Al Aziz – Yang Maha Perkasa (Bagian 6)
Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad
Khalifatul Masih Ar-Rabbi ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
29 Maret 2002
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ،
وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)
Seri khutbah-khutbah yang tengah berjalan berkenaan dengan sifat عزيز-aziyz Allah swt, hari inipun akan tetap dibahas dan kurang lebih akan terus berlanjut sampai khutabh yang akan datang. Akan tetapi, pada pertengahan khutbah ini akan disinggung mengenai Majlis Musyawarah. Hari-hari ini di Rabwah dan di banyak negara-negara tengah di gelar Majlis Musyawarah.Untuk semuanya akan ada hanya sebuah khutbah,yakni khutbah yang tengah saya sampaikan untuk penduduk Rabwah, itulah khutbah juga ditujukan ke negara-negara Afrika dll. لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا.وَمَغَانِمَ كَثِيرَةً يَأْخُذُونَهَا وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا Al-Fath 19-20: Sesungguhnya Allah telah redha terhadap orang-orang yang beriman ketika mereka baiat kepada engkau dibawah pohon itu dan Dia mengetahui apa yang ada dalam kalbu mereka ,maka Dia menurunkan ketenteraman kepada mereka,dan Dia menganjar mereka dengan kemenangan yang dekat.Dan menganugerahkan banyak harta rampasan yang akan dimabil mereka. Dan Allah Maha Mahaperkasa Mahabijaksana.
Hadhrat Anas r.a. meriwayatkan bahwa ketika para sahabah Rasulullah saw tengah kembali dari Hudaibiah setelah menyembelih hewan kurban mereka di Hudaibiah dalam kondisi dilanda sedih dan duka ,jauh dari rumah tangga mereka, pada waktu itu turun dua ayat, mulai dari ayat إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا sampai صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا. Maka beliau bersabda:Kepada saya turun dua ayat yang lebih indah/menarik dari dunia dan seisinya. Rawi berkata bahwa ketika beliau membaca ayat ini,maka seorang berkata,”Hai Nabi Allah,ucapan “Mubarak/selamat” untuk Tuan. Allah jelasnya telah memberitahukan kepada Tuan sikap apa yang Allah akan perlakukan terhadap Tuan,namun terhadap kami apa sikap yang Allah akan ambil. Sesudah itu Tuhan menurunkan ayat ini. لِيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ Supaya Allah memasukkan orang-orang mu’min laki-laki dan mu’min perempuan جَنَّاتٍ تَجْرِي di dalam surga yang di lerengnya mengalir sungai-sungai.
Hadhrat Khalifatul Masih I bersabda: Para sahabah r.a. sangat beruntung.Mereka beriman kepada janji-janji Tuhan,maka mereka dianugerahi dengan nikmat-nikmat yang tertera sbb:Nikmat-ni’mat iman bilgaib/iman kepada yang gaib, لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ Dia/Allah redha terhadap orang-orang mu’min. Ini Dia firmankan dalam mendukung orang-orang mu’min. Orang-orang syiah yang menyatakan para sahabah munafik hendaknya merenungkan hal ini..Dari فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ jelas [Maka Dia mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka ] bahwa hati mereka itu penuh dengan ketulusan dan Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka. Oleh karena itu, mereka jelasnya bukanlah munafik.
Kemenangan Haibarوَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا kemenangan Haibar juga dianugerahkan kepada mereka dan berfirman bahwa kemenangn dekat juga telah ditetapkan.
وَمَغَانِمَ كَثِيرَةً dan banyak harta rampasan perang yang dianugerahkan kepada mereka. Turunnya ketenteramanفَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ . [Maka Dia menurunkan ketenteraman pada mereka]Dan dari ayat هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ [Dia yang telah menurunkan ketenteraman di dalam hati orang yang beriman] dapat diambil pemecahan arti أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ .[Datang padamu tabut yang di dalamnya terdapat ketenteraman]
Nah, ini merupakan point halus yang Hadhrat Khalifatul Masih I. terangkan bahwa apa yang tertera kata tabut bersama mereka sabdanya,bahwa maksud tabut adalah hati. تَحْمِلُهُ الْمَلَائِكَةُ Yaitu, hati, yang manusia bersifat malaikat yang memikulnya.Jadi ini merupakan point agung/sangat menarik yang Hadhrat Khalifatul Masih I terangakan.
Hadhrat Khalifatul Masih I bersabda; Syarat-syarat itulah yang pada waktu itu nampak merugikan dan merupakan penghinaan,ternyata akan menjadi penyebab kemenangan agung. Yakni, ternyata orang-orang Islam yang murtad tidak berguna apa-apa untuk Rasulullah saw dan Jemaat orang-orang Islam. Dengan kepergian/murtadnya mereka apa kerugiannya ? Dan orang-orang musyrik yang menjadi muslim, mereka tinggal di Mekah dan menjadi penyebab petunjuk orang-orang lain . Kemudian keuntungannya adalah bahwa Abul Wasi’ masuk Islam lalu lari ke Madinah. Ada dua orang yang diberangkatkan untuk menangkapnya. Ketika mereka sampai di hadapan Huzur saw, maka beliau memerintahkan supaya Abul Wasi’ kembali ke Mekah. Dia banyak memberikan alasan-alasan,namun beliau bersabda bahwa kami tidak akan melanggar perjanjian. Di perjalanan kembali ke Mekah dia merampas pedang seorang pengawal musyrik lalu membunuhnya dan yang kedua datang memohon bantuan. Abu Wasi’ juga datang. Rasulullah saw berkata kepadanya:Engkau ini ingin berperang, saya akan mengembalikan engkau. Mendengar ini dia lari dari sana dan kemudian membuat sebuah pos pengintaian di suatu tempat. Nah, kini orang-orang yang masuk Islam lari dari Mekah datang bergabung padanya. Dan lama kelamaan sebuah kelompoknya terbentuk. Dan berhubung mereka itu merupakan orang-orang yang dikeluarkan dari Mekah,maka untuk biaya . makan dll mereka mulai mengambil dari kafilah orang-orang Mekah. Dengan demikian persyaratan ini menjadi penyebab kerugian besar bagi orang-orang musyrik dan mereka datang di hadapan nabi saw seraya memohon:Suruhlah panggilkan orang-orang Tuan, kami membatalkan persyaratan itu.” Faedah dari menyuruh menuliskan daftar ini adalah bahwa Kabilah Khuda(?) yang mendukung nabi saw di serang oleh Banu Bikir Wail dan orang-orang musyrik secara diam-diam mendukungnya. Dari Kabilah Khudar ada dua orang datang untuk meminta bantuan kepada Rasulullah saw dan disana pun orang-orang Mekah juga mengirim seorang pemukanya bahwa perjanjian hendaknya mulai dari babak baru,karena saya tidak ada pada waktu itu. Akhirnya perjanjian itu mereka sendiri dengan amal dan ucapannya membatalkannya. Dan Rasulullah saw bersama sepuluh ribu orang-orang suci menyerang Mekah dan dengan demikian firman Allahإِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا menjadi sempurna. Dan dengan kemenangan ini terbukti bahwa kehidupan Rasulullah saw bersih dari setiap aib dan bersih dari setiap tuduhan-tuduhan yang dikaitkan dengan zat Rasulullah saw.
Ayat surah Hadid سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ–
Kepada Allah-lah bertasbih apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Dia Mahaperkasa Mahabijaksana.
Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s. bersabda: Baik awan maupun udara,baik api maupun bumi semua sibuk dalam melaksanakan itaat dan menyanjung Tuhan. Dan jika ada manusia yang membangkang pada perintah-perintah Tuhan,maka Dia mengikuti/dibawah hukum Qada’ dan kadar-Nya Tuhan. Tidak ada yang luar dari kedua pemerintahan/ketetapan itu. Pasti salah satu kendali suatu pemerintahan samawi ada pada diri setiap orang. Ya, walhasil suara hati manusia dari segi kefasihan kelalaian dan zikir Ilahi secara bertahap menanamkan pengaruhnya di bumi,namun tampa kebijakan dan maslahat Tuhan maksud ini tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Jika Tuhan menghendaki supaya di bumi terjadi seperti itu maka itu akan terjadi.
Sesudah ini dua ayat surah Mujadalah 21-22
إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ فِي الْأَذَلِّينَ كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya mereka itulah dari antara orang-orang yang paling hina dan kami telah menetapkan bahwa Saya dan Rasul-Ku pasti akan menang.Sesungguhnya Allah Maha kuat Maha Perkasa.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dalam Bukhari Kitabul-Magazi bahwa Rasulullah saw bersabda:Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Dia Esa. Dia telah memenangkan kelompok-Nya dan telah menolong hamba-Nya dan seorang dirilah Dia mengalahkan musuh-musuh dan sesudahnya tidak ada sesuatu/apa-apa.
Imam Fakhruddin Razi dalam menafsirkan ayat ini menulis Secara perinsip/mendasar kemenangan semua rasul berkenaan dengan hujjat dan argumentasil, kecuali sebagian diantara mereka disamping kemenangan dengan hujjat dan argumentasi, kemenangan pedang juga termasuk di dalamnya. Akan tetapi,pada sebagian nabi-nabi sifat-sifat ini tidak ada pada mereka,yakni, kemenangan pedang mereka tidak dapatkan, tetapi kemenangan argumentasi yang mereka dapatkan. Sesudah itu bersabda :قَوِيٌّ yakni Allah memiliki kekuatan untuk menolong nabi-nabi-Nya. Dan Dia adalah عزيزٌ –aziyz, yakni unggul/Maha Perkasa dan tidak ada yang bisa menghalangi-Nya mencapai maksud-Nya,karena selain Dia semua adalah mumkinul wujud dan Allah adalah wajibulwujud [mutlak ada-Nya],Yang Mahaunggul pada yang الوجود ممكن–mumkinulwujud [bisa ada bisa tidak].
Mumkinulwujud dan Wajibulwujud merupakan dua peribahasa. Mumkinul wujud adalah yang kebaradaan wujudnya itu mungkin dan wajibulwujud adalah wujud yang semua wujud makhluk bergantung padanya. Jadi, Zat Tuhan adalah wajibul wujud dan semua yang lain adalah mumkinulwujud.
Allamah Abul-fazal Syahabuddin Allusi dalam Ruhulmaani menulisكَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي– yakni, hujjat dan pedang atau bersama yang berfungsi sebagai penggantinya, pasti dari semua itu salah satu dari itu akan menang .Di dalam kemenangan-kemenagan Rasul-rasul merupakan hal ini cukup bahwa selain kemenagan hujjat pada zaman Rasul-rasul itu, kebenarannya juga terbukti. Allah telah menghancurkan musuh-musuh rasul-rasul itu dengan berbagai azab sebagaimana kaum Nuh,kaum Saleh dan kaum Luth dll. Dan musuh-musuh Nabi kita saw telah dihancurkan dengan perantaraan peperangan dan hasil peperangan-peperangan itu kadangkala seperti timba [kalah menang] tetapi akhirnya yang menang adalah para pengikut Rasulullah saw. Dan begitu juga perlakuan terhadap para pengkut-pengikut beliau. Yakni,ketika jihad mereka seperti jihad para rasul bukan dengan tujuan kerajaan dan pemerintahan dunia,maka pejuang-pejuang seperti itu akan terus menang dan mendapat pertolongan. Namun, sebagian para mufassir hanya mengambil arti kemenangan dalil-dalil,tapi ini bertentangan dengan fakta.
Allamah Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad Kurtubi dalam menafsirkan ayat ini menulis : كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي Di dalam ini, kata اَنَا – ana –Saya ,adalah untuk ta’kid/ penegasan. Di dalam ini kata anaa adalah untuk ta’kid/penegasan.
رسلي/rusuliy, yakni dari rasul-rasul-Ku sebagian dikirim dengan peperangan. Jadi, mereka menang dalam peperangan dan diantara mereka sebagian dikirim dengan dalil-dalil,maka mereka menang dengan dalil-dalil. Mukatil berkata: Orang –orang mu’min berkata, jika Allah menganugerahi kepada kami dapat menaklukkan Mekah, Taif dan selain daerah-daerah sekelilingnya,maka terhadap kerajaan Rum juga akan Dia menangkan. Sesuai dengan itu Abdullah bin Ubai bin Sulul berkata,apakah kamu menganggap Rum dan Paris seperti kambing-kambing betina ? yang kamu bisa menang atasnya. Dia berkata, demi Allah kerajaan Faris dan Roma jumlah mereka juga lebih banyak dan cengkeraman mereka pun dahsyat lebih dari yang kamu bisa bayangkan mengenai mereka. Maka ayat ini turun كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي dan juga ayat وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ(171)إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنْصُورُونَ(172)وَإِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ Ini adalah dua ayat yang merupakan penegasan bahwa Allah dan Rasul-Nya pasti akan menang dan selain itu orang-orang yang bersamanya-جُنْدَنَا mereka juga itu pasti akan menang. Dan bersama penaklukan Mekah pula, diberitahukan pula penaklukan Fersia yang dianugerahkan sesudah habar suka itu dinubuatkan.
Dan di dalam …Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Allah telah menetapkan bahwa Saya dan rasul-rasul-Ku pasti akan terus unggul/menang. Ayat ini juga dalam setiap zaman menerangkan dan sunnah Tuhan yang terus berlaku juga. Bukanlah,bahwa untuk yang akan datang rasul-rasul akan lahir dan Tuhan memenangkannya,bahkan zaman manapun, baik kini maupun yang akan datang atau yang telah berlalu. Ini merupakan sunnah Tuhan bahwa Rasul datang untuk menang.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Allah telah menetapkan dan telah menyatakan sebagai ketetapan-Nya bahwa Dia dan Rasul-Nya pasti akan terus menang. Oleh karena itu,saya merupakan rasul dan pilihan-Nya,tetapi tampa suatu syareat baru atau nama baru atau pendakwaan baru,bahkan dengan memperoleh nama Rasul yang mulia khatamulanbiya, dan dengan [setelah mencapai martabat] fana dan larut padanya kedatangan saya sebagai bayangannya. Oleh karena itu, saya mengatakan bahwa sebagaimana dari sejak bahari, yakni dari sejak Adam sampai Hadhrat Rasulullah saw selalu terbukti benar mafhum ayat ini dan bergitu juga untuk sayapun ini akan terbukti kebenarannya.
Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. selanjutnya bersabda: Saya setelah mendapatkan keyakinan dari Tuhan menagatakan bahwa jika semua ulama dan para sufi-sufi mereka dan semua yang merasa mendapat wahyu mereka bersatu ingin bertanding dengan saya dalam hal ilham Ilahi, maka meskipun dengan perlawanan semua mereka Tuhan akan memberikan kemenangan kepada saya karena saya adalah datang dari Tuhan. Jadi,pasti sesuai ayat suci كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي kemenangan saya akan raih.
Dan saya akan menyajikan ilham-ilham Hadhrat Masih Mauud a.s. :
يُرِيدُونَ ان يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ قُلْ اللّه حَافِظهُ عِنَايةُاللّه حَافِظُكَ .نَحْنُ نَزَّلْنَاهَُ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ . اللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ.وَيُخَوِّفُوْنَكَ مِنْ دُوْنِهِ.اَئِمَّةَ الْكُفْرِ.لاَ تَخَفْ اِنَّكَ اَنْتَ الْاعْلَي .يَنْصُرُكَ اللَّهُ فِي مواَطِنَ.اِنَّ يَوْمِيْ لَفَصْلٌ عَظِيْمٌ. كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي.لَا مُبَدِّل لِكَلِمَاتِهِ.بَصَائِرُلِلنَّاسِ.نَصَرْتُكَ مِنْ لَدُنِّي.اِنّيْ مُنَجِّيْكَ مِنَ الْغَمِّ.وَكَانَ رَبًّكَ قَدِيْرًا.
Para penentang akan berusaha memadamkan nur Allah . Katakanlah, bahwa Tuhan sendiri yang melidungi nur itu.Anugerah Ilahi pelindung engkau. Kamilah yang menurunkannya dan Kami-lah yang menjadi pelindunginya. Tuhan sebaik-baik Pelindung dan Mahapenyayang. Dan mereka akan menakuti engkau dengan barang-barang/hari-hari lain. Inilah pemuka-pemuka kekufuran. Janganlah takut engkaulah yang akan menang,yakni dengan keterangan,pengabulan dan dari segi keberkatan engkaulah yang akan menang.Allah akan menolong engkau dalam banyak medan /pertarungan,yakni dalam diskusi dan bertukar fikiran engkau akan dimenangkan.Kemudian berfirman :Hari Saya akan membedakan yang hak dan yang batil. Tuhan telah menetapkan bahwa kemenangan di pihak Saya dan rasul-rasul-Ku. Tidak ada yang bisa menyingkirkan urusan Tuhan. Pekerjaan Tuhan adalah hujjat untuk kebenaran agama. Saya akan menolong engkau dari sisi Saya. Saya sendiri yang akan menjauhkan kedukaan engkau dan Tuhan engkau adalah Maha Kuasa.[Wahyu 1883]
14 Agustus 1993
كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي.فَصْل الْفتحَِ Allah telah menetapkan bahwa Saya dan Rasul-Ku pasti akan menang.Engkau telah datang pada kesempatan kemenangan /Engkau datang untuk menang.
Kemudian ilham 20 Agustus 1903كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي Terjemah Hadhrat Masih Mauud a.s. Tuhan telah menetapkan bahwa Saya dan rasul-Ku pasti akan menang.
Kemudian ilham Tazkirah 628:
اِنِّيْ مُهِيْنٌ مَنْ اَرَادَ اِهَانَتَكَ. إِنِّي لَا يَخَافُ لَدَيَّ الْمُرْسَلُونَ. كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي. وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ. إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ.اُرِيْكَ زَلْزلَةَالسَّاعَةِ.اِنِّيْ اُحَافِظُ كُلَّ مَنْ فِيْ الدَّارِوَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ. جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ.هَذَاالّذِيْ كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُوْنَ.بِشَارَةٌتَلََقّاهَاالنَّبِيُّونَ.اَنْتَ عَلَي بيِّنةٍ مِنْ رَبِّكَ.كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئيْنَ.
Apa yang Hadhrat Masih Mauud as sendiri adalah sbb:
Saya akan menghinakan orang yang menghinakan engkau . Di sisi Saya para rasul tidak takut pada musuh manapun. Tuhan telah menetapkan bahwa Saya dan Rasul-Ku pasti akan menang.Dan dia setelah dikalahkan secepatnya akan meraih kemenangan. Tuhan bersama mereka yang bertakwa dan pelaku kebaikan.Akan datang gempa yang bagaikan kiamat yang Saya akan perlihatkan kepadamu Dan saya akan melindungi yang ada di rumah ini. Hai orang-orang yang berbuat dosa hari ini berpisahlah kalian. Kebenaran telah tiba dan kebatilan telah lenyap.Inilah yang berkenaan dengan itu kalian minta dipercepat. Habarsuka yang diperoleh para nabi.Engkau datang dari Tuhan dengan dalil-dalil yang nyata . Kami cukup bagi orang-orang yang memperolok-olok engkau.
Kemudian surah Al-Mumtahinah ayat 6:
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Ya Tuhan kami, janganlah jadikan kami cobaan bagi orang-orang yang ingkar. Ya Tuhan kami maafkanlah kami. Sesungguhnya Engkau Maha perkasa Mahabijaksana.
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dialah Allah Mahapencipta Yang memulai semua kelahiran danمصور.musyawwir[Pemberi segala bentuk] Kepunyaan-Nya-lah segenap nama yang baik. Apa yang ada di seluruh langit dan bumi menyanjung Dia dan Dia-lah yang Mahaperkasa Mahabijaksana.
Allamah Fakhruddin Razi berkenaan dengan ayat هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ menulis; الْعَزِيزُ beliau artikan bahwa maksud عزيز aziyz atau Zat yang tidak ada banding-Nya atau Zat unggul dan Perkasa.
Hadhrat Khalifatul Masih I bersabda:Dia-lah memiliki –nama- nama yang termasuk di dalamnya semua corak kebaikan. Dia-lah yang mereka sanjung,yakni wujud yang Mahasuci dan wujud Mahasempurna Semua apa yang di langit dan di bumi membuktikan keberadaan-Nya. Dia Mahaunggul yang di dalam semua pekerjaan-Nya penuh kebijaksanaan.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Dia adalah Tuhan yang menciptakan tubuh – tubuh/jisim-jisim dan juga yang menciptakan ruh-ruh,yang membentuk dalam rahim. Semua nama-nama yang dapat dibayangkan adalah hanya nama-Nya. Dan kemudian bersabda:
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ Yakni penduduk-penduduk langit dan penduduk bumipun mensucikan-Nya/ bertasbih pada-Nya. Dan di dalam ayat-ayat ini mengisyarahkan bahwa di planet-planet/benda-benda langit juga ada penduduk dan merekapun itaat pada petunjuk-petunjuk Tuhan.
Kini, beberapa kata-kata berkenaan dengan Majlis Musyawarah sebagaimana saya telah terangkan [tidak]hanya di Pakistan Majlis Musyawarah yang tengah berjalan dan Nazir a’la mengingatkan saya bahwa saya pada kesempatan ini saya berbicara mengenai syura.di berbagai negara juga tengah berlangsung Majlis musyawarah untuk mereka semua topiknya satu.
Dalam kaitan ini saya memaparkan ayat Ali -Imranفَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ Jadi, karena rahmat dari Allah-lah engkau bersikap lemah lembut terhadap mereka. Dan jika sekiranya engkau kasar,dan keras hati niscaya mereka akan cerai berai dari sekeliling engkau .Maka maafkanlah mereka dan mintalah ampunan dari Allah untuk mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam setiap urusan yang penting dan apabila engkau telah mengambil suatu keputusan/ketetapan ,maka bertawakkallah kepda Allah . Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertawakkal.
Kemudian surah syuraوَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ– Asyura 38:Dan mereka yang mematuhi seruan Tuhan mereka,dan menegakkan sembahyang dan urusan mereka diputuskan dengan musyawarah diantara mereka,dan mereka membelanjakan apa yang Kami telah rezekikan kepada mereka.
Hadhrat Abu Hurairah r.a. menerangkan bahwa saya tidak pernah mendapatkan siapapun lebih dari Rasulullah saw dalam hal musyawarah dengan sahabah-sahabah-nya.
Diriwayatkan dari Hadhrat Ali r.a. bahwa saya dikatakan di hadapan Rasulullah saw: Ya Rasulullah saw jika sesudah Huzur ada sesuatu yang kami hadapi, yang berkenaan dengan itu wahyu Al-Quran tidak turun atau kami tidak mengetahuinya dan tidak pula kami mendengar dari Tuan. Dalam corak seperti itu langkah apa yang kami ambil ? Sesuai dengan itu Rasulullah saw bersabda: Untuk mengambil keputusan dalam perkara seperti itu adalah dengan cara mengumpulkan para ulama dan para abid/orang-orang yang rajin beribadah.Untuk memecahkan maasaalah-masaalah di kalangan orang mu’min adalah dengan mengundang berkumpul para ulama atau orang-orang yang rajin beribadah dan berkenaan dengan masaalah-masaalah itu meminta musyawarah mereka. Dan dalam maasaalah seperti itu jangan memutuskan atas dasar pendapat satu orang,yakni jika ada seorang yang memberikan pendapatnya bertentangan dengan pendapat yang lain maka tinggalkanlah pendapat itu dan yang lebih banyak pendapat/input terkumpul itu diterima.Yakni, pendapat-pendapat banyak [yang dijadikan acuan] dalam syura adalah berdasarkan hadis ini,
Hadhrat Abu Masud r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:الْمئتشَار ُ مُئْتَمَنٌ–anmusytasyaaru mu’tamanun-Yang diajak bermusyawarah dia sebagai amin/penanggung jawab.Atau hendaknya dia penanggung jawab/ jujur. Apabila dimintai musyawarah hendaknya memberikan musyawarah yang benar.
Hadhrat Jabir r.a. meriwayatkan bahwa Hadhrat Muhammad Rasulullah saw bersabda:Apabila diantara kalian meminta musyawarah pada saudaranya, maka hendaknya dia memberikan musyawarahnya. Nah, ini merupakan hal yang penting apabila musyawarah diminta maka hendaknya harus memberikan musyawarah,di dalam ini tidak ada wewenangnya.
Berkenaan dengan mengajak bermusyawarahnya Hadhrat Masih Mauud a.s. pada para sahabah beliau, ada sebuah riwayat Hadhrat Mufti Muhammad r.a. menerangkan bahwa pada zaman Hadhrat Masih Mauud a.s.apabila muncul sebagian masaalah maka dalan setahun dua, tiga atau empat kali beliau memanggil khadim-khadim beliau bahwa akan diadakan musyawarah. Jika akan mengadakan suatu Jalsah maka beliau mengingatkan sehingga jika ada selebaran/pamplet yang akan diterbitkan, maka untuk itupun beliau bermusyawarah.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Sangat disayangkan bahwa sebagian orang-orang tidak meminta musyawarah. Musyawarah merupakan hal yang sangat beberkat. Dalam mengomentarai itu Hadhrrat Mauvi Nuruddin berkata :Di dalam Al-Quran Allah sendiri memerintahkan kepada Rasul-Nya supaya membiasakan bermusyawarah,maka untuk orang lain betapa hal itu tambah lebih merupakan penegasan. Kondisi orang pada masa ini adalah atau tidak menanya musyawarah atau jika menanyakan, maka tidak mau mempercayai/menerima. Nah, ini merupakan pengalaman kita bahwa kadang-kadang terjadi hal seperti itu. Musyawarah jika ditanyakan kepada yang menurut mereka terhormat, maka musyawarahnya hendaknya harus terima atau jangan meminta musyawarah. Apabila musyawarah telah dia minta, maka mengamalkannya. sangat penting Hadhrat [Masih Mauud a.s.] kemudian bersabda, orang-orang seperti itu pada akhirnya mendapat hukuman juga. Dari pengalaman orang banyak bahwa yang dapat mengambil faedah adalah orang mengambil ibrat.
Qamaruddin syahid