Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
21 Februari 2003 di Masjid Fadhl, London, UK.
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ،
وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)
Pada khutbah hari ini akan diterangkan sifat-sifat شكور–syukuwr-Maha menghargai(Maha berterimakasih) dan شاكر–syaakir– (Yang Bersyukur) Yang Berterimah kasih .. Insya-Allah,dalam kaitan ini pertama-tama saya akan memaparkan arti-arti شكور–syukuwr dan شاكر-syaakir dari segi lughat.
Hadhrat Imam Ragib bersabda:
Memperhatikan/menjaga nikmat dan menzahirkannya disebut شكر–syakara(syukur) .Lawannya ialah كفر–kufrun, yang maksudnya ialah:lupa terhadap nikmat dan menyembunyikan nikmat.
دابة شكور–daabbatun syukuwr –disebut untuk hewan yang “ sehat”nya mengisyarahkan pada pemeliharaan dengan perhatian sang pemiliknya. Dikatakan bahwa ini diambil dari عين شكرى-‘ainun syakra-Yakni, mata yang penuh(indah) sedemikian rupa yang dipenuhi linangan air mata karena teringat /terkenang akan orang yang memberikan hadiah..
ناقة شكرة–naaqatun syakiratun-dikatakan untuk unta yang teteknya penuh dengan air susu.
Syukur mungkin diungkapkan dengan tiga cara: Pertama,syukur kalbu –dengan teringat akan nikmat-nikmat lantas menjaga dan memperhatikannya; kedua, syukur tutur kata-memuji orang yang memberikan hadiah; ketiga, mensyukuri segenap organ tubuh,yakni sedemikian rupa menyempurnakan imbalan, yang memang selayaknya memberikan imbalan padanya. Sebagaimana berfirmanاعْمَلُوا ءَالَ دَاوُدَ شُكْرًا Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur /sebagai rasa ungkapan syukur/terimakasih Saba’13
Apabila Allah dinyatakan memiliki sifat syukur/ tahu berterimakasih, maka maksudnya ialah Allah menganugerahkan pada hamba-hambanya hadiah (Mufradat) Nah, Allah pun juga شكور–syukuwr,Maha berterimakasih, namun tiada seorang hamba yang berbuat baik pada Tuhan, karena itu syukuwr disini dalam arti bahwa Dia secara luar biasa menerima pengurbanan-pengurbanan sederhana hamba-hamba-Nya dan memberikan jauh lebih banyak dari sebelumnya.
Imam Ibnu Manzur dalam Lisanul-Arab menulis :الشكور-Al-Syukuwr merupakan sifat Tuhan yang maksudnya ialah bahwa amal seorang hamba yang sedikit sekalipun disisi-Nya terus bertambah dan Dia memberikan ganti yang berlipat ganda dan syukur-Nya pada hambanya ialah, Dia memaafkannya. (لسان العرب )
Sejumlah hadist terkait dengan syukur: Hadhrat Nu’man Bin Basyir r.a meriwayatkan bahwa Huzur saw sambil berdiri di mimbar bersabda: Barangsiapa yang tidak bersyukur/berterimakasih pada (ni’mat) yang sedikit dia tidak bersyukur pada ni’mat yang banyak ; dan barangsiapa yang tidak bersyukur/berterimahkasih pada hamba-hamba maka diapun tidak berterimakasih pada Tuhan. Senantiasa mengingat akan ni’mat-ni’mat Allah merupakan tanda terima kasih dan tidak menyebutnya merupakan kekufuran,yakni pembangkangan/tidak menghargai. Jemaat merupakan sebuah rahmat dan perpecahan /berceraiberai merupakan azab.مسند احمد بن حنبل,jilid 4 hal 275
Terdapat sebuah riwayat dari Hadhrat Asy’ats bin Qais r.a.bahwa Rasulullah saw bersabda; Seorang hamba yang paling banyak berterimakasih pada Allah diantara orang-orang ialah seorang hamba diantara mereka yang paling banyak berterima kasih pada orang-orang.المعجم الكبير للطبرنى hal 648
Hadhrat Ummulmu’minin Hadhrat Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw di malam hari sedmikian panjangnya melakukan shalat sehingga kaki beliau senantiasa menjadi bengkak. Melihat itu saya bertanya,ya Rasulullah saw ! apakah berkenaan dengan Tuan Tuhan tidak berfirman bahwa semua dosa-dosa Tuan telah dimaafkan ,sebelumnya juga dan sesudahnya juga,maka kenapa Tuan melakukan shalat pada malam hari sedemikian panjang ? Apakah saya tidak harus menjadi seorang hamba yang bersyukur ? Dia wujud Yang sedemikian rupa berbuat baik kepada saya,lalu apakah sebagai ungkapan rasa terima kasih pada-Nya saya tidak senantiasa melakuakan shalat ? بخارى كتاب التفسير سوره الفتح لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ )
Tertera dalam sebuah hadis bahwa jika Tuhan ingin memberikan kebaikan dan berkat pada suatu kaum maka Dia menambahkan umurnya dan mengajarkan padanya bagaimana cara melakukan terima kasih.
كنز العمال jilid 2 hal. 53 Jadi seni bagaimana berterima kasih pada Tuhan –pun dari Tuhanlah itu dianugerahkan. Jika Dia mengajarkan maka manusia baru bisa berterima kasih, kalau tidak manusia tidak akan mengetahui bagaimana cara supaya bisa berterima kasih.
Diriwayatkan dari Hadhrat Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw datang ke Madinah .Beliau melihat bahwa orang –orang Yahudi melaksanakan puasa di hari Asyurah. Maka beliau bertanya,kenapa kalian melakukan puasa di hari itu ? “ Ini merupakan hari yang sangat agung “ jawab mereka . Sebab, Allah telah menyelamatkan nabi Musa dan kaum beliau; karena itu,sebagai rasa sykur Hadhrat Musa a.s. melakukan puasa pada hari itu, maka kamipun melakukan puasa pada hari itu. Lalu Rasulullah saw bersabda: Musa lebih dekat dengan kami ketimbang kalian. Oleh karena itu kami pun akan senantiasa berpuasa pada hari itu. Jadi, karena itu sesudahnya Rasulullah saw melakukan puasa pada bulan Asyurah.مسلم كتاب الصيام-Muslim Kitab-ul-Shiyam
Tertera dalam sebuah hadis bahwa pada hari kiamat akan dipanggil حمادون–hammaaduwn berdirilah.orang-orang akan bertanya,siapakah حمادون–hammaduwn. Sebuah bendera akan ditancapkan dan حمادون–hammaduwn akan dimasukkan ke dalam surga. Orang-orang bertanya ,ya Rasulullah saw ! حمادون –hammaduwn ini siapa mereka ? Beliau bersabda,bahwa mereka itu adalah orang-orang yang dalam kondisi apapun mereka bersyukur/berterima kasih pada Tuhan.
Hadhrat Umar bin Syuaib dari bapaknya dan dia meriwayatkan dari kakeknya bahwa Rasulullah saw bersabda: Allah sangat senang melihat karunia dan tanda nikmat-Nya pada hamba-hamba-Nya.ترمذى كتاب الادب باب ان الله يحب ان برى اثر نعمته على عبده–tirmidzy kitab-ul adab bab innallaha yuhibba-an yara atsara nikmatahu ‘ala ‘abdihi
Kini lihatlah, ada sebuah golongan menamakan diri mereka sufi yang dengan sengaja menggunakan pakaian buruk dan kotor supaya orang –orang jangan ada yang mengetahui bahwa mereka itu siapa ? Ini merupakan gerakan /prilaku yang sangat tidak layak. Allah sangat senang apabila Dia menganugerahkan nikmatnya maka nikmatnya dizahirkan oleh hamba-Nya. Inilah cara Rasulullah saw,terkadang beliau diberikan pakaian yang bagus kemudian beliau menggunakan pakaian itu . Merupakan hal terpisah jika apabila sejumlah sahabah meminta pakaian itu supaya bersama mereka menjadi kain kapan mereka.Tetapi,dalam setiap kondisi Rasulullah saw tidak menghindarkan diri dari itu,bahkan beliau bersabda: Yang terbaik dari semua yang merupakan ganjaran ialah doa جزاكمالله احسن الجزا –jazakumullahu ahsanaljazaa-Semoga Allah menganugerahimu ganjaran yang terbaik/baik atau جزاكم الله خيرا–jazaakumullahu khaira-Barangsiapa yang mengatakan itu dia telah memaksimalkan syukur.ترمذى كتاب البر والصله
Kini banyak hadiah-hadiah yang orang-orang bawa kepada saya
Perempuan-perempuan memasak makanan lalu mengirimkannya kepada saya.Saya ingin memberikan gantinya dengan yang lebih baik, tetapi untuk saya hal itu tidak mungkin sebab jumlahnya sangat banyak. Maka sayapun sesuai dengn hadis inilah saya mendoakan doa احسن الجزا-ahsan-al- jaza ganjaran/imbalan terbaik
Hadhrat Ummu-l-mu’miniyn Hadhrat Aisyah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw telah bersabda: Barangsiapa yang berbuat baik padanya maka sebagai gantinya seyogianya dia memperlakukannya serupa itu. Dan barangsiapa yang tidak mampu melakukan seperti itu, maka sebutlah dia dengan ungkapan yang baik. Barangsiapa yang menyebutnya dengan ucapan yang baik maka seakan-akan dia telah berterima kasih padanya . Barangsiapa yang ingin memenuhi perutnya dengan nikmat yang dia tidak bisa capai maka perumpamaannya seperti seorang yang menggunakan kain yang sudah disiapkan dari kedustaan.مسند احمد بن حنبل jilid 6 Cetakan Bairut
Hadhrat Khalifaat-ul-Masih awwal bersabda:
Senantiasa ingatlah pada hadiah-hadiah/pemberian-pemberian seseorang maka akan terlahir kecintaan di dalam hatinya. Hadhrat Masih Mauud a.s. pernah pada suatu ketika memanjatkan doa dengan penuh keresahan sbb:
ا مير محسن ا ور مر خدا مين تيرا نا كاره بنده بر معصيت اوربر غفلت هون .
تو مجه ظلم بر ظلم ديكها اور انعام بر انعام كيا كناه بر كناه ديكها اور احسان بر احسان كيا تو هميشه ميرى برده يوسى كى اور ابنى ب شمار نعمتون مجه متمتع كيا .سو اب مجه نا لائق اور بر كناه بر رحم كر اور اور ميرى ب باكى اور نا سباسى كو معاف برما ازر مجهكو ميرى ا س غم س نجات بخش بجز تير جاره كوئى نهين . آمين ثم آمين
ee …mere muhsin aur mere khudaa mae tera naa kaarah bandah
pur makshiat aur pur gaflat huu. tuu nee mujh see zhulum par zhulum deekhaa aur in’aam par in’aam kiya aur gunaah par gunaah dekhaa aur ihsaan par ihsaan kiya. tuu nee hamiysyah meri pardah pusyii ki aur apni bee syumaar nikmatuwng see mujhee mutamattu’ kiya. soo ab mujh naa laaiq aur pur gunaah par rehem kar aur meeri bee baaki aur naa sipaasi ko muaaf farmaa aur mujhko meree is gem se nijaat bakhsy keh bujuz teeree caarah kuui nahii. amiin tsumma amin.
Wahai wujud yang senantiasa berlaku baik pada hamba, wahai Tuhanku, saya hamba-Mu yang tiada daya, penuh maksiat dan penuh kelalaian. Engkau telah menyaksikan keaniayaan demi keaniyaan dari diri hamba, namun sebaliknya hadiah demi hadiah yang telah Engkau anugerahkan ; dan dosa demi dosa yang Engkau telah saksiskan,sebaliknya kebaikan demi kebaikan yang telah Engkau perbuat terhadap diri hamba. Engkau senantiasa menutupi kelemahan hamba serta menganugerahkan nikmat-nikmat Engkau yang tiada hingga nya. Maka, kini pun curahkanlah kasih sayang-Mu terhadap yang tiada layak dan penuh dosa ini; dan maafkanlah diri hamba atas dosa karena tiadanya rasa takut dan tiadanya rasa tahu bererima kasih terhadap diri-Mu ; dan jauhkanlah hamba dari kesedihan hamba ini, karena selain Engkau tiada cara dan daya. Amin tsumma amin.حقائق الفرقان jilid 4 hal.277
Dari kitab كنزل العمال terkait dengan sifat syakuwr dan syaakir beberapa ungkapan sejumlah sesepuh disajikan:
Hadhrat Ali r.a. meriwayatkan bahwa ni’mat terkait dengan syukur dan sebagai dampak dari syukur anugerah bertambah. Keduanya ini hanya tersusun dalam sebuah untaian. Dan rangkaian anugerah yang tidak henti-hentinya dari Tuhan ini akan tetap berjalan selama seorang hamba tidak melepaskan bersyukur pada Tuhan.Kanzul Ummal Jilid 2 hal.151
Qatadah berkata seorang hamba شكور – syukuwr– yang paling banyak bersyukuwr ialah apabila diberikan sesuatu padanya maka dia mengucapkan terima kasih, dan apabila dia diuji maka dia bersabar. Dan diterangkan bahwa Rasulullah saw bersabda, iman itu ada dua bagian: Pertama, sebagian adalah sabar dan kedua, adalah syukur. Kemudian baru menilawatkan ayat iniإِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُور– Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.
تفسير القرطبى زير آبات هذا–Tafsir Al-Qurthubi di bawah tafsir ayat ini
Tertulis dalam حلية الاولياء–hulyat-ul-auliya Imam Sufyan bin ‘Uyainah bersabda bahwa شاكر–syaakir seorang yang bersyukur mengetahui bahwa kemudahan dan nikmat ini adalah dari Allah SWT dan Dia menganugerahkan padanya supaya Dia melihat apa yang dia perbuat dan bagaimana dia mensyukurinya. حلية الاولياء–hulyat-ul-auliya jilid 7 hal 287
شاكر–Syaakir ialah yang bersyukur dalam kondisi senang dan suka, dan شكور – syukuwr ialah orang yang dalam saat musibah pun bersyukur, demikian pula شاكر–syaakir ialah orang yang bersykur pada saat adanya anugerah, sementara شكور – syukuwr (orang yang banyak berssukur)ialah orang yang dalam saat mahrum (tidak dapat) pun dia bersyukur. التعريف – At-takriyf jilid awwal 437
Allamah Ullusi dalam روح المعانى – Ruhu-ul-Ma’ani menerangkan bahwa syukur ialah menyebut sedemikian banyak pada orang yang memberikan hadiah sehingga itu penuh dengan dzikir dan itu coraknya ada tiga: Menyatakan syukur dengan kalbu , menyatakan syukur dengan lidah dan mengucapkan syukur dengan organ jasmani/lahiriah dan روح المعانى – Ruhu-ul-Ma’ani jilid 13 hal 189
Menyatakan pujian juga merupakan suatu cara untuk mengungkapkan rasa syukur karena itu dalam setiap pekerjaan dinasehatkan untuk memuji Tuhan. Segenap pujian hakiki hanya berkhak bagi Zat Allah. Oleh karena itu, jika حمد –hamd-pujian ingin dilakukan pada siapapun maka hanya terhadap Allah itu hendaknya dilakukan. حمد – hamd sama sekali tidak bisa kecuali untuk Zat Tuhan… akan tetapi hamd –pujian hendaknya hanya untuk Allah sebab Zatnya ialah kumpulan segenap sifat-sifat yang baik.
Imam Ibnu Manzhur dalam Lisanul-Arab menulis bahwa pujian dan syukur keduanya memiliki mafhum yang mirip,tetapi kata hamd memiliki mafhum yang lebih luas sebagaimana dalam pujian, manusia memuji sifat-sifat pribadi dan kebaikan seseorang,sementara syukur tidak dilakukan pada sifat- sifat seseorang, bahkan hanya dilakukan atas kebaikannnya. Dalam arti-arti itulah ada sebuah hadist الحمد رأس الشكر –Alhamdulillah ra’s-us-syukri hamd-pujian merupakan puncak syukur. Pujian selain untuk Tuhan tidak bisa untuk siapapun,sementara syukur/berterima kasih kepada siapapun di dunia ini bisa, namun حمد–hamd-pujian hanya untuk Allah.
Tsaklab berkata, syukur hanya ada atas suatu kebaikan, sementara hamd-pujian bisa juga atas adanya suatu kebaikan dan juga tampa adanya suatu kebaikan dan inilah perbedaan arti-arti diantara keduanya.
Hadhrat Abu Hurairah r.a.meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Allah membukakan kepada saya (makrifat-makrifat) puji-pujian dan puji-sanjung yang terbaik sedemikian rupa yang tidak dibukakan seperti itu pada semua nabi sebelum saya بخارى كتاب التفسير–Bukhari Kitabu-ul-tafasir
Ini merupakan riwayat ke dua dari Abu Hurairah bahwa setiap pekerjaan yang dimulai tampa memuji Tuhan maka pekerjaan itu tidak akan beberkah dan tidak ada pengaruh atau hasil nya. كتاب الادب
سنن ابن ماجه ابواب النكاح سنن ابو دا ؤد
Hadhrat Abi Bakrah meriwayatkan bahwa apabila Rasulullah saw mendapat kegembiraan maka beliau bersujud sebagai tanda rasa syukur pada Tuhan.
Dalam riwayat Abu Daud bahwa apabila datang berita gembira pada beliau atau beliau mendapatkan habar suka maka sebagai ucapan rasa terima kasih pada Tuhan beliau bersujud pada Tuhan.
سنن ابن ماجه كتا ب اقامة الصلوة باب ماجاء فى الصلوة والسجدة – Sunan ibnu Majah kitab iqaamatishalat bab maa jaa’fi shalaati wa-s-sajdati.
Pada suatu ketika di Inggris saya mendapat sebuah pengalaman,yakni tatkala kami duduk untuk makan maka perempuan yang menamu kami diam sejenak lalu berkata kepada saya, Tuan makanlah, kenapa Tuan diam.Bagi kani diperintahkan setiap sebelum makan harus membaca Grace/ pujian; saya katakan, Tuan ini hanya setiap sebelum makan diperintahkan untuk membaca pujian. Rasulullah saw memerintahkan kepada kami untuk memuji Tuhan sebelum melakukan segala sesuatu dan segenap perkara yang tampa perintah dan izin Tuhan, tampa menyebut Tuhan itu merupakan hal yang tidak beberkat.
Sudah merupakan kebiasaan Rasulullah saw bahwa kapan saja beliau memperoleh kegembiraan maka beliau bersabda;الحمد الذى بنعمته تتم الصالحات – alhamdu-lillah il-ladziy binikmatihi tatimmus-shaalihaat-Segala pujian untuk Tuhan yang dengan nikmat-Nya kebaikan-kebaikan sampai pada kesempurnaan dan apabila sampai pada beliau sesuatu yang beliau tidak sukai maka beliau membaca doa اَاْلحمد لله على كل حال–alhamdulillah ‘la kulli haalin.-Saya memuji Tuhan dalam setiap keadaan .كنز العمال jilid 4 hal 27
Hadhrat Sufyan bersabda bahwa pada suatu ketika saya pergi kepada Hadhrat Rabiah Bashri. Beliau berdiri untuk melakukan shalat, dan sampai pagi beliau sibuk melakukan shalat dan pada pagi harinya beliau bersabda; Kini saya akan melaksanakan puasa syukur, sebab, Allah telah memberikan tafik pada saya untuk melakukan shalat sepanjang malam.
.تذكرة الاولياء–tadzkiratul-auliya hal.63 zikir Hadhrat Rabiah Bashri
Ada sebuah kisah Hadhrat Mirza Mazhar Jani Janan dari New Delhi yang sangat menarik. Beliau merupakan sosok sufi yang menyukai leddu (kue dari bahan susu) dan itupun Leddu dari New Delhi yang terbuat dari sari pati susu /keju yang sangat lezat. Pada suatu ketika beliau membawa leddu/kue itu lalu memberikan kepada seorang murid beliau yang masih muda bernama Gulam Ali. Leddu yang beliau bawa itu merupakan leddu kecil-kecil yang sekali makan sudah habis. Hadhrat Mirza Jan Janan bersabda bahwa lihatlah, bukanlah ini caranya memakan leddu. Maka dia berkata, ajarkan juga saya baagaimana cara memakan itu. Beliau bersabda, saya akan mengajarkan kepadamu. Jika kamu tunggu, kapan –kapan nanti ada hadiah datang, maka saya akan mengajarkan kepada kamu. Leddu datang, Hadhrat Mirza Jan janan melihat kepadanya lalu bersabda: Kamu tidak tahu bagaimana memakan Leddu /kue,kini saya mengajarkan kepada kamu.سبحان الله سبحان الله – subhanallah,subhanallah.Kue yang mulai saya makan ini apakah kamu tahu ini terbuat dari bahan-bahan apa-apa saja ? Beliau mulai menghitung nama bahan-bahan dari mana itu dibuat. Kue susu disini terdapat sari pati susu/mentega, gula,bahan trigu,mendengar ini beliau bersabda: سبحان الله سبحان الله َ
Hai Mia Gulam Ali, apakah kamu mengetahui manis yang terdapat dalam kue ini bagaimana ini terbuat ? Dia memaparkan bahwa pertama petani menanam tebu, kemudian untuk mengeluarkan air tebu digunakan alat penggilingan lalu keluar air tebu yang dari mana terbuat gula. Hadhrat Mazhar Jan Janan bersabda, lihatlah petani tebu bagaimana dia meninggalkan anak istrinya, bangun di malam hari lalu pergi ke sawah,membajak sawah, mengairi sawah, dan sampai waktu yang panjang terus bersabar dalam kerja kerasnya hanya supaya Mazhar jan Janan dapat makan leddu. Setelah mengucapkan ini dia mulai sibuk menyanjung dan memuji Tuhan. Setelah beberapa lama,beliau berkata,enam bulan petani terus mengairi sawahnya. Kemudian betapa dengan kerja keras mereka memeras tebu dan mengeluarkan air tebu dari itu dan kemudian dengan menyalakan api berapa banyak kalinya tebu itu masuk di neraka dunia ini hanya dengan maksud supaya Mazhar Jan Janan memakan leddu. Sesudah itu baru dia mulai menerangkan dengan terinci berkenaan dengan mentega dan berkenaan dengan itu Dia menerangkan dengan terinci bahwa segala sesuatu yang terdapat di dalamnya untuk itu orang-orang bekerja keras mengenai itu seolah –olah perintah Tuhan bahwa siapkanlah barang-barang ini karena hamba Saya Mazhar Jan Janan mengangkat Leddu itu untuk menikmatinya.tafsir Kabira jilid 7 hal 18-19
Manusia wajib juga bersyukur pada ibu Bapaknya. Manusia menganggap bahwa dia telah membayar hak berterima kasihnya kepada ibu bapaknya, padahal ibu Bapaknya khususnya ibunya di waktu kecil sebagaimana Dia memeliharanya merawatnya ,mengajarkan ilmu padanya, dan mengajarkan adab padanya,demi untuknya dia rela menghadapi segenap cobaan,namun walaupun demikian setelah besar dia tidak lagi mengingatnya.
Hadhrat Hisyam bin Urwah meriwayatkan bahwa tatkala Hadhrat Umar tengah melakukan tawaf maka disana seorang sambil menggendong ibunya terus mengatakan bahwa saya menggendong ibu saya . Jadi apakah dengan melakukan seperti itu seorang anak dapat membalas jasa ibunya yang memeliharanya selama sembilan bulan di perutnya dan menyusuinya ? Hadhrat Umar bersabda: Sama sekali tidak ,bahkan satu teguk hutang air susu pun tidak bisa dia membayarnya.مكارم الاخلاق لعبدالله بن ابو بكر القريشى wafat tahun 281 H. hal. 77
Allah telah memberi taufik kepada Abdul-Aziz Dogar menyeberangkan ibunya sambil menggendongnya di seluruh perbatasan sepanjang malam sesudah pembagian anak benua ,semoga Allah memberikan ganjaran terbaik padanya. Inipun merupakan sebuah pengkhidmatan yang sangat besar,tetapi pengkhidmatan yang ibu lakukan untuk anaknya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan itu.
Terdapat sebuah riwayat dari Hadhrat Jabir Bin Abdullah r.a. bahwa seorang datang mengadu di hadapan Rasulullah saw sambil berkata: Ya Rasulullah saw ! bapak saya telah mengambil harta saya. Mendengar itu Rasulullah saw bersabda: Pergilah kemudian bawalah bapak kamu kemari. Maka,pada waktu itu Hadhrat Jibril turun kepada nabi saw seraya berkata : Allah mengatakan السلام عليكم – assalamu’alaikum bahwa apabila datang kepadamu orang tua maka tanyakanlah padanya berkenaan dengan sesuatu yang dikatakan kata hatinya dan telingannya pun tidak mendengar suara itu.
Kemudian tatkala orang tua itu datang maka nabi saw bersabda,apa yang terjadi dengan anakmu dia tengah mengadukan mengenai dirimu.Apakah kamu ingin mengambil hartanya ? Maka orang itu berkata padanya, ya Rasulullah saw, tanyakanlah padanya apakah saya membelajakan hartanya itu untuk saudara perempuan saya/ bibinya atau untuk bibi dari pihak ibunya atau saya membelanjakannya untuk diri saya ? Maka Rasulullah saw bersabda, tinggalkanlah itu. Kini,katakanlah pada saya perkara yang kamu katakan dalam hati/jeritan hatimu,yang telingamupun tidak mendengarnya. Maka orang tua itu berkata, Ya Rasulullah saw! Demi Allah Yang membesarkan kami. Saya mengatakan dalam hati saya suatu yang telinga saya sendiripun tidak mendengarnya/yakni kata hati kata.
Maka Rasulullah saw berkata, katakanlah saya mendengarnya. Maka orang itu berkata pada anaknya, dengarlah oleh mu wahai anakku: Mulai dari sejak engkau lahir saya terus memelihara kamu dan sampai engkau dewsa saya terus berbuat baik pada engkau. Dari apa saja yang kurbankan dari itu pula kamu makan dan dari itu pula kamu minum.
Kini kamu melupakan terhadap kasih sayang yang terus saya lakukan dan pemeliharan yang saya lakukan terhadap dirimu .
Tatkala kamu pada malam hari sakit, maka saya tidak bisa tidur sepanjang malam karena sakitmu dan dalam kondisi duka saya tetap bangun melewati malam sampai pagi. Seolah-olah tatkala kamu dalam kondisi tiada berdaya, engkau sedemikian lemah dan tidak berdaya sehingga mata saya setiap saat menitikkan air mata.Jiwa saya senantiasa khawatir akan kematianmu ,padahal jiwa ini mengetahui bahwa masa kematian itu telah ditetapkan. Jadi tatakala kamu telah sampai pada umur yang mana dapat digantungkan harapan dengannya. Apa yang senantiasa saya harapkan dari kamu ternyata engkau menggantinya dengan keras hati dan ucapan yang kasar seolah-olah engkaulah seorang pemberi hadiah dan seorang yang memuliakan saya.
Jadi wahai kiranya ! Apabila engkau tidak bisa membayar hak bapak mu sebagai bapak (hak kebapakan) maka sekurang-kurangnya engkau perlakukan bapakmu sebagaimana seorang memperlakukan seorang tetangganya. Mendengar ini Rasulullah saw memegang kerah baju anak itu sambil bersabda pergilah, kamu dan apa yang kamu miliki, itu adalah milik bapakmu. مجمع الزواند ومنبع الفوائد لحافظ نورالدين ابى بكر الهيشمى باب فى مال الولد jilid ke 4 hal.155 Darulkutub Arabi Beirut
Manusia jika ingin merenungkan kondisi orang-orang maka seharusnya mereka merenungkan kondisi orang yang lebih rendah daripadanya. Ini merupakan nasehat Rasulullah saw yang sangat indah,yang pada hakekatnya jika manusia melihat maka lebih rendah dari dia banyak orang-orang yang mahrum dari sekian banyak barang-barang, yang terkadang banyak orang yang kakipun tidak punya sejumlah orang lain memiliki sejumlah kekurangan –kekurangan.Ada sejumlah orang-orang yang tunanetra sebagian orang tuna rungu Jadi, jika direnungkan maka terhadap sesuatu di dalam hati orang akan timbul rasa syukur. Bersabda: Dengan memberikan perhatian pada orang-orang yang lemah maka akan timbul rasa syukur pada Tuhan. Coba cermatilah oleh orang-orang akan kondisi orang pincang, tunanetra ,tuna wicara ,tuna rungu dllnya dan cermatilah akan kondisi ketidak berdayaan dan ketidak mampuan mereka maka tabeatnya akan dengan sangat banyak cenderung pada banyak-banyak berterima kasih pada Tuhan.
Hadhrat Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Lihatlah pada orang yang diantaraa kalian yang rendah derajatnya dan kurang sarana-saranannya dan janganlah memperhatikan pada orang-orang yang lebih tinggi dari kamu dan kondisinya baik,inipun merupakan satu cara untuk bersyukur. Jika manusia bukannya memperhatikan pada yang lebih rendah, bahkan mulai melihat pada yang lebih tinggi dari dia maka akan timbul kedengkian dalam dirinya dan jika dia melihat yang rendah maka akan timbul syukur karenannya. Jika kamu menggunakan cara ini maka akan menjadikamn kamu menjadi orang-orang yang menghargai nikmat –nikmat Allah pada dirimu. مسلم كتاب الزهد
Tertera juga dalam hadis Bukhari kalimat bahwa jika dari antara kalian ada yang melihat pada orang dianugerahi kelebihan dalam harta dan kecantikan maka hendaknya dia melihat pada yang tidak dianugerahkan kelebihan itu.بخارى كتاب الرقائق .
Hadhrat Umar bin Syueb r.a. dari kakeknya Hadhrat Abdullah bin Umar r.a. meriwayatkan bahwa saya mendengar Rasulullah saw bersabda ada dua prilaku /akhlak yang jika itu ada pada seseorang maka Allah akan mencatatnya dalam kelompok orang-orang yang penyabar dan yang bersyukur dan dua sifat mulia itu ialah:
Barangsiapa melihat orang yang dalam hal agamanya memiliki kedudukan lebih tinggi dan dia berupaya mengikutinya /mengikuti jejaknya dan dalam hal dunia dia melihat orang-orang lebih rendah daripadanya lalu dia memuji Tuhan dalam hal itu bahwa Allah telah memberikan kelebihan padanya maka Allah mencatat orang seperti itu dalam kelompok orang yang berterima kasih.
صل الله عليه وسلم ترمذى كتاب صفة القيامة والرقائق والورع عن رسول الله َ Tertera dalam sebuah riwayat dari Hadhrat Suhaib r.a. orang mu’min memiliki urusan/kasus yang sangat aneh. Setiap pekerjaannya merupakan kebaikan dan tidak untuk siapapun kecuali untuk orang mu’min. Jika ada kemudahan/kegembiraan yang diperolehnya maka dia bersyukur maka ini akan menjadi kebaikan baginya dan jika ada musibah yang menimpanya maka dia bersabar dan inipun terhitung merupakan kebaikan baginya مسلم كتاب الزهد باب المؤمن امره كله خير
Hadhrat Abu Musa Asy’ri meriwayatkan bahwa barangsiapa yang anaknya meninggal maka Allah bertanya pada malaikat-Nya. Apakah kamu telah mencabut nyawa anak hambaku ? Mereka akan menjawab : Ya hai Tuhan-ku ! Maka Allah bertanya pada para malaikat-Nya apakah kamu telah merampas jantung hati mereka. Malaikat akan mejawab: Benar, ya Tuhan-ku ! (Bukanlah maksudnya bahwa Allah tidak mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi . Ini hanya penzahiran suatu ungkapan) Maka Tuhan bertanya ,bertahukanlah pada-Ku, lalu apa yang hamba-Ku perbuat ? Malaikat membertahukan bahwa dia telah memuji Engkau dan mereka membaca إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” Maka Allah bearfirman:Buatlah rumah untuk hamba-hamba-Ku dan namakanlah itu بيت الحمد–Baitulhamd.بخارى كتاب الجنائز– Bukhari Kitabujanaaiz.
Hadhrat Khalifatu-l-Masih awwal bersabda:
Senantiasa memperhatikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban untuk orang-orang mu’min merupakan pekerjaan yang dicintai. Dan dalam musibah-musibah seyogianya manusia senantiasa berserah diri pada Allah seraya menganggap bahwa musibah-musihbah itu tidak ada apa-apanya ,untuk sampai pada hikmah-hikmah dan karunia yang terkandung didalamnya itu dapat sampai dengan perantaraan اناالله –innalillahi wainna ilahi raajiuwn Pernah pada suatu ketika di masa muda saya membaca الحمد – al-hamdu. Maka tiba-tiba terfikir oleh saya bahwa saya tertimpa suatu kesulitan dan untuk sementara lidah saya terhenti dan saya tidak bisa membaca الحمد dan orang yang sembahyangpun dengan heran terus melihat bahwa apa yang tearjadi dengan Hadhrat khalifatul-Masih awwal ini kenapa berhenti dalam shalat dengan tiba-tiba. Hadhrat khalifatul-Masih awwal meneruskan shalat dan setelah beberapa lama terhenti maka kembali terfikir bahwa anak saya yang telah pergi ini adalah milik Allah,dari anugerah Dialah semua ini. Maka dari mulut saya dengan sedemikian dahsyatnya keluar suara
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ daan seiring dengan itu pula dengan sedemikian dahsyat suara pujian mengalir dan saya mulai membaca الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .
حقائق القران jilid 4 hal 129
kini sesudah khutbah yang pendek ini sebagai rasa syukur nikmat saya ingin menyebut ibu saya al-Marhumah. Beliau sangat dalam solidaritas/simpati pada orang-orang miskin dan merupakan wujud yang penuh dengan kasih sayang. Beliau juga senantiasa mengajarkan kepada saya memberikan pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang miskin. Demi untuk melestarikan kebaikannya itu hari ini saya akan mengumukan sebuah pengumuman.
Sebelumnya saya ingin memberitahukan bahwa beliau sangat senang memelihara kerbau betina. Beliau memelihara kerbau dan beliau sendiri yang memerah susunya. Dari itu beliau membuat keju /mentega dan banyak orang-orang miskin datang dari luar dan mereka pun mengharapkan supaya mereka pun dapat yogut/susu asam dan bersama susu asam itupun beliau selalu meletakkan keju berikut tempatnya. Dan dengan cara itu beliau memberikan pengertian kepada saya bahwa dengan cara itulah hendaknya mengungkapkan rasa simpati kita terhadap orang-orang miskin. Beliau senantiasa menyiapkan jahiz/ harta bawaan untuk anak-anak perempuan yang miskin. Dan banyak anak-anak perempuan atau orang-orang miskin lain yang jahiznya beliau yang menyiapkannya. Dan banyak sekali anak-anak perempuan yang atau orang-orang miskin yang senantiasa jehiznya beliau yang menyiapkannya. Semoga Allah menganugerahi ganjaran yang terbaik pada beliau.
Kini dalam kenangan terhadap beliau dan untuk membalas kebaikan /jasa beliau-yang mana jelas kebaikan tidak bisa balas –tetapi untuk menyampaikan ganjaran pada ruh beliau saya ingin mengumumkan bahwa siapa pun anak-anak perempuan yang akan menikah dan karena miskin pada mereka tidak bisa diberikan sedikitpun barang-barang perhiasan dll karena ini merupakan hal penting, kalau tidak sampai di mertuanya dia akan sangat malu. Ada beberpa anak-anak perempuan yang tidak berdaya itu mengadu menceritakan penderitaan mereka dalam suratnya bahwa kami tidak banyak membawa kebutuhan rumah tangga hanya kain/pakaian sederhana maka apa akibatnya,tatkala mertua datang maka dia mulai mencemohkan dan banyak sekali celaan yang mereka lontarkan. Ini merupakan kezaliman dimana mereka sampai hati mencela. Sebab, sunnah Rasulullah saw ialah bahwa beliau melepaskan putri beliau dengan hanya dua lembar pakaian dan tidak ada jehiz yang beliau berikan pada waktu itu. Kini jehiz telah menjadi tradisi karenanya dengan mempertimbangkan itu terpaksa harus melakukan sesuatu. Oleh karena itu kini saya mengumumkan bahwa bagi yang anaknya akan menikah dan mereka memerlukan bantuan maka sesuai dengan taufik saya dari pripadi saya sendiri inginm memberikan sumbangan pada mereka. Mereka tulislah surat pada saya tampa segan-segan, maka untuk mereka akan disiapkan secukup/selayaknya Dan teradisi jehiz itu akan dapat terpenuhi sekemampuan yang ada. Jika saya tidak memiliki taufik maka dengan karunia Allah Jemaat Tuhan tidaklah miskin, banyak uang pada Jemaat. Maka .insyaallah -dari fund Jemaat yang mana saja mereka akan dibantu. Dengan demikian mereka akan mendapatkan taufik untuk melepaskan (rukhstanah) anak-anak perempuan mereka ke rumah-rumah mereka dengan baik dan sejahtera. Semoga Allah menganugerahkan taufik pada saya dan seberapa saya mendapatkan taufik –insya-Allah –saya pasti akan menolong mereka dan semoga Allah memudahkan kepergian mereka (ke rumah suaminya.)
Qamaruddin Shahid