Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
5 September 2003 di Masjid Fadhl, London, UK.
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ،
وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Terjemahannya ialah: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya mengirimkan rahmat /selawat kepada nabi. Hai orang-orang yang beriman ! Kamu pun kirimlah selawat dan salam sejahtera sebanyak-banyaknya padanya. Al-Ahzab 57
Apa sebabnya Allah sedemikian rupa menekankan kepada orang-orang mu’min untuk membaca selawat ? Apakah Rasulullah saw perlu pada doa-doa kita. Tidak. Bahkan, Dia telah mengajarkan caranya pada kita bahwa hai hamba-hamba-Ku ! apabila kalian hadir di hadapan-Ku dengan membawa keperluan-keperluan kalian, maka untuk menjadikan doa-doa kalian terkabul dan keperluan-keperluan kalian terpenuhi, kini perantara itu hanya satu,yaitu datanglah pada-Ku dengan perantaraan nabi kesayangan-Ku. Jika kamu tidak memilih perantara ini, maka semua ibadat-ibadat kamu akan menjadi sia-sia; sebab, segala sesuatunya, segenap makhluk/yang ada Saya telah ciptakan untuk nabi Kami tercinta ini.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda; “ Kendatipun Rasulullah saw tidak berkepentingan pada doa-doa siapapun, tetapi di dalamnya terdapat suatu rahasia yang sangat dalam. Seorang yang karena ada ikatan cinta pribadi dia memohon berkat dan rahmat untuk seseorang, maka dia akibat adanya jalinan cinta pribadi menjadi suatu bagian wujud dari orang itu. Jadi, berkah-berkah yang ada pada orang yang dia doakan, itulah berkah-berkah yang turun padanya juga. Dan karena karunia -karunia Tuhan Yang Esa tidak terhingga, maka oleh karena itu orang-orang yang membaca selawat, yang menginginkan/memohon berkat untuk Rasulullah saw akan mendapatkan bagian dari berkat-berkat yang tidak terhingga sesuai dengan gejolak hatinya masing-masing. Tetapi berkah-berkah ini sangat jarang lahir tampa adanya gejolak /semangat keruhanian dan cinta sejati.
Maktubaat Ahmadiyat jilid awal hal 24-25
Di dalam kutipan ini, dari hal-hal yang Hadhrat Masih Mauud a.s. jelaskan pada kita, dari itu jelas bagi kita bahwa betapa pentingnya membaca selawat. Pertama,sabda beliau, kalian ingatlah bahwa Rasulullah saw tidak memerlukan doa-doa kalian. Janganlah menyangka bahwa hanya dengan bacaan selawat kalian martabat Rasulullah saw menjadi tinggi. Sebelumnyapun beliau merupakan wujud yang sangat dicintai oleh Allah. Di dalamnya,sabda beliau, terdapat rahasia yang dalam dan rahasia itu adalah pabila ada orang akibat adanya suatu ikatan pribadi dan karena adanya cinta kepada seseorang dia memohon berkah dan rahmat untuk orang itu, maka dia menjadi bagian wujud/pribadi orang itu,yakni bersatu dalam cinta dan dalam hubungan/ jalinan. Misalnya, dalam ikatan tali kekerabatan dunia, perhatikanlah itu saya berikan contoh seperti kecintaan seorang ibu terhadap anak. Kadang-kadang tentu/ mungkin kalian pernah melihat tatkala anak mulai bisa berjalan, saat sedikit mulai timbul kesadaran dalam dirinya, yang mana jika dia mendapatkan sedikit barang-barang makanan, maka terkadang dari itu sedikit saja potongan makanan yang kebanyakan bukannya dalam bentuk potongan, bahkan dalam bentuk zarrah-zarrah kecil. Dia (sang anak) akan berupaya memasukkan di dalam mulut ibunya zarrah-zarrah kecil itu akibat adanya ikatan cinta dan jalinan yang ada dalam diri anak itu terhadap ibunya. Nah, akibat potongan-potongan kecil itu tentu perut sang ibu tidak akan kenyang tetapi itu merupakan sebuah upaya penzahiran kasih sayang dan akibat gerakan itu maka sang ibupun sebanyak itulah cintanya pada anak itu dan itu akan terus berkembang dan ibu tadi akan medekapnya lebih dari sebelumnya atas gerakan yang sedemikian kecil lagi polos itu ibunya memberikan perhatian padanya. Jadi contoh-contoh seperti itu kalian kurang lebih akan terus dapatkan banyak lagi contoh-contoh dalam ikatan dunia dan dalam ikatan keluarga dunia lainnya.
Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s.dalam kutipan ini bersabda bahwa apabila di dalam cinta menjadi sebuah wujud, maka karunia yang dia dapatkan dan berkat-berkat yang dia raih akibat doa-doa yang kalian panjatkan itulah pula yang kalian dapatkan. Bersabda: Oleh sebab rahmat –rahmat dan berkat-berkat Allah yang tidak terhingga dan karunia-karunia-Nya tidak terhingga yang Dia telah turunkan pada Rasulullah saw dan terus tengah Dia turunkan dan itu akan terus menerus akan Dia turunkan selama dunia masih ada. Maka kalian pun akibat membaca selawat, akibat ikatan pribadi itu yang terdapat dalam diri kita dengan pribadi Rasulullah saw itu harus tambah lebih erat hendaknya. Dari karunia yang turun pada beliau saw dari Allah, orang-orang itupun akan terus dapatkan yang dengan hati yang tulus terus mengirim selawat kepada beliau. Tetapi syaratnya ialah harus terdapat semangat /rasa gejolak, terdapat rasa cinta yang lahir dalam diri kalian pada saat membaca selawat itu. Karena banyaknya Hadhrat Masih Mauud a.s. membaca selawat, berkat-berkat yang tak terhingga yang turun pada beliau, berkaitan dengan itu beliau bersabda;
“ Pada suatu saat tatkala banyak membaca selawat,yakni sampai pada suatu masa yang cukup lama saya terus sibuk mengirim selawat/salam pada Rasulullah saw. Sebab, saya meyakini bahwa jalan-jalan Tuhan merupakan jalan-jalan yang sangat halus yang tampa perantara nabi saw tidak akan dapat diraih sebagaimana Tuhan berfirman وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ – Maidah ayat 33 (Carilah perantara itu padanya) Baru sesudah beberapa lama di dalam kasyaf saya melihat dua orang pemberi minum datang. Seorang masuk ke rumah saya melalui jalan dalam dan yang seorang masuk ke rumah saya melalui jalan luar dan di dua pundaknya terletak kantong-kantong cahaya dan dia lalu berkata: هذا ماصليت على محمد – haadza maa shallaita ‘ala muhammadin – Ini karena engkau mengirim selawat pada Muhammad saw Haqiqatul-wahyi catatan kaki hal.128 Tazkirah hal 77 Cetakan 1969
Maka di dalamnya beliau bersabda bahwa karena saya ingin mendapatkan qurub/kedekatan dengan Pencipta saya, dengan Pemilik saya dan saya mengetahui bahwa untuk mencapai kedekatan dan qurub-Nya bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah;jalan untuk mendapatkan kedekatan Tuhan bukanlah merupakan jalan yang mudah; bahkan, setelah melewati jalan yang sulit dan berbahaya baru dapat meraih kedekatan Allah. Maka untuk meraih kedekatan itu sesuai dengan izin Tuhan –lah itu dapat diraih. Beliau bersabda: Bahwa kini untuk sampai pada Saya,yakni untuk sampai pada Allah hanya ada satu jalan,hanya ada satu perantara, dan itu adalah Muhammad saw. Nah,inilah yang beliau sabdakan bahwa karena menarik pelajaran dari itu saya banyak membaca /mengirimkan selawat pada beliau saw. Dan seolah-olah saya setiap saat tenggelam/larut dalam satu fikiran itu dan saya terus mengirim selawat /salam pada beliau ; maka sebagai kesimpulannya Allah untuk memberitahukan pada saya, bahwa kamupun kini dengan perantaraan sang perantara itu telah meraih kedekatan dengan Saya, kepada saya diperlihatkan pemandangan seperti ini dalam kasyaf, bahwa dua orang yang di atas pundaknya ada dua kantong nur, dari jalan dalam dan jalan luar masuk di dalam rumah saya seraya mengatakan bahwa semua ini didapatkan karena akibat mengirim selawat/salam pada Muhammad saw. Jadi, maksud masuk dari arah jalan dalam dan jalan luar pun juga adalah bahwa kini dari berkat itu segala macam berkat dan karunia akan terus mengalir pada beliau dan kepada beliau pun berkat Rasulullah saw itu akan terus sampai. Jadi inilah berkat-berkat selawat.
Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam menyebut sebuah ilham bersabda: “صل على محمد وال محمد سبد ولد ادم و خاتم النبيين –shalli ‘ala muhammadin wa aali muhammad sayyidi wuldi aadam wa khaatamannabiyyiin – Sampaikanlah selawat pada Muhammad dan keluarga Muhammad yang merupakan majikan dan dari antara putra Adam dan khatamunnabiyyin.”
“ Ini merupakan sebuah isyarah kepada perkara-perkara bahwa segenap tingkatan-tingkatan dan kelebihan-kelebihan dan anugerah-anugerah ini adalah karena akibat Rasulullah saw dan merupakan ganjaran dari kecintaan padanya. Subhaanallah –Maha suci Allah, betapa luhur kedudukan/martabat majikan segenap ummat mausia itu di sisi Tuhan Yang Mahaesa dan kedekatan corak apakah itu yang karena mencintainya seorang dapat menjadi kekasih Tuhan ( Yakni, betapa luhurnya kedudukan beliau saw di hadapan singgasana Ilahi sehingga barangsiapa yang mencintai beliau maka dia akan menjadi kekasih Tuhan. Dan seorang khadimnya/pembantunya dijadikan sebagai orang yang dikhidmati oleh dunia ‘. Maka bersabda: Pada tempat ini teringat oleh saya bahwa pada suatu malam yang lemah ini sedemikian banyak membaca selawat sehingga hati dan jiwa menjadi harum semerbak karenanya. Pada malam itu saya melihat dalam mimpi bahwa dalam bentuk air yang bersih kantong=kantong cahaya dibawa datang ke rumah yang lemah ini. Dan seorang dari mereka berkata bahwa inilah berkat yang engkau kirim pada Muhammad saw .
Dan demikian pula suatu kisah yang aneh seperti itu teringat oleh saya bahwa pada suatu saat turun ilham. Ilham itu menerangkan bahwa para malaikat tengah bersilang pendapat. Yakni, tengah timbul gejolak dalam kehendak Ilahi untuk menghidupkan agama ( Allah menghendaki agama dihidupkan kembali supaya agama menjadi berkembang) Akan tetapi belum ada kepastian di kalangan para malaikat penetapan seorang yang akan menghidupkan agama, karena itu mereka masih dalam perselisihan. Pada saat itulah saya melihat dalam mimpi bahwa orang-orang tengah lalu lalang mencari seorang yang akan memberi hidup lalu seorang datang di hadapan saya. Dan sambil mengisyarahkan dia berkata
هذا رجل يحب رسول الله –haadza rajulun yuhibbu rasulallah – Yakni, inilah dia orang yang mencintai Rasulullah saw . Dan dari perkataan ini maksudnya ialah bahwa syarat yang paling utama untuk mencapai martabat ini adalah kecintaan pada Rasulullah saw”. Yakni syarat yang paling pertama siapa yang akan menghidupkan agama adalah seorang yang cinta pada Rasululah saw. Jadi, itu sempurna pada diri orang ini,yakni syarat ini terdapat dalam diri Hadhrat Masih Mauud a.s. Ini yang para malaikat tengah isyarahkan.
Dan demikian pulalah dalam ilham yang disebutkan diatas dimana terdapat perintah untuk mengirim salam pada keluarga rasul. Jadi, di dalam itupun inilah rahasianya bahwa dalam menyebarkan dan menyampaikan berkah nur-nur Ilahi kecintaan pada keluarga Rasulpun sangat besar andilnya. Dan orang yang masuk dalam kelompok orang-orang yang dekat dengan Tuhan, dia mendapatkan warisan dari orang-orang yang saleh dan suci itu. Dan dia dalam segenap ilmu dan makrifat dinyatakan sebagai waris mereka . Barahin Ahmadiyah jilid 4 Ruhani Hazain jilid I hal. 597 –599
Tertera dalam sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Abdulllah bin Masud r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Pada hari Qiamat dari antara orang-orang yang paling dekat dengan saya ialah orang yang paling banyak mengirim selawat/salam kepada saya.” Tirmidzi Kitabu-shalat bab Majaa fi fadhli-sshalat ‘alan-nabiyyi.
Kemudian tertera dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Hadhrat Abdullah bin Umar bin Al-‘As bahwa beliau mendengar Rasulullah saw bersabda,” Apabila kamu mendengar orang yang azan sedang menyampaikan azan maka kamupun ulangilah kata-kata yang dia katakan. Kemudian sampaikanlah selawat kepada saya. Barangsiapa yang mengirim selawat pada saya, maka Allah akan menurunkan rahmat-Nya sepuluh kali lipat padanya. Kemudian bersabda: Mintalah pada Tuhan untuk saya wasilah /perantara, ini merupakan sebuah martabat/tingkatan yang akan didapatkan oleh seorang dari antara hamba-hamba Allah dan saya mengharapkan bahwa nanti orang itu adalah saya. Siapapun yang meminta wasilah/perantara pada Tuhan untuk saya, syafaat akan menjadi halal baginya/dia berhak memperoleh syafaat. Sahaih Muslim Kitab-us-shalat bab al-qaulu mitslu qaulil muazzin liman sami’ahu tsumma yushalli ‘alan-nabyyi
Nah, dari itu ini menjadi tambah jelas bahwa jika kalian menginginkan karunia Allah ,rahmat-rahmat-Nya dan ampunan-ampunan-Nya , maka itu kini hanya kalian akan dapatkan benar-benar hanya melalui Hadhrat Rasulullah saw dan ini adalah merupakan sebuah ihsan/kebaikan dari sekian banyak kebaikan-kebaikan beliau bahwa metode/caranyapun beliau ajarkan,doa setelah azanpun beliau telah ajarkan bahwa carilah wasilah seperti ini melalui saya. Jadi, doa inipun seyogianya setiap orang harus menghafalnya.
Kemudian tertera sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Senantiasa kirimlah selawat/salam sejahtera kepada saya. Kamu mengirim selawat /pengiriman selawatmu kepada saya merupakan perantara untuk kesucian kamu dan kemajuanmu sendiri ( Jalla’ul afham dengan refrensi Kitabusalat ‘alan-nabi Ismail bin Ishaq)
Jadi, siapakah yang tidak menghendaki untuk tidak maju dalam kebajikan dan kesucian. Nah, muhsin kita/wujud yang berbuat baik kepada kita, majikan kita Muhammad saw telah menunjukkan jalan ini kepada kita bahwa kirimkanlah selawat pada saya, pengiriman selawat- selawatmu kepada saya akan menjadi faktor penyebab kesucianmu sendiri. Tetapi apakah dengan hanya asal membaca selawat yang kosong segenap tahapan-tahapan itu akan terlewati. Kalian akan banyak mendapatkan orang-orang yang menghitung-hitung biji-biji tasbih yang mengatakan bahwa kami tengah melakukan dzikir Ilahi dan sedemikian cepatnya biji-biji tasbih itu berputar yang mana selawat tidak dapat dibaca di dalamnya,bahkan tidak ada zikir yang bisa baca. Tetapi dengan melihat kondisi mereka hati kita menjadi gelisah bahwa bagaimana mereka membaca selawat (secepat) itu. Dan orang-orang macam apa ini yang tengah menyebut nama Allah dan Rasul. Dan orang terkadang terfikir pula bahwa ini merupakan amal-amal lahiriah mereka dan ini kondisi mereka yang nampak. Yaitu mereka menghitung biji tasbih. Maka ini kontradiksi kenapa ? Nah, masaalah ini , pada zaman ini, Hadhrat Masih Mauud a.s. juga telah memberikan solusi /pemecahannya dan kita orang-orang Ahmadi merupakan orang-orang bernasib mujur bahwa kita mendapat taufik untuk mengenal imam zaman itu.
Beliau bersabda
“ Untuk peningkatan kecintaan dan menyegarkan kembali kecintan pada Rasulullah saw membaca selawat dalam setiap shalat merupakan sebuah keharusan supaya untuk pengabulan doa itu didapatkan sebuah sarana keteguhan/kemantapan. Selawat yang merupakan suatu perantara yang sangat luar biasa untuk meraih keistiqamahan /keteguhan bacalah itu sebanyak-banyaknya. Namun, tidak dengan maksud hanya sekedar tradisi atau adat kebiasaan belaka, bahkan dengan memperhatikan keindahan dan ihsan-ihsan/kebaikan Rasululah saw dan untuk kemajuan tingkatan-tingkatan dan ketinggian derajat-derajat beliau dan untuk kemenangan –kemenangan beliau.” Apakah kemennagan-kemenangan beliau itu ? Kemenangan itu ialah Islam meraih kemenangan di seluruh dunia.” Sebagai dampaknya kalian akan mendapatkan buah manis dan lezatnya pengabulan doa. Perantara pengabulan doa itu ada tiga macam: Pertama, ialah: إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي –Jika kamu mencintai Allah ikutilah saya ,
kedua, يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا –Hai orang-orang yang beriman kirimlah selawat kepadanya sebanyak-banyaknya
dan ketiga, Anugerah Ilahi.
Silsilah kalimaat tayyibah Hadhrat Imamuzzaman no.I Ceramah Hadhrat Aqdas hal 22 Majalah review no.I hal 14-15
Nah,dua yang pertama adalah yang berkaitan langsung dengan Rasulullah saw sendiri bahwa kecintan Allah pun akan didapatkan dengan mengikuti Rasulullah saw dan mereka yang beriman pun harus menyampaikan selawat pada beliau saw. Jadi, selama membaca selawat tidak dengan rasa perih /khsyuk dan gejolak cinta sambil mengingat kebaikan-kebaikan beliau dan di dalam hatinya tidak lahir gejolak, yang dengan itu terlunasi hak mengirim selawat pada beliau, maka sampai pada waktu itu selawat itu hanya semacam ucapan lisan belaka dan bukan merupakan suara yang keluar dari lubuk hati kalian. Jadi membaca selawat pun mempunyai beberapa cara,ada metode-metodenya. jika dengan berpegang pada cara-cara itu kita membaca selawat maka benar-benar ini akan sampai ke arasy Ilahi dan kemudian akan kembali dengan membawa rahmat-rahmat dan berkat-berkat yang tak terhingga.
Tertera dalam sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Anas r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Perbanyaklah mengirim selawat pada saya;sebab, mengirim selawat pada saya merupakan sebuah kaffarah untuk kalian. Siapa yang mengirim selawat satu kali kepada saya (saw) maka Allah akan mengirim sepuluh rahmat padanya. Jalla’ul -afham dengan refrensi Kitabu-sshalat ‘alan-nabi li ibni Abi ‘ashim
Manusia tersusun/terbentuk dari kelemahan-kelemahan dan melakukan kesalahan-kesalahan. Jika tidak ada karunia Allah maka tidak diketahui apa perlakuan yang akan didapatkan. Maka metode untuk menurunkan karunia-karunia-Nya kepada hamba-hambanya Dia telah memberitahukan kepada kita dengan perantaran Rasulullah saw bahwa kirimlah selawat kepada Rasululah saw, yakni dengan mengingat kecantikan dan kebaikan-kebaikan beliau kirimlah selawat pada beliau dan teruslah lakukan itu, maka kamu akan terus menjadi pewaris karunia-karunia Allah lebih sepuluh kali lipat.
اللهم صل على محمد وال محمدو با رك وسلم انك حميد مجيد
allahumma shalli ‘ala muhammadin wa aali muhammad wabaarik wa sallim innaka hamidum majid
Kemudian tertera dalam sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Abu Bakar siddiq r.a. bahwa mengirim selawat pada Rasulullah saw akan menghapuskan dosa-dosa jauh lebih besar dari sebagaimana air dingin dapat menghapuskan haus orang yang kehausan dan mengirimkan selawat/salam lebih besar fadhilatnya/pahalanya dari orang yang memerdekakan budak dan kecintaan pada beliau lebih afdhal/baik daripada mengurbankan jiwa dan berjihad /berperang di jalan Allah. Tafsir Durrulmansur Tarikh hathib wa targib Ishpahan
Bersumber dari Hadhrat Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda,” Orang yang paling terlindung dan mendapat keselamtan dari bahaya-bahaya dan dari saat-saat mengerikan pada hari qiamat dari antara kalian adalah mereka yang paling banyak mengirim selawat pada saya. Bersabda: (Untuk saya) cukup ucapan salam sejahtera dari Allah dan dari para malaikat-Nya. Ini artinya Allah telah menganugerahkan suatu peluang bagi orang-orang mu’min untuk meraih ganjaran. Tafsir Durrulmansur refrensi targib Ishpahani mustanad yalmi.
Jadi, dari hadis ini hal ini tambah menjadi lebih jelas bahwa Allah mencari peluang untuk memakaikan jubah rahmat- rahmat dan karunia—karunia-Nya pada hamba-hamba-Nya bahwa kirimlah olehmu selawat dan salam pada nabi-Ku yang tercinta, maka Saya akan terus menciptakan sarana keselamatan untuk mu. Jadi inipun merupakan sebuah kebaikan/ihsan Rasulullah saw bahwa beliau telah mengajarkan pada kita cara untuk meraih keselamatan akherat.
Hadhrat Umar bin Khattab bersabda bahwa doa terhenti diantara langit dan bumi dan selama tidak mengirim selawat pada nabi kita saw maka tidak akan ada bagian yang akan keatas untuk dipersembahkan di hadapan Tuhan . Tirmidzi Kitabus-shalat bab maajaa fi fadhlis-shalat ‘alan-nabiyyi
Jadi, sebagaimana sebelumnya juga telah saya katakan, hadis ini tambah lebih memperjelas lagi bahwa jika kalian menginginkan pengabulan doa maka dengan suatu gejolak hati dan cinta yang mana lebih besar cinta bagi seorang mukmin manapun tidak bisa ( dilakukan) terhadap siapa saja dan seyogianya jangan terjadi, persembahkanlah di hadapan Tuhan kalian dengan perantaraan mengirim selawat pada Rasulullah saw, maka semua doa-doa kalian akan layak mendapatkan pengabulan dan tidak akan tercecer di jalan.
Tertera dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Hadhrat Abdurrahman bin Abi Laila bahwa pada suatu saat saya berjumpa dengan Kaab bin Ujrah dan langsung berkata bahwa apakah saya berikan/sampaikan padamu apa yang saya dengar dari Rasulullah saw sebagai hadiah untukmu ? Saya berkata, harus Tuan berikan hadiah itu kepada saya. Beliau berkata: Pada suatu saat kami berkata kepada Rasulullah saw, ya Rasulullah !
bagaimana kami mengirim selawat kepada orang-orang,yakni kepada semua orang-orang yang ada kaitannya dengan Tuan/ semua keluarga Tuan ? Cara untuk mengirim salam , Allah telah memberitahukan pada kita.tetapi cara untuk mengirimkan selawat kami tidak ketahui. Maka beliau saw bersabda: Katakan ini selalu :
اللهم صل على محمد وال محمد كما صليت على ابراهيم و على ال ابراهيم انك حميد مجيد و بارك على محمد وعلى ال محمد كما باركت على ابراهيم و على ال ابراهيم انك حميد مجيد
allahumma shalli ‘ala muhammadin wa ‘aali muhammad kamaa shallaita ‘ala ibraahim wa ‘alaa aali ibrahiym innaka hamidum majiid wa baarik ‘ala muhammadin wa ‘ala aali muhammad kama baarakta ‘ala ibrahiim wa ‘alaa aali ibrahiim innaka hamiidum-majiid
Tirmidzi Kitabus-shalat bab maa jaa fi shifatishalat ‘alannabiyyi saw Wahai Allah ! pada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad saw kirimlah salam sejahtera, sebagaimana Engkau telah mengirim kesejahteraan pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Engkau maha terpuji dan Maha mulia. Wahai Allah ! berkatilah pada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkati pada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji maha mulia.
Nah, lihatlah kebaikan-kebaikan para sahabah bahwa pertama, mereka meciptakan rasa gelisah di dalam diri mereka bahwa jangan ada saudara mukmin saya yang lain mahrum/jauh dari karunia-karunia yang Allah tengah anugerahkan pada saya. Dan kemudian kegelisahan kedua ialah saya dapat menyampaikan kepada sebanyak-banyaknya orang-orang mu’min supaya mereka mengrim selawat kepada nabi saya yang tercinta. Jadi inilah cara/metode orang-orang yang beriman. Akan tetapi ingatlah, bahwa hanya untuk pamer keduniawian, sebagaimana sebelumnya telah saya katakan,membaca selawat dengan membuat majlis/perkumpulan-perkumpulan lalu mengucapkan seperti burung beo tampa direnungkan merupakan cara yang tidak benar.
Tertera dalam sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Abdullah bin Mas’ud r.a. bahwa apabila kamu mengirimkan selawat pada Rasulullah saw maka bacalah dengan sebaik-baiknya. Kamu tidak dapat mengetahui bahwa itu bisa jadi dihadirkan di hadapan Rasulullah saw. Perawi berkata bahwa para pendengar bertanya kepada beliau, beritahukanlah kepada kami caranya. Beliau bersabda,senantiasa katakanlah, Ya Allah ! kirimlah selawat dari sisi Engkau, turunkanlah rahmat dan berkat-berkat Engkau kepada majikan para Rasul,imam orang-orang-orang yang bertakwa dan khatamunabiyyin Muhammad hamba-Nya dan rasul-Nya yang merupakan penyuluh jalan dalam segenap medan kebaikan dan yang membawa kepada segenap kebaikan dan rasul yang penuh rahmat. Ya Allah ! anugerahkanlah oleh-Mu martabat pada Muhammad yang orang-orang terdahulu dan orang-orang yang datang kemudian semua iri padanya. Sunan Ibnu Majah Kitab Iqamatus-shalaat was-sunnatu fiiha.
Kemudian sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Amir bin Rabiah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda:
Siapapun orang Islam yang mengirim selawat kepada saya, selama dia terus mengirimkan selawat kepada saya maka pada waktu itu malaikat terus mengirimkan selawat padanya/mendoakannya. Kini apakah mereka mengurangi membacanya ataukah mereka menambah membacanya. Sunan Ibnu Majah Kitab Iqamatus-shalaat was-sunnatu fiiha.
Nah, lihatlah ini, cara-cara apa yang beliau berikan pengertian pada kita untuk meraih karunia-karunia.
Kemudian tertera sebuah riwayat. Perawi meriwayatkan bahwa pada suatu hari saya menanyakan pada Rasulullah saw bahwa saya pada saat memanjatkan doa-doa, sebagian besar saya lakukan untuk menyampaikan selawat kepada Tuan. Sebaiknya Hudhur memberikan arahan bahwa saya dalam doa-doa saya berapa banyak bagian yang saya khususkan untuk Hudhur saw ? “ Seberapa kamu kehendaki “ Sabda Hudhur saw. Saya berkata: Apakah seperempatnya ? “ Seberapa kamu inginkan” jawab beliau. Jika kamu lebihkan maka akan menjadi tambah lebih baik bagimu. Dia berkata bahwa untuk doa-doa saya yang akan datang saya peruntukkan untuk mengirim selawat pada Hudhur. Hudhur saw bersabda:” Dalam bentuk seperti itu maka semua keperluan-keperluanmu akan terpenuhi dan maksud-maksudmu akan tercapai dan dosa-dosa mu akan dimaafkan. Tirmidzi
Pada zaman ini juga dalam diri orang –orang yang beriman pada Hadhrat Masih Mauud a.s. terdapat misal-misal seperti ini sebagaimana dapat diketahui dari riwayat ini. Hadhrat Mufti Muhammad Sadiq r.a. mengisahkan: “ Di Lahore saya bekerja sebagai pegawai di kantor akuntasi pusat/ umum. Kejadian ini dekat tahun 1898 takala saya banyak sekali membaca selawat dan di dalamnya saya benar-benar merasakan kelezatan dan sukacita. Pada hari-hari itulah saya membaca dalam sebuah hadis bahwa seorang sahabah bertanya kepada Rasulullah saw “Bahwa segenap doa-doanya akan dia lakukan dalam membaca selawat”.
Setelah membaca hadis ini di dalam diri saya timbul keinginan yang sangat keras untuk melakukan juga seperti itu. Kemudian pada suatu hari tatkala saya datang di Qadian dan hadir di hadapan Hadhrat Masih Mauud a.s. Saya bertanya pada Hudhur bahwa saya sebagai ganti mengemukakan semua cita-cita dan maksud-maksud saya kepada Tuhan saya akan terus memanjatkan doa-doa dengan banyak membaca selawat. Hudhur mengungkapkan kegembiraan beliau akan hal itu dan beserta semua yang hadir persis pada waktu itu beliau mendoakan untuk saya. Beliau berkata bahwa baru dari sejak itu amal saya ialah memanjatkan doa –doa kepada Tuhan untuk semua keinginan-keinginan saya dengan sebanyak-banyaknnya membaca selawat.
Tertera sebuah riwayat dalam sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Abdurahman bin ‘Auf bahwa Rasulullah saw keluar dari rumah beliau, maka saya pun mengikuti beliau dari belakang. Beliau masuk di sebidang kebun kurma lalu disana beliau bersujud. Beliau berkata bahwa saya terus menerus menuggu hingga sedemikian lama waktu berlalu. Saya terus mengamati bahwa beliau berada dalam kondisi sujud. Dan karena di dalam sujud saya tidak ingin menimbulkan gangguan maka karena itu saya tidak maju ke depan. Akan tetapi karena sedemikian lama waktu yang berlalu sehingga saya khawatir bahwa jangan-jangan ruh Rasulullah saw –nauzubillah- telah terbang dalam kondisi sujud seperti itu. Dengan rasa sedih dan khawatir ini saya berlari-lari. Setelah datang mendekat, Rasulullah saw mendengar suara kedatangan saya lalu beliau mengangkat kepala dari sujud beliau seraya bertanya: Hai Abdurrahman ! ada apa ? Saya menyatakan akan kekhawatiran saya kepada beliau bahwa ya Rasulullah saw ! inilah sebabnya saya mendekati Tuan. Rasulullah saw bersabda: Jibril mengatakan kepada saya bahwa apakah saya memberikan habar suka kepadamu bahwa Tuhan berfirman, “ Barangsiapa yang mengirim selawat /salam kepada engkau maka Saya akan menurunkan rahmat padanya dan barangsiapa mengirim salam pada engkau maka Saya akan menurunkan keselamatan padanya. Musnad Ahmad bin hanbal
Kemudian tertera dalam sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Abdullah bin Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa lupa mengirim selawat kepada saya maka dia telah kehilangan pintu surga atau dia telah tersingkir dari pintu surga. Sunan ibnu majah bab iqa’atu wassunnah bab ashalaat ‘alan-nabi
Hadhrat Aqdas Masih mauud a.s. bersabda:
Di dunia berpuluh-puluh juta orang-orang berfitrah suci yang berlalu dan selanjutnya akan terus lahir juga, tetapi yang terbaik, tertinggi dan termulia yang kami dapatkan adalah pahlawan Tuhan yang namanya Muhammad saw
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya mengirim salam pada nabi. Hai orang-orang yang beriman ! Sampaikanlah selawat dan salam sejahhtera padanya sebanyak-banyaknya . Al-Ahzab 57. Casymai Ma’rifat Ruhani Hazain jilid 3 hal 201-202
Kemudian beliau bersabda: “ Jika seorang memperoleh makrifat/ pengetahuan tentang kejadian-kejadian yang pernah dialami oleh Rasulullah saw dan mendapat informasi sepenuhnya akan hal itu bahwa pada waktu itu apa kondisi pada sati itu yang berlalu pada dunia dan setelah beliau datang apa perubahan yang telah beliau lakukan, maka manusia akan menjadi tak sadarkan diri .” Yakni, pada zaman tatkala Rasulullah saw dibangkitkan. Bagaimana pada saat itu kondisi dunia,betapa hancurnya kondisi moral manusia pada saat itu …. dan apa perubahan-perubahan yang terjadi dengan kedatangan beliau) Maka beliau bersabda: Bahwa ruh manusia tak akan sadarkan diri/lupa dan” sesudah lupa diri akan meluncur secara spontan ucapan اللهم صل علىمحمد –allahumma shalli ‘ala muhammadin saya katakan dengan sejujur-jujurnya bahwa ini bukanlah khayalan dan mengada-ngada. Al-Quran dan sejarah dunia memberikan kesaksian sepenuhnya akan hal apa yang telah nabi yang mulia saw telah lakukan. Kalau tidak, apa sebabnya sehingga firman Allah berikut ini hanya dikhususkan untuk beliau saw, yaitu:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya mengirim selawat /salam pada nabi. Hai orang-orang yang beriman ! Sampaikan selawat dan salam sejahhtera sebanyak-banyaknya padanya. Al-Ahzab 57 Untuk nabi manapun tidak pernah terdengar suara/firman seperti ini. Dengan kesuksesan penuh , dengan pujian sempurna hanya inilah seorang sosok manusia sempurna yang datang kedunia yang sisebut Muhammad .صل الله عليه وسلم sallallaahu’alaihi wasallam”
( Al-Hakam jilid 5 nomer 2 tanggal 17 Januari 1901 hal. 3)
Bersabda beliau ; Dari kalam Ilahi didapatkan bahwa orang yang bertakwa ialah yang berjalan dengan sopan dan lemah lembut dan keserhanaan, tidak berbicara dengan penuh kecongkakan . Bicara mereka seperti pembicaraan seorang anak kecil berbicara dengan orang dewasa. Kita dalam kondisi apapun seyogiannya melakukan sesuatu yang dari mana terdapat kebaikan untuk kita. Allah tidak bertanggung jawab bagi siapapun. Dia menghendaki ketakwaan yang khas. Barangsiapa yang bertakwa maka dia akan meraih martabat yang tinggi. Di antara Rasulullah saw atau Nabi Ibrahim a.s. siapapun dari antara keduanya tidak mendapat kemuliaan secara warisan. Meskipun merupakan keyakinan kita bahwa orang tua yang mulia Rasulullah saw, Abdullah bukan orang musyrik, tetapi beliau tidak pernah mendakwakan kenabian. Ini merupakan karunia Ilahi, dampak dari ketulusan-ketulusan yang terdapat dalam fitrah beliau, itulah yang merupakan faktor pendorong karunia itu turun. Hadhrat Ibrahim yang merupakan bapak dari para nabi, karena ketulusan dan ketakwaan beliaulah beliau sama sekali tidak gentar mengurbankan putra beliau dan beliau sendiri juga yang dimasukkan ke dalam api. Lihatlah ketulusan dan keikhlasan majikan kita Muhammad Rasulullah saw, beliau telah menghadapi segenap gerakan keburukan. Beliau menanggung segenap musibah dan kepahitan, tetapi beliau tidak pernah menghiraukan. Inilah ketulusan dan kesetiaan yang pada akhirnya Allah menganugerahkan karunia-Nya pada beliau. Oleh karena itulah sebabnya Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya mengirim salam pada nabi. Hai orang-orang yang beriman ! sampaikan selawat dan salam sejahhtera yang sebanyak=banyaknya padanya. Al-Ahzab 57
Bersabda: “ Dari ayat itu nyata bahwa amal-amal Rasulullah saw sedemikian rupa sehingga untuk memuji atau untuk membatasi sifat-sifat/keistimewaan-keistimewaan beliau Allah tidak menggunakan kata-kata yang khas.” Yakni, amal-amal (prilaku-prilaku) seperti itu Allah menyukanya sehingga untuk membatasinya tidak ada kata yang karenanya sifat-sifat mulia itu menjadi terbatas, yakni tidak ada batasnya. Bersabda: Yakni, di dalam ruh/diri beliau terdapat ketulusan dan kesetiaan dan amal-amal/prilaku beliau pada pandangan Tuhan sedemikian rupa disukai sehingga untuk selamanya Allah telah memerintahkan bahwa orang-orang untuk yang akan datang mengirimkan selawat sebagai tanda rasa syukur.
Keteguhan ,ketulusan dan kesetiaan beliau pada waktu itu sampai di mana pengaruhnya pada para pengikut beliau. Setiap orang dapat memahami bahwa memperbaiki orang yang berakhlak buruk betapa sulitnya. Menata ulang kebiasan/tradisi yang sudah berakar betapa itu merupakan hal yang tidak mungkin.Yakni meninggalkan adat kebiasaan yang sudah mendarah daging betapa hal itu merupakan hal yang sangat sulit. Tetapi nabi kita yang mulia telah memperbaiki ribuan manusia yang telah lebih buruk dari hewan.Yakni, sebagian dari mereka tidak membedakan diantara ibu-ibu dan saudara-saudara perempuan;mereka memakan harta anak yatim dan orang yang sudah meninggal. Sebagian mereka adalah para penyembah bintang-bintang; sebagian mereka adalah orang-orang ateist/anti Tuhan;ada yang merupakan orang-orang penyembah anasir-anasir/benda-benda yang dianggap keramat . Apakah negeri Arab tadinya ? Arab merupakan sebuah negeri yang majmu’ terdapat berbagai agama di dalamnya. Faedah lebih besar dari itu ialah Al-Quran di dalamnya memiliki semacam ajaran yang mana segenap akidah salah atau ajaran buruk yang mungkin ada di dunia terdapat cukup ajaran di dalamnya untuk memberantasnya. Ini merupakan hikmah Allah yang dalam dan merupakan tanda pengendalian/kekuasaan-Nya.
Hadhrat Masih Mauud a.s :
Manusia pada hakekatnya adalah hamba, yakni sahaya. Sikap sahaya ialah apa yang majikan perintahkan itu yang dia lakukan dan menerimanya. Demikian pula jika kamu menghendaki untuk meraih berkat Rasulullah saw maka kamu harus menjadi sahaya /khadimnya. Di dalam Al-Quran Tuhan berfirman: قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ – (Katakanlah hai hamba-hambaku yang berlebih-lebihan=melanggar batas atas diri mereka sendiri) Disini yang dimaksud dengan hamba-hamba adalah gulam/sahaya bukannya makhluk. Untuk menjadi hamba/sahaya Rasululah saw harus mengirim salam pada beliau dan tidak membangkang pada apapun perintah beliau, yakni mengamalkan /melaksanakan segenap hukum-hukum .” Al-Badar jilid 2 nomer 14 tanggal 24 Afril 1903 hal. 109
Terkadang muncul pertanyaan bahwa berapa kali harus membaca selawat. Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda dalam sepucuk surat beliau: Tidak penting memfokuskan pada jumlah. Seyogiannya membaca itu dengan ikhlas ,cinta ,khusyuk dan tadharru’. Dan teruslah baca (berulang-ulang) hingga timbul pengaruh yang menimbulkan kondisi menjadi khusyuk, hilangnya rasa ego, timbul di dalam diri kita rasa lega dan sukacita.”
Kemudian beliau melanjutkan: Sedemikian banyak dibaca sehingga hatisanubari penuh dengan kondisi shalat dan rasa lapang dada, kelezatan dan kehidupan timbul di hatisanubari. ( Maktubat bagian I hal 26) menjadi terasakan bahwa di dalam kalbu terdapat sebuah gejolak dan sebuah kelezatan. Nah, disini terjawab pertanyaan orang-orang yang bertanya bahwa seyogianya berapa banyak jumlahnya dibaca. Satu adalah tunjukkanlah keikhlasan dan kecintaan. Siapa yang telah dinyatakan sebagai kekasih hati,maka dalam menyebut namanya, dalam memujinya, dalam menyebut kebaikan-kebaikannya, dalam menghitung keindahan-keindahannya dan dalam menyebutnya manusia tidak terikat dengan perhitungan. Untuk kekasih-kekasih duniawi pun metode ini tidak berlaku, maka apalagi untuk kekasih yang dengan mengirim selawat /salam padanya dunia dan akherat kita keduanya menjadi semarak/indah. Dan kemudian sedemikian rupa seyogiannya timbul kondisi yang dimana gejolak dan semangat itu mencapai puncaknya, kemudian dengan berzikir itu dan dengan mengirim selawat itu mulai timbiul dalam diri rasa suka cita dan kelezatan; mulai timbul lezat dan kalbu setiap saat menghendaki ingin terus mengirim salam./membaca selawat.
-اللهم صل على محمد وال محمدو با رك وسلم انك حميد مجيد allaahumma shalli ‘aala muhammadin wa aali muhammadi wabaarik wa sallim innaka hamidun majiid
Hadhrat Masih Mauud a.s. besabda; Inipun juga merupakan sepucuk surat yang beliau tulis .Beliau bersabda: “ Berilah benar-benar perhatian khusus pada pembacaan selawat. Dan sebagaimana untuk kesayangannya seorang benar-benar memohon keberkatan, seperti itu pulalah dengan senang hati dan rasa tulus mohoankanlah berkah untuk nabi yang mulia Rasulullah saw dan mohonlah itu dengan rasa khsyuk. Dan di dalam kekhusyukan dan doa itu jangan ada hal yang dibuat-buat. Bahkan seyogianya terjadi persahabatan sejati dan cinta yang hakiki dan pada hakekatnya dengan kebenaran/ketulusan hati berkat-berkat itu dimohonkan untuk yang mulia saw . sebagaimana yang tersebut dalam selawat ….dan tanda cinta sejati ialah manusia tidak penah merasakan lelah dan bosan dan tujuan-tujuan ego pribadi tidak ikut campur di dalamnya. Dan bacalah hanya untuk tujuan supaya zahir berkat-berkat Tuhan pada nabi saw. (Maktubaat Ahmadiyah jild Ihal 24-25)
Kemudian beliau bersabda:
“Pada suatu saat saya sakit keras, sehingga dalam tiga waktu yang berbeda karena keluarga saya menyangka bahwa itu merupakan aklhir waktu saya,maka sesuai teradisi yang ada tiga kali dibacakan surah Yasin untuk saya. Tatkala sudah tiga kali surat Yasin diperdengarkan maka saya melihat bahwa sejumlah keluarga saya yang kini telah pergi dari dunia ini serta merta menangis di balik dinding dan pada waktu itu saya tengah terserang sakit perut dan berkali kali setiap saat, keluar darah setelah buang hajat. Selama enam belas hari terus menerus terjadi kondisi seperti itu. Dan dalam masa sakit itulah bersama saya ada lagi orang lain yang terserang penyakit itu dlam waktu yang bersamaan dan pada hari yang kedelapan dia sudah meninggal padahal kondisi penyakitnya tidak sekeras yang saya alami. Pada saat penyakit sampai pada hari yang ke enam belas terjadi sepenuhnya rasa putus asa ( yakni sepenuhnya sudah tidak ada lagi harapan untuk hidup) maka untuk ketiga kalinya dibacakan surah Yasin untuk saya dan di hati segenap anggota keluaga yakin sepenuhnya bahwa saya akan wafat pada sore harinya. Kemudian baru terjadi sebagaimana Allah untuk menyelamatkan para nabi-Nya dari musibah-musibah Dia mengajarkan doa-doa,maka kepada sayapun Tuhan dengan perantaraan ilham-Nya dia mengajarkan doa kepada saya dan itu adalah
سبحان الله وبحمده سبحان ا الله العظيم اللهم صل على محمد وال محمد –
subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil-‘azhiym allahumma shalli ‘alaa muhammading wa aali muhammad
Nuzulul Masih kode nomer 77 tanggal 188
Hadhrat Maulana Abdulkarim Sialkoti menulis:
“ Pada suatu saat saya mendengar sediri dari Hadhrat Imam a.s. Beliau bersabda bahwa karena berkah selawat inilah dan karena banyak membaca ini Allah telah menganugerahkan martabat-martabat ini kepada saya dan saya melihat bahwa karunia-karunia Tuhan pergi menuju kepada Rasulullah saw dalam bentuk cahaya yang aneh dan kemudian sesudah sampai disana maka itu menjadi terserap di dalam dada Rasulullah saw dan setelah keluar dari sana itu menjadi aliran –aliran/pancaran-pancaran cahaya yang tidak terhingga dan sesuai bagian itu sampai pada orang yang memang berhak untuk itu.( Yakni mereka yang mengirim selawat dan dengan gejolak-gejolak mana mereka terus membacanya, kepada mereka bagian sebanyak itu akan terus sampai pada mereka. Sesungguhnya tidak ada karunia tampa perantaraan Rasulullah saw dapat sampai pada orang lain .“ Yakni,kini berkah apapun coraknya yang akan turun dari Tuhan tampa perantara Rasulullah saw tidak akan bisa sampai pada siapapun.
Bersabda :
“Apakah selawat itu ? Selawat itu ialah alat untuk penggerak arasy Rasulullah saw yang dari mana memancar aliran-aliran nur ini. Barangsiapa yang ingin meraih bekah dan karunia Tuhan maka seyogiannya dia memperbanyak membaca selawat supaya timbul gerakan dalam berkah itu. Suratkabar Al- Badar Al-hakam jilid 7 no. 8 edisi 28 februari 1903
Pada suatu saat Hadhrat Masih mauud a.s. dalam menasehatkan kepada Hadhrat Nawwab Muhammad Ali Khan untuk berdoa supaya dijauhkan beberapa kesulitan-kesulitan yang sedang dia hadapi bersabda:
“ Tuan sesuai amal orang-orang sufi/suci sesudah setiap shalat bacalah لا حولا ولا قوة الا باالله العلي العظيم laahaula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil’azhiim dan pada waktu malam hari pada waktu ( sebelum ) tidur sesudah shalat yang biasa(Isya) sesudah membaca selawat sekurang-kurangnya 31 x lakukanlah shalat dua rekaat dan dalam setiap sujud bacalah doa ini sekurang-kurangnya tiga kali
يا حي يا قيوم برحمتك استغيث ya hayyu yaa qayyuum birahmatika astagiyts. Kemudian melakukan salam setelah menyempurnakan shalat kemudian mendoakan untuk diri sendiri.( Maktubaat ahmadiyah jilid 5 jilid I hal 33)
Nah, disini kepada siapapun jangan terfikir bahwa sebelumnya tidak dibatasi, tetapi disini jumlah diberitahukan. Maka seyogianya jelas bahwa akibat dari kondisi khusus Hadhrat Nawwab Muhammad Ali Khan beliau membertahukan sebuah cara doa. Kedua, di dalam itu beliau menyebut sekurang-kurangnya bahwa harus baca sebanyak ini. Pada dasarnya ialah bahwa dalam membaca selawat tidak ada batasan bahwa sebanyak-banyaknya berapa banyaknya yang harus dibaca. Seberapa taufik bacalah terus menerus dan sebanyak itu pulalah teruslah raih berkah-berkah.
Di dalam wahyu Hadhrat Masih Mauud a.s.pun banyak sekali didapatkan selawat. Tertera di dalam ‘I’jazul Masih
فصلو على هذاالنبي المحسن الذى هو مظهر صفات الرحمن المنان –fashalluw ‘ala haadzan-nabi alladzi hua mazharu shifaaturrahman almannan – wahai orang-orang ! Sampaikanlah selawat pada nabi sosok pelaku kebaikan yang merupakan bayangan (tempat penzahiran) sifat-sifat rahman Tuhan dan sifat mannan (Maha penganugerah) Tuhan, sebab ganti/ganjaran kebaikan adalah kebaikan juga. Dan di dalam hatisanubari siapa tidak terasakan akan kebaikan beliau maka di dalam dirinya ataukah iman itu memang tidak ada atau dia tengah berupaya menghacurkan imannya. Ya Allah ! sampaikanlah salam pada nabi ummi dan rasul ummi itu, yang telah meminumkan air dengan sepuas-puasnya pada orang-orang akhirin juga, sebagaimana dia telah meminumkan sepuas-puasnya pada orang –orang awwaalin. Dan dia telah mewarnai mereka dengan warnannya dan telah memasukkan mereka dalam kelompok orang-orang yang suci. ‘I’jazul Masih Ruhani Hazain jilid 18 hal. 605
Tertera sebuah ilham
وامر بالمعروف وانه عن المنكر و صل علىمحمدوال محمد الصلوة هوالمربى wa’mur bilma’ruf wanha ‘anilmunkari wa shalli ‘ala muhammadin wa aali muhammadin asshalaatu huwalmurabbi –Tunjukilah pada jalan kebaikan dan cegahlah dari perbuatan yang mungkar dan kirimkalah selawat pada keluarga Muhammad dan selawat merupakan sebuah perantara atau sarana tarbiat. Barahin Ahmadiyah Ruhani Hazain jilid I hal 267
Akibat sedemikian banyaknya Hadhrat Masih Mauud a.s. mengirimkan selawat pada yang mulia Rasulullah saw Tuhan sedemikian banyak menganugerahkan karunia pada beliau sehingga kepada beliau Allah mewahyukan: Orang-orang saleh dari Arab dan para abdal/wali dari Syam mengirim selawat kepada engkau. Bumi dan langit (orang-orang bumi dan langit) mengirim selawat pada engkau dan Allah memuji engkau dari arasy-Nya Tazkirah 162hal 162Cetakan 1969
Kemudian sebuah ilham dalam bahasa Arab yang sebagian terjemahannya saya sajikan:” Tuhan dari Arasy tengah memuji engkau. Kami memuji engkau dan mengirim selawat kepada engkau. Orang-orang ingin memadamkan nur Allah dengan tiupan mulut mereka,tetapi Allah tidak akan melepaskan nur itu selama belum menyempurnakannya meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya. Kami tidak lama lagi akan meletakkan ru’ub di dalam hati mereka. Tatkala pertolongan Allah dan kemenangan –Nya tiba dan zaman akan kembali pada Kami, maka akan dikatakan, apakah ini tidak benar sebagaimana apa yang kamu telah fahami. Tazkirah hal 255 Cetakan 1969
Oleh karena itu,inilah berkat-berkat dan karunia yang beliau peroleh karena mengirim selawat pada Rasulullah saw Jadi, segenap ahmadi seyogianya menaruh perhatian khusus dalam hal memperbanyak membaca selawat. Inilah perantara yang dengan itu kini terkait anugerah kita secara pribadi dan juga terkait karunia-karunia, berkah-berkah dan kemajuan-kemajuan secara berJemaah . Hari ini adalah hari Jumaah juga. Rasulullah sangat menekankan secara khusus pada orang-orang mu’min untuk memperbanyak membaca selawat untuk beliau pada hari jumaah, sebagaimana tertera dalam hadis. Rasulullah saw bersabda: Dari antara hari-harimu yang terbaik satu adalah hari jumaah. Pada hari itulah Adam diciptakan ,pada hari itulah dia diwafatkan, dan pada hari itulah ditiup trompet (sangkakala) dan pada hari itulahakan terjadi pingsan. Oleh karena itu pada hari itu kirimlah selawat sebanyak-banyaknya pada saya,selawat kamu akan disampaikan kepada saya. Perawi berkata bahwa atas hal itu sahabah bertanya: Ya Rasulullah, tatkala jasad Tuan mungkin telah menjadi lapuk, yakni tubuh telah menjadi tanah, maka pada waktu itu, bagaimana selawat kami sampai kepada Tuan ? Beliau bersabda: Allah telah mengharamkan jasad para nabi dimakan tanah. Sunan Abu Daud kitabush-hsalat babul jum’ah
Kemudian terdapat pula hubungan yang khas dengan zaman Hadhrat Masih Mauud a.s.. Sebagaimana sebelumnya saya telah katakan bahwa kemajuan-kemajuan Jemaat mempunyai ikatan yang erat dengan itu. Dalam kaitan itu Hadhrat Khalifatul-Masih IV rahimahullah memberikan komentar akan hadis ini. Beliau bersabda:
“ Topik Jumaah itu sangat dalam dan luas ……Jumaah merupakan nama sebuah zaman dan di dalam zaman itu masuk arti jam’yyat– jemaat atau tempat berkumpul/pertemuan,yaitu mempertemukan diantara berbagai jenis benda. Jadi, apabila dari sisi itu hadis ini kita telaah, maka sangat luas sekali topik yang diterangkan di dalamnya. Hal pertama adalah pada waktu itu trompet akan ditiup dan pada hari itu pingsan akan terjadi . Jika tujuannya adalah hari qiamat, maka apa perlunya pembahasan hari Jumaah, sementara disana (hari qiamat) kekal dan abadi akan menjadi menyatu. Disana tidak akan ada lagi bahasan/masaalah hari apa ini. Waktu qiamat jelasnya merupakan nama sebuah priode dan ini hari yang kita hitung tidak ada bahasan hari-hari itu pada waktu itu. Di dalamnya terdapat nama zaman yang panjang dan itu menyebutnya Jumaah dalam arti-arti apa benar ? Itu benar hanya dalam arti –arti bahwa orang-orang yang dahulu dan orang yang kemudian akan dikumpulkan …. Dan itu tidak akan hanya sehari, dimana matahari terbit lalu hari tiba dan tatkala matahari terbenam maka malam tiba. Bahkan akan terbit sebuah zaman dan nama semua zaman itu adalah Jumaah.
…. Hal kedua, ini yang beliau terangkan bahwa apabila itu kita acukan pada dunia ini lalu kita lihat maka akan muncul kepermukaan sebuah topik lain yang bahasannya disebutkan dalam surah Jumaah bahwa pada hari itu trompet sangkakala akan ditiup, yakni segenap ummat manusia akan diseru kepada agama Muhammad saw dan peniupan trompet sangkakala ini adalah dengan perantaraan Hadhrat Masih Mauud a.s. dan terkait dengan itu banyak kesaksian-kesaksian yang kita dapatkan, baik di dalam hadis-hadis juga dan dari refrensi-refrensi para wali/ulama salaf juga bahwa janji agama Muhammad saw akan unggul di atas semua agama ini telah ditakdirkan akan sempurna di zaman Hadhrat Masih Mauud a.s.
Jadi, zaman Hadhrat Masih Mauud lah yang mengenainya bersabda bahwa pada hari itu pingsan akan terjadi, yakni itu akan merupakan zaman yang begitu berbahaya yang mana sebelumnya orang-orang akan dijadikan pingsan,orang-orang akan tersesat /tersandung disana sini , tidak dapat dimengerti apa yang terjadi dengan dunia. Kemudian mereka akan dicenderungkan kepada agama Islam.
Dan sesudah itu bersabda: Maka pada hari itu perbanyaklah olehmu mengirim selawat kepada saya. Nah, untuk Jemaat, lihatlah,betapa di dalamnya terdapat habarsuka yang sangat besar bahwa ini merupakan zaman yang dimana segenap keberkatan-keberkatan kita telah berkaitan erat dengan selawat. Ini merupakan zaman yang di dalamnya dampak dari banyak-banyak mengirim selawat kita akan diselamatkan dari bencana-bencana internasional itu dan dengan karunia Allah dengan berkat selawatlah Islam akan berkembang di dunia. Jelas tentunya bahwa apabila kalian mengirim selawat kepada Rasulullah saw, maka orang-orang yang akan mengirimkan selawat kepada Rasulullah saw akan menjadi sangat besar jumlahnya; sebab, dari langitpun Tuhan dan para malaikat-Nya pun tentu akan mengirim salam yang di dalamnya juga termasuk berkat dari segi jumlah. Jadi, bacalah selawat sebanyak-banyaknya. Dari Allah akan sangat banyak mengirimkan selawat padamu dan para malaikat Tuhan juga akan mengirimkan selawat padamu dan sebagai dampaknya akan diraih juga keberkatan dari segi jumlah. Yakni jumlah kalian pun akan bertambah.
Jadi, sangat perlu perhatian ke arah itu. Jemaat seyogianya membaca selawat sebanyak-banyakanya. Disini yang pada saat ini kalian sangat sedikit, itu dengan karunia Allah pada tahun ini banyak orang-orang berhati suci yang kalian telah dapatkan, yang telah mengenal imam di zaman ini dan mereka telah beriman. Jadi setiap dari antara kalian, orang ahmadi lama ataupun orang-orang ahmadi yang baru baiat, jika kalian ingin menambah jumlah kalian, ingin memperkokoh diri kalian, maka banyaklah membaca selawat. Bacalah dengan pengertian, bacalah itu dari kedalaman lubuk hati supaya kalian menjadi waris karunia-karunia Ilahi. Khutbah Jumaah tanggal 12 Maret 1999
Insyallah,hari ini jalsah kalian akan segera mulai. Pada waktu tiga hari ini berilah perhatian secara khusus ke arah ini dan bacalah selawat sebanyak-banyaknya supaya karunia mengirim salam kepada Rasulullah saw kepada kalian nampak dalam tiga hari ini. Untuk orang-orang yang ikut serta dalam jalsah ini Hadhrat Masih Mauud a.s. telah sangat banyak memanjatkan doa-doa. Semoga Allah mengabulkan semua doa-doa itu untuk kalian semua dan mewariskan semua itu kepada kalian semua dan senantiasa terus menganugerahi kemuliaan dengan karunia-karunia dan berkah-berkah-Nya kepada kalian semua. Amin.
Qamaruddin Syahid