Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad,
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
7 November 2003 di Masjid Baiturrasyid, Hambargh, Jerman
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
]بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضالِّينَ[، آمين.
Matsalulla…..wasi’un ‘aliim Surah Baqarah 261
Hari ini sesuai dengan tradisi dan peraturan, akan diumumkan tahun baru Tahrik Jadid, tetapi sebelumnya saya akan menyampaikan beberapa hal.
Di dalam Al-Quran ,Allah swt dengan beragam cara/metode telah mendorong orang-orang mu’min untuk membelanjakan harta mereka di jalan-Nya dan Dia mendorong serta memberitahukan pula akan cara-caranya. Di suatu kalimat Dia berfirman belanjakanlah di jalan Allah, ini lebih baik bagimu; dan di suatu tempat/kalimat berfirman, jangan karena menahan tanganmu untuk membelanjakan harta di jalan Allah kamu memasukkan kehancuran di atas dirimu sendiri;dan terkadang berfirman bahwa dengan membelanjakan harta di jalan Allah kamu secara peribadipun akan terhindar dari kehancuran. Dan jika di dalam diri bangsa terdapat semangat pengorbanan dan bangsa tengah melakukan pengorbanan maka bangsa itu artinya secara keseluruhan mengambil jaminan dari Saya untuk selamat dari kehancuran.
Kemudian berfirman ,belanjakanlah dari penghasilanmu yang bersih supaya di dalamnya tambah lebih beberkah lagi. Belanjakanlah secara diam-diam juga dan juga secara terang-terangan. Perhatikan pulalah orang-orang miskin dan penuhi pulalah keperluan-keperluan mereka; dan berilah perhatian pula pada zakat supaya keperluan-keperluan bangsa/ummatpun menjadi terpenuhi dan keperluan-keperluan orang-orang miskinpun dapat terpenuhi. Dan, tatkala kamu tengah membelanjakan, maka ingatlah bahwa kamu itu tengah melakukan jual beli untuk faedah dirimu sendiri, karena itu jangan pernah sama sekali timbul di dalam hatimu perasan/rasa supaya kamu mendapat pujian. Dan apabila kamu tengah berjual beli sesuatu yang berfaedah maka tentu akal pun juga menyatakan bahwa bagian yang terbaik itu yang digunakan jual beli itu supaya faedahnya/keuntungannya pun di peroleh dalam corak yang terbaik.
Maka dari itu penambahan yang terjadi pada harta itu merupakan suatu hal yang pasti dan,kamu pun akan mendapat ganjaran juga dari kebaikan itu. Oleh karena itu belanjakanlah dari barang-barang yang kamu cintai, dari barang-barang yang kamu cintai belanjakanlah ; dari hartamu yang terbaik belanjakanlah itu. Dan seberapa dalam kondisi lemah,yakni kamu membelanjakan dalam kondisi kurangnya kelapangan dalam hal harta sebanyak itulah ganjaran yang akan diraih.
Nah, bersabda,” Allah memang menganugerahkan kepada setiap orang rahmat dan karunia-karunia-Nya dan akan terus menganugerahkan untuk mereka yang membelanjakan harta di jalan-Nya dan memberikan pengorbanan dijalan-Nya. Dan setiap orang sesuai dengan kondisi imannya mereka membelanjakan; dan setiap orang sesuai dengan martabat iman dan ketakwaannya dia membelanjakan dan dari segi itu tangan para nabi paling terbuka /paling darmawan. Dan dari antara para nabi junjungan kita saw –lah yang paling dermawan. Maka karena itu pada suatu kesempatan beliau bersabda, “ Hati saya menghendaki jika ada emas sebesar gunung Uhud sekalipun maka itu saya akan bagi-bagikan.
Pada suatu kesempatan dan sesudah para nabi, tingkat demi tingkat setiap orang mengambil bagian dalam pekerjaan baik ini dan dia juga mendapatkan ganjarannya dan sesuai dengan itu dia juga membelanjakannya.
Pada suatu kesempatan terfikir dalam hati Hadhrat Umar bahwa hari ini di rumah saya terdapat harta yang cukup saya akan membawanya kepada Rasulullah saw . Sesuai dengan itu beliau membawa setengah hartanya hadir di hadapan Hudhur saw dan terfikir di dalam hati beliau bahwa hari ini akan terdapat kemungkinan besar untuk dapat melebihi Hadhrat Abu Bakar r.a. saya akan membawa pengorbanan lebih banyak dari dia. Tetapi tidak lama kemudian Hadhrat Abu Bakar r.a. datang membawa hartanya ,maka Rasululah saw bertanya, “ Apa yang kamu tinggalkan di rumah ? Maka beliau menjawab, “Allah dan Rasul-Nya.” Atas hal itu Hadhrat Umar berkata,” Saya berkata pada diri saya sendiri bahwa kamu tidak akan pernah bisa melebihi Hadhrat Abu Bakar r.a.
Walhasil, saya tadi mengatakan bahwa Allah dengan berbagai sarana mendorong orang-orang mu’min untuk membelanjakan hartanya di jalan-Nya. Dan ayat yang saya bacakan ini di dalamnya Allah berfirman, “Perumpamaan orang-orang yang membelanjakan harta mereka di jalan Allah adalah serupa dengan sebiji benih yang menumbuhkan tujuh bulir dan disetiap bulir ada seratus biji dan Allah melipat gandakan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas pemberian dan Mahamengetahui.
Jadi, dalam ayat ini Allah memberikan perumpmaan orang-orang, tetapi maksudnya ialah orang-orang mu’min, yakni orang-orang beriman yang memebelanjakan harta mereka demi untuk agama Allah dan agama sempurna itu kini adalah Islam, sebagaimana semua kita mengetahui. Dan, pada zaman ini sesuai dengan nubuatan-nubatan Rasulullah saw Jemaat Hadhrat Masih Mauud a.s lah yang berhak disebut sebagai Jemaat orang-orang yang beriman dan inilah yang disebut Jemaat orang –orang yang beriman. Dan dari segi ini pada zaman ini maksud orang-orang yang membelanjakan harta mereka di jalan Allah adalah saudara saudara semua, yang dengan menyambut seruan imam pada zaman ini harta kalian yang terbaik dengan senang hati kalian belanjakan di jalan Allah.
Jadi, terhadap orang-orang yang berniat baik seperti itu Allah memberikan habar suka,” Hai orang –orang, kalian yang membelanjakan harta di jalan Saya, Saya tidak akan meninggalkan kalian tampa ganjaran. Bahkan Saya memiliki kekuatan bahwa terhadap pengorbanan kalian itu Saya akan lipatgandakan menjadi 700 kali lipat, bahkan lebih dari itu Saya dapat lakukan; dan ingatlah, seberapa kalian berlapangkan dada membelanjakan harta di jalan Allah, maka Allah akan terus menerus memberikan kelapangan pada kalian. Kalian di dunia inipun akan dinyatakan sebagai warisnya dan ganjaran ini tidak hanya berhenti sampai disini bahkan di akherat kelak pun kalian akan mendapatkan ganjaran dan kemudian generasi kalianpun akan terus mendapatkan ganjarannya.
Coba perhatikanlah, di antara kita banyak sekali yang kelapangannya dan keluasan harta mereka adalah akibat dari pengorbanan sesepuh-sesepuh mereka. Perasaan (kesadaran) ini seyogiannya kita senantiasa tegakkan di dalam diri kita sendiri dan senantiasa camkan di dalam diri kita dan dari segi ini kita seyogiannya banyak berdoa untuk sesepuh-sesepuh kita dan kepada generasi-generasi yang akan datangpun terus tanamkan perasaan ini pada mereka bahwa akibat pengorbanan para sesepuh kitalah sehingga Tuhan memberikan karunia –karunia sedemikian banyak kepada kita.
Hadhrat Imam Razi dalam menafsirkan ayat ini menulis bahwa matasalulladzi na yun….fi sabilillah Sebelum ayat ini dalam ayat mandzalladzi yuqridullah qardhanyudhaaifhu lahu adhaafan katsiira Allah berjanji untuk mengembalikan harta dengan berlipat ganda dan di dalam ayat ini Dia menerangkan akan rician daripada memberikan dengan berlipat ganda. Di antara kedua ayat-ayat ini Allah menyebutkan argumentasi-argumentasi akan kekuasaannya untuk menghidupkan dan mematikan. Jika kekuasaan Tuhan ini tidak ada maka perintah untuk membelanjakan harta tidak lah akan menjadi baik benar , sebab, jika tidak ada wujud yang memberikan ganjaran, maka membelanjakan harta dinyatakan sia-sia. Di dalam kata lain seolah-olah Allah terhadap orang-orang yang membelanjakan Dia mengatakan bahwa engkau mengatahui bahwa Saya telah menciptakan engkau dan telah meyempurnakan nikmat-Ku pada mu dan kamu mengtahui akan kemampuan Saya memberikan ganjaran. Jadi, kiranya pengetahuan kamu ini mendorong kamu untuk membelajakan harta di jalan Allah. Karena Dialah, yakni Tuhan yang memberikan ganjaran yang banyak pada yang sedikit dan disini Dia menerangkan misal yang banyak bahwa barangsiapa yang menanam satu biji benih Saya akan mengeluarkan tujuh bulir untuknya dan di setiap bulir itu terdapat seratus biji, seolah-olah dari sebiji benih menjadi tujuh ratus biji benih.
Kemudian beliau menulis, “Di dalam kata yunfiquwna ….sabilillah bahwa di dalam kata mereka membelanjakan harta di jalan Allah di sini maksud sabilillah adalah agama, yakni mereka membelanjakan di dalam agama Allah.
Hadhrat Muslih Mauud r.a dalam kaitan ini menulis bahwa jika kamu membelanjakan harta kalian untuk pekerjaan-pekerjaan agama, maka sebagaimana dari sebiji benih Allah menciptakan tujuh ratus butir, maka demikian pula harta kamupun Dia akan perbanyak, bahkan lebih dari itupun Tuhan akan memberikan kemajuan, yang ke arah mana ayat wallahu yudhaaifu liman yasy isyarahkan. Oleh karena itu sejarah menjadi saksi bahwa seperti inilah yang terjadi.
Beliau menulis bahwa Hadhrat Abu Bakar memang telah memberikan pengorbanan yang besar,tetapi Allah dengan menjadikan beliau khalifah pertama rasul-Nya Dia telah menganugarahkan nikmat yang sedemikian agung yang sebagai perbandingannya pengorbanannya apa artinya /perbandingannya ? Demikian pula Hadhrat Umar telah banyak memberikan pengorbanan, tetapi betapa banyak ganjaran yang telah dia dapatkan. Dan Hadhrat Usman juga apa yang telah dia belanjakan itu ratusan ribu kali lipat ganjaran yang telah dia dapatkan di dunia ini juga. Demikian pula kondisi para sahabah dari orang per orang kita lihat maka disanapun seperti inilah perlakuan Allah yang nampak. Coba lihatlah Hadhrat Abdurrahman bin Auf , beliau menulis, tatkala beliau wafat ada 30 juta rupiah harta beliau yang terkumpul. Selain itu dalam kehidupan beliau ratusan ribu rupis yang beliau terus menerus belanjakan.
Demikian pula para sahabah meninggalkan negeri mereka, maka mereka mendapatkan negeri yang terbaik; mereka meninggalkan saudara perempuan dan saudara laki –laki, maka mereka mendapatkan saudara-perempuan dan saudara laki yang jauh lebih baik; mereka meningalkan ibu bapak mereka, maka mereka mendapatkan Rasulullah saw yang mencintai jauh lebih baik dari ibu bapak mereka. Walhasil orang-orang yang membelanjakan harta di jalan Allah tidak pernah mahrum/kosong dari ganjaran yang baik.
Kemudian Hadhrat Muslih Mauud bersabda:Dengan mengatakan walluhu waasiun aliim memberitahukan bahwa memberikan hadiah dari pihak Tuhan baru terdapat kebakhilan apabila disisi Tuhan ada sesuatu yang kurang, tetapi Dia merupakan wujud yang Maha luas anugerah-Nya dan Maha pemurah dan Dia Mahamengatahui juga. Dia mengatahui bahwa seorang itu sampai batas mana berhak untuk mendapatkan hadiah. Jika seorang berhak memperoleh hadiah puluhan juga rupis/bermiliar-miliar rupiah sekalipun maka Allah swt memiliki kekuasaan memberikan hadiah padanya . Di dunia ini setiap hari kita melihat pemandangan ini bahwa seorang petani menanam sebutir benih di tanah maka Allah menjadikannya 700 butir lalu mengembalikannya. Kemudian, orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah bagaimana mungkin bahwa harta yang telah dia belanjakan itu menjadi sia-sia. Harta yang telah dibelanjakan di jalan Allah sekurang-kurangnnya ganjaran 700 kali lipat pasti akan didapatkan dan lebih dari itu tidak ada batasannya. Jika ditetapkan batasannya yang tertinggi maka terpaksa harus mengakui Zat Tuhan itu terbatas yang merupakan sebuah kekurangan bagi Zat Tuhan. Oleh karena itu,berfirman, apabila kamu membelanjakan sebutir di jalan Allah maka sekurang-kurangnnya kamu akan mendapatkan ganti 700 kali lipat dan mengenai lebih tidak ada batas dan tidak pula ada ujung /batas pada macamnya.
Hadhrat Masih a.s.di dalam Injil hanya bersabda: Kumpulkanlah untuk diri kalian harta di langit, dimana tidak ada ulat yang akan merusak dan tidak pula ada karat dan tidak pula ada pencuri yang akan merampok dan akan mecuri (Matius bab 6 ayat 30 ) Tetapi Al-Quran mengatakan bahwa jika kamu mengumpulkan harta kamu pada hazanah Tuhan maka tidak hanya sekedar tidak akan ada yang akan mencuri, bahkan sekurang-kurangnya sebagai ganti satu kalian akan mendapatkan 700 hadiah dan lebih dari itu tidak ada batasnya. Kemudian Hadhrat Masih mengatakan bahwa disana gandum /biji-bijian tidak ada ulat yang akan merusaknya, tetapi Al-Quran mengatakan bahwa itu tidak hanya sekedar selamat dari ulat, bahkan dari satu akan dikembalikan 700 kali lipat.Sesungguhnya Allah tidak memerlukan pertolongan manusia tetapi karena kasihan pada hamba-hamba-Nya apabila Dia memberikan kesempatan untuk mengerjakan suatu pekerjaan itu karena dia ingin untuk meninggikan derajat-derajatnya.
Hadhrat Khalifatul-Masih awal bersabda: Ingatlah dengan sebaik-baiknya bahwa para nabi yang meminta candah itu bukanlah untuk mereka ,bahkan ingin untuk memberikan sedikit peluang juga pada orang yang memberikan candah. Banyak cara-cara Tuhan untuk supaya hamba-Nya memberikan yang diantarannya inipun merupakan suatu jalan/cara yang bahasan mengenai itu disebutkan dalam surat pertamanya – yakni beliau berbicara mengenai surah Baqarqah= yang Dia mulai dengan waminma razaqna hum yunfiwquwn- kemudian aatalmaala ‘ala hubbihi kemudian dalam juz ini juga berbsabda, ada kata anfiquw minma razaqna hum yunfiqun tetapi kini secara terbuka diterangkan menganai membelanjakan harta di jalan Allah.
Beliau menulis bahwa di dalam Injil ada sebuah kalimat bahwa barangsiapa yang meiminta berikanlah padanya . Tetapi lihatlah,di dalam Al-Quran topik itu dibahas /dihabiskan dalam lima rukuk. Soal pertama ialah, kenapa memberikan pada seseorang ? Maka itu diterangkannya bahwa itu untuk meninggikan kalimat Allah. Sebuah tamsil orang yang melakukan ialah bahwa sebagaimana seorang menanam sebiji benih di tanah- yakni dia memberikan perumpamaan sebiji benih, kemudian tumbuh dari itu beberapa benih.
Kemudian beliau bersadba: wallahu yudhaifu limanyasya Di sebagian tempat satu diganjar/diganti sepuluh dan di sebagian tempat disebutkan mengenai tujuh ratus kali lipat. Keperluan ini berbeda sesuai dengan perkiraan, waktu dan kesempatan. Misalnya, sabda beliau – seorang duduk di pinggir sungai di saat musim dingin, hujan tengah mengguyur, lalu dalam kondisi seperti itu seorang datang memberikan segelas air, maka apa hal yang istimewa dalam hal seperti itu ? Tetapi, jika seseorang yang berada di suatu hutan gersang pada siang hari tengah menggelepar-gelepar kehausan, terserang demam panas,lalu dia diberikan air maka itu merupakan perbuatan yang sangat agung . Jadi, dari segi perbedaan semacam itu ganjaran-ganjaran pun berbeda.
Kemudian beliau memberikan sebuah contoh terkait dengan Hadhrat Rabiah Basyri bahwa pada suatu saat beliau tengah duduk di rumah, tiba-tiba datang 20 orang tamu dan sementara di rumah hanya ada dua roti. Maka beliau menyuruh pada pembantunya bahwa yang dua roti ini pergilah berikan kepada siapa saja. Pelayan perempuan itu pun sangat bingung bahwa ini- orang-orang secara lahiriah saleh dan hamba-hamba pun ada juga yang merupakan orang-orang yang dungu – di rumah tamu-tamu datang dan roti yang ada sedikit banyak inipun, dia katakan, pergilah dan berikan kepada orang-orang miskin. Maka tidak lama kemudian dari luar terdengar suara seorang perempuan, yang dikirim oleh seorang perempuan kaya dan dia datang dengan membawa 18 roti. Rabiah Basyri mengembalikannya bahwa ini bukan milik saya. Pembantu itu berkata ambillah itu, roti Allah yang telah mengirimkannya. Beliau berkata,tidak, ini bukan milik saya. Tidak lama kemudian terdengar suara tetangganya,yakni terdengar suara seorang perempuan kaya bahwa kamu ini kemana pergi, kamu tadinya saya suruh membawa 20 roti untuk Rabiah Basyri. Jadi, inilah yang beliau katakan bahwa dua roti yang saya telah kirim/bagikan itu karena Allah telah membelinya bahwa Dia akan mengembalikannya kepada saya sepuluh kali lipat. Jadi sebagai ganti dua, seyogiannya kembali 20 roti dan yang 18 ini jelas bukanlah milik saya.
Maka Hadhrat Khalifatul-masih awal bersabda bahwa ini adalah benar dan sayapun pernah mengalaminya dan saya telah beberapa kali telah mencobanya. Tetapi sejalan dengan itu beliau juga bersabda janganlah menguji Tuhan, sebab Tuhan tidak menghiraukan akan ujian kamu. Dengan niat itu janganlah setiap saat menguji hal itu.
Kemudian berkata, ini telah menjadi sebuah pertanyaan bahwa kenapa memberikan. Bersabda, saya memberitahukan bagaimana memberikan.
Pertama, berikanlah demi untuk mencari redha Allah jangan dengan niat untuk mendapatkan pujian. Hal pertama ialah kenapa memberikan ? Berikanlah dengan niat demi untuk agama Allah itu merupakan hal yang penting. Dan kemudian, bagaimana kamu memberikan itu ? Kamu memberikan itu demi untuk meraih redha Ilahi. Berilah demi untuk Tuhan bukan untuk mendapat pujian.
Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s. bersabda: Orang –orang yang membelanjakan harta di jalan Allah, di dalam harta- bendanya sedemikian rupa Allah memberikan keberkatan sebagaimana sebutir biji tatkala ditanam maka meskipun itu hanya sebutir , namun Tuhan dapat mengeluarkan tujuh cabang dari itu dan di setiap cabang 700 butir biji dapat Dia ciptakan. Yakni mejadikan lebih banyak dari benda yang aslinya termasuk dalam kekuasaan Tuhan dan pada hakekatnya kita semua orang adalah hidup dengan kekuasaan Tuhan ini. Dan jika Tuhan tidak kuasa untuk memperbanyak sesuatu benda dari sisi-Nya maka seluruh dunia akan menjadi binasa dan seekor hewan pun tidak akan dapat hidup di permukaan bumi.
Kemudian beliau bersabda: Di dalam takbir mimpi harta itu adalah ati/jantung karena itu menyumbangkannya adalah mengorbankan jiwa. Yakni, pengorbanan harta pun adalah sangat penting. Manusia tatkala membelanjakan/menyedekahkan dia sedikit banyakl memperlihatkan suatu keteguhan dan ketulusan dan pada hakekatnya ini tidak terbentuk hanya dengan ucapan belaka selama suatu hal tidak dijabarkan /inplementasikan dalam bentuk amalan.
Sedeqah itu karena itulah disebut sedekah karena menandai orang-orang yang benar/tulus.
Tertera dalam sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Huraim bin Fatik bahwa Rasulullah saw bersabda, “ Barangsiapa membelanjakan sesuatu di jalan Allah maka sebagai ganjarannya akan mendapatkan 700 kali lipat. Kemudian tertera sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Anas r.a. bahwa Rasulullah saw bersadba, “ Apakah saya beritahukan pada mu wujud yang paling dermawan dari semua yang dermawan. Allah adalah Sang wujud yang paling dermawan dari segenap yang dermawan. Dan kemudian saya dari segenap ummat manusia –beliau berbicara mengenai diri beliau – adalah orang dermawan yang paling besar.
Sahal bin Ma’az meriwayatkan dari bapaknya bahwa Rasulullah saw bersabda: Shalat, puasa dan berzikir melipatgandakan harta yang dibelanjakan di jalan menjadi 700 kali lipat. Jadi, ini merupakan habar gembira untuk orang-orang yang telah memberikan pengorbanan harta bendanya, pada hari-hari ini, dan inipun adalah bulan puasa juga dan sejalan dengan puasa perhatian senantiasa tertuju juga pada zikir Ilahi dan shalat-shalat. Jadi, jika perhatian itu tertuju sepenuhnya ka arah itu maka Allah berfirman bahwa harta pengorbanan kamu itu Saya akan lipat gandakan menjadi 700 kali lipat.
Ada sebuah riwayat dari Hadhrat Abu Hurairah r.a. bahwa ada seorang datang pada Rasulullah saw dan berkata, “ Ya Rasulullah saw, apakah sedekah terbesar dari segi ganjaran ? Beliau bersadba,” Sedekah yang paling besar adalah kamu memberikan sedekah dalam keadaan kamu sehat wal-afiat dan kamu merasakan sangat perlunya harta serta mempunyai keinginan keras pada harta dan kamu takut pada kemiskinan dan menginginkan hidup mewah/serba ada. Janganlah lama-lama dalam bersedekah supaya jangan sampai terjadi bahwa tatkala jiwa itu sampai di leher maka kamu mengatakan bahwa berilah si fulan sekian dan si fulan sekian. Bersabda bahwa harta itu kini tidak lagi menjadi milikmu bahkan itu telah menjadi milik si fulan. Oleh karena itu dalam keadaan sehat seyogiannya memberikan perhatian pada candah dan sedekah.
Hadhrat Abu Hurairah meriwayatkan bahwa pada suatu saat Rasulullah saw menerangkan sebuah kisah bahwa seorang tengah berjalan di hutan yang gersang tidak ada air dan di atas terdapat awan yang mengelilinginya. Dari awan dia mendengar suara, hai awan,pergi dan siramilah kebun fulan yang saleh itu. Maka awan itu bergerak dari sana dan di arah yang tinggi dimana terdapat batu-batu cadas di tempat itu hujan mulai turun dan air mulai mengalir dari parit yang kecil. Orang itu ,beliau berkata ,bahwa saya pun berjalan menelusuri aliran parit dari pinggir-pinggirnya. Maka apa yang saya lihat ternyata aliran air ini mengalir masuk di sebuah kebun dan pemilik kebun membawa cangkul membetulkan jalannya aliran air itu masuk di petak-petak tanamannya. Maka orang yang mendengar suara awan mengatakan demikian datang ke kebun lalu menanyakan pada pemilik kebun. Hai hamba Allah, siapa nama kamu ? Dia memberitahukan nama yang dia dengar dari suara awan. Maka pemilik kebun itu menanyakan pada musafir itu,”Coba beritahukanlah padaku kenapa kamu sampai begitu penting menanyakan namaku ? Dia menjawab bahwa dari awan yang airnya kamu kini tengah mengairi ladangmu saya mendengar suara bahwa hai awan, airilah kebun si fulan. Nah, kamu apa pekerjaan baik yang kamu lakukan sehingga kamu mendapatkan ganjarannya ini. Pemilik kebun itu berkata, “Jika Tuan menanyakan maka denganlah, bahwa cara /kebiasaan saya adalah bahwa hasil yang didapatkan dari kebun ini seprtiganya saya belanjakan di jalan Allah dan sepertiganya untuk menafkahi keluarga dan anak-anak saya dan sepertiganya yang tersisa saya gunakan sebagai benih di kebun ini. Maka inilah kapan saja ada penghasilan/panen dari hari pertama dia mengeluarkan bagian itu lalu disimpannya. Dan ini merupakan pelajaran bagi orang –orang yang berperofesi bisnis atau berprofesi sebagai pegawai bahwa kapan saja tiba saat untuk memberikan candah apabila ada pemasukannya, maka pada waktu itu dari penghasilan/pemasukan itu seberapapun kalian akan memberikan candah itu keluarkan pada setiap bulan atau pada waktu atau saat dapat keuntungan ,itu senantiasa dipisahkan maka akan merupakan sustu kemudahan dan pada akhir tahun tidak akan menjadi beban.
Tertera sebuah hadis bahwa pada suatu saat Nabi Karim saw menasehati ipar beliau Hadhrat Asma bin Abu bakar bahwa jangalah menghitung-hitung dalam membelanjakan harta di jalan Allah, kalau tidak Allah-pun akan menghitung-hitungnya lalu memberikan padamu. Mulut kantong uang kamu janganlah kamu tutup lalu duduk, yakni janganlah kamu tahan karena bakhil /kikir, kalau tidak mulutnya tetap akan ditutup, sebab kalau uang tidak keluar maka itu tidak pula akan datang. Dan seberapa mampumu belanjakanlah itu dengan lapang dada.
Hadhrat Munsyi Zafar Ahmad dari Kapurtala menerangkan sebuah peristiwa Hadhrat Masih Mauud a.s. bahwa pada saat hari-hari awal, yakni hari-hari permulaan , candah dllnya belum ditetapkan dan jumlah anggota Jemaat pun sedikit. Pada suatu ketika tamu datang dalam jumlah besar. Pada waktu itu keuangan dalam keadaan sulit. Hadhrat Mir Nasir Nawab menyebutkan di hadapan Hadhrat Masih Mauud a.s.akan kurangnya uang belanjaan dapur umum dan dia berkata pula bahwa tamu-tamu banyak yang datang. Beliau mengambil perhiasan dari Hadhrat Ummulmu’minin lalu memberikan pada Mir Sahib.Yakni beliau ke ke rumah mengambil perhiasan Hadhrat ummulmu’minin lalu memberikan pada Mir Sahib bahwa juallah itu untuk menutupi kekurangan belaja. Kemudian pada hari kedua atau ketiga uang hasil penjualan perhiasan itupun menjadi habis. Mir Sahib kembali hadir dan beliau memberitahukan akan banyaknnya pengeluaran. Hudhur a.s. bersabda: Kita sesuai cara sunnah yang ada telah menempuh cara-cara lahiriah. Kini Dia sendiri yang akan menyiapkan itu, yakni cara yang disunnahkan, apa yang ada pada kita itu telah kita tempuh, yakni telah kita belanjakan; kini Tuhan sediri yang akan mengaturnya, yang memang merupakan tamu Dia. Dikatakan bahwa pada hari kedua sedemikian banyak uang yang datang lewat poswesel sehingga jumlahnya mencapai ratusan – dan pada zaman itu ratusan itu masih sangat berharga.- Kemudian beliau ceramah dengan judul tawakkul seraya bersabda, “ Sementara orang-orang dunia bersandar pada uang yang disimpannya dalam peti tempat penyimpanan uang mereka yang mana sesuai dengan keperluan kapan dia inginkan dia akan keluarkan dari tempat penyimpanannya. Dan, demikianlah seorang yang betawakkal dia yakin dan bersandar pada Tuhan bahwa kapan dia inginkan dia akan keluarkan dan seperti itulah perlakuan tuhan bersamanya. Yakni kapan dia akan menginginkan dia akan keluarkan dan Allah seperti itulah perlakuan-Nya dengannya.
Jadi, lihatlah,dari itu kita memperoleh pelajaran bahwa Allah memenuhi keperluan-keperluan hamba-hamab-Nya. Akan tetapi, Allah demi untuk kebaikan kita, untuk keuntungan kita, kitapun Dia ikutsertakan dalam orang-orang yang bernasib mujur yang ikut serta dalam pekerjaan-pekerjaan baik itu dan meraih ganjaran dan menjadi waris karunia-karunia Allah.
Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam menyebut Hadhrat Khalifah Hakim Nuruddin r.a. beliau bersabda, “Jika saya mengizinkan maka dengan mengorbankan segala-galanya seperti halnya persaudaran ruhani dia juga akan siap membayar hak persaudaraan jasmani dan hak untuk tinggal setiap saat bersama-sama.
Ada beberapa baris surat-suratnya saya sampaikan pada para pemerhati.
Beliau menulis,” Saya berkurban di jalan Tuan. Apapun milik saya itu bukanlah milik saya tetapi milik Tuan. Wahai guru yang mulia, saya katakan dengan sejujur-jujurnya bahwa segenap harta benda saya jika dibelanjakan dalam pengembangan agama maka saya telah sampai pada tujuan saya. Jika karena terhentinya penerbitan Barahin Ahmadiyah para pembeli menjadi gelisah/resah maka izinkanlah saya untuk melakukan pengkhidmatan untuk mengembalikan harga yang telah mereka bayar dari diri saya sendiri.
Yakni jika pembeli Barahin ahmadiyah – pada waktu itu -jika tidak dapat melunasi pembayaran maka tuan berilah izin pada saya untuk membayar semuanya.
Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda,” Saya yang berkali-kali menegaskan bahwa belanjakanlah harta di jalan Allah, ini aadalah dari perintah Tuhan. karena kini Islam tengah mengalami kemunduran. Dengan melihat kelemahan-kelemahan external dan internal/ luar dan dalam tabeat menjadi resah dan Islam menjadi sasaran serangan agama-agama lain di luar Islam. Apabila kondisi ini telah terjadi apakah kita jangan mengambil tindakan untuk kemajuan Islam. Allah dengan tujuan inilah telah mendirikan Jemaat ini. Jadi, melakukan upaya-upaya yang benar untuk kemajuannya adalah menyempurnakan perintah dan kehendak Tuhan karena itu apa pun yang kamu belanjakan di jalan ini Dia Mahamendengar dan Mahamelihat. Dan inipun merupakan janji dari Tuhan bahwa barangsiapa yang memberikan untuk Tuhan maka saya akan memberikan berkat beberapa kalai lipat. Di dunia inilah mereka banyak akan mendapatkan dan setelah wafat ganjaran akherat pun mereka akan lihat. Betapa ketenteraman yang tersedia. Singkat kata,kini saya menarik perhatian kalian semua pada masaalah ini bahwa belanjakanlah harta kalian untuk kemajuan Islam.”
Kini sebelum saya mengumumkan tahun baru Tahrik Jadid , dan pada tahun yang lalu hujan karunia-karunia Allah yang mana yang telah turun. Sebelum memberitahukan secara singkat saya memberitahukan bahwa ,misalnya, tanggal 31 oktober sebagaimana setiap orang mengetahui setiap tahun itu berakhir pada bulan Oktober dan jumlah pritungan yang sampai pada waktu itu dan pengorbanan yang di persembahkan oleh Jemaat secara bejemaah di hadapan Tuhan itu pembayarannya/pemasukannya sebanyak 2.812.000 pounsterling. Alhamdulillah. Dan pembayaran/pelunasan ini dibandingkan tahun sebelumnya ada lebih 360.000 paunsterling. Alhamdulillah tsumma alhamdulillah. Pembayaran tahun yang lalu di dalamnya sedemikian besar kemacetan yang terjadi sehingga terfikitr bahwa mungkin pada tahun demikian banyak penerimaan tidak akan dapat diperoleh ,tetapi Allah yang senantiasa menurunkan karunia-Nya pada Jemaat, pada tahun ini pun lebih dari tahun sebelumnya Dia telah menyediakan sarana pembayaran /penerimaan yang lebih. Dan kini karena di dalamnya sejumlah cabang-cabang Jemaat dari segi pengorbanan mereka diterangkan nomer urut secara mendetail,maka itu saya akan terangkan. Sebab, dari banyak tempat-tempat, para amir dan para sekretaris Tahrik Jadid menunggu dengan gelisahnya karena ingin mengetahui apa hasil yang akan tampil di hadapannya. Jadi, pada tahun ini juga , dengan karunia Allah, Jemaat Pakistan mempertahankan tradisinya yang sebelumnya dan mereka menduduki peringkat awal dari segenap Jemaat di dnuia dan merekalah yang mendapatkan kehormatan itu. Dan Jemaat Pakistan merupakan negara yang mana penerimaan secara keseluruhan juga dan dari segi jumlah pejuang/peserta Tahrik jadid juga paling depan dari semuanya. Meskipun dari beberapa waktu yang lalu Wakilulmal/Sekretaris Mal sangat cemas bahwa apa yang akan terjadi dan banyak sekali fex yang datang, tetapi Allah telah menurunkan karunia-Nya dan apapun keinginannya atau apapun targetnya itu menjadi terpenuhi.Alhamdulillah.
Dan sesudah itu posisi kedua diduduki oleh Amerika. Disanapun Amir sahib menyangka bahwa dari segi ekonomi kondisi juga ikut terpengaruh, maka tidak dapat diketahui bahwa target pengorbanan yang ada dalam fikirannya itu apakah dapat terpenuhi atau tidak. Tetapi pada tahun inipun Amerika dibandingkan tahun yang lalu dengan melunasi pembayaran yang menonjol di negara-negera luar Pakistan menduduki peringkat awal dari Jemaat seluruh dunia. Dan inipun saya beritahukan terkait dengan Amerika bahwa pembayaran rata-rata di Amerika syarah/nilainya pun awal/paling banyak dari Jemaat seluruh dunia. Dan dari segi itu Jemaat Jerman nomer tiga dan senantiasa keistimewaan Jemaat Jerman bahwa dengan karunia Tuhan 95 persen warga Jemaat yang ada itu ikut dalam Tahrik Jadid, masyaallah. Kini penerimaan secara keseluruhan Jemaat –jemaat mana yang masuk dalam sepuluh besar itu saya beritahukan. 1. Pakistan, 2. Amerika, 3. Jerman, 4. Inggris, 5.Kanada, 6. India, 7, Maritius , 8. Switszerland, 9. Australia dan 10. Belgia. Jemaat Inggris nomer 4 dan ini cukup baik posisinya, itu nanti saya akan terangkan untuk kebaikan. Di Jemaat Timur tengah Saudi Arab, Abu Dhabi dan di Afrika Najeria yang patut disebut. Semoga Allah mencurahkan pandangan kasih saying-Nya pada semua dan terus menganugerahkan karunia-karunia-Nya.
Kini, saya akan memberitahukan akan jumlah pejuang/peserta Tahrik Jadid bahwa dengan karunia Allah jumlahnya lebih dari 384500- orang. Dan dibandingkan dengan tahun yang lalu pada tahun ini dengan karunia Allah terdapat penambahan jumlah pembayar sebanyak 30400 pejuang /peserta dan dalam penambahan ini India pertama, kemudian Pakistan lalu Inggris dan Jemaat Kanada. Jemaat Inggris dibandingkan tahun sebelumnya 1910 pejuang baru/peserta baru yang dapat mereka masukkan dalam Tahrik Jadid yang sungguh merupakan langkah yang menambah semangat. Dan penambahannya pun telah terjadi dari segi itu,sebab sementara dalam pembangunan Mesjid Baitulfutuh pengeluaran banyak dikeluarkan dan di Jemaat-jemaat /cabang-cabang yang lain juga disana mesjid-mesjid tengah dibangun (yang banyak mengeluarkan biaya), maka dari segi itu langkah Jemaat Inggris –masyaallah– tengah melaju ke arah kemajuan.
Kemudian, jemaat Kanada pun patut disebut bahwa dari segi jumlah anggota kini sudah 75 persen anggota Jemaat telah ikut menjadi peserta Tahrik Jadid. Maka dari segi perhitungan rata-rata per orang ada lima Jemaat- Jemaat yang saya beritahukan yang dalam memberikan candah memenuhi standar sbb: 1. Amerika, 2. Swiszelend , 3. Britania,5. Belgia,dan 5. Australia.
Pakistan secara tradisi nama-nama cabang-cabang di setiap kabupaten juga dibacakan yang menonjol dalam partisipasinya dalam pengorbanan harta dan memang mereka memiliki kedudukan yang khas. Maka di Pakistan yang pertama Lahor,kedua Rabwah,dan ketiga Karaci . Selain itu cabang -cabang Rawalpindi, Islamabad ,Multan, Mirpurhas, Mardan,Syekhopura, Jhang, Bahawalnagar, Dera Gazi Khan ,Wihari, Wahken, Kundri,Gujrat,Epetabad, Mianwali,Rajanpur,Muzaffar Gar, Basyirabad Sind dan kampung 166. Dan Ini adalah cabang-cabang bukan kabupaten-kabupaten.
Dan adapun yang menonjol pada peringkat kabupaten yang ikut dalam pengorbanan adalah: Sialkot, Faesalabad ,Gujranwala, Narowal, Jehlem, Mirpurkhas,Mandibahauddin , Mirpur Azad kasymir . Khanewal, Badiin dan Tobahtehsing. Nah, kini jumlah perhitungan telah tampil di hadapan kita.
Kini, sejalan dengan itu saya mengumumkan 70 tahun (keberadaan ) Tahrik Jadid saf awal,dan 60 tahun Tahrik Jadid saf kedua, 39 tahun Tahrik Jadid saf 3, dan 19 tahun Tahrik Jadid Saf 4. Semoga Allah pada tahun yang akan datang pun menganugerahi kemurahan rezeki pada orang-orang yang memberikan pengorbanan dan memberikan kelapangan dalam harta dan menganugerahkan kepada mereka berkurban lebih dari sebelumnya. Dan semoga kepada cabang-cabang Jemaat pun dianugerahi taufik untuk mengikutsertakan sebanyak-banyak orang-orang di dalamnya.
Hadhrat Muslih mauud r.a yang merupakan pendiri Tahrik Jadid bersabda: Ingatlah ,Tahrik Jadid adalah datang dari Tuhan. Karena itu, Dia pasti akan menganugerahi kemajuan padanya dan apapun hambatan-hambatan yang terdapat di jalannya Dia akan menyingkirkannya. Dan jika dari dunia tidak tersedia sarana untuk itu, maka Dia akan memberkatinya dari langit. Maka selamat sejahteralah mereka yang berlomba-lomba ikut ambil bagian dalam gerakan ini karena nama mereka akan tetap hidup dalam sejarah Islam dengan adab dan penuh kemuliaan; dan di hadapan singgasana Ilahi orang-orang ini akan mendapatkan kedudukan yang khas, sebab mereka sendiri dengan menanggung derita telah berupaya untuk keteguhan agama dan anak-anak mereka Tuhan sendiri yang akan menjaminnya; dan sinar langit yang berkilauan akan terus memancar dari dada-dada mereka dan akan terus menyinari dunia.
Kemudian beliau bersabda, “ Jadi, segenap pria Ahmadi yang baligh dan segenap perempuan ahmadi yang baligh memiliki kewajiban untuk ikut ambil bagian dalam gerakan ini. Bahkan pada anak-anak pun dilakukan himbauan dan secara formal mereka diikutsertakan bersama mereka. Misalnya,dengan perjanjiannya masukkanlah suatu bagian dari pihak mereka /atas nama mereka, baik satu sen, atau dua sen atau satu anah.- Ini merupakan uang logam disana. – Dari itu akan timbul gerakan di dalam hati mereka. Bahkan daripada menyuruh menuliskan sendiri janji atas nama anak-anak ,lebih baik katakanlah pada anak-anak supaya mereka sendiri (pergi ke sekretaris) menyuruh menuliskan perjanjian mereka sendiri. Dari itu akan lahir kesadaran dalam diri mereka bahwa saya(dia) tengah memberikan candah. Sejumlah orang tua menyuruh menuliskan candah (membuat perjanjian sendiri ) atas nama anak-anak mereka, tetapi tidak memberitahukan pada mereka. Merupakan kebiasaan anak-anak untuk bertanya. Kalian katakanlah pada mereka, kamu pergilah untuk menuliskan candah (perjanjian)kamu sendiri. Maka dia akan menanyakan, candah itu apa ? Dan apabila kalian menerangkan tentang candah bahwa candah ini kenapa. Dan kemudian jika dia bertanya candah itu kenapa ? Maka kalian akan menerangkan padanya akan kesulitan-kesulitan Islam dan keindahannya. Jadi,di dalam diri anak-anak Allah telah meletakkan fitrat /kebiasaan untuk sebanyak-banyaknya bertanya. Dan jika kamu melakukan seperti itu maka di dalam diri mereka akan lahir ruh baru dan mulai dari sejak kanak-kanak akan lahir ketertarikan dalam diri mereka untuk berkhidmat pada Islam.
Dalam menasehatkan anak-anaknya Hadhrat Muslih Mauud r.a. bersabda.” Selama Islam belum tersebatr di seluruh pelosok dunia dan orang-orang di seluruh dunia belum menerima Islam maka sampai pada waktu itu janganlah pernah memperlihatkan kekurangan dalam tabligh Islam. Dan, khususnya pada anak-anak saya ini merupakan wasiat saya bahwa tinggikanlah /kibarkanlah bendera Islam sampai hari Qiamat; dan terhadap anak-anak cucu kalian teruslah nasehati bahwa mereka tidak akan pernah meninggalkan tabligh Islam dan sampai mati /wafat akan terus meninggikan bendera Islam.
Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s. bersabda, “ Wahai rekan-rekan yang kucintai ,saya yakinkan pada kalian bahwa Allah telah menganugerahkan pada diri saya gejolak dan semangat sejati untuk berbelas kasih/solidaritas pada kalian dan kepada saya dianugerahi makrifat sejati untuk menambahkan iman dan makrifat kalian. Makrifat ini sangat penting bagi kalian dan bagi anak-anak kalian. Oleh karena itu saya disini berdiri menghimbau kalian bahwa kalian dari harta kalian yang bersih, yakni dari harta benda yang bersih ulurkanlah bantuan untuk kegiatan-kegiatan agama dan setiap orang sejauh mana Tuhan memberikan kelapangan dan kekuatan padanya janganlah takut untuk membelanjakan hartanya dijalan ini. Dan janganlah manganggap hartanya lebih utama dari Allah dan Rasulnya dan saya sejauh mungkin bagi diri saya dengan perantaraan karangan-karangan berkat-berkat ilmu-ilmu itu saya sebarkan di negara-negara Asia dan negara-negara Eropa, yang ruh Tuhan yang suci telah anugerahkan pada saya. Izalah Auham
Semoga Allah mengaugerahkan taufik pada kita dan senantiasa terus menerus mengembangkan taufik kita dan demi untuk missi Hadhrat Masih Mauud a.s. ini kita siap memberikan segenap macam pengorbanan dan kitapun dapat menjadi sosok yang mampu menciptakan semangat pengorbanan ini pada generasi kita.
Qamaruddin Shahid