Kedudukan Hari Jumat, Penyebutan sebagian daripada Doa-Doa Qur’ani, Doa-Doa Sunnah Nabi Muhammad shallaLlahu ‘alaihi wa sallam, Doa-Doa Hadhrat Masih Mau’ud ‘alaihis salaam dan Doa-Doa Umum  

Khotbah Jumat

Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih al-Khaamis (أيده الله تعالى بنصره العزيز, ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz) pada 15 Juni 2018 di Masjid Baitul Futuh, Morden, UK (Britania Raya)

أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.

]بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضالِّينَ[، آمين.

 

Berkenaan dengan keutamaan hari Jumat, Baginda Nabi Muhammad shallaLlahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari bersabda bahwa ada saat-saat pada hari Jumat yang jika seorang beriman mendirikan shalat dan berdoa pada waktu tersebut, maka doanya akan dikabulkan atau kebaikan yang diminta, Allah Ta’ala akan menganugerahkannya.[1]

Dalam rangka menjelaskan Hadits ini, sebagian orang mengatakan bahwa khutbah jumat merupakan bagian dari shalat. Di dalam waktu khutbah pun terdapat saat-saat tersebut. Jumatan memiliki kepentingan yang khas, setiap laki-laki berakal dan baligh diharuskan melaksanakannya, kecuali jika ada keterpaksaan yang sangat.

Ketika shalat, setiap orang berdoa sesuai dengan pemikiran dan keperluannya. Ada juga sebagian orang yang mendirikan shalat, namun di dalam dirinya tidak tergerak untuk memanjatkan doa yang khas. Dia merasa cukup hanya dengan melaksanakan shalat Jumatnya saja dan mengulang-ulangi bacaannya. Dia tidak memahami keutamaan berdoa.  Oleh karena itu, pada hari ini yang merupakan Jumat terakhir di bulan Ramadhan, saya berpikir untuk membacakan beberapa doa, supaya mereka yang tidak menyadari dapat memahami apa itu doa dan supaya seluruh Jemaat secara serempak dan dalam shalat pun  memanjatkan doa-doa ke hadapan Allah Ta’ala demi pengabulan doa-doa tersebut.

Saya telah memilih sebagian doa-doa dari Al-Quran Karim, sebagian doa-doa dari Hadhrat Rasulullah saw, sebagian doa-doa dari Hadhrat Masih Mau’ud ‘alaihis salaam (as) dan doa-doa umum juga. Ketika saya bacakan doa-doa dari Al Quran dan Sunnah, bagi mereka yang hapal silahkan melafalkannya di dalam hati atau dapat mengikuti di dalam hati setelah saya membacakannya. Ucapkan juga aamiin dalam hati di setiap doa. Semoga Allah Ta’ala mengabulkan doa-doa kita.

سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم اللهم صل على محمد وآل محمد Subhanallaahi wa bihamdihii Subhanallaahil ‘adziim Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa aali Muhammad — Mahasuci Allah dan dengan pujian-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung; ya Allah sampaikanlah shalawat atas Muhammad [saw] dan keluarga Muhammad [saw].”[2]

Pertama Doa-doa Qurani, رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (Surah Al-Baqarah yang merupakan Surah ke-2 di ayat ke-202)

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)” (Surah Al-A’raf, 7:127)

اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيرُ الرَّازِقِينَ “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama”. (Al-Maidah, 5:115)

رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang baik. ( Ali Imran, 3:194)

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ “Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (Ali Imran, 3:54)

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau biarkan hati kami bengkok sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)”. (Ali Imran, 3:9)

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ “Wahai Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau keturunan yang suci. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.”.  (Ali Imran, 3:39).

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al Furqan, 25:75)

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ “Ya Tuhanku, berikanlah aku taufik untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (Al Ahqaf, 46:16)

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ  “Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku pewaris yang termasuk orang-orang yang saleh. ( As Shaffat, 37:101)

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِير “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. (Al-Qashash, 28:25)

 رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ“Ya Tuhanku berilah aku taufik untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (Surah An-Naml, 27:20)

رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ  وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari hasutan-hasutan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.” (Al-Mu-minun, 23:98-99)

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (Taha, 20:115)

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي  وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي  وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي  يَفْقَهُوا قَوْلِي “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku”,  (Taha, 20: 26-29)

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا  “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. (Al Kahfi, 18:11)

رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (Al-Isra, 17:81)

رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Al-Isra, 17:25)

رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ  وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ  وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,  dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan.” (Asy syuara, 26: 84-86)

رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku”. (Surah al-Qashash, yang merupakan surah ke-28 ayat ke-17)

رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (At Tahrim, 66: 9)

رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ  “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.” (Al Muminun, 23:110)

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Al Araf: 24)

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ  “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu”. (Al Araf, 07: 48)

رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. (Al Anbiya, 21:90)

رَبِّ إِمَّا تُرِيَنِّي مَا يُوعَدُونَ رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِي فِي الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ “Ya Tuhanku, jika Engkau sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku azab yang diancamkan kepada mereka,  ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang zalim”. (Al Muminun, 23: 94-95)

 رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ  رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ  وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,  ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar”. (Al Mumin (Ghaafir), 40: 8-10)

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al Hasyr, 59:11)

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا “Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” (Nuh, 71:29)

رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ “Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.” (Ali Imran, 3:195)

أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ  “Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya”. (Al Araf: 156)

رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا  “Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”. (Al Furqan, 25:66)

رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (Ali Imran, 3:17)

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ  رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ  “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (Ibrahim, 14:41-42)

رَبِّ نَجِّنِي وَأَهْلِي مِمَّا يَعْمَلُونَ  “Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan”. (Asy Syuara, 29:170)

رَبِّ إِنَّ قَوْمِي كَذَّبُونِ  فَافْتَحْ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَنَجِّنِي وَمَنْ مَعِيَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku; maka itu adakanlah suatu keputusan yang jelas antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang beriman besertaku”.   (Asy Syuara, 26:118-119)

رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu”. (Al Ankabut, 29:31)

أَنِّي مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ “Aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah aku.” (Al Qamar, 54:11)

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ  “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Al Baqarah, 2:287)

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ  Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (Al Baqarah, 2:251)

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Surah Ali Imran, 3:148)

رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ  “Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (Al Araf, 7:90)

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ  وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ “Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir.” (Yunus, 10: 86-87)

رَبِّ انْصُرْنِي بِمَا كَذَّبُونِ  Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku.” (Al Muminun: 23:27)

رَبِّ ابْنِ لِي عِندَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ  “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Fir´aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (Surah at-Tahrim, 66:12)

Sekarang doa-doa dari Hadits. Rasulullah mengajarkan doa berikut: رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي كُلِّهِ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطَايَاىَ وَعَمْدِي وَجَهْلِي وَهَزْلِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ ‘Rabbi-ghfir-li Khati ‘ati wa jahli wa israfi fi `Amri kullihi, wa ma anta a’lamu bihi minni. Allahumma ighfirli khatayaya wa ‘amdi, wa jahli wa jiddi, wa kullu dhalika ‘indi. Allahumma ighrifli ma qaddamtu wa ma akhartu wa ma asrartu wa ma a’lantu. Anta-l-muqaddimu wa anta-l-mu’akh-khiru, wa anta ‘ala kulli shai’in qadir.’ Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan dan perbuatanku yg terlalu berlebihan dalam urusanku, serta ampunilah kesalahanku yg Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kemalasanku, kesengajaanku, kebodohanku, gelak tawaku yg semua itu ada pada diriku. Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yg telah berlalu, dosa yg mendatang, dosa yg aku samarkan, dosa yg aku perbuat dgn terang-terangan & dosa yg Engkau lebih mengetahuinya daripada aku, Engkaulah yg mengajukan & Engkaulah yg mengakhirkan, serta Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”[3]

اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ـ أَوْ ـ لاَ إِلَهَ غَيْرُكَ ‘Allahumma laka aslamtu, wa Alaika tawakkaltu, wa bika amantu, wa ilaika anabtu, wa bika Khasamtu, wa ilaika hakamtu, faghfirli ma qaddamtu wa ma akh-khartu, wa ma asrartu, wa ma a’lantu. Anta al-muqaddimu, wa antal Mu-‘akhkhiru. La ilaha il-la anta.’ – “Ya Allah aku serahkan diriku kepada Engkau, aku bertawakkal kepada Engkau, beriman kepada Engkau, aku tunduk padamu dan aku berbahas dengan lawan dengan bantuan Engkau dan aku sembahkan urusanku kehadapan Engkau, ampunilah daripadaku hal-hal yang telah lalu, apakah itu yang aku segerakan maupun yang aku terlambatkan, apakah itu yang tersembunyi (aku rahasiakan) ataupun terang-terangan, Engkaulah yang Awal dan Akhir. Tiada sembahan lain selain Engkau.”[4]

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ‏.‏ ‘Allahumma anta Rabbi la ilaha illa anta. Khalaqtani wa ana `Abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa Wa’dika mastata’tu abu’u Laka bi ni ‘matika wa abu’u Laka bidzanbi; faghfirli fa’innahu la yaghfiru-dz-dzunuba ill a ant a. A’uidhu bika min sharri ma sana’tu.’ – ”Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”[5]

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَدُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَؤُلاَءِ الأَرْبَعِ ‘Allahumma inni a’udzubika min qolbin laa yakhsya’u, wa min du’ain laa yusma’u, wa min nafsin laa tasybau, wa min ‘ilmin laa yanfa’u, a’udzubika min haaulail arba’u.’ – “Ya Allah! Aku memohon perlindungan kepada Engkau dari hati yang tidak khusyu’, dari do’a yang tidak didengar, dari nafs yang tidak pernah puas dan dari ‘ilmu yang tidak memberi faedah. Aku berlindung kepada Engkau dari keempat perkara itu.”[6]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ ‘Ya muqallibal Quluubi tsabbit qalbi ala diinika.’ – “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu”[7]

 اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى “Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf (dijauhkan dari yang tidak halal) dan ghina (kaya hati).”[8]

 اللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُورِهِمْ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِمْ ‘Allahumma innaa naj’aluka fii nuhuurihim wa na’uudzubika min syuruurihim.’ – Ya Allah, sesungguhnya kami menjadikan Engkau berada dalam leher-leher mereka dan kami berlindung kepada Engkau dari kejahatan mereka.”[9]

 اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَىَّ مِنْ نَفْسِي وَأَهْلِي وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ ‘Allahumma inni as’aluka hubbaka, wa hubba man yuhibbuka, wal ‘amalalladzi yuballighuni hubbaka. Allahummaj’al hubbaka ahabba ilayya min nafsi, wa ahli, wa minal maa-il baaridi.’ – “Ya Allah, sungguh aku memohon cinta kepada-Mu dan cinta orang yang cinta kepada-Mu, dan cinta kepada semua amal perbuatan yang mendekatkan aku kepada cinta kepada-Mu. Ya Allah jadikanlah cintaku kepada-Mu melebihi cintaku kepada diriku sendiri, kepada keluargaku, kepada hartaku dan air tawar yang dingin.”[10]

Ada satu doa yang diriwayatkan oleh Hahrat Abdullah putra Abbas yang pernah mendengar Baginda Nabi (saw) memanjatkan doa, اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي وَتَجْمَعُ بِهَا أَمْرِي وَتَلُمُّ بِهَا شَعَثِي وَتُصْلِحُ بِهَا غَائِبِي وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِي وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي وَتُلْهِمُنِي بِهَا رَشَدِي وَتَرُدُّ بِهَا أُلْفَتِي وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ Allāhumma innī as’aluka raḥmatan min `indika tahdī bihā qalbī, wa tajma`u bihā amrī, wa talummu bihā sha`atsī, wa tuṣhliḥu bihā ghā’ibī, wa tarfa`u bihā syāhidī, wa tuzakkī bihā `amalī, wa tulhimunī bihā rusydī, wa taruddu bihā ulfatī, wa ta`ṣimunī bihā min kulli sū’in. – “Ya Allah! Aku memohon rahmat-Mu yang khas, yang melaluinya Engkau memberi hidayat kepada hatiku, berguna untukku dan menghalang aku daripada melakukan keburukan, serta mempertemukan aku dengan apa yang telah hilang, angkatlah darjat mereka yang berhubungan denganku, sucikanlah amalanku dengan rahmat Engkau, berikanlah aku hidayat dan berikanlah apa yang aku inginkan, dan juga aku memohon rahmat yang boleh menyelamatkan aku dari keburukan.”

 اللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيمَانًا وَيَقِينًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ وَرَحْمَةً أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ فِي الْعَطَاءِ وَيُرْوَى فِي الْقَضَاءِ وَنُزُلَ الشُّهَدَاءِ وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ Allāhumma a`ṭhinī īmānan wa yaqīnan laisa ba`dahu kufr, wa raḥmatan anālu bihā syarafa karāmatika fid-dunyā wal-ākhirah. Allāhumma innī as’alukal-fawza fil-`athā’i wa yurwa fil-qaḍhā’i, wa nuzulasy syuhadā’i wa `aisyas su`adā’i, wan naṣhra `alal a`dā’. Ya Allah! Kurniakanlah juga kepadaku keimanan dan keyakinan yang berkekalan, yang tidak akan mengalami kekufuran di dalamnya. Berikanlah juga rahmat yang menjadi penyebab kebaikan dunia dan akhirat kepadaku. Ya Allah! Aku inginkan kejayaan dalam setiap penyelesaian. Aku juga menginginkan kehidupan seperti orang-orang syahid, orang-orang yang peramah dan orang-orang yang baik, juga aku memohon kejayaan dan pertolongan atas musuh-musuh.

 اللَّهُمَّ إِنِّي أُنْزِلُ بِكَ حَاجَتِي وَإِنْ قَصَّرَ رَأْيِي وَضَعُفَ عَمَلِي افْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ فَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ الأُمُورِ وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِ كَمَا تُجِيرُ بَيْنَ الْبُحُورِ أَنْ تُجِيرَنِي مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُورِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقُبُورِ Allāhumma innī unzilu bika ḥājatī, wa in qaṣhura ra’yī wa ḍa`ufa `amalī iftaqartu ilā raḥmatik, fa as’aluka yā Qāḍhiyal-umūr, wa yā Syāfiyas-ṣudhūr, kamā tujīru bainal-buḥūr, an tujīranī min `adzābis-sa`īr, wa min da`watits-tsubūr, wa min fitnatil-qubūr. Ya Allah! Aku hadir di hadapan-Mu membawa hajat-hajatku. Sekiranya fikiranku dalam kekurangan dan caraku yang lemah, aku tetap mengharapkan rahmat-Mu. Wahai Pemutus segala urusan dan Pemberi ketenangan pada setiap hati! Aku memohon kepada-Mu agar menyelamatkan aku dari azab neraka seperti mana Engkau menyelamatkan insan di lautan yang bergelora. Selamatkan juga aku dari suara kehancuran dan fitnah kubur.

 اللَّهُمَّ مَا قَصَّرَ عَنْهُ رَأْيِي وَلَمْ تَبْلُغْهُ نِيَّتِي وَلَمْ تَبْلُغْهُ مَسْأَلَتِي مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ خَيْرٍ أَنْتَ مُعْطِيهِ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ فَإِنِّي أَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيهِ وَأَسْأَلُكَهُ بِرَحْمَتِكَ رَبَّ الْعَالَمِينَ Allāhumma mā qaṣṣara `anhu ra’yī wa lam tablughhu niyyatī wa lam tablughhu mas’alatī min khairin wa`adtahu aḥadan min khalqika aw khairin anta mu`ṭīhi aḥadan min `ibādika fa innī arghabu ilaika fīhi, wa as’alukahu bi-raḥmatika rabbal-`ālamīn. Ya Allah! Kurniakan juga kepadaku kebaikan jenis apa pun yang belum pernah aku pikirkan, tidak tercapai dalam niatku dan atas urusan yang aku tidak mohonkan, tetapi Engkau pernah janjikan untuk kebaikan hamba-hamba-Mu. Ya Tuhan sekalian alam! Aku memohon kebaikan dari rahmat-Mu.

 اللَّهُمَّ ذَا الْحَبْلِ الشَّدِيدِ وَالأَمْرِ الرَّشِيدِ أَسْأَلُكَ الأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيدِ وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُودِ مَعَ الْمُقَرَّبِينَ الشُّهُودِ الرُّكَّعِ السُّجُودِ الْمُوفِينَ بِالْعُهُودِ إِنَّكَ رَحِيمٌ وَدُودٌ وَأَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيدُ Allāhumma dzal-ḥablisy-syadīd, wal-amrir-rasyīd, as’aluka al-amna yawm al-wa`īd, wal-jannata yawmal-khulūd ma`al-muqarrabīnasy-syuhūd, ar-rukka`is-sujūd, al-mūfīna bil-`uhūd, Anta Rahīmun Wadūd, wa Anta taf`alu ma turīd. Ya Allah! Yang teguh hubungan dan Pemilik hidayat! Aku memohon keamanan pada hari kiamat, dan aku mohon syurga-Mu, bersama-sama dengan mereka yang hadir begitu dekat di istana Engkau, bersama dengan orang yang ruku’ dan sujud dan orang yang menyempurnakan janji. Sesungguhnya Engkau amat Pengasih dan Penyayang. Engkau melakukan apa yang Engkau inginkan.

 اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِينَ مُهْتَدِينَ غَيْرَ ضَالِّينَ وَلاَ مُضِلِّينَ سِلْمًا لأَوْلِيَائِكَ وَعَدُوًّا لأَعْدَائِكَ نُحِبُّ بِحُبِّكَ مَنْ أَحَبَّكَ وَنُعَادِي بِعَدَاوَتِكَ مَنْ خَالَفَكَ Allāhummaj`alnā hādīna muhtadīna, ghaira ḍhallīna wa la muḍhillīna, silman li-awliyā’ika wa `aduwwan li a`dā’ika, nuḥibbu biḥubbika man aḥabbaka wa nu`ādī bi`adāwatika man khālafak. Ya Allah! Jadikanlah kami penunjuk ke arah hidayat, yang bukan kami sendiri sesat dan bukan juga yang menyesatkan. Jadikan kami orang yang memberikan amanat keselamatan kepada orang-orang tersayang dan kawan-kawan. Dan menjadi tanda peperangan kepada musuh-musuh Engkau. Jadikanlah kami penyampai amanat keselamatan kepada orang-orang yang Engkau kasihi dan menjadi tanda kepada musuh-musuh Engkau. Dan kami tenggelam dalam kecintaan terhadap Engkau, mencintai orang-orang yang mencintai Engkau, dan kami bermusuhan dengan para penentang dan musuh-musuh Engkau semata-mata kerana Engkau.

 اللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ وَعَلَيْكَ الاِسْتِجَابَةُ وَهَذَا الْجَهْدُ وَعَلَيْكَ التُّكْلاَنُAllāhumma hādzad-du`ā’u wa `alaikal-ijābatu, wa hādzal-juhdu wa `alaikat-tuklān. Ya Allah! Inilah permohonan kami, mengabulkannya adalah kehendak Engkau. Ya Allah! Inilah doa kami, usaha kami dan pekerjaan kami, dan kami hanya bertawakkal kepada Engkau.

 اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورًا فِي قَبْرِي وَنُورًا فِي قَلْبِي وَنُورًا مِنْ بَيْنِ يَدَىَّ وَنُورًا مِنْ خَلْفِي وَنُورًا عَنْ يَمِينِي وَنُورًا عَنْ شِمَالِي وَنُورًا مِنْ فَوْقِي وَنُورًا مِنْ تَحْتِي وَنُورًا فِي سَمْعِي وَنُورًا فِي بَصَرِي وَنُورًا فِي شَعْرِي وَنُورًا فِي بَشَرِي وَنُورًا فِي لَحْمِي وَنُورًا فِي دَمِي وَنُورًا فِي عِظَامِي اللَّهُمَّ أَعْظِمْ لِي نُورًا وَأَعْطِنِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا Allāhummaj`allī nūran fi qalbī wa nūran fi qabrī, wa nūran min baini yadayya, wa nūran min khalfī, wa nūran `an yamīnī, wa nūran `an shimālī, wa nūran min fawqī, wa nūran min taḥtī, wa nūran fi sam`ī, wa nūran fi baṣharī, wa nūran fi sya`rī, wa nūran fi basyarī, wa nūran fi laḥmī, wa nūran fi damī, wa nūran fi `iẓamī. Allāhumma a`ẓim lī nūran, wa a`ṭinī nūran, waj`allī nūran. – Ya Allah! Lahirkanlah nur dalam hati untukku, terangilah juga kuburku, berilah nur di hadapan dan di belakangku. Berikanlah nur dalam pendengaranku, berikanlah nur pada penglihatanku, berikanlah nur pada rambutku, berikanlah nur pada kulit-kulitku, berikanlah nur pada dagingku, penuhilah nur dalam darahku, dan juga berikanlah nur pada otakku, berikan juga nur pada tulangku. Ya Allah! Lahirkanlah dalam hatiku nur yang agung, kemudian berikanlah nur itu kepadaku. Jadikanlah nur padaku dari kepala sehingga kaki.

سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ الْعِزَّ وَقَالَ بِهِ Subḥānal-ladzī ta`aṭhṭhafal-`izza wa qāla bihi – Maha Suci Dzat Yang Memberikan Kemuliaan dan DIA Berfirman Dengan Kemuliaan

 سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ الْمَجْدَ وَتَكَرَّمَ بِهِsubḥānal-ladzī labisal-majda wa takarrama bihi – Maha Suci Dia Yang tetap teguh dengan kehormatannya yang memberikan pakaian kemuliaan.

 سُبْحَانَ الَّذِي لاَ يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلاَّ لَهُsubḥānal-ladzī lā yanbaghit-tasbīḥu illā lahu – Maha Suci Dia Yang tidak patut ada wujud yang harus dimuliakan selain Dia.

 سُبْحَانَ ذِي الْفَضْلِ وَالنِّعَمِsubḥāna dzil-faḍhli wan-ni`am – Maha suci Wujud yang pemberi kurnia dan nikmat.

 سُبْحَانَ ذِي الْمَجْدِ وَالْكَرَمِsubḥāna dzil-majdi wal-karam – Maha Suci Pemilik kehormatan dan kemuliaan.

 سُبْحَانَ ذِي الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِsubḥāna dzil-jalāli wal-ikrām.’ – Maha suci Dia yang Maha Gagah dan Amat Mulia.”[11]

Hadhrat Masih Mau’ud As menulis surat berisi doa kepada para sahabat beliau dalam Bahasa Arab: Doa ini disampaikan kepada Choudri Rustam Ali sahib,

‘Yaa Man ahabba min kulli mahbuubin! Ighfirlii dzunuubi wa adkhilnii fii ‘ibaadikal mukhlashiin.’ – “Wahai Yang paling layak untuk dicintai, ampunilah aku, turunkanlah rahmat atasku dan masukkanlah aku kedalam hamba-hamba yang mukhlis terhadap Engkau.“

“Kami adalah hambamu yang penuh dosa dan dikuasai jiwa. Ampunilah kami dan selamatkanlah kami dari azab akhirat.”

Beliau as menulis surat kepada Hadhrat Khalifatul Masih Awwal yang di dalamnya terdapat doa,

 “Wahai Tuhanku yang Muhsin (Maha Dermawan), aku adalah hambaMu yang hina, penuh dosa dan kealpaan. Tidak ada kekuatan pun juga tidak ada kemampuan. Hanya kezaliman dan kezaliman yang Engkau dapatkan dalam diriku, namun Engkau balas dengan kenikmatan dan kenikmatan. Hanya dosa dan dosa yang Engkau dapatkan dalam diriku, namun engkau balas dengan ihsan (kebaikan) dan ihsan (kebaikan). Engkau selalu menutupi segala kelemahanku dan menganugerahkan kenikmatan yang tak terhingga. Kasihanilah hamba Engkau yang tak berdaya dan penuh dosa ini. Ampunilah segala kelancangan dan kelapaan hamba. Anugerahkanlah najat keselamatan karena selain Engkau tidak ada lagi yang mampu melakukannya.”

Beliau juga mengajarkan doa untuk fana dalam Tuhan:Wahai Rabb seluruh alam semesta! Hamba tidak dapat mampu untuk berterima kasih atas rahmat Engkau. Engkau Maha Pemurah dan penyayang, begitu banyak ihsan Engkau atasku. Ampunilah dosaku supaya aku tidak binasa, masukkanlah kedalam hatiku kecintaan yang murni kepadaMu, supaya aku meraih kehidupan dan tutupilah kelemahanku bimbinglah aku untuk melakukan amalan yang engkau ridhai Aku memohon perlindungan kepada Engkau dari turunnya murka Engkau atasku, kasihilah aku, kasihilah aku, kasihilah aku, selamatkanlah aku dari bala bencana dunia dan akhirat karena segala karunia berada di tangan Engkau.” [Aamiin]

Secara umum kita pun harus mendoakan dunia Islam semoga Allah Ta’ala ciptakan persatuan di dalam diri mereka dan semoga menyatu kembali hati yang terpecah dan permusuhan sesama mereka berakhir. Begitu juga mereka yang memanfaatkan permusuhan ini , semoga Allah Ta’ala menghentikan tangan mereka yang terus menaklukkan umat Muslim disebabkan permusuhan internal sesama Muslim dan semoga Allah menghentikan perbuatan mereka yang merugikan Islam.

Semoga Allah Ta’ala menciptakan sifat Qonaah dalam diri para Ahmadi, menyelamatkan mereka dari berbagai keburukan, menganugerahkan keteguhan langkah, semoga terus menyatu dengan nizam Jemaat dan Khilafat. Dan semoga nizam Jemaat pun diberikan taufik untuk dapat melaksanakan kewajibannya kepada orang-orang, semoga para pengurus diberikan taufik untuk dapat memahami tanggung jawab mereka masing-masing. Semoga Allah Ta’ala memberikan taufik bagi para Waqifin zindegi untuk mengkhidmati agama dengan ruh waqaf.

Semoga Allah ta’ala melindungi kita dari fitnah-fitnah dajjal dan kejahatannya. Semoga Allah menghentikan segenap kekuatan yang beriradah untuk melemahkan umat Islam dan menyelamatkan umat Islam dari kejahatan mereka. Akibat kejahatan mereka ini telah menimbulkan kehancuran yang dahsyat tidak hanya di dunia Islam, bahkan, di seluruh dunia. Semoga Allah Ta’ala menyelamatkan semuanya dari kehancuran itu. [aamiin]

Semoga Allah Ta’ala meninggikan derajat para syuhada Ahmadi karena keAhmadiyahan mereka dan menjaga keluarga yang mereka tinggalkan. Semoga para Ahmadi yang dipenjara di jalan Allah, segera bebas. Semoga Allah Ta’ala membebaskan orang-orang yang terperangkap dalam kesulitan macam apa pun dan menganugerahkan kesembuhan pada mereka yang sakit. Orang-orang yang terperangkan dalam kesulitan apakah itu dari sisi pemerintahan atau keagamaan khususnya para Ahmadi di berbagai negeri; semoga Allah Ta’ala menjauhkan kesulitan itu dan menghentikan upaya pihak-pihak yang memusuhi ini. [aamiin]

Kita juga mendoakan para Darwesh di Qadian yang jumlahnya tinggal sedikit dan ada juga sejumlah lain Ahmadi Qadian yang tengah menghadapi permasalahan; begitu juga Ahmadi di Pakistan khususnya di kota Rabwah, mereka semakin ditekan oleh pemerintah, bahkan Ahmadi umumnya di sana mengalami tekanan; semoga Allah Ta’ala selamatkan mereka dari orang-orang zalim dan semoga Allah memberikan mereka keadaan yang lebih baik. [aamiin]

Selain Pakistan, begitu juga beberapa daerah di Hindustan (India) yang mana umat Muslim berjumlah mayoritas, mereka menganiaya para Ahmadi. Semoga Allah ta’ala menahan tangan merekaa. Begitu juga Muslim Ahmadi di Indonesia. Kapan pun orang-orang zalim mendapatkan kesempatan, mereka aniaya para Ahmadi di sana. Beberapa hari yang lalu pun di tempat yang sedikit jumlah Ahmadinya (Lombok Timur), para penentang mangusir para Ahmadi sehingga para Ahmadi tidak memiliki tempat tinggal lagi. Semoga Allah Ta’ala melindungi mereka dan menyelamatkan mereka dari kejahatan penentang. [aamiin]

Secara khas kita berdoa bagi negara-negara Islam. Sebelumnya telah saya sampaikan juga bahwa telah terjadi serangan yang dahsyat di Yaman. Di Iraq juga. Di Syria disebabkan oleh pertentangan firqah dan kabilah, umat Muslim saling memenggal leher di sana. Semoga Allah Ta’ala memberikan kebijakan kepada mereka dan semoga mereka diberikan taufik untuk mengamalkan ajaran Nabi yang mereka imani. Semoga Allah Ta’ala memberikan taufik untuk mengimani Masih Mahdi yang Allah Ta’ala telah utus di jaman ini supaya mereka dapat terhindar dari jalan yang salah sehingga selamat di dunia dan akhirat. [aamiin]

Begitu juga semoga Allah Ta’a menganugerahkan keberkatan atas harta orang-orang yang ikut serta dalam berbagai gerakan pengorbanan harta. Begitu juga saat ini tengah dilakukan  tabligh dan stasiun televisi kita, MTA berperan penting dalam hal ini. Semoga Allah Ta’ala memberikan ganjaran kepada para staf dan sukarelawan MTA dan memberikan mereka taufik untuk berkhidmat lebih dari sebelumnya. MTA Afrika juga tengah melakukan tabligh yang gencar saat ini dan juga para Ahmadi lokal juga, semoga Allah Ta’ala memberkati ilmu dan Irfan mereka serta memberikan mereka taufik untuk membuat program yang lebih baik yang dapat mereka sampaikan kepada bangsa mereka bahkan kepada dunia. [aamiin]

Khotbah II

 

اَلْحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنُؤْمِنُ بِهِ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْهِ وَنَعُوْذ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ ‑ وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُعِبَادَ اللهِ! رَحِمَكُمُ اللهُ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذكَّرُوْنَ ‑ أُذكُرُوا اللهَ يَذكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Penerjemah                : Mln. Mahmud Ahmad Wardi Syahid

Editor                          : Dildaar Ahmad Dartono

Referensi                     : www.alislam.org dan islamahmadiyya.net (bahasa Arab)

Dalam metode penomoran ayat-ayat AlQur’an Karim, bismillahirrahmaanirrahiim yang terletak pada permulaan setiap Surah sebagai ayat pertama sesuai dengan standar penomoran ayat-ayat Al-Qur’an Karim yang digunakan oleh Jemaat Ahmadiyah. Metode ini digunakan karena di dalam Hadits disebutkan bahwa setiap Surah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. selalu dimulai dengan wahyu bismillahirrahmaanirrahiim (H. R. Abu Daud, Al-Hakim), kecuali pada permulaan Surah at-Taubah.

[1] Shahih al-Bukhari, Kitab tentang Jumat, bab as-sa’atullati fi yaumil jumu’ah, 935.

فِيهِ سَاعَةٌ لا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ. “Pada hari itu (Jumat) ada suatu saat yang mana apapun doa yang dipanjatkan oleh seorang hamba Muslim kepada Allah Ta’ala niscaya dikabulkan.”

[2] Tadzkirah, halaman 25, edisi IV, terbitan Rabwah.

[3] Shahih al-Bukhari, Kitab ad-Da’waat, 6398.

[4] Shahih al-Bukhari, Kitab ad-Da’waat, 6317.

[5] Shahih al-Bukhari, Kitab ad-Da’waat, 6323.

[6] Jami’ at-Tirmidzi, Kitab tentang doa-doa, nomor 3482.

[7] Jami’ at-Tirmidzi, Kitab tentang doa-doa, nomor 3522.

[8] Shaih Muslim, Kitab adz-Dzikr (كتاب الذكر والدعاء والتوبة والاستغفار), bab (باب التَّعَوُّذِ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلَ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ يَعْمَلْ) no. 2721

[9] Sunan Abi Daud, kitab tentang Shalat, bab tentang doa yang sebaiknya dipanjatkan jika cemas akan kejahatan suatu kaum, hadits nomor 1537. Riwayat Hadits menceritakan, Rasulullah saw biasa membaca doa ini saat merasakan bahaya dari sekelompok orang. Makna doa tersebut sebagai berikut: “Ya Allah! Perangilah mereka sedemikian rupa sehingga mata rantai kehidupan mereka terhenti dan kami selamat dari kejahatan mereka. Hanya Engkau-lah Penghancur kekuatan orang-orang jahat, para pencipta kerusuhan dan orang-orang yang aniaya. Maka, hentikanlah mereka dan kami memohon perlindungan kepada Engkau dari kejahatan mereka.”

[10] Jami’ at-Tirmidzi, Kitab tentang doa-doa, nomor 3490.

[11] (Sunan Tirmizi, Kitabud Da’wat, bab 30, hadis 3419)

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.