Anwarul Islam (Nur Islam)
Download:
PDF
Audio Book
Saat terjadi perdebatan dengan pendeta Abdullah Atham, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menerima nubuatan Ilahi, bahwa Atham akan diazab neraka jahanam dalam tempo 15 bulan kecuali jika ia kembali ke jalan yang benar. Lima belas bulan berlalu, ternyata Atham masih hidup. Maka Pihak Kristen pun bersorak sorai dan melakukan pawai untuk merayakan kemenangan agama Kristen atas Islam. Pawai tersebut diselenggarakan pada 6 Desember 1894. Dan surat kabar mereka ‘Noor Afshan’ pun menyuarakan, bahwa:
‘Mirza Sahib tidak menunjukkan diri sebagai penerima wahyu nubuatan di dalam perdebatan, tak juga layaknya sebagai Al Masih Yang Dijanjikan, inilah perkaranya. Poin sebenarnya yang dipermasalahkan adalah ia harus menunjukkan bahwa agama Muhammad SAW adalah benar, dan AlQur’an adalah Kitabullah, dan membantah kekeliruan ajaran Kristen. Adapun nubuatan Ilahi yang beliau umumkan di akhir perdebatan itu adalah untuk membuktikan bahwa agama Muhammad adalah benar dan berasal dari Allah.
Meskipun tujuan utama perdebatan itu adalah demikian, tetapi beberapa Mullah yang tak bermalu justru ikut bergabung dengan orang-orang Kristen dalam pawai itu, bahkan memperolok Hadhrat Ahmad dan nubuatannya yang dianggap gagal itu. Bahkan mereka terus menerus menghina beliau . Maka ketika para Mullah tersebut sudah melampaui batas, Hadhrat Ahmad pun membalasnya dengan sepadan.
Beliau mengatakan:
“Beberapa orang Islam yang terpaksa kita sebut sebagai setengah Kristen sangat bergembira bahwa Abdullah Atham tidak mati dalam tempo lima belas bulan. Sedemikian gembiranya mereka, sehingga tak dapat menahan diri lagi. Mereka pun menerbitkan berbagai selebaran, sebagaimana biasa, berisi penghinaan. Dikarenakan kedengkian pribadi mereka terhadapku, mereka sebenarnya juga menyerang Islam. Sebab, tujuan utama penampilanku di dalam perdebatan itu adalah untuk menjunjung tinggi dan membela agama Islam. Bukan untuk membuktikan kebenaran pendakwahanku sebagai Imam Mahdi dan Al Masih Yang Dijanjikan. Maka, apapun yang mereka katakan tentangku, sebagai kafir, setan, ataupun dajjal, perkara utama di dalam perdebatan itu adalah kebenaran Rasulullah saw dan Alquran.
Selanjutnya Hadhrat Ahmad menulis dan menerbitkan buku Anwarul Islam ini pada tanggal 7 September 1894, yang memberikan penjelasan lengkap tentang penzahiran nubuatan itu. Yakni, kematian Abdullah Atham adalah bersyarat apabila ia tidak bertaubat dan menempuh jalan kebenaran. Hadhrat Ahmad memberikan banyak bukti bahwa Atham dihantui ketakutan oleh nubuatan tersebut, sebenarnya di dalam hatinya ia telah menerima kebenaran Islam. Hadhrat Ahmad juga menerbitkan empat selebaran yang menawarkan hadiah (1.000 Rupee di selebaran pertama, 2.000 Rupe pada selebaran kedua, 3.000 Rupe di selebaran ketiga dan 4.000 di selebaran keempat) kepada Abdullah Atham untuk bersumpah demi Allah, bahwa ia tidak dihinggapi rasa takut oleh nubuatan tersebut, dan tidak tergugah ke arah Islam. Tetapi Atham tidak menjawab tantangan itu sehingga terbukti kepada dunia bahwa nubuatan tersebut telah nyata tergenapi.
Sumber : Alislam.org
Penerjemah: Mahmud Surahman
Editor : Jusmansyah