Cara-Cara Untuk Meraih Surga Firdaus

Khotbah Jumat

Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masrur Ahmad,

Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz

20 Agustus 2004 dalam acara Jalsah Salanah di German.

 

أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.

]بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضالِّينَ[، آمين.

 

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ. الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ.وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ.وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُون.إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ.فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُون.وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ.وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ.أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ.الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ.

(Al-Mu’minuun 1-12)

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.

Di dunia ini, manusia melakukan banyak hal-hal yang membawa kepada keburukan-keburukan dan menjauhkan dari Tuhan.Orang-orang baik lagi bijak yang memahami agama merekapun terkadang melakukan hal-hal seperti itu sehingga menimbulkan keheranan kenapa orang-orang seperti itupun dapat terjerumus melakukan hal-hal seperti itu. Hal-hal atau langkah-langkah yang ditempuh dengan sengaja atau dilakukan karena rasa ketidaktahuan itu terhitung dalam langkah atau tindakan –tindakan kebodohan lagi sia-sia serta tak berguna. Dan orang-orang yang melakukan gerakan-gerakan/tindakan-tidakan seperti itu atau mengucapkan kata-kata sia-sia seperti itu menganggap bahwa ini merupakan hal-hal yang ringan-ringan, merupakan humor , atau gerakan-gerakan atau prilaku yang bersifat hiburan. Tetapi mereka tidak mengetahui bahwa hal-hal itulah yang terkadang membawa kepada keburukan-keburukan dan menjadi faktor menjauhkan dari hukum-hukum Tuhan. Oleh karena itu seorang mu’min seyogianya senantiasa menghindar dari itu. Sebab, untuk kemenangan dan kesuksesan pribadi dan untuk meraih keredhaan Allah pun menghindar dari itu merupakan hal yang sangat penting .

Ayat yang telah saya tilawatkan ini di dalamnya Allah telah mengajarkan berbagai cara kepada orang yang mencari keredhaan-Nya, kepada orang yang menjadi pewaris karunia-karunia dan rahmat-rahmat-Nya dan kepada orang-orang yang ingin menjadi pewaris surga-surga-Nya bahwa jika kamu berjalan di atas jalan-jalan itu, seperti itu kamu memperbaiki dirimu maka kamu akan dinyatakan menjadi pewaris surga-surga-Ku seolah-olah Allah telah memberitahukan kepada kita bahwa tangga untuk menuju sampai pada surga-Ku ini dan ini langkahnya/cara-cara,ini ini tingkat -tingkatnya. Sejalan dengan meletakkan kaki di atas setiap anak tangga jika kamu berupaya untuk mencari keredhaan-Ku, maka kalian akan menjadi pemilik surga Firdaus,yakni akan menjadi pewaris surga-Ku yang merupakan kumpulan semua surga-surga.

Apa amal-amal yang dengan mengamalkan itu seorang akan menjadi pewaris surga-surga itu. Sebagaimana saya telah katakan bahwa itu mempunyai berbagai tingkatan. Berfirman: anak tangga pertama atau tingkat pertama adalah menunjukkan rasa rendah hati dalam shalat. Tangga kedua adalah menghindari hal-hal yang sia-sia/palsu atau kebohongan. Tangga ketiga adalah membelanjakan harta di jalan Allah. Kemudian anak tangga keempat atau tingkatan keempat adalah menjaga lubang-lubang atau kemaluan /tempat-tempat yang terhormat. Seperti itulah juga menjaga muka, mata, telinga dll dan menggunakannya dengan benar. Kemudian langkah kelima tangga itu adalah menepati janji-janji dan perjanjian –perjanjian yang telah diikat dengan makhluk-makhluk Allah. Kemudian tingkat keenam ialah bahwa mereka itulah orang-orang yang senantiasa menjaga salat-salatnya. Yakni dengan satu fikiran/rasa cemas mereka senantiasa memperhatikan pada penunaian salat-salatnya pada waktunya. Maka sebagaimana saya telah beritahukan bahwa Allah swt berfirman bahwa untuk menjadi pewaris surga firdaus,untuk menjadi pewaris surga-surgaku semua tahapan-tahapan ini kamu harus lewati. Dari semua tingkat itu janganlah kamu menganggap tingkat yang manapun rendah. Ini secara bertahap menyampaikan kamu pada standar itu, yang tidak lain adalah standar keredhaan Allah. Karena di permulaan ayat -ayat inilah telah diberitahukan bahwa kesuksesan kamu, kejayaan kamu, pendakwaan kalian untuk mencapai maksud kalian dalam bentuk inilah akan menjadi sebuah hakekat/kenyataan apabila setiap tingkatan dan setiap langkah tangga itu yang dengan sukses kamu dapat menaiki jenjang-jenjangnya itu menyampaikan kalian pada langkah selanjutnya atau tingkat seterusnya. Jadi untuk meraih mikraj/pucak tertinggi kebaikan-kebaikan perlu melakukan segenap kebaikan-kebaikan.Oleh karena itu dalam corak apapun janganlah menganggap rendah satu macam kebaikan apapun. Sebab sampai pada tingkat yang paling akhir setiap saat bahaya akan senantiasa ada. Selama kamu belum sampai pada tingkat akhir bahaya akan terus mengintai di atas kepala,karena itu jangan sampai langkah kamu terpleset pada langkah manapun dan dari satu (anak) tangga manapun. Jika kaki kamu terpleset maka kamu akan kembali pada langkahmu yang pertama. Sebab , orang mukmin yang akan meraih kesuksesan adalah yang sejalan dengan melangkahkan kaki pada setiap tangga mereka meraih tujuan hidupanya lalu sampai pada surga –surga Allah. Dan manakala sampai disana, maka-firmannya-kemudian tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan lagi,kamu akan kekal di dalamnya;sebab kini karena menghargai upaya-upaya kerasmu Allah-pun akan melindungi kamu.

Di dalam ayat-ayat ini diterangkan setiap tingkatan untuk meraih kebaikan-kebaikan sebab memerlukan satu perincian dan Hadhrat Masih Mauud a.s pun dengan sedemikian terinci telah menafsirkan itu. Rincian semuanya tentu tidak dapat diuraikan. Pada saat ini dengan sedikit terinci tingkat kedua (anak) tangga itu, yakni saya sedikit akan mengulas berkenaan dengan وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna)

Penyakit tenggelam atau hanyut dalam hal-hal sia-sia, gerakan-gerakan atau langkah yang sia-sia dan perbuatan yang sia-sia dewasa ini sedikit banyak lebih merebak; karena inilah penyakit yang menjadi penghalang dalam ketakwaan. Dan seperti itu, secara tidak disadari serangannya sedang terjadi sehingga setelah berada dalam cengkraman penyakit inipun tidak terasa bagi manusia bahwa dia sedang mengidap/mendertita penyakit apa ; oleh sebab segenap masyarakat di setiap tempat di setiap daerah dan di setiap negara terperangkap dalam penyakit itu, maka karena itulah setelah seorang terserang penyakit inipun tidak menyadari bahwa kami tengah menderita penyakit ini. Sejumlah famili dekatpun baru mengetahui bahwa akibat dari perbuatan-perbuatan sia-sia itu hak-hak mereka menjadi terpengaruh. Para istripun baru mulai berteriak manakala hak-hak mereka dan hak-hak anak-anak mereka dirampas. Sebelumnya mereka (sang istri) pun dengan memberi (gelar) nama sinar lingkungan/ masyarakat mereka meng-iyakan/menuruti saja kata-kata suami-suami mereka. Bahkan terkadang mereka sendiri yang ikut bergabung dalam perbuatan /hal-hal sia-sia itu. Nah, seperti itulah ibu bapak, teman, para warga sedikitpun tidak memberikan perhatian selama air belum melewati batas kepala. Nizam Jemaat pun tidak mengetahui selama dari pihak teman, famili /keluarga dekat tidak diketahui bahwa dia terperangkap dalam perbuatan-perbuatan sia-sia/permainan-permainan sia-sia. Kendati secara lahiriah seorang rajin juga datang di mesjid dan melakukan pengkhidmatan-pengkhidmatan pada jemaat dan sejalan dengan itu mereka juga terjerat dengan sejumlah gerakan-gerakan atau langkah-langkah yang salah, permainan-permainan dan terperangkap dalam hal –hal yang sia-sia ,karena itu ini merupakan topik yang sangat penting yang perlu diberikan ulasan.

Sesuai dengan itu sejumlah orang melakukan gerakan-gerakan atau langkah-langkah sedemikian rupa yang menurut mereka bukanlah merupakan keburukan,padahal itu termasuk dalam katagori amal-amal sia-sia yang dapat membawa seseorng jauh dari kebaikan-kebaikan. Dan terkadang hal yang diperbolehkan pun jika itu pada peluang yang salah maka itu akan menjadi lagow atau sia-sia.

Kini beberapa tafsirnya saya akan uraikan. Allamah Fakhruddin Razi di bawah Tafsir وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ menulis bahwa berkaitan dengan itu terdapat beberapa pendapat. Banyak orang yang telah memberikan terjemahan dan tafsirnya. Pertama adalah bahwa di dalam kata اللَّغْوِ termasuk semua barang –barang yang haram dan barang-barang yang makruh. Kedua, berpendapat bahwa maksud اللَّغْوِ adalah hanya barang-barang yang haram. Ketiga,kata اللَّغْوِ lagwu secara khusus di dalam ucapan dan ungkapan adalah mengindikasikan pada maksiat. Kemudian maksud اللَّغْوِ adalah barang-barang atau hal yang halal yang tidak diperlukan. Tafsir Kabir Razi

Jadi sejumlah para ahli tafsir yang telah memberikan arti ,yakni barang-barang yang haram termasuk dalam laghwiyaat (barang-barang atau ucapan yang sia-sia). Satu ini tafsirnya yang ditafsikan yang benar-benar jelas. Barang-barang yang makruh termasuk dalam laghow -barang-barang yang sia-sia. Kemudian begini seorang menulis bahwa kata اللَّغْوِ kata yang sia-sia khususnya disebut bagi yang salah dalam pembicaran /obrolan dan ungkapan yang menyangkut dosa. Dan satu artinya adalah perbuatan yang boleh (dibenarkan) dan pekerjaan yang halal juga yang tidak diperlukan oleh seorang mu’min, itupun jika dilakukan maka termasuk dalam katagori laghwiyaat – hal-hal yang sia-sia. Nah, perhatikanlah untuk supaya terhindar dari perkara-perkara yang sia-sia betapa orang-orang mengeluarkan artinya sampai kepada arti yang halus sedemikian rupa.

Hadhrat Khalifatul-Masih awal r.a bersabda : Di dalam kata اللَّغْوِ al-lagwu semua yang batil,semua perbuatan maksiat termasuk dalam katagori اللَّغْوِ main kartu, permainan kartu, choser (satu bentuk permainan kartu) semuanya terlarang. Mengobrol kesana sini dan melontarkan kritikan dll” haqaaiqulfurqaan jilid 3:171

Yakni, segenap macam kebohongan,(perbuatan) salah dan hal-hal yang menyangkut dosa, bermain kartu dan permainan-permainan lain semacam itu. Dewasa ini di toko-toko terdapat mesin-mesin permainan untuk membiasakan anak-anak untuk bermain judi,sesudah memasukkan uang ada sejumlah permainan-permainan nomer,yakni pertemukanlah ini,sekian uang yang kamu masukkan maka sekian uang yang akan keluar /kamu akan dapatkan, karena itu dengan menang seperti itu akan diperoleh uang sekian,semua ini adalah hal-hal yang lagow sia-sia. Demikian pula duduk lalu membuat majlis-majlis, mengobrol atau ngerumpi, kemudian duduk di tempat orang lain lalu mengungkapkan keberatan dll ini semua merupakan hal-hal termasuk dalam katagori laghwiyaat/perbuatan- perbuatan sia-sia.

Dalam penjelasan ayat وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda: Pekerjaan kedua orang yang beriman adalah pekerjaan/amal yang dengan itu kekuatan iman sampai pada tingkat kedua dan dibandingkan dengan sebelumnya iman sedikit lebih kuat, pada sudut pandang akal sehat seorang mu’min yang telah sampai pada derajat khusyuk adalah yang membersihkan hatinya dari khayalan-khayalan sia-sia dan perbuatan-perbuatan/hobi-hobi yang sia-sia. Sebab selama seorang mu’min tidak meraih potensi/ kekuatan yang rendah atau sederhana ini, yaitu demi untuk Tuhan dia siap meninggalkan hal-hal yang sia-sia dan perbuatan- perbuatan yang sia-sia yang sedikitpun tidak susah untuk melepaskannya dan hanya merupakan dosa yang tidak ada kelezatan di dalamnya, sampai saat itu keinginan seorang mu’min untuk dapat bebas dari perbutan-perbuatan yang mana bebas dari itu merupakan hal yang sulit bagi hawa nafsu dirinya sendiri dan yang dengan melakukan itu sendiri hawa nafsunya sendiri masih merasakan faedah atau kelezatan. (selama belum ada potensi yang sederhana itu, tidak mungkin tercapai maksud untuk meninggalkan yang lagow itu ) Jadi dari itu jelas bahwa sesudah tingkat pertama adalah meninggalkan takabbur.Yakni menunjukkan kerendahan hati. Tingkat kedua adalah meninggalkan perkataan atau perbuatan laghow, yakni yang sia-sia. Dan pada tingkat itu janji yang dilakukan dengan kata أَفْلَحَ aflaha, yakni suksesnya tujuan akan sempurna apabila hubungan orang-orang mu’min dengan perbuatan-perbuatan sia-sia dan hobi-hobi yang sia-sia menjadi terputus; maka akan terjalin hubungan ringan/ sekilas dengan Allah swt dan kekuatan iman pun lebih bertambah dari sebelumnya. Dan hubungan ringan/sekilas/kecil kami katakan, karena hubungan dengan perbuatan yang sia-sia pun adalah ringan atau sekilas (sebagaimana sebelumnya bersabda bahwa dibandingkan dengan dosa-dosa yang lain terkadang meninggalkan perbuatan atau hobi yang sia-sia itu sangat mudah) Jadi dengan meninggalkan hubungan yang ringan atau spele/sekilas maka hubungan yang ringan atau sekilas /kecilpun (dengan Tuhan) akan didapatkan”. Lampiran Barahin Ahmadiyah jilid 5 Ruhani Hazain jilid 21 :230-231

Jadi bersabda bahwa janji أَفْلَحَ (ia telah meraih kesuksesan) adalah Allah akan sempurnakan dengan (apabila seorang hamba ) meninggalkan perkara-perkara yang sia-sia itu; tetapi sebelumnya sebagaimana juga telah diberitahukan bahwa ini merupakan satu bagian kemenangan yang akan membawa kepada Tuhan, merupakan satu tingkatan/tahapan yang apabila manusia tinggalkan demi untuk Tuhan maka Allah-pun akan menjalin sedikit ada ikatan dengan hamba-hamba-Nya,yang di dalam ikatannyapun terdapat sedikit pertumbuhan dan kemudian imannya pun akan menjadi bertambah.

Di tempat lain beliau bersabda: “ Orang mu’min seperti itu memang sedikit ada kesenderungan kepada Tuhan, tetapi kekejian/kekotoran hal-hal yang sia-sia,kekotoran-kekotoraan perbuatan-perbuatan sia-sia dan kekotoran-kekotoran hobi-hobi yang lagow/sia-sia tetap melekat dan masih tetap dia cintai. Ya, terkadang kondisi khusyuk dalam salat pun zahir dari diri mereka, tetapi dari sisi lain langkah-langkah yang sia-sia pun senantisa tak dapat dilepaskannya dan hubungan-hubungan yang sia-sia dan pertemuan-pertemuan yang sia-sia dan kebiasaan mentertawakan dan penghinaan yang sia-sia senantisa menjadi kalung di lehernya seolah-olah dia memiliki dua warna/dua penampilan, terkadang begini dan terkadang begitu ”. Lampiran Barahin Ahmadiyah jilid 5 Ruhani Hazain jilid 21 :230-235

Jadi, lihatlah, disini beliau bersabda bahwa ikatan-ikatan kamu dengan hal-hal yang sia-sia itu senantiasa menjadi kalung di lehermu. Disini kalian datang ke Jalsah,mendengar khutbah Jumaah,didalam salat-salat terkadang terlihat sangat khusyuk dan bahagia tetapi ikatan-ikatan yang sia-sia sedang menjadi kalung di leher kalian. Setelah menghadiri majlis-majlis, pertemuan-pertemuan dan penunaian salat-salat pengaruh yang timbul di dalam diri kalian itu karena itulah di dalam hati kalian rasa ingin menempuh jalan- jalan kebajikan. Tetapi ikatan-ikatan yang sia-sia itu,macam orang-orang yang sia-sia dan persahabatan-persahabatan dengan orang-orang yang sia-sia semacam ini kemudian akan mengembalikan kalian pada jalan-jalan itu kembali. Setelah Jalsah, setelah pertemuan-pertemuan/ijtimak-ijtimak, sesudah salat Jumaah pada hati terkadang sangat dalam sekali pengaruhnya dan manusia menginginkan bahwa kini saya ingin maju dalam kebaikan-kebaikan. Tetapi apabila tiba sore hari keluar dari rumah dan pergi ke pasar, pergi untuk melakukan suatu pekerjaan,ada sahabat yang dia jumpai,yang menyatakan rasa sayang dan kesetiakwanannya dengan sangat akrab, dengan sopan santun yang sangat memikat lalu memperkenalkan suatu lotre.Uang kamu seperti itulah dia telah sia-siakan dengan mengiming-imingi bahwa uang kalian tidak akan sia-sia tetapi pada kenyataannya uang menjadi sia-sia /lenyap. Dan bersama dengan uang kalian diapun menyia-nyiakan uangnnya. Dan kemudian uang untuk menang- sebagaimana saya sebelumnya telah saya katakan- bahwa di sejumlah tempat ada mesin-mesin permaian togel, ada sejumlah permainan-permaian yang siap menunggu, khususnya para remaja dan anak-anak dan orang-orang dewasa pun tertarik juga ke situ seperti mereka,di dalam bincang-bincang telah mendorongnya untuk ikut dalam permainan itu. Seperti itulah dia termakan oleh kata-kata teman-temannya. Atau kawan seperti itu yang sudah biasa merokok akibat hubungnan persahabatan dengan mereka kebiasaan merokok pun mulai menularinya. Kemudian lama kelamaan tambah berkembang mulai mengkonsumsi obat-obat /barang-barang yang memabukkan. Jadi orang-orang yang berupaya untuk menghancurkan seperti itu,mereka ikut bergabung dalam kelompok orang-orang yang salah,tidak berguna lagi sia-sia, seyogianya memutuskan ikatan persahabatan dengan mereka.

Pada hari-hari Jalsah pun terkadang sejumlah pemuda seperti itu yang kecanduan narkoba datang kemari kendati jumlah mereka hanya satu dua. Mereka yang berani datang kemari mereka terkadang merupakan agen dari orang-orang yang melakukan bisnis memabukkan seperti itu. Dan setelah mereka sampai disini mereka dalam bincang-bincangnya mulai menjerumuskan para pemuda dalam perbuatan-perbuatan yang sia-sia seperti itu. Barang-barang (memabukkan) yang sia-sia ini manakala sampai pada batas tertentu akan terhitung dosa. Oleh karena itu seperti itulah sejumlah orang berupaya menjerumuskan kalian dalam dosa. Kemudian majlis-majlis yang sia-sia dimana disana sambil duduk mulai berbicara mengenai orang-orang, orang-orang disana diperolok-olok dan dicemohkan. Semua majlis-majlis pertemuan inipun merupakan pertemuan yang sia-sia,seyogianya menghindar dari itu. Khususnya hari-hari ini yang merupakan hari-hari Jalsah,ini merupkan hari perbaikan dan reformasi bagi kalian, kalian berkumpul disini untuk pelatihan.Pada hari-hari ini jika ingin berupaya menghindar dari keburukan- keburukan itu dan kalian mewajibkan pada diri kalian bahwa kami hanya ingin mengambil faedah dari program-prograam Jalsah bahwa kami tidak akan mengejar hal-hal sia –sia macam apapun, supaya di dalam diri kami lahir perubahan suci, supaya upaya kami ini,yakni kami dapat layak meletakkan kaki kami selanjutknya pada tangga kemajuan seterusnya. Jadi seruan orang yang menyeru pada keburukan- keburukan sesuai dengan firman Allah di dalam Al-Quran وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا Yakni, apabila mereka lewat dari barang-barang / perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka melaluinya tampa menghiraukan. Jadi dimana ada perintah bahwa apabila kamu lewat dari hal-hal yang sia-sia maka lewatlah dengan serius tampa ada perhatian ke arah itu,disana di dalam ayat ini sebelumnya terdapat pula perintah bahwa:

 وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ- Yakni hubungan –hubungan seperti mencemohkan orang lain dan yang membuat rencana/program untuk melawan orang-orang, mereka juga merupakan orang –orang yang dusta. Sebab dimanapun perlu memberikan kesaksian palsu mereka sama sekali tidak takut untuk memberikan kesaksian palsu. Oleh karena itu ingatlah bahwa orang-orang ini akan berupaya menjadikan kalian untuk berbicara bohong. Mereka pun akan menjadikan kalian melakukan tindakan-tindakan atau mengambil langkah-langkah seperti itu sehingga kalianpun akan terpaksa untuk mengucapkan kata-kata bohong. Oleh karena itu manakala datang orang yang seperti itu maka ingatlah bahwa syaithan mulai bergerak untuk menjerumuskan kalian waspadalah, kini bersiap sedialah untuk berkata bohong, kini kalian tidak akan lama lagi akan terjerumus dalam kancah dosa dan tindakan kriminal. Oleh karena itu, lebih baik apabila kalian benar, ingin menjadi orang yang benar, ingin menjaga kehormatan kalian, maka senantiasa lah menghindar dari orang-orang itu supaya kalian senantisa berada pada kebenaran. Sebab, semua ini merupakan orang-orang yang memiliki hubungan-hubungan/jaringan yang sia-sia. Oleh karena itu dengan cara mulia sambil menghindarkan diri dari mereka berpisahlah dengan mereka.Ungkapan-ungkapan /bahasa pergaulan atau persahabatan mereka dan ucapan manis yang menawan jangan sampai menjerumuskan kalian dalam kesia-siaan itu, ini benar-benar perlu kehati-hatian. Ingatlah, bahwa sikap mencemohkan orang lain dan prilaku-prilaku tidak mengindahkan perasaan-perasaan orang lain, apabila itu meluncur dari ucapan maka manusia akan terus tambah terperangkap dalam rawa-rawa keburukan-keburukan. Oleh karena itu Allah sebelumnya telah memperingatkan bahwa hindarilah dusta yang merupakan akar dari segenap keburukan, senantiasa hidarilah itu supaya kamu senantiasa terhindar dari segenap perkara lagwiyaat/kesia-siaan.

Hadhrat Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah saw besabda ada tiga pertanda orang-orang munafik. Apabila dia berbicara maka dia berdusta,apabila dia berjanji maka dia melanggar janji dan apabila diserahi amanat maka dia berkhianat. Bukhari kitabul adab. Bab qaulillaahi ta’ala. يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Jadi, disini tambah diperjelas lagi bahwa dusta bukanlah merupakan keburukan kecil yang manakala terkadang seorang kadang-kadang lupa maka lalu seorang melakukan dusta maka tidak apa-apa. Ini merupakan langkah yang membawa kepada kemunafikan.Setiap orang mulailah mengambil sikap mengintrospeksi diri sendiri, maka akan timbul kondisi yang sangat mengkhawatirkan bahwa pada hal-hal kecil terkadang untuk melindungi diri sendiri atau pada saat humor / dalam guyonan atau untuk mendapatkan sesuatu mulai berkata dusta dan memberikan keterangan yang salah. Kemudian tidak menepati janji,inipun juga merupakan satu corak bohong. Sesudah meminjam hutang lalu mulai membuat berbagai macam alasan lalu terus tidak menepati janji, kendati memperoleh taufik sekalipun ,namun karena tidak ada niat untuk mengembalikan maka karena itu dia terus menolak untuk mengembalikan. Kemudian selain itu juga terapat urusan –urusan keseharian seperti itu dimana manusia tidak menepati janjinya. Kemudian sejumlah pertikaian antara suami istri itu terjadi hanya karena istri mengeluh/mengadu bahwa suami telah menjanjikan ini tetapi dia tidak menepati janjinya. Misalnya, apabila saya akan kembali dari pekerjaan saya, maka kita akan pergi ke tempat fulan. Itu dia tidak penuhi,tetapi malah begitu kembali dari tempat kerja malah dia pergi untuk mengobrol-ngobrol dengan teman-temannya. Atau dia telah menjanjikan bahwa untuk yang akan datang dia akan bersikap baik kepada ibu bapak saya( atau sebaliknya jika sang suami yang mengeluhkan perlakuan istrinya) sebab, ini terjadi dari laki-laki dan perempuan kedua belah pihak dan kemudian dia tidak menyempurnakan. Jadi inilah faktor-faktor kecil yang menjadi penyebab pertikaian atau ketidak harmonisan antara suami istri. Sejauh hubungannya,itu berkait dengan famili satu dengan yang lain, berkait dengan perhatian pada ibu bapak,ini merupakan perkara yang termasuk dalam ikatan tali silaturrahmi /kekerabatan. Kepada mereka jelas terdapat perintah untuk memperlakukan dengan baik. Andaikata tidak berjanji sekalipun perintah itu adalah perlakukanlah mereka (kedua orang tua)dengan baik. Kemudian orang yang khianat dalam amanat,untuk sementara waktu dia menunjukkan kejujurannya dia menanamkan wibawa kejujurannya kepada seseorang, sesudahnya baru dia melakukan pengkhianatan. Jadi semua hal-hal ini adalah termasuk dalam katagori dusta dan perkara-perkara yang lago dan sia-sia;sebab segala sesuatu yang membawa kepada syaithan itu termasuk dalam katagori lagow/sia-sia.

Hadhrat Abdullah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Jujur membimbing kepada kesetiaan /sikap penyerahan diri dan kesetiaan/berserah diri membawa kepada surga. Dan seorang terus menerus berkata benar sehingga pada pengetahuan Allah dia menjadi disebut siddik-orang yang benar atau jujur sementara dusta membawa pada pembangkangan dan pembangkangan membawa kepada neraka dan seorang terus menerus berkata dusta sehinga dia terhitung disisi Allah sebagai seorang yang pendusta. Bukhari kitabul adab bab qaulillah taala يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Jadi lihatlah, bahwa dusta merupakan langkah/ sikap lagow /sia-sia, yang manakala itu telah menjadi adat kebiasaan maka orang yang seperti itu pada pandangan Allah terhitung sebagai orang yang sangat pembohong. Dan seorang pembohong kemudian tidak akan pernah mendapat petunjuk. Dia merupakan orang yang jauh dari petunjuk dan kemudian tempat kembalinya adalah neraka.

Bersumber dari Hadhrat Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: Orang yang benar-benar tidak mampu dan miskin dari antara ummatku adalah orang yang datang pada Hari Qiamat dengan membawa serta bersamanya salat, puasa dan zakat dan dia pernah mencaci maki seseorang, dia munkin pernah memfitnah seseorang dan mungkin dia telah pernah melukai orang dan mungkin dia telah pernah membunuh seseorang. Jadi kebaikan-kebaikannya akan diberikan kepada orang-orang itu yang dia telah perlakukan seperti ini. Jika kebaikan-kebaikannya habis sebelum menjadi sama hisabnya maka dosa-dosa orang-orang itu yang akibat dia menzaliminya atau pernah dizaliminya akan dilemparkan ke mukanya dan kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka. Muslim Kitabulbirri wassilah.

Jadi lihatlah akibat kesia-siaan yang di dalamnya dia terjerat,salat, puasa ,zakat dll tidak mendatangkan faedah baginya. Oleh karena itu untuk meraih kedekatan Allah- sebagaimana saya telah katakan- perlu melangkah pada setiap anak tangga. Kalau tidak pada akhirnya, neraka jahannam merupakan tempat kembali orang-orang serupa itu. Jadi, tampa sebab memfitnah orang atau memakan harta orang atau menganggap sesuatu perkara remeh bahwa ini bukanlah merupakan dosa yang mendorong dilakukannya dosa seperti itu. Bersabda bahwa hukumannya pun adalah sama dengan orang yang membunuh orang. Sejumlah orang mempunyai adat kebiasaan dengan berburuk sangka pada orang-orang mereka memfitnah orang , tampa meneliti lebih dahulu mereka berfikir bahwa si fulan mungkin telah mengadukan saya. Atau si fulan telah menyulut si fulan untuk melawan saya, dia memang seperti itu dan begitu. Jadi tampa fikir-fikir langsung menuduh orang juga merupakan hal yang tidak benar. Jika orang lain memang benar telah melakukan tindakan seperti itu melawan kamu, maka dia akan memikul dosanya , kamu kenapa dengan memfitnah dia lalu kamu terperangkap pada hal-hal yang sia-sia kemudian mengambil alih memikul dosa-dosanya diatas pundak kamu.

Sejumlah orang memakan harta satu dengan yang lain dengan menunjukkan kelihaiannya. Ingatlah bahwa kamu telah menunjukkan kelihaianmu, tetapi ingat pulalah hari itu tatkala orang yang hartanya kamu makan,maka dosanyapun –sesuai dengan hadis yang diperingatkan – akan dipikulkan di atas pundak orang yang memakan harta itu. Oleh karena itu dengan sangat berhati-hatilah melangkahkan kaki di dunia ini,bahkan setiap keburukan yang ringanpun sekalipun terkadang membawa pada akibat yang mengerikan. Oleh karena itu seyogianya senantiasa tunduk di hadapan Tuhan, seyogiannya senantiasa memohon karunia-Nya.

Tertera dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Hadhrat Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda keindahan/keistimewaan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak ada hubungan dengannya.tirmidzi Kitabuzzuhud bab fiiman takallam bikalimatin yudhaku bihinnaas.

Sejumlah orang memiliki kebiasaan memberikan musyawarah kepada orang-orang tampa sebab. Seorang tidak menanyakan sekalipun padanya musyawarah maka menjadi kebiasaannya memberikan musyawarah atau dia mengungkapkan kata-kata yang membuat seseorang menjadi patah semangat /berkecilhati atau menjadi orang itu menjadi putus asa. Misalnya seseorang telah membeli mobil,maka dia mengatkan bahwa mobil ini tidak bagus, mobil anu lebih bagus. Kasihan,dia membelanjakan uangnya untuk membeli sesuatu lalu dia keberatan atas pembelian itu atau kemudian dia membeli barang lain yang seperti itu dia keberatan atas barang itu. Oleh sebab itu, kemudian pihak kedua yang keberatan ditujukan padanya kembali terkadang menjadi patah semangt lalu emosinya menjadi memucak dan kemudian itu berpengaruh juga pada hubungan-hubungan mereka. Jadi hal-hal yang tidak perlu itupun termasuk dalam katagori laghwiyaat/ sia-sia. Dan kemudian terkadang ada dua orang yang sedang berbicara dan kemudian orang ketiga tampa sebab ikut campur di dalamnya inipun juga merupakan hal yang salah dan termasuk dalam katagori hal-hal yang sia-sia.

Hadhrat Masih Mauud a.s bersada: Orang mu’min yang bebas adalah orang menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, hal-hal yang sia-sia, pertemuan-pertemuan yang sia-sia , pergaulan yang sia-sia dan dari hubungan – hubungan yang sia-sia dan dari gejolak-gejolak yang sia-sia ( Tafsir Hadhrat Masih Mauud a.s jilid 3 surah Nahl sampai surah Yunus ;359

Jadi, semua hal-hal dan perbuatan-perbuatan sia-sia yang Hadhrat Masih Mauud a.s telah indikasikan ini apa itu. Sebagaimana tertera dalam sebuah hadis bahwa menuduh kepada seseorang tampa bukti, tampa sebab memburuk-burukkan orang, membut laporan yang salah sampai kepada atasannya, menyeret seseorang ke pengadilan akibat dendam pribadinya, dalam pertengkaran dalam rumah tangga suami istri melemparklan tuduhan dengan kata-kata kotor kepada satu dengan yang lain kemudian melihat filem-filem yang kotor di biskop-biskop (Huzur atba menambahkan bahwa di rumah –rumah juga sejumlah orang membawa ke rumah mereka) jadi semua ini merupakan hal-hal sia-sia.

 Kemudian penggunaan internet yang tidak benar, inipun juga semua merupakan barang yang sia-sia. Inipun telah menghancurkan banyak rumah tangga. Di satu sisi ini merupakan sarana untuk alat komunikasi yang sangat murah ,namun kemudian dengn perantaran itu sejumlah orang terus menerus mencari-dan mencari dan mengutak atik dan tidak diketahui sampai dimana mereka sibuk disitu . Pada awalnya itu berjalan sebagai sebuah hobi dan kemudian hobi itu berubah menjadi sebuah kebiasaan dan kemudian menjadi kalung di leher yang susah ditinggalkan; sebab inipun juga merupakan semacam minuman keras yang memabukkan juga. Sebab, mereka yang menongkrongi manakala menjadi adat kebiasaan maka dalam mencari hal-hal yang sia-sia tampa sebab berjam-jam mereka menyia-nyiakan waktu tampa tujuan. Jadi,semua merupakan barang-barang yang sia-sia. Dewasa ini sejumlah web site /situs dimana dalam menentang Jemaat atau menentang seorang anggota Jemaat mereka memulai rangkaian melemparkan fitnahan dan melontarkan propanganda-propaganda kotor . Orang-orang yang memasukkan disitu menurut hematnya tentu menganggap,sesuai dengan akalnya bahwa dengan menjual kata-kata kotor akan menimpakan kerugian pada jemaat, padahal siapapun tidak akan ada perhatian pada kata-kata sia-sianya itu. Kalangan Jemaat mungkin satu persenpun tidak melihat itu atau mungkin saja tidak mengetahui itu.Singkat kata semua merupakan hal-hal yang sia-sia. Oleh karena itu mereka yang berupaya memberikan jawaban tuduhan-tuduhan kotor itu, di sejumlah kalangan pemuda mereka menjadi emosi maka akibat rasa gejolak emosi mereka itu mereka berusaha memberikan jawaban, merekapun seyogianya menghindar dari itu. Jemaat sendiri mempunyai web site/situs. Jika terlihat ada keberatan yang menurut pandangan seseorang layak ditanggapi maka keberatan itu dikirimkan kepada mereka. Mereka ada duduk di internet ,mereka mengetahui apa alamatnya. Dan jika ada pada benak seseorang jawaban dari itu yang dia ketahui maka jawabannyapun kirimkanlah. Tetapi disana jangan menjawab sendiri keberatan siapapun. Bisa jadi anda tidak dapat mengetahui jawaban yang benar sebab kemana anda mengirimnya, mereka sendiri yang akan mengeceknya. Hal pertama adalah, apakah harus menjawab keberatan itu atau tidak atau menyibukkan diri dalam perkara itu itu hanya merupakan ha-hal yang sia-sia atau hanya merupakan penyia-nyiaan waktu. Sebab perbaikan orang-orang yang melontarkan keberatan jelas tidak dapat diharapkan perbaikan diri mereka,sebab jika ini maksudnya, ini merupakan niatnya bahwa dia akan memperbaiki dirinya,atau dia ingin mengambil faedah, maka dia tidak akan lakukan penggunaan kata-kata yang sedemikian kotor , tentu akan digunakan kata-kata yang sopan. Dan terkadang memberikan jawaban sejumlah keberatan-keberatan tidak bermamfaat bagi orang lain. Dan kemudian sebagaimana saya telah katakan bahwa jika ada orang yang mempunyai jawaban maka dibawah pengaturan nizam Jemaat kirimkanlah jawabannya,nizam sendiri yang akan melihat itu bahwa apakah jawaban yang kalian kirimkan itu benar atau bisa diberikan jawaban yang lebih baik dari itu. Walhasil maksudnya adalah bahwa janganlah seyogianya waktu secara pribadi anggota Jemaat manapun menjadi sia-sia tampa maksud. Oleh karena itu sejauh mana hal-hal sia-sia itu dapat dihindari, seyogianya menghindarinya dan maksud baik penemuan itu seyogianya mengambil faedah dari itu.

Untuk penambahan ilmu gunakanlah penemuan internet. Bukannya terus mencari web sait/situs yang memuat keberatan-keberatan terhadap Jemaat. Atau duduk di internet lalu terus berbincang-bincang secara permanent. Dewasa ini ada yang disebut chetting. Terkadang chating ini mengambil bentuk majlis –majlis/pertemuan,di dalam inipun fitnah mulai dilontarkan fitnah pada orang-orang, orang-orang mulai diprolok-olok,maka inipun sudah berubah bentuk menjadi sebuah majlis yang sangat luas, karena itu seyogianya menjauh dari itu.

Kemudian berkait dengan pergaulan yang salah atau tidak benar bersabda bahwa inipun termasuk dalam hal-hal yang sia-sia,hindarilah itu. Andaikata tidak ikut terjun dalam majlis-majlis dan pergaulan – pergaulan secara langsung ,maka tetap saja duduk di dalam majlis-majlis seperti itu, duduk dalam pergaulan – pergaulan orang-orang seperti itu dimana tampa ada latar belakang pembicaraan atau tampa ada pekerjaan itu akan dapat mempengaruhi kalian. Kemudian sejumlah hubungan – hubungan yang dapat mempengaruhi. Kamu/kalian mempunyai kesan yang sangat baik terhadap seseorang, kalian menganggap penting setiap perkataannya,tetapi jika dia berbicara menetang nizam jemaat atau berbicara menentang amir atau dia berbicara menentang seorang pengurus, maka dengan mempercayainya kalian meyakini ucapannya padahal pada saat itu kalian harus menggunakan akal kalian. Janganlah menganggap bahwa apapun yang telah dia katakan itu adalah benar dan benar apa yang sedang dia katakan. Tetapi merupakan tuntutan keadilan dan kebenaran adalah kalian menyampaikannya kepada nizam Jemaat. Hal ini sampaikan pulalah kepada orang yang berbicara itu bahwa jika benar apa yang kamu katakan maka sampaikanlah kepada amir dan sampaikan lah perkara ini kepada pengurus tingkat atas yang berwenang atau yang bekompten supaya terjadi perubahan. Jadi apabila kalian sendiri melakukan seperti itu maka kalian sendiri akan dapat memperkirakan bahwa orang ini tidak benar, sebab dia tidak redha untuk menyampaikan kata-kata itu untuk seterusnya ke atas dan tidak pula dia akan memberikan izin kepada kalian untuk menyampaikan perkara itu kepada yang berkompeten/berwenang. Pekerjaan orang-orang seperti itu hanya berbicara dan hanya ingin menebarkan fitnah, karena itu hubungan-hubungan seperti itu merupakan hubungan-hubungan yang sia-sia,hindarilah itu.

Terkadang semangat kamupun atau kalian adalah sia-sia. Apabila ada isu-isu yang berkenaan dengan diri kalian atau berkenaan dengan famili kalian yang kalian dengar maka segera timbul gejolak dan kepada siapa dikaitkan perkara itu kamu mulai siap bertengkar hingga siap untuk mati. Nah, ini semua merupakan hal-hal yang termasuk dalam katagori sia-sia. Pekerjaan orang mu’min adalah senantiasa melewatkan kehidupannya dengan rasa takut dan seyogianya berupaya mengamalkan hukum bahwa orang muslim adalah yang orang lain selamat dari tangan dan lidahnya. Lidah merupakan suatu benda yang dengan menggunakan itu secara baik akan menjadikan semua orang mencintai kalian dan dengan penggunaannya yang salah temanpun dapat menjadi musuh.

Hadhrat Masih Mauud aa. bersabda : Satu hal lagi yang Jemaat kita penting jalani adalah menjaga supaya lidah tetap bersih dari pembicaran /kata-kata sia-sia atau omomg kosong. Lidah merupakan ambang pintu masuk ke tubuh dan dengan membiarkan lidah tetap bersih seolah-olah Tuhan datang di ambang pintu wujud kita. Apabila Tuhan telah datang di ambang pintu maka kemudian apa herannya manakala Dia masuk ke dalam. Malfuzhat jilid 2:186 Edisi Baru

Yakni, pintu masuk ke dalam tubuh kita yang merupakan pintu gerbang, yang merupakan jalan itu adalah lidah, jika ini bersih dari hal-hal yang sia-sia dan tidak ada gunanya maka anggaplah bahwa jalan untuk masuk ke dalam wujud kamu adalah bersih dan suci. Dan oleh karena Allah adalah cantik, mencintai hal-hal yang bersih dan suci, maka seperti itu akibat bersihnya lidahmu pun maka Tuhan pun akan dekat kepadamu. Jadi apabila akibat bersihnya lidah kamu Tuhan sedemikian dekat kepadamu maka mungkin sekali bahwa amal-amal kamu yang lainpun akan seperti itu yang merupakan amal-amal yang disukai Allah. Kemudian seluruh wujud kamu menjadi wujud yang berkenan disisi Tuhan.

Kemudian dari hal-hal yang lago/sia-sia satu diantaranya adalah merokok dll juga,sebagaimana sebelumnya saya telah sebutkan dengan singkat sebelunya. Merokok di kalangan remaja menjadi kebiasaan dan kemudian sepanjang umur kebiasaan ini tidak akan dapat ditinggalkan oleh si perokok tsb, kecuali mereka yang tekadnya sangat teguh dan kemudian akibat kebiasaan merokok sejumlah orang menjadi ketagihan dengan barang-barang memabukkan lainnya.

Pada suatu saat seorang dari Amerika telah menerbitkan selebaran dengan menyebutkan banyak kerugian yang dialami akibat rokok, maka kepada Hadhrat Masih Mauud a.s pun selebaran /pamplet itu diperdengarkan. Maka beliau bersabda:’ Pada dasarnya kami mendengar itu bahwa kebanyakan para remaja dan para pemuda dewasa yang sudah berpendidikan terjerat mengkonsumsi itu karena mode, maka mereka setelah mendengar hal-hal itu mereka seyogianya menghindar dari kerugian-kerugiannya,yakni orang-orang terperangkap dalam kebiasaan itu, dengarlah kata-kata ini maka mereka pun akan terhindar dari kerugian-kerugiannya”. Bersabda: “Pada dasarnya tembako merupakan sebuah asap yang berbahaya bagi organ tubuh yang ada di dalam. Islam melarang dari barang-barang yang sia-sia. Dan di dalamnya hanya kerugian yang didapat. Oleh karena itu menghindarinya merupakan hal yang baik.” Malfuzhat jilid 3: 110 Edisi baru

Jadi mereka yang terjerumus dalam adat yang sia-sia ini berupayalah untuk melepaskan kebiasaan itu. Dan para ibu bapak ,khususnya awasilah anak-anak mereka,sebab dewasa ini ditanamkan juga kebiasan untuk mengkonsumsi barang-barang memabukkan pada anak-anak dengan perantaraan program yang terprogram rapi. Dan kemudian pelan-pelan kebiasaan ini akan menjadikan kondisi anak-anak menjadi sangat buruk. Kalian disinipun lihatlah, berapa banyak orang-orang yang menghancurkan kehidupan mereka akibat kebiasaan mengkonsumsi barang-barang terlarang itu. Dalam jumlah besar mereka tinggal di negara-negara di mana kalian tinggal,kalian melihat bahwa akibat kebiasaan merokok mereka menjadi terjerumus dalam mengkonsumsi ganja dan barang-barang memabukkan lainnya. Mereka juga luput dari pekerjaan-pekerjaan mereka, kehilangan pekerjaan mereka, kehilangan bisnis mereka dan dari yang tadinya memiliki rumah menjadi tidak memiliki rumah dan kehidupan mereka menjadi brantakan. Anak dan istri pun mereka masukkan dalam kesulitan. Mereka sendiri melewatkian hidup mereka di taman-taman dan di bawah bawah jembatan, mereka tinggal dalam keadaan kotor. Mereka menjadi peminta-minta,mengais-ngais makanan dari keranjang –keranjang sampah. Jadi semua ini adalah akibat dari hal-hal yang sia-sia itu. Oleh karena itu siapapun janganlah menganggap hal-hal kecil yang sia-sia itu merupakan hal yang kecil/spele. Inilah perkara-perkara kecil atau hal-hal kecil yang di kemudian hari menjadi perkara yang besar

Hadhrat Masih Mauud a.s bahwa:” Tertera dalam sebuah hadis .

ومن حسن الاسلام ترك ما لا يعنيه -wamin husnil-islaam tarku malaa ya’niihi –dari antara keindahan Islam adalah meninggalkan barang yang tidak penting. Demikian pula seperti sirih, tembako hukkah yang dimasukan di dalam sirih,opiun dll adalah merupakan sejenisnya. Sederhananya adalah hindarilah barang-barang yang membahayakan kesehatan itu, sebab jika taruhlah tidak ada kerugian lainnya namun tetap dari itu timbul ujian dan manusia akan terperangkap dalam kesulitan. Misalnya,sampai masuk penjara, maka roti memang akan didapat, tetapi opiunnya dan barang-barang lainnya tidak akan diberikan.Dan jika tidak masuk penjara dan berada dia suatu tempat yang merupaka pengganti penjara maka tetap akan terjadi kesulitan. Kesehatan yang baik janganlah seyogianya pernah disia-siakan dengan bergantung pada barang-barang yang sia-sia. Syareat jelas telah memberikan keputusan bahwa barang-barang yang merugikan kesehatan itu telah menyatakannya sebagai barang yang merugikan iman dan kepala atau biang semua itu adalah minuman keras. Sungguh benar bahwa terdapat permusuhan diantara barang-barang yang memabukkan dan ketakwaan. Kerugian opiun juga sangat besar sekali. Dari aspek kedokteran ini lebih besar (pengaruh buruknya) dibanding dengan minuman keras. Dan barang-barang yang memabukkan ini menghancurkan seberapa banyak potensi yang manusia bawa di dalam dirinya . Malfuzhat jilid 2:219 Edisi baru

 Dan kini muncul lagi yang lebih berbahaya dari opiun. Jadi orang-orang yang menghindarkan diri dari barang-barang yang memabukkan itulah yang dapat tegak dalam ketakwaan. Dan mereka dapat terhitung dalam kelompok orang-orang yang mendapat kedekatan Allah. Disini sebagaimana bersabda bahwa barang memebukkan jenis opiun lebih besar dari minuman keras. Maksudnya bukanlah bahwa apabila sesekali-kali minum minuman keras maka tidak apa-apa. Allah telah menyatakan itu haram dan ini adalah haram. Di negara –negara ini oleh sebab minuman keras itu merupakan barang umum dan kondisi pergaulanpun sedemikian rupa didapatkan dimana di dapatkan orang-orang yang biasa meminum minuman keras.Oleh karena itu berkenaan dengan itu benar-benar harus berhati-hati.

Bersabda:”Minuman keras yang merupakan biang semua keburukan dianggap halal, dari itu khusyuk dan tawadduk yang merupakan bagian dari Islam manusia menjadi benar-benar lalai. Seorang yang siang malam senantiasa mabuk , yang sama sekali dia tidak sadar akan keadaannya maka apa yang dapat menghambatnya untuk melakukan keburukan lainnya. Kapan ada kesempatan, dari waktu ke waktu, dalam setiap perkara seperti zina, pencurian, judi dll dapat saja dia lakukan, Di dalam syareat kita sama sekali itu terlarang. Sehingga termaktub bahwa ini adalah dari amal syaithan supaya hubungan dengan Tuhan menjadi terputus”.

Jadi, orang yang mabuk karena minuman keraspun terperangkap dalam berbagai keburukan. Bahkan di negara-negera dimana minuman keras diizinkan, kalian melihat bahwa orang-orang dalam keadaan mabuk mereka melakukan berbagai macam keburukan dan kemudian berakhir di kamar penjara. Dan kemudian sesuai dengan kondisi masyarakat disini sejumlah orang terhormat sudah terbiasa meminum minuman merekapun mabuk sampai jatuh di jalan-jalan lalu polisi mengangkat untuk menyelamatkannya.

Kemudian judi dll inipun juga termasuk dalam katagori lago/sia-sia. Inipun karena itulah terjadi . Orang-orang yang kecanduan minum minuman keras biasanya merekapun kecanduan juga bermain judi. Siapapun orang yang biasa mabuk menjadi terbiasa dengan judi supaya sebanyak-banyaknya mereka mendapatkan uang.

Jadi, Hadhrat Masih Mauud a.s telah memberikan pengertian bahwa semua barang-barang ini, ini, adalah termasuk dalam barang-barang yang sia sia dan tidak berguna,karena itu seyogianya menghindari itu.

 Kemudian beliau bersabda: Allah-Allah ! betapa indahnya ajaran Islam yang telah melindungi umur manusia dari bahaya barang-barang yang membahayakan. Barang-barang yang memabukkan ini seperti minuman keras dll sangat memendekkan umur manusia,menghancurkan kekutannya dan menjadikannya menjadi tua sebelum usianya lanjut. Ini merupakan kebaikan ajaran Islam bahwa berpuluh-puluh juta manusia telah terhindar dari penyakit dosa itu yang timbul akibat barang-barang memabukkan itu ”. Dan dewasa ini jelas telah terbukti dari hasil riset kedokteran bahwa minuman keras mendatangkan kerugian pada ribuan sel-sel saraf dan merugikan sel-sel yang terkecil pada manusia dan lama kelamaan mulai zahir banyak kelemahan – kelemahan pada jaringan otak manusia. Jadi sebagaimana beliau bersabda bahwa “ minuman keras dll” yang mana bersama minuman keras ada lagi barang –barang memabukkan yang dewasa ini baru-baru muncul yang termasuk di dalamnya. Jadi sejalan dengan tinggal di negara-negara di mana secara rapi dilakukan transaksi bisnis barang-barang yang memabukkan dan terkait dengan minuman keras disini memang diperbolehkan maka sambil banyak-banyak beristigfar dan menjauhkan diri dari itu hindarilah barang-barang itu dan berupayalah untuk menghindar.

Kemudian berliau bersabda: Meninggalkan Tuhan lalu tinggal dalam keburukan dan kekotoran tidak hanya sekedar pembangkangan terhadap Tuhan, tetapi merupakan pertanda adanya keraguan akan keberadaan Tuhan. Termaktub dalam sebuah hadis bahwa pencuri apabila (sedang) mencuri maka tidak ada iman di dalam hatinya dan seorang pezina apabila dia berzina, maka iman tidak ada di dalam hatinya. Ingatlah waswas yang tampa keinginan lahir di dalam hati itu tidak akan dituntut. Manakala manusia bertekad bulat melakukan sesuatu maka Allah baru akan menuntutnya. Manusia yang baik adalah yang menjauhkan hati dari hal-hal itu.Menghindarlah dari segenap dosa-dosa organ tubuh. Janganlah melakukan perbuatan buruk dengan tangan. Janganlah mendengar dengan telinga perkataan yang buruk,gunjingan, gibat keluhan (pertanda tidak bersyukur ) dll. Jangan melihat dengan mata hal-hal yang diharamkan. Jangan berjalan ke tempat-tempat maksiat. Malfuzhat jilid 3:139 Edisi Baru

Orang mengatakan bahwa sejumlah adat kebiasaan itu tidak dapat hilang.Beliau bersabda: Manusia dapat meninggalkan adat kebiasaan. Dengan syarat di dalam hatinya terdapat iman dan banyak sekali orang-orang di dunia ini yang dapat meninggalkan kebiasaan lamanya. Dilihat bahwa banyak orang-orang yang senantiasa terus menerus meminum minuman keras, pada saat usia lanjut mana kala meninggalkan kebiasaan dia sendiri akan menjadi sakit atau tampa fikiran apa-apa mereka meninggalkan itu ,sesudah mengalami sedikit sakit mereka juga menjadi baik. Bersabda:Saya tidak melarang huqah ( merokok dengan pipa panjang yang diisap dari wadah semacam periuk ala Timur tengah,India dan pakistan) dan saya tidak pula mengatakan itu boleh,kecuali dalam corak manusia dalam keadaan terpaksa. Ini merupakan barang yang sia-sia dan manusia harus menghindar dari itu.

Beliau bersabda, sabda ini merupakan hal yang perlu diberikan perhatian bahwa: Setiap pezina,orang fasik,peminum,pembunuh,pencuri ,pejudi, pengkhianat,penyogok,perampas hak orang lain, penganiaya pendusta, pemalsu /pembuat imitasi dan orang yang duduk bersamanya dan orang-orang yang memfitnah saudara laki dan saudara perempuannya, yangtidak bertobah dari amal-amal buruknya dan tidak meninggalkan majlis-majlis yang rusak dia bukanlah dari Jemaatku”. Bahtera Nuh ruhani Hazain Jilid 19:19

Jadi Hadhrat Masih Mauud a.s terhadap orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar,orang-orang yang merampas hak-hak orang lain, orang-orang yang menganiaya orang lain,orang-orang yang berdusta ,orang-orang yang menipu.orang yang memfitnah orang lain,orang yang duduk di majlis yang buruk beliau katagorikan dalam satu kelompok. Dan beliau bersabda bahwa orang-orang seperti itu kemudian tidak ada hubungannya dengan saya. Jadi setiap orang seyogianya mengintrospeksi diri masing-masing bahwa apakah sesudah mendakwakan diri kita beriman di dalam diri kita ada keburukan atau tidak yang masih tersisa. Ataukah kita termasuk orang-orang yang duduk dengan orang-orang yang melakukan keburukan atau tidak. Apakah majlis-majlis atau pergaulan kita bersih ataukah amal kita membawa kita kepada Allah , termasuk orang-orang yang mengamalkan perintahnya . Semoga Allah menganugerahkan taufik kepada semuanya.

Mulai hari ini dimulai jalsah Jemaat ahmadiyah jerman. Maksud jalsah-jalsah itu adalah untuk meningkatkan standar keruhanian dan menegakkan kebaikan-kebaikan di dalam diri kita. Jadi di hari-hari ini satu adalah tekankanlah pada doa-doa. Untuk diri sendiri juga dan untuk lingkungan juga dan untuk famili juga, untuk anak-anak juga dan perbanyaklah doa-doa untuk jemaat.

Kedua, setiap orang tetaplah senantiasa mengintrospeksi diri bahwa apakah tidak didapatkan di dalamnya hal-hal yang sia –sia. Sebab semua keburukan adalah lago/sia-sia atau setiap gerakan yang sia-sia atau setiap perkara sia-sia adalah dosa, itu seyogianya harus terus berupaya untuk menjauhkannya. Kemudian jalsah itu sebagaimana Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda jangan seyogianya dianggap sebagai jalsah duniawi belaka. bahkan ini merupakan pertemuan agama atau ruhani semata. Merupakan satu pertemuan yang bersifat keagamaan dan keruhanian,disini tidak berjumpa hanya untuk transaksi jual beli dan hanya untuk saling sekedar berjumpa. Hadhrat Muslih Mauud r.a satu kali bersabda: Kita seyogianya menyesuaikan peraturan majlis-majlis pertemuan kita ini sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku di dalam ibadah haji dan sebagai misal dalam penjelasan kata رفث – rafatsa beliau bersabda bahwa satu artinya adalah, bahwa mengucapkan kata-kata keji , mencela,mengucapkan-kata kotor, memperdengarkan kisah-kisah yang kotor ,mengucapkan kata-kata sia dan tidak berguna yang dalam bahasa Punjabi disebut gappe marna /mengobrol sana sini tidak keruan. Allah berfirman bahwa jika ada yang pergi untuk menunaikan ibadah haji maka dia jangan hendaknya mengucapkan macam apapun kata-kata ini. Janganlah hendaknya mengucapkan kata-kata keji ,jangan hendaknya menceriterakan kisah-kisah kotor dll. Kemudian bersabda bahwa hal kedua yang dilarang dalam haji adalah adalah fusuuq. Artinya adalah keluar dari itaat dak kesetiaan. Jadi disinipun ingatlah bahwa itaat pada nizam dan bekerja sama dengannya adalah merupakan kewajiban kalian. Kemudian diantara sesama terkadang terjadi rasa tidak senang dan kadang meluncur kata-kata kasar dalam bergaduh manaka orang-orang berkumpul. Jadi semua ini adalah merupakan hal yang lago/sia-sia. Tidak mematuhi nizam jemaat atau peraturan Jalsah disini pun juga termasuk dalam kata-kata yang lago atau sia-sia. Kemudian ada kata جدال -jidaal /perbantahan . Disinipun perlu hati-hati juga. Akibat kata-kata kasar dan akibat sikap rasa tidak senang itu terkadang terjadi juga perkelahian dan saling pukul memukul satu dengan yang lain.Kemudian terkadang dengan orang-orang yang tengah melakuakn tugas atau siapapun perempuan yang tengah menjalankan tugas , ada hal yang seperti itu terjadi dengan para petugas,misalnya, mengatakan sesuatu kepada anak-anak, maka atas hal itu ibu bapaknya siap bergaduh sampai siap untuk berkelahi mati-matian. Jadi seyogianya menghindar dari hal-hal itu. Jadi berupayalah untuk menjaga diri kalian pada hari-hari jalsah dari semua keburtukan-keburukan itu dan dari segenap hal-hal sia-sia itu dan basahilah lidah kalian dengan zikir Ilahi.

Semoga Allah menganugerahi taufik pada semuanya dan menjadikan semua orang-orang yang hadir dapat menjadi pewaris doa-doa Hadhrat Masih Mauud a.s. Amiin.

Qamaruddin Syahid

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.