Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad
Khalifatul Masih Ar-Rabbi ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
18 Februari 2005, di Masjid Baitul Futuh, Modern, London, UK
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ،
وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)
إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا
Sesungguhnya bangun di malam hari (untuk melakukan shalat) adalah lebih ampuh untuk mengendalikan jiwa dan paling ampuh dalam berbicara. Al-Muzzammil 7
Ini merupakan perintah Al-Quran yang turun kepada Rasulullah saw dan beliau telah memenuhi hak /tuntutan ayat ini bahkan sebelum pendakwaan atau sebelum kenabian pun beliau biasa melakukan i’tikaf seperti itu dalam pencaharian terhadap Allah. Daripada melewatkan malam-malam yang beliau lalui dengan bersenang -senang dan dengan melampiaskan hobi atau kesenangan , beliau melewatkan malam-malam itu dalam beribadah kepada Allah. Melakukan ibadah di malam-malam hari tatkala malam tengah sunyi senyap, kesunyaian tengah menyelimuti di segala penjuru, tidak ada sesuatu benda corak apapun yang dapat menciptakan penghalang diantara Allah dan hamba, tidak ada sesuatu yang menjadi penghalang dalam pembicaraan cinta dan ketulusan diantara Allah dan hamba, pada waktu itulah orang-orang yang beribadah pada Allah pasti mereka merupakan orang yang mendapat kedekatan Allah dan merupakan orang yang meraih kecintaan-Nya. Sebab, benar-benar untuk meraih kedekatan Allah dia melakukan ibadah ini. Oleh karena itu Allah berfirman bahwa, bangun pada waktu malam seperti itu sama dengan menguasai hawa nafsunya. Bahkan ini merupakan senjata yang sedemikian ampuh untuk melenyapkan syaitan dan merupakan senjata yang sedemikian ampuh untuk mengendalikan jiwa atau hawa nafsu yang sama sekali tidak bisa ditandingi. Ikatan perjanjian pada saat itu sedemikian mantap dan teguhnya yang tidak mungkin untuk dapat diputuskan. Di dalam itu syaitan sama sekali tidak mungkin ikut campur dan sama sekali syaitan tidak dapat ikut serta di dalamnya. Seolah-olah untuk menjadi hamba yang tulus dan untuk menghancur luluhkan hawa nafsu tidak ada sarana yang lebih baik dari itu,yaitu bangun malam hari lalu melakukan ibadah di dalamnya. Dan standar /mutu ibadah yang tinggi ini adalah hanya nabi kita saw yang paling banyak meraihnya. Bahkan daya pensucian beliau itu telah menciptakan di dalam diri ummat beliau juga orang-orang yang bangun di malam hari.
Ayat surah yang saya baca tadi, di akhir surah itulah Allah membenarkan bahwa sesunggunya Allah mengetahui bahwa di bagian 2/3 malam atau di bagian setengahnya atau dari segi waktu pada bagian yang ketiga engkau(Hai Muhammad saw ) telah menegakkan standar ibadah yang tinggi,engkau telah menunaikan hak ibadah. Allah memberikan kesaksian tentang mereka. Bahkan Dia memberikan kesaksian juga tentang orang-orang yang berjalan mengikuti langkah-langkah beliau;dan mereka senantiasa gelisah untuk megamalkan hukum-hukum itu. Maka inilah kesaksian Allah berkenaan dengan Rasul yang dicintai-Nya yang diberikan petunjuk bahwa bangunlah untuk beribadah dan teguhkanlah dirimu juga di dalam doa-doa malam-malam yang gelap gulita dan jadilah engkau benteng bagi ummat engkau. Di dalam hal itu beliau tidak hanya memenuhinya bahkan beliau menegakkan standar yang tinggi dan telah memenuhi haknya. Di tempat lain terdapat juga kesaksiannya seperti itu. Bersabda:
الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ.وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ
Yang tengah melihatmu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang), dan (melihat pula) keresahanmu di antara orang-orang yang melakukan sujud. (Asysyuara 119-120 ) Jadi seorang yang Allah telah berikan pengakuan bahwa dari semua orang-orang yang melakukan sujud tidak ada orang yang melakukan sujud dengan resah seperti engkau. Ketika engkau berdiri maka berdirinya engkau untuk beribadah juga adalah demi untuk Tuhan dan untuk ibadah. Dan tatkala engkau dalam sujud pun maka itupun hanya untuk Tuhan dan hanya untuk Tuhan semata,untuk tunduk dihadapan-Nya; untuk meraih belas kasih-Nya; untuk diri engkau juga dan untuk ummat engkau juga. Maka berkenaan dengan orang seperti itu siapa yang bisa mengatakan bahwa dia mengejar kelezatan dunia atau bisa terjadi seperti itu.
Tetapi di dunia ini terus lahir orang –orang (melakukan kritikan) seperti itu dan dewasa ini pun tengah lahir orang-orang serupa itu yang dalam permusuhannya terhadap Islam dia sendiri atau dengan membeli orang yang menamakan dirinya Islam, atau dengan mengiming-imingi, mereka (diperalat untuk ) melontarkan kritikan rendah dan hina dan sia –sia kepada Rasulullah saw . Orang serupa itu adalah merupakan orang-orang yang jahil dan bodoh lagi musyrik yang tidak nampak pada mereka bahwa akibat daya qudsiah dan karena doa-doa (Muhammad saw) lahir orang-orang yang menjadi hamba-hamba yang setia beribadah kepada Allah. Tetapi orang-orang yang telah melantur sampai jauh sedemikian rupa dalam rasa dengki, rasa iri dan dalam permusuhan, yang rasa keadilan dan mata/pancaindera agamanya tidak lagi berfungsi, dari segi itu mereka sama sekali adalah buta, hatinya adalah hitam kelam, mereka itulah sendiri yang terperangkap dalam kekotoran. Orang-orang itu kapan pun akan melihat, mereka akan melihat dengan pandangan mereka itu. Mereka kapan saja melihat maka yang akan nampak adalah kondisi yang ada di dalam diri mereka sendiri. Dan cermin Rasulullah saw yang bersih dan suci hanya menampakkan sebagaimana adanya wajah seseorang itu dan sebagaimana adanya warna seseorang. Jadi di dalam cermin bersih Rasulullah saw apabila orang-orang ini akan melihat maka yang terlihat pada hakekatnya pada mereka adalah diri mereka sendiri. Bukannya gambar Rasulullah saw atau wajah beliau yang cantik. Untuk melihat wajah beliau yang cantik perlu adanya hati yang bersih,perlu memenuhi tuntutan keadilan / kejujran, perlu rasa takut pada Allah,perlu hilangnya karat-karat yang ada di dalam hati, baru dapat mengenal wajah yang cantik itu. Singkatnya, sebagaimana saya telah katakan orang-orang seperti itu menggunakan beragam senjata yang menurut persangkaan mereka –nauzubillah –mereka tengah menghinakan Islam dan Rasulullah saw. Dan mereka sedemikian rupa melakukan hal-hal yang sia-sia yang orang berfitrah bersih manapun tidak bisa melihat itu dengan pandangan rasa senang. Dan orang-orang ini – menurut pandangan mereka menampilkan diri mereka sebagai orang-orang yang terpelajar dan liberal /bebas. Di hadapan dunia – menurut pandangan mereka- mereka tengah menerangkan hakekat-hakekat berkenaan dengan Islam dan pendiri Islam. Pada dasarnya ini adalah merupakan orang-orang yang wajahnya sendiri tengah nampak menjadi jelas dari hal-hal yang sia-sia/fitnahan seperti itu. Walhasil dari antara orang-orang seperti itu disini dewasa ini ada seorang wartawan bernama Carles Moore pada minggu yang lalu menulis sebuah artikel. Dengan maksud mengkritisi dan dengan maksud mencela dia menulis berkaitan dengan pernikahan Hadhrat Aisyah r.a. Tetapi sayang sekali, akibat dari kedengkiannya, di dalam hatinya yang penuh dengan rasa dengki, factor itulah karenanya dia sama sekali menjadi buta. Dia tengah berupaya membuktikan bahwa – naudzubillah- Rasulullah saw sangat senang dengan anak-anak perempuan di bawah umur . Padahal kitab yang dia jadikan sebagai rujukan dan menjelaskan uraiannya adalah kitab Barnaby Rogerson yang berkaitan dengan Rasulullah saw,yang di dalamnya begitu jelas tertulis bahwa rukhsanah/pelepasan Hadhrat Aisyah adalah tejadi pada umur ketika Hadhrat Aisyah telah sampai pada umur baligh. Kemudian pada orang buta itu tidak pula nampak pernikahan pertama beliau terjadi pada umur berapa yang merupakan umur masih muda(Menikah dengan perempuan yang lebih tua dari beliau saw). Kemudian tidak pula nampak ( pada sang penulis itu ) bahwa semua istri-istri beliau yang lain adalah sudah berusia lanjut. Apabila manusia menjadi buta maka sejarah pun dia akan sajikan dengan memutar balikkan fakta sejarahnya. Apabila rasa dendam dan rasa iri telah melampaui batas maka tidak ada perhatian ke arah untuk menyatakan hal atau perkara yang sebenarnya. Walhasil, kini saya tidak mengambil bahasan itu. Pada saat ini saya ingin memberitahukan bahwa pekerjaan mana Allah perintahkan kepada beliau bahwa sembahlah Aku dan ciptakanlah orang yang beribadah kepada –Ku. Hanya dengan tugas itulah beliau tertarik dan setelah memperlihatkan bahwa beliau telah menegakkan standar yang tinggi Allah juga telah memberikan kesaksian akan hal itu. Singkatnya sebagaimana saya telah katakan bahwa kini saya tidak tengah memberikan jawaban pada kelacangan Moore itu. Tetapi dengan meletakkan kebenaran-kebenaran dan fakta-fakta sejarah di hadapan kita saya ingin membertahukan bahwa jika Rasulullah saw mempunyai rasa tertarik pada sesuatu, itu adalah pada Tuhan yang menciptakan beliau dan tidak hanya sekedar tertarik bahkan beliau fana. Dan sedemikian fanannya yang mana hal itu tidak didapatkan dalam kisah cinta manapun. Jika ada hasrat dan keinginan beliau maka itu hanya,” Badanku jiwaku dan ruhku senantiasa tetap berada di hadapan singgasana Ilahi dan senantiasa dalam keadaan berqurban di jalan-Nya. Di dalam masa muda beliau pun sama sekali tidak ada tertarik pada perempuan-perempuan atau permainan-permainan. Pada saat itupun beliau dalam keadaan percaharian terhadap Tuhan yang Esa,dalam kecintaan pada-Nya, pergi meninggalkan rumah tangga, meninggalkan anak istri lalu beribadah di sebuah goa yang jauhnya bermil-mil supaya jangan ada orang yang datang kesana lalu mengganggu kekhusyukan beribadah beliau saw . Apakah orang yang tertarik pada dunia atau orang yang tertarik pada benda-benda dunia atau tergila-gila pada wajah-wajah dunia dapat memperlihatkan prilaku /sikap seperti ini ? Dan ini merupakan suatu perkara sedemikian rupa yang mana para penentang pun tidak dapat mengikarinya di dalam kitab-kitab mereka. Baik dia menyimpulkan apapun kesimpulan yang sesuai dengan kehendaknya sekalipun,tetapi tidak akan bisa mengingkari fakta sejarah.
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda: Nabi kita saw hanya menyukai duduk tafakkur dan duduk menyendiri. Untuk menjalankan ibadah beliau saw biasa pergi jauh dari orang-orang di sebuah goa bernama goa Hira. Goa ini sedemikian rupa menakutkan sehingga tidak ada manusia yang berani pergi ke sana. Tetapi beliau menyukainya supaya orang yang ketakutan mati-matian pun tidak akan sampai disana. Beliau benar-benar ingin hidup menyendiri. Beliau sama sekali tidak menginginkan kemasyhuran. Tetapi tiba-tiba datang perintah Allah
يَاأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ(1)قُمْ فَأَنْذِرْ
Hai orang yang berselimut, bangunlah dan berilah peringatan! (AlMudatsitr 2-3 ) Di dalam perintah itu nampak ada semacam paksaan, karena itulah diperintahkan dengan paksa bahwa duduk sendirian untuk bertafakkur yang bekiau sangat sukai, itu kini tinggalkanlah” Malfuzhat jilid 4 hal 34 Edisi Baru
Jadi, meninggalkan tempat yang sunyi itu kemudian meninggalkan itu lalu tampil di hadapn dunia dan menyampaikan amanat kekasihnya di dunia inipun karena ada perintah, lakukanlah ini,bukan sebaliknya untuk memenuhi keinginannya sendiri.
Tertera dalam sebuah riwayat ummulmu’minin Hadhrat Aisyah r.a meriwayatkan: Rasulullah saw sebelum dibangkitkan biasa pergi sendirian dengan membawa sedikit bekal. Dengan membawa sedikit makanan dan minuman beliau pergi ke goa yang bernama Hira lalu sambil beribadah beliau beriktikaf. Disana sampai beberapa malam beliau lewatkan dalam bribadah dan kemudian apabila bekal beliau habis maka beliau kembali kepada Hadhrat Khadijah r.a dan kemudian beliau mengambil bekal lagi dan kemudian setelah menyendiri beliau berdzikir kepada Allah”. Bukhari Kitab badaul wahyi
Secara terus menerus amal/kebiasaan ini berjalan. Setiap saat senantiasa timbul pemikiran dan dalam upaya bagaimana saya berdialogh dengan Allah ,kekasih saya. Sebagaimana telah disebutkan. Ketika sesuai dengan perintah Allah beliau mulai melakukan tabligh maka itu beliau lakukan di Ka’bah. Terkadang untuk beribadah beliau pergi (ke Ka’bah) dan orang-orang kafir sangat membenci sikap beliau yang datang kemari (ka’bah) lalu melakukan ibadah sesuai dengan caranya sendiri. Dan mereka menempuh berbagai macam cara untuk mencegah beliau untuk melakukan ibadah. Tetapi beliau yang fana terhadap Tuhan yang Esa itu tidak dapat berakhir dengan perlawanan -perlawanan semacam itu. Disebutkan mengenai peristiwa itu didapatkan demikian.
Hadhrat Abdullah bin Mas’ud r.a meriwayatkan :” Pada suatu saat Rasulullah saw sedang melakukana salat di Baitullah, di saat mana Abu Jahal dan kawan-kawannya sedang duduk-duduk disana. Dalam keadaan seperti itu seorang berkata, siapa diantara kalian yang akan membawa usus unta si fulan untuk dipikulkan di antara kedua pundak Muhammad (saw ) ketika dia sedang melakukan sujud. Sesuai dengan itu seorang yang paling bernasib malang berdiri dari mereka lalu mengangkat usus peranakan untu betina lalu mulai saat itu terus menunggu sampai pada saat Rasulullah saw tengah melakukan sujud dan mereka meletakkan usus unta itu diantara dua pundak beliau. Perawi menuturkan bahwa saya terus melihat mereka semua yang tengah melakukan semua ini,tetapi saya tidak dapat berbuat apa-apa. Wahai kiranya saya mempunyai kekuatan untuk menahan mereka dari perbuatan malang itu. Kemudian sesudah melakukan itu orang-orang itu sambil tertawa menjatuhkan dirinya di atas satu dengan yang lainnya sementara Rasulullah saw terus menerus dalam sujud beliau. Beliau terus tidak mengangkat kepala beliau hingga Hadrat Fatimah datang kepada beliau saw dan menurunkan usus unta itu dari punggung beliau saw. Maka Rasulullah saw mengangkat kepala beliau. Kemudian Rasulullah saw tiga kali bersabda: “Hai Allah ! hukumlah orang-orang Quraisy itu dan doa buruk inipun sangat tidak berkenan di hati mereka. Sebab mereka mengetahui doa Hudhur dikabulkan. Kemudian sambil menyebut nama-nama mereka beliau memanjatkan doa. Hai Allah saya memohon kepada Engkau untuk menghukum Abu Jahal, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, Walid bin Uqbah, Umayyah bin Khalaf dan utbah bin Abi Mu’iith. Maka perawi mengatakan bahwa Rasulullsh saw juga menyebut nama orang yang ketujuh tetapi saya tidak ingat. Tetapi singkatnya inilah riwayat perawi bahwa demi Zat yang ditangan kekuasaan-Nya jiwaku berada, orang –orang yang Rasulullah saw hitung saya menyaksikan mereka saat jatuh di sumur Badar setelah terbunuh. Bukhari Kitabul Wudhu bab idza ulqia ‘ala zhahrilmushalla
Jadi, pemandangan pengabulan doa ini hanya dapat diperlihatkan oleh para kekasih Allah. Apakah ada orang yang tenggelam dalam kesibukan-kesibukan urusan dunia dapat memperlihatkan mu’jizat seperti ini ? Dalam waktu yang singkat nampak semuanya terlihat menjadi sempurna.
Kemudian Rasulullsh saw sendiri dalam menyebut keinginan hati beliau yang mendalam bersabda: ” Allah telah menjadikan setiap nabi mempunyai keinginan dan keinginan saya adalah beribadah di malam hari”. Al-Mu’jam kabir littibrani jilid 12 hal 84
Kemudian kita melihat juga bahwa dalam ibadat di malam hari ini juga beliau telah menegakkan standar yang tertinggi yang tidak dapat diketemukan contohnya. Berkaitan dengan itu terdapat kesaksian Hadhrat Aisyah r.a. Apabila kepada beliau dipertanyakan keadaan /status shalat tahajjud Rasulullah saw maka bersabda: Hudhur saw di bulan Ramadhan atau selain hari-hari lainnya beliau tidak melakukan shalat lebih dari sebelas rekaat tetapi sedemikian rupa panjang, cantik dan indahnya shalat beliau sehingga kalian jangan menanyakan akan panjang,indah dan keistimewaan shalat. Yakni saya sama sekali tidak ada kata-kata yang dari itu saya dapat memberikan contoh mengenai gambaran keindahan shalat itu. Bukhari Kitabul Jumaah bab Qiyamunnabi bi lailin fi Ramadhaan
Tertera dalam sebuah riwayat Muthraf meriwayatkan dari bapaknya bahwa dia menerangkan: Saya telah melihat Rasulullah saw sedang melakukan shalat. Pada saat itu akibat kerasnya rintihan beliau dari dada beliau keluar suara seperti suara alat penggilingan yang sedang berjalan. Sunan Abi Daud kitabusshalaat bab bukaaun fisshalat
Tertera dalam sebuah riwayat : Dari dada beliau suara keluar sedemikian rupa seolah-olah seperti suara periuk air yang sedang mendidih. Sunan Nasai kitabuasahwi bab albukaau fisshalaat
Hadhrat Auf bin Malik bin Asjai meriwayatkan: Pada suatu malam saya mendapat taufik beribadah bersama-sama Rasulullah saw . Beliau pertama membaca surat Al-Baqarah. Tidak lewat dari ayat yang menyebut mengenai rahmat tetapi di sana beliau berhenti untuk berdoa dan tidak lewat dari ayat yang menyebut mengenai azab tetapi disini beliau berhenti untuk berdoa memohon perlindungan. Kemudian beliau rukuk seperti lamanya berdiri. Yakni seberapa lama berdiri sambil membaca Al-Quran seperti itulah lamanya beliau rukuk, yang dimana di dalamnya beliau membaca tasbih dan pujian. Kemudian seperti lamanya berdiri beliau melakukan sujud. Di dalam sujud pun inilah tasbih dan doa yang terus beliau baca. Kemudian setelah berdiri, beliau membaca surah Ali Imran. Kemudian sesudah itu dalam setiap rekaat satu satu surah yang beliau baca. Abu Daud kitabusshalat bab fiddua ma yaquulurrajulu fi rukuu’ihi wa sujuudihi
Jadi, membaca dengan terhenti terhenti ini, membaca sambil faham betul isi kandungan, membaca sambil berdoa pada saat disebutkan ayat yang menyangkut rahmat dan azab, kemudian Rasulullah saw membaca sambil memohon perlindungan lalu merenungkan seperti itu kemudian memohon perlindungan, terhenti dan berfikir /merenungkan pun bukanlah merupakan hal yang biasa-biasa saja. Doa-doa ini dan renungan ini pun merupakan standar yang sangat tinggi yang mana untuk sampai pemikiran manusia ke arah itupun merupakan hal yang sangat sulit. Oleh karena itulah Hadhrat Aisyah bersabda, “janganlah bertanya pada saya tentang keindahan shalatnya, itu sama sekali tidak bisa diterangkan (dengan sempurna.)
Kemudian Hadhrat Huzaifah bin Yaman meriwayatkan. Berkenaan dengan beliau dikatakan bahwa beliau ini merupakan sahabah karib Rasulullah saw yang mengetahui keadaan Rasulullah saw. Pada suatu malam beliau shalat bersama /shalat di belakang Rasulullah saw. Ketika beliau memulai shalat maka beliau mengatakan
الله اكبر ذوالملكوت والجبروت والكبرياء والعظمة -allaahu akbar dzul malakuuti wal jabaruut wal kibriyaai wal’ azhmah- Allah Maha besar, yang memiliki kekuasaan yang memiliki kekuatan dan kebesaran serta memiliki keagungan. Kemudian beliau membaca seluruh surat Al-Baqarah. Kemudian beliau melakukan ruku’ yang lamanya sama dengan berdiri. Kemudian beliau sujud yang sama dengan berdiri. Kemudian beliau sujud yang sama dengan berdiri. Kemudian diantara dua sujud beliau mengatakan
رب اغفر لى رب اغفر لى rabbigfirli rabbigfirli sambil mengatakan Hai Allah ampunilah aku,hai Allah ampunilah aku, sedemikian lama beliau duduk sebagaimana lamanya beliau bersujud. Kemudian di dalam rekaat rekaat yang lainnya beliau membaca surah-surah yang paanjang seperti surah Ali Imran,Nisa’ Al-Maidah,An’am dll . Abu Daud kitabushasalat ma yaquulurrajulu fi rukuihi wa sujudihi
Jadi lihatlah inilah mutu ibadah beliau saw. Oleh karena itu di dalam riwayat tertera bahwa karena lamanya beliau berdiri kaki beliau biasa menjadi bengkak. Sebagaimana Hadhrat Aisyah meriwayatkan bahwa pada malam hari Rasulullah saw sedemikian lama melakukan shalat sehingga kaki beliau menjadi bengkak dan menjadi pecah-pecah. Pada suatu kali saya ,katanya,bertanya pada beliau ya Rasul Allah ! Kenapa Tuan begutu menyusahkan diri sedangkan Allah telah memaafkan semua dosa-dosa Tuan yang akan dan yang telah lalu. Maka beliau menjawab ا فلا احب ان اكون عبدا شكورا -afala uhibbu an akuna ‘abdan syakuura. Apakah saya tidak ingin menjadi hamba Allah yang tahu berteima kasih. Bukhari kitabuttafsiir suratul fatah
Kemudian tertera sebuah riwayat Hadhrat Sauda’. Beliau adalah seorang perempuan yang sangat saleh dan sangat sederhana. Pada suatu malam beliau juga menginginkan untuk ikut shalat tahajjud pada saat giliran beliau . Dan dengan Hudhur saw beliau ikut dalam shalat. Tidak diketahui berapa lama beliau dapat bersama sama melakukan shalat tetapi dalam kesederhaan beliau pada siang hari beliau memberikan komentar akan panjangnya shalat itu yang dari itu Hudhur sangat senang. Beliau berkata ,ya Rasulullah pada malam hari tadi sedemikian lama Tuan melakukan rukuk sehingga saya nampaknya karena lamanya sujud jangan-jangan hidung saya menjadi berdarah “. Al-ishabatu fi tamyiizishaabah jilid 7 hal 721
Kemudian tertera dalam sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Atha : Pada suatu kali saya hadir di hadapan Hadhrat Aisyah dengan Hadhrat Ibni Umar r.a dan Ubaidillah bin Umar r.a dan saya bertanya kepada Hadrat Ummulmu’minin ,Hadhrat Aisyah: Beritahukanlah kepada saya hal/kisah Rasulullah saw yang paling ajaib/menarik yang Tuan telah lihat dari Rasulullah saw . Mendengar pertanyaan itu Hadhrat Aisyah karena mengingat Rasulullah saw menjadi resah lalu menangis dan beliau berkata bahwa setiap prilaku Rasulullah saw unik. Pada suatu saat Rasulullah saw datang kepada saya. Beliau berbaring di tempat tidur saya lalu beliau bersabda: Hai Aisyah apakah kamu memberikan izin kepada saya untuk beribadah kepada Tuhan-ku. Saya menjawab, demi Allah saya sangat menghargai keinginan Tuan dan menyukai kedekatan Tuan. Dari saya pribadi Tuan dizinkan untuk itu. Baru beliau bangun lalu berwudhu dari tempat air wudhu beliau. Dan beliau berdiri untuk melakukan shalat dan di dalam shalat sedemikian rupa beliau menangis sehingga air mata beliau bercucuran di dada beliau. Setelah shalat sambil bersandar kesebelah kanan sedemikian rupa beliau duduk sehingga tangan kanan beliau berada di pipi beliau yang sebelah kanan. Kemudian beliau mulai menangis sehingga air mata beliau berjatuhan ke tanah. Beliau dalam kondisi itu,yaitu sesudah menyampaikan azan shalat subuh Bilal datang. Tatkala bilal r.a melihat beliau saw sedemikian rupa beliau menangis maka beliau bertanya, ya Rasulullah saw ! kenapa begitu banyak Tuan menangis, sedangkan Allah telah memaafkan semua kesalahan-kesalahan Tuan yang telah lalu dan akan datang . Maka Rasululah saw menjawab , “Apakah saya jangan menjadi hamba Allah yang tahu bagaimana harus berterima kasih”. Tafsir Ruuhulbayan zeeri tafsir surah Ali Imran ayat 191-192
Kini , apa yang Moore sahib katakan ? Berkenaan dengan pernikahan dengan seorang istri, Moore telah melontarkan kritikan pedas/keras sementara kesaksian istri itu sendiri adalah bahwa (Pada saat giliran saya) Hudhur saw meninggalkan saya lalu hadir untuk merintih menangis –nangis di hadapan Allah. Dan ini bukanalah merupakan perkara dua, tiga kali terjadi. Kebanyakan pristiwa-pristiwa seperti itulah yang terjadi bahwa setiap hari pemandangan ini akan terlihat di setiap rumah istri-isri beliau. Kini perhatikanlah giliran Hadhrat Aisyah pun tiba. Apabila istri beliau adalah sembilan maka mungkin akan tiba giliran itu setelah sembilan hari. Ada juga istri-istri kesayangan beliau. Tidak diragukan lagi dalam hal ini. Tetapi ( Hadhrat Aisyah r.a) sebagai/menjadi istri kesayangan beliau pun karena di rumah istri beliau ini paling banyak wahyu Ilahi turun pada beliau,kalam Ilahi turun kepada beliau. Maka disinipun standar kesayangan dan dicintai ( oleh beliau ) adalah Zat Allah sendiri. Jadi sesudah sembilan hari manakala beliau datang ke istri itu maka beliau bersabda hati gelisah,biarkanlah saya beribadah kepada Allah. Dan kemudian sepanjang malam dengan menangis merintih-rintih beliau terus membasahi bumi dengan air mata beliau, sambil menangis dan berdoa beliau melewati malam beliau, mensyukuri Tuhan yang telah memberikan kebaikan sedemikian rupa banyaknya kepada beliau. Apakah ada orang-orang dunia dapat melakukan perbuatan seperti itu ? Tetapi orang-orang dunia, orang-orang yang tidak bermata bukanlah sama sekali ini standarnya. Standar mereka benar-benar lain.
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:” Allah berfirman mengenai sifat hamba-hamba-Nya
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
Mereka melewatkan malamnya dengan bersujud dan berdiri demi untuk Tuhan-Nya. (Al-Furqan 65) Kini perhatikanlah, orang yang siang malam tenggelam dalam urusan istri, bagaimana dapat melewatkan malam dalam beribadah sesuai dengan kehendak Allah. (bagi orang dunia) Istri-istri itu apa yang dilakukan. Seolah-olah mereka menciptakan sekutu bagi Tuhan. Rasulullah saw mempunyai sembilan istri dan kendatipun demikian beliau sepanjang malam melewatkan malam-malam beliau dalam beribadah kepada Allah. Pada suatu malam bagian/giliran beliau ada di Hadhrat Aisyah r.a , sebagian malam telah berlalu, maka Hadhrat Aisyah terjaga dari tidurnya. Beliau melihat bahwa beliau saw tidak ada di dekatnya. Beliau ragu bahwa mungkin beliau saw pergi ke istri beliau yang lain. Beliau bangun dan mencari beliau saw di setiap rumah istri beliau saw ,tetapi beliau tidak menjumpai beliau saw . Pada akhirnya beliau melihat bahwa beliau saw berada di makam dan tengah menangis dalam keadaan sujud. Kini perhatikanlah, beliau hidup meninggalkan istri yang disayangi lalu pergi ke kuburan di tempat laki-laki dan terus menerus menangis. Maka apakah istri-istri beliau bisa merupakan factor untuk bersenang –senang dan untuk mengikuti hawa nafsu”. Malfuhzat jilid 4 hlm.50-51 Edisi baru
Tetapi bagi orang-orang melontarkan kritikan tidak akan pernah nampak hal-hal seperti itu.
Pristiwa ini diterangkan dalam kata-kata Hadhrat Masih Mauud r.a yang perinciannya Hadhrat Aisyah terangkan demikian: Pada suatu malam Hudhur saw datang kepada saya .Hudhur saw berbaring tetapi beliau tidak tidur. Beliau bangun menggunakan selimut.Hadhrat Aisyah mengatakan bahwa di dalam hati saya timbul rasa cemburu. Saya menyangka bahwa mungin Hudhur saw sedang pergi ke rumah seorang madu saya. Maka beliau ini berkata, saya pergi untuk mengejar beliau. Maka saya melihat beliau di kuburan Jannatulbaqi’. Beliau memohon ampunan untuk para mu’min pria , perempuan- perempuan mu’min dan untuk para syahid. Hadhrat Aisyah berkata, saya mengatakan di dalam hati saya bahwa ibu bapak saya berkurban untuk Tuan. Beliau tengah sibuk dalam memohon pada Tuhan beliau,sementara saya berada dalam pemikiran- pemikiran dunia (cemburu). Beliau berkata,maka saya cepat-cepat pergi dari sana. Tidak lama kemudian Hudhur juga dengan cepat-cepat kembali dari sana sedang kan akibat jalan cepat-cepat napas saya masih terengah-engah. Beliau bertanya hai Aisyah ? kenapa napas kamu terengah-engah. Maka saya memberitahukan kepada Hudhur semua kejadian itu. Maka atas hal itu beliau bersabda, hai Aisyah, apakah engkau khawatir bahwa Allah dan Rasulnya ,mengabaikan hakmu. Pada hakekatnya adalah bahwa Jibril datang kepada saya dan memberitahukan bahwa kini adalah malam petengahan bulan Syakban. Pada malam ini Allah menyelamatkan orang-orang dari api neraka sebanyak bulu seekor domba. Yakni banyak sekali yang Dia selamatkan. Pada malam ini Allah tidak melihat kepada seorang musyrik manapun dan tidak pula pada orang yang berhati iri. Dan tidak pula pada orang yang memutuskan tali kekerabatan dan tidak pula pada orang yang menggantungkan kainnya karena takabbur( mengenakan dengan tujuan untuk pamer). Dan tidak pula pada orang-orang yang durhaka pada kedua orang tuanya dan orang yang meminum minuman keras. Maka Hadhrat Aisyah berkata bahwa selimut yang Hudhur gunakan itu beliau buka lalu bersabda kepada saya. Hai Aisyah apakah kamu memberikan izin kepada saya untuk beribadah pada malam yang tersisa ini. Saya mengatakan bahwa ibu bapakku berkurban untukmu. Harus ya Raulullah saw. Baru Rasulullah saw mulai melakukan shalat dan sedemikian rupa lamanya beliau sujud yang karenanya saya khawatir jangan-jangan nafas beliau telah hilang. Beliau r.a berkata, saya memeriksa kaki beliau, maka di kaki beliau ada gerakan. Saya mendengar beliau berdoa di dalam sujud. Pada waktu subuh Rasulullah saw bersabda: Doa-doa yang saya panjatkan dalam sujud itu Hadhrat Jibril yang mengajarkan kepda saya. Dan dia memerintahkan kepada saya supaya berkali-kali mengulangi itu. Tafsir Addurarul mansur jilid 6 hlm.27
Kini beritahukanlah jika ada yang ingin memberitahukan, apakah ada satu wujud lain seperti beliau saw yang berbuat baik kepada kemanusiaan yang sepanjang –sepanjang malam melewatkan malamnya di hadapan Tuhan untuk memohon ampunan untuk orang-orang , melewatkan malam hanya memohon ampunan kepada Allah. Penuh dengan kecintaan kepada Tuhan dan rasa simpati kepada manusia telah menjadikannya menjadi tidak merasa tenteram. Dia sama sekali tidak menghiraukan akan tidur malamnya, kedekatan dengan istrinya yang dicintainyapun tidak ada keistimewaannya di hadapannya. Jika ada keinginannya maka hanya satu,yaitu bagaimana Tuhan saya redha kepada saya dan makhluk-Nya terhindar dari azab. Apakah berkenaan dengan orang seperti ini ada yang berani mengatakan – nauzubuillah- dia terlibat dalam serba serbi hiasan dunia. Bagaimana malam-malam beliau berlalu, lihatlah satu kesaksian lainya lagi.
Hadhrat Ummi Salma meriwayatkan : Beliau saw sesaat tidur kemudian beberapa lama sibuk dalam shalat . Kemudian beliau tidur, kemudian beliau bangun melakukan shalat. Singkatnya inilah kondisi yang terus berjalan. Bukhari kitabuttafsir bab yagfirukallah
Tertera sebuah riwayat lain Hadhrat Aisyah bahwa pada suatu ketika pada saat giliran saya beliau pergi keluar. Apa yang saya lihat beliau seperti selembar kain yang digelar di atas tanah dan beliau mengatakan
سجد لك سوادى وخيالى وامن لك فؤادى- رب هذه يداى وما جنيت يها على نفسي ياعظيما يرجى لكل عظيم اغفر االذنب العظيم
Sajada laka sawaadi wa khayaali wa aamana laka fuaadi rabbi haadzihi yaddaaya wa ma janaitu biha ‘ala nafsi ya ‘azhiiman yurja likulli ‘azhiimin igfirizzdanbal ‘azhiim – Wahai Allah ! Tubuhku dan jiwa ku bercujud untuk Engkau dan hatiku beriman kepada Engkau. Wahai Tuhan-ku ! kedua tanganku kutengadahkan di hadapan Engkau dan apapun yang dengan itu saya telah menganiaya diriku itupun juga ada di hadapan Engkau. Hai Yang Maha agung ! Yang segala yang agung diharapkan dari-Nya, Engkau-lah yang memaafkan dosa-dosa yang besar. Kemudian beliau bersabda : Hai Aisyah Jibril telah mengatakan kepada saya untuk membaca kata-kata ini. Kamupun bacalah juga ini, senantiasa bacalah juga ini. Barangsiapa yang membaca kalimah-kalimah ini dia akan dimaafkan sebelum dia mengangkat mukanya dari sujud itu. Majmauzzawaaid Histmi jilid 2 hlm.128 Edisi Beirut
Beliau bagaimanapun juga tidak menyukai tidur di tempat tidur yang empuk lalu tidur pulas yang dapat melalaikan beliau dari mengingat Tuhan. Hadhrat Hafsah meriwayatkan : Pada suatu malam beliau r.a melipat menjadi empat lapis selimut beliau,yang karenannya itu menjadi sedikit agak empuk. Maka pada malam harinya beliau bersabda , pada malam hari apa yang engkau gelar. Jadikanlah itu menjadi satu lapisan,yakni biarkanlah itu menjadi hanya selapis. Itu telah mencegah saya dari shalat. (Assyamaailunnubuwwah Attirmidzi bab maa jaa fi firaasyi Rasulillah saw ) mungkin saja sampai beberapa lama beliau tertidur nyenyak. Sedangkan beliau tidak menghendaki untuk sedikit saja menjadi lalai dari Tuhan.
Hadhrat Aisyah meriwayatkan : Kapan saja0 Rasulullah saw karena akibat sakit atau karena akibat apa saja shalat tahajjud beliau tertinggal di malam hari, maka Rasulullah saw menunaikan shalat nafal 12 rekaat di hari itu. Sahih Muslim jilid 1515
Di hadapan ibadah pada Allah /demi untuk ibadah beliau sama sekali tidak pernah menghiraukan kesehatan beliau. Misalnya, tertera dalam sebuah riwayat Hadhrat Anas meriwayatkan : Pada suatu kali Rasulullah saw sedikit sakit. Sahabah bertanya, ya Rasulullah, hari ini wajah Tuan nampak agak sakit. Beliau menjawab,karena adanya rasa lemah yang saya rasakan ini, hari ini saya menunaikan shalat tahajjud dengan membaca surah-surah yang panjang. Alwafaa bi ahwaalil musthafa lil jauzi hlm 511 Beirut
Beliau juga menasehati ummat beliau dan para sahabah beliau dengan contoh beliau bahwa jangan lalai dari melaksanakan ibadah pada Allah dan khususnya beliau memberikan perhatian pada shalat tahajjud.
Hadhrat Abdullah bin Abi Qais meriwayatkan bahwa Hadhrat Aisyah r.a bersabda: Janganlah meninggalkan shalat malam karena Rasulullah saw tidak meninggalkan itu. Dan manakala beliau sakit dan di tubuh beliau timbul rasa malas, maka beliau menunaikan shalat tahajjud sambil duduk. Sunan Abu Daud attargib wattarhiib
Jadi, di dalamnya(melakukan shalat tahajjud) sedemikian rupa teraturnya dan yang tidak lain merupakan sebuah nasehat . Oleh karena itu tentu nasehat ini Hadhrat Aisyah teruskan bahwa beliau menginginakn bahwa orang-orang yang mengikuti saya pun seperti itulah mereka teratur dalam shalat – shalat dan dalam shalat tahajjud.
Hadhrat Kaab bin malik r.a meriwayatkan : Rasulullah saw senantiasa kembali dari perjalanan pada siang hari dan paling utama beliau saw pergi dahulu ke mesjid. Di sana beliau melaksanakan shalat nafal dua rekaat. Kemudian beberapa lama beliau duduk. Bab istihbaaburrakatain fil masjid liman qadima min safarin awawali kuduum
Kini orang-orang umum pada umumnya setelah kembali dari perjalan maka yang terjadi adalah mereka langsung menuju ke rumah , timbul keinginan berjumpa dengan anak istri. Timbul rasa keinginan untuk menghilangkan rasa letih dan lelah. Tetapi bagaimana dengan cara junjungan kita Muhammad Mustafa saw bahwa beliau pada saat kembali beliau pertama-tama hadir di hadapan Tuhannya, bersyukur pada-Nya dan memohon kasih sayang dan karunia-Nya. Maka baru beliau melakukan pekerjaan lainnya atau beliau kembali ke rumah. Di perang Uhud pun betapa ummat Islam harus berhadapan dengan situasi dan kondisi yang sedemikian berbahaya. Beliau sendiri pada saat itu menjadi terluka tetapi kejadian ini tidak bisa menjadi penghalang di jalan ibadah beliau kepada Tuhan; tidak bisa menjadi penghalang di jalan ibadah beliau.
Tertera dalam sebuah riwayat bahwa : Pada sore hari di perang Uhud tatkala lingkaran besi topi baja beliau saw yang sebelah kanan di pipi kanan beliau pecah (karena lemparan batu) yang karenannya banyak sekali darah yang mengucur dari itu. Akibat terkena paku, darah mengalir. Karena pipi yang kena maka darah mengucur . Beliau menjadi lemah karena darah yang terlalu banyak keluar.Selain itu syahidnya 70 sahabah jauh lebih melukai perasaan beliau. Pada hari itupun atas panggilan Bilal ( Yakni suara azan Hadhrat Bilal) untuk shalat beliau pergi untuk melakukan shalat sedemikian rupa sebagaimana pada hari-hari biasa beliau pergi untuk melakukan shalat . Bukhari Kitabul mawaaqiit ashalaat babul adzzan bakda dzihaabil wakti
Walhasil, peristiwa-peristiwa ini sangat banyak didapatkan. Kehidupan beliau setiap saat terhias dengan ibadah-ibadah. Tidak hanya ini bahkan di dalam inbdividu-individu ummat beliau pun, di kalangan para saahabah beliau telah menunjukkan telah menyuruh mereka untuk menegakkan itu. Nasehat juga baru akan berpengaruh manakala orang yang menasehatkan memperlihatkan contoh standar yang luar biasa. Dan berkaitan dengan itu tidak ada yang bisa mengatakan bahwa apa yang beliau sabdakan itu tidak beliau lakukan. Bahkan merupakan hasrat dan keinginaan keras para sahabah kiranya kamipun,kata mereka, dapat melakukan sebagaimana yang beliau lakukan . Singkat kata, beliau telah menciptakan revoluisi pada orang-orang itu.
Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda: Saya dengan tegas katakan bahwa betapapun seorang itu menjadi seorang musuh keras ,baik dia seoarang Kristen atau Aryah sekalipun apabila dia melihat kondisi sebagaimana yang orang-orang sebelumnya pernah lihat dan melihat akan perubahan yang lahir akibat ajaran beliau dan akibat pengaruh beliau,maka secara spontan akan memberikan kesaksian akan kebenaran beliau”.Tetapi ada sejumlah orang buta (mata hati) yang tidak meneliti /memeriksa seperti itu atau melihat seperti itu, maka mereka menutup mata. Bersabda : Ini merupakan hal yang sangat jelas bahwa Al-Quran telah memberikan gambaran akan kondisinya.
وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ Ini merupakan kondisi kekufuran mereka. Yakni mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Muhammad 13 Tetapi pengaruh-pengaruh suci Rasulullah saw telah menciptakan perubahan suci di dalam diri mereka maka kondisi mereka digambarkan demikian .
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا Dan mereka adalah orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri (melakukan shalat )untuk Tuhan mereka. Al-Furqan 65 Perubahan yang dilakukan oleh Rasulullah di kalangan bangsa Arab yang buas dan dari lubang mana beliau mengeluarkan mereka lalu beliau menyampaikan mereka pada kedudukan yang sedemikian tinggi ,dengan melihat semua gambaran kondisi itu maka dengan spontan manusia akan menangis bahwa betapa agung revolusi yang beliau ciptakan. Di dalam sejarah dunia dan bangsa manapun tidak pernah didapatkan contohnya. Ini bukan hanya sekedar kisah belaka. Ini merupakan pristiwa-pristiwa sejarah atau fakta sejarah yang kebenarannya harus terpaksa diakui oleh satu zaman.
Malfuzhat jilid 5 hlm. 117 Edisi baru
Kemudian pada sakit beliau yang terakhir, pada saat beliau menderita demam yang sangat keras. Pada saat itupun jika beliau khawatir maka itu adalah hanya khawatir mengenai shalat. Dalam keadaan gelisah beliau berkali-kali bertanya, apakah waktu shalat sudah tiba ? Dituturkan bahwa orang-orang menunggu beliau. Untuk meringankan demam beliau bersabda, tuangkanlah kantong air di atas saya. Siramilah saya. Maka perintah dijalankan. Perintah disempurnakan. Kemudian beliau pingsan. Kemudian beliau sadar lalu beliau bertanya, apakah shalat sudah dilakukan. Ketika beliau mengetahui bahwa sahabah kini tengah dalam keadaan menunggu beliau(untuk shalat ), maka beliau bersabda tuangkanlah air pada saya. Kemudian air disiramkan. Kemudian dengan menuangkan air seperti itu tatkala demam itu sedikit berkurang maka beliau pergi untuk melakukan shalat. Namun akibat lemah, beliau tak sadarkan diri, dan beliau tidak dapat pergi ke mesjid. Bukhari kitabul magaazi bab maradhunnabi wawafaatihi
Hadhrat Aisyah bersabda: Pada saat beliau mengalami maradhulmaut maka akibat sangat lemah maka tidak mampu untuk melakukan shalat. Oleh karena itu beliau menyuruh Hadhrat Abu Bakar untuk mengimami shalat. Pada saat Hadhrat Abu Bakar mulai mengimami shalat maka Rasulullah saw sedikit merasa agak pulih karena itu beliau keluar untuk shalat. Hadhrat Aisyah bersabda: Setelah memerintahkan kepada Hadhrat Abu Bakar untuk mengimami shalat tatkala shalat telah dimulai maka sedikit berkurang dalam penyakit beliau,seperti itulah beliau keluar menuju mesjid yang mana ada dua orang yang mengapit /menopang beliau membawa beliau ke mesjid. Beliau (Hadhrat Aisyah r.a) berkata, pemandangan ini langsung terjadi di depan saya bahwa akibat sangat sakit yang sangat keras pada saat itu kaki beliau terseret –terseret di tanah. Setelah melihat beliau, Hadhrat Abu Bakar r.a ingin mundur ke belakang. Setelah mengetahu keinginan Abu Bakar itu maka Rasulullah saw mengisyarahkan kepada Abu Bakar untuk tetap berdiri di tempatnya. Kemudianu beliau dibawa ke sana. Kemudian beliau duduk bersama Abu Bakar dan sesudahnya Rasulullah saw mulai melakukan shalat dan sesuai dengan gerakan beliau saw Hadhrat Abu Bakar r.a mengucapakan takbir. Beliau mengucapkan لله البر-allaahu akbar. Dan orang-orang lain/ma’mum di belakang dengan mengikuti shalat Hadhrat Abu Bakar, mereka semua melakukan shalat di belakang beliau saw. Sahih Bukhari Kitabul azan bab haddul maridh.
Hadhrat Ali dan Hadhrat Anas meriwayatkan : Akhir wasiat dan amanat terakhir beliau pada saat beliau dalam kondisi kritis /sakaratul maut dan nafas beliau tengah turun naik adalah :
الصلاة وما ملكت ايما نكم- asshalaatu wama malakat aimaanukum Perhatikan shalat dan hak-hak sahaya. Sunan ibni majah alwashaayaa bab hal aushaa Rasulullah saw.
Ini adalah merupakan ringkasan dari huquuqullah dan huquuqul ‘ibaad yang beliau sarankan /wasiatkan untuk ummat beliau (untuk ditegakkan ) ribuan selawat dan salam pada pada nabi suci saw yang mana beliau sendiri yang telah menegakkan standar yang tinggi dalam bribadah dan kepada ummat beliau juga beliau menasehatkannya.
اللهم صل على محمد وعلى ال محمد وبا رك وسلم انك حميد مجيد
Allahumma shalli ‘ala muhammading wa ‘aala aali muhammadin wabaarik wa sallim innaka hamidum majiid
Hadhrat Abdullah bin Rawaahah secara spontan dalam memuji beliau mengucapkan syair ini:
يبيت يجافىجنبه عن فرا شه اذاستثقلت بالمشركين المضاجع
Yabiitu yujaafi janbahu ‘an firaashihi idzastasqalat bilmusyrikiinal madhaaji’u Beliau meninggalkan tempat tidur beliau pada saat orang-orang musyrik susah meninggalkan tempat tidur mereka. Bukhari kitabul Jumaah bab fadhlu manitta’aaru minallail
Walhasil,orang-orang yang terus menulis hal-hal yang lago dan sia-sia seperti itu di dalam surat-surat kabar ,untuk mereka pada minggu yang lalu saya telah katakan bahwa warga Jemaat hendaknya memberikan tanggapan pada masaalah ini. Terfikir oleh saya bahwa kepada badan-badan Jemaat,khuddam dan lajnah imaillah juga saya katakan bahwa mereka pun juga memberikan perhatian pada hal ini, sebab para pemuda dan pemudi dewasa ini menaruh perhatian pada internet dan surat-sutat kabar,dan mereka terus melihat/memantau itu dan untuk pendidikan mereka juga penting bahwa perhatikanlah itu dan siapkanlah jawabannya. Oleh karena itu disini khuddamul ahmadiyah juga sekurang-kurangnnya mencari 100 orang yang pandai tulis menulis dan membaca (menulis artikel) dan mengetahui ilmu agama. Dan demikian pula Lajnah harus mencari 100 lajnah muda lalu buatlah timnya yang mengirimkan jawaban –jawaban singkat dalam bentuk surat dan kirimkan ke surat-surat kabar dimana ada memuat artikel seperti itu atau ada surat-surat datang kepada surat-surat kabar itu.
Dewasa ini di surat-surat kabar sedang terjadi polemik dalam tema Kebebasan Beragama. Demikian juga di negara-negara lain juga dimana-dimana ada kritikan-kritikan seperti ini. Disana pun bisa ditulis di surat-surat kabar atau di internet dalam bentuk surat-surat. Surat-surat ini kendati ini dibawah komando pimpinan badan-badan tetapi ini tidak hanya akan merupakan upaya satu tim semata tetapi semua harus mengerjakan bersama-sama. Secara pribadi setiap orang menulis surat yakni jika 100 khuddam akan memberikan jawaban maka mereka melakukan dalam cara-cara/metode mereka masing-masing. Dalam bentuk surat dia memberikan kesaksian dari segi sejarah dan peristiwa-peristiwa sejarah dan ada yang memberikan jawaban dengan menerangkan kesaksian Al-Quran . Dengan cara itu akan diterima oleh surat-surat kabar tersebut berbagai macam surat yang dengan demikian akan menjadi jelas satu keterangan/gambaran menganai Islam.Satu keindahan akan mengemuka dan orang-orang akan mengetahui bahwa orang-orang ini keindahan yang sedemikian cantiknya mereka berupaya sembunyikan / kaburkan dengan berbagai sarana dan fasilitas mereka. Pandangan bahwa untuk melindungi Rasulullah saw tidak ada dalil pada ummat Islam karena itu mereka cepat menjadi marah. Itupun juga dengan itu akan dapat terjawab. Pada kita sedemikian banyak dalil-dalil yang mana pada mereka/lawan-lawan Islam tidak ada sedemikian banyak dalil untuk membela diri. Tapi oleh sebab orang-orang Islam adalah mengimani semua nabi-nabi, karena itu mereka tidak akan bisa berbicara dalam menentang para nabi lain. Dan orang-orang ini tidak bermalu yang berusaha terus menerus melemparkan Lumpur kotor mengotori wajah Rasulullah saw . Semoga Allah menghindari setiap orang dari keburukan.
Qamaruddin syahid