KISAH ORANG YANG MASUK ISLAM MELALUI AHMADIYAH

Khotbah Jumat

Hadhrat Khalifatul Masih Va.t.b.a.

Tanggal 29 Syahadat 1390 HS/April 2011

Di Masjid Baitul Futuh, London.

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك لـه،

وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.

أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.

بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ

[ آمين ]

Hadhrat Masih Mauud alaihish sholaatu was salaam[1], dalam beberapa buah buku beliau sambil mengumumkan bahwa beliau telah dilantik (diutus) oleh Allah subhaanahu wa ta’ala[2] sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau’ud, telah mengingatkan para ulama, orang-orang saleh dan masyarakat awam bahwa daripada menuduh kafir tanpa alasan, atau masyarakat awam mengikuti langkah-langkah para ulama tanpa memikirkan lebih dalam, lebih baik mereka memohon pertolongan dan bimbingan dari Allah. Namun syaratnya harus memanjatkan doa kepada Allah Ta’ala dengan hati bersih dan lurus. Maka pasti Allah Ta’ala akan memberi bimbingan dan petunjuk.

Dalam karya tulis beliau bernama Nisyani Asmani Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. telah bersabda, ”Setelah bertobat dengan sungguh-sungguh, tunaikanlah salat nafal dua rakaat dimalam hari. Dalam rakaat pertama bacalah surat Yasin, dalam rakaat kedua bacalah 21 kali surat Ikhlas, sesudah itu bacalah selawat 300 kali dan istighfar 300 kali, lalu mintalah pertolongan kepada Allah Ta’ala,” Ya Allah! Engkau Maha Tahu segala perkara yang ghaib. Beritahulah dengan jelas kepadaku tentang orang ini!”

Beliau menyebutkan dengan tegas lebih dari sekali untuk melakukan demikian, bahwa dengan hati bersih dan lurus tunaikanlah salat istikharah mengenai beliau. Untuk itu tobat yang tulus dan sungguh-sungguh adalah syarat yang sangat besar dan penting sekali. Namun tidak ada yang mau melakukan demikian. Khususnya para ulama sama sekali tidak mau melakukannya.

Beliau a.s. bersabda, “Jika hati manusia penuh dengan kedengkian dan buruk sangka yang menguasai dirinya maka setan akan mengelabuinya. Banyak orang berkata, ‘Kami telah banyak memanjatkan doa namun kami tidak melihat suatu kebenaran’.” Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa jika hati manusia penuh dengan kebencian  dan kedengkian maka setan yang akan memberi bimbingan kepadanya, Allah Ta’ala tidak akan memberi petunjuk kepadanya.[3]

Demikian juga terhadap para ulama dan orang-orang saleh dalam buku ‘Kitabul Bariyyah’, Hadhrat Masih Mau’ud a.s telah memberi nasihat dan saran agar memohon pertolongan berupa meminta pertimbangan kepada Allah Ta’ala. [4]        

Sayangnya, para ulama yang berhati penuh kedengkian tidak mau menerima nasihat dan saran itu. Bahkan mereka mengajak masyarakat awam untuk mengikuti jejak langkah mereka. Kendati demikian, banyak sekali manusia berfitrat suci dan bersih telah bersedia mengikuti nasihat beliau dan mereka memohon bimbingan dan petunjuk kepada Allah Ta’ala dan Allah Ta’ala pun mengabulkan permohonan mereka dan memberi bimbingan serta petunjuk kepada mereka itu. Selain dari mereka banyak juga orang-orang yang berfitrat baik yang selalu berusaha mencari jalan kebenaran, dan Allah ta’ala pun telah membimbing mereka kejalan yang benar yang mereka cari. Bagaimanapun keadaannya, baik di zaman beliau a.s. maupun di zaman sekarang ini untuk membuktikan kebenaran Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. Allah Ta’ala selalu memberi bimbingan kepada orang-orang yang betul-betul mencari hakikat atau kebenaran. Berikut ini saya jelaskan beberapa kisah menarik orang-orang yang mendapat bimbingan langsung dari Allah Ta’ala untuk menerima kebenaran Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau’ud.

Berdasarkan laporan dari Wakalat Tabshir, yakni laporan Seksi Arabic Desk pada bulan April [2011]; di dalam satu program mereka di MTA-3 ”Al-Hiwarul-Mubashir” disebutkan bahwa ada seorang pemirsa orang Mesir, yang terhormat Abduh Bakr Muhammad Bakr, yang menyampaikan dalam telepon langsung kepada redaksi acara sebagai berikut, “Setelah banyak memirsa dan memahami program acara ini, sesuai dengan nasehat Hadhrat Imam Mahdi a.s., aku pun mulai melaksanakan istikharah dan berdoa. Hingga pada suatu malam aku mendapat mimpi, aku berdiri di hadapan salah seorang sanak saudaraku sambil mengacungkan jari tanganku dan berkata kepadanya sebanyak tiga kali, yang kalimatnya tak terlupakan. Lalu aku pun terbangun. Keesokan malamnya, aku pun melaksanakan amalan [Salat Tahajjud, shalawat dan istighfar] tersebut, yakni mengulangi doa: ‘Ya Allah, perlihatkanlah kepada hamba hal yang jelas. Lapangkanlah (bukakanlah) dada (hati) hamba (yang sempit karena ketidaktahuan/kebimbangan)’. Lalu, aku pun mendapat mimpi yang sama tersebut. Yakni, aku berdiri di hadapan seorang kerabat keluargaku itu, dan aku mengacungkan jari tanganku sambil berkata sebanyak tiga kali: ‘Wallahil adzimi! Innal Jamaatal Ahmadiyyata jamaatul haqqi ! Yakni, aku bersumpah demi Allah ! Sesungguhnya, hanya Jamaat Ahmadiyah-lah jamaat yang benar !]

Maka setelah itu, Allah Taala pun memberi taufik kepadaku untuk baiat, masuk ke dalam Jamaat, bergabung kepada Khilafat-Nya.’

Begitulah, Hadhrat Imam Mahdi a.s. telah menasehati, bahwa kiat sungguh-sungguh memohon petunjuk Allah Taala ini tak cukup dilakukan hanya dengan satu dua hari, melainkan hingga dua atau tiga minggu. Atau bahkan lebih lama lagi.

Jika tuan-tuan sungguh menghendaki petunjuk langsung dari Allah Taala, kiat itulah yang harus diamalkan. Maka niscaya, Allah pun sungguh akan memberikan petunjuk-Nya.

Hadhrat Masih Mauud a.s. menulis, “Kiat sungguh-sungguh memohon petunjuk Allah Taala ini tak cukup dilakukan hanya dengan satu dua hari, melainkan hingga dua atau tiga minggu. Atau bahkan lebih lama lagi. Jika tuan-tuan sungguh menghendaki petunjuk langsung dari Allah Taala, kiat itulah yang harus diamalkan. Maka niscaya, Allah pun sungguh akan memberikan petunjuk-Nya.”[5]             Seorang Mubalig di Amerika telah menulis, “Abdus Salim Sahib asal Fiji, sejak kanak-kanak 30 tahun yang lalu telah datang di Los Angeles Amerika, oleh karena tinggal di lingkungan Kristen, beliau pun telah menjadi orang Kristen. Berkat ditablighi oleh seorang Muslim beliau pun masuk Islam. Kemudian beliau berkawan dengan Mubalig Inamullah Kausar Sahib dan sering datang ke mesjid. Kepada beliau dijelaskan tentang Ahmadiyah secara rinci dan diberi buku-buku Jemaat untuk ditelaah juga dianjurkan untuk banyak berdoa dan minta petunjuk kepada Allah Ta’ala dan cara menunaikan salat istikharah. Setelah menunaikan salat istikharah beliau bermimpi bertemu dengan Hadhrat Masih Mau’ud a.s.

Namun, sesuai dengan jadwal kegiatan rohani yang biasa ia lakukan. Keesokan harinya, ia pun pergi ke Masjid ghair-Ahmadi untuk menghadiri pengajian yang diselenggarakan oleh seorang Syekh imam masjid tersebut.

Ketika Syekh Arabia ini memulai acara soal-jawab, tuan Abdus-Salim pun berdiri dan mengajukan pertanyaan: ‘Menurut Alquran Karim dan hadis-hadis, saat inilah yang tepat untuk kedatangan Imam Mahdi yang haqiqi. Maka aku pun melakukan Salat Istikharah dan berdoa: ‘Ya Allah, berilah petunjuk kepada hamba, apakah wujud imam Mahdi sudah datang. Sekiranya sudah datang, siapakah orangnya ?’

Maka atas doa-doa permohonanku itu, aku pun bermimpi bertemu dengan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani.’ Namun sang Syekh tersebut langsung saja menyergah, ‘Mimpimu itu dari syaithan. Tak ada sedikitpun kebenaran di dalamnya. Kamu harus banyak beristighfar dan shalawat.’

Maka malam harinya, aku pun melakukan Salat Istikharah kembali, banyak melakukan istighfar dan shalawat. Namun, aku mendapat mimpi bertemu lagi dengan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani.

Lalu, pada kesempatan majlis talim soal-jawab berikutnya, aku sampaikan kembali tentang mimpi hasil Istikharahku itu.

Dan Syekh Arabia itu tetap mengatakan, bahwa hal itu adalah mimpi setani. Tentu saja aku merasa hal ini adalah sesuatu yang sangat aneh. Aku telah beribadah sepanjang malam memohon petunjuk, beristighfar dan shalawat atas Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah Saw, lalu berdoa: ‘Ya Allah, berilah aku kabar suka mengenai kedatangan Imam Mahdi ?!’

Tetapi setelah aku mendapatkannya, tuan mengatakan ini dari setan ?! Ini sangat janggal !

Maka ia pun menyuruh muridnya untuk mengusirku, karena katanya kafir. Bahkan ada seorang wanita anggota jamaahnya yang duduk di dinding sebelahku berteriak sambil memukuli dinding: Usir dia, kafir !

Maka aku pun meninggalkan Masjid tersebut. Lalu menemui tuan Imam Inamullah Kauser. Aku katakan kepada beliau]: ‘Kini aku menjadi puas. Syekh tersebut tak dapat berdalil. Aku siap untuk baiat kepada Hadhrat Imam Mahdi a.s. yang sejati.

Pada malam harinya, ia bermimpi bertemu kembali dengan Hadhrat Imam Mahdi a.s., yang mengucapkan salam ‘assalamu alaikum’ dan menjabat tangannya lalu menyampaikan ‘mubarak’ atau ‘barakallahu lakum’ atas bergabungnya dirinya ke dalam Jemaat Ahmadiyah.

Ia pun sangat bersuka-cita, bahwa dirinya sudah ‘bertemu secara langsung’ dengan Hadhrat Imam Mahdi a.s., sehingga meyakinkan keimanannya.’

Begitulah perbuatan apa yang mereka katakan sebagai kaum ulama. Terus menerus berusaha menyesatkan orang selama 30 tahun. Atau bahkan 120 tahun [sepanjang sejarah Jamaah Ahmadiyah]. Sedangkan, bahkan untuk keadaan zaman sekarang pun Hadhrat Imam Mahdi a.s. tetap mendapat kemuliaan. Beliau a.s. bersabda, “Aku menyaksikan. Dan tuan-tuan pun menyaksikan. Mereka yang memfatwakan aku kafir atau murtad telah hilang lenyap. Sedangkan Allah Taala telah menjaga kehidupanku. Dan Jamaat-ku pun terus tumbuh berkembang.”[6]

Yakni, meskipun Hadhrat Imam Mahdi a.s. sudah tidak hadir lagi secara ragawi di antara kita, namun menyaksikan tumbuh pesatnya keadaan Jamaat dan kehadiran beliau di dalam berbagai kasyaf menunjukkan kebenaran pendakwaan beliau yang tetap hidup.

Amir Sahib Indonesia telah menulis, “Dedi Sunarya Sahib anggota Jemaat Ahmadiyah Cianjur. Beliau tahu tentang Jemaat Ahmadiyah pada tahun 2006, dan mulai mempelajari buku-buku Jemaat. Buku yang sangat beliau sukai adalah Filsafat Ajaran Islam karya Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Setelah membaca buku-buku Jemaat itu hati beliau masih tetap ragu untuk masuk Ahmadiyah. Pada suatu hari dikatakan kepada beliau untuk salat istikharah. Maka beliau pun melakukannya sambil banyak-banyak memanjatkan doa. Maka pada bulan Februari 2008 didalam mimpi beliau bertemu dengan seorang yang gagah berpakaian putih yang sedang membaca kalimat syahadat ‘Asyhadu Alla ilaha ilallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah, Ahmadiyyah benar sesungguhnya kamu telah memperoleh Lailatul qadar dan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah Imam Mahdi’. Beliau sering sekali melihat kasyaf seperti itu. Akhirnya beliau bersama keluarga masuk Jemaat Ahmadiyah pada tahun 2008. Setelah baiat itu banyak sekali kesulitan dan perlawanan yang dihadapi, namun semua kesulitan beliau hadapi dengan sabar dan tabah.

Amir Kanada menulis, “Tuan Bill Robinson tinggal di Saint Thomas, Ontario. Ia seorang Kristen yang sangat aktif dan semangat sekali namun lambat-laun ia mulai menjauhi agama Kristen dan banyak memanjatkan doa kepada Allah Ta’ala ; Ya Allah ! Tunjukanlah kepadaku jalan yang benar. Pada suatu malam banyak sekali beliau berdoa katanya : Ya Allah ! Jika wujud Engkau benar-benar ada, tunjukanlah kepadaku jalan yang benar. Maka pada waktu pagi ia melihat ada sebuah literatur Ahmadiyah didalam mail box (kotak masuk email). Sambil merasa bahwa ini adalah petunjuk dari Allah Ta’ala, ia mulai menghubungi alamat Jemaat yang tertulis pada literatur itu. Setelah mendengar penjelasan tentang Jemaat beliau pun paham maka pada bulan Maret 2011 baiat masuk Ahmadiyah. Katanya, setelah masuk Ahmadiyah beliau mandi. Setelah mandi terasa bahwa dosa-dosa telah tercuci bersih dari dirinya dan sekarang merasa sebagai seorang manusia baru. Jadi, manusia yang bertabi’at baik tidak memerlukan banyak dalil untuk menerima kebenaran. Hanya dengan melihat dan membaca sebuah pamphlet dari Mail box dan manganggap hal itu sebagai petunjuk dari Allah Ta’ala, ia telah mendapatkan jalan kebenaran yang sungguh ia dambakan.

Seorang Mualim lokal dari Kazakhstan telah menulis, “Seorang perempuan bernama Kulsizam Naimah Sahibah telah baiat pada tahun 2010. Sebelum baiat beliau menganut sufisme. Pertanyaan pertama yang diajukannya adalah mengenai Hadhrat Isa a.s. Setelah dijelaskan tentang Hadhrat Isa dan Imam Mahdi a.s. beliau sangat heran sekali. Tiga bulan sebelum baiat telah melihat mimpi. Dalam mimpi itu beliau melihat sebuah tulisan Bahasa Arab dipapan tulis yang tidak bisa dibaca karena tidak mengerti Bahasa Arab. Tulisan itu artinya : Imam Mahdi sudah ada ditengah-tengah kalian. Dua minggu setelah mimpi itu di Jerman sedang berlangsung Jalsah Salanah dan beliau melihat saya (Huzur atba) sedang berpidato di MTA. Suasana itu sangat menarik perhatian beliau, dan katanya; Sekarang sedang dibicarakan tentang Imam Mahdi sudah ada ditengah-tengah kita. Maka beliaupun segera baiat masuk Ahmadiyah.

Missionary Incharge (Kepala Mubaligh atau Raisut Tabligh) Siera Leone, Afrika menulis, “Di kampung Bendoma Distrik Kenema, Al Haj Dr Tamu ikut bersama Mualim Saleh dan Mualim Mustafa pergi untuk bertabligh. Setelah bertabligh untuk mendapatkan petunjuk dari Allah Ta’ala diajarkan cara-cara salat istikharah kepada Dr Al Haj Tamu yang pada waktu itu belum baiat, agar beliau dapat mengetahui kebenaran Ahmadiyyat. Pada waktu subuh Al Haj Dr Tamu, setelah salat fajar dengan bersumpah kepada Tuhan memberi kesaksian bahwa Allah Ta’ala telah membukakan jalan kebenaran kepada beliau. Katanya pada malam hari bermimpi ingin pergi ke kota menaiki sepeda dan beliau mempunyai banyak barang-barang. Beliau berpikir bagaimana dapat sampai ke kota dengan barang begini banyak. Tiba-tiba datang seorang anak muda memberi tahu bahwa Mualim Saleh memanggil beliau. Ketika menoleh kebelakang nampak Mualim Saleh, memakai sorban yang cantik sekali dan mengajak beliau naik ke dalam mobilnya. Setelah melihat mimpi itu beliau paham bahwa kesulitan itu dapat diatasi melalui Jemaat Ahmadiyah dan kehormatan sejati juga dapat diperoleh hanyalah melalui Jemaat ini. Maka setelah melihat mimpi itu beliau pun segera baiat masuk Ahmadiyah.”

Yasir Burhan Sahib dari Suriah menulis, “Saya mendengar tentang Ahmadiyah dari sepupu saya. Setelah mendengar penjelasan darinya saya sangat paham dan kebenaran segera tertanam dengan kuat dalam hati saya, sehingga untuk baiat pun saya sudah siap. Dua hari sebelum baiat saya salat dua rakaat dan berdoa, ‘Ya Allah! Beritahukanlah kebenaran itu kepada saya dengan jelas, kemudian beri taufik kepada saya untuk mengikutinya!’ Saya bermimpi melihat seorang membawa saya berjalan sampai jauh sambil memegang tangan saya. Lalu saya bertanya kepadanya, ‘Kemana kau bawa aku berjalan?’ Dia menjawab, ‘Sebentar lagi kamu akan tahu kemana aku bawa engkau.’ Tiba-tiba saya melihat api menyala menjulang tinggi dan saya menyaksikan banyak sekali manusia berkerumun. Melihat keadaan itu saya merasa takut dan saya lepaskan tangan dia. Pada waktu itu segumpal cahaya turun dari langit dan saya berkata kepada orang itu, ‘Sekarang saya tidak akan pergi beserta kamu lagi, sebab setelah melihat cahaya ini perasaan hati saya menjadi sangat tenang dan tenteram.’ Setelah melihat mimpi itu hati saya betul-betul terasa senang dan lapang sekali, kemudian saya pun baiat. Alhamdulillah”

Seorang perempuan dari Yordania, Rana Muhammad Al Banah Sahibah menceritakan, “Saya mengenal Jemaat Ahmadiyah dari suami saya. Setelah menyaksikan tayangan MTA selama tiga tahun baru beberapa bulan yang lalu saya baiat masuk Ahmadiyah. Setelah baiat, saya lihat suami saya telah banyak berubah. Dalam kekhusyuan berdoa, kerajinan beliau dalam menunaikan salat, sangat berubah sekali. Beliau selalu menasihati saya untuk banyak membaca buku-buku Hadhrat Imam Zaman, terutama membaca buku Filsafat Ajaran Islam. Setelah banyak-banyak berdoa saya sering sekali melihat mimpi, diantaranya saya melihat suami saya dikalungi berwarna-warni bunga dan beliau berdiri diatas sebuah bukit tinggi sekali. Bersama beliau banyak sekali orang-orang berkerumun bergembira ria. Saya berdiri dibawah dan sedang memandang kearah beliau dan saya ingin sekali untuk sampai ketempat beliau. Lalu saya naik kearah beliau. Jalan dari atas nampak sangat indah sekali, setiap penjuru nampak hijau dan subur dan dihiasi bermacam-macam bunga. Ketika sedang naik keatas saya merasa letih, saya minum air dari sebuah tabung yang sangat indah dihiasi bunga-bunga, air sangat sejuk dan lezat sekali saya tidak pernah meminum air lezat seperti itu. Setelah melihat mimpi itu saya yakin sekali bahwa apa yang Hadhrat Masih Mau’ud a.s. jelaskan tentang keindahan ajaran Islam sungguh benar sekali. Oleh karena itu saya pun cepat-cepat baiat masuk Jemaat Ahmadiyah.”

Seorang perempuan bernama Fatiha Sahibah dari Aljazair menceritakan, “Setelah menyaksikan siaran MTA saya berdoa kepada Allah Ta’ala dan pada suatu malam bermimpi saya masuk sebuah Jemaat yang sangat besar sekali yang sedang dibimbing oleh Hadhrat Khalifatul Masih V atba. Beliau sedang membimbing manusia kearah sebuah mesjid yang pintu-pintunya terbuka. Di dalam mesjid nampak cahaya bersinar terang benderang. Setelah melihat mimpi itu pada tanggal 9 Februari 2010 saya kirimkan formulir baiat dan saya sangat menunggu jawabannya.”

Muhammad Yahya Sahib dari Algeria menulis, “Beberapa bulan sebelum ini saya mendapat taufik baiat masuk Ahmadiyah melalui anak saya bernama Salim. Dia sangat hobi menyaksikan saluran-saluran TV. Kebetulan ketika menemukan MTA dengan acara Al Hiwar Al Mubasyar[7] sedang ditayangkan. Dia menyaksikan banyak program MTA bahkan ia juga suka menelepon pembawa acara itu disela-sela program sedang berjalan dan ia senang sekali menelaah website Jemaat dalam Bahasa Arab[8]  Ketika kami menjumpai ajaran Jemaat ini tidak ada pertentangan dengan syariat dan sudah jelas tentang Ahmadiyah maka kamipun baiat. Akan tetapi sebelum baiat kami salat istikharah dahulu dan memohon kepada Allah Ta’ala agar Dia memberitahu kepada kami kebenaran da’wa Sayyidina Ahmad a.s. Setelah menyaksikan mimpi berkaitan dengan kebenaran Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau’ud kami menjadi tenang kemudian baiat masuk Jemaat Ahmadiyah.”

Tahir Hani Sahib menulis, “Beberapa bulan yang lalu Jamil Sahib dari Libanon telah baiat masuk Jemaat. Ia mulai bertabligh kepada adik perempuannya bernama Yasmin, akan tetapi ia tidak mau percaya. Pada hari ini ia menulis sepucuk surat mengatakan bahwa berdasarkan mimpi yang sangat baik ia pun bersedia baiat. Ia (Yasmin) menulis, ‘Pada hari Sabtu setelah menunaikan salat asar saya banyak sekali memanjatkan doa kepada Allah Ta’ala memohon petunjuk daripada-Nya. Malam sebelum tidur saya membaca riwayat hidup Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. Diwaktu sedang membaca buku itu saya tertidur dan bermimpi berjumpa dengan Huzur a.s. dan banyak orang lain juga sedang duduk bersama beliau. Huzur a.s. bertanya kepada saya, “Apakah anda mau baiat?” Saya berkata kepada beliau, “Apa yang Huzur jelaskan semua betul serta masuk akal oleh sebab itu sekarang saya mau baiat.” Saya baiat dalam mimpi. Setelah bangun saya merasa bahwa mimpi itu menambah lebih jelas lagi tentang kebenaran itu. Kemudian sayapun baiat.’ Alhamdulillah!”

Mahmud Yahya Ali Sahib dari Yaman menulis, “Untuk mengetahui kebenaran da’wa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau’ud saya melaksanakan salat istikharah. Dalam sebuah mimpi saya melihat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. berada dekat pintu Ka’bah berdiri dibawah pokok kayu yang dahan-dahannya berwarna putih. Ketinggian pokok itu kira-kira dua meter. Beliau a.s. sedang membaca sebuah kitab. Sesudah itu mata saya terbangun. Setelah beberapa hari kemudian saya mimpi lagi melihat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sedang berpidato, kemudian mata saya terbangun. Setelah itu saya mulai bertabligh tentang akidah-akidah Jemaat Ahmadiyah kepada orang lain. Maka orang-orang-pun mulai menentang dan mencemoohkan saya. Mereka menganggap saya orang sakit, bahkan mereka mulai menuduh saya, ‘Kamu sudah sakit jiwa’. Banyak diantara mereka yang berkata-kata kasar kepada saya. Bahkan banyak yang memutuskan hubungan tidak mau lagi berbicara dengan saya. Saya telah menjadi sasaran olok-olok mereka. Namun saya tidak meninggalkan Jemaat Ilahi ini. Demikianlah yang terjadi terhadap Jemaat Ilahi sejak dahulu dimana sudah menjadi adat kebiasaan manusia yang menentang kebenaran semuanya telah disebutkan didalam Kitab Suci Alqur’an. Namun demikian saya beserta isteri dan anak-anak saya semuanya telah melakukan baiat masuk Jemaat Ahmadiyah.”

Abdul Qaid Ahmad Sahib dari Yemen menulis : ”Sejak dua tahun yang lalu saya menyaksikan siaran MTA. Saya telah mendengar jawaban-jawaban yang sangat tepat dan baik bagi semua pertanyaan yang tidak terdapat pada siapapun jawaban-jawaban itu selain pada Jemaat Ahmadiyah. Sejak pertama kali saya menyaksikan gambar Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. hati saya merasa puas dan yaqin bahwa orang seperti ini tidak mungkin berdusta. Setelah itu sering sekali saya melihat mimpi sehubungan dengan  Jemaat ini. Pada suatu waktu saya bermimpi, Hadhrat Jibrail berkata kepada saya : Umur kamu sudah habis. Kemudian Jibrail membawa saya kesebuah tempat yang sangat indah dimana ada seorang non Arab memakai pakaian berwarna putih dan dikepalanya memakai sorban. Lalu Jibrail meletakkan tangannya diatas kening saya, kemudian membaca bismillah dan membaca surat Alfatihah. Kemudian saya merasa sudah pingsan dan semua ini terjadi dalam mimpi. Setelah itu saya terbangun. Tabir mimpi ini kira-kira demikian bahwa setelah mengenal Jemaat Ahmadiyah perjalanan kearah kehidupan yang suci sudah dimulai. Didalam mimpi lain saya melihat Masih Dajjal yang sedang berjalan sendiri tidak ada orang yang menemaninya. Saya segera maju dan memenggal lehernya denagn sebilah pedang. Tabirnya timbul didalam pikiran saya bahwa setelah beriman kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. tidak akan ada orang yang dapat mencelakakan diri saya dan iman saya. Saya berjumpa dengan  Hadhrat Rasulullah saw sedang duduk bersandar kepada sebuah bantal dengan wajah sangat cerah dan cemerlang sekali laksana mutiara. Pada suatu waktu didalam mimpi saya berjumpa dengan Hadhrat Khalifatul Masih III r.h. Begitu jumpa saya pegang tangan beliau dan menciumnya sambil menangis. Dengan kasih sayang beliau bersabda kepada saya : Mari kita salat, maka kamipun salat bersama beliau. Setelah melihat mimpi itu saya-pun baiat masuk Jemaat Ahmadiyah.

Mubalig kita di Nigeria menulis : Khaliq Shu’ab Sahib adalah Imam didaerah Benu State. Seorang Mu’allim Jemaat telah menghubungi beliau. Kepada beliau diberikan beberapa buah Buku Jemaat untuk ditela’ah. Beliau sangat tertarik membaca buku-buku itu. Beliau datang kepusat Jemaat dan banyak sekali mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dan beberapa buah literature dalam Bahasa Arab juga diberikan kepada beliau. Beberapa hari kemudian Imam Sahib itu berkata : Saya sudah merasa puas dan yakin tentang Jemaat bahkan saya sudah melihat sebuah mimpi bahwa Hadhrat Masih Mau’ud a.s. datang ke Nigeria dan beliau sedang menyampaikan pidato dihadapan sebuah pertemuan besar yang dihadiri banyak sekali manusia. Dan pada waktu itu saya sedang menterjemahkan pidato beliau itu didalam Bahasa Hausa. Pada akhir pidato, beliau memberi dua buah qalam (pen) dan sebuah buku sebagai hadiah kepada saya. Oleh sebab itu hati saya sudah puas dan yakin dan dengan hati bersih saya sudah menjadi orang Ahmady. Beliau menulis surat didalam Bahasa Hausa kepada saya menjelaskan bahwa beliau telah membaca buku-buku Jemaat diantaranya Hadhrat Almasih Nasiri dan Alqaulus Sarih, Zuhurul Mahdi wal Masih  dan buku-buku lainnya sehingga sudah paham betul bahwa Hadhrat Masih Mau’ud a.s. adalah Imam Mahdi dan Al Masih yang dijanjikan yang sejak dahulu telah ditunggu-tunggu kedatangannya. Oleh sebab itu saya telah menerima dan masuk Jemaat Ahmadiyah. Beliau selanjutnya mengatakan bahwa para Imam lainnya juga akan saya tablighi dan akan saya ajak mereka menggabungkan diri dengan Jemaat Ahmadiyah bersama saya. Selanjutnya dalam surat itu beliau menulis bahwa terjemah Buku Alqaulus Sarih dan Zuhurul Mahdi wal Masih kedalam Bahasa Hausa sudah saya mulai. Namun beberapa hari yang lalu saya bermimpi telah datang  kepada saya seorang putih berpakaian putih bersih dan berkata kepada saya; Pertama terjemahkanlah dahulu Buku Al Masih Nasiri fil Hind. Ini adalah buku saya. Dan terjemahnya nanti diphoto kopy lalu bagikanlah kepada orang lain. Berdasarkan perintah didalam mimpi itu saya sudah memulai terjemah Buku itu dan sekarang sudah hampir selesai.

Missionary Incharge Burkina Faso menulis, “Mualim kita bertabligh kepada seorang teman bernama Zaila Abu Bakar dan berkata kepadanya; ‘Jika kamu ingin menyelidiki kebenaran Jemaat Ahmadiyah ikutilah cara-cara yang akan dijelaskan kepada kamu, yaitu setiap hari salatlah nafal dua rakaat dan panjatkanlah doa kepada Allah Ta’ala dan mintalah petunjuk hanya tentang kebenaran Jemaat Ahmadiyah. Maka insya Allah Ta’ala Dia akan memberi bimbingan dan petunjuk kepada kamu.’ Maka ia pun melaksanakannya sesuai dengan petunjuk itu. Pada suatu ketika Zaila Abu Bakar bermimpi seorang putih dan berpakaian putih telah datang dan meminta kepadanya untuk naik ketempat beliau disebelah atas. Nampak beliau itu berada diatas sedang duduk diatas sebuah kursi dan beliau sedang memanggil kami. Dalam mimpi itu Zaila bersama seorang Imam dikampung itu, dan ketika orang yang berpakaian putih memanggil kami untuk keatas, maka dengan cepat saya pergi keatas dan Imam itu melepaskan tangan saya sambil berkata : Aku tidak mau pergi keatas. Setelah itu pada suatu ketika gambar Hadhrat Masih Mau’ud a.s. diperlihatkan kepadanya dan ia berkata : Inilah orang yang telah saya jumpai didalam mimpi itu dan beliau ini memanggil kami untuk beriman. Maka Zaila Abu Bakar-pun baiat masuk kedalam Jemaat Ahmadiyah. Alhamdulillah!

Tuan Mahmud Isa dari Suriah menulis, “Saya mengenal MTA melalui sepupu saya seorang dokter dan ia salah seorang yang sangat keras mendustakan pernyataan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. Secara mengejek ia beritahu bahwa ada seorang telah mengaku menjadi Imam Mahdi, dan pengikutnya tersebar keberbagai tempat didunia bahkan ia sudah seratus tahun meninggal dunia. Maklumat tentang itu dia peroleh melalui MTA. Mula-mula saya merasa terkejut dan menyesal bahwa Imam Mahdi sudah datang kemudian sudah meninggal dunia juga, namun kami tidak pernah menerima kabar tentang kedatangan beliau padahal kami sangat menunggu kedatangan beliau agar beliau memerdekakan ummat muslimah Arabiah. Saya berkata didalam hati saya bagaimana ummat muslimah ini dapat dimerdekakan, sedangkan seorangpun dari mereka tidak ada yang baiat kepada beliau. Saya berkata didalam hati saya boleh jadi orang ini betul dalam penda’waannya.” Selanjutnya ia menulis, “Saya bukan seorang yang baik atau saleh, bahkan saya seorang yang tidak beragama. Dahulu saya tidak suka mengerjakan salat dan suka minum minuman keras, sekalipun demikian saya selalu berusaha mencari kebenaran dan keadilan. Empat tahun sebelum ini saya melihat Rasulullah saw dalam mimpi, beliau sedang duduk dalam sebuah kemah sedangkan sekeliling beliau berkumpul para sahabat beliau r.a. Setelah mendekat saya lihat seorang yang berwajah cemerlang dan bercahaya. Ketika saya tanya kepada orang-orang sekitar itu : Mengapa orang ini tidak berjanggut? Mereka jawab : Sebelum diutus juga demikianlah keadaan rupa Rasul ini. Ketika saya bangun, hati saya terasa senang sekali. Dua tahun yang lalu ketika saya mulai menonton MTA baru tahu bahwa orang yang saya lihat dalam mimpi itu adalah Sayyidina Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani a.s. bedanya adalah Huzur a.s. berjanggut sedangkan didalam mimpi itu tidak berjanggut sedang rupa beliau betul-betul sama. Saya lambatkan baiat masuk Jemaat, sebab amal perbuatan saya tidak baik, saya takut masuk Jemaat, jangan-jangan setelah saya masuk Jemaat nama baik Jemaat menjadi tercemar karena saya.” Sesungguhnya bagi para pendatang baru dalam Jemaat harus memiliki pikiran seperti itu. Kemudian ia menulis, “Saya sering menulis karangan-karangan dan juga sya’ir-sya’ir bagi sebuah surat kabar di Lebanon, akan tetapi setelah saya membaca sya’ir-sya’ir Hadhrat Masih Mau’ud a.s. keinginan menulis sya’ir saya tinggalkan, sebab sya’ir-sya’ir beliau a.s. sangat luar biasa indahnya.”

Mubalig kita dari Kirgistan memberitahukan bahwa seorang anak muda menulis, “Semenjak saya menyelidiki kebenaran Ahmadiyah saya merasa ragu untuk masuk Ahmadiyah. Pada waktu malam hari itulah saya melihat sebuah mimpi. Nampak kepada saya diatas atap ada sebuah gambar berwarna hitam. Segera saya membaca surah Alfatihah dan laa ilaaha illallah. Sesudah itu dalam mimpi nampak sebuah lembaran putih bersih dengan beberapa baris perkataan Bahasa Arab diatasnya. Saya berusaha membacanya namun  tidak dapat dipahami apa tulisan itu. Segera setelah itu saya lihat disebelah kiri bagian atas ada tulisan didalam Bahasa Rusia yang artinya Islam adalah agama yang benar dan terdengar suara nyaring sekali ”Ahmadiyah adalah Islam sejati!” Setelah melihat mimpi itu hati saya merasa puas dan tenteram, kemudian saya pun segera baiat masuk Jemaat Ahmadiyah.”

Amir Jemaat Indonesia telah menulis, “Seorang bernama Roni Patinasarani anggota Jemaat Ahmadiyah Jakarta Utara. Sebelum masuk Ahmadiyah beliau melihat dalam mimpi seorang berpakaian putih bersih dan memakai sorban di kepalanya. Mimpi itu telah memberi kesan sangat baik sekali dalam hati beliau. Beberapa hari kemudian beliau pergi ke rumah seorang teman dimana nampak gambar yang telah dilihat dalam mimpi itu. Ketika ditanya gambar siapa ini, teman beliau itu menjawab, ‘Ini gambar Hadhrat Imam Mahdi a.s. Pendiri Jemaat Ahmadiyah.’ Setelah itu Roni Sahib menelaah buku-buku Jemaat Ahmadiyah. Isteri beliau mengatakan bahwa banyak buku-buku kecil Jemaat yang dibaca oleh beliau hanya dalam tempo dua hari saja tamat semuanya. Beliau baiat masuk Jemaat Ahmadiyah pada tahun 2008. Beberapa hari yang lalu telah terjadi penyerangan terhadap Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang Banten dan dari tiga orang yang sudah syahid, adalah beliau yakni Roni Patinasarani Sahib.”

Amir Jemaat Ahmadiyah Benin-Afrika telah menulis, “Mubalig lokal kita Husaini Aliu Sahib telah bertabligh berkali-kali disebuah kampung bernama Ikoko. Imam disana, Maulvi Abdus Samad Sahib sangat menentang dan memusuhi Jemaat Ahmadiyah. Dia menghalangi orang-orang yang ingin baiat masuk Jemaat Ahmadiyah. Berulang kali telah berbincang-bincang dengan Imam itu tentang Jemaat Ahmadiyah. Akan tetapi ia tetap menentang. Mualim kita melaporkan bahwa semenjak delapan bulan yang lalu hubungan dengan  Maulvi Sahib itu terputus. Namun pada suatu pagi Maulvi Sahib telah menelepon Mualim kita untuk datang bertemu di kekamung tersebut. Di waktu bertemu beliau mengatakan bahwa pada suatu malam saya bermimpi dan bertemu dengan Imam anda Hadhrat Khalifatul Masih Khamis dan beliau bertanya kepada saya, ‘Apa lagi yang anda tunggu? Masuklah anda kedalam Jemaat Ahmadiyah.’ Katanya, ‘Perkataan ini diucapkan beliau berulang-ulang. Disebabkan timbul rasa takut saya tidak dapat menjawab apa-apa.’ Namun hal itu merupakan isyarat dari Allah Ta’ala bahwa Ahmadiyah adalah benar. Maulvi Sahib itu tidak mau melakukan perlawanan lagi dan beliau akhirnya mengajak kawan-kawan beliau untuk menaruh perhatian terhadap Jemaat Ahmadiyah. Beliau mengatakan, ‘Semua teman-teman itu akan saya bawa sama-sama baiat masuk Ahmadiyah.’ Disebabkan beliau tidak melakukan perlawanan lagi terhadap Jemaat, banyak sekali orang-orang dari daerah itu yang baiat masuk Ahmadiyah sehingga mencapai jumlah 51 orang melalui Imam Sahib tersebut.

Amir Sahib Jemaat Indonesia menulis, “ Saudari Ida Iskandiana Sahibah seorang warga Jemaat Parung yang masih muda sekali namun ia telah sering bertemu dengan Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. dalam mimpi. Sebelumnya ia tidak tahu siapa Imam Mahdi itu. Ia masuk golongan Tarekat Nakhsyabandiah. Akan tetapi ia tidak pernah berhasil mencari Imam Mahdi yang sering dijumpai dalam mimpinya itu. Pada suatu hari bulan Mei 2007 ia diundang oleh tetangga barunya yaitu Mubalig kita, Maulana Zafrullah Pontoh Sahib. Begitu masuk kedalam rumah Ida Iskandiana Sahibah merasa tenang dan senang sekali. Diwaktu itu program Hadhrat Khalifatul Masih lV r.h. sedang berlangsung didalam MTA. Setelah melihat gambar beliau ia langsung berkata bahwa orang inilah yang sering saya lihat dalam mimpi. Maka setelah menerima banyak penjelasan ia pun baiat pada tanggal 24 Mei 2007 masuk Jemaat Ahmadiyah.”

 Slamat  Ishtobol Sahib dari Kirgistan telah baiat beberapa tahun yang lalu di London. Sekarang beliau terpilih menjadi Presiden Jemaat di Kirgstan. Katanya sebelum baiat beliau sangat benci terhadap Islam. Sedikit pun tidak tertarik terhadap agama. “Kira-kira dua tahun sebelum menjadi Ahmadi saya melihat mimpi dan mimpi itu telahpun sempurna. Suatu malam saudara saya berkata  kepada saya dalam sebuah mimpi; ‘Aku datang dari Allah Ta’ala sebagai utusan-Nya, yakinlah padaku!’ Saya pun berkata kepadanya; ‘Ya saya yakin. Kalian semua akan masuk kedalam syurga, namun untuk masuk kedalam syurga itu kalian harus membelanjakan uang dijalan Allah subhaanahu wa ta’ala.’ Mimpi selesai sampai disitu. Dua tahun kemudian saya masuk Ahmadiyah, setelah membaca buku ‘Alwasiyyat’ dalam Bahasa Kirgistan, maka saya pun mengisi formulir wasiyat kemudian menjadi musi. Mimpi yang saya lihat dua tahun sebelumnya sekarang sudah sempurna kenyataannya. Alhamdulillah! Allah Ta’ala telah memberitahu kepada saya sebelum baiat bahwa Alwasiyyat adalah sebuah nizam (lembaga) dari Allah Ta’ala yang dengan mengikutinya menjadi sarana berkat bagi saya.”

 Abdul Qadir Haddad Sahib dari Aljazair menulis, “Pada tahun 2004 saya melihat Hadhrat Rasulullah saw dalam dua macam rupa manusia, pertama dalam kedaan sudah tua dan dalam keadaan manusia berumur 45 tahun dengan janggut yang panjang dan memakai sorban di kepalanya. Pada tahun 2006 untuk kedua kalinya saya berjumpa dengan Hadhrat Rasulullah saw dalam mimpi dalam dua macam rupa manusia. Wajah mubarak Hudhur saw nampak putih sekali dan bercahaya dan beliau bersabda, ”Gembiralah seorang Rasul Tuhan.” Dua tahun kemudian saya melihat gambar Hadhrat Imam Mahdi a.s. di MTA. Itulah rupa seorang yang kedua yang nampak didalam mimpi. Setelah itu saya secara berturut-turut selama 15-20 hari duduk dirumah menyaksikan siaran MTA, setelah itu saya baiat masuk Ahmadiyah.”

 Amir Jemaat Kinshasa, Kongo menulis, “Didi Kangala Sahib seorang pengacara beragama Kristen dan sejak beberapa bulan sedang ditablighi. Pada waktu itu tidak ada gejala mau baiat. Pada suatu malam beliau mimpi melihat banyak sekali binatang buas sedang menyerang beliau. Tidak timbul suatu pikiran sedikit pun, namun sambil menyebut nama Allah binatang-binatang itu dipukuli dan dibunuh dengan berani sekali, sehingga binatang-binatang itu satu demi satu berjatuhan. Mimpi itu berjalan lama sekali. Paga-pagi beliau datang ke Rumah Misi dengan penuh semangat sekali dan diwaktu itu banyak oran-orang lain juga sedang berada di Rumah Misi. Diceritakannya mimpi itu kepada yang hadir dengan semangat yang bergelora dan memberi kesaksian bahwa Islam adalah agama yang benar dan Jemaat Ahmadiyah berada diatas kebenaran. Maka pada hari itulah beliau baiat dan masuk Jemaat Ahmadiyah dan menunjukkan semangat, keikhlasan dan setia sekali dalam mengkhidmati Jemaat Ahmadiyah. Alhamdulillah!“

Salih Muhammad Iraqi Sahib dari Mesir yang telah baiat tiga tahun silam menulis, “Saya telah mendengar serangan seorang Padri terkenal terhadap Islam dan saya telah mendengar penghinaan yang sangat keji terhadap Hadhrat Rasulullah saw. Dan saya berkata dalam hati bahwa saya tidak mampu untuk menjawab semua kritikan dan tuduhan yang keji itu. Perasaan sesal dan geram semakin meluap didalam hati saya. Meskipun saya menjadi seorang khatib (penceramah) dalam sebuah mesjid di Mesir dan menguasai banyak ilmu pengetahuan agama Islam tapi saya merasa heran mengapa orang-orang Muslim tidak mempunyai keberanian dan kemampuan untuk menjawab semua tuduhan Kristen itu. Setelah melakukan penyelidikan melalui internet saya menarik kesimpulan bahwa penjelasan para ulama masa lalu tidak mampu menghadapi dan membantah tuduhan-tuduhan para padri itu sehingga mereka semakin congkak dan bertambah berani untuk melakukan serangan dan tuduhan-tuduhan terhadap Islam. Maka tiba-tiba saya mendapatkan sebuah Kitab karangan Tuan Mustafa Sabit. Setelah menyelidiki website, membaca buku beliau dan buku-buku Jemaat Ahmadiyah dan mendengar penjelasan-penjelasan dari MTA saya yakin bahwa ilmu pengetahuan dan tafsir yang dipersembahkan itu bukanlah hasil usaha penemuan seseorang manusia. Pendeknya saya merasa sangat meyakini kebenaran itu dan sekarang saya telah mendapatkan tafsir Alqur’anul Karim yang hakiki. Kemudian dalam mimpi saya bertemu dengan Hadhrat Imam Mahdi a.s., beliau memegang tangan saya dan membawa saya ke sebuah tempat dimana sudara-saudara Hani Tahir Sahib, Tamim Sahib, Tahir Nadim Sahib sedang duduk di depan suatu hidangan. Beliau juga menyuruh saya duduk bersama mereka. Setelah melihat mimpi itu Allah Ta’ala telah membuka hati saya untuk baiat masuk Jemaat Ahmadiyah.”

Seorang perempuan dari Rusia bernama Safia Reza Sahibah telah baiat pada tahun 2009 menulis tentang mimpi  beliau, “Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melihat mimpi seakan-akan kehidupannya dibagi dua bahagian. Dalam satu bagian saya menghadapi kehidupan penuh sekali dengan kesulitan, namun ada  orang yang memberi tahu kepada saya bahwa apabila sudah sampai setengah bagian dari kehidupan itu semua akan mengalami perubahan secara total. Maka setelah sampai kepada bahagian kehidupan yang kedua nampak kepada saya sebuah tempat sangat bersih dan lapang yang subur menghijau diatasnya nampak cahaya matahari terang benderang. Dikatakan kepada saya bahwa ini adalah negara India. Kira-kira tiga minggu setelah melihat mimpi saya bertemu dengan seorang Imam bukan Ahmadi namun ia sedang menimba ilmu pengetahuan dari seorang Mubalig Ahmadiyah. Dia membawa saya ke Ahmadiyya Centre bertemu dengan Mubalig Ahmadiyah, Muhammad Ilyas Ayyaz Sahib. Perempuan itu setelah diberi penjelasan tentang Jemaat Ahmadiyah ia sangat heran sekali bahwa Imam Mahdi sudah datang di India dan dalam mimpi telah diperlihatkan kepadanya negara India sangat terang-benderang sekali. Setelah itu perempuan itu baiat masuk Jemaat Ahmadiyah.

Demikianlah beberapa diantara banyak sekali kisah menarik yang telah saya jelaskan bagaimana orang-orang telah mendapat taufiq baiat masuk Jemaat Ahmadiyah     Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda: “Sekarang waktunya sudah tiba kebesaran dan keagungan Islam akan zahir kembali. Untuk menyempurnakan hal itu aku sudah datang. Orang-orang Muslim haruslah menghargai nur-nur dan berkat-berkat yang sedang turun dari langit dan haruslah mereka bersyukur kepada Allah Ta’ala bahwa sesuai dengan janji-Nya Allah Ta’ala elah datang menolong tepat pada waktunya untuk menyelamatkan mereka dari berbgai macam musibah. Akan tetapi jika mereka tidak menghargai nikmat Allah Ta’ala ini maka Allah Ta’ala sama-sekali tidak akan menghiraukan mereka. Dia (Tuhan) akan menyempurnakan semua target pekerjaan-Nya sampai tuntas. Namun kelak mereka akan menyesal. Semoga Allah Ta’ala membuka pintu hati mereka dan semoga mereka menjadi para pencari pertolongan Allah Ta’ala untuk mengenal kebenaran yang sejati. Semoga Allah Ta’ala selalu memberi kekuatan iman kepada kita semuanya. Amin !!

Setelah salat Jum’ah akan dilaksanakan salat jenazah ghaib untuk beberapa orang Ahmadi yang meninggal dunia baru-baru ini. Diantaranya Ahmad Baqir Sahib dari Suriah yang wafat pada tanggal 5 Maret 2011 disebabkan penyakit cancer. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Semenjak kecil beliau mempunyai hubungan sangat erat dengan masjid. Beliau mengamati keadaan dan perangai para ulama katanya, apa yang mereka katakan dan nasihatkan mereka sendiri tidak mengamalkannya. Amal perbuatan mereka lain dan perkataan mereka lain lagi. Allah Ta’ala telah menanamkan didalam hati beliau kebencian terhadap para ulama. Dan dengan karunia Allah Ta’ala beliau tidak terjerumus kedalam urusan keduniawian bahkan Allah Ta’ala telah memperkenalkan Ahmadiyah kepada beliau. Tentang Jemaat Ahmadiyah beliau melakukan salat istikharah. Didalam mimpi beliau bertemu dengan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Beliau pergi kepada seorang Maulvi Salafi terkenal. Ketika hampir sampai ketempatnya maulvi itu-pun menghilang. Didalam mimpi itu Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dengan penuh perhatian bersabda kepada anak muda ini : ” Maulvi ini sudah jauh disingkirkan.” Anak muda ini sangat terkesan dengan mimpi itu dan akhirnya pada tanggal 15 Juli 2009 dalam umur 17 tahun beliau baiat masuk Jemaat Ahmadiyah. Sekalipun sedang menderita sakit cancer beliau sangat rajin dan semangat sekali bertabligh kepada siapapun. Siapapun ulama yang bermaksud datang untuk memurtadkan kembali beliau dari Jemaat Ahmadiyah tidak mampu berhadapan dengan beliau. Beliau sering melihat mimpi yang kemudian sempurna dengan baik. Bahkan setahun sebelum situasi negara Suriah yang kacau balau sekarang ini telah dilihat didalam mimpi beliau dan mimpi itu diceritakan kepada teman-teman beliau.

Jenazah kedua adalah Kamil Rasheed Rashid Sahib yang meninggal pada tanggal 8 April 2011 dikota Hims, Suriah. Saudaranya menceritakan bahwa ketika demonstrasi djalan-jalan sedang berlangsung telah terjadi tembakan-tembakan kearah atas gedung-gedung dan saya berada diluar gedung flat. Saudara saya keluar untuk mencari saya. Ketika beliau telah melihat saya, segera memanggil saya untuk segera masuk flat. Namun tiba-tiba ketika berbalik menuju flat lagi beliau telah terkena tembakan pada sasaran jantung hati beliau. Dan beliau-pun segera meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilahi raji’un. Saudaranya itu mengatakan bahwa Khutbah Jum’ah yang telah disampaikan Huzur pada tanggal 1 April 2011 telah dipahami betul dan tidak ada tujuan ikut demonstrasi pada waktu itu. Beliau keluar hanya untuk mencari saya dan akhirnya beliau terkena sasaran peluru dan meninggal dunia. Beliau baiat masuk Jemaat Ahmadiyah pada umur 31 tahun. Beliau orang yang sangat baik dan peramah. Meninggalkan seorang isteri, seorang putera dan seorang puteri. Sebelum baiat beliau pengikut Shaikh Abdul Hadi Albani yang menda’wakan diri sebagai Mahdi dan katanya Nabi Isa akan turun dimesjid-nya dikota Damasqus. Namun setelah beliau mengenal Jemaat Ahmadiyah dan mendapat penjelasan bahwa Nabi Isa a.s. sudah wafat maka pada tahun 2008 beliau baiat masuk Ahmadiyah.

Jenazah ketiga adalah Muhammad Mustafa Sahib dari Suriah. Beliau sedang rehat (beristirahat) dibagian atas atap rumah beliau setelah menunaikan salat Jum’ah. Dijalan dibawah rumah beliau sedang terjadi demonstrasi. Anak beliau pergi untuk menyaksikan demo itu. Beliau pun keluar untuk menarik anak itu masuk rumah. Namun tiba-tiba beliau telah terkena sasaran tembakan sebutir peluru tepat pada mata beliau sehingga wafat ditempat. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Beliau mengenal Jemaat Ahmadiyah melalui siaran MTA. Setelah menyelidiki kebenaran Ahmadiyah beliau baiat pada tahun 2008. Isteri beliau masih ghair Ahmadi namun mempunyai kesan dan perlakuan baik terhadap Jemaat Ahmadiyah. Semoga Allah Ta’ala memberi taufiq kepada beliau untuk segera menggabungkan diri dengan Jemaat Ahmadiyah. Amin !  Jenazah keempat adalah bernama Luthfur Rahman Shakir Sahib yang meninggal pada tanggal 27 April 2011 setelah mengalami sakit yang cukup lama. Beliau anak pertama dari Mln Abdur Rahman Anwar Sahib yang pernah menjadi private secretary (Sekretaris Pribadi) Hadhrat Khalifatul Masih II r.a. dan Hadhrat Khalifatul Masih III r.h. dan salah seorang anggota permulaan Tahrik Jadid dan beliau seorang waqif zindegi. Luthfur Rahman Shakir Sahib bekerja di Fadli Umar Hospital sebagai dispencer. Beliau pernah mendapat karunia pergi bersama Hadhrat Khalifatul Masih III r.h. ke Afrika dan Eropah. Beliau mempunyai hubungan sangat erat dengan Khilafat dan banyak mengkhidmati penduduk kota Rabwah. Beliau mendapat karunia untuk berkhidmat kepada Hadhrat Amma Jan r.a., Hadhrat Kjhalifatul Masih II r.a. dan Hadhrat Khalifatul Masih III r.h. Semoga Allah Ta’ala menganugerahkan martabat yang tinggi kepada beliau. Amin !

 Penerjemah : Mln. Hasan Basri, Shd.

 (Dari Audio Bahasa Urdu).

 

[1] Mirza Ghulam Ahmad

[2] Terjemahan Allah subhanahu wa taala menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi.

[3] Nisyaani Asmaani, Rukhani Khazain jilid 4 h. 400-401

[4] Kitabul Bariyyah, Ruhani Khazain jilid 13 h. 364

[5] Nisyaani Asmaani, Ruhani Khazain jilid 4 h. 400

[6] Lecture Ludhiana, Ruhani Khazain jilid 20 halaman 249-250

[7] Siaran Langsung Dialog Agama dalam bahasa Arab

[8] www.islamahmadiyya.net

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.