Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masrur Ahmad,
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
12 Desember 2003 di Dgadugu,Burkinapasu Afrika Barat
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
]بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضالِّينَ[، آمين.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Terjemah ayat ini adalah:
“ Hai orang yang beriman ! janganlah mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan maka sesungguhnya syaitan memerintahkan pada perbuatan tidak mengenal malu/keji dan kemungkaran /sesuatu yang tidak disukai. dan jika tidaklah karunia Allah dan rahmat-Nya pada kalian semua, maka diantara kalian satupun tidak akan pernah ada yang menjadi bersih /suci. Akan tetapi Allah membersihkan/mensucikan siapa yang Dia kehendaki. Dan sesungguhnya Allah Maha mendengar dan Maha mengetahui.
Di dalam Al-Quran ada empat atau lima tempat dimana terdapat perintah bahwa, janganlah mengikuti langkah-langkah syaitan,senantiasa hindarilah berjalan di atasnya. Perintah ini terkadang tertuju pada orang-orang umum dan terkadang ditujukan pada orang-orang mu’min. Nah, kepada orang-orang yang beriman Al-Quran memperingatkan, kepada orang-orang mu’min juga memperingatkan bahwa janganlah menyangka bahwa kami (kalian) beriman karena itu kini kami (kalian) tidak khawatir terhadap apa-apa. Bersabda: Tidak. Kamu seharusnya memikirkan, karena sedikit saja kamu tidak menghiraukan , perhatian kalian bergeser dari Allah, maka setiap saat terdapat peluang menjadi hancurnya iman kalian;sebab, syaitan senantiasa berada di tempat pengintaian. Dari sejak waktu kelahiran /kejadian Adam dia telah mengambil keputusan /memberitahukan bahwa dia senantiasa akan duduk pada jalannya (anak manusia) dan telah mewajibkan bagi dirinya bahwa apapun jalan kebaikan yang Allah usulkan/sarankan untuk Adam dan anak keturunannya maka dia setiap saat, di setiap jalan akan berupaya duduk untuk menjerumuskannya. Dan syaitan berkata bahwa saya akan menciptakan berbagai keinginan di dalam dirinya supaya dia terus tersesat dari jalan yang lurus. Dengan berbagai cara saya akan terus berupaya menyesatkan orang-orang. Jika sekali terlepas juga dari tangan saya maka saya akan terus menerus melakukan penyerangan, sebab saya bukanlah orang yang mengenal lelah. Saya akan meyerang mereka dari kanan, akan meyerang dari kiri, akan menyerang dari belakang dan akan menyerang dari depan. Dia dalam suatu corak telah memberikan tantangan pada Allah bahwa saya akan menyerangnya (anak manusia) dengan cara ini dan ini sehingga banyak sekali yang Engkau tidak akan dapatkan mereka menjadi orang bersyukur. Memang, jelas Dia Allah telah meberikan jawaban padanya, tetapi di dunia kita melihat orang-orang yang tidak bersyukur. Maka menjadi jelas bahwa mereka itu merupakan orang-orang yang berjalan mengikuti langkah-langkah syaitan. Dan pada langkah-langkah syaitan terdapat juga perintah bahwa janganlah berjalan, maka apa perintahnya ? Sebagaimana jelas bahwa janganlah mengikuti langkah-langkah/jejak syaitan. Janganlah mengamalkan hal-hal yang membawa pada jalan-jaalan syaitan. Pabila seseorang itu merupakan seorang yang mu’min,dan mengetahui pula bahwa jalan syaitan itu yang mana dan mengetahui pula bahwa jalan syaitan merupakan jalan yang berbahaya yang akan membawa saya(nya) pada jalan kehancuran,maka kenapa orang yang sekali telah beriman akan mau memilih jalan syaitan lalu menciptakan sarana kehancuran untuk dirinya. Tidak ada orang berakal yang telah melihat cahaya iman juga, mengetahui dan mengenal juga lalu dengan sengaja akan memasukkan dirinya dalam kehancuran. Maka kenapa kepada orang-orang yang beriman diperingatkan bahwa janganlah mengikuti langkah-langkah syaitan dan senantiasa hindarilah itu. Jadi jelas bahwa peringatan ini diberikan karena sebagaimana saya sebelumnya telah beritahukan bahwa syaitan telah memberikan ancaman terbuka bahwa saya/dia akan terus menjerumuskan kamu dan dengan cara-cara sedemikian rupa saya menjerumuskan kamu , dan saya akan menyerang kamu dari sudut-sudut/ aspek-aspek sedemikian rupa sehingga kamu tidak mengetahui bahwa apa yang telah terjadi. Dan serangan ini dengan rancangan /perogram sedemikian rupa dan dengan cara pelan-pelan sehingga kamu dengan cara tidak terasa akan terus memilih /menjalani jalan itu dan akan terus mengikuti mazhab/cara-cara saya.
Di tempat lain Allah berfirman:
وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ Al-Baqarah 168
Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan sebab dia merupakan musuh yang nyata bagimu.
Hadhrat Muslih Mauud r.a. menulis: Disini kata خُطُوَاتِ –khuthuawaat digunakan untuk mengisyarahkan kepada sebuah hakekat/kenyataan bahwa syaitan senantiasa selangkah demi selangkah membawa manusia pada kehancuran. Dia tidak pernah dengan serta merta/sekaligus membawa siapapun pada dosa besar, bahkan dia hanya mendorong untuk melangkah hanya selangkah pada keburukan /pada kejahatan hanya saelangkah. Dan apabila dia melangkah selangkah maka lalu dia mendorongnya untuk melangkah selangkah atau langkah berikutnya. Demikianlah dengan pelan-pelan selangkah demi selangkah dia menjerumuskannya/ melibatkannya pada dosa yang besar. Jadi berfirman bahwa Kami menasehatkan padamu bahwa merasa gembiranya kamu hanya dengan mengamalkan beberapa perintah dan dengan mengabaikan perintah-perintah yang lain kamu menyangka bahwa kamu adalah seorang Islam sejati adalah merupakan was-was syaitan. Jika kamu serupa itulah terus mengabaikan perintah-perintah Allah,maka lama kelamaan hukum-hukum mana yang kamu tengah pegang/tengah amalkan, pada perintah-perintah itupun amal kamu akan hilang. Maka senantiasa lakukanlah pemeriksaan pada amal-amal kalian dan senantiasa berupayalah untuk terus menghindar dari was-was syaitan. Tafsir Kabir jilid 2 hal. 457
Kemudian dalam menafsirkan itu bersabda: Wahai orang-orang yang beriman ! kalian janganlah mengikuti langkah-langkah syaitan. Karena barangsiapa yang berjalan mengikuti langkah-langkah syaitan maka dia akan terlibat dalam keburukan dan kekejian;sebab, syaitan memerintahkan pada kekejian dan kemungkaran.
Di dalam ini diberitahukan bahwa segenap keburukan yang di dunia ini tersebar itu pada permulaannya tidak menakutkan. Untuk mengatakan sesuatu yang sangat berbahaya bukanlah merupakan cara syaitan bahwa dari permulaan dia menggerakkan manusia untuk mengerjakannya; karena di dalam fitrah manusia terletak rasa malu dan segan, oleh sebab itu pekerjaan mana yang manusia jelas-jelas anggap /yakini sebagai pekerjaan buruk,maka itu dengan segera tidak bersedia dia lakukan. Sebagai misal, syaitan andaikata langsung ingin mebawanya pada kehancuran maka dia /manusia itu tidak akan mau pergi (melakukan), Ya, andaikata dengan memutar haluan dia membawanya ,maka dia (manusia) akan pergi. Jadi, syaitan tidak mendorong manusia melakukan keburukan besar dari permulaan sekali, bahkan pertama mendorong kepada keburukan kecil yang secara lahiriah tidak terlihat sebagai keburukan. Kemudian dia akan menjalankannya/mendorongnya ke depan,kemudian lebih maju dari itu,sehingga lalu membawanya pada keburukan yang berbahaya/mengeerikan. Seolah-olah syaitan tidak membawa manusia ke pinggir mulut lubang lalu dari sejak awal berkata loncatlah di dalamnya, bahkan pertama-tama membawanya jauh dari rumah.( Sambil memberikan misal bersabda) Sebagaimana perampok tidak menyerang di dekat rumah atau orang –orang yang membunuh anak-anak mereka tidak melakukan itu di dekat rumah, bahkan dengan tipuan dan bujukan mereka membawanya jauh. Mereka berkata, mari saya berikan manisan/kue dan tatkala jauh dari kota dan kampung mereka keluar membawanya dan pabila mereka melihat kini tidak ada yang melihat maka dengan cara mencekiknya mereka membunuhnya( Disinipun banyak peristiwa-peristiwa yang seperti itu yang kalian baca di surat-surat kabar ) inilah merupakan cara syaitan. Dia pertama-tama mengeluarkan menusia dari benteng dimana Allah melindungi manusia di dalamnya,yakni dari benteng fitrah yang baik. Manusia keluar dari (fitrah sahihah) itu lalu menyangka bahwa itu tidak apa-apa,tetapi lama kelamaan dia sedemikian jauh melangkah sehingga untuk kembalinya merupakan hal yang sulit. Dan setelah terjepit dalam cengkeraman syaitan manusia menjadi binasa. Bersama dengan menyebutkan tuduhan-tuduhan palsu dia telah menasehatkan bahwa telah diingatkan ke arah itu bahwa ini kamu jangan katakan bahwa ini merupakan hal yang biasa. Apa salahnya jika kami memfitnah seseorang melakukan zina.Atau bukan kami yang telah menuduh/memfitnah, tetapi seseorang yang telah memperdengarkan itu kepada kami dan kami seterusnya hanya memperdengarkan. Inilah merupakan cara syaitan. Dia pertama menjalankan di belakangnnya (menjadikan orang mengikuti kehendaknya) dan pelan-pelan membawanya jauh dari (benteng) keruhanian dan syareat; dan tatkala manusia pergi jauh,maka dia lalu membunuhnya. Jadi, syaitan yang mula-mula akan dia lakukan adalah dia akan melakukan himbauan bahwa pertama terangkanlah apa yang orang lain telah katakan, di dalam itu tidak ada kesalahan kamu. Tetapi apabila kamu melakukan seperti itu,maka kemudian dia sendiri akan menyuruh mengatakan kata-kata yang seperti itu dari mulutmu dan tatkala ini juga kamu lakuan, maka kemudian dia akan menyuruh kamu melakukan perbuatan itu. Jadi, dari sejak awal sekali janganlah mengikutinya dan pada langkah pertama sekali tolaklah kata-katanya supaya kamu terhindar dan selamat. Dan untuk menolaknyapun perlu pertolongan Allah dan karunia-Nya. Oleh karena itu dengan perantaraan shalat dan dengan perantaraan istigfar seyogianya senantiasa memohon pertolongan-Nya. Dengan memerintahkan untuk melaksanakan shalat lima waktu inilah jalan yang Allah ajarkan pada kita bahwa untuk terhindar dari syaitan hadirlah di hadapan saya lima kali dan mintalah karunia kepada Saya maka –insyaaallah –kamu akan meraih keselamatan, banyak keburukan-keburukan tidak akan masuk di dalam diri kamu. Sebab syaitan senantiasa ada dalam diri manusia, sebagaimana zahir dari hadis.
Hadhrat Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Janganlah pergi ke rumah perempuan-perempuan yang suaminya tidak ada di rumah, sebab syaitan berlari seperti darah dalam aliran darah manusia. Sunan darami kitaburriqaq assyaitaan yajri majraddami
Kini dari hadis ini tidak hanya seperti itu bahwa janganlah pergi ke rumah-rumah yang di rumah mana tidak ada laki-laki, bahkan telah memberitahukan subuah peraturan/resep bahwa yang tidak muhrim jangan sama sekali mereka bersatu dengan bebas diantara mereka yang karenanya syaitan mendapat peluang untuk melakukan penyerangan. Di sejumlah tempat lain juga terdapat beberapa hadis berkenaan dengan itu yang di dalamnya di berikan peringatan yang keras bahwa janganlah laki-laki dan perempuan berkumpul seperti itu. Kini, pada zaman dewasa ini lihatlah, di universitas dari sejak awal terjadi persahabatan anak laki-laki dan anak-anak perempuan/ siswa dan siswi dan dikatakan bahwa ini hanya sekedar berteman/persahabatan dan itu jangan dibentuk warna/nuansa yang salah dan barangsiapa yang melarang bersahabat seperti itu maka akan dikatakan kata-kata yang keras padanya dan pelan-pelan itu akan sampai pada batas yang mana selain penyesalan tidak ada lagi (dampak buruknya). Jadi ini merupakan konsekwensi tidak mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dan inilah yang syaitan pelan-pelan menunjukkan pekerjaannya. Kemudian dewasa ini yang dalam masyarakat banyak sekali peristiwa-peristiwa seperti itu dimana teman-teman/sahabat-sahabat mulai datang dan pergi ke rumah-rumah,dan tidak ada rasa sungkan /formalitas dan ini terus berkembang kemudian apa konsekwensinya yang terjadi. Banyak sekali perkara-perkara/kasus-kasus seperti itu yang kemudian dari kedua belah pihak rumah tangga menjadi hancur berantakan. Nah, inilah merupakan resiko tidak mengamalkan ajaran Islam.
Misal internet saya berkali-kali telah berikan contoh. Banyak rumah-rumah tangga yang hancur karenannya. Nah,pabila mulai melanggar batas-batas Allah, tidak mengamalkan hukum-hukum, maka pasti syaitan akan melakukan penyerangan.
Kemudian tidak terhitung keburukan-keburukan yang syaitan perlihatkan dengan pemandangan yang sedemikian indah yang tampa karunia Allah tidak akan mungkin dapat menghindar. Misalnya, ada seorang yang secara lahiriah nampaknya sangat bagus, yang terkadang diapun datang juga ke mesjid, pada hari hari jumaah mungkin saja dia datang, candahpun sedikit banyak dia berikan juga, tetapi andaikata untuk mendapatkan keuntungan dalam perniagaan dia melakukan penipuan, maka dia artinya berjalan mengikuti langkah-langkah syaitan. Dan syaitan dengan berbagai alasan dan cara membujuk-bujuknya bahwa dewasa ini memang inilah cara untuk melakukan bisnis. Andaikata kamu tidak melakukan cara itu maka kamu akan mendapatkan kerugian. Dan dia dengan terpedaya akan ucapannya, dengan mengikuti alur pandangan/fikirannya dia terus terbujuk dalam rayuan itu dan lama kelamaan kebaikan yang tadinya sedikit banyak dia tengah lakukan, itupun akan menjadi habis dan secara sempurna keduniaan mengepungnnya dan orang yang semacam itu menganggap bahwa kini mungkin inilah kehidupan kita, mungin kini kematianpun tidak akan datang dan untuk seterusnya seperti inilah kita akan tetap tinggal/hidup atau hidup untuk selama-lamanya. Tidak akan hadir di hadapan Tuhan. Nah, dengan cara seperti itu syaitan menangkap orang-orang yang seperti itu dalam cengkeramannya sehingga akalnya menjadi sama sekali mati/hilang. Kemudian pabila satu keburukan datang –oleh karena karunia Allah tercabut- maka setelah yang satu tiba keburukan yang kedua akan terus berdatangan dan orang-orang seperti itu kemudian akan mulai menjadi membunuh hak-hak orang lain juga, mereka menjadi orang-orang yang merampas hak-hak orang lain. Mereka menjadi orang yang memakan harta saudara laki dan saudara perempuannya, mereka menjadi orang yang melupakan tali ikatan kekerabatan. Walhasil segenap kebaikan, segenap berkat hilang dari rumah mereka dan ini pun dengan sendirinya lama kelamaan mereka menjadi keluarga yang lepas kendali/ ugal-ugalan dan anak-anak mereka menjadi tidak menentu dan sebagai konsekwensinya pada akhirnya orang-orang semacam itu kemudian tidak lagi betah tinggal dalam Jemaat. Jadi, Allah sendiri yang memberishkan Jemaat dari pengikut-pengikut syaitan seperti itu. Jika kalian mengecek ulang/memeriksa kembali, maka dengan kalian memeriksa sendiri akan melihat dan ini akan sedemikian nampak jelas bahwa kebanyakan orang yang meninggalkan Jemaat adalah orang –orang yang serupa itu. Semoga Allah melindungi setiap orang dari antara kita dari orang-orang seperti itu yang hidup matinya adalah kelezatan dunia semata dan mereka berjalan pada jalan-jalan syaitan. Sebagaimana saya telah beritahukan bahwa Allah berfirman bahwa hanya satu jalan untuk menghindar dari jalan-jalan syaitan itu bahwa mohonlah karunia-Nya,tunduklah dihadapan-Nya, menangislah di hadapanh-Nya, merintihlah di hadapan-Nya, menangislah di hadapan-Nya bahwa Ya Allah ! syaitan melakukan penyerangan kepada kami dari segenap penjuru kini hanya Engkaulah yang dapat melindungi kami dari kekotoran ini dan melindungi dari serangan-serangan syaitan.
Hadhrat Muslih Mauud berkaitan dengan ini bersabda:
Dengan mengatakan لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَان ke arah ini diingatkan bahwa hai orang-orang yang beriman ! janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan, mazhab-mazhab syaitan dan pengaruh-pengaruh syaitan dan ingatlah bahwa orang yang memilih langkah-langkah syaitan dan menerima cara-caranya maka niscaya dia mengikuti keburukan dan hal-hal yang tidak disukai. Sebab syaitan senantiasa memerintahkan/mendorong untuk melakukan hal-hal yang tidak disukai. Namun ingatlah bahwa kesucian yang sempurna tidak akan dapat diraih tampa karunia Tuhan. Maka caranya adalah bahwa senantiasa berdoalah kepada Tuhan dan jadikanlah kondisi kalian menjadi kondisi orang-orang pilihan supaya Dia dengan melihat kalian bahwa kamu tengah berupaya menjadikan diri kamu orang –orang yang suci Dia akan menjadikan kalian suci.
Kemudian bersabda:
Syaithan senantiasa berada (mengawasi) di belakang manusia sehingga pabila manusia beriman pada Allah maka tetap saja dia tidak akan melepaskannya dan dia terus menerus tetap berupaya untuk menyesatkannya. Dan banyak orang-orang yang terpedaya olehnya, yakni setelah beriman pun mereka mempercayai kata-katanya dan mereka menjadi fasik dan murtad. Dan bahaya ini sedemikian besarnya yang mana jika tidak ada kahunia Tuhan, maka tidak ada orang yang dapat selamat dari bahaya itu. Tetapi cara untuk menyerap karunia itu adalah manusia seyogianya memetik faedah dari sifat سميع-sami’ (Maha mendengar) Tuhan dan ketuklah pintu-Nya. Jika dia mengetuk pintu-Nya dan berdoa pada-Nya dia jadikan sebagai kebiasaannya, maka Allah yang bersifat عليم-alim-Maha mengetahui dan Dia mengetahui akan kondisi dan kelemahan-kelemahan hamba-hamba-Nya, di dalam hati sanubarinya Dia akan menciptakan kekuatan yang sebagai dampaknya dia akan selamat dari serangan-serangan syaitan dan akan tersedia baginya kesucian dan kebersihan.Tafsir Kabir jilid 6 hal 281
Pabila kalian memanjatkan doa-doa untuk selamat dari syaitan yang setiap hari setiap ahmadi seyogianya harus lakukan,maka senantiasa perhatikanlah pula doa-doa Rasulullah saw yang tertera dalam hadis:
Bersumber dari Hadhrat Abdullah r.a. bahwa Rasulullah saw mengajarkan pada kami beberapa kalimat-kalimat doa dan dalam mengajarkan kalimah-kalimah doa-doa cara beliau bukanlah seperti pada saat beliau mengajarkan kalimah tasyahhud. Dan kalimat-kalimat itu adalah :
“ Ya Allah ciptakanlah kecintaan di dalam kalbu-kalbu kami. Dan perbaikilah kami dan bimbinglah kami pada jalan keselamatan dan setelah menyelamatkan kami dari kegelapan bawalah kami kepada cahaya/jalan terang. Dan lindungilah kami dari kekejian lahir dan batin. Dan berkatilah telinga kami, mata kami, hatisanubari kami,istri-istri kami dan anak-anak kami. Dan curahkanlah rahmat Engkau pada kami. Sesungguhnya Engkaulah Maha penerima taubah dan Maha penyayang. Dan jadikanlah kami orang-orang yang bersyukur pada nikmat-nikmat Engkau dan menjadi orang-orang yang senantiasa menyebut akan nikmat-nikmat Engkau dan menjadi orang yang menerima itu dan ya Allah ! sempurnakanlah nikmat Engkau pada kami.” Sunan Abi Daud kitabushalat bab tasyahhud
Kini, untuk memohon karunia Allah betapa indahnya doa ini bahwa untuk selamat dari tipu daya syaitan, dari was was yang syaitan telah ciptakan dan dari kelicikan-kelicikannya perlu karunia dan perlindungan Allah swt. Jadi yang paling besar/utama adalah nafsu/ego manusia itu sendiri yang senantiasa menjadi sasaran akan hal-hal seperti itu; bahwa meskipun sampai batas itu memang tidak sampai sebagaimana sebelumnya saya telah berikan contohnya bahwa kondisi mereka terus bertambah rusak sedemikian jauhnya sehingga dia sama sekali tidak dapat tinggal di jemaat orang-orang yang saleh. Tetapi, untuk perbaikan sejumlah penyakit-penyakit yang kecil seyogianya terus memohon kepada Allah.Misalnya, pengurus jemaat, karyawan atau dalam penguasa –penguasa dunia bahwa dalam kaitan umum sehari-hari ….dan dalam jalinan-jalinan lainnya bahwa jika ada seorang meraih peluang untuk berkhidmat , ditetapkan padanya pekerjaan apa saja, maka setelah ditetapkan/ditugaskan mereka mulai mengeluarkan/mengutak-atik kekurangan-kekurangan /kelemahan-kelemahan pengurus atau karyawan sebelumnya bahwa lihatlah tugas-tugas ini bagaimana saya telah sempurnakan/ kejakan dengan cara yang lebih baik , sementara pengurus atau karyawan sebelum saya tidak ada kemampuan/keahlian untuk mengerjakan itu. Padahal cara yang benar ialah jika pekerjaan selesai/tugas telah selesai maka mohonlah bantuan pada Allah dan mintalah pertolongan pada Tuhan, bersyukurlah pada Tuhan bahwa Dia telah memberikan taufik pada saya(nya),yakni pekerjaan ini telah selesai dengan perantaraan saya dan berdoalah seperti ini:Hai Allah ! Kini oleh sebab ini janganlah Engkau biarkan datang di dalam diri saya rasa menganggap diri besar(takabbur) dan ciptakanlah perbaikan dalam diri saya. Jadi, seperti itu banyak sekali peristiwa-peristiwa yang terus terjadi setiap harinya. Jadi ,manusia seyogianya senantiasa memperhatikan ini, kalau tidak dengan melangkah pada jalan –jalan syaitan sekurang-sekurangnnya pekerjaan yang tadinya telah bagus ,setelah menyempurnakan pekerjaan-pekerjaan/tugas-tugas itu ,setelah menzahirkan kebaikannya seperti itu bahwa lihatlah saya telah mengerjakan ini, itu yang telah saya kerjakan adalah merupakan hal yang menghancurkan kebaikan diri sendiri. Pabila pada ukuran/standar itu berupaya memperbaiki diri sendiri maka inilah merupakan jalan keselamatan. Disini …keberuntungan manusia yakni mencari jalan keselamatan, kalau tidak kemudian sebagaimana berfirman bahwa kamu dari terang akan pergi menuju kepada kegelapan dan jalan syaitan adalah dari terang menuju kepada kegelapan. Oleh karena itu senantiasa seyogianya terus meminta perlindungan pada Allah dari godaan syaitan. Mintalah karunia-Nya pada Allah dan berdoalah, ya Allah ! setelah menyelamatkan kami dari kegelapan bawalah kami pada cahaya dan lindungilah kami dari segenap kekejian-kekejian,baik secara lahir maupun batin. Dan dari segi lahiriah ada sejumlah ketakutan yang sedemikian rupa yang berperan melakukan pencegahan. Tetapi terkait dengan kekejian yang terselubung itu sedemikian rupa yang terkadang dengan mempengaruhi manusia itu membawanya menjadi sangat jauh. Sebagaimana pemandangan-pemandangan /panorama yang salah/jelek, filem-filem yang salah, filem-filem yang sama sekali telanjang(porno) setelah melihat hal-hal seperti itu manusia terlibat dalam zina mata. Kemudian zina khayalan-khayalan, membaca buku-buku/ kitab-kitab yang salah /porno atau membawa berbagai fikiran-fikiran kotor. Sejumlah lingkungan sedemikian rupa yang dengan duduk disana manusia terperosok dalam masiat/kekejian. Kemudian dengan telinga mendengar kata-kata yang tak menganal malu. Jadi. inilah doa yang diajarkan : Hai Allah dengan karunia Engkau sucikanlah segenap anggota badan kamu. Dan senantiasa jadikanlah itu tetap bersih dan kami jangan menjadi orang yang berjalan pada jalan syaitan. Dan lindungilah agar kami jangan berjalan pada jalan syaitan.
Kemudian di sejumlah rumah-rumah akibat istri-istri atau akibat suami-suami timbul beberapa macam kasus. Hubungan-hubungan diantara urusan rumah tangga, hubungan kekeluargaan tidak baik /benar. Karena hal hal kecil mulai timbul pertengkaran. Atau akibat teman-teman istri atau teman-teman suami terus menerus timbul sejumlah masaalah. Jadi karakter teman-teman sedemikian rupa sehingga diantara mereka hubungan suami istri secara tidak terasa mereka yang menghancurkannya. Maka inilah syaitan yang dengan cara yang tidak terasa berupaya menjalankan rumah-rumah /rumah tangga seperti itu pada jalan-jalannya. Kemudian adalah anak-anak, anak-anak yang saleh merupakan sebuah nikmat yang untuk itu seyogianya senantiasa memohon karunia Allah. Kemudian keturunan/anak-anak sedikit rusak maka timbul kekhawatiran pada ibu bapak,kondisi (ibu bapak) menjadi buruk/kasihan. Kemudian anak-anak perempuan terkadang ingin menikah di tempat lain dimana ibu bapak tidak inginkan, karena beberapa sebab ,misalnya, anak laki-laki tidak ahmadi,atau tidak ada hubungan dengan agama/ateist . Tetapi anak perempuan bersikeras bahwa saya disinilah saya menikah. Kemudian anak-anak laki-laki, terkadang terlibat dalam gerakan-gerakan /karakter-karakter yang menjadi faktor penyebab nama buruk keluarga. Oleh karena itu diajarkan doa ini bahwa hai Tuhan, janganlah kami terpaksa menghadapi berbagai macam cobaan corak apapun dari pihak anak-anak kami, bahkan ciptakanlah keberkatan untuk kami di dalam diri mereka. Dan doa ini seyogianya dimulai sejak sebelum kelahiran anak, bahkan dari sejak mengharapkan kelahiran anak seyogianya dipanjatkan. Inilah doa yang Allah telah ajarkan
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا Jadi untuk supaya anak-anak itu menjadi qurratu a’yun seyogianya senantiasa memanjatkan doa. Jadi, kalau manusia terus saja memanjatkan doa seperti ini bahwa hai Allah, curahkanlah pandangan kasih sayang-Mu dan senantiasalah curahkan kasih sayang-Mu, dan janganlah membiarkan syaitan menguasai kami, maafkanlah kesalahan dan kekeliruan kami dan kami memohon kepada Engkau ampunan Engkau ,maafkanlah dosa kami. Dan setelah mamaafkan dosa-dosa /kesalahan kami kasihanilah kami sedemikian rupa sehingga kami tidak pernah lagi terperosok dalam cengkeraman syaitan. Dan jika Engkau mengaruniakan sedemikian banyak karunia kepada kami maka jadikanlah kami menjadi orang yang bersyukur pada nikmat Engkau dan jadikanlah kami orang yang mengingatnya dan nikmat yang paling besar yang Engkau telah berikan kepada kami itu adalah nikmat iman,senantiasa tegakkanlah kami diatasnya, janganlah kami menjadi orang yang pergi jauh dari itu. Dan kami terus membaca doa ini
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ jika tidak ada perhatian pada doa, maka syaitan setelah datang dari berbagai cara dan dari bebagai jalan akan terus menjerumuskan. Dan dari itu tampa karunia dan rahmat Tuhan tidak dapat diselamatkan sebagaimana saya senantiasa sebelumnya terangkan. Allah hanya berbicara dengan yang lebih dahulu berdoa pada-Nya dan yang padanya terdapat rahmat-Nya. Dan rahmat ini tambah lebih bertambah lagi pada waktu pabila kecintaan Tuhan lahir di dalam kalbu.
Hadhrat Muslih Mauud r.a. bersabda dalam menerangkan sebuah peristiwa dalam tafsir beliau. Terdapat seorang suci /sesepuh yang sudah cukup lama muridnya tinggal bersamanya sambil terus menimba ilmu darinya. Tatkala sang murid selesai pendidikan ingin kembali pulang ke rumahnya,maka sesepuh itu bertanya padanya : Wahai anak muda ! kamu ini tengah pergi kembali ke kampung halamanmu,apakah di negerimu ada syaitan ? Dia menjadi terheran heran mendengar pertanyaan ini. Dan dia berkata syaitan itu dimana yang tidak ada ? Di setiap negeri ada syaitan dan dimana pun saya pergi disanapun terdapat syaitan. Beliau berkata , baiklah. Jika disana ada syaitan maka apapun ilmu yang kamu dapatkan selama kamu tinggal bersama saya,maka kapan saja kamu mulai mengamalkannya niscaya syaitan pasti akan menjadi penghalang dalam upayamu mengamalkannya. Dalam kondisi seperti itu apa yang kamu akan lakukan ? Dia berkata, saya akan melawan syaitan,saya akan berkelahi dengannya. Sang guru berkata, sangat baik sekali bahwa kamu telah melawan syaitan dan karena tidak tahan menghadapi perlawananmu dia lari. Tetapi pabila kamu akan mulai mengamalkan dan dia akan kembali menyerang maka apa yang kamu akan lakukan. Maka dia berkata kemudian saya akan melawan syaitan.Kemudian andaikata dia berlari dan kemudian kamu mulai mengamalkan, maka dia kembali akan datang. Tatkala dua tiga kali dia bertanya maka sang murid itu berkata bahwa saya tidak mengerti ,tuan beritahukanlah kepada saya bagaimana saya harus menghadapinya /melawannya. Pabila saya mulai melakukan perlawanan maka syaitan akan berlari-lari.Tatkala saya mulai mengamalkan maka syaitan akan kembali datang. Maka sesepuh itu berkata bahwa jika kamu pergi ke rumah seorang temanmu yang di pintunya ada anjing yang terikat siap menggigit kamu maka apa yang kamu akan lakukan ? Dia menjawab, saya akan melawannya. Saya akan memukulnya dengan tongkat yang ada di tangan saya atau jika ada batu yang nampak maka saya akan melemparnya dengan batu itu untuk menyuruhnya pergi. Dia berkata, baiklah dia telah lari. Kemudian tatkala kamu mulai masuk di pintunya, maka dia akan akan menangkap kakimu kemudian apa yang kamu akan lakukan ? Berkata, kemudian seperti itulah saya kembali akan memukulnya. Maka tatkala dua tiga kali dia bertanya apa yang kamu akan lakukan terhadap anjing itu. Maka dia berkata bahwa pada akhirnya saya akan memanggil teman itu bahwa anjing kamu tidak memberikan saya untuk datang, kamu lepaskanlah saya dari dia . Maka sesepuh itu berkata bahwa seperti itulah kondisi syaitan. Syaitan pun merupakan anjing Tuhan. Pabila dia berkali-kali melakukan penyerangan terahadap manusia dan dia tidak membiarkan dekat dengan Allah maka obatnya ialah panggillah Allah dan serulah Dia,yakni hai Allah ! Saya ingin datang kepada Engkau tetapi anjing Engkau tidak memberikan saya datang kepda-Mu. Tahanlah dia supaya saya dapat datang pada-Mu. Maka Allah akan mencegahnya /menahannya dan manusia akan selamat dari serangan syaitan Kemudian bersabda walhasil kesucian sempurna yang sesudahnya tidak ada kemurtadan dan kefasikan itu hanya dapat diraih dengan karunia dan kasih sayang –Nya. Pertama manusia itu harus menjadi suci. Mohonlah karunia dari-Nya, menangislah di hadapan-Nya, merataplah pada-Nya bahwa hindarilah saya dari syaitan maka karunia Allah-pun menjadi ikut serta dengannya dan kemudian bersabda bahwa benda-benda ini diraih dengan karunia Allah. Sebagaimana doa-doa mausia terus menerus menarik itu ke arahnya.
Jadi inilah merupakan cara untuk menghindar dari syaitan bahwa untuk menghindar dari syaitan mintalah perolongan dari Allah dan hanya semata –mata merintihlah di hadapan Allah dan janganlah melekatkan hati sanubari pada selain Allah.
Kemudian di dalam hadis inilah doa yang diajarkan untuk terhindar dari serangan-serangan syaitan. Diriwayatkan dari Hadhrat Zaid bin Arqam r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Apakah saya beritahukan padamu suatu doa yang Rasulullah saw senantiasa ajarkan pada kami.Doa itu adalah : Ya Allah, saya berlindung pada-Mu dari menjadi lemah, menjadi malas, bakhil , penakut dan dari sangat tua dan dari azab kubur. Wahai Allah anugerahilah diriku ketakwaannya.وذكها وانت خير من زكها-wa dzakihaa wa anta khairu man zakkaaha – sucikanlah dia dan jiwanya dan Engkaulah sebaik -baik wujud yang mensucikan. Untuk mensucikan manusia Allah berfirman : Saya-lah yang kepada siapa yang Saya ingin sucikan Saya sucikan. Engkaulah sebagai wali dan pelindungnya. Wahai Allah ! Wahai Allah saya berlindung pada Engkau dari kalbu yang tidak khusyuk dan dari kalbu (hawa nafsu) yang tidak pernah kenyang dan dari ilmu yang tidak memberikan keuntungan dan dari doa yang tidak terkabul.sunan nisai kitabul isti’aadzah bab alisti’aadzah minal ‘ajzi
Kini, ini juga merupakan doa yang lengkap,sebab zat Allah-lah yang mensucikan dan membiarkan tetap bersih, melindungi dari serangan syaitan. Tidak ada orang yang pernah bersih dengan kekuatan tangannya sendiri. Zat Allah-lah yang dapat mensucikan yang Dia kehendaki. Dan untuk mensucikanpun perlu مزكى-muzakki- Yang mensucikan. Dan sesudah berpisah dengan jemaat seberapapun seorang mendakwakan bahwa kami telah menjadi sangat bersih dan syukur sekali kami telah merdeka dari Jemaat, semua itu merupakan pendakwaan mereka dan setelah pergi kerumahnya kesucian tidak akan pernah nampak terlihat. Jadi مزكى-muzakki-orang yang mensucikan pun adalah juga orang-orang khas dari Tuhan, para nabi. Orang-orang yang memiliki ikatan dengannya pun dapat menjadi suci. Dan barangsiapa yang tidak menjalin ikatan dengannya (nabi) itu dia tidak akan pernah bisa dikatakan suci. Jadi di dalam ayat yang saya tilawatkan di dalam ini Dia berfirman : Kepada siapa yang Dia kehendaki Dia sucikan Hadhrat Muslih Mauud r.a. menulis, bahwa dari itu jangan menyangka bahwa secara membabi buta barangsiapa yang Dia akan kehendaki Dia akan sucikan dan yang Dia tidak kehendaki Dia tidak sucikan. Kalau begitu melakukan kebaikan-kebaikan dan memohon karunia-Nya tidak ada faedahnya. Bahkan maksudnya ialah bahwa orang yang menjadi kesayangan Tuhan dan dia yang menjadi orang yang mengamalkan akan perimtah-perintah-Nya,maka dia yang akan Dia jadikan sebagai kekasih-Nya. Dan dia yang Dia akan sucikan. Jadi pada zaman ini kekasih-kekasih (kesayangan ) adalah mereka yang merupakan kekasih /kesayangan-kesayangan kekasih-Nya. Yang memiliki ikatan dengan kekasih-Nya. Jadi pada zaman ini orang-orang yang memiliki ikatan dengan Hadhrat Masih Mauud a.s. itulah yang merupakan kekasih Tuhan. Seyogianya senantiasa selalu ada ikatan kesucian dengan Tuhan, dan untuk terhindar dari syaitan, untuk menjadi suci senantiasa setiap saat seyogianya terus memohon karunia-Nya pada Tuhan Yang Maha mendengar dan Maha mengetahui.
Hadhrat Masih mauud a.s. bersabda: Dari فلا تزكوا انفسكم- falaa tuzakku anfusakum juga inilah yang terbukti bahwa untuk senantiasa menjadi suci /bersih dan menjadi selamat bukanlah pekerjaan kamu, ini merupakan pekerjaan Tuhan. Setiap nur dan kekuatan adalah hanya datang dari langit. Al-Badar jilid 2 nomer 44 tanggal 19 Juni1903
Tazkiyah– kebersihan/kesucian(mensucikan) jiwa merupakan sesuatu yang tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Oleh karena itu Allah berfirman فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى Janganlah kamu menyangka bahwa kami (kalian) dengan diri kami/kamu sendiri dan dengan perantaraan akal kami/kamu sendiri dengan sendirinya kami/kamu menjadi muzakki-orang yang mensucikan. Ini merupakan kekeliruan . Dia Maha mengetahui siapa orang yang muttaki. Al-Badar jilid 2 no. 36 tanggal 25 September 1903
Kemudian bersabda: Wahai saudara sekalian ! Janganlah meremehkan perintah-perintah Allah. Janganlah racun para filsuf mempengaruhi kalian. Berjalanlah sesuai perintah-perintah-Nya bagaikan seorang anak kecil. Laksanakanlah shalat, laksanakanlah shalat, karena itu merupakan kunci segenap potensi . Pabila kalian berdiri melakukan shalat maka janganlah melakukan seolah-olah tengah melaksanakan adat istiadat /ritual belaka,bahkan sebelum shalat sebagaimana kalian melakukan wudhu lahiriah seperti itu pulalah kalian melakukan wudhu batin dan bersihkanlah organ tubuh kalian dari pemikiran selain Allah. Baru bangunlah dengan ke dua wudhu itu (yakni wudhu lahir dan batin) dan perbanyaklah doa dalam shalat. Dan biasakanlah menangis dan merintih di hadapan Tuhan supaya kamu dikasihani.Jujurlah, jujurlah sebab Dia melihat bagaimana kondisi hati kalian. Apakah manusia juga dapat menipunya ? Apakah di hadapan-Nya makar-makar/tipu daya ada gunanya ? Sangat malang sekali orang yang menyampaikan amal-amal buruknya sampai kesana seolah-olah tidak ada Tuhan. Baru dengan cepat dia akan dihancurkan dan Allah sama sekali tidak menghiraukan.
Wahai saudara-saudara ! hanya sekedar mantik /ilmu keahlian bicara dunia ini adalah syaitan dan falsafah kosong dunia ini merupakan iblis yang sangat mengurangi nur iman sampai pada titik terendah dan menciptakan kelancangan-kelancangan dan hampir-hampir menjadikan manusia menjadi atheist. Maka kamu selamatkanlah dirimu dari itu dan ciptakanlah kalbu sedemikian tulus dan sederhana sehingga kalian mengimani perintah-perintah Ilahi tampa memilah-milah,sebagaimana seorang anak kecil menuruti kata-kata ibunya Ajaran-ajaran Al-Quran ingin menyampaikan pada tingkat ketakwaan tertinggi, pasanglah telinga ke arah itu/simaklah itu dan jadikanlah diri kalian sesuai dengan itu.
Kemudian beliau bersabda:
Kamu tidak akan diterima disi-Nya selama tidak selaras lahir dan batinmu. Kalian yang besar kasihanilah yang kecil bukan menghinakan mereka, kalian yang berilmu nasihatilah yang tuna ilmu bukan dengan menonjolkan keilmuannya ingin menghinakan mereka. Kalian para hartawan khidmatilah yang miskin bukan dengan egois takabbur terhadap mereka. Takutlah pada jalan-jalan kehancuran. Senantiasa takutlah pada Tuhan dan bertakwalah …….. Tuhan menghendaki supaya dalam wujudmu sendiri sepenuhnya timbul sebuah revolusi dan itu meminta sebuah kematian darimu yang sesudahnya akan menghidupkanmu. Kalian cepatlah berdamai diantara sesama kalian dan maafkanlah dosa-dosa saudaramu, sebab sungguh jahat manusia yang tidak redha berdamai dengan saudara-saudaranya karena dia akan dipatahkan sebab dia telah menanamkan bibit perpecahan. Tinggalkanlah hawa nafsu kalian dari segala segi, hindarilah saling memarahi diantara sesama dan meskipun kamu berada di pihak yang benar bersikap merendahlah supaya kalian dimaafkan. Tinggalkanlah kegemukan hawa nafsu karena melalui pintu mana kalian dipanggil dari sana tidak akan dapat masuk orang yang gemuk (dengan hawa nafsu). Betapa malang orang yang tidak mengimani hal-hal yang keluar dari mulut Tuhan dan saya telah menerangkanya. Jika kamu menghendaki bahwa Tuhan dari langit redha padamu, maka diantara kalian bersatulah sebagaimana bersaudaranya/persaudaraan dua orang dari satu perut. Diantara kalian yang paling mulia adalah yang paling banyak memafkan dosa saudaranya. Dan sangat malang orang yang bersikeras tidak mau memaafkan…….. jadilah kalian menjadi teman Tuhan dengan hati yang tulus, penuh kejujuran dan dengan langkah yang mantap supaya Dia-pun menjadi sahabatmu. Kasihanilah bawahanmu,istri-istrimu dan saudara-saudaramu yang miskin supaya dari langitpun kamu dikasihani. Kamu benar-benar jadilah milik-Nya supaya Dia-pun benar-benar menjadi milik-mu. Bahtera Nuh , ruhani Hazain jild 19hal 12-13
Kemudian beliau bersabda: Doa merupakan sesuatu yang sangat penting untuk zahirnya penampakan /manifestasi Tuhan dan rahmat-rahmat-Nya. Oleh karena itu senantiasalah bersiap siaga dan jangalah pernah lelah. Singkat kata untuk perbaikan jiwa dan untuk hasil akhir yang baik untuk meraih taufik memperoleh kebaikan –kebaikan aspek kedua adalah doa. Di dalamnya seberapa tawakkal dan keyakinan pada Zat Tuhan manusia lakukan dan pada jalan itu dia tidak melangkahkan kaki yang dapat tersesat,maka sebanyak itulah hasil=hasil baik dan buah-buah segar yang akan mereka dapatkan. Segenap kesulitan akan menjadi jauh dan orang yang berdoa akan sampai pada kedudukan yang tinggi. Dan ini merupakan hal yang memang benar bahwa selama Tuhan tidak mensucikan seseorang maka tidak ada orang yang dapat suci. Gejolak hawa nafsu hanya dengan karunia Allah dan dengan semangat yang tinggi lah akan dapat menemui kematian. Dan karunia dan gejolak ini hanya dapat lahir dengan dengan doa. Dan kekuatan ini hanya dapat diraih dengan doa. Tafsir Hadhrat Musih Mauud a,s, jilid I hal 658
Kemudian beliau bersabda: Takwa itu memiliki dua tingkatan. Menghindar dari keburukan dan senantiasa aktif dalam kebaikan-kebaikan. Tingkatan yang kedua adalah tingkatan muhsinin/orang yang berbuat kebaikan dan tampa meraih derajat itu Allah tidak akan dapat gembira dan kedudukan dan tingkatan ini tampa karunia Allah tidak juga akan dapat diraih. Pabila manusia menghindar dari keburukan dan hatinya gelisah untuk kebaikan dan dia berdoa pada Tuhan, maka Allah dengan karunia akan memeliharanya dan sambil memegang tangannya dia akan menyampaikannya ke دار الامان –darul-aman ( di tempat yang aman)
Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari seranan-serangan syaitan,menjalankan kita pada jalan-jalan keredhaan –Nya, menjadikan kita menjdi hamba-hamba –Nya yang bersyukur. Semoga Allah sesuai dengan hukum-hukum-Nya senantiasa menganugerahi pada kita untuk memabayar hak-hak hamba-hamba-Nya. Dan kita senantiasa Dia dudukkan pada tempat yang aman di disi-Nya.
Qamaruddin Shahid