Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad,
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
28 November 2003 di Masjid Baiturrasyid, Hambargh, Jerman
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
]بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضالِّينَ[، آمين.
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
Aurah An-naml ayat 63
Terjemah ayat ini adalah: Atau siapakah yang mengabulkan doa orang yang resah/tak berdaya (dalam kesulitan) pabila dia berdoa pada-Nya dan melenyapkan kesusahan dan Dia menjadikan kalian sebagai waris bumi( khalifah-khalifah-Nya di bumi). Apakah ada sekutu bagi Allah ? Sangat sedikit sekali kalian yang dapat mengambil nasehat.
Ramadhan telah datang dengan membawa berkat-berkatnya yang tak terhingga dan mereka yang dapat karunia memetik faedah dari itu secara hakiki,yakni bangun pada malam-malam hari lalu mengerjakan shalat nafal, mendapat taufik mendengar dares-dares hadis yang diadakan sesudah shalat subuh di beberapa tempat.Mereka yang mendapat taufik berupaya datang ke mesjid untuk melakasanakan shalat lima waktu dengan berjemaah; kemudian mendapat taufik melaksanakan dares/ikut dalam dares Al-Quran dan shalat teraweh pada malam hari dan selain itu mereka sendiri juga satu dua atau tiga kali mendapat taufik untuk menamatkan Al-Quran dan Allah telah menganugerahkan pula taufik melaksanakan puasa. Maka tentu di antara kalian mereka yang melakukan seperti itu /memberikan perhatian penuh pada hal itu dalam ramadhan yang baru lalu itu pasti mungkin merasakan bahwa Ramadhan tiba dan dengan begitu cepat telah pergi dengan meninggalkan berkat-berkatnya.Kelezatan ibadah-ibadah menjadi dua kali lipat.(karenanya)
Dari surat –surat yang datang beragam orang terus menulis, dari itu dapat diketahui bahwa Allah telah menyakinkan akan makrifat dan telah menanamkan keyakinan akan keberadaan wujud-Nya kepada banyak orang-orang. Mudah-mudahan kita tetap mempertahankan berkah-berkah ini. Allah hanya dengan karunia-Nya semata, bukan karena keistimewaan kita telah menganugerahkan taufik pada kita untuk memenuhi wadah kita dengan berkat-berkat-Nya. Kini, wadah-wadah ini jangan sampai menjadi kosong karena ketidak pedulian kita, karena kelemahan kita atau karena kecongkakan kita.
Pada khutbah-khutbah yang lalu saya tengah mengingatkan ke arah doa-doa dan ibadat-ibadat.Kini, tentu siapapun dapat terfikir bahwa tadinya merupakan bulan Ramadhan dan tentu sesuai dengan itu perlu mengingatkan pada topik ibadat-ibadat dan doa-doa. Kini seyogianya ada topik lain yang dimulai. Akan tetapi, topik ini, yakni topik doa-doa merupakan sebuah topik yang bagi orang ahmadi tidak ada cara lain. Oleh karena itu, kembali hari ini saya mengingatkan jemaat bahwa sebagaimana dalam bulan Ramadhan dengan tunduk di hadapan Allah kita semua telah bersama-sama merintih memohon pada Tuhan, demikian pula kini pun dengan penuh antusias seperti itu dan dengan penuh kegembiraan seperti itu kita tunduk memohon di hadapan Allah dan untuk selamanya kita senantiasa tunduk/sujud di hadapan-Nya.Sambil memohon karunia dan kasih sayang-Nya kita senantiasa tunduk kepada-Nya. Dan doa inilah yang merupakan senjata orang-orang yang beriman kepada Hadhrat Masih Mauud a.s.di zaman ini, yang mana selain itu kita sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa. Rasulullah saw mendapat izin untuk mengangkat senjata,tidak lain karena pedang di gunakan untuk melawan beliau. Tetapi pada zaman ini kepada pilihan-Nya Dia telah menganugerahkan hanya senjata doa. Dan Hadhrat Masih Mauud a.s. dengan sangat tegas bersabda berkenaan dengan itu bahwa jihad dengan pedang, tank atau dengan senjata macam apapun adalah mutlak terlarang pada zaman ini dan ini beliau tidak sabdakan dari diri beliau sendiri, tetapi semua ini tengah terjadi sesuai dengan nubuatan-nubuatan Rasulullah saw.
Kini, pada zaman ini jika kemenangan akan diraih , kemenangan Islam akan dapat terealisasi,maka sejalan dengan pemaparan argumentasi-argumentasi ,hanya dengan doalah semuanya akan dapat diraih. Dan ini merupakan senjata yang pada zaman ini kecuali pada jemaat Ahmadiyah senjata ini tidak ada dalam agama manapun dan tidak pula dalam mazhab manapun. Jadi, kita adalah merupakan orang yang bernasib mujur yang dengan perantaraan Hadhrat Masih Mauud a.s.senjata itu telah Dia anugerahkan pada kita, yang pada saat ini senjata itu tidak ada pada siapapun. Jadi pabila ini merupakan sebuah senjata dan merupakan satu-satunya senjata, yang sama sekali tidak ada pada siapaun pada saat ini, maka untuk melihat hari kemenangan kita, bagaimana bisa kita menganggap itu kurang penting,bagaimana bisa kurang perhatian diberikan ke arah itu. Kita bukanlah seperti orang-orang non agama, dan karena itu tentu kita tidak dapat mengatakan bahwa apakah pernah dengan doa-doa dunia itu ditaklukkan, apakah pernah dengan menggoyangkan lidah/komat kamit faedah-faedah/keuntungan-keuntungan dapat diraih ? Kita mengatakan ini,bahkan seyogianya inilah jawaban kita, yaitu, ya, memang,pabila bibir digerakkan untuk menyebut nama Tuhan, pabila suaru hati keluar dengan perantaraan (suara yang keluar dari ) bibir dan dimohon pertolongan kepada Allah, maka tidak hanya diraih keuntungan-keuntungan /faedah-faedah dunia dan agama, bahkan mereka orang-orang yang bertabrakan dengan orang yang seperti itu , orang-orang yang menyusahkan kekasih –kekasih Allah seperti itu, baik mereka merupakan individu-individu ataupun dalam bentuk pemerintah –pemerintah, itu pun akan berkeping-keping hancur binasa. Tuhan kita adalah Tuhan yang berdiri sendiri Maha luhur keagungan-Nya,merupakan Tuhan pemilik segenap kekuatan, merupakan sandaran yang Mahakuat yang barangsiapa yang melekatkandiri /medekap-Nya maka Dia menjadi tempat perlindungannya. Dia merupakan sandaran sedemikian rupa yang untuk melekatkan kita dengan-Nya, untuk melindungi kita Dia terus menerus memanggil kita bahwa hai hamba-Ku,dengan tulus datanglah kepada-Ku, carilah perlindungan dalam perlindungan-Ku, selembar rambut pun rambutmu musuh tidak akan dapat rontokkan. Maka pabila Tuhan kita ,Tuhan kita yang sangat kita cintai sedemikian rupa meyakinkan pada kita maka bagaimana kita mengabaikan topik memanjatkan doa pada-Nya, memohon pada-Nya dan topik tunduk memohon pada-Nya. Jemaat Ahmadiyah jelas sambil melihat kondisi-kondisi dunia perlu lebih dari sebelumnya lebih cenderung /khusyuk pada Tuhan. Allah dalam ayat yang saya telah bacakan telah berfirman bahwa Saya mendengar doa orang yang tak berdaya/dalam kesulitan dan mengabulkan doa hati yang gelisah. Dari segi itu perlu sebanyak-banyak memanjatkan doa. Dan ini hanya untuk kita bahwa maksud doa orang yang resah tak berdaya dalam kesulitan tidak hanya sekedar resah, bahkan orang yang semua jalannya terputus/tertutup. Maka pada saat ini hanya Jemaat Ahmadiyah -lah yang tidak ada untuk /tujuan dunia dan tidak ada memiliki jalan. (Kita ) tinggal dalam masyarakat, karena itu tatkala kesulitan-kesulitan itu tiba maka siapapun aparat pemerintah yang berwenang dan memiliki berbagai sarana prasarana kita pasti mengimformasikan /menyampaikan pada mereka,tetapi kita tidak pernah menjadikan mereka tuhan atau mempertuhankan mereka. Sebab, Tuhan kita, Tuhan kita yang hidup memberitahukan pada kita bahwa kapan kalian perlu Saya,bahkan setiap saat tatkala kalian dalam keadaan aman,meskipun secara lahiriah dalam keadaan aman sekalipun panggillah Saya dengan penuh keyakinan bahwa Saya adalah penopang orang yang tidak memiliki penopang, Saya mendengarkan doa-doa mereka, maka untuk memberikan pertolongan kalian senantiasa akan mendapatkan Saya berada di hadapan kalian. Tetapi seyogianya doa itu dipanjatkan dengan sedemikian resah sehingga kondisinyapun juga mengindikasikan bahwa : Semua alasan /sarana hilang lenyap, yang tersisa hanya Tuhan Yang Maha pemberi,maka lihatlah bagaimana Tuhan menjauhkan kesusahan kalian. Kalianpun akan selamat dari pemimpin-pemimpin yang zalim, akan selamat/bebas dari mulla-mulla yang zalim dan dari pemerintahan-pemerintahan yang zalim pun kalian akan selamat. Tetapi tidak hanya cukup dengan tangis dan rintihan, bahkan sebagaimana bersabda, seyogianya ada rasa resah dan gelisah dan seyogianya dengan keyakinan bahwa sumber dari segenap kekuatan adalah Zat Tuhan. Dan serangan bumi tidak akan dapat merugikan kita seandainya ada ikatan kita dengan Tuhan.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:
Di suatu tempat Tuhan di dalam Al-Quran telah menyatakan tanda-tanda pengenalan-Nya bahwa Tuhan-mu adalah Tuhan yang mendengar doa orang yang tidak berdaya, sebagaimana Dia berfirman:
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ –Nah, pabila Tuhan menyatakan bahwa pengabulan doa merupakan tanda keberadaan wujud-Nya maka bagaimana bisa orang yang berakal dan memiliki rasa malu dapat menyangka bahwa dengan berdoa tidak ada dengan jelas tanda-tanda pengabulan dan hanya merupakan perkara formalitas semata yang di dalamnya sama sekali tidak ada keruhanian/fakta. Menurut saya sikap orang yang tidak mengenal tatakerama seperti itu tidak akan pernah dilakukan oleh orang yang benar keimanannya.Padahal Allah Yang Maha agung berfirman bahwa sebagaimana dengan merenungkan sifat-sifat langit dan bumi dapat dikenal Tuhan yang benar, demikian pula dengan melihat pengabulan doa timbul keyakinan pada Tuhan. Ayyamushulah hal. 30
Dalam kalam Tuhan kata mudhthar maksudnya ialah orang yang terjerumus dalam penderitaan, yang mengalami kesusahan hanya karena sebagai cobaan,bukan sebagai hukuman;tetapi orang yang karena sebagai hukuman dia mengalami penderitaan,maka dia bukanlah merupakan penyempurnaan ayat ini/ayat itu tidak mengacu padanya. Kalau tidak, pasti doa-doa kaum Nuh, kaum Luth dan kaum Firaun dikabulkan,namun tidak terjadi seperti itu dan tangan Tuhan telah menghancurkan bangsa-bangsa itu.” Dafiul bala’ hal 11
Jadi, pada saat ini di dalam Jemaat Ahmadiyah lah yang selaras sesuai dengan definisi Hadhrat Masih Mauud a.s. sebagai yang mudhthar– yang sedang menderita/tak berdaya. Di sejumlah negara seberapa ditimpakan kerugian kepada Jemaat dan kepada individu warga Jemaat, yakni warga Jemaat tidak dapat menzahirkan keyakinan mereka secara terbuka/gamblang. Kita mengatakan bahwa kami mengimani Tuhan Yang Esa, mempercayai satu Tuhan, memegang teguh agama khatamulanbiya/semulia-mulia nabi. Para penentang mengatakan bahwa kalian ini berdusta. Camkanlah,Rasulullah saw sendiri tidak dapat mengetahui apa yang ada dalam hati seseorang dan tidak dapat mengatahui.Namun para mulla itu ,para pemerintah itu mulai mengetahui akan hati orang-orang. Maka kalau begitu siapa yang mengingkari khatamunnubuat ? Nah, kalau sudah demikian,maka orang-orang inilah yang mengingkari khatamunnubuat (Rasulullah saw sebagai kahtamunnubuat/termulia) yang mana mulut mereka sendiri tidak mengatakan ini,tetapi mereka mengatakan dengan amal mereka sendiri bahwa Rasulullah sw tidak mengetahui akan keadaan hati orang; tetapi- nauzubillah- kami /mereka lebih unggul dari beliau saw, sebab kami/mereka mengetahui akan kondisi hati orang semuanya. Mereka ini melihat juga akan nasib buruk rekan-rekan mereka,tetapi tetap saja rasa tidak mengenal malu dan kepala batu mereka tidak ada batasnya, tidak ada pengaruhnya.
Pada permulaan sebagaimana berkenaan dengan doa saya telah katakan bahwa doa merupakan tidur dan bangunnya kita/segala-galanya untuk kita, hanya pada doalah kita yakin sepenuhnya, selain itu kehidupan kita tidak ada artinya apa-apa. Dari Rabwah dan dari Pakistan juga,bahkan dari berbagai tempat banyak surat-surat yang di dalamnya mereka menyatakan gejolak hati mereka bahwa kapan dengan khilafat secara langsung, arti secara langsung dalam arti tampa perantara kami dapat temu wicara . Dengan perantara MTA , dengan karunia Allah secara langsung terdapat sarana untuk melihat dan mendengar ,tetapi semua ini adalah sepihak. Kapan tercipta kondisi bebas tatkala perjumpaan diantara dua belah pihak dapat terealisasi, kapan kami dengan bebas berdiri di pasar-pasar dapat menzahirkan kecintaan kami pada Allah dan Rasul supaya orang-orang mengetahui bahwa kamilah merupakan orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya . Kapan undang-undang negara timbul kekamampuan untuk memenuhi tuntutan keadilan . Maka jawaban saya tentu adalah bahwa sebagaimana dari sejak seratus tahun Allah-lah yang terus melindungi kita ,memudahkan kesulitan-kesulitan kita ,hari inipun Dia-lah Tuhan yang menjauhkan kedukaan-kedukaan itu,insya-allah. Kendatipun secara lahiriah perkara yang nampak tidak mungkin, hanya dan hanya dengan karunia Allah hal yang tidak mungkin itu menjadi mungkin. Dan- insyaallah -akan menjadi kenyataan. Firaun-firaun besar datang dan berlalu, tetapi Jemaat Ilahi terus maju dan bertambah maju. Namun dengan syarat kita tunduk di hadapan Allah sebagai seorang yang resah dan gelisah. Karena sebagaimana di dalam Ramadhan kita mendapat taufik untuk berdoa, tegakkanlah standar itu maka tidak ada sesuatu yang akan dapat bertahan di hadapan kita/menghalangi kita. Banyak sekali dari luar orang-orang yang pergi ke Rabwah memberitahukan dan menulis bahwa dalam bulan Ramadhan dengan karunia Allah (tempat-tempat ibadah) penuh dengan orang-orang yang menjalankan ibadah. Dan inilah kondisi yang terjadi di setiap tempat di dunia,disinipun kalian telah menyaksikan itu. Nah, jika pengaturan upaya meramaikan mesjid-mesjid terus berjalan maka tidak akan timbul kemalasan di dalamnya. Kini tidak hanya di Rabwah, bahkan dimanapun orang-orang ahmadi berdomisili mereka tetap berupaya meramaikan mesjid-mesjid dan mesjid-mesjid kita akan mulai menjadi sempit. Orang yang hadir akan sedemikian banyak sehingga setiap anak,setiap yang tua akan menuju ke mesjid pada saat waktu-waktu shalat tiba. Apabila kondisi ini yang terjadi maka Allah-pun akan benar-benar mendengar doa-doa kita. Demikian pula perempuan – perempuan di rumah-rumah berilah perhatian secara khusus terhadap shalat-shalat dan ibadat,maka lihatlah –insyaallah- bagaimana Allah datang memberikan pertolongan. Demikian pula pabila kita semua bersatu berdoa, tunduk/sujud di hadapan Tuhan, mulai berupaya melaksanakan ibadat, maka misalnya adalah seperti aliran air sungai deras yang mengalir lewat dari jalan-jalan pegunungan dimana terdapat permukaan sungai yang sempit,yakni pabila air ini lewat maka batu-batu yang menghambat di jalan pun dipecahkannya dan terkadang itu dibawanya hanyut dan penghambat-penghambat yang besarpun dihancurkannya. Sedemikian rupa cepatnya sehingga tidak ada yang dapat bertahan di hadapannya. Jadi pabila semua bersatu berdoa, bersatu semua memanjatkan doa,maka akan terjadi suatu aliran ke suatu arah seperti air sungai itu yang akan menjadikan seperti sampahyang hancur apapun yang menghalang di hadapannya . Tetapi syaratnya dengan penuh keteguhan dan secara teratur perhatian tertuju ke arah itu. Sesudah lewat ramadhan kita jangan sampai lemah, mesjid-mesjid kita jangan nampak sampai kosong.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersadba: Ingatlah, Tuhan adalah wujud Yang Maha berdiri sendiri . Selama tidak berkali-kali dan dengan penuh keresahan doa dipanjatkan Dia tidak menghiraukannya.Cermatilah jika istri dan anak seseorang sakit atau seseorang dihadapkan pada pengadilan yang berbahaya maka untuk hal-hal itu betapa dia menjadi sedemikan merasa resah. Jadi dalam doapun selama kondisi resah itu tidak tercipta maka sampai pada saat itu tidak ada pengaruhnya dan itu merupakan pekerjaan yang sia-sia. Untuk pengabulan doa rasa resah merupakan sebuah syarat أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ
Al-Hakam jilid 12 nomer 16 tanggal2 Maret 1902 hal 5
Kemudian bersabda:
Syarat kedua untuk pengabulan doa ialah untuk siapa manusia memanjatkan doa seyogianya di dalamnya terdapat rasa resah dan gelisah.
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ .
Al-Hakam jilid 5 nomer 32 tanggal 31 Maret 1909 hal 13
Nah, untuk Jemaat pun jika keperihan/rasa iba kalian akan ciptakan maka –insyaallah-doa-doapun akan dikabulkan. Semoga Allah menganugerahkan taufik pada untuk berdoa dengan penuh keresahan seperti ini untuk urusan pribadi kita dan untuk kemajuan Jemaat juga. Sebagaimana kita lakukan untuk diri kita sendiri dan terus kita lakukan dalam bulan ramadhan. Jadi saya berkali-kali mengingatkan pada kalian ke arah ini dan akan terus mengingatkan bahwa sebagaimana kalian dengan penuh perhatian menambah keramaian mesjid kalian dalam bulan ramadhan dan menghiasi rumah-rumah kalian dengan ibadah, kinipun berjanjilah untuk tetap menjalankan seperti itu. Kita tidak akan melakukan qadhai umri (–sembahyang empat rekaat untuk melakukan penebusan pada saat jumaatulwida ) seperti orang-orang yang tidak mengimani Hadhrat Masih Mauud a.s.,yakni setelah ramadhan berlalu lalu libur dan kini jika bulan depan /tahun depan bulan ramadhan tiba maka kita akan lihat saja nanti , lipatkan saja tempat shalat lalu simpan di lemari –lemari, Al-Quran dibungkus dengan kain-kain yang disulam gambar bunga-bunga lalu disimpan di tempat-tempat penyimpanan. Tidak,bahkan dengan terpatri rasa takut di benak kita pada Allah, kita akan mengamalkan hadis-hadis itu.
Hadhrat Abu Musa Asy’ari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Perumpamaan orang yang berzikir pada Tuhan dan tidak berzikir pada Tuhan adalah seperti orang yang hidup dan mati. Yakni bagi yang berzikir itu adalah orang yang hidup dan yang tidak melakukan zikir adalah mati.
Kemudian bersumber dari hadis Muslim bahwa Rasulullah sw bersadba: Rumah yang di dalamnya dilakukan zikir pada Tuhan dan rumah yang di dalamnya tidak dilakukjan zikir permisalannya adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati. Bukhari kitabuddakwat bab fadhlu dzikrullah taalla.muslim kitabushalat bab istijabi shalatinnafilah wa juwaazuhu fil masjid
Kemudian tertera sebuah hadis yang disabdakan oleh Rasulullah saw : Saya memerintahkan padamu bahwa ingatlah Allah sebanyak-banyaknya dan perumpamaan/misal zikir itu anggaplah sedemikian rupa sebagaimana seorang yang dikejar oleh musuhnya sedemikian kencangnya sehingga orang tadi berlari-lari mengambil perlindungan di benteng yang kuat dan dia terhindar dari penangkapan musuh. Demikian pula seorang hamba tidak dapat selamat dari syaitan tetapi dia dapat selamat dengan sandaran mengingat Tuhan.” Jami’ tirmidzi
Nah, lihatlah hadis ini, yang mana ini memperdengarkan habar suka kepada kita bahwa dengan berzikir kalian akan datang dalam perlindungan Allah dan kalian akan melindungi diri kalian dalam benteng yang kuat Sebagaimana banyak sekali orang-orang telah merasakan juga dalam bulan ramadhan dan mereka pun menzahirkan akan hal itu . Sebagaimana setelah berdoa terasakan oleh kita bahwa kita sampai pada benteng yang kuat, maka disanapun ingatlah bahwa kapan kalian menunjukkan kemalasan dalam beribadat pada Tuhan, mulai memperlihatkan ketidak pedulian untuk berzikir padaTuhan, maka musuh akan kembali melakukan penyerangan, syaitan kembali akan mulai melakukan penyerangan. Oleh karena itu di dalam benteng ini untuk kalian secara terus menerus perlu doa-doa dan ibadat-ibadat. Kini kita akan terus menerus memanjatkan doa-doa, akan terus menerus melakukan ibadat-ibadat baru kita akan dapat tinggal di benteng yang kuat itu. Perlu memohon pertolongan pada Allah Di dalam itu jangan seyogianya terdapat kelemahan Sambil memohon pertolongan pada Allah, sambil memohon karunia-Nya kini dengan teratur kita senantiasa tegak di dalamnya yang mana dalam ramadhan kita telah mengalaminya dan kita merasakan lezatnya.
Hadhrat Abu Dzar meriwayatkan bahwa pada suatu saat Rasulullah saw bersabda: Allah berfirman bahwa barangsiapa yang melakukan kebaikan maka saya akan menganugerahinya ganjaran sepuluh kali lipat, bahkan lebih dari itu ganjaran saya akan berikan padanya. Namun,jika dia melakukan keburukan, maka saya akan menghukumnya sesuai dengan keburukan itu atau saya akan memaafkannya. Dan barangsiapa dekat dengan Saya satu jengkal maka saya akan dekat satu yar padanya dan barangsiapa yang dekat dengan saya satu yar maka saya dekat padanya dua yar. Dan barangsiapa yang jalan kepada Saya maka saya akan pergi padanya dengan berlari-lari. Jika ada seorang datang pada-Ku dengan membawa dosa sepenuh dunia ini dengan syarat dia tidak menyekutukan Saya dengan siapapaun maka Saya sebesar/sebanyak itulah akan memperlakukannya dengan pengampunan dan sifat pemaaf dan Saya akan memaafkannya. Muslim Kitabudzdzikir bab fadhludzikir waddua’.
Jadi Allah membujuk kita bahwa demikianlah saya memaafkan. Kini bukanlah artinya bahwa mohonlah maaf berkali-kali lalu berkali-kali mengerjakan pekerjaan- pekerjaan yang salah dan terus melakukan pembangkangan kepada Saya. Jadi diantara kita mereka yang dengan mengambil faedah dari bulan Ramadhan ini telah mengambil faedah dari pengampunan dan magfirat Tuhan dan Allah telah membuka pintu-pintu karunia padanya ,maka kini merupakan tugas kita bahwa dengan memohon karunia-karunia-Nya dengan teratur dan dengan disiplin seperti itulah sambil tunduk kepada-Nya jangan kita membiarkan pintu ampunan dan magfirah itu tertutup. Semoga senantiasa pintu-pintu Allah terbuka bagi kita dan jangan karena kelemahan kita tahapan-tahapan jenjang-jenjang keruhanian yang kian mendekat dengan kita jangan-jangan kembali jauh dengan kita.Jangan-jangan kita berhenti karena lelah di jalan.Semoga Allah senantiasa memberikan taufik pada kita bahwa sebagaimana hak seyogianya beribadah seperti itulah kita terus menjalankan ibadat.
Hadhrat Umar bin Absah meriwayatkan bahwa beliau mendengarkan Rasulullah saw bersabda: Tuhan (kita) pada pertengahan malam menjadi sangat dekat dengan hamba-hamba. Jadi andaikata kamu pada saat itu bisa menjadi orang-orang yang berzikir maka jadilah kamu menjadi orang yang berzikir.” Sunan attirmizi kitabuddakwat
Jadi pada hari-hari Ramadhan dengan karunia Allah telah menjadi kebiasaan bagi kita bangun tengah malam melakukan shalat tahajjud dan shalat nafal. Jika kita menjadikan sebagai kebiasaan yang disiplin dan tetap meneruskannya maka sesuai dengan hadis itu kita akan menjadi dekat dengan Allah. Dan maksud dekat dengan Allah adalah bahwa kalian telah mencapai segala sesuatunya .
Nah, dengan doa-doa ada suatu hal,yakni doa –doa dengan ibadat-ibadat dan hari jumaah pun ada sebuah hubungan/ikatan yang khas. Pada hari itu Tuhan meletakkan suatu saat dimana doa-doa hamba didengar dan kemudian masa itu merupakan masa/era zaman Hadhrat Masih Mauud a.s.kemudian kebangkitan kedua kali Islam mempunyai ikatan yang khas dengan Hadhrat Masih mauud a.s. Jadi hari Jumaah pun seyogianya kita harus rayakan dengan baik. Sejumlah doa-doa yang serupa ini , doa-doa jemaat dari segi itu juga secara khusus seyogianya kita memberikan perhatian ke arah itu. Untuk shalat- shalat nafal juga seyogianya setiap individu bangun melakukannya( shalat malam) Dan setiap laki-laki harus pergi ke mesjid untuk melakukan shalat jumaah, dan seyogianya berupaya juga sehingga mesjid-mesjid ramai dengan orang-orang yang meramaikan jumaah-jumaah sedemikian rupa seolah-olah itu layaknya bulan Ramadhan.
Sebagaimana tertera dalam sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Abu Hurairah r.a. bahwa Rasululalh saw bersadba: Di dalam hari Jumaah terdapat suatu saat dimana seorang muslim apapun kebaikan yang dia minta Allah akan menganugerahkannya dan saat itupun sangat singkat.Hawalah
Nah, seyogianya setiap saat perhatian diarahkan pada doa. Tidak diketahui kapan saat itu tiba yang merupakan saat pengabulan doa. Nah, kalbu-kalbu yang resah tak berdaya yang kondisi/keadaan mereka menzahirkan gejolak hati mereka,di Pakistan dan berbagai tempat saya katakan bahwa tingkatkanlah keramaian hari-hari jumaah.zahirkanlah gejolak hati kalian di hadapan Tuhan. Dan pabila dengan penuh keyakinan kita memohon pada-Nya dan dan terus memohon pada-Nya, maka Dia-lah sesuai dengan janji-Nya akan mendengarkan juga dan juga akan memenuhi keperluan-keperluan kalian dan akan mengabulkan doa-doa kalian dan akan menciptakan kemudhan-kemudahan. Insyaallah.
Hadhrat Abdullah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersadba: Senantiasalah memohon karunia-Nya, sebab Allah menyukai pabila dimohon pada-Nya dan ibadat terbaik adalah menunggu kelapangan/kemudahan.
Nah, Allah menyukai pabila dimohon pada-Nya ,tetapi orang yang memohon jangan pernah menjadi lelah, jangan menampakkan ketidak sabaran;sebab, sebagaimana saya telah sebutkan sebelumnya bahwa jika kita terperangkap maka perjalanan harus memulai dari awal. Jadi, Allah dalam beragam corak juga terus menerus memperlihatkan beragam pemandangan -pemandangan pengabulan doa-doa. Nah Allah memperlihatkan semuanya ini adalah untuk meneguhkan hati kita dan untuk menghibur kita bahwa jika Tuhan karena doa dapat mengerjakan pekerjaan sebagaimana yang kita telah saksikan bahwa Tuhan seiring dengan mengabulkan doa-doa kita Dia telah menganugerahkan taufik pada kita untuk menyampaikan pekerjaan-pekerjaan itu pada titik kesempurnaannya dan meraihnya. Jadi , di dalam diri Tuhan itupun terdapat kekuatan juga bahwa ini yang secara lahiriah nampak sulit dan nampak merupakan pekerjaan yang sangat sulit itupun Dia akan lakukan. Oleh katena itu senantiasalah berdoa dengan semangat dan kesabaran dan janganlah lelah dan bosan dalam berdoa.
Bersumber dari Hadhrat Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda: Doa adalah sumsum ibadah.
Bersumber dari Hadhrat Ibni Umar bahwa Rasulullah saw bersabda: Doa juga dapat memberikan faedah melindungi dari musibah yang telah turun dan melindungi dari musibah yang terkait dengan musibah yang belum turun. Hai hamba-hamba Allah ! Tanamkanlah kebiasaan berdoa.
Jadi sesuai dengan hadis-hadis ini seyogianya kita banyak-banyak menaruh perhatian pada doa. Semoga Allah melindungi kita dari segala duka, nestapa dan musibah, baik secara pribadi maupun secara berjemaat. Semoga Allah secepatnya menjauhkan segenap musibah yang tengah kita lalui sekarang ini,jangan lagi memasukkan kita dalam ujian dan cobaan , melindungi kita dari segenap keburukan. Semoga Allah menganugerahkan pada kita kemenangan secepatnya diatas segenap penentang . Tetapi kita seyogianya menanamkan rasa resah dalam doa /iba dalam diri kita dan kondisi inipun hanya dapat diperoleh dengan karunia Allah,dengan karunia Allah-lah itu dapat diraih.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersadba: Jika hamba-Ku bertanya kepadaku berkenaan dengan Aku bahwa dimana Dia, maka katakanlah pada mereka bahwa Dia adalah sangat dekat denganmu Saya mendengar doa orang yang berdoa. Oleh karena itu carilah/upayakanlah pertemuan dengan Saya melalui doa dan berimanlah kepada Saya supaya kamu meraih kesuksesan. Laporan Jalsah salanah A’zham mazhab besar hal.139 rwefrensi Hadhrat Muslih mauud a.s. jilid I hal. 648
Jadi, kita niscaya akan menjadi orang yang bernasib malang jika kita tidak yakin pada firman Tuhan. Dan merupakan hal yang tidak meyakinkan jika kita meskipun firman-Nya ada , namun kita tidak mencari kedekatan-Nya ,tidak mencari-Nya. Dan karunia yang Allah anugerahkan pada kita pada bulan Ramadhan itu kita lupakan dan lalu menunjukkan kelemahan iman kita. Semoga Allah jangan menciptakan orang yang memiliki sikap seperti itu diantara kita,bahkan hari demi hari keimanan kita menjadi lebih maju dan nampak pemandangan penambahan, dan setiap hari baru yang tiba, terbukti bagi kita sebagai hari yang membawa kita pada kedekatan pada Tuhan. Dan sebagai rasa syukur bahwa Allah menganugerahkan karunia ramadhan pada kita dan kita pun terus tunduk melakukan ibadah pada-Nya dan juga menjadi orang yang senantiasa mengajukan permasaalahan kita di hadapan Tuhan.
Beliau menambahkan:
“Perlu diingat bahwa Allah telah mewajibkan atas orang-orang Islam dalam kitab suci-Nya untuk berdoa dan ada empat sebab kenapa itu diwajibkan:
Pertama, adalah supaya pada setiap saat dan dalam setiap kondisi setelah (perhatian) mereka kembali pada Tuhan, mereka meraih keteguhan pada tauhid Ilahi,sebab memohon pada Allah merupakan sebuah pengakuan/pernyataan bahwa hanya Allah-lah yang memberikan hasil semua tujuan /maksud.
Kedua,supaya pada saat doa-doa itu terkabul dan maksud-maksud mereka tercapai iman mereka menjadi kokoh.
Ketiga,jika dalam corak lain anugerah Ilahi itu ada, maka ilmu dan hikmah menjadi bertambah.
Keempat,jika pengabulan doa itu dijanjikan melalui ilham dan ru’ya lalu seperti itu juga sempurnannya maka makrifat Ilahi semakin bertambah maju,Dan dari makrifat itu akan tumbuh keyakinan dan dari keyakinan tumbuh kecintaan, dan dari kecintaan manusia akan meraih karunia pemutusan hubungan dengan segenap dosa dan dengan segenap selain Allah yang merupakan buah keselamatan hakiki. ayyaamushulah hal. 12-13
Kemudian beliau bersabda: Tidak ada nabi yang datang yang tidak mengajarkan ajaran doa. Doa merupakan sebuah benda yang menciptakan jalinan diantara ‘ubudiyyat dan rububiat- penghambaan/itaat ibadat dan pemeliharaan “(Yakni menciptakan sebuah ikatan antara hamba dan Tuhan) Melangkah di jalan inipun merupakan hal yang sangat sulit. Tetapi bagi yang melangkah kemudian doa merupakan sebuah perantara yang yang memudahkan semua kesulitan-kesulitan. …..Pabila manusia terus menerus memanjatkan doa ke hadirat Tuhan maka dia akan menjadi manusia yang lain dan setelah kekotoran-kekotoran keruhaniannya menjadi jauh maka dia mendapatkan kebahagiaan dan ketenteraman; dan setelah terpisah dari segenap riya dan pamer maka segenap kesulitan yang terlahir dalam jalannya itu akan dapat dia hadapi. Derita-derita yang demi untuk Tuhan orang lain tidak dapat menahannya dan tidak dapat melakukannya -hanya semata-mata supaya Tuhan menjadi redha -mereka menahannya. Baru Tuhan yang merupakan Tuhan yang Maha rahman dan Rahim dan merupakan perwujudan rahmat mulai mengarahkan pandangan-Nya padanya dan merubah segenap kekotoran dan kesedihannya dengan kebahagiaan. Al-Hakam jilid 5 no. 17 tanggal 10 Mei 1901 hal.3-4 Tafsir hadfhrat Masih Mauud a.s. jilid I hal.252
` Kemudian beliau bersabda: Doa merupakan bukti yang luar biasa akan keberadaan wujud Tuhan. Sesuai dengan itu Tuhan di suatu tempat berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ – Yakni pabila hamba-hamba-Ku bertanya padamu bahwa Tuhan itu dimana, maka apa buktinya, maka katakanlah bahwa dia adalah sangat dekat. Dan buktinya adalah apabila ada orang yang berdoa memanggil Saya, maka Saya menjawabnya. Jawaban ini terkadang dengan ru’ya shalehah/yang benar ini didapat dan terkadang dengan perantaraan ilham dan kasyaf dan selain itu dengan perantaraan doa-doa lahir kekuasaan-kekuasaan dan kekuatan-kekuatan Tuhan dan dapat diketahui bahwa Dia Maha kuasa pabila Dia memudahkan kesulitan-kesulitan. Walhasil doa merupakan kekayaan dan kekuatan besar dan di dalam Al-Quran di setiap tempat mendorong kita untuk melakukannya dan Dia juga membertahukan akan kondisi orang-orang yang dengan perantaraan doa –doa mereka mendapat najat/keselamatan dari kesulitan-kesulitannya. Akar kehidupan para nabi dan perantara hakiki kesuksesan-kesuksesan mereka adalah doa ini. Jadi saya menasehatkan bahwa demi untuk menambahkan keteguhan iman dan kekuatan amaliah sibukkanlah diri dalam berdoa. Dengan perantaraan doa-doa akan terjadi sebuah perubahan yang dengan karunia Allah akan tercipta khatmah bil khair/hasil akhir yang baik. Al-Hakam jilid 9 no. 2 tanggal 17 Jauniari 1905 hal.3 Tafsir Hadhrat Masih Mauud a.s. jilid I hal.651
Jadi, sebagaimana saya telah katakan bahwa kemajuan peribadi dan kemajuan secara Jemaat/mengelompok juga adalah bergantung pada doa. Oleh karena itu jangan pernah malas dalam berdoa. Semoga Allah menganugerahi taufik pada kita supaya sesuai sabda Hadhrat Masih Mauud a.s. kita terus berdoa dan iman kitapun kita terus tingkatkan dan amal kitapun sedemikian rupa kita bentuk sehingga Tuhan menjadi redha karennya. Jangan sampai karena ego kita pribadi menjauhkan kita dari ketakwaan. Dan ketakwaan sejati adalah lahir dengan memohon pertolongan dari Tuhan dan dengan memperlihatkan kerendahan hati.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:
“ Apabila hamba-Ku bertanya tentang Aku,(memohon pada-Ku) maka Saya adalah sangat dekat. Saya mengabulkan doa orang yang menyeru pabila dia menyeru Saya. Sejumlah orang-orang ragu pada keberadaan Zat-Nya. Nah, tanda keberadaan wujud Saya ialah, serulah Saya dan mintalah pada Saya ,maka Saya akan memanggil kamu, akan menjawab kamu dan akan mengingat kamu. Jika kalian mengatakan bahwa kami memanggil,namun Dia tidak menjawab,maka lihatlah,kalian -seperti layaknya –orang yang berdiri di suatu tempat yang jauh lalu memanggil orang yang sedemikian jauh dari kalian sementara di telinga kalian ada sesuatu yang kurang/cacat. Orang itu- jelas setelah mendengar suaramu Dia akan memberikan jawaban atas panggilanmu. Akan tetapi, jika dia menjawab dari jauh, maka kamu karena tuli tidak akan dapat mendengarnya. Maka sejalan dengan terus menjauhnya hijab diantara kamu dan kejauhan itu, maka kamu pasti akan mendengar suara itu. Mulai dari sejak penciptaan dunia bukti akan hal itu terus menerus ada bahwa Dia terus berbicara dengan hamba-hamba pilihan-Nya . Andaikata tidak seperti itu maka lama kelamaan (keyakinan akan hal adanya wujud-Nya) ini menjadi sama sekali hilang bahwa wujud-Nya itu ada. Jadi, jalan yang paling luar biasa bukti keberadaan wujud Tuhan bahwa kita mendengar suara-Nya atau dapat memandang-Nya dan mendengar akan pembicaraan melalui wahyu-Nya. Jadi dewasa ini pembicaraan merupakan ganti dari pemandangan/memandang wajah-Nya. Atau berbicara atau melihat. Ya, selama diantara orang yang memohon terdapat penghalang / hijab,maka sampai pada saat itu kita tidak akan bisa mendengar. Pabila penghalang yang ada di tengah-tengah itu hilang, maka suara-Nya akan terdengar.
Jadi, inilah berbagai surat-surat yang terus kita terima. Dari itu sedemikian rupa kesan diperoleh sehingga dengan karunia Tuhan di dalam bulan Ramadhan banyak sekali pada diri warga Jemaat- sebagaimana saya telah katakan -tercipta keyakinan yang dalam pada wujud Tuhan. Banyak sekali penghalang-penghalang/hijab-hijab( diantara mereka dengan Tuhan) mulai bergeser, tetapi kini masih perlu ketekunan untuk meraih makrifat yang hakiki. Untuk mengangkat hijab itu secara sempurna sebagaimana Hadhrat Masih Mauud a,s, bersabda bahwa perlu secara teratur menaruh perhatian pada ibadat sebagaimana pada bulan Ramadhan semua perhatian kita semua tertuju ke arah itu. Maka , seberapa banyak terlahir orang-orang di dalam Jemaat yang memanjatkan doa-doa sebanyak itulah setandar keruhanian Jemaat menjadi tinggi dan ini akan terus berkembang. Khalifah pada zaman anda pun akan terus menerus mendapat pertolongan dari doa-doa kalian. Dan pabila keduanya ini menyatu lalu membentuk sebuah aliran yang deras maka- insyaallah -pintu-pintu kemenanganpun akan terus terbuka. Jadi senjata kita adalah doa-doa ini, yang dengan perantaraannya kita akan meraih kemenangan. Insyallah ,semoga Allah mengaugerahkan taufik pada kita untuk meraih standar ini secepatnya.
Qamaruddin Shahid