Intisari Khutbah Jum’at
Sayyidina Amirul Mu’minin
Hadhrat Khalifatul Masih V ayyadahulloohu ta’ala binashrihil ‘aziiz
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad
Tanggal 12 Nopember 2010
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّيْنَ (٧)
Hudhur aba menilawatkan ayat-ayat berikut pada permulaan Khutbah beliau: “Yaa ayyuhal ladziina aamanus ta’iinuu bish shabri wash shalaati innallaaha ma’ash shaabiriin” – “Hai orang-orang beriman, mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (2:154)
Hudhur aba menguraikan bahwa dengan melalui kesabaran dan shalat/ do’a seorang Mu’min akan memperoleh sukses dan berkah dari Allah. Inilah apa yang Nabi-nabi Allah terdahulu telah mengajarkan kepada para pengikutnya dan ini jugalah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah (saw) kepada kita. Ada beberapa ayat Kitab Suci Alqur-aan berbeda yang mencakup topic ini dan melalui ayat-ayat inilah kita memperoleh arti hakiki dari kesabaran itu. Kesabaran berarti bahwa kami harus tetap tabah dalam melalui berbagai ujian-musibah dan kesengsaraan yang menghadang di jalan kami dengan tanpa keluhan keberatan.
Kami telah lihat dalam sejarah agama bahwa semua Nabi-nabi Allah dan para pengikut mereka itu telah melewati penderitaan. Tidak ada Nabi yang lebih dekat kepada Allah daripada Yang Mulia Nabi Muhammad Rasulullah (saw) di mana beliau dan para pengikutnya juga mengalami dan melalui ujian-ujian dan kesengsaraan ini, tetapi mereka itu tidak pernah mengeluh dan senantiasa tabah dalam keimanannya. Adalah sifat manusiawi bahwa jika kami itu melalui masa ujian yang berkepanjangan maka kami itu akan menjadi jenuh dan cape dan kami akan berkata, kapan saat itu akan tiba ketika kami akan menang dan musuh-musuh kami akan dikalahkan? Allah menentramkan hati orang-orang yang beriman kepada-nya bahwa Aku ada bersama orang-orang yang bersabar dan tetap tabah. Untuk dapat meraih kedekatan kepada Allah ini, kita itu harus waspada di dalam Shalat-shalat itu dan tetap tabah.
Seorang Mu’min sejati itu harus selalu ingat kepada Allah di dalam hati dan harus selalu tepat waktu dalam menjalankan Shalat-shalatnya –punctual- dan tidak boleh bimbang atau ragu dalam keimanannya. Arti lain dari bersabar adalah untuk menjauhkan diri dari semua keburukan dan mengikuti semua perintah=perintah Allah.
Dewasa ini, ada orang-orang yang memberikan tekanan-tekanan kepada orang-orang Ahmadi dengan mengatakan kepada mereka, semua Jamaat kalian atau Khalifah kalian mengatakan kepada kalian untuk terus bersabar dan tabah, yang dengan itu maka semua kesukaran-kesukaran yang menimpa orang-orang Ahmadi itu akan menghilang. Ada orang-orang lainnya yang membagi-bagikan pamphlet yang mengatakan bahwa orang-orang Ahmadi ini berkata dusta, karena mereka itu telah mengalami penganiayaan dan penindasan untuk selama 100 tahun lebih, tetapi Allah tidak menolong mereka.
Apa yang orang-orang ini kerjakan ialah bahwa mereka itu berusaha membakar perasaan emosi orang-orang Ahmadi dengan mengatakan bahwa mereka itu lemah dalam keimanannya dan tidak pernah ada Nabi lainnya atau pengikutnya yang mendapatkan ujian sedemikian lamanya. Padahal ada banyak contoh-contoh yang dapat kita tunjukkan kepada mereka termasuk para pengikut Nabi Isa, Jesus (a.s.) yang terpaksa harus bersembunyi di dalam gua untuk selama 300 tahun pertama. Ini hanyalah propaganda dari musuh-musuh kami. Mereka itu bisa saja berhasil dalam usahanya untuk membujuk supaya keluar beberapa orang, tetapi mayoritas orang-orang Ahmadi adalah orang-orang beriman yang tetap tabah di dalam keimanannya.
Satu kali seorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad Rasulullah (saw) tentang hal ini dan berkata berapa lama kami itu harus bersabar? Dalam hadits lainnya seorang sahabat bertanya kepada Nabi (saw) “Apakah Tuan sudah berdoa bagi kami semoga Allah bisa mengurangi kesukaran kami?” Yang Mulia Nabi Muhammad Rasulullah (saw) menjawab, “Ada orang-orang sebelum kamu, yang disuruh menggali kuburan baginya, kemudian dengan sebuah tongkat besi dipukullah kepalanya sehingga terbelahlah kepalanya, tetapi mereka tetap tabah sampai akhir hayatnya. Kadang-kadang sebuah sisir besi digunakan untuk menyobek-nyobek daging seorang Mu’min’s, tulang-tulangnya diremukkan, tetapi ia tetap tabah.” Dengan memberikan contoh ini, Yang Mulia Nabi Muhammad Rasulullah (saw) menerangkan kepada para sahabatnya tentang prinsip yang bagus dari sebuah Jemaat orang-orang bertakwa adalah bahwa akan ada ujian dan kesengsaraan, tetapi jika Anda berdoa, dan bersabar serta tetap tabah, maka Anda akan dapat mengatasinya.
Satu kali seorang sahabat Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.) mengatakan kepada beliau bahwa seorang maulvi di sekolah suka mengusik dan mengganggu saya sehingga saya menjadi cemas; tolong berdoalah agar maulvi ini dipindahkan dari sana. Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.) sambil tersenyum mengatakan, bahwa jika Anda sudah masuk ke dalam Jemaat ini, maka Anda harus mengikuti ajarannya. Jika tidak ada kesukaran, lalu bagaimana Anda bisa meraih manfaat dari keberkahan-keberkahan Allah? Yang Mulia Nabi Muhammad Rasulullah (saw) harus memikul penderitaan selama 13 tahun lamanya di Mekkah dan barangkali ada di antara kalian yang tidak mengetahui bagaimana rinciannya, tetapi pada akhirnya semua musuh-musuhnya itu binasa. Akan datang juga saatnya bagi Jemaatku di mana musuh-musuh kita itu akan mengkerut bertambah kecil dan akhirnya hilang sirna.
Allah SWT. telah menjanjikan kepada kita bahwa Jamaat-Nya ini akan sukses dan berjaya serta berkembang di seluruh dunia. Jika Allah menghendakinya maka Dia bisa saja menghilangkan semua kesulitan kita, tetapi Allah memberi pelajaran kepada kita untuk bagaimana supaya tetap sabar dan tabah.
Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.) mengatakan bahwa beliau menerima banyak surat-surat dari orang-orang yang biasa menggunakan bahasa penuh caci-maki penghinaan terhadap orang-orang Ahmadi, meminta ampunan karena mereka telah melakukan ba’iat dan menjadi orang Ahmadi. Allah Taala telah menjanjikan bahwa mereka yang tabah akan diberkati dengan rahmat karunia yang tidak terbayangkan besarnya.
Hudhur aba mengatakan bahwa Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.) mengatakan hal ini di bulan November tahun 1902 yakni bersamaan waktu yang saya sedang ceriterakan kepada Anda semua hari ini, yaitu setelahnya 108 tahun kemudian. Kata ini memperlihatkan tentang kebenaran dari Hadhrat Masih Mau’ud (a.s) dengan keimanannya dan ketaatannya yang sempurna kepada Allah. Beliau mengatakan bahwa jika Allah telah mengatakan Dia akan menolong kita, maka Insya Allah, Dia tidak akan meninggalkan kita. Ini adalah nubuatan lainnya dari Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.) yang sedang menjadi kenyataan pada hari ini; Allah telah berjanji kepada kita bahwa Dia akan menyebarkan Jamaat ini ke seluruh penjuru dunia.
Orang-orang yang menganiaya kita dan mencoba untuk mengeluarkan pelajar/ mahasiswa Ahmadi dari sekolah dan fakultas di Pakistan dan berusaha untuk menghancurkan bisnis mereka dan lebih dari itu mereka pun mau membunuh dan mensyahidkan orang Ahmadi. Semua menganiayaan dan penindasan ini – pada hakikatnya – telah menolong kita menyebarkan tabligh / ajaran Ahmadiyyah sehingga terus bisa tumbuh maju dan berkembang. Jumlah orang-orang yang ba’iat masuk Jemaat Ahmadiyah di luar Pakistan dari hari ke hari selalu bertambah. Insya Allah, ini akan memberikan hasil tentang dipenuhinya nubuatan lainnya dari Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.), bahwa ketika jumlah pengikut engkau bertambah banyak maka musuh-musuh engkau akan mengkerut menjadi tambah sedikit dan akan hilang terdiam dengan sendirinya.
Hudhur aba mengatakan bahwa inilah tanggung-jawab kita untuk menyebarkan pesan-ajaran Ahmadiyyah dengan melakukan Tabligh. Sudah ada pendeta-pendeta dan maulvi-mullah-mulah yang tadinya suka memperlihatkan kebenciannya kepada kita, sekarang mereka telah ikut ba’iat masuk ke dalam Jemaat Ahmadiyah. Bilamana kita bersabar dan terus menjaga Shalat-shalat kita dan berdoa kepada Allah serta tetap tabah, maka Insya Allah kita akan dapat melihat lebih banyak lagi ganjaran dari Allah.
Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.) telah bersabda bahwa waktu itu tidak akan lama lagi, yaitu saat ketika kalian akan melihat kemenangan dan kejayaan Ahmadiyyah di mana orang-orang yang tadinya memusuhi Ahmadiyah akan menjadi diam.
Hudhur aba also recited the following verse: “Was ta’iinuu bish shabri wash shallati wa innahaa la kabiiratun illa ‘alal khaasyi’iin” – “Dan, mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat/doa. Dan sesungguhnya hal itu sungguh berat, kecuali atas orang-orang yang merendahkan diri.” (2:46) Hudhur further explained that we must increase our relationship to Allah by trying to be humble and not become arrogant. Allah said to Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.) that, “I like your kerendahan hati humility.” This meant that Allah was pleased with Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.) and gave him the glad tiding you will be blessed with immense yang besar sekali success
Hudhur said that we should not doubt this at all and Allah will always protect this Jamaat and we will Inshallah spread far and wide. A Mu’min’s faith must be strong. He must take all the trials and tribulations with a stride and remain steadfastness and above all remain humble.
Hudhur aba juga membaca ayat lainnya: “Alladziina yazhunnuuna annahum mulaaquu raabihim wa annahum ilihi raaji’uun” – “Orang-orang yang yakin bahwa mereka akan bertemu Tuhan mereka dan bahwa kepada-Nya juga mereka itu akan kembali.” (2:47) Inilah sebuah contoh lainnya tentang betapa Allah Taala akan memberkati mereka, orang-orang yang merendahkan diri dan tetap sabar dan tabah.
Hudhur aba mengatakan bahwa ketika melalui Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.), Allah telah mentahbiskan bahwa ‘Jihad’ melalui pedang itu tidak diperlukan lagi, maka seorang Mu’min sejati akan membuang pedangnya dan tetap merendahkan diri serta bertabah. Mereka mengatakan bahwa kami sidap untuk mengorbankan diri kami, tetapi tidak akan menyimpang dari perintah Allah SWT yang dibawa oleh Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.). Ini adalah pesan dan ajaran bagi para organisasi-organisasi terrorist dan extremist bahwa kalian itu tidak mengikuti ajaran hakiki dari Allah karena telah membunuh orang-orang yang tidak berdosa. Kami itu harus berjuang keras untuk tetap bisa merendahkan diri dan mentaati hukum dan undang-undang Negara di mana kita tinggal. Sekarang ini hanya kita orang-orang Ahmadi-lah yang mengikuti ajaran hakiki Allah ini dengan tetap merendahkan diri, bersabar dan men-tabahkan diri.
Hudhur aba mengatakan bahwa inilah orang-orang yang kepada mereka Allah Taala telah memberikan khabar suka yakni: “Ulaa-ika ‘alaihim shalawaatum mir rabbihim wa rahmatuw wa ulaa-ika humul muhtaduun” – “Mereka itulah orang-orang yang dilimpahi berkat-berkat dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh petunjuk.” (2:158) Siapa pun juga yang mengatakan sesuatu tentang kita bahwa Jemaat kita itu sudah ditindas dan dianiaya untuk sekian lamanya, maka oleh karena itu kalian itu adalah Jamaat yang dusta, maka biarlah mereka mengatakan apa yang mereka ingin katakan. Allah ada bersama kita. Allah Taala akan terus melimpahkan keberkahan-keberkahan-Nya kepada Jamaat kita, selama kita tetap konsisten dalam menjaga Shalat-shalat kita, sambil berdoa, tetap bersabar dan tabah. Semoga Allah SWT memberi taufik dan kesempatan kepada kita dapat meraih keberkatan-keberkatan ini; Aamiiin.
Di akhir khutbahnya Hudhur aba menyebutkan seorang Syuhada yang di syahidkan di Mardan baru-baru ini. Sheikh Mahmood Ahmad sahib putranya Nazeer Ahmad Sahib, pada malam hari tanggal 8 November 2010 sekitar jam 7:45, diserang ketika beliau sedang dalam perjalanan pulang ke rumah bersama anaknya. Sheikh Mahmood sahib meninggal di tempat itu sedangkan anaknya terluka dan di dibawa ke Rumah-sakit. Semoga Allah Taala mengkarunia kepadanya kesembuhan dengan kesehatan yang sempurna; beliau adalah seorang yang pemberani dan mengatakan bahwa serangan yang seperti itu tidak akan membuat keimanan kami menjadi lemah.
Juga Hudhur aba menyebutkan tentang wafatnya seorang anggota Jemaat senior, Ch Muhammad Siddique sahib yang bekerja di Perpustakaan Khilafat. Beliau baru saja wafat, di mana beliau adalah seorang Waqf-e-zindiki yang lahir pada tahun 1915 (sekarang 95 tahun).
Kemudian yang terakhir beliau menyebutkan tentang wafatnya Masood Ahmad Khursheed Sannauri sahib sebelum ini yang juga adalah seorang yang sudah lama berkhidmat kepada Jama’at di Pakistan dan di Amerika Serikat (US) di mana anak-anaknya juga bekerja pada Jamaat; Inna lillahi wa inna ilaihy rajiuun. Hudhur aba mengatakan beliau akan melaksanakan Shalat Jenazah ghaib untuk ketiga almarhum setelahnya Shalat Jum’at nanti.
PPSi, Mersela-Jak.Bar, 22 Nopember 2010
http://www.alislam.org/archieves – Friday Sermon 12 Nopember 2010