Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
28 Februari 2003 di Masjid Fadhl, London, UK.
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ،
وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَءَامَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
Jika kamu bersyukur dan beriman mengapa Allah menyiksamu ? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.An-Nisa’ 148
Di dalam Musnad Ahmad bin Hanbal diriwayatkan dari Hadhrat Aisyah Siddiqah bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa diperlakukan dengan baik /diberi perlakuan baik, maka balaslah kebaikannya itu dengan kebaikan dan bagi yang tidak memiliki kemampuan(untuk membalasnya ) maka sebutlah itu; sebab, barangsiapa yang menyebutnya seolah-olah dia telah berterima kasih.
Terdapat sebuah riwayat dari Hadhrat Anas r.a. bahwa tatkala kami bersama Rasulullah saw , tiba-tiba turun hujan. Beliau keluar lalu mengangkat pakaian dari badan beliau yang diberkati sehingga hujan berjatuhan di tubuh beliau yang penuh berkah.Kami bertanya,ya Rasulullah saw, kenapa Tuan berbuat seperti itu ? Beliau bersabda: Sebab, itu baru saja datang dari Tuhan saya.
Sunan Abu Daud Kitabul-Adab filmathar.
Tertera dalam riwayat lain bahwa Rasulullah saw dan para sahabah yang mulia membuka ikat kepala dllnya pada saat turunnya hujan di awal tahun dan Rasulullah saw bersabda:هو احدث عهد بربنا واعظمه بركة- hua ahdatsu ‘ahdan birabbina wa ‘azhamuhu barakatan– Ini baru / segar-segar datang dari Tuhan kami dan merupakan hujan yang paling banyak membawa berkah.Kanzul Ummal Hadis nomer 4939
Tertera dalam riwayat ketiga yang refrensinya kini saya tidak ingat bahwa Rasulullah saw mengambil tetesan hujan pertama sambil membuka mulut beliau/sambil menganga.
Diriwayatkan dari Fuzail bin Umarah bahwa Rasulullah saw bertanya pada seseorang,kini bagaimana kabar ? Dia menjawab:Baik. Rasulullah saw kembali bertanya,kini bagaimana keadaan ? Dia berkata: Saya baik. Kemudian atas pertanyaan setelah ketiga kali ditanya dia menjawab: Saya sehat dan saya bersyukur sambil memuji-Nya. Maka Rasulullah saw bersabda: Ya. Tadi seperti inilah hendaknya .At-tibrani .
Hadhrat Masih Mauud A.s. bersabda:
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَءَامَنْتُمْ-Apa yang Tuhan akan lakukan dengan mengazab kamu jika kamu bersyukur/ berterima kasih dan beriman ? An-Nisa’ 148. Di dalam nubuatan ini Dia telah menzahirkan bahwa azab akan jauh/terhindar dengan syukur dan iman. ”Ayyamushulah Ruhani Hazain jilid 14 hal. 233
Selanjutnya Hadhrat Masih Mauud a.s.menambahkan:
Mungkin ribuan orang-orang yang lalai dari ibadah. Jika Tuhan sedikitpun tidak memperingatkan orang-orang maka manusia akan menjadi ingkar pada Tuhan. Ini merupakan karnia-Nya bahwa Dia membangunkan orang-orang yang tengah tidur dengan lecutan-Nya.Kalau tidak, apa perlunya mengazab mereka sebagaimana Dia bersabda: مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَءَامَنْتُمْ)-Yakni jika kamu memilih jalan Saya maka mengapa kamu diazab An-Nisa’ 148
Tertera dalam hadis lain lagi bahwa diriwayatkdan dari Hadhrat Masih Mauud a.s. bahwa Allah swt berfirman:اين نشت خاك را نه بخشم حه كنم –Ii masyti khaak ra gar nah bakhasyam ceh kunam– Tidak ada hadisnya yang didapatkan dalam riwayat,tetapi Hadhrat Masih Mauud a.s. yang telah meriwayatkan ini. :اين نشت خاك را نه بخشم حه كنم – Ii masyti khaak ra gar nah bakhasyam ceh kunam– Manusia yang seperti tanah ini jika saya tidak memaafkannya maka apa yang akan saya perbuat.
Gejolak rasa penghargaan atas kebaikan-kebaikan dan sikap baik para pelayan dan kerabat dekat :
Hadhrat Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa apabila beliau datang ke rumah maka beliau menyebut Hadhrat Khadijah dengan penuh cinta dan kasih sayang . Pada suatu ketika beliau mendengar suatu suara اللهم هاله-allaahumma haalahu Demi Allah ini nampaknya suara bibi.
Maka Hadhrat Aisyah berkata : Apakah Tuan terus saja mengingat perempuan tua itu,padahal Tuhan telah memberikan Tuan istri yang lebih baik dari itu. Maka Huzur saw bersabda: Demi Allah, tidak pernah Allah memberikan pada saya istri yang lebih baik dari dia. Khadijah telah mengimani saya tatkala tidak ada orang lain yang beriman pada saya. Khadijah telah menolong saya tatkala tidak ada orang yang menolong saya dan dari dia pulalah Tuhan menganugerahkan anak pada saya. Musnad Ahmad Bin Hanbal jilid 6 hal.117
Demikian pula Hadhrat Aisyah berkata bahwa kambing sekalipun yang Rasulullah saw sembelih, maka beliau senantiasa memberikan hadiah kepada teman-teman perempuan Khadijah r.a. Bukhari Kitabu-Iman.
Hadhrat Abu Bakar r.a. dari awal Islam sendiri telah mendapat taufik memberikan pengorbanan dan pengkhidmatan yang khas, karena itu Rasulullah saw senantiasa menghargai akan pengkhidmatan-pengkhidmatan beliau. Suatu ketika seorang sahabah berselisih dengan Hadhrat Abu Bakar r.a. Maka tatkala Huzur mengetahui akan hal/kasus itu beliau bersabda: Ketika Allah mengirim saya pada kalian maka semua kalian mendustakan saya dan Abu Bakar yang telah mengakui kebenaran saya dan dia telah menolong saya dengan harta dan jiwanya . Apakah kalian tidak dapat berhenti dari menyakiti rekan saya itu.
Kemudian beliau bersabda saat dekatnya kewafatan beliau: Orang yang paling banyak berbuat baik setiap saat berikut hartanya diantara orang-orang ialah Abu Bakar dan jika dari antara ummat ummat saya ada seseorang yang saya jadikan teman akrab maka Abu Bakar (r.a.) yang akan saya jadikan teman akrab. Bukhari Kitabul-Manaqib bab Fazaailu Abu Bakar
Tatkala Rasulullah saw menda’wakan diri Hadhrat Abu Bakar pada waktu itu sedang pergi keluar. Tatkala beliau kembali maka sahaya perempuan beliau berkata bahwa sangat disayangkan teman Tuan telah menjadi gila. Hadhrat Abu bakar dengan nada heran bertanya. Teman saya yang mana yang telah menjadi gila ? Dia menyebut nama Rasulullah saw lalu berkata bahwa dia telah mendakwakan diri bahwa dia datang dari Tuhan. Mendengar itu Hadhrat Abu Bakar siddik langsung menemui Rasulullah saw lalu bertanya pada Rasulullah saw, apakah Tuan telah mendakwakan diri ? Terfikir oleh beliau bahwa dia ini teman akrab saya, jangan-jangan dia tersandung karena itu saya pertama-tama memberikan argumentasi padanya. Beliau mulai memberikan pengertian bahwa lihatalah,lihatlah, bahwa saya mendakwakan diri karena ini, karena itu mendakwakan diri . Hadhrat Abu Bakar mengatakan bahwa saya tidak memerlukan sebuah dalil sekalipun Beritahukanlah pada saya apakah Tuan telah mendakwakan diri atau tidak ? Beliau lalu bersabda: Ya. Saya telah mendakwakan diri. Maka Hadhrat Abu Bakar berkata : Kalau begitu saya beriman. Tuan bukanlah wajah seorang pendusta, begitu melihat, saya telah yakin bahwa wajah itu merupakan benar.
Diriwayatkan dari Hadhrat Ali r.a. bahwa Rasulullah saw berdoa: Semoga Allah mengasihani Abu Bakar . Beliau telah menikahkan anak perempuannya dengan saya; menemani saya menuju ke Daruhijrah; memerdekakan Bilal dengan hartanya sendiri.
Semoga Allah mengasihi Umar, dia senantiasa berkata benar meskipun itu pahit…Semoga Allah mengasihani Usman karena malaikatpun merasa malu dengannya. Semoga Allah mengasihani Ali. ya Allah ! Dimanapun Ali berada ikut sertakanlah kebenaran bersamanya . Tirmidziy kitabul-Manaqib
Hadhrat Abu Thufail meriwayaatkan bahwa saya melihat Hadhrat Rasulullah saw di tempat Jukranah. Waktu itu beliau sedang mambagi-bagi daging. Pada waktu seorang perempuan datang sehingga dekat dengan beliau. Maka Huzur membentangkan selimut beliau lalu perempuan itu duduk disana . Saya bertanya kepada orang-orang, siapakah orang ini ? Maka orang-orang berkata bahwa ini adalah Halimah, ibu susuan beliau. Abu Daud Kitab-ul-Adab
Sebelum Hijrah Madinah, pada tahun ketiga belas kenabian 70 orang Madinah baiat di tangan Rasulullah saw. Pada kesempatan itu seorang sahabah bertanya :” Ya Rasulullah saw ! dengan orang-orang Yahudi Madinah kami memiliki ikatan lama dengan mereka. Dengan mendukung Tuan jalinan itu akan terputus, jangan sampai terjadi tatkala Allah memberikan kemenangan kepada Tuan maka Tuan akan meninggalkan kami kembali ke Mekah.Maka pada waktu itu Huzur sambil tersenyum bersabda bahwa sama sekali tidak akan demikian,darah kamu adalah darahku,darahku adalah darahmu; rasa amanmu rasa amanku dan kemuliaanmu kemuliaanku . Aku adalah darimu dan kamu dariku Dengan siapa kamu berperang, sayapun akan memerangi mereka; dengan siapa kamu berdamai sayapun akan berdamai dengannya. Sirat Ibnu Hisyam jilid 2 hal 50-51
Ini merupakan peristiwa yang sangat terkenal bahwa setelah Perang Hunain tatkala tengah dibagikan harta rampasan maka seorang Ansor menyatakan keberatan pada Rasulullah saw. Maka pada waktu itu Rasulullah saw menyampaikan ceramah yang sangat memilukan. Beliau bersabda:Wahai para Ansor, jika kalian mengatakan bahwa wahai Muhammad, kamu datang kepada kami pada saat tidak ada apa-apa bersamamu maka kami telah melindungimu; dan kamu datang dalam kondisi tatkala dari segi harta sangat lemah sekali ,pada waktu itu kami dengan pengorbanan harta telah menjadikan engkau kaya. Jika kalian mengatakan ini maka saya terus akan membenarkan semua perkataan-perkataanmu. Wahai para Ansor jika orang-orang berjalan di berbagai lembah, maka di lembah itulah dan di jalan lereng itulah saya akan berjalan dimana kalian para Ansor akan berjalan. Dan jika Hijrah tidak ditetapkan untukku maka aku akan senang menyuruh kalian mengatakan itu. Kalian sedemikian dekat denganku sebagaimana pakaian begitu dekat menempel di badan sementara orang lain adalah sebagaimana pakaian yang ada di atas kepala mereka. Musnad Ahmad bin Hanbal jilid3 hal. 76
Tatkala Raja Habsyi wafat maka Allah memberitahukan kepada Rasulullah saw lewat ilham-Nya bahwa Raja Najasyi telah wafat. Rasulullah saw menganggap beliau seorang mu’min dan dia /Raja Habsyah telah banyak berbuat baik pada para sahabah yang telah melakukan Hijrah. Oleh karena itu begitu mendengar berita ini beliau melakukan shalat jenazah gaib. Jadi melakukan shalat jenazah gaib untuk sejumlah orang-orang merupakan sunnah Rasulullah saw.
D
i dalam riwayat lain Rasulullah saw bersabda pada para sahabah bahwa beristigfarlah untuk saudara kamu. Bukhari Kitab-ul-manaqib.
Sebuah delegasi Najasyi hadir di hadapan Rasulullah saw,lalu Huzur secara peribadi mengkhidmati mereka. Sahabah bertanya ,ya Rasulullah saw, kenapa Tuan mengkhidmati mereka berilah pada kami untuk mengkhidmati mereka. Rasulullah saw bersabda, tidak, mereka telah mengkhimati sahabah saya yang tercinta, karena itu sayapun mengkhidmati rekan-rekannya yang dia kirim. Assiiratulhalbiyyah السيرةالحلبيةjilid 3 hal 75
Tertera dalam Musnad Ahmad bin Hanbal sebuah riwayat panjang dari Hadhrat Rabiah Aslami yang ringkasannya bahwa beliau senantiasa mengkhidmati Rasulullah saw. Pada suatu ketika Rasulullah saw bersabda: Rabiah, apakah kamu tidak akan kawin ? Maka dia menjawab: Tidak. Kemudian beliau bersabda: Apakah kamu tidak akan kawin ? Maka beliau berkata tidak. Kemudian beliau berfikir bahwa Huzur mengetahui baik dan buruk diri saya. Karena itu kini jika Huzur menanyakan kepada saya maka saya akan menjawab secara obyektif/mengiyakan . Tatkala Huzur menanyakan untuk ketiga kalinya maka, beliau menjawab secara obyektif: Ya,wahai Rasulullah saw. Maka Rasulullah saw bersabda: Pergilah kamu kepada keluarga Ansor fulan lalu sampaikanlah amanat saya supaya mereka menikahkan kamu dengan anak perempuan mereka si fulanah itu. Oleh karena itu, sesuai dengan amanat Rasulullah saw segera dia menerimannya dan pernikahannya dengan anak perempuan itupun terealisasi . Kemudian semua urusan walimahnya juga Huzur sendiri yang menyiapkannya.Dan beliau pun sendiri hadir dalam walimah orang itu kemudian memimpin doanya.Musnad Ahmad bin Hanbal Musnad Al-Madanaaniyyin
Dalam sebuah riwayat Hadhrat Abu Qatadah meriwayatkan bahwa Huzur berada sebuah perjalanan. Orang-orang karena sangat kehausan cepat-cepat melangkah mendahui untuk mencari air. Maka Hadhrat Abu Qatadah tertinggal di belakang bersama Rasulullah saw supaya menemani beliau saw. Rasulullah saw bersabda: Semoga Allah menjaga kamu sebgaimana kamu telah menjaga nabi-Nya Sunan Abi Daud Kitabul-Adab
Hadhrat Salam bin Abi Surahbil meriwayatkan bahwa saya mendengar dari putra-putra Khalid Habbah dan Sawa’ bahwa kami hadir di hadapan Rasulullah saw tatkala beliau tengah bekerja dengan tangan beliau sendiri atau tengah membangun sebuah bangaunan. Kami menolong beliau dalam mengerjakan itu maka beliau mendoakan untuk kami semua. Musnad Ahmad bin Hanbal,Musnad Al-Makiyyiyn.
Tatkala Rasulullah saw kembali ke Mekah dari perjalanan beliau dari Thaif,maka Muth’am bin ‘ady memberikan perlindungan kepada beliau dan bersama putranya di bawah naungan pedang terhunus beliau memasuki kota mekah. Muth’am wafat dalam keadaan kafir. Tetapi Hadhrat Hasan bin Tsabit dalam memujinya menggubah syair-syair yang sangat berbobot yang kini masih ada dalam kumpulan syair-syair beliau.Sirat Khatamunnabiyyin hal 183
Muhammad bin Jabir r.a. meriwayatkan bahwa berkenaan dengan tawanan-tawanan Badar Rasulullah saw bersabda bahwa jika hari ini Muth’am bin ‘Adi masih hidup lalu meminta rekomendasi mengenai tawanan-tawanan itu maka demi untuk beliau semua tawanan itu saya akan bebaskan. ( Sahih Bukhari Kitabul-Magazi bab man summia min ahli- badar)
Pada suatu ketika sebelum dibangkitkan Hadhrat Masih Mauud a.s. menzahirkan keinginan beliau menulis sebuah kitab bernama “Ni’matul-bari (anugerah Tuhan Mahapencipta)” Beliau telah mulai menulisnya, namun ditengah-tengah itu ditinggalkan beliau. Sebab, tertera dalam riwayat terfikir oleh beliau bahwa kitab yang tengah saya tulis ini, dimana dalam pena saya ada kekuatan bisa bersyukur pada Tuhan dan dapat menghitung anugerah-anugerah. Anugerah itu tengah turun pada saya bagaikan derasnya tetesan-tetesan hujan. Oleh karena itu, beliau meletakkan pena seraya bersabda, siapa yang bisa menghitung nikmat-nikmat Tuhan “ Sebagaimana menghitung tetesan-tetesan hujan(suatu hal yang tidak mungkin)-demikian pula perkara ini merupakan hal di luar kemampuan saya untuk menghitung nikmat-nikmat Allah yang turun pada saya. Seluruh dunia dan segenap zarrahnya dan sistim tatanan jagat Raya saya telah saksikan untuk diri saya; sebuah gudang makrifat Ilahi telah dibukakan pada saya dan saya memahami bahwa turunnya hujan ini tidak lain supaya saya mencapai hakekat ini. Saya tidak mempunyai keberanian menghitung karunia-karunia dan anugerah-anugerah Ilahi; dan rahasia ini terbuka bahwa jika kamu ingin menghitung nikmat-nikmat Tuhan itu sama sekali kamu tidak akan bisa menghitungnnya. Hayat Ahmad jilid awwal hal 308
Tertera sebuah riwayat menarik Hadhrat Mufti Muhammad r.a bahwa: Pernah pada suatu ketika berkenaan sebuah tembok dimana harus didirikan, pendapat ummulmu’minin lain dan pendapat Hadhrat Maulvi Abdulkarim lain pula. Tatkala Hadhrat Mlv Sahib menyinggung hal itu di hadapan Hadhrat Masih Mauud a.s. maka berkenaan dengan Hadhrat Umulmu’minin beliau bersabda bahwa apa keinginanannya itulah yang akan terpenuhi; sebab lihatlah, anak-anakpun dari dialah saya peroleh dan dia sangat banyak mengkhidmati saya dan saya menganggap beliau merupakan tanda-tanda Ilahi.Sirat Hadhrat Masih Mauud a.s. hal. 393
Dokter Mir Muhammad Ismail menerangkan:
Dalam sepengetahuan saya peribadi, saya tidak pernah melihat Huzur memarahi Hadhrat Ammajan, bahkan dalam setiap kondisi senantiasa merupakan pasangan yang ideal. Sangat jarang sekali suami yang senantiasa menenteramkan/membahagiakan istrinya sebagaimana Hadhrat Masih Mauud a.s. lakukan terhadap Hadhrat Ammajan.
Sejumlah syair Hadhrat Masih Mauud a.s. berkaitan dengan Hadhrat Ammajan :
Wahai Tuhanku, aneh nian kebaikan Engkau terhadap diriku
Bagaimana saya mengungkapkan rasa syukur pada-Mu wahai Tuhan
Mulai dari ujung kaki sampai di ujung rambut merupakan karunia Engkau semata
Engkau senantiasa mencurahkan hujan karunia-Mu yang sedemikian banyaknya
Dengan bahasa apa saya sampaikan rasa syukur dan dengan kata apa itu saya dapat ungkapkan
Sebab,saya tidak berarti sementara belas kasih-Mu tiada taranya.
Hadhrat Masih Mau’ud a.s tidak pernah menganggap hina dan rendah kedudukan terhadap para pembantu beliau, baik terhadap karayawan yang mendapat tunjangan atau mereka yang sebagai pelayan dan juga sebagai murid beliau. Bahkan, beliau meyakini mereka sebagai bagian dari keluarga beliau dan merupakan suatu bagian dari organ tubuh baliau. Dan dengan sikap beliau senantiasa memperlihatkan bahwa dalam perkara apapun tidak suka tidak menghormati mereka. Beliau sedemikian rupa memperhatikan khadim-khadim dan dan rekan-rekan/sahabah-sahabah beliau sehingga beliau tidak pernah mau mendengar dari siapapun mereka itu dihina. Kalau sahabah-sahabah dan rekan-rekan beliau tentu merupakan hal yang besar.terhadap pembantu-pembantu beliau yang sederhana sekalipun inilah perlakuan yang senantiasa beliau tampilkan. Pekerjaan-pekerjaan khadim-khadim beliau yang kecil-kecil sekalipun beliau senantiasa hargai dan beliau menghibur mereka. Beliau memberikan upah melebihi kerja keras mereka. Pada hari –hari kapan beliau bermaksud menerbitkan kitab dan majalah kemudian pada malam harinya harus kerja/lembur maka orang-orang yang bersama Huzur di Percetakan atau juru tulis yang bekerja maka beliau dengan penuh perhatian menyiapkan susu dan makanan-makanan untuk mereka. Dan beliau memberikan imbalan lebih dari biasanya dan atas hasil kerja mereka tidak hanya sekedar gembira tetapi beliau mengucapklan terima kasih pada mereka. Orang-orang yang dengan mata mana dan tangan mana pernah melihat Hadhrat Masih lalu pemberian-pemberian/anugerah-anugrah Huzur mereka pernah alami, kini tidak ada yang bisa membahagiakan mereka sebagaimana yang Hadhrat Masih Masih Mauud a.s. lakukan terhadap mereka. Sirat Hadhrat Masih Mauud a.s.
Sesuai sunnah Hadhrat Masih Mauud a.s. saya juga pada zaman tatkala saya banyak melakukan aktifitas kerja dan tengah menulis buku-buku ,- banyak perempuan-perempuan dan laki-laki datang berkumpul untuk pengkhidmatan sukarela. Pada waktu itu kondisi fisik masih kuat sehingga terus bekerja sampai jam-jam duabelas dan jam satu, maka untuk makanan mereka dari atas saya sendiri yang bawa dan saya sendiri yang mengkhidmati mereka. Jadi dengan taufik dari Allah sayapun telah mendapat karunia mengamalkan sunnah Hadhrat Masih Mauud .a.s.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Pada kesempatan ini saya tidak mungkin tampa mengucapkan terima kasih pada hal ini bahwa “ Karunia dan anugerah Tuhan tidak pernah meninggalkan saya sendirian. Mereka yang menjalin tali persaudaraan dengan saya dan masuk dalam Jemaat yang Allah telah dirikan dengan tangan-Nya sendiri, mereka terwarnai dengan kecintaan dan ketulusan dalam suatu corak yang aneh. Ini semua bukan karena dengan upaya dan jerih payah saya bahkan dengan ihsan-Nya yang khas ruh-ruh yang penuh dengan ketulusan ini Dia telah anugerahkan pada saya. Pertama-tama timbul gejolak dalam hati saya ingin menyebut akan saudara ruhani saya yang namanya “Nuruddin”seperti nur keikhlasanya. Saya melihat dengan penuh hasrat dan iri terhadap sejumlah pengkhidmatan agamanya yang Dia lakukan dengan pembelanjaan hartanya yang halal untuk meninggikan kalimah Tuhan wahai kiranya pengkhidmatan-pengkhidmatan itu dapat dilakukan oleh diri saya sendiri.”
Kini ,perhatikanlah betapa banyak pengkhidmatan yang beliau lakukan ,tetapi tetap terfikir oleh beliau bahwa murid-murid beliau lebih maju dari beliau dalam pengkhidmatan. Beliau bersabda: Saya iri melhat mereka.
Pernah pada suatu ketika Hadhrat Masih Mauud a.s.tengah jalan-jalan kecil di mesjid Mubarak sambil menangis. Seorang sahabah melihat beliau sedang melantunkan syair/qasidah Hadhrat Hasan bin Tsabit
كنت السواد لنا ظرىفعمى عليك الناظر- kuntas-sawaada linaazhiri fa ‘amiya ‘alaikannazhiru mansyaa ba’daka falyamut fa’alaika kuntu uhaadziru –Maka sahabah itu bertanya kepada Hadhrat Masih Mauud a.s. bahwa kenapa Tuan menangis ? Bersabda: Hai kiranya ! syair ini saya yang menulisnya dalam memuji Hadhrat Rasulullah saw Jadi, kecintaan beliau kepada Rasulullah saw itu tidak dapat diuraikan.
Hadhrat Masih Mauud a.s. melanjutkan: Semua pecinta-pecinta/ murid-murid saya adalah orang-orang yang berta\kwa. Tetapi dari antara mereka yang lebih teguh dalam ketajaman pemahaman, seorang yang memiliki bagian banyak dalam hal ilmu,terbaik dalam lemah lembut dan kehalusan, paling sempurna dalam hal iman dan keitaatan; paling kukuh dalam hal cinta ,makrifat, kekhsyukan,yakin dan keteguhan langkah, seorang laki-laki yang diberkti,mulia dan muttaqi ,alim .saleh ,ahli fikih ,ahli hadis, jalilulqadar,seorang thabib ahli , agung, Hajjulharmain, hafal quran, dari segi marga pun keturunan dari keturunan Quraisy dan marga faruq dan namanya adalah Nuruddin dari Behrah. Semoga Allah menganugerahinya ganjaran di dunia dan di Akherat. Beliau adalah dari orang-orang pertama yang baiat di tangan saya dengan tulus ikhlas dan penuh cinta dan kesetiaan. Dia adalah orang yang dalam hal pemutusan ikatan dengan dunia dan pengorbanan dan pengkhidmatan agama menduduki kedudukan yang mengherankan. Demi untuk menegakkan Islam telah banyak membelanjakan hartanya dengan berbagai macam cara. Saya telah mendapatkannya dari orang-orang yang tulus yang telah mendahulukan keridhaan Allah dari semua keridhaan, baik kecintaan terhadap istri,anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan. Saya telah mendapatkannya dari antara orang-orang yang senantiasa mencari keridhaan Tuhan dan dengan membelanjakan harta dan jiwanya senantiaa berusaha demi untuk ridha dan keridhaan-Nya dan dalam setiap kondisi senantiasa menjalani kehidupan yang senantiasa bersyukur /berterima kasih pada Tuhan.
Saya bersyukur pada Tuhan yang telah memberikan rekan pada saya seorang yang tulus , seorang yang berilmu, jalilulqadar singa (dalam hal keberanian), tajam analisis, seorang pejuang di jalan Tuhan dan seorang pecinta sedemikian rupa yang mana tidak ada orang yang mencintai yang dapat mengunggulinya. Hamaamatul-Busyra Ruhani Hazain jilid 7 hal 180 -181
Selanjutnya Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:
Sebagian diantara kalian sedemikian tulusnya yang mana dia menganggap tidak perlu tanda apapun untuk dirinya meskipun Tuhan dengan karunia-Nya telah memperlihatkan padanya ratusan tanda;tetapi, jika satu tandapun tidak ada maka saya yakin bahwa mereka akan bersama saya. Sesuai dengan itu Maulvi Nuruddin tidak meminta tanda apapun. Bagitu mendengar, dia langsung mengatakan امنا-aamanna dan setelah membuktikan dirinya sebagai keturunan Faruq dia telah mengamalkan langkah-langkah Hadhrat Abu Bakar Siddiq ( Al-Hakam jilid 2 nomer 42 hal.1 edisi nimer 24 tahun 1902) Yakni,prilaku Hadhrat Abu Bakar Siddiq. Kemudian setelah melihat Hadhrat Masih Mauud a.s. beliau bersabda: Wajah Tuan bukanlah wajah seorng pendusta ,saya beriman pada Tuan.
Di tempat lain lagi Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam “Nisyani Asmani” bersabda: Betapa indahnya jika setiap orang dari ummat ini menjadi Nuruddin dan seyogianya itu yang terjadi. Kemudian betapa indahnya jika setiap kalbu manusia seperti hati Nuruddin yang penuh dengan keyakinan Nishan Asmani hal 26
Nah, selain itu Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam syair-syair beliau banyak memuji Hadhrat Sayyid Sarwar Syah. Tatkala terjadi diskusi dengan Maulvi Tsanaullah maka Hadhrat Masih Mauud a.s. mengirim beliau dengan banyak iringan doa –doa. Dan untuk diskusi dan di dalam diskusis itu beliau menyatakan beliau sebagai seekor singa yang menyerang musuh dengan penuh keberanian dan Tsanaullah dalam diskusi itu menemui kekalahan berat.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:
Jadi, tatkala dua kubu berkumpul untuk diskusi dan orang-orang pun telah dipanggil dan kepada semua orang-orang pengumuman telah disampaikan lalu semuanya telah pada hadir dan secara terselubung di dalam hati sahabat-sahabat saya timbul rasa cemas karena mereka telah menditeksi akan kebuasan hati bangsa ini. Maka Tuhan menurunkan hiburan dan pertolongan-Nya dari langit, dan memberikan kekuatan pada mereka dalam diskusi itu dan demikian pula ruhulqus turun menolong mereka. Tsanaullah merupakan orang yang ternama (yang mewakili) kaumnya sementara dari pihak kita ditampilkan Maulvi Sayyid Sarwar Syah. Seolah-olah tempat diskusi merupakan sebuah arena dimana disatu pihak seekor serigala tengah menantang sementara di satu pihak seekor singa jantan tengah mangaung. (I’jaz Ahmadi)
Kini saya ingin menyajikan bagaimana penghargaan Hadhrat Masih Maud a.s. bahwa beliaupun menyebut mereka dalam tulisan-tulisan beliau yang memberikan candah beberapa sen,pada masa itu beberapa sen atau beberapa rupiah beliau meyebutnya dengan ucapan terima kasih yang sangat dalam.Dan merupakan hal yang mengherankan menyebut beberpa anah/sen pada zaman itu kemudian mencatatnya dalam kitab, betapa itu merupakan hal yang menajubkan. Tetapi satu faedahnya ialah hari ini tatkala kita membaca akan keadaan –keadaan mereka maka dari hati kita meluncur doa-doa untuk mereka. Kini sementara Jemaat dalam pengkhidmatan agama membelanjakan miliaran rupiah saya yakin sepenuhnya bahwa ini merupakan berkah dari yang hanya beberapa sen itu yang murid-murid Hadhrat Hadhrat Masih Mauud a.s.telah persembahkan dengan penuh pengorbanan. Sen demi sen yang mereka kumpulkan dan apa yang ada itu mereka persembahkan di hadapan Hadhrat Masih Mauud a.s. demi untuk pengkhidmatan agama.
Kini murid-murid beliau yang sebagai pengkhidmat berkenaan dengan mereka dengarlah dari bahasa Hadhrat Masih Mauud a.s. Berkenaan dengan Syekh Hamid Ali r.a. beliau bersabda:
Dia ini seorang anak muda yang saleh dan dari keluarga yang saleh. Kurang lebih tujuh tahun mengkhidmati saya dan saya yakin bahwa dia mempunyai ketulusan dan kecintaan pada saya … sungguh dia memiliki iman yang sejati pada Tuhan,tetapi iman ini diberikan pada orang-orang yang miskin . Orang-orang kaya sangat jarang mendapatkan iman seperti itu. Syekh Hamid Ali dengan karuni dan anugerah Ilahi telah melihat banyak tanda-tanda dari yang lemah ini dan berhubung beliau senantiasa bersama saya dalam perjalannan dan tatkala sedang muqim/berada di tempat oleh karena itu Tuhan senantiasa menciptakan sarana-sarana sedemikian rupa untuknya yang dia senanatiasa lihat dengan mata kepalanya sendiri….) Bersama itu beliau juga bersabda: Banyak juga yang loyo dan malas “ Hamid Ali ini merupakan sosok yang pemalas dan di dalam dirinya terdapat kelemahan “ tetapi merupakan sosok yang beragama, bertakwa dan setia. Semoga Allah menjauhkan kelemahan dan kekurangannya. Amin“.
Hamid Ali mendapat gaji hanya tiga rupis dari saya. Dan dari itu dia memberikan empat anah /32 sen untuk Jemaat dengan senang hati demi untuk Tuhan semata dan sahabah saya yang saya cintai semata-mata karena Allah Syeikh Cerag Ali Caca (panggilannya paman) dia dalam segenap kebaikannya ikut serta di dalamnya dia satu corak dengannya serta pemberani. Izalah Auham Ruhani Hazain jilid 3 hal. 540 541
Hadhrat Masih Mauud a.s. melanjutkan:” Saya heran terhadap keikhlasan dan ketulusan Jemaat yang mana diantara mereka sangat sedikit sekali penghasilannya, seperti Mia Jamaluddin, Mia Khaeruddin dan Imamuddin Kasymiri yang tinggal berdekatan dengan kampung saya. Mereka tiga bersaudara ini yang mungkin tiga atau empat anah/sen income berburuh mereka sehari, mereka ikut serta dalam candah bulanan dengan penuh semangat. Dengan keikhlasan Mia Abdul Aziz,seorang pegawai Agraria juga saya heran karena meskipun incomenya yang sedikit dia pernah memberikan seratus rupis untuk dibenjakan di jalan Tuhan . Yang seratus rupis ini mungkin dikumpulkan beberapa tahun oleh orang yang miskin ini. Tetapi gejolak yang “demi untuk Tuhan ini” telah mendorong keredhaan Allah mengikutinya “ Lampiran Anjami Attam Ruhani Hazain jild 11 hal. 13 –314
Begitu juga terkait dengan Abdul-Qadir Jamal Puri beliau bersabda: Mlv Abdulqadir merupakan sosok pemuda yang saleh dan teguh pendirian. Pada saat bangkitnya cobaan yang bagaikan topan dari pihak para ulama akibat ketidak fahaman dan akibat dominasi buruk sangka, Maulvi Sahib bukan saja menampilkan banyak keistiqamahan dan termasuk dalam kelompok orang-orang yang mula pertama dari antara orang-orang yang beriman, tetapi beliau terus bertabligh menyampaikan seruan kebenaran. Dia menjalani kehidupan dengan gaji yang sangat minim. Namun, untuk membantu Jemaat ini dia memberikan dua anah enam pai /empat belas sen setiap bulan.Izalah Auham ruhani Hazain jilid 2 hal 538.
Nah, lihatlah betapa agungnya para penyumbang itu yang nama-nama mereka tercatat dalam kitab dan generasi yang datang akan senantiasa mendoakan mereka. Kini orang-orang telah meberikan puluhan-puluhan juta rupis(bermiliar-miliar). Pada saya beberapa kali datang orang-orang yang memberikan miliaran rupiah tampa meminta kwitansi penerimaan seraya berkata, kapan saja, dimana saja sesuai keperluan silahkan dibelanjakan di jalan Tuhan. Jadi kini yang bermiliar-miliar rupiah ini merupakan sisa dari yang sesen dua sen itu.
Seorang kiyai Sayyid Mardan Ali Sahib, Mlv Sayyid Zahur Ali Sahib dan Mlv Abdul-Majid memberikan sepuluh sepuluh rupis dari gaji mereka dan demikian pula Mufti Muhammad sadiq dari Behrah dan Munsyi Arurah Sahib dari Kapurtalah dan rekan beliau Dr Khalifah Rasyiduddin dari Cakranah dan Dr Bure Khan Sahib dari Qasur dan Sayyid Nasir Shah Sahib semua propesinya sebagai penasehat /pengawas, dan Hakim Fadhluddin dari Behrah dan Khalifah Nuruddin dari Jummu semua dari hati yang dalam sibuk berkhidmat dalam Jemaat ini. Dan demikian pula orang yang mukhlis dan yang mencintai Jemaat dari Sialkot semua orang-orang yang mencintai ini lebih dari kemampuan mereka sibuk dalam pengkhidmatan. Demikian pula orang yang mencintai kami Anwar Husen seorang sesepuh dari kampung Syahabad dari hati yang dalam sibuk dalam pengkhidmatan.Lampiran Anjami Attam Ruhani Hazain jilid 11 hal 313
Berkenaan dengan Hafiz Mu’inuddin :
Beliau dengan penuh semangat memberikan pengorbanan dalam Jemaat ini. Kondisinya sendiri menjalani hidup yang serba susah dan karena sudah uzur beliau tidak bekerja apa-apa. Dengan menganggap beliau sebagai seorang khadim/pembantu lama Hadhrat Aqdas a.s. sebagian orang memperlakukan beliau dengan cinta dan ketulusan yang berbeda. Tetapi merupakan prinsip Hafiz sahib bahwa uang yang beliau dapatkan serupa itu beliau tidak pernah belanjakan untuk keperluan pribadi beliau sendiri bahkan untuk pengkhidmatan terhadap jemaat beliau menyerahkannya pada Hadhrat Masih Mauud a.s. Dan tidak pernah ada gerakan pengorbanan dalam Jemaat yang beliau tidak ikut serta di dalamnya meskipun harus memberikan se-sen sekalipun. Dengan melihat keperluan Hafiz sahib sendiri pengorbanan beliau ini bukalah merupakan pengorbanan yang biasa.
Berkali-kali Hadhrat Masih Mauud a.s. menyebut akan pengkhidmatan beliau . Tidak hanya ini saja bahkan beliau sendiri sambil menanggung derita lapar pun senantiasa melakukan pengkhidmatan. Ashhab Ahmad jilid 11 hal 293
Kemudian bersabda: Yang tercinta karena Allah Babu Karam Ilahi seorang ahli tata buku dari Patialah bermarga Rajput. Babu Sahib seorang yang berpembawaan serius dan muklhlis. Beliau menulis dalam sepucuk surat bahwa meskipun sesudah membaca majalah-majalah Tuan, sejumlah ulama terjerumus dalam keraguan dan kebimbangan ,namun-alhamdulillah- di dalam diri saya sebiji zarrah pun tidak ada keraguan Oleh karena itu, saya tidak bisa menyatakan terimakasih padanya karena dalam badai seperti itu terhindar dari keraguan dan kebimbangan bukanlah dalam wewenang manusia. Selanjutnya dia menulis bahwa gaji saya sangat sedikit ,namun sekurang-kurangnya untuk bantuan terhadap Jemaat Tuan setiap bulan saya akan terus menerus mengirim serupis. Sebab,mahrum /jauh sepenuhnya dari pengkhidmatan lebih baik daripada tidak samasekali. Izalah Auham ruhani Hazain jilid 3 hal 538
Sebutan para Mukhlisin yang ikut serta dalam pembangunan Minaratul-Masih :
Pada hari-hari itu ada dua orang mukhlis yang telah memberikan candah untuk pembangunan proyek itu, yang untuk rekan-rekan lainnya merupakan hal yang layak diirikan. Pertama, Munsyi Abdul-Aziz , pegawai Agraria di Gudaspur yang meskipun memiliki modal sedikit beliau telah memberikan 100 rupis untuk proyek itu dan mungkin jumlah sekian itu dia kumpulkan sampai beberapa tahun dan dia layak mendapat pujian karena kini dalam pekerjaan yang lain dia telah menyumbangkan seratus rupiah. Majmuah Isytiharat jilid III hal. 414
Kini pada akhirnya saya ingin mengatakan bahwa dalam khutbah yang lalu saya telah mengumumkan sebuah gerakan untuk pernikahan anak-anak perempuan miskin/tidak mampu supaya sejumlah uang diberikan untuk perkawinan. Saya heran bahwa Jemaat dalam gerakan ini telah ikut berpartisipasi dengan hati yang tulus sehingga dari langit nampak turun hujan karunia-karnia Tuhan. Untuk menyebut secara indipidual untuk saya merupakan hal yang tidak mungkin,tetapi ada beberapa yang saya akan sebutkan; sebab, terkadang pengorbanan seyogianya dilakukan secara terselubung dan secara terang-terangan, karena dari itu dalam diri orang-orang akan timbul gerakan. Semoga Allah menganugerahi pada semuanya ganjaran yang baik.
Dalam perogram gerakan dana ini dalam seminggu dalam bentuk uang dan perjanjian telah terkumpul dana lebih dari sebesar seratus sembilan puluh ribu pounsterling dan sejumlah perempuan telah menyerahkan perhiasan-perhiasan mereka. Alhamdulillah ‘aladzalik
Seya secara peribadi agak merasa enggan, tetapi komite yang sudah dibuat untuk perogram ini dengan menerima musyawarah mereka saya memberi nama dana ini “ Maryam Syadi Fund/Dana Pernikahan Maryam” Dan kini diharapkan bahwa dana ini tidak akan pernah habis dan senantiasa anak-anak perempuan yang miskin akan dilepaskan (dalam rukhstanah ) mereka dengan hormat. Meskipun kita akan berikan uang selayaknya tidaklah terlalu banyak,tetapi ibu bapak yang miskin manapun tidak akan merasa sedih bahwa kami tidak memberikan apa-apa pada anak perempuan kami. Dengan hormat dalam beberapa lembar pakaian akan melepaskan mereka dengan cara yang baik.
Dari pihak Jemaat terkumpul 98,803 Pounsterling dan dari pihak peribadi anggota Jemaat 13,530 ponsterling, jumlah keseluruhannya 109,333/ seratus sembilan ribu tiga ratus tiga puluh tiga pounsterling dan selain itu dua set perangkat perhiasan.
Candah atau sumbangan-sumbangan yang diberikan dari Jemaat di dalamnya perjanjian Jemaat Inggris –Masya-Allah-sebanyak sepuluh ribu ponsterling, jemaat Australia 5,000 dolar Australia,Amerika 15,625 pounsterling, dari Majlis Ansorullah Pakistan 300,000 rupis, yakni 3,225 pounsterling yang mereka persembahkan. Jemaat Kanada dengan memberikan seratus ribu dolar Kanada,(artinya) mereka dengan memberikan 40323 pounsterling telah jauh mengungguli,dari Jemaat –jemaat lain dari Majlis khuddamul-Ahmadiyah Pakistan tiga ratus ribu rupis (3200 Pounsterling) dan dari Tahrik Jadid Pakistan 20,000 rupis, yakni 21, 505 pounsterling. Jumlah keseluruhannya 95803 pounsterling.
Secara pribadi selain perjanjian yang lemah ini Rafiq Hayat dari London secara pribadi menyerahkan 3000 pounsterling. Mansur Syah Sahib 100 pounsterling, Choudry Muhammad Akram Sahib Delis dari Amerika 625 pounsterling, Mehrukh Sahibah dari Amerika 100 dolar, Ruhi Syah Sahibah 2000 pounsterling, Dr Syabir Bhati 1000 pounsterling, Qanitah Syahidah Rasyidah Sahibah dari London, istri seorang wakaf dan beliau sendiri melewatkan hidup dari tunjangan wakaf menyerahkan 500 pounsterling untuk perogram ini,Na’imah Syabir Bhati satu set perhiasan dan uang tunai 250 pounsterling, Muzhaffar Salam Bhetti 100 pounsterling, cheri Begum Sahibah dari Hoslo /Cekoslovakia 300 pounsterling, Yang mulia thayyibah Sima Sahibah 100 pounsterling,Mayor Mahmud Ahmad Sahib 110 ponsterling ,Syekh Wahid Ahmad Sahib 50 pounsterling, dan Apa Aminah Siddiqah Manan sahibah 300 pounsterling yang beliau telah serahkan.Syekh Mahmud Ahmad Sahib 50 ponsterling, Dr Wali Syah Sahb dan selain Ruhi Syah Sahibah beliau telah memberikan secara pribadi 500 pounsterling. Nasim Mahdi Sahib telah memberikan secara pribadi 1000 dolar Kanada. Mukarram Aram Adil Sahib satu set perangkat perhiasan kesemuanya total 13 ,530. Dan 13,530 pounsterling ini dari orang-orang yang memberikan pengorbanan secara peribadi. Semoga Allah menganugerahi semuanya ganjaran yang baik.
Qamaruddin Shahid