sebagaimana Allah telah terangkan dalam ayat-ayat itu, semuanya itu benar.Dan jika dilihat pada Jemaat ahlullah/arifbillah maka tidak ada dari para pilihan Tuhan/orang-orang saleh yang mati kelaparan. Orang-orang mu’min yang telah memberikan kesaksian dan telah diakui sebagai orang-orng yang bertakwa tidak hanya sekedar terhindar dari fakir dan kelaparan. Meskipun tidak dalam corak hidup yang serba mewah ,namun mereka tidak pernah sengsara kelaparan sehingga nampak dari anggauta badan/penampilan mereka. Rasulullah saw. telah memilih kemiskinan. Namun, dari kedermawanan beliau dapat dimaklumi bahwa beliau sendiri yang telah memilih itu,bukan sebagai hukuman. Walhasil, dalam jalan ini banyak terjadi kesulitan-kesulitan. Sebagian orang-orang dilihat meskipun mereka muttaqi dan saleh, namun rezeki mereka sempit. Melihat semua kondisi itu akhirnya terpaksa mengatakan bahwa janji Tuhan itu semuanya benar,namun terpaksa kelemahan manusia harus diakui.

Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. menambahkan:Jalan keselamatan untuk keluar dari sulitnya rezeki dan kesulitan yang lainnya adalah takwa. Jangan ada yang mengatakan bahwa pada orang-orang kafir juga terdapat harta benda dan kekayaan dan mereka tenggelam dan terlena dalam kehidupan bersenang-senang dan berpoya-poya mereka .Saya katakan dengan sesungguhnya bahwa di mata dunia bahkan di mata orang-orang dunia yang hina, nampak mereka itu bahagia. Namun pada hakekatnya, mereka itu terperangkap dalam duka dan nestapa yang dalam. Kalian telah melihat wajah mereka, namun saya melihat pada kalbu orang yang seperti itu . Mereka itu terbelenggu dengan rantai dan pengikat leher.

Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Orang yang selalu takut kepada Allah maka Allah sedemikian rupa akan menyampaikan rezeki pada mereka dari jalan yang mereka tidak ketahui .Disini rezeki, disebutkan secara khusus, karena banyak orang-orang yang mengumpulkan harta yang haram. Jika mereka mengamalkan hukum-hukum Allah dan melangkah di jalan takwa maka Allah sendiri yang menyampaikan rezeki pada mereka.

Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Asal pemberi rezeki adalah Allah swt. Orang yang selalu bersandar pada-Nya, dia tidak pernah mahrum dari rezeki. Dia menyampaikan rezeki pada orang yang bertakwa pada-Nya dengan segenap/berbagai cara dan dari segenap penjuru. Tuhan berfirman:Orang yang bersandar dan bertawakkal pada-Ku Saya akan menurunkan hujan rezeki dari langit dan akan mengeluarkan rezeki dari bawah telapak kakinya. Jadi, setiap orang hendaknya bertakwa kepada Tuhan.

Kemudian surah Ibrahim 32: qul li’ibaadiyalladziy…khilal- Katakanlah pada hamba-hamba-Ku yang beriman dan yang menegakkan shalat dan mereka membelanjakan secara terang-terangan dan juga tersembunyi apa yang kami berikan pada mereka, sebelum datang hari yang di dalamnya tidak ada jual beli dan tidak pula persahabatan yang akan bermamfaat.

Adapun mengenai terang-terangan juga, inipun bukan untuk pamer. Akan tetapi dengan niat supaya yang lainpun tergerak untuk melakukan itu.Allah lebih mengetahui kondisi niat setiap orang. Jika dengan niat ini ada orang yang melakukan dengan terang-terangan bahwa dengan cara saya membelanjakan dengan terang-terangan yang lain menjadi tergerak untuk melakukan,maka inipun diizinkan. Dan jika ada yang membelanjakan dengan diam-diam supaya ego saya jangan menjadi besar,saya jangan tertipu dari diri saya sendiri, maka ini akan lebih baik lagi. Jadi, di dalam gerakan candah-candah kita pun dua-dua cara ini boleh. Secara terang-terangan juga dilakukan. Namun, orang yang melakukan karena pamer, kebanyakan dilihat bahwa kemudian pada akhirnya dia tidak memberikan candah. Mereka hanya menulis-kan janji-janji besar,namun, tidak pernah memperoleh taufik untuk membayar candah tambahan/nafal. /perjanjian-perjanjian lainnya,

Kemudian surah Al-Fathir ayat 30: innalladziy…tabuwr- Sesunggunya orang-orang yang membaca kitab Allah dan menegakkan shalat dan mereka membelanjakan secara tersembunyi dan terang-terangan apa yang kami telah rezekikan, mereka memiliki harapan perniagaan yang tidak pernah akan binasa.

Coba perhatikan, perniagaan-perniagaan dunia selalu hancur.Perniagaan -perniagaan yang betapapun besarnya, ratusan ribu,bahkan miliaran, itupun ketika pekerjaan hancur maka tidak dikeetahui uang larinya kemana. Sebagian orang-orang karena kebodohannya mereka membelanjakan dibarengi harapan-harapan yang tidak benar. Perniagaan belum mulai,dengan harapan harta niaga akan banyak yang datang, mereka mulai memperbanyak pengeluarannya. Orang-orang yang seperti itu selalu tidak ada berkah dalam niaganya. Jadi kondisi rezeki hanya Allah yang tahu. Dia mengetahui hati, maka sesuai dengan itu Dia memperlakukannya. Oleh karena itu,merupakan pandangan yang salah berpandangan bahwa anak-anak orang saleh seperti itu, kenapa kondisi niaganya seperti itu. Allah melihat kondisi hatinya. Jika dia berbicara karena pamer maka Allah tidak akan pernah memberikan berkah pada rezekinya.

Hadhrat Abu Umamah r.a. berkata bahwa saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: Hai Bani Adam, jika kamu membelanjakan harta maka ini lebih baik bagimu dan jika kamu enggan /terhenti dari itu maka akan sangat buruk bagimu.Ya, dalam kondisi seperti ini tidak ada tuduhan bagimu bahwa jika kamu dengan susah payah melewati keseharian dan kamu memulai dari yang nafkahnya merupakan tanggung jawabmu.(?) Yakni, pengeluaran pada anak isteri merupakan hak pertama. Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah.

Hadhrat Hafsah r.a. menerangkan bahwa saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sedekah,yakni nafkahkanlah selalu harta kamu di jalan Allah,karena akan datang zaman/ telah dekat tatkala seseorang sedekahnya,yakni harta yang ingin dia belanjakan di jalan Allah akan dia bawa kesana kemari. Namun, kepada siapa diberikan maka dia akan mengatakan padanya bahwa jika kamu bawa kemarin maka saya akan menerimanya.Akan tetapi, saya hari ini tidak akan menerimanya.

Dalam Bukhari Kitabuttamanna Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hanya ada dua orang yang boleh iri berkenaan dengannya Satu adalah orang yang Allah anugerahi Al-Quran dan dia membacanya siang dan malam dan kemudian orang yang iri mengatakan,”Hai, sekiranya kepada sayapun seperti ini barang dianugerahkan sebagaimana dia diberikan,maka sayapun melakukan seperti apa yang dia lakukan “.Dan yang kedua adalah orang yang Allah anugerahi harta dan dia menafkahkannya dimana seharusnya dia menafkahkannya. Atas itu orang yang iri berkata,”Hai, kiranya kepada sayapun seperti inilah barang diberikan sebagaimana dia diberikan ,maka sayapun seperti inilah saya lakukan sebagaimana dia lakukan”.

Diriwayatkan dari Hadhrat Aisyah Siddiqah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersada:Apabila seorang perempuan membelanjakan dari pengeluaran rumah tangganya, dengan syarat tidak terjadi pertengkaran, maka dia akan mendapatkan ganjaran dari penafkahan/pembelanjaan itu. Sedangkan suaminya pun akan memperoleh ganjarannya karena dialah yang mengusahakan harta itu. Disini dengan syarat harta itu dihasilkan oleh sang suami. -Kadang-kadang orang-orang duduk enak-enak makan dari jerih payah /keringat perempuan-perempuan atau sang istri. Maka apa yang dia belanjakan dari itu dia tidak mempunyai hak(dalam ganjaran). Pengeluaran yang sebenarnya adalah yang sang suami usahakan. Maka dari itu istri sedikit menyimpan lalu kemudian bersedekah dan menafkahkan di jalan Allah. Dalam hal itu ganjarannya keduanya yang akan dapaat, yakni suami juga dan istri juga.

Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Hai orang –orang yang beriman, berilah dengan cara dermawan dan dengan cara yang baik apa yang dari pencaharianmu yang bersih, yakni jangan ada di dalamnya campuran harta hasil curian,penipuan ,sogokan,khianat dan penipuan atau tidak ada campuran uang hasil aniaya dan keinginan inipun hendaknya jauh dari hatimu bahwa kamu memberikan kepada orang-orang harta yang kotor. Dan hal yang kedua adalah janganlah membatilkan infaq kamu dan sedekah/kedermawanan kamu dengan cara menganggap diri berbuat baik/berjasa dan dengan cara menyakiti. Yakni, kebaikan kamu jangan pernah menyebut-nyebutnya bahwa kami telah memberikan ini kepadamu dan janganlah menyakiti mereka. Dengan cara demikian, amal baik kamu akan menjadi sia-sia. Dan janganlah kamu membelanjakan harta kamu dengan pamer. Merupakan tradisi orang-orang saleh bahwa dalam kondisi sulit, kurangnya pemasukan, dan di hari-hari pacikelik hatinya tidak kikir.Bahkan, dalam kondisi sulitapun sesuai dengan kemampuannya mereka terus memperlihatkan kedermawanannya. Kadang-kadang dengan diam-diam mereka menafkahkan hartanya dan kadang-kadang dengan cara zahir. Dengan diam-diam supaya terhindar dari rasa pamer dan dengan cara zahir supaya yang lain mendapat dorongan . Dalam sedekah dan sumbangan lainnya harta yang diberikan, di dalam itu hendaknya hal yang perlu diperhatikan bahwa yang pertama siapa yang lebih banyak memerlukan kepadanya hendaknya diberikan.Ya, orang yang bekerja mengawasi /mengurus harta yang dibelanjakan maka dia bisa mendapatkan sesuatu dari harta yang disumbangkan. Maksudnya, orang-orang yang mengurus harta-harta sumbangan, untuk mereka apakah mereka tengah mengumpulkan sedekah/sumbangan, dari harta itu membelanjakan/menggunakan untuk dirinya untuk keperluannya, bukannya sama sekali tidak boleh . Ini merupakan imbalan/ganjaran kerja keras mereka. Dan juga untuk melindungi seseorang dari keburukan juga bisa membelanjakan dari harta itu. Begitu juga harta itu untuk membebaskan sahaya dan orang-orang yang membutuhkan dan orang yang berhutang dan untuk menolong orang yang tertimpa musibah juga dan di jalan-jalan/hal-hal lain juga yang hanya untuk Tuhan bisa dibelanjakan. Kamu sama sekali tidak bisa meraih kabaikan yang sejati selama kamu tidak menafkahkan harta yang kamu cintai demi untuk solidritas ummat manusia . Tunaikanlah hak-hak fakir miskin,. berilah orang-orang miskin,khidmatilah orang-orang musafir,hindarilah diri kalian dari kesia-siaan,yakni dalam pernikahan, perkawinan dan di berbagai tempat-tempat berpoya-poya, dan dalam tradisi kelahiran anak dimana harta dibelanjakan dengan berlebih-lebihan hindarilah diri kalian dari itu.

Kemudian surah Al-Munafiquwn 11: waanfiquw minmaa…shaalihiyn-Dan belanjakan dari apa yang telah kami berikan kepada kalian sebelum kematian datang pada salah seorang dari antara kalian. Maka dia akan mengatakan.”Hai Tuhanku,andaikata Engkau memberikan tenggang waktu sedikit maka saya pasti akan memberikan sedekah dan menjadi termasuk orang-orang yang saleh.

Hadhrat Anas bin Malik r.a. menerangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tidak mengurangi pemberian ganjaran terhadap orang-orang yang beriman. Dia mendapat rezeki di dunia ini juga sebagai ganjaran dari kebaikan itu dan selain itu di akherat juga. Namun, orang kafir sebagai ganti dari pekerjaan baiknya, di dunia inilah dia diberi makan dan minum, sehingga ketika dia sampai di akherat maka tidak akan ada kebaikan padanya yang darinya ganjaran kebaikan itu diberikan.

Di dalam Bukhari Kitabuzzakat Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang yang kikir yang membelanjakan hartanya adalah seperti orang yang mengenakan baju besi yang hanya dari dada sampai ke leher. Orang yang menafkahkan, kapan saja dia menafkahkan maka jubahnya terus melebar atau bersabda,jubahnya itu terus melebar sampai ke kulitnya sehingga menutupi juga buku-buku jari-jarinya dan seolah-olah dia melenyapkan dirinya di dalamnya . Dan orang yang bakhil kapan saja dia menginginkan untuk menahan tangan dari menafkahkan harta maka setiap lingkaran jubah dengan tubuhnya menjadi tambah lebih sempit dan dia menginginkan supaya jubahnya menjadi longgar namun itu tidak bisa longgar.

Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s. bersabda: Rezeki itu ada dua macam. Satu, sebagai cobaan. Dan kedua, sebagai istifa’.

Adapun rezeki yang berfungsi sebagai cobaan, merupakan rezeki yang tidak ada hubungannya dengan Tuhan, bahkan rezeki semacam itu terus menjauhkan manusia dari Tuhan, sehingga itu menghancurkannya. Ke arah inilah Allah mengisyarahkan wala tulhikum amwalukum- Harta kamu jangan menghancurkan kamu. Dan rezeki yang berfungsi sebagai istifa adalah yang untuk Tuhan. Rezeki yang sebagai istifa adalah yang untuk Tuhan. Pelindung orang yang seperti itu adalah Tuhan. Dan apapun yang ada padanya itu dia anggap merupakan milik Tuhan semata. Dan dengan amalnya dia membuktikan. Lihatlah kondisi para sahabah r.a, ketika datang saat ujian, maka apapun yang ada pada seseorang dibelanjakan di jalan Allah. Hadhrat Abu Bakar siddiq r.a. yang paling pertama datang dengan menggunakan selimut (barang diikat dalam selimut) dan kemudian sebagai ganjaran selimut itu pun apa yang Allah telah berikan padanya. Yang paling pertama menjadi khalifah dialah orangnya. Walhasil kebajikan hakiki dan kelezatan ruhani dapat diraih karena infaq ini(?) Sungguh harta yang dibelanjakan di jalan Allah-lah yang bisa berguna .

Kini saya akan menerangkan sebuah ru’ya Hadhrat Masih Mauud a.s.. Beliau bersaba: Saya melihat dalam mimpi seorang malaikat dalam wujud seorang anak laki-laki yang duduk diatas teras tinggi dan di tangannya ada sekerat roti bersih yang sangat mengkilat. Roti itu dia berikan kepada saya sambil berkata,’Ini untuk kamu dan untuk para darwis yang ada besama engkau’. Ini merupakan mimpi pada zaman , takala saya tidak dikenal dan saya tidak menda’wakan sesuatu dan tidak pula ada jemaat para darwisy .beserta saya. Walhasil, kini banyak jemaat/orang-orang yang telah mendahulukan agama daripada dunia dan telah menjadikan diri mereka darwisy dan berhijrah dari negeri mereka dengan berpisah dari teman yang mereka cintai lalu mereka memilih tinggal untuk selamanya menjadi tetangga saya. Dan roti saya ta’birkan bahwa Tuhan akan cukup untuk kita dan Jemaat kita dan tidak akan membiarkan kita kacau balau karena kesulitan rezeki. Sesuai dengan itu,dari sejak waktu yang sangat panjang seperti itulah yang telah zahir.

Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam Hakikatulwahyi hal. 122 berkenaan dengan tanda-tanda beliau menulis: Waktu 30 tahun berlalu,saya melihat dalam mimpi sebuah teras tinggi yang menyerupai toko dan mungkin atapnya juga ada. Di sana duduk seorang anak laki-laki yang sangat cantik yanmg umurnya kurang lebih 7 tahun. Di dalam hati saya terlintas bahwa ini adalah malaikat. Dia memanggil,atau saya saya sendiri yang pergi, ini saya tidak ingat. Akan tetapi ketika saya berdiri di dekat teras itu,maka sekerat roti yang sangat halus dan berkilauan… dia berikan kepada saya sambil berkata, ambillah roti ini untuk kamu dan untuk para darwisy yang ada bersamamu. Maka, sesudah sepuluh tahun mimpi itu menjadi sempurna. Jika ada dengan hati tulus datang dan tinggal di Qadian, maka dia akan mengetahui bahwa roti yang malaikat telah berikan, kami dapatkan dua waktu. Beberapa orang-orang ternama/para sesepuh makan dua waktu/pagi sore dari sini dan banyak orang tunanetra,orang tidak berdaya dan miskin mereka mengambil roti dua kali dalam sehari dari Langgar/dapur ini. Dan para tamu dari setiap penjuru dan secara pukul rata jumlah orang yang makan roti dari itu setiap harinya kadang-kadang dua ratus ,tiga ratus dan kadang-kadang lebih, yang makan dua kali setiap hari. Dan pengeluaran-pengeluaran lain untuk penerimaan tamu,itu terpisah. Dan pengeluaran rata-rata dengan sangat hemat menjadi seribu lima ratus rupis per bulan. Namun, banyak juga berbagai pengeluaran yang selain itu. Mu’jizat Tuhan ini dari sejak dua puluh tahun saya tengah saksikan. Roti yang kami dapatkan dari yang gaib dan tidak diketahui besok akan datang dari mana, namun datang.

Berkenaan dengan doa hawari Hadhrat Isa tertulis : Hai Tuhan, berilah roti kami setiap hari. Namun Tuhan kami setiap hari tampa doa memberikan roti kepada kami. Sebagaimana malaikat berkata bahwa roti untuk kamu dan untuk para darwisy yang ada bersamamu. Serupa inilah Tuhan Yang Maha Mulia kepada saya dan kepada para darwisy yang bersama saya mengirimkan hidangan/undangan makan dari sisi-Nya setiap hari. Jadi, undangan makan/hidangan-Nya setiap harai untuk kita merupakan tanda/semangat baru.

Pada zaman itu setiap hari tiga ratus tamu datang makan di Dapur Umum merupakan hal yang sangat besar. Ada sebuah syair Hadhrat Masih Mauud a.s. lafadhaatul mawaa’idi kaana ukli wa shirtul yauma mith’aamal ahaali- Yakni, dulu sisa-sisa roti di atas meja merupakan makanan saya, yakni beliau sama sekali tidak tertarik pada barang-barang rumah dan makanan. Apa yang tersisa di meja makan/tersisa dari hidangan, maka itu yang diberikan oleh ibu dan bapak beliau. Dan dari itu juga beliau bagikan kepada orang-orang miskin.Kadang-kadang kacang-kacangan dimasukkan di kantong beliau dan roti beliau berikan kepada orang-orang miskin dan dengan kacang-kacangan itu beliau melewatkan hari-hari beliau. Hari ini,kata beliau, lihatlah, berapa banyak rumah-rumah yang saya sebagai pemberi makan mereka.- Kini di dunia ini, biaya penerimaan tamu Hadhrat Masih Mauud a.s. jika itu dihitung,maka tampa ragu ratusan, bahkan puluhan juta orang-orang yang makan dari dari Dapur Hadhrat Masih Mauud a.s. ini,yang untuk pengidmatan makhluk beliau telah jalankan demi untuk Tuhan.

Ilham November 1981: Bulan Muharram 1299 Hijriah tanggal pertama atau yang kedua kami diperlihatkan dalam mimpi bahwa seorang telah mengirim 50 rupis untuk membantu penerbitan buku. Dan ini merupakan hal yang menarik bahwa pada malam itu juga Lalah syarempath Sahib juga melihat mimpi untuk kami bahwa seorang telah mengirim seribu rupiah untuk bantuan. Dan ketika dia telah memperdengarkan mimpinya maka kami pada waktu itu memperdengarkan mimpi kami. Dan kami mengatakan kepadanya bahwa di dalam mimpi kamu itu bercampur kebohongan dan ini merupakan hukuman itu karena kamu Hindu dan luar dari Islam. Mungkin ini dia tidak senangi, namun ini merupakan hal benar.Yang kebenarannya zahir pada ke lima atau ke enam Muharram, yakni pada tanggal ke 5 atau ke 6 Muharram Syekh Muhammad Junaghar Bahauddin, dari daerah Madarulmuham mengirim lima puluh rupis untuk pencetakan buku . Itu sampai di hadapan banyak orang dan di hadapan seorang Arya, alhamdulillahi ala dzaalik.

Ilham tanggal 3 Juni 1903: inni maaka wa ma ahlika inni ma ‘a kastrati rizqika –Sesungguhnya Saya bersama engkau dan bersama keluarga engkau dan Saya bersama banyaknya rezeki engkau(Saya akan memberikan banyak rezeki pada engkau).

Kemudian 3 Maret 1905: Malam itu yang sesudahnya merupakan hari Juma’ah… sesudah jam satu pada menit yang ke tiga puluh lima menit, pada malam itu saya melihat mimpi, bahwa uang sedikit kurang dan timbul kesulitan yang sangat berat dan kekhawatiran sangat mencekam. Saya mengatakan kepada seseorang ambilllah kertas dantulislah bahwa jumlahnya sekian dan pengeluarannya sekian.. Dia sama sekali tidak memperhatikan kata-kata saya dan di hadapan seorang tengah menulis diatas kertas -kertas. Dan saya mengenal dia bahwa ini adalah Khaswidas seorang ahli akuntan/ahli tata buku/pembukuan. Karena pada zaman itu di kantor Bendahara Sialkot. Dia sebgai pegawai disana. Saya ingin memanggilnya,namun diapun tidak datang. Dia tidak hiraukan. Maka saya melihat bahwa uang sangat kurang,yang dengan cara apapun. urusan tidak berjalan. Pada saat itu datang seorang laki-laki saleh yang berpakaian sederhana dan dia memasukkan uang penuh di tangannya di kantong saya. Dan sedemikian cepat dia pergi sehingga saya tidak bisa menanyakan namanya. Namun, tetap timbul kekurangan uang. Maka datang lagi seorang laki-laki saleh yang wajahnya bercahaya , sederhana, ramping ,menyerupai seorang sufi yang kurang lebih bernama Karam Ilahi atau Fazal Ilahi,yang menjual baju kaos lalu memberikan uang kepada kami. Wujudnya manusia, namun nampak wujud yang berbeda.Dia dengan penuh kedua tangan memasukkan uang di kantong saya dan itu menjadi uang yang sangat banyak. Saya bertanya, nama Tuan siapa ? Nama itu apa ? Nama tidak ada apa-apanya. Saya bertanya,”coba beritahukanlah siapa nama Anda ? “ Tici ”jawabnya. Ilham kata kata “Tici” inilah yang para ulama gair ahmadi sangat lecehkan. Padahal, Hadhrat Masih Mauud a.s.mengenai terjemahnya bersabda: Tici, dalam bahasa Punjabi disebut untuk waktu tertentu , yakni sesuatu yang datang persis saat diperlukan. Saya menitikkan air mata pada waktu itu. Bahwa apakah di dalam Jemaat kita ada pula seperti itu yang memberikan uang sekian banyak lalu tidak menyebutkan namanya ?, dan bersama itu pula saya berkata, ini bukanlah manusia,bahkan malaikat. …Dan pemandangan peristiwa itu kini (masih terasa) ada di hadapan saya. Saya katakan bahwa dari uang ini saya akan memberikan istri Manzur Muhammad karena dia memerlukan. Saya melihat mimpi ini ketika waktu telah menunjukkan jam satu lebih 35 menit.

Hal ini perlu diingat bahwa uang yang Hadhrat Masih Mauud a.s. peroleh dalam wahyu-wahyu itu, kini telah menjadi sangat banyak. Pada waktu itu orang yang mengirimkan beberapa rupis mengatakan, jangan menyebut nama kami. Akan tetapi, kini berjuta-juta uang dikirimkan kepada saya dengan syarat jangan menyebut nama mereka. Satu kali seorang teman mengirim uang kepada saya lima juta rupis (lima ratus juta rupiah) seraya berkata, Tuan belanjakanlah ini di jalan Allah ,namun jangan menyebut nama saya. Coba perhatikan, Hadhrat Masih Mauud a.s. menghargai yang lima-lima rupis dan sepuluh-sepuluh rupis dan kini orang memberikan lima ratus juta rupiah pun tidak memberikan izin namanya disebut. Ini semua merupakan berkah uang Hadhrat Masih Mauud a.s.yang sedikit itu Hendaknya dari itu jangan tertipu, karena rupiah/uang yang ada ini merupakan uang yang Allah telah janjikan kepada Hadhrat Masih Mauud a.s.

Sesudah itu kini, saya mengumumkan tahun baru Waqfi Jadid. Pada tanggal 31 Desember 2001 dengan membawa serta karunia-karunia Ilahi Waqfi Jadid telah sampai pada akhir tahunnya yang ke 44 Dan kini pada 1 Desember 2002 kita masuk pada tahun Waqfi Jadid yang ke 45. Pada tanggal 27 September 1957 Hadhrat Muslih Mauud r.a. membuka gerakan WaqFi Jadid. Kemudian pada 1966 Hadhrat Khalifatul Masih 3 telah membuka kelompok pejuang Athfal dalam Waqfi Jadid. Pada permulaan dulunya gerakan ini hanya terbatas untuk Pakistan dan Hindustan . Kemudian pada tanggal 25 Desember 1985 saya memperluas gerakan ini untuk seluruh dunia dan kini dengan karunia Tuhan ada 110 negara yang ikut serta dalam gerakan ini .Alhamdulillah,sesuai dengan laporan-laporan ini sampai 31 Desember 2001 penerimaan keseluruhan Waqfi Jadid berjumlah satu juta tiga ratus delapan puluh dua pounsterling. Penerimaan ini lebih seratus ribu penerimaan tahun sebelumnya. Jumlah para mukhlisin yang ikut dalam Waqfi Jadid telah lebih dari 3 ratus lima puluh lima ribu dan hanya sepanjang tahun yang lalu lima puluh tujuh ribu [peserta]peningkatannya. Dalam penambahan ini jumlah yang besar termasuk berkaitan dengan mubayyi’in baru.di Hindustan Jemaat Amerika di tahun ini juga selalu dalam medan pengorbanan Waqfi Jadid telah menyisihkan seluruh Jemaat seluruh dunia dan mereka terus mempertahankan kehormatan posisi pertama mereka Pakistan sebagaimana biasa tetap pempertahankan posisi nomer dua mereka Namun, lebih dari target mereka mendapat taufik untuk berkorban. Jemaat Jerman dari beberapa tahun yang lalu selalu tampil pada posisi ke tiga. Namun, tahun ini, masyallah, Jemaat Inggris telah meninggalkan Jemaat Jerman dengan jumlah lima puluh empat ribu dua ratus pounsterling.Dan pada akhirnya di Jemaat di seluruh dunia [Inggris]telah meraih posisi ke tiga. Ini merupakan terobosan besar tahun ini. Saya mengharapkan langkah Inggris yang tampil ke depan/menyusul ini mereka akan biarkan tetap disini dan tidak akan membiarkan Jemaat Jerman akan menyusul mereka. Keduanya kuda ini merupakan kuda milik Jemaat kita. Namun, kuda yang mana Tuhan anugerahi taufik untuk dapat menyusul merupakan karunia/kebaikan-Nya.

Daftar urutan dari segi penerimaan secara keseluruhan sbb:

Jemaat-jemaat yang sepuluh besar: Amerika ,Pakistan Inggris,Jerman,Kanada,India,Switzerland ,Indonesia, Belgia dan Mauritius.

Di Jemaat-jemaat di Pakistan dari segi penerimaan Waqfi Jadid secara keseluruhan Karaci dari segi kelompok dewasa dan Athfal dari dua sisi mereka meraih nomer pertama. Sedangkan Lahore dari segi candah dewasa menduduki posisi nomer dua dan yang ketiga Jemaat Rabwah. Dalam kelompok /barisan Athfal nomer kedua Rabwah dan yang ketiga Jemaat Lahore.Dan jemaat Karaci awwal dari dua sisi. Di Pakistan, di candah dewasa dari segi pemasukan secara keseluruhan urutan sepuluh besar dari segi kabupaten adalah: Islamabad ,Faisalabad ,Sikhapura, Gujrat, Rawalpindi, Gujranwala, Sargoda,Sialkot,Mirpurkhas dan Bahwalnagar.

Di Pakistan, dalan barisan Athfal penerimaan secara keseluruhan sepuluh besar kabupaten: Sialkot,Gujranwala, Islamabad, Rawalpindi , Sikhapura, Faisalabad, Mirpurkhas ,Sargodha, Naruwal dan kemudian Haiderabad. Masyaa Allah,mengenai Sialkot sangat luar biasa.Berkenaan dengan Sialkot sama sekali tidak diharapkan namun ternyata luarbiasa.Mereka di arena ini akan melesat ke depan dan mereka menempati posisi nomer satu.

Khutbah ini merupakan khutbah pertama Tahun ini . Lewat khutbah ini, kepada semua Jemaat Ahmadiyyah seluruh dunia saya menyampaikan “Selamat Tahun Baru” semoga Allah menjadikan tahun ini tahun kemajuan-kemajuan dan kemenangan –kemenangan yang luar biasa untuk dunia Islam dan khususnya untuk Jemaat Ahmadiyah dan janji yang Allah telah janjikan kepada hamba-Nya Hadhrat Masih Mauud a.s. berkahnya terus selalu sampai kepada setiap ahmadi.

Qamaruddin Syahid

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.