Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad,
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
3 Oktober 2003 di Masjid Baiturrasyid, Hambargh, Jerman
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
]بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضالِّينَ[، آمين.
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عيده ورسوله
اما بعد فاعوذبالله من الشيطان الرجيم . بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.الرَّحْمَنِ الرَّحِيم.مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ, إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ.اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ.صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ(29)فَرِيقًا هَدَى وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيْهِمُ الضَّلَالَةُ إِنَّهُمُ اتَّخَذُوا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ(30)يَابَنِي ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Katakanlah,” Tuhan-ku memerintahkan berbuat adil .Dan pusatkanlah perhatianmu di setiap tempat ibadah,dan serulah Dia dengan tulus dalam menjalankan agama. Sebagaimana Dia menciptakan kamu permulaan kali,demikian pula kamu akan kembali kepada-Nya.Satu golongan telah Dia beri petunjuk dan segolongan lain telah pasti kesesatan atas mereka. Sesungguhnya mereka itu telah mengambil syaitan-syaitan menjadi sahabat-sahabat mereka selain Allah dan mereka menduga bahwa mereka telah mendapat petunjuk,Wahai Bani Adam,pakailah perhiasanmu di setiap tempat ibadah dan makanlah serta minumlah tetapi jangan berlebih lebihan sesungguhnya Dia tidak mencintai orang-orang yang berlebih lebihan. Surat A’raf ayat 31-32
Insyaallah, hari ini dengan karunia Allah swt –bahkan pada saat ini bersama khutbah jumaah hari ini- mesjid yang Hadhrat Khalifatul-Masih IV rahimahullah namakan Baitulfutuh tengah dibuka. Alhamdulillah,sejarah singkatnya sedikit saya akan sampaikan.
Pada tahun 1995, Hadhrat Khalifatul-Masih IV rahimahullah telah menghimbau dan pada permulaan beliau menghimbau Jemaat seluruh dunia agar mengumpulkan dana sebanyak 5 juta pounsterling untuk pembangunan mesjid ini. Kemudian pada tahun 1996, dengan uang 2 seperempat juta pounsterling atau 2.230 /dua juta dua ratus tiga puluh ribu pounsterling dibeli sebidang tanah seluas lima acre (dua hektar 235 M). Dan pada bulan Oktober 1999 Hadhrat Khalifatul-Masih IV melakukan peletakan batu pertama dengan batu bata mesjid Baitulfikir, Qadian. Pada saat ini secara alami dari segi emosional, kenangan kita tertuju kembali kepada Hadhrat Khalifatul-Masih IV yang telah memulai perogram ini dan pembukaannya pun beliau sendiri yang telah melakukannya dengan tangan beliau sendiri. Namun –singkatnya- seyogianya kita senantiasa harus redha pada takdir Allah yang berlaku dan kepada-Nya-lah kita redha. Tetapi sejalan dengan itu doa-doa kita pun harus meluncur untuk Hudhur dan seyogianya terus berdoa untuk beliau.
Kemudian pada tahun 2001 Hudhur membuat perubahan pada bidang administratifnya dan kemudian menghimbau lagi lima juta pounsterling sebagai pengurbanan; dan untuk menyempurnakan mesjid dan dari segi kepanitiaan sebagai pengawasnya diserahkan kepada yang mulia Rafiq Hayat, amir Jemaat Inggris dimana lalu dibentuk sebuah panitia pembangunan mesjid dan sebagai kordinator panitia adalah Nasir Khan Sahib. Beliau –masyaallah- dengan sangat tekun dan dengan tak kenal lelah beliau telah menjalankan proyek itu,yakni proyek yang telah dimulai itu beliau rampungkan hingga selesai. Dan bersama beliau ada beberapa teman lainnya juga yang telah bekerja keras siang dan malam dan pantas disebut disini adalah Anjam Usman dan selain itu adalah semua tim, yang tidak mungkin menyebut nama mereka satu persatu disini. Oleh karena itu, semua rekan-rekan yang telah bekerja siang malam dan telah mengambil bagian dalam proyek ini, ingatlah mereka dalam doa-doa. Dan untuk segenap khuddam dan para sukarelawan yang mengambil bagian dalam gotong royong,ingatlah mereka semua dalam doa-doa kalian semua.
Kemudian selain Jemaat inggris para kaum bapak yang mukhlis di seluruh dunia dan juga kaum ibu telah menyerahkan pengorbanan harta dengan lapang dada dalam pembangunan mesjid ini. Kemudian anak-anak dengan menyerahkan uang saku mereka dan para kaum ibu yang dengan menyerahkan perhiasan-perhiasan mereka,mereka telah menghidupkan kembali tradisi-taradisi para pendahulu mereka. Semoga Allah menganugerahi ganjaran yang agung pada mereka.
Sebagaimana saya juga sebelumnya telah katakan bahwa selain pengorbanan harta gotong royong juga mempunyai andil yang sangat besar dalam pembangunan mesjid ini. Di dalam gotong royong itu khuddam –khuddam dari Qadian dan Jerman mendapat taufik yang menonjol dalam melakukan pengkhidmatan. Semoga Allah terus mencurahkan hujan karunia dan berkah-Nya pada mereka semua yang telah melakukan pengkhidmatan harta tepat padwaktunya atau mereka yang telah mengurbankan waktu mereka.
Kini, saya sedikit akan menyampaikan terkait dengan gambar mesjid. Bagian (Covered Area ) atap mesjid, yakni lokasi yang ditutup ada seluas 3500 m persegi,dimana kurang lebih 4 ribu orang dapat menunaikan shalat dan terdapat juga hall-hall besar yang menyambung dengan kompleks mesjid ini, yang jika itu disatukan maka kurang lebih 10 ribu orang dapat menunaikan shalat di dalamnya. Kemudian karpet yang digelar/hamparkan di dalam mesjid ini disiapkan oleh saudara Mahmud dan untuk melakukan pemasangan beliau sendiri datang dengan timnya. Semoga juga Tuhan menganugerahi ganjaran padanya. Semoga Allah hanya memberikan peluang pada Jemaat untuk dapat membangun mesjid-mesjid yang lebih besar dari itu,tetapi Mesjid ini kini merupakan mesjid yang terbesar di Eropa. Bahkan ini merupakan bangunan yang didekorasi juga dengan fasilitas-fasilitas moderen abad ke 21, yang dibangun dengan memperhatikan secara khusus seni bangunan Islam sesuai tradisi-tradisi Islam. Semoga ini merupakan sebuah mesjid di Eropa yang terus menyajikan contoh ajaran Islam yang indah, cantik, damai, rukun dan orang-orang yang berfitrat baik serupa itu akan datang ke tempat ini yang hatinya senantiasa ada dalam rasa takut dan tawakkal pada Allah dan juga merupakan wujud-wujud yang menciptakan ketakwaan di generasi yang akan datang dan dapat mempertemukan dengan Allah swt. Dan kalian pun mendapatkan bagian dari ganjaran itu dan dinyatakan sebagai pewarisnya, yang di dalam hadis disebutkan sebagaimana Mahmud bin Labid meriwayatkan bahwa Hadhrat Usman bin Affan dalam masa kekhilafatan beliau menghendaki untuk membangun baru mesjid nabawi serta memperluasnya. Maka sebagaian orang tidak menyukai hal itu. Mereka mengingatkan supaya mesjid itu dibiarkan dalam kondisinya yang ada. Mendengar ini beliau bersabda bahwa saya mendengar Rasulullah saw bersabda:
من بنى لله مسجدا بنى الله له بيتا في الجنة = man banaa lillaahi masjidan banallaahu lahuu baitan filjannati –Barangsiapa membangun mesjid untuk mencari redha Ilahi, maka Allah akan membuatkan baginya rumah di surga. Muslim Kitabul masaajid . Bab fadhlubinaail-masaajid wal hitssi ‘alaiha
Semoga Allah menjadikan semuanya sebagai waris dari karunia-Nya,tetapi hal ini seyogianya diingat bahwa hanya dengan mendirikan mesjid tidaklah pekerjaan selesai.Bahkan segenap Ahmadi setiap saat harus mencamkan bahwa setelah mengenal imam zaman dan bergabung dalam baiatnya, kita artinya bergabung dalam kelompok orang-orang yang bernasib mujur yang dihabarsukakan oleh Allah dipertemukan dengan orang-orang awwaluwn karena mengitaati perintah-Nya serta memenuhi janji-janji-Nya. Tetapi jangan menyangka bahwa habar suka telah kita dapatkan, telah mengimani Masih yang datang dan pekerjaan kita telah selesai karena itu kita akan dinyatakan sebagai waris semua anugerah-anugerah itu. Tidak. Bahkan kita dengan upaya-upaya yang tak henti-hentinya , dan sambil bekerja keras kita akan memakmurkan mesjid itu dan dari sini kita akan menyampaikan amanat cinta kasih , solidaritas dan amanat persudaraan kepada dunia. Akan terus menerus dengan diiringi doa-doa akan memberikan perhatian terhadap perbaikan diri kita sendiri dan akan memberikan perhatian pada perbaikan terhadap generasi –generasi kita.
Ayat-ayat yang saya tilawatkan ini, di dalamnya mula pertama Allah memerintahkan pada kita untuk berlaku adil bahwa siapa yang tegak pada keadilan,maka termasuk orang yang menunaikan huquwqul’ibad –hak-hak hamhamba,yang mana darinya lingkungannya tidak akan merasakan penderitaan dalam corak apapun, bahkan sebaliknya lingkungannya sebagai orang-orang yang menuai faedah dari mereka. Mereka akan menjadi orang-orang yang di rumahnya bersikap cinta dan kasih sayang pada istri dan terhadap anak-anak mereka,menjadi sosok yang menekankan pada kebajikan,mencegah pada kemungkaran dan tidak pula kebenciannya kepada suatu kaum akan mencegahnya bersikap adil pada siapapun; maka orang yang menegakkan keadilan dan menegakkan huquwqul-‘ibaad pada standar yang tinggi seperti itu, tatkala dengan segenap perhatiannya dia tunduk pada Tuhan, dengan ikhlas menjalankan agama dia menyeru pada Tuhan, dan begitu masuk ke mesjid hati sanubarinya meleleh karena takut pada Tuhan, timbul kegemaran dalam beribadah, sesudah datang ke mesjid untuk menunaikan shalat dia akan menunggu untuk shalat yang berikutnya, maka orang-orang yang menunaikan hak-hak Allah seperti itu pasti hak-hak hamba-hamba Allah pun akan dia penuhi. Nah, orang-orang seperti itu penunaian terhadap hak-hak Allah mengingatkan mereka terhadap penunaian hak-hak hamba-hamba Allah . Dan untuk menunaikan hak-hak hamba-hamba Allah terjadi perhatian pada pelaksanaan ibadat pada Allah swt. Dan apabila kalian menjadi tulus di dalamnya maka setelah wafat anda akan sampai di hadapan Tuhan dalam kondisi seperti anak yang baru lahir. Sebagaimana diterangkan sebuh keterangan mengenai itu bahwa di dalam rahim ibu bayi melewati berbagai tahapan-tahapan lalu kemudian lahir dalam bentuk seorang bayi yang sehat. Jika dalam suatu saat tidak mendapatkan pertumbuhan yang baik maka akan timbul kekhawatiran si bayi akan menjadi sia-sia dan terkadang dokter sendiri yang menggugurkannya.Demikian pula setelah wafat pun ruh juga akan melewati berbagai tahapan-tahapan. Maka seyogianya berhati-hatilah supaya setelah wafat ruh anda jangan hadir hadir di hadapan Tuhan dimana wajah anda menjadi sedemikian buruk bentuknya. Oleh karena itu senantiasalah memohon belas kasih-Nya dan secara murni jadilah mejadi miliknya.
Di dalam ayat ini satu perintah yang terdapat di dalamnya adalah hai orang-orang Islam ! hai orang-orang yang beriman pada Rasul Tuhan ! jika kalian ingin mencari ridha Ilahi maka kalian harus ikhlas dalam menjalankan agama demi untuk Allah, kalau tidak kalian akan menuai kehancuran. Kedua, di dalam itu terdapat nubuatan bahwa jika setelah berlalu suatu zaman orang-orang Islam melupakan ajaran Islam, maka Islam mereka hanya tinggal nama dan kecuali sedikit sebagian besar ummat Islam akan melupakan ajaran itu; dan Rasulullah juga menubuatkan bahwa sesudahku, tidak lama kemudian, akan tiba pada Islam suatu zaman kegelapan dan zaman akan benar-benar menjadi gelap sebagaimana diberitahukan dalam ayat yang lain bahwa orang-orang Islam juga seperti kaum-kaum terdahulu telah melupakan jalan petunjuk dan meninggalkan Tuhan lalu menjadikan syaitan sebagai temannya kemudian menganggap bahwa tidak ada yang lebih banyak mengamalkan Islam lebih dari kami/mereka; dan sedemikian rupa mereka melampaui batas dalam ketakabburan sehingga sesuai nubuatan Rasulullah saw bahwa mereka tidak hanya sekedar ingkar untuk mengenal imam zaman bahkan seperti kaum-kaum sebelumnya mereka juga memperolok-olok imam yang akan datang./yang dijanjikan atau menyebutnya dengan nada mengolok-olok dan mulut mereka sampai sedemikian kotor sehingga untuk orang-orang seperti itu,untuk kelompok seperti itu kesesatan merupakan hal mutlak /pasti dan mereka terjerumus dalam lumpur kesesatan.
Tertera dalam sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Ali r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Tidak lama lagi akan tiba suatu zaman dimana Islam akan tinggal hanya nama, Al-Quran akan tinggal hanya tulisan/kata-kata. Pada zaman itu mesjid-mesjid meskipun secara lahiriah ramai ,tetapi kosong dari petunjuk. Ulama-ulama mereka sejahat-jahat makhluk dari segenap makhluk Tuhan yang tinggal di kolonglangit karena fitnah akan keluar dari mereka dan kepada merekalah fitnah itu akan kembali. Misykat Kitabul-‘ilm bab ke 3 hal 38 Kanzzulummal jilid 6 hal 43
Hadhrat Masih Mauud a,s. bersabda: Islam telah tampak lemah dari segi lahirah maupun batiniah. Pemerintahan Islam sudah tidak memiliki kekuatan dan kejayaan lagi dan dsri agama pun hal yang diajarkan dalam مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ itu,contohnya sudah tidak lagi telihat. Dari segi interen kondisi Islam menjadi sangat lemah dan para penyerang dari luar ingin menghapuskan Islam. Menurut mereka orang-orang Islam lebih buruk dari anjing-anjing dan babi-babi. Keinginan dan cita-cita mereka adalah untuk menghancurkan Islam dan membinasakan ummat Islam. Kini tampa kitab Tuhan dan tampa pertolongan tanda Tuhan yang terang benderang tidak akan mungkin untuk menandinginya. Dan dengan tujuan itulah Tuhan dengan tangan-Nya sendiri telah medirikan Jemaat ini.
Kemudian bersabda: Pada saat ini Islam yang merupakan nama sesuatu terdapat perubahan di dalamnya. Segenap akhlak tercela telah ada dimana-mana dan keikhlasan yang disebutkan dalam مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ telah terbang ke langit. Kesetiaan,keikhlasan, cinta pada Tuhan dan takwa pada Tuhan telah lenyap. Kini Tuhan telah ber-iradah/berkehendak menghidupkan potensi-potensi itu dari sejak semula.
Dan bersyukur pada Tuhan bahwa dari antara orang-orang yang menghidupkan itu Tuan-tuan juga termasuk di dalamnya. Oleh karena itu, kini meramaikan mesjid telah lebih banyak merupakan kewajiban-kewajiban kalian.
Bersabda: Kini, zaman ini, merupakan zaman dimana sifat-sifat riya’ ujub, egois, takbbur, membanggakan diri, serta sifat sombong dll telah menjadi sangat pesat kemajuannya. Dan sifat-sifat mulia مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ dll itu semuanya telah terbang ke langit. Tawakkal dan upaya-upaya semuanya telah sirna. Kini Tuhan telah menghendaki untuk menanamnya kembali.
Kemudian di dalam ayat ini ada hal ketiga yang merupakan peringatkan bagi kita sebagaimana Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Kini merupakan kehendak Ilahi untuk menghidupkan kembali semua potensi-potensi itu dari awal dan bersyukur kepada Tuhan bahwa Dia telah menganugerahkan taufik kepada kita bahwa kita telah ikut dalam kehendak Tuhan itu dan kita mengenal imam itu. Tetapi jika amal kita tidak lagi seperti yang Allah dan Rasul-Nya harapkan dari kita maka kalau begitu hendaknya diketahui bahwa Tuhan bukanlah keluarga siapapun. Akan datang kaum lain,orang-orang lain akan datang. Tujuan, memang-insyallah – akan sempurna tetapi kita jangan sampai tertinggal.
Di dalam ini terdapat sebuah peringatan bahwa jika perhatian kalian tidak tertuju kepada Tuhan, kalian tidak ikhlas dalam beragama untuk-Nya maka jangan sampai terjadi syaitan mengusai diri kalian,karena itu sambil beristigfar pada-Nya,berserah diri pada-Nya dan memohon redha-Nya senantiasa mohonlah karunia-Nya. Dalam kaitan ini Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:
“ Untuk amal-amal, keikhlasan merupakan suatu syarat sebagaimana berfirman : مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ Keikhlasan ini ada pada orang-orang mencapai martabat abdal/para wali. Orang-orang ini menjadi abdal/wali Allah dan mereka ini tidak lagi mejadi milik dunia. Di dalam segenap pekerjaannya terdapat ketulusan dan keahlian. Bersabda: Ingatlah dengan sebaik-baiknya bahwa barangsiapa yang menjadi milik Allah maka Allah akan menjadi miliknya.
Jadi, untuk menjadi milik Allah dan untuk menjadikan Allah menjadi milik kita sendiri,maka tujuan kelahiran manusia yang Allah telah terangkan itu senantiasa seyogianya menjadi bahan perhatian kita. Dan kita termasuk dalam kelompok para wali yang senantiasa mengutamakan perintah-Nya. Sebagaimana Allah berfirman وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ Adz-Dzariyat 56 Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah pada-Ku. Kemudian mereka dengan ikhlas menjalankan ibadah pada-Nya.
Dalam kaitan ini Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Allah berfirman Aku menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah pada-Ku. Ya,penyembahan /pengabdian dan tetap berdiri tegak di hadapan Allah tidak mungkin tampa cinta hakiki dan maksud cinta bukanlah cinta sepihak, bahkan maksudnya ialah kecintaan-kecintaan sang Pencipta dan makhluk atau ciptaan-Nya. Supaya seperti aliran listrik yang jatuh pada manusia yang mati dan yang keluar pada waktu itu dari diri manusia itu membakar kelemahan-kelemahan syareat manusia dan keduanya menyatu menguasai segenap wujud keruhanian.
Kemudian beliau bersabda: Allah berfirman bahwa Saya telah menciptakan jin dan manusia supaya dia mengenal Saya dan beribadah pada Saya. Jadi dari segi ayat ini tujuan hidup manusia adalah beribadah pada-Nya, mengenal-Nya dan menjadi milik Tuhan. Dan jelas sekali bahwa manusia tidak memperoleh wewenang untuk dapat menentukan jalan tujuan hidupnya sendiri karena manusia tidak datang dengan keinginannya sendiri dan tidak akan kembali sesuai dengan keinginannya. Bahkan dia adalah makhluk dan Yang telah menciptkannya dan terkait dengan segenap makhluk yang telah Dia anugerahi potensi indah dan luhur, Dia-lah yang telah menentukan satu tujuan hidup manusia, apakah manusia itu mengerti akan tujuan itu atau tidak. Tetapi tujuan kelahiran manusia adalah benar-benar untuk menyembah Allah ,untuk meraih makrifat Allah dan menjadi orang yang fana kepada-Nya.
Kemudian beliau bersabda:
“Berhubung manusia secara alami hanya diciptakan untuk Allah sebagaimana Dia berfirman وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ- Adz-Dzariyat 56 , karena itu di dalam fitratnyalah Allah telah meletakkan sesuatu untuk diri-Nya dan dari sarana-sarana yang terselubung Dia telah menciptakannya untuk diri-Nya. Dari itu dapat dimaklumi bahwa tujuan sejati kelahiran kamu yang telah Dia tetapkan adalah supaya kamu beribadah pada-Nya.Akan tetapi, mereka yang meninggalkan tujuan aslinya dan tujuan alaminya itu lalu mereka menyangka bahwa tujuan hidup manusia adalah seperti hewan-hewan , hanya untuk makan, minum dan tidur, maka mereka jauh dari karunia Tuhan dan tanggung jawab tidak lagi untuk Tuhan. Kehidupan yang merupakan tanggung jawab adalah bahwa dengan beriman pada وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون mereka merubah sisi kehidupan mereka(pada pengabdian). Maut tidak dapat dipercayai. Fahamilah olehmu bahwa dengan menciptakanmu maksud Tuhan itu adalah supaya kamu menyembah-Nya dan kamu menjadi milik-Nya janganlah maksud kamu itu hanya dunia semata. Saya berkali-kali menerangkan masaalah itu karena menurut saya hal inilah yang untuk mana manusia datang. Dan inilah hal yang mana dia senantiaa jauh darinya. Saya tidaklah menginginkan supaya kamu meninggalkan mata pencaharian dunia.Terpisah dengan anak istri lalu duduk menyendiri di suatu hutan atau gunung. Tuhan tidak menyatakan itu benar dan rahbaniyyat bukanlah maksud Islam. Allah ingin menjadikan manusia itu lincah/sigap, cerdik dan senantiasa siap. Oleh karena itu saya katakan bahwa berupaya keraslah kalian dalam urusan bisnis kalian. Tertera dalam sebuah hadis bahwa barangsiapa memiliki tanah/tanah persawahan maka janganlah ragu-ragu padanya/ untuk mengolahnya, kalau tidak dia akan ditanyai pertanggung jawabannya. Jadi jika ada yang mengartikan bahwa dia harus terpisah dengan urusan dunia,maka dia telah melakukan kesalahan. Tidak, pada dasarnya semua bisnis yang kamu lakukan perhatikanlah di dalam itu tujuannya adalah redha Ilahi dan janganlah mendahulukan gejolak-gejolak hawa nafsu dan tujuan-tujuan pribadimu dengan keluar dari kehendak-Nya. Al-Hakam jilid 5 nomer 29 tanggal 10 Agustuws 1901 hal.1
Kemudian Allah telah berbuat baik terhadap orang-orang Islam bahwa dimana untuk meraih kedekatan dengan-Nya secara individu Dia membertahukan cara-cara untuk melakukan nafal dan cara dzikir ,disana Dia juga mengarahkan juga untuk beribadah secara berjemaah dengan mendirikan mesjid supaya pandangan tinggi dan rendah yang ada dalam masyarakat itupun menjadi hapus dan terbentuk masyarakat dan lingkungan penuh dengan cinta dan persaudaraan.
Selain ibadah diberikan juga perhatian pendidikan tarbiat ummat supaya dapat terbentuk masyarakat yang bersaskan keadilan dan untuk mendorong bahwa kamu datanglah ke mesjid, ramaikanlah itu, kaya dan miskin bersatulah melakukan ibadah pada-Ku. Bersabda,apabila kamu lima waktu berkumpul untuk beribadah pada-Ku maka ganjarannyapun akan berlipat-lipat ganda. Oleh karena itu, kita orang-orang yang mengenal imam pada zaman ini dan mendakwakan diri mengamalkan ajaran-ajarannya merupakan kewajiban kita bahwa kita jangan hanya senang dengan membangun mesjid semata,bahkan kewajiban kita adalah untuk meramaikan mesjid, kalau tidak apa lagi tersisa perbedaaan antara kita dengan orang-orang yang bukan Jemaat Di hadapan Tuhan sedemikian rupa kita menjadi orang-orang yang senantiasa tunduk pada-Nya sehingga jangan ada ada orang berani mengisyarahkan dengan terlunjuk sambil bicara bahwa, mereka ini memang membuat mesjid sedemikian besar ,tetapi mereka ini jarang melakukan shalat. Bahkan orang yang melihat mengatakan bahwa jika ingin melihat orang-orang yang benar-benar beribadah,ingin melihat hamba-hamba Allah Yang Rahman, yang syaitan pun tidak berani dekat dengannya dan mereka merupakan orang –orang yang menjalankan agamanya maka kamu akan nampak pada setiap anak-anak Ahmadi, baik laki-laki dan perempuan, tua maupun muda. Semoga Allah menjadikan setiap kita orang yang dapat memahami tanggung jawab itu. Sebab, Allah sedemikian rupa tegasnya memerintahkan untuk beribadah bahwa dimana pun ada/tiba waktu shalat, kamu janganlah melihat pada saat itu bahwa untuk berwudhu apakah ada air atau tidak, kain bersih atau tidak, apakah ada tempat atau tidak dimana kamu dapat melakukan shalat,tetapi kapan saja tiba saat waktu shalat, lakukanlah shalat. Bahkan tertera dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda: Untuk saya semua tanah /bumi adalah mesjid dan dijadikan besih untuk saya. Jadi siapapun individu dari ummat saya, dimanapun dia bertemu dengan waktu shalat, disanalah lakukan shalat. Jadi, inilah ajaran yang seyogianya segenap Ahmadi memperhatikannya.
Kemudian bersabda:
Untuk kebaikanmu senantiasa pergilah ke mesjid-mesjid dengan berhiaskan takwa. Mesjid dibangun untuk beribadah pada Tuhan. Di dalamnya lakukanlah untuk menyempurnakan tujuan –tujuan baik seperti yang Allah dan Rasulnya telah perintahkan pada kita dan terdapat pula perintah untuk memperhatikan kebersihannya secara lahiriah, pakaian yang bersih, jangan ada bau busuk yang keluar dari itu. Tertera dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah sw bersabda, jangalah datang ke mesjid setelah makan bawang putih dan bawang merah supaya orang-orang mu’min yang ada disebelah yang ingin melakukan shalatnya dengan khusyuk jangan terganggu shalatnya, perhatiannya jangan terganggu. Bahkan sampai beliau bersabda: Setelah makan ini janganlah pergi ke mesjid sebab malaikat pun juga tertanggu a dengan barang ini. Oleh karena itu setelah memakan bawang putih mentah atau bawang merah mentah jangan seyogianya datang ke mesjid.
Kemudian terkait dengan perhiasan lahiriah dan untuk dapat tetap terfokus perhatian pada shalat terdapat juga perintah berwudhu. Satu, kebersihan akan timbul dengan berwudhu . Kedua,dengan berwudhu orang akan menjadi segar dan dapat melakukan shalat dengan perhatian baik. Khususnya pada hari Jumaat sangat disukai datang ke mesjid setelah mandi. Singkat kata maksudnya ialah bahwa perhatikanlah kebersihan secara lahiriah maka akan timbul perhatian pada ruh ke arah kebersihan, dan akan lahir juga rasa khusyuk dan takwa pada Allah.
Dalam kaitan ini saya akan membacakan beberapa hadis-hadis. Pertama, adalah membicarakan untuk urusan pribadi atau membicarakan perkarta-perkara duniawi sama sekali adalah terlarang dan mesjid ini hanya dijadikan untuk berzikir pada Tuhan dan kita seyogianya menaruh perhatian.ke arah ini.
Hadhrat Umar bin Syueb dengan perantaraan bapaknya meriwayatkan dari kakeknya bahwa Rasulullah saw melarang membaca syair-syair dalam corak perlombaan untuk saling mengungguli di dalam mesjid dan ( dan juga melarang) sambil duduk disana lalu melakukan jual beli dan melarang melakukan bincang-bincang sambil membuat lingkaran pada hari Jumaah sebelum shalat. Tirmidzi Kitabul-shalat
Kemudian sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Wai’lah bin Asfah bahwa nabi saw bersabda: Jauhkanlah mesjid-mesjid kamu dari anak-anak kecil kamu, orang-orang gila kamu,orang-orang yang bejual beli, orang-orang yang bergaduh, dan dari orang-orang yang meninggikan suaranya; dan hindarkankalah memperlebar batas-batas (pekarangan)kamu, menghunus pedang dan membuat tempat buang air di depan mesjid atau saat pertemuan letakanlah aroma harum atau gunakanlah/nyalakanlah aroma harum /wangi-wangian disana. Sunan Ibnu Majah
Jadi, anak-anak yang sedemikian kecil janganlah membawa mereka ke mesjid, dalam umur yang sama sekali belum mengerti apa-apa, yang dengan tangisnya shalat orang-orang yang melakukan shalat menjadi terganggu. Oleh karena itu, kita bersyukur pada Allah bahwa Jemaat Ahmadiyah merupakan sebuah Jemaat yang penuh cinta damai dan di dalam lingkungan kita tidak ada gambaran bahwa pedang dihunus. Saya teringat suatu peristiwa bahwa di penjara ada seorang bertipe kiyai yang berjanggut panjang. Saya mulai mewawancarainya bahwa bagaimana anda bisa sampai disini Maka ternyata dia masuk disana dalam kasus pembunuhan. Saya bertanya, bagaimana ini dapat terjadi pembunuhan. (dia berkata) Bahwa pada bulan Ramadhan tatkala dia tengah duduk melakukan iktikaf tiba-tiba seorang datang ke mesjid, saya punya bedil lalu saya melepaskan tembakan dan membunuhnya. Secara tidak sengaja saya melepaskan tembakan. Saya bertanya, kenapa anda membawa bedil kesana ? Kemudian secara tidak sengaja tertembak ? Jadi, permusuhan-permusuhan ini di mesjid-mesjidpun juga berjalan /berlangsung Sambil beriktikafpun mereka anggap boleh membunuh.
Kemudian tertera dalam sebuah hadis yang bersumber dari Hadhrat Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Apabila kamu seering lewat di kebun-kebun surga, maka disana biasakanlah sedikit banyak makan dan minum. Hadhrat Abu Huraitah meriwayatkan bahwa saya bertanya : Ya Rasulullah saw ! apa kebun-kebun surga itu ? Maka Rasulullah saw bersabda: Mesjid-mesjid adalah “kebun-kebun surga “ . Saya bertanya: Ya Rasulullah ! di dalamnya apa maksud makan dan minum itu ? Maka Rasulullah saw bersabda: Membaca:
سبجان الله والجمد لله ولا اله الا الله والله اكبر- subhanallahiwalhamdulillah walaa ilaahaillallaahu wallaahu akbar
Tirmidzi Kitabuddakwaat bab hadis fi asmaaillahil- husna ma’ dzikriha tamaaman
Maksud berdzikir pada Allah adalah kebun-kebun surga; mesjid dan berdzikir pada Tuhan adalah makanan disana.
Besumber dari Hadhrat Abu Hurairah bahwa Rasulullah sw bersabda: Pada pandangan Allah tempat-tempat yang sangat disukai di kota-kota adalah mesjid-mesjidnya dan tempat-tempat di kota-kota yang tidak disukai adalah pasar-pasarnya. Muslim Kitabul masaajid bab fadhliljuluusi fi mushalla bakdassubhi wa fadhlul masaajid.
Tetapi dewasa ini kalian lihatlah bahwa tempat-tempat yang tidak disukai disanalah lebih banyak orang-orang yang duduk. Dan tempat-tempat yang pada pandangan Tuhan paling disukai itu kurang diduduki/diminati.Perhatian kurang terhadap itu.
Jadi, untuk meraih karunia-karunia Allah warga Ahmadi harus banyak –banyak memberikan perhatian ke arah itu dan meramaikan mesjid-mesjidnya.
Kemudian tertera sebuah hadis yang berkaitan dengan membaca Al-Quran, belajar dan mengajarkan Al-Quran di mesjid. Bersumber dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Apabila ada suatu kaum duduk di mesjid untuk urusan belajar dan mengajar Al-Quran, maka ketenteraman akan turun dalam hatinya. Rahmat Tuhan akan menyelimutinya dan malaikat akan mengambilnya dalam kendalinya/menemaninya. Sunan Tirmidzi Kitabulqiraat bab majaa fil quraan unzila ‘ala sab’ati ahruf
Hadhrat Burada’ Al-Aslami meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersada: Sampaikanlah pada hari Qiamat habar gembira penganugerahan nur yang sempurna pada orang –orang yang banyak berjalan pergi ke mesjid pada saat malam yang gelap.
Maka satu maksudnya juga dari ini ialah bahwa ini adalah merupakan zaman serba materi, di dalamnya orang-orang yang meramaikan mesjid akan dianugerahi nur yang sempurna dan kepadanya diberikan habar gembira.
Kemudian Hadhrat Abu Said r.a. meriwayatkan bahwa apabila kamu melihat orang yang pulang dan pergi ke mesjid maka berilah kesaksian bahwa dia seorang yang beriman. Sebab, Allah berfirman “ Yang meramaikan mesjid-mesjid Allah adalah mereka yang meriman pada Allah dan hari akhirat”. Tirmidzi Kitabuttafsir Tafsir Suratutaaubah
Urwah bin Zubaer dengan refrensi kakeknya meriwayatkan bahwa kepada beliau seorang sahabah Rasulullah saw meriwayatkan bahwa Rasulullah saw senantiasa memerintahkan kepada kami supaya kami membuat mesjid –mesjid di RW /kampung-kampung kami dan supaya kami membangunnya dengan baik dan senantiasa mengawasi kebersihannya. Musnad Ahmad bin Hanbal
Jadi kebersihan mesjidpun seharusnya senantiasa diperhatikan. Dalam kaitan kebersihan mesjid tertera sebuah hadis. Hadhrat Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rsulullah saw bersabda: Di hadapan saya akan dihadirkan ganjaran ummat saya sehingga sampahpun akan menjadi faktor penyebab ganjaran yang seorang lempar keluar dari mesjid.
Untuk kebersihan mesjid jika seorang memungut ranting kecil sekalipun lalu dia lempar ke luar maka dia akan menadapatkan ganjarannya.
Kemudian Hadhrat Abu Said Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang mengeluarkan dari mesjid sesuatu yang memudaratkan/merugikan maka Allah akan membuatkannya rumah di surga. Sunan Ibni Majah Kitabulmassajid bab tathhirul masaajid tathyiibiha.
Nah, di mesjid ini juga,dan di dunia dimana-manapun terdapat mesjid-mesjid Jemaat Ahmadiyah kita seyogianya menaruh perhatian pada kebersihannya. Tidak hanya bahwa mesjid telah dibangun lalu terhadap kebersihan dan perawatannya tidak ada perhatian,bahkan perlu adanya perhatian yang sangat serius.Dan seyogianya standar kebersihan mesjid-mesid kita harus sangat tinggi. Rasulullah saw sendiri terkadang pabila melihat apa yang kotor beliau sendiri yang membersihkannya . Jadi, nizam Jemaat perlu menaruh perhatian yang serius ke arah ini..
Sejumlah orang pabila harus duduk lama dalam menunggu imam maka mereka diam-diam bicara kesal , berkali-kali mereka melihat jam. Mereka seyogianya memperhatikan hadis ini.
Bersumber dari Hadhrat Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: Diantara kalian akan tetap terhitung sibuk dalam shalatnya selama mereka pada waktu itu dalam menanti shalat. Dan untuk setiap orang dari kalian malaikat terus mendoakan bahwa hai Allah! maafkanlah dia.Hai Allah ! kasihanilah dia selama dia berada dalam mesjid. Tirmidzi Kitabushalat. Bab maajaa fil quu’wdi fil masaajid
Setiap manusia yang tinggal dalam masyarakat
ini dia akan terpengaruh oleh arus situasinya. Kerakusan pada materi /harta benda terus menerus menyerangnya. Syaitan mengerahkan segenap kemampuannya bagaimana saya dapat menguasai orang itu dan menjauhkannya dari Tuhan. Terkadang terjadi pula bahwa biarkanlah ini pekerjaan , pekerjaan urusan dunia yang kecil, kerjakan saja ini duluan,shalat nanti akan dilaksanakan kemudian, kini waktu masih banyak . Nah, orang semacam ini tengah melemahkan seputar linngkungan batas-batas keruhaniannya yang disebelah sini dan pabila bagian tempat ini menjadi lemah maka syaitan menyerangnya lalu membawanya ke tempat yang jauh. Terkadang terjadi, biarlah kita akan shalat, kita nanti akan berhenti ( untuk menunaikan shalat) maka lalu shalatnya menjadi tertinggal atau kemudian sedemikian cepat di laksanakan seolah –olah harus dengan cepat-cepat musibah dikeluarkan dari leher. Jadi seyogianya menghindar dari kemalasan itu.Hati sanubari orang mu’min senatiasa seyogianya cenderung pada shalat. Dan di dunia yang bersifat kebendaan ini, ini merupakan jihad yang paling besar . Tertera dalam sebuah hadis bahwa Hadhrat Abu Hurairah r.a. bersabda: Apakah saya jangan memberitahukan pada kalian amal yang dengan mengerjakannya Allah akan memaafkan kesalahan –kesalahan dan mengangkat derajat-derajat “. Bersabda:” Berwudhu dengan cara yang sempurna meskipun hati tidak ingin melakukannya,dan banyak berjalan pergi ke mesjid.,dan sesudah shalat yang satu menunggu shalat yang lain.Inilah ribath,inilah ribath, inilah ribath (menambatkan kuda-kuda di perbatasan,yakni persiapan jihad) Sunan Annasaai Kitabutharat babulamri biishbaagilwudhu
Maka ini merupakan kewajiban orang yang mu’min untuk menjaga perbatasan keruhaniannya sebab apabila semua bersatu menjaga perbatasan-perbatasan dan pergi ke mesjid dan mulai meramikan mesjid, maka tidak akan ada musuh yang dapat mendatangkan kerugian . insyaallah.Dan beliau saw memberikan habar suka kepada kita bahwa jika kalian melakukan seperti ini maka kalian akan terjaga,kalian akan selamat dari setiap musuh.
Diriwayatkan dari Hadhrat Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Melakukan shalat secara berjamaah dibandingkan dengan shalat di rumah dan di pasar sendirian adalah mendapatkan 25 kali lipat ganjarannya. Diantara kalian apabila dia berwudhu dengan baik lalu kemudian dia datang ke mesjid hanya demi untuk shalat maka tidak ada langkah yang dia ayunkan tetapi Allah menghapuskan dalam setiap langkahnya satu kesalahannya .dan mengangkat satu derajatnya .sehingga dia masuk di dalam mesjid. Dan tatkala dia masuk di dalam mesjid maka selama dia ada didalamnya untuk shalat maka itu akan terhitung dalam shalat . Untuknya malaikat akan terus mendoakan
اللهم اغفر له اللهم ارحمه –allahumagfirlahu allaahummarhamhu Kondisi ini akan tetap seperti ini selama mereka tidak sibuk dalam pekerjaan lain atau hal lain. Sahih bukahri . Kitabushalat baabushalat fil massaajid
Diriwayatkan dari Hadhrat Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang masuk di mesjid kami ini dengan niat supaya mereka mempelajari hal yang baik dan mengenal hal yang baik maka mereka akan sama dengan orang yang berjihad di jalan Allah . Dan barangsiapa yang datang ke mesjid dengan suatu niat yang lain maka dia seperti orang yang melihat suatu barang yang tidak dapat dia capai. Musnad Ahmad bin Hanbal jilid 2 hal.250 cetakan Beirut
Pergi ke mesjid lalu melakukan shalat sunnah pun merupakan hal yang disukai. Hadhrat Abu Qatadah Al-Aslami r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: bahwa diantara kalian apabila ada yang datang ke mesjid maka sebelum dia duduk lakukan shalat nafal dua rekaat. Bukhari Kitabushalat bab idza dakhalal mesjid falyarka’ rak’atain
Hadhrat Fatimah r.a. meriwayatkan bahwa apabila Rasulullah saw masuk dalam mesjid maka beliau membaca doa ini. Dengan nama Allah dan salam sejahtera atas Rasul Allah,yakni dengan menyebut nama Allah beliau masuk ke mesjid. Yakni beliau mengatakan.
بسم الله والسلام على رسول الله –bismillah wassalamu ‘ala rasulillah Dengan nama Allah dan salam sejahtera pada Rasul Allah .kemudian bersabda: اللهم اغفرلى ذنوبى allahummagfirli dznuwbii – Hai Allah maafkanlah dosa kami.وافتح لى ابواب رحمتك –waftahli abwaaba rahmatika – Bukalah pintu rahmat-Mu untukku. Dan tatkala keluar dari mesjid maka beliau membaca doa ini
بسم الله والسلام على رسول الله – bismillah wassalamu ‘ala rasulillah Dengan nama Allah dan salam sejahtera pada Rasul Allah .kemudian bersabda: اللهم اغفرلى ذنوبى allahummagfirli dznuwbii – Hai Allah maafkanlah dosa kami.وافتح لى ابواب فضلك –waftahli abwaaba fadhlika – Bukalah pintu karnia-Mu untukku. Musnad Ahmad bin Hanbal
Di dalam sebuah hadis terkait dengan adab mesjid Hadhrat Umar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Ada beberapa hal yang seyogianya jangan dilakukan di mesjid. (1). Jangan jadikan mesjid sebagai tempat lalu lalang atau jalan untuk lewat.(Dalam mencari jalan pintas ) (2) Jangan mendemontrasikan senjata di mesjid.(3) Di dalam mesjid jangan memegang panah dan juga menghujani dengan anak panah .(4).Jangan lewat di mesjid dengan membawa daging yang masih basah( Dari itu akan menyebar kekotoran dam bau busuk juga akan merebak .(5). Di mesjid jangan menjatuhkan hukuman pada seseorang. Dan di mesjid jangan kishas diambil dan demikian pula mesjid jangan dijadikan pasar. Yakni mesjid jangan dijadikan untuk tempat jual beli.Sunan Ibnmi Majah Kitabulmasaajid bab maa yakrahu filmassaajid
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Terkait dengan hak-hak Allah para pimpinan/orang kaya menemui kesulitan dan rasa takabbur dan rasa egois mencegah mereka melakukan itu. Misalnya, pada saat shalat, berdiri di dekat orang miskin terasa buruk bagi mereka . Mereka tidak dapat mendudukan mereka bersamanya di dekatnya dan dengan cara seperti itu dia menjadi mahrum dari haquwqullah; sebab, mesjid pada hakekatnya merupakan rumah orang miskin . Malfuzhat jilid 3 hal 368 Cetakan Baru.
Kemudian beliau bersabda: Pada saat ini jemaat kita sangat memerlukan mesjid-mesjid. Ini adalah rumah Tuhan. Di kampung-kampung mana dan kota mana mesjid Jemaat berdiri maka anggaplah bahwa asas kemajuan Jemaat telah berdiri di tempat itu .Jika ada suatu kampung atau kota dimana orang muslim sedikit atau tidak ada sama sekali dan disana tengah diupayakan kemajuan Islam maka seyogianya disana dibuat sebuah mesjid, kemudian Allah sendiri yang akan menarik orang-orang Islam. Tetapi syaratnya dalam pendirian mesjid niatpun juga seyogianya harus tulus. Hanya semata-mata untuk Allah itu dilakukan.Jangan di dalamnya ada tujuan-tujuan hawa nafsu atau sama sekali jangan masuk di dalamnya corak keburukan apapun, baru Tuhan akan menganugerahkan keberkatan.
Tidak mesti bahwa bangunan mesjid itu harus dihias dengan permata dan bangunan yang permanent,tetapi cukup dengan ada pembatas / buat petak dan disana mesjid dibuat batas-batasnya dan dibuatkan atap dari bambu supaya jangan sampai kena hujan jika hujan. Allah tidak menyukai perkara yang dibuat-buat. Mesjid Rasulullah saw terbuat dari beberapa dahan-dahan kurma dan seperti itulah itu terus berjalan. Kemudian Hadhrat Usman karena beliau seorang yang gemar pada bangunan maka pada zaman beliau, beliau menyuruh membuatnya permanent ( dan inipun seyogianya jangan timbul keraguan/kesan bahwa hanya mesjid dari tanah saja atau dari atap teerbuat dari rumput ,bahkan disuruh juga membuat yang permanent. Dan Rasulullah saw sebagaimana saya sebelumnya telah sebutkan bahwa Hadhrat Usman telah menerangkannya juga ) Bersabda Hadhrat Usman r.a. berhubung beliau gemar pada bangunan maka beliau pada zamannya menyuruh membuatnya permanent. Selalu terfikir oleh saya bahwa ada keselarasan ukuran nama Hadhrat Sulaeman dan Hadhrat Usman,yakni ada kesamaan .Mungkin karena akibat itulah beliau senang akan hal-hal seperti itu.Walhasil Jemaat seyogianya memiliki mesjidnya sendiri. Yang dimana disana orang Jemaat yang menjadi imam dan disana disampaikan nasehat-nasehat atau menyampaikan ceramah. Dan warga Jemaat seyogianya melakukan shalat di mesjid itu. Di dalam Jemaat dan dalam kesepakatan terdapat banyak berkat. Dan dari perselisihan akan timbul perpecahan dan ini merupakan waktu dimana kita harus meningkatkan rasa persatuan dan rasa solidaritas dan seyogianya tidak menghiraukan hal-hal yang kecil-kecil yang menjadi faktor perpecahan ”.Malfuzhat jilid 4 hal 93 Cetakan baru.
Kemudian beliau bersabda: Hiasan hakiki mesjid-mesjid bukanlah terkait dengan bangunannya, bahkan dengan orang-orang yang shalat, yang melaksanakan shalat dengan rasa penuh tulus. Kalau tidak semua mesjid menjadi sunyi dan sepi. Mesjid Rsulullah saw tadinya adalah kecil. Atapnya dibuat dari atap pelepah kurma dan pada saat hujan maka air jatuh menetes kebawah lewat atap itu.Tetapi dalam hal keramaian, mesjid penuh dengan orang-orang yang shalat. Pada zaman Rasulullah saw orang-orang duniapun membangun mesjid itu kemudian dirutuhkan sesuai dengan perintah Allah. Nama mesjid itu adalah mesjid Dhirar,yakni yang menyakitkan. Mesjid ini diratakan dengan tanah. Untuk mesjid terdapat perintah bahwa mesjid harus dibuat sesuai dengan kertakwaan. Malfuzhat jilid 4 hal. 491 Cetakan Baru
Semoga Allah menganugerahi taufik pada orang Ahmadi bahwa mesjid kita yang manapun yang berdiri asasnya seyogianya murni diatas ketakwaan pada Allah dan kita senantiasa terhitung dari antara hamba-hamba Allah yang beribadah. Menjadi orang-orang yang tunduk di hadapan Tuhan dan merupakan wujud-wujud yang menyerahkan segenap keinginan dan tujuannya dan merupakan wujud yang memahami bahwa Tuhan merupakan Pemilik segenap potensi dan sumber segenap kekuatan dan murni kita menjadi milik-Nya. Dan sesuai dengan perintah-Nya dan selaras dengan itu kita menjadi orang-orang yang meramaikan mesjid sesuai dengan perintah dan keinginan –Nya. Dan mesjid ini dan dimanapun mesjid-mesjid Jemaat, semoga Allah menjadikan keluasan itu menjadi sempit, karena bertambahnya orang.Dan penuh dengan orang-orang yang shalat. Ingatlah bahwa kemenangan Islam dan Jemaat Ahmadiyah adalah berkaitan erat dengan meramaikan mesjid- mesjid itu. Jadi, hai orang-orang Ahmadi! Bangkitlah dan bergegaslah lari ke mesjid-mesjid dan ramaikanlah itu supaya sesuai janji-janji Allah kita dengan secepatnya dapat melihat hari kemenangan Islam dan semoga Allah menganugerahi taufik pada kita untuk dapat melihat hari itu.
Qamaruddin Shahid