Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad,
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
30 Mei 2003 di Masjid Baiturrasyid, Hambargh, Jerman
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
]بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضالِّينَ[، آمين.
لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata,ya, sedang Dia sendiri sampai pada mata dan Dialah Yang Maha Halus dan senantiasa Mahamengetahui ( prilaku hamba-hamba-Nya). Al-An’aam 104
Hadhrat Masih Mauud a.s.:
“Zat Tuhan adalah tersembunyi di balik yang tersembunyi, Maha gaib dan jauh dari yang terjauh dan tidak ada akal yang dapat mencapainya, sebagaimana Dia sendiri berfirman لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ Yakni, penglihatan dan akal tidak dapat mencapai-Nya,sedangkan Dia mengetahui puncaknya dan Dia unggul diatas semuanya. Jadi, tauhid /ke-Esaan-Nya tidak mungkin (difahami) hanya dengan perantaraan akal semata; sebab, hakekat tauhid ialah sebagaimana halnya manusia menghindari sembahan –sembahan lahiriah yang batil, yakni menghindarkan diri dari penyembahan berhala-berhala ,manusia ,matahari dan bulan. Demikian pula seyogianya menghindar dari sembahan-embahan batil ruh-ruh yang terselubung, yakni menjaga dirinya bersandar pada kekuatan-kekuatan ruhani dan jasmani dan terjerat dalam keangkuhan. Jadi dalam corak itu jelas bahwa tampa meninggalkan ego dan tampa berpegang teguh pada Rasul, tauhid sempurna tidak akan dapat diraih. Dan seorang yang menyatakan potensinya sama dengan kekutan Tuhan maka bagaimana dia dinyatakan sebagai muwahhid(orang yang meyakini ke-esakan Tuhan ?).”
Kemudian beliau bersabda: Selain dengan metode/cara Tuhan sendiri yang menampakkan diri tidak ada lagi cara lain untuk dapat meraih keyakinan sempurna لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ Dan dari ini dapat difahami bahwa terkait dengan penglihatan jika Dia sendiri yang menerangi maka baru akan menjadi terang. Tidak ada kemampuan penglihatan untuk dapat mengenalnya dengan kekuatannya sendiri.Al-Badar jilid dua nomer 47 tanggal 1 Desember 1903 hal 373
Kini terkait dngan sifat خبير –khabiyr ada beberapa ayat lain:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa /diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:
“Wahai orang-orang yang beriman senantiasa bertakwalah pada Tuhan dan setiap orang diantara kalian seyogianya senantiasa memperhatikan apa harta yang ia kirim untuk dunia yang akan datang. Dan takutlah pada Tuhan yang senantiasa memintai pertanggung jawaban/ Mahamengetahui dan Dia senantiasa melihat amal-amalmu,yakni Dia Mahamengetahui dan Mahateliti. Oleh karena itu, Dia sama sekali tidak akan menerima amal-amalmu dan barangsiapa melakukan amal buruk maka pekerjaan-pekerjaan itulah yang menorehkan noda hitam di dalam kalbunya.Maka mereka sama sekali tidak akan melihat Tuhan.” Sat Baccan Ruhani Hazain jilid 10 hal. 225-226
Hadhrat Khalifatul-Masih I dalam kaitan ini bersabda:
“ Bertakwalah pada Allah dan setiap jiwa seyogianya lihat dengan cermat apa yang ia telah lakukan untuk hari esoknya. Pekerjaan apa yang kita kerjakan dampak-dampaknya terlepas dari kemampuan kita. Oleh karena itu, pekerjaan apa yang bukan untuk Tuhan maka itu akan menjadi faktor kerugian besar. Namun, apa yang untuk Allah, maka Tuhan Yang Maha kuasa, Yang Maha mengetahui yang gaib yang memiliki segenap kekuatan dan kekuasaan akan menjadikan itu bermamfaat dan membuahkan buah-buah yang baik.Haqaaiqulfurqan jilid 4 hal 66
Kemudian beliau (Hadhrat Khalifatul-Masih I r.a.) bersabda:
“ Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan segenap jiwa seyogianya senantiasa merenungkan apa yang dia telah lakukan untuk esok harinya dan menjadikan takwa sebagai ciri khasnya. Dan Allah Mahamengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.
Walhasil, sebuah resep kesuksesan yang Dia beritahukan di dunia dan di akherat ialah manusia seyogianya memikirkan yang untuk esok hari ini dan dalam segenap tutur kata dan amalnya seyogianya senantiasa ingat bahwa Tuhan senantiasa waspada pada segenap pekerjaan-pekerjaan saya. Inilah akar takwa dan inti setiap kesuksesan. Sebaliknya ajaran Injil yang tertera dalam bab 6 ayat 33 ialah: Untuk esok hari janganlah fikirkan, sebab hari esok akan memikirkan sendiri untuk dirinya sendiri. Derita hari ini cukup untuk hari ini”.
Jika kita renungkan kedua ajaran itu maka hanya dengan ungkapan yang satu ini kita dapat keputusan akan kebenaran Islam dan Kristen. Seorang yang berhati suci,bersih, pencari nijat/keselamatan dan pencari kebenaran dapat mengerti dengan baik bahwa dari segi khidupan amaliah agama apa yang lebih berhak diterima.
Jika ayat Injil ini- jangankan kita (yang mengamalkan)- orang yang mengimani Injil sendiri saja yang mengamalkan maka akan terhenti segenap kemajuan-kemajuan dunia dan segenap perjalanan bisnis akan tertutup. Budget/anggaran belanja pun tidak akan terbuat. Tidak akan ada penerapan/pelaksanaan sesuai dengan itu. Tidak akan terbit/disebarkan dari sebelumnya jadwal kereta api dan program /jadwal penerbangan pesawat terbang. Tidak akan ada peluang untuk memperomosikan pusat-pusaat bisnis. Tidak akan didapatkan barang-barang makanan di rumah siapapun dan kurang lebih di pasar pun itu tidak akan didapatkan. Sebab, tidak ada fikiran untuk esok hari,bahkan memikirkan itu merupakan suatu tindakan dosa. Sebaliknya, ajaran Al-Quran itu betapa bersih dan berguna dalam segenap kehidupan amaliah/nyata. Dan yang lucu/menarik adalah amal orang-orang Kristen sendiri pun sesuai dengan ayat ini, kalau tidak mulai dari hari ini semua bisnis akan tutup dan tidak ada tatananan pemerintahan yang akan bisa betahan. Dengan mengamalkan ajaran Al-Quran
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ manusia tidak hanya sukses di dunia saja bahkan di akherat pun dengan karunia Tuhan akan meraih kesuksesan. Kita tidak akan bisa mengumpulkan modal keselamatan untuk akherat selama kita tidak mulai persiapan untuk hari yang abadi itu. Tasyhidzu-ldzhan.jilid 7 nomer 5 hal 227 –228
Kemudian Hadhrat Khalifatul Masih I r.a. bersabda: Seyogianya segenap jiwa memperhatikan apa yang telah dia persiapkan untuk hari esok. Bersama manusia ada jiwa yang setiap saat (tugasnya ) merubah; sebab, tubuh manusia setiap saat tengah mengalami perpisahan /menuju kematian. Apabila untuk jiwa yang setiap saat berpisah-pisah dan setiap zarrahnya terus berpisah-pisah,sedemikian banyak dilakukan persiapan-persiapan dan untuk perlidungannya disiapkan alat/sarana, maka kemudian betapa banyak seyogianya persiapan untuk ruh yang pasti tanggung jawabnya memberikan pertanggung jawaban setelah wafat. Untuk tubuh yang akan fana ini seberapa banyak dilakukan pemikiran , wahai kiranya sebanyak itulah dilakukan pemikiran untuk jiwa/ruh yang akan memikul tanggung jawab dimasa yang akan datang.
إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ – Allah mengetahui segenap amal-amal kamu. Dengan memperhatikan pengetahuan /kewaspadaan T uhan tentang itu pada akhirnya pada suatu saat fitrah manusia bangkit lalu mencela(diri)nya dan menjaganya untuk supaya jangan sampai jatuh/melakukan dosa. Badar 13 Desember 1906 hal. 9
Kemudian dalam Haqaaiqul-furqan Khalifatul-Masih I bersabda: Di dalam ayat ٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُون(Bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan) Dia memberitahukan obat ketakwaan,yaitu yakinlah bahwa ada Wujud Yang melihat pekerjaan-pekerjaan kamu dan yang senantiasa mengawasi amal-amal kamu. Haqaaiqulfurqan jilid 2 hal 85
Kemudian beliau bersabda:
“ Orang yang beriman seyogianya sebelumnya memikirkan apa akibat amal yang dia kerjakan. Manusia tatkala marah dia ingin membunuh(orang). Dia mencaci maki.Namun,fikirkanlah apa akibatnya. Jika memperhatikan asas ini maka seorang akan mendapatkan taufik untuk melangkah di jalan takwa. Bagaimana dapat lahir pemikiran pada akibat-akibatnya. Metodenya ialah yakin pada bahwa اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ Allah Mahamenmgetahui apa yang kamu kerjakan . Manusia jika yakin bahwa ada raja yang Maha senantiasa waspada,Mahamengetahui dan melihat segenap amal buruk, tipuan, kecurangan dan kemalasan dan Dia Melihat kemalasan dan Dia memberikan balasannya maka Dia akan dapat terhindar. Ciptakanlah iman seperti itu. Banyak orang yang malas dalam menjalankan tugas-tugas dalam pekerjaannya,dalam pencahariannya dan perburuhannya dll. Dengan melakukan seperti itu rezeki tidak lagi menjadi halal. Semoga Allah menganugerahi taufik ketakwaan pada semua.” Al-Hakam 21-28 Mei 1911 hal 26
Kini, dalam kaitan ini ada masalah lain yang dewasa ini senantiasa menjadi masaalah keluarga dan setiap hari dalam kaitan ini ada saja yang diingatkan bahwa dari pihak anak-anak perempuan datang pengaduan bahwa dia tengah mendapat tekanan-tekanan yang aniaya dari pihak mertua atau pihak suami. Terkadang kepada anak perempuan tidak diberitahukan tentang kondisi pria atau sedemikian rupa tidak jelas atau dengan kata-kata yang samar-samar dia diberitahukan sehingga ibu bapak anak perempuan menganggap itu merupakan hal yang biasa. Namun, tatkala kalian mulai terjun di dalamnya maka kondisinya sedemikian rupa mengerikan sehingga timbul rasak hawatir. Dalam kondisi serupa itu terkadang sang pria dengan sopan santun dan dengan rasa simpati ingin membawa anak permpuan atau istrinya di rumahnya, akan tetapi mertua laki atau saudara perempuan suami bersikap keras sedemikian rupa dan kepada anak laki-lakinya atau kepada saudaranya sedemikian rupa menyuruh melakukan hal yang melampaui batas sehingga untuk anak permpuan hanya tersisa dua jalan. Ataukah dia berupaya memisahkan diri atau sepanjang umur dia terus digiling dalam penggilingan kezaliman itu. Dan tampil pula ke permukaan bahwa dalam sejumlah bentuk tatkala ada terdapat kezaliman seperti itu, tatkala wewenang itu jatuh pada anak perempuan tadi dalam setatus dia sebagai menantu maka dia akan melakukan kezaliman pada mertua. Dan dengan demikian ini merupakan lingkaran syaetan yang terus berlanjut dalam keluarga seperti itu yang tidak menempuh jalan takwa.Padahal, pada waktu nikah tatkala ijab kabul, disana dengan membacakan ayat yang menyebut masaalah ketakwaan mereka diingatkan pada takwa dan tutur kata yang lurus dan kepada kita dibertahukan bahwa tegakkanlah semisal masyarakat surgawi dan ciptakanlah lingkungan sedemikian rupa sehingga orang-orang lain pun akan datang serta merta pada kalian. Akan tetapi, meskipun hanya sedikit beberapa contoh tentunya dalam Jemaat. Namun, ini jelas merupakan contoh-contoh yang menyakitkan dan memilukan.
Kini ayat yang tengah diterangkan ini juga merupakan sebuah ayat dari antara ayat-ayat yang dibacakan dalam upacara nikah. Sebagaimana Hadhrat Khalifatul-Masih I bersabda: Sebelum melakukan setiap perkara, sebelum melakukan setiap pekerjaan berfikirlah bahwa apa akibatnya. Dan pekerjaan apa yang kamu kerjakan Allah mengetahui hal itu. Terbetik dalam fikiran orang-orang yang melakukan kezaliman bahwa tidak ada yang tengah melihat kami/mereka. Kami duduk di rumah sekehendak hati apapun yang kami inginkan dapat dapat melakukan penganiayaan terhadap anak perempuan seseorang. (Ingatlah) Allah Mahamengetahui hal itu. Nah jika kemudian fikiran ini ada dalam hati bahwa Allah tengah melihat dan Allah Maha mengetahui hal itu maka Hudhur( Hadhrat Khalifatul-Masih I)bersabda bahwa dia/orang itu dapat diselamatkan dari keburukan-keburukan itu. Semoga Allah menjadikan segenap rumah tangga orang-orang ahmadi, baik suami atau istri,mertua atau menantu,saudara perempuan dari pihak suami atau saudara perempuan dari pihak istri dapat menjadi orang-orang yang melangkahkan kaki mereka di jalan ketakwaan dan menjadi orang-orang yang dapat menegakkan sebuah masyarakat/keluarga yang harmonis.
Kemudian Tuhan berfirman:
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Surat Al-Munafiquwn 12
Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam hal ini bersabda: Taubah yang bersifat munafik bukanlah taubah,tetapi terjadinya rasa takut dan khwatir di dalam hati seorang yang keras hati dalam saat takut pada Allah memasukkannya dalam katagori taubah dan sunnah Allah menyatakan kembali/taubah seperti itu sebagai faktor penundaan azab Ilahi. Meskipun dengan taubah /kembali seperti itu azab akherat tidak akan dapat terelakkan, namun azab dunia senantiasa selalu terelakkan dan pada saat lain senantiasa mengena. Lihatlah Al-Quran dengan cermat, janganlah berbicara dungu dan ingatlah bahwa ayat yang berbunyi
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا tidak ada kaitannya dengan martabat itu. Jelasnya, maksud ayat ini ialah apabila takdir mubram (yang tidak terelakkan) itu tiba maka itu tidak akan dapat terelakkan. Tapi dalam hal ini bahasan terkait dengan takdir mu’allaq/yang bergantung yang disyaratkan dengan beberapa persyaratan sebagaimana Allah sendiri dalam Al-Quran berfirman bahwa dalam saat istigfar dan pada waktu merintih khusuk dan pada saat ketakutan menguasai Saya akan menjauhkan azab dari atas kepala orang-orang kafir dan saya akan senantiasa jauhkan. Maka lebih dari Dia siapa lagi yang dapat menjadi saksi yang benar yang kesaksiannya diterima. Lampiran Anwarulislam : Selebaran hadiah tiga ribu rupiah hal 10
Kemudian Tuhan berfirman:
فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنْزَلْنَا وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. At-tagaabuwn ayat 9
Allamah Ibnu Jarir At-tibri dalam tafsirnya di bawah ayat
وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِرٌ
menulis: Di dalam bagian ayat ini Allah memberitahukan bahwa wahai orang-orang, Allah Mahamengetahui akan hal amal-amalmu. Diantara kalian orang-orang yang itaat pada Rabb-nya dan orang-orang yang pembangkang tidaklah tersembunyi dari-Nya dan Dia Yang membalas pada segenap amal-amal kalian. Orang yang berbuat kebaikan sesuai dengan kebajikan yang dia kerjakan dan orang yang peambangkang sesuai dengan keahliannya/pembangkangannya atau Dia memafkannya (Tafsir Tibri) Dia kuasa sebagaimana Dia kehendaki9Dia dapaat lakukan).Dia Raja dan juga Pemilik.
. أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ(9)وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ(10)إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ
Maka apakah dia tidak mengetahui tatkala dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur ? dan akan diperoleh apa yang ada di dalam dada, sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka. Al-Adiyaat 11-12
Hadhrat Muslih Mauud r.a. bersabda:
“ Saya senantiasa katakan bahwa kata-kata
بصير – bashiyr dan عليم – ‘alim hanya menunjukan pada ilmu, tetapi kata khabiyr menunjukkan pula pada mengamalkan sesuai dengan ilmu itu, yakni di dalam kata خبير –khabiyr selain memiliki pengetahuan akan orang-orang yang berdosa, terdapat pula isyarah pada hukuman dan akan dimintainya keterangan . Sesuai dengan itu ayat ini merupakan ayat yang membenarkan pandangan /pengakuan saya ini. Kata يَوْمَئِذٍ juga menunjukkan hal itu, sebab hanya mengetahui senantiasa Tuhan miliki. Pada hari itu menjadi wujud yang mengetahui sama sekali tidak ada arti. Jadi, di dalam kataخبير –khabir-Mahamengetahui mengisyarahkan pada dua hal/Maha waspada. Satu, ialah tidak akan ada dosamu yang tersembunyi dari Dia, dan yang kedua, sesuai perincian ilmu itu (Maha mengetahuinya Dia) Dia pada hari itu akan memberikan ganjaran juga. Bersama kata يَوْمَئِذٍ di dalam Al-Quran penggunaannya dengan kata خبير –khabiyr tidak ada penggunaan kata –kata عليم –‘aliym dan بصير – bashiyr . Di dalam bahasa urdu juga ada penggunaan kata mae khabar lungga-saya akan mempertanyakan/memberikan hukuman digunakan dalam bentuk pribahasa, yang mungkin keluar dari kata خبير – khabiyr . Demikian juga dalam bahasa Punjabi digunakan mae teri khabar langga – yang maksudnya ialah, saya akan membalas ganjaran amal-amalmu. Jadi Allah berfirman
ِا نَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِير
Yakni, tidak hanya mengetahui akan kondisinya, bahkan Dia akan membalas juga pada mereka ganjaran kondisi-kondisi itu.
Sesuai dengan itu senantiasa digunakan kalimat يَوْمَئِذٍ لَخَبِير
tidak ada penggunaan kata يَوْمَئِذٍ لَعليم – yaumaidzin la-‘aliym atau يَوْمَئِذٍ لَبصير –yaumaidzin labashiyr . Dari itu jelas bahwa maksud khabiyr tidak hanya ilmu bahkan maksudnya akan mermberikan hukuman .Dan arti ِانَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِير bahwa Tuhan-Nya pada hari itu benar-benar akan memintai pertanggung jawaban/menanyakan.
Inipun perlu juga diingat bahwa di akhir dari surah ini Allah dengan perantaran kata-kata ini mengisyarahkan pada perkara bahwa kami pasti akan memintai pertanggung jawaban/akan menanyakan/atau menghukum mereka, tetapi sebelumnya tidak, bahkan sesudah
وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُور bahwa selama segenap kekotorannya tidak zahir, kami tidak akan menghukumnya. Ini berkaitan dengan hukuman orang-orang berdosa merupakan suatu asas yang mana banyak orang karena ketidak tahuannya mereka tidak menghiraukannya dan mereka dengan keberatan pada utusan Allah mengatakan bahwa jika Anda ini benar maka kenapa kepada orang-orang sesudah perlawanan tidak segera turun azab. Jawaban tentang keraguan itu terdapat dalam ayat ini. Dengan mengalamatkan pada musuh-musuh Muhammad saw di tempat inilah diberikan jawaban pertanyaan itu… Allah berfirman : ِانَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِير Kami adalah khabiyr Kami benar-benar mengetahui akan kondisi hati orang-orang itu, namun setelah hujjat itu sempurna Kami baru akan menghukumnya. Mula-mula Kami akan menzahirkan kekotorannya dan kemudian kami akan menjadikan (memerintahkan/mengijinkan )orang-orang Islam menyerang mereka. Sesungguhnya Kami adalah خَبِير –khabiyr dan kami sebelumnyapun mengetahui akan kondisi mereka,tetapi kami tidak menginginkan bahwa di hati orang-orang ada masih tersisa kesucian (anggapan bahwa mereka baik) mereka. Kami pada waktu itu akan menghukum mereka tatkala terjadi وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ
dan kekotoran –kekotoran mereka akan zahir dengan seterang-terangnya di hadapan orang-orang. Tafsir kabir surah Al-Adiyaat hal 504
Dan , insyaallah, kalian akan menyaksikan bahwa inilah kondisi akan terjadi bersama murid setia (Hadhrat Masih Mauud a.s.) beliau dan bersama musuh-musuh khadim beliau saw dan bersama orang orang yang mentertawakan beliau.
Kemudian ada sejumlah berita-berita/nubutan-nubuatan yang diterangkan dalam Al-Quran untuk zaman yang akan datang. Bersabda: وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ dan apabila jiwa-jiwa dipertemukan. Di dalam catatan Tafsir Hadhrat Khalifatul-Masih IV berkenaan dengan itu bersabda bahwa itu merupakan zaman dimana akan banyak sekali dibuat kebun-kebun binatang. Jelas sekali pada zaman Rasulullah saw tidak ada wujudnya. Dan kebun-kebun binatang pada zaman ini juga memberikan kesaksian bahwa sedemikian besar-besarnya hewan-hewan akan dipindahkan lewat perantaraan pesawat terbang atau lewat laut yang mana manusia pada zaman itu sama sekali tidak pernah membayangkannya.
Kemudian perhatian kita juga ditarik pada pertempuran –pertempuran laut (yang akan terjadi). Beliau bersabda bahwa kurang lebih ditarik perhatian kita pada peperangan laut, tatkala akan sedemikian banyak di lautan penggunaan kapal-kapal laut yang sebagai dampaknya dari jauh-jauh orang-orang akan dipertemukan.yakni tidak hanya hewan-hewan saja yang akan dipertemukan bahkan ummat manusia juga akan dipersatukan.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ dan apabila jiwa-jiwa dipertemukan, Yakni akan tersedia sarana-sarana perjalanan sehingga bangsa-bangsa meskipun sedemikian jauhnya, diantara mereka akan bertemu/bersatu sehingga dunia moderen /baru akan menciptakan hubungan-hubungan dengan dunia lama …. Pada zaman nabi saw semua sarana-sarana perjalanan belum terbuka. Tertulis dalam Tafsir Kabir bahwa ada tempat-tempat yang mana belum sampai seruan /tabligh Rasulullah pada mereka,tetapi kini dengan perantaraan surat, telegram dan kereta api dari ujung bumi sebelah sana sampai ujung bumi di sebelah berita dapat sampai. Kini, kereta api Saudi Arabia yang tengah dibuat di Arab, itupun terkait dengan nubuatan itu. Badar jilid nomer 3 tanggal 23 Januari 1908 hal 3 . Ini beliau sabdakan pada tahun 1908
Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Tanda-tanda mempertemukan jiwa-jiwa (orang-orang) sempurna dengan beberapa corak. Dari antara itu jelas merupakan isyarah ditemukannya telegram yang menolong orang-orang pada waktu setiap kesulitan dan membawa berita sanak saudara yang tinggal di belahan bumi yang jauh, yang mana sebelum orang yang bertanya bangun dari tempatnya telegram datang membawakan berita untuk sanak familinya dan merupakan sarana percakapan diantara orang di barat dan di timur seolah-olah diantara keduanya tengah terjadi pertemuan. Kemudian terhadap orang yang sedih dan terpaksa, alat-alat itu menyampaikan berita kerabatnya (orang-orang yang sedih tadi) dengan begitu cepatnya yang berkenaan dengannya mereka bersedih. Jadi, tidak ada keraguan di dalamnya bahwa itu mempertemukan orang-orang yang duduk berjauhan dan diantara mereka sedemikian rupa mereka berbicara seolah-olah diantara mereka tidak ada halangan dan diantara mereka satu dengan yang lain sangat sedemikian dekat. Dan mempertemukan diantara orang-orang mengisyarahkan bahwa perjalanan laut dan darat akan menjadi aman dan kesulitan perjalanan akan menjadi hilang dan orang-orang dari satu negeri ke negeri lain akan melakukan perjalanan tampa ada rasa takut dan di dalamnya tidak ada keraguan bahwa pada zaman itu hubungan-hubungan diantara berbagai macam negara akan berkembang dan saling megenal diantara orang-orang akan bertambah seolah-olah setiap hari mereka akan dipertemukan. Dan pedagang dengan pedangang, orang yang tinggal di suatu perbatasan dengan perbatasan lainnya dan satu bahasa yang lain dengan bahasa yang lain Allah akan pertemukan dan orang-orang yang mempunyai keahlian berbeda dengan yang mempunyai keahlian yang lain Dia akan dipertemukan dan diantara mereka akan kerja sama untuk meraih keuntungan dan menjauhkan kerugian;dan mereka akan menjadi penolong satu dengan yang lain dalam hal ni’mat, kebahagiaan, pakaian makanan dan sarana-sarana kemudahan. Dan dari suatu tempat ke tempat yang lain segala sesuatu akan didatangkan. Jadi perhatikanlah, bagaimana Allah mempertemukan orang-orang seolah-olah orang-orang berada di atas sebuah perahu. Dan dari antara sarana-sarana untuk mempertemukan di antara orang-orang adalah perjalanan orang-orang lewat kendaraan darat dan laut. Mereka dalam perjalanan itu satu dengan yang lain akan saling mengenal.
Dan diantara sarana-sarana untuk mempertemukan itu salah satunya ialah rangkaian surat –menyurat yang mana sarana –sarana untuk pengirimannya telah dibuat dengan sedemikian canggih. Kalian melihat bagaimana surat-surat dapat dikirim keberbagai belahan dunia. Dan jika kalian merenungkan hal itu ( Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda) Jika kalian merenungkan hal itu maka banyaknya pengirimannnya itu akan menjadikan kalian heran dan kalian tidak akan mendapatkan misalnya pada zaman dahulu dan demikian pula banyaknya musafir dan pedagang akan menjadikan kalian keheranan. Maka semua ini merupakan sarana –sarana mempertemukan orang-orang diantara mereka dan sarana-sarana saling mengenal di antara mereka dan sebelumnya tanda-tandanya pun tidak didapatkan. Saya dengan besumpah akan nama Tuhan saya, apakah kalian melihat sebelumnya atau apakah kalian mengenai semua itu telah kalian baca itu dalam kitab-kitab. Ainah Kamalati Islam hal 472-475
Kini lihatlah pada zaman ini telepon, T V , internet dan lain-lain dengan perantaraan komputer kalian duduk di rumah dalam waktu yang sama kalian tengah berbicara juga, catatan juga tengah kalian antarkan dan gambar juga kalian tengah kirim . Maka semua ini pada zaman ini merupakan dalil-dalil kebenaran Hadhrat Masih Mauud a.s. Inilah penemuan-penemuan.
Beliau bersabda: وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ juga adalah untuk saya….. Kemudian inipun juga merupakan jamak/pertemuan bahwa semua sarana untuk bertabligh Dia telah kumpulkan. Sesuai dengan itu sarana cetak mencetak ,banyaknya kertas, banyaknya kantor-kantor pos, terlegram ,dengan perantaraan kereta api dan kapal laut seluruh dunia sudah berfungsi menjadi sebuah kota. Kemudian penemuan-penemuan baru juga menjadikan lagi menjadi lebih bertambah banyak sebab sarana-sarana tabligh tengah terkumpul. Kini dengan fotografi juga dapat digunakan untuk sarana tabligh dan dari itu muncul pekerjaan-pekerjaan yang sangat ajaib,seperti adanya penerbitan surat-surat kabar dan penerbitan majalah-majalah . Walhasil, sedemikian banyak terkumpul sarana-sarana tabligh yang kita tidak dapatkan contohnya pada zaman manapun. Al-Hakam jilid 6 nomer 43 tanggal 30 Nofember 1902 hal. I
Kemudian Allah menyampaikan sebuah berita kepada Rasulullah saw dan ini merupakan nubutan /habar sebelum hijrah.
لَا أُقْسِمُ بِهَذَا الْبَلَدِ(1)وَأَنْتَ حِلٌّ بِهَذَا الْبَلَدِ
Waspadalah,Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), dan kamu wahai Muhammad, akan turun (menaklukkan) kota (Mekah) ini, Al-Balad 2-3
Hadhrat Muslih Mauud r.a. bersabda: Surah ini diturunkan di Mekah dan turun pada tahun ke tiga atau keempat Hijrah dan sebagian berpendapat bahwa ini turun pada waktu hirjah. T afsir Kabir jild 5 hal 577
Di suatu tempat lain Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْءَانَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ
Sesungguhnya Dia yang mewajibkan atasmu
Al Qur’an, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Al-Qashas 86
Terkait dengan surat ini terdapat pendapat Umar bin Muhamaad bahwa ayat ini turun pada saat dalam perjalanan tatkala tengah berhijrah dari Mekah ke Medinah . Jika pandangan itu diangggap benar maka tetap saja surah ini termasuk dalam kelompok surah yang turun di di Mekah.
Kemudian beliau bersabda:
Kami mengatakan bahwa adanya tertera
لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ dalam surah yang diyakini turun di Mekah memberitahukan bahwa Rasulullah saw pada waktu itu tengah berada di Mekah (belum hijrah) lalu Allah memberitahukan menganai Hijrah dan kemudian memberitahukan juga mengenai penaklukan Mekah. Tafsir jilid 5 hal 259
Maka sesuai dengan habar dari Tuhan, dalam bulan Ramdhan tanggal 8 Hijriah beliau masuk ke kota Mekah seperti seorang jenderal penakluk beserta 10 ribu orang-orang suci.
Kemudian berfirman: وَأَنْتَ حِلٌّ بِهَذَا الْبَلَد ِdan kamu akan turun/masuk di di kota ini dengan keagungan dan kegagahan,yakni akan turun. Al-Balad 2 Lampiran surat kabar Qadian 4 Agustus 1912
Hadhrat Khalifatul-Masih I bersabda:
لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ Al-Quran apabila mendakwakan sesuatu yang besar, maka bersama itu pula memberikan dalilnya yang sangat kuat. Pertama bahwa orang yang mengikuti saya akan menjadi raja. Sebagai dalilnya bersabda bahwa Al-Quran ini yang di dalamnya tertulis bahwa rekan-rekan kamu akan memegang pemerintahan. Di dalamnya dinubuatkan bahwa Mekah darimana kamu dikeluarkan, dimana dihadapan orang –orang itu tidak ada upaya-upaya yang dapat berhaasil pada suatu saat di Mekah itulah kamu akan masuk sebagai pemenang. Sesuai dengan itu itulah yang terjadi.
Kemudian sejumlah nubuatan-nubuatan yang diriwayatkan dari Rasulullah saw untuk zaman yang akan datang. Di dalam itu yang paling pertama disini saya akan sajikan. Nubuatan kedatangan Khilafat rasyidah, kerajaan dan kemudian pemerintahan, kemudian berdirinya khilafat di bawah cara/metode kenabian.
Hadhrat Huzaifah menerangkan bahwa Rasulullah saw bersabba: Diantara kalian kenabian akan tetap ada selama Allah menghendaki kemudian akan mengangkatnya. Kemudian akan berdiri khilafat di bawah sistim kenabian kemudian Allah apabila menghendaki akan mencabut nikmat /kenabian itu Kemudian sesuai takdirnya/ketentuan-Nya akan berdiri pemerintahan yang menyakitkan. Dan zaman ini telah berakhir maka sesuai takdirnya lebih dari itu pemerintahan yang zalim akan berdiri sehingga timbul gejolak kasih sayang Allah lalu Dia menghapuskan zaman kezaliman dan keaniyaan itu. Kemudian akan berdiri khilafat sesuai sistim kenabian. Setelah bersabda ini beliau diam. Musnad Ahmad bin Hanbal jilid 4 hal 273 Cetakan Beirut Cetakan Beirut dan Misykat babu-l-indzar wattahdziyr
Nah, sesudah memperoleh habar dari Allah apa yang majikan kita Rasulullah saw telah nubuatkan persis sesuai dengan itu sesudah kewafatan beliau berdiri khilafat rasyidah yang berjalan sampai pada khilafat Hadhrat Ali r.a. Sesudah itu, telah berdiri raja-raja yang menyakitkan dan pemerintahan yang zalim.Kemudian sesuai dengan apa yang dinubuatkan oleh pemberri nubuatan yang benar itu(Rasulullaaah saw) pada abad yang ke 14 Allah telah membangkitkan Masih yang dijanjikan. Kemudian setelah kewafatanya kembali berdiri khilafat di atas metode kenabian. Semoga ini berjalan sampai hari qiamat.
Kemudian ada sebuah nubuatan berkaitan dengan gerhana bulan dan matahari. Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam kaitan ini bersabda:
“ Di dalam Sahih Darulqutni ada sebuah hadis yang diriwayatkan dari Hadhrat Imam Bakir r.a. bersabda:
ان لمهدينا ايتين لم تكونا منذ خلق السماوات والارض ينكشف القمر لاول ليلة من رمضان و تنكسف الشمس فى النصف منه
inna limahdiyna aayatain lam takuwna mundzu khalqissamaawaatiwal ardh yankasyiful qamaru liawwali lailatimir-ramadhaan wa tankasyifu-ssamsyu finnisfi mminhu
Yakni, untuk mahdi kami ada dua tanda. Dan dari semenjak Allah menciptakan langit dan bumi dua tanda ini tidak pernah zahir pada saat zahir nabi dan rasul lainnya .Diantaranya salah satunya ialah di zaman Mahdi Mauud di bulan Ramadhan gerhana bulan akan terjadi pada malam pertama, yakni tanggal tiga belas dan gerhana matahari pada hari-harinya akan terjadi di hari pertengahan, yakni di bulan Ramadhan pada tanggal 28 di bulan Ramadhan dan peristiwa seperti ini tidak pernah terjadi pada waktu zahirnya seorang nabi dan Rasul dari semenjak dunia diciptakan. Hanya pada zaman Mahdi yang dijanjikan akan terjadinya sudah ditetapkan. Kini, semua surat-surat kabar berbahasa Inggris dan Urdu dan sejumlah orang-orang ahli ilmu perbintangan menjadi saksi bahwa pada zaman sayalah -yang kurang lebih telah berlalu dua belas tahun – gerhana bulan dan gerhana matahari yang seperti itu telah terjadi di bulan Ramadhan.” Haqiqatulwahyi hal. 192
Sesuai sebagaimana Hadhrat Masih Mauud a.s.telah sabdakan gerhana ini terjadi pada tahun 1894. Dari tanggal-tanggal bulan pada tanggal 13 ,sebab pada tanggal 13, 14 dan 15 gerhana bulan itu biasa terjadi. Dan persis di bulan inilah pada tanggal 28 yang adalah merupakan tanggal pertengahan di tanggal itu terjadi gerhana matahari; karena , tanggal 27, 28 dan 29 pada umumnya merupakan tanggal terjadinya gerhana matahari. Dan untuk penyempurnaan hujjat pada bangsa-bangsa Barat pun pada tahun berikutnya orang-orang di Barat pun telah menyaksikannya.
Kemudian terbitnya matahari dari Barat dan berkenaan dengan taun terdapat sebuah riwayat:
Hadhrat Abdullah bin Umar r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: Dari antara tanda-tanda Qiamat tanda ini merupakan tanda pertama. Terbitnya matahari dari barat dan diberikannya kekuasaan /merajalelanya serangan ulat-ulat yang aneh pada orang-orang di waktu saat makan pagi. Diberikannya kekuasaan pada ulat- ulat, maksudnya merupakan isyarah yang bisa jadi adalah taun atau ada semacam wabah kuman-kuman akibat peperangan yang merupakan isyarah pada penyuakit-penyakit itu . Sunan Ibnu Majah Kitabul-fitan bab terbitnya matahari dari tempat terbenamnya.
Hadhrat Masih Mauud dalam kaitan ini bersabda:
“ Adapun terbitnya matahari yang akan terjadi dari barat, kita walhasil beriman pada hal itu. Tetapi terhadap yang lemah ini dimana dizahirkan dalam ru’ya itu yang akan berarti terbitnya matahari dari barat, yakni negara barat yang dari sejak lama sudah terjerumus dalam kekufuran dan kesesatan akan disinari dengan matahari kebenaran dan mereka akan mendapat bagian dari Islam dan saya melihat bahwa saya di kota London berdiri di sebuah mimbar sedang menerangkan kebenaran Islam dalam bahasa Inggris dengan sebuah keterangan dan dalil-dalil yang sangat lengkap. Kemudian setelah itu saya menangkap banyak sekali burung –burung berwarna putih yang bertengger di ranting-ranting kayu kecil dan mungkin layaknya cocok tubuhnya dengan tubuh burung dara. Maka saya mena’birkannya bahwa meskipun bukan saya, namun tulisan saya akan tersebar diantara orang-orang itu dan akan banyak orang-orang Inggris yang saleh akan menjadi mangsa kebenaran/masuk Islam. Pada hakekatnya sampai hari ini ikatan negara-negera barat dengan kebenaran-kebenaran agama ternyata sangat kurang sekali seakan-akan akal hanya diberikan pada semua orang-orang Asia dan akal dunia diberikan pada orang-orang Eropa dan Amerika. Rangkaian nabi-nabi juga dari sejak awal sampai akhir senantiasa menjadi bagian orang-orang Asia dan kesempurnaan kewalian-kewalian pun hanya diperoleh oleh orang-orang itu. Kini Allah ingin mencurahkan pandangan rahmatnya pada orang-orang itu”. Dan kini, ini merupakan pekerjaan kalian yang kini tinggal di Eropa untuk meneruskan amanat ini pada orang-orang dan menggenapkan ru’ya Hadhrat Masih Mauud a.s. itu.
Hadhrat Masih Mauud a.s. yang telah menubuatkan sejumlah nubuatan-nubuatan bersabda: Di dalam Barahin Ahmadiyah terdapat sebuah nubuatan :
سبحان الله تبارك وتعالى زاد مجدك ينقطع اباءك ويبدء منك
subhanallah tabaraka wata’ala zaada majduka yanqati’u aabaa’uka wayabda’u minka . Barahin Ahmadiyah hal 490 Tuhan Maha suci dari segenap aib dan memiliki banyak berkah Dia . Dia akan menambahkan kemuliaan engkau, akan memutuskan cerita /sebutan bapak-bapak engkau dan Tuhan akan meletakkan asas kemuliaan keluarga ini dari engkau. Ini merupakan nubuatan tatkala tidak ada dinisbahkan macam kehormatan apapun dengan diri saya dan pada waktu itu saya sedemikian rupa tidak dikenal orang seolah-olah saya tidak ada di dunia. Dan zaman tatkala ini dinubuatkan kini telah berlalu tiga puluh tahun lamanya. Kini seyogianya diperhatikan betapa nubuatan ini telah sempurna dengan terangnya yang mana ribuan orang-orang masuk dalam Jemaatku. Dan sebelumnya siapakah yang mengetahui bahwa sedemikian rupa kebesaran saya yang tersebar di seluruh dunia. Jadi sangat disayangkan bagi mereka yang tidak merenungkan tanda-tanda Tuhan. Kemudian di dalam nubuatan sedemikian banyak keturunan yang dijanjikan dasarnyapun telah diletakkan.Sebab setelah nubuatan ini ada empat laki-laki dan seorang cucu dan dua permpuan lahir di rumah saya yang tidak ada pada waktu itu “ Haqiqatulwahyi Ruhani Hazain jilid 22 hal 264-265
Kini pada waktu nubuatan Hadhrat Masih Mauud a.s. kurang lebih ada tujuh puluh laki-laki yang ada dalam keluarga beliau dari keturunan keluarga bapak beliau. Dan setelah itu semua ini wafat dan tidak ada keturunannya . Orang yang hidup hanya mereka yang baeriman pada Hadhrat Masih Mauud a.s. dan telah menerima beliau dan seterusnyapun keturunan-keturunan inilah yang berlanjut.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda bahwa: Kesepakatan seperti itu lebih dari dua ribu kali pernah berlalu bahwa Tuhan pada waktu kapan ada keperluan saya ,maka dengan perantaraan ilham atau kasyaf-Nya telah memberitahukan pada saya bahwa tidak lama lagi sejumlah uang akan datang dan terkadang jumlah uang yang akan datang pun Dia beritahukan dan terkadang memberitahukan bahwa sebanyak ini pada tanggal ini dan dengan perantaraan pengiriman si fulan uang akan tiba. Dan seperti itulah yang terjadi dan saksi untuk hal itupun sejumlah orang-orang Hindu di Qadian dan mungkin beberapa ratus orang-orang Islam yang dengan sumpah dapat menerangkan; dan tanda semacam itu dua ribu atau lebih juga dari itu dan ini merupakan dalil juga bahwa bagaimana pada saat keperluan-keperluan saya, Tuhan senantiasa menjamin dan memelihara saya. Dan kebanyakan inilah adat Tuhan berlaku dengan diri saya bahwa sebelum kejadiannya Dia telah memberitahukan pada saya bahwa dari nikmat-nikmat dunia nikmat apa yang ingin Dia anugerahkan pada saya dan kebanyakan Dia membertahukan pada saya bahwa besok engkau akan makan ini, dan ini yang engkau akan minum, dan ini yang akan diberikan kepada engkau dan seperti itulah yang terjadi apa yang sebelumnya telah Dia bertahukan. Dan untuk pembenaran hal-hal itu dengan tinggal beberapa minggu beserta saya setiap orang dapat melakukannya.Taryaqul-qulub hal 64-65
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:
“ Tuhan berfirman kepada saya bahwa untukmu Saya turun di bumi dan untuk engkau nama-Ku bersinar dan Saya telah memilih engkau dari ( ummat) seluruh dunia. Dan bersabda:
قال ربك انه نازل من السماء ما يرضيك – Yakni, Tuhan engkau berfirman bahwa dari langit akan turun mukjizat –mukjizat yang luar biasa yang akibatnya engkau akan menjadi senang…. Sayang sekali orang-orang ahli nujum dan ahli mantra dalam nubuatan-nubuatan itu seperti itulah mereka melawan saya sebagaimana ahli –ahli sihir melawan nabi Musa a.s. Dan sejumlah orang-orang penerima ilham tejerumus dalam lubang kegelapan dan seperti Bal’am Ba’ur untuk melawan saya mereka meninggalkan kebenaran untuk mendukung kesesatan. Tetapi Tuhan berfirman bahwa Saya akan mempermalukan semuanya dan siapapun yang lain sama sekali Saya tidak akan memberikan kehormatan ini. Untuk semua kini adalah waktunya melawan saya dengan ilmu tenung dan dengan ilham kalian. Dan jika serangan manapun mereka tunda karena takut maka mereka itu tidak jantan dan Tuhan berfirman bahwa: Saya akan mengalahkan semuanya. Dan Saya akan menjadi musuh mereka yang menjadi musuh mu. Kemudian Dia berfirman: Untuk menzahirkan rahasia-rahasia-Ku, Saya telah memilih engkau, langit dan bumi beserta engkau sebagaimana itu beserta-Ku “. Tajalliyati Ilahiah hal 3-15
Beliau bersabda:
“Di dalam Barahin Ahmadiyah terdapat sebuah nubuatan:
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُون
َpara penentang ingin memadamkan cahaya Allah dengan tiupan mulut mereka, tetapi Allah tetap akan menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.(As-shaf ) Ini merupakan sebuah nubuatan tatkala pada waktu itu tidak ada penentang. Bahkan nama sayapun tidak dikenal orang. Kemudian sesudah itu, sesuai nubuatan itu dengan terhormat saya meraih kemasyhuran di dunia dan ribuan orang-orang telah menerima saya. Baru sedemikian rupa terjadi perlawanan sehingga dimintakan fatwa kafir untuk saya, dari Mekah Muazzamah dimintakan fatwa kafir untuk saya dengan menerangkan pada ahli Mekah hal-hal yang bertentangan dengan kenyataan dan dilakukan sebuah peropaganda besar mengafirkan saya di dunia,dikeluarkan fatwa bunuh, pemerintah dihasut, hubungaan masyarakat umum dipisahkan dengan saya dan Jemaat saya. Walhasil, dengan segala macam cara diupayakan cara untuk menghapuskan saya. Tetapi sesuai nubuatan Tuhan semua mulla dan sejenisnya tidak berhasil dan gagal dalam upaya-upaya mereka. Sangat disesalkan betapa butanya para penentang itu. Mereka tidak melihat akan kebesaran nubuatan itu, pada zaman mana ini, dan betapa itu telah menjadi sempurna dengan gagah dan dahsyatnya. Apakah selain pekerjaan Tuhan ada yang lain yang punya pekerjaan ? jika ada,maka tampilkanlah contohnya. Apakah kalian tidak merenungkan hal ini bahwa jika ini merupakan pekerjaan manusia dan bertentangan dengan kehendak Tuhan, maka di dalam (melakukan perlawanan terhadap Jemaat ini) mereka tidak akan gagal. Siapakah yang menggagalkan upaya-upaya mereka ? Dialah Tuhan yang senantiasa bersama saya. Haqiqatulwahyi hal 230
Kemudian beliau bersabda:
“Tuhan belum menghabiskan dukungan-dukungan dan tanda-tanda–Nya dan saya bersumpah atas nama Zat Yang tidak akan pernah berhenti selama Dia belum memenangkan kebenaran saya di permukaan bumi. Maka, wahai orang-orang yang mendengarkan suara saya,takutlah pada Tuhan dan janganlah melampaui batas. Jika missi ini merupakan pekerjaan manusia, maka Tuhan akan menghancurkan saya dan nama dan bekasnyapun tidak akan tersisa. Tetapi kalian melihat bagaimana pertolongan Tuhan senantiasa menyertai saya dan sedemikian banyaknya tanda-tanda turun yang tidak dapat dihitung. Lihatlah, betapa banyaknya musuh yang hancur setelah bermubahalah dengan saya. Wahai hamba Tuhan ! berfikirlah sejenak, apakah Tuhan memperlakukan orang-orang dusta sepeerti itu ? Penutup Haqiqatulwahyi hal 118
Kemudian bahasan akan ilham-ilham beliau. Beliau bersabda bahwa:
“Jelas,bahwa Masih yang kedua juga tidak akan datang dengan membawa pedang dan kerajaannya hanya berada di langit dan seperti inilah yang telah terjadi. Tuhan tidak mengirim saya dengan membawa pedang dan tidak juga dia memerintahkan pada saya untuk berjihad, bahkan membertahukan pada saya bahwa bersama engklau akan berkembang kerukunan dan kedamaian. Seekor binatang buas akan berdamai dengan seekor kambing dan anak-anak akan bermain dengan ular. Ini merupakan kehendak Ilahi meskipun orang-orang memandangnya dengan rasa heran. Walhasil, saya tidak datang untuk menabuh genderang perang, bahkan saya datang untuk membuka pintu kerukunan dan kedamaian seperti Al-Masih sebelumnya. Jika ditengah-tengahnya tidak ada landasan perdamaian, maka kemudian semua silsilah jemaat kita akan sia-sia dan beriman padanyapun adalah sia-sia. Al-Isytihar wajibul-izhar. Dhamimah Taryaqulqulub Ruhani Hazain jilid 15 hal 521
Kemudian sebuah ilham tahun 1898 : “ Saya adalah imam zaman dan Tuhan senantiasa mendukung saya dan untuk saya Dia berdiri seperti pedang yang tajam dan saya dibetahukan bahwa orang yang licik melawan saya dia akan dihinakan dan dipermalukan . Lihatlah, saya telah menyampaikan perintah /ketentuan yang merupakan tanggung jawab saya “ Dharuratul-Imam ruhani Hazain jiklid 13497
Ada sebuah kutipan, beliau bersabda: “ Tuhan saya senantiasa bersama saya dalam setiap langkah saya. Dan kondisi diri saya yang Dia ketahui siapapun tidak ada yang mengetahuinya. Jika segenap orang meningglakan saya maka Tuhan akan menciptakan kaum lain yang akan menjadi rekan saya. Penentang yang lugu berfikir bahwa dengan makar dan tipu daya dan perogram-peerogram mereka hal ini akan binasa dan Jemaat ini akan runtuh dan binasa. Namun, orang yang dungu ini tidak mengetahui bahwa apa yang telah ditetapkan di langit, tidak ada kekuatan bumi yang dapat menghapuskannya. Di hadapan Tuhan saya gemetar bumi dan langit. Itulah Tuhan yang menurunkan wahyu kepada saya dan memberitahukan pada saya rahasia-rahasia yang gaib. Tidak ada Tuhan selain Dia. Dan pasti Dia menjalankan Jemaat-Nya,menumbuhkannya dan memajukannya sehingga Dia menampilkan perbedaan diantara yang benar dan yang kotor. Segenap penentang seyogianya sedapat mungkin berupayalah untuk memusnahkan Jemaat ini dan kerahkanlah segenap potensi untuk itu lalu kemudian lihatlah, apakah pada akhirnya dia yang menang atau Tuhan ? Sebelumnya segenap upaya-upaya apa yang pernah Abu Jahal, Abu Lahab dan teman-temannya kerahkan untuk menghancurkan kebenaran,tetapi dimana mereka sekarang ? Dia firaun yang ingin membinasakan Musa tidak ada beritanya. Jadi, yakinlah bahwa orang benar tidak dapat menjadi sia-sia. Dia (Masih Mauud a.s.) mondar mandir di tengah –tengah tentara para malaikat. Alangkah sialnya mereka yang tidak mengenalnya. Lampiran Berahin Ahmadiyah hal 128-129
Qamaruddin Shahid