Selasa, 11 Oktober 2016
Pemimpin Jemaat Muslim Ahmadiyah menyampaikan pidato yang menggugah keimanan seraya menyeru untuk menegakkan keadilan di seluruh negara.
Jalsah Salanah (Pertemuan Tahunan) Jemaat Muslim Ahmadiyah Kanada ke-40 ditutup pada hari Sabtu, 9 Oktober 2016 dengan penyampaian pidato yang sangat menyentuh dan menggugah keimanan oleh Pemimpin Jemaat Muslim Ahmadiyah Seluruh Dunia, Khalifatul Masih ke-5, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad.
Lebih dari 25,000 orang dari 32 negara menghadiri Jalsah Salanah yang berlokasi di International Centre di Mississauga tersebut.
Selain ribuan para Muslim Ahmadi, banyak pula tamu dari kalangan non-Ahmadi dan non-Muslim yang hadir. Keseluruhan acara juga disiarkan lewat tayangan langsung MTA International dan online streaming.
Pada pidatonya, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad menjelaskan bahwa Islam meletakan pondasi kedamaian dengan mengangkat kesamaan hak yang sejati antara semua masyarakat dan negara.
Hudhur mengatakan bahwa para penentang Islam menuduh Islam sebagai agama ektremis, sedangkan pada hakikatnya ajaran-ajaran Islam merupakan sumber perdamaian dan toleransi universal yang menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan bagi semua masyarakat.
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad menjelaskan tentang bagaimana dunia masa kini memandang agama:
“Pada masa ini kebanyakan orang di dunia menganggap agama sebagai kebutuhan sekunder serta meyakini bahwa perlu menjauhi keyakinan dan praktek beragama agar dapat meraih kemajuan. Pada kenyataannya, semakin banyak orang yang hidup di negara-negara maju melihat agama sebagai biang keladi terjadinya pertikaian dan kekacauan yang kita lihat di dunia saat ini. Namun demikian, di saat yang sama mereka juga mengakui bahwa manusia mempelajari moral dan nilai-nilai kebaikan mendasar melalui agama.”
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad melanjutkan:
“Kemerosotan moral serta kurangnya perhatian terhadap agama di dunia saat ini disebabkan oleh para pemimpin negara dan para ulama mereka yang telah mendahulukan kepentingan pribadi mereka di atas ajaran-ajaran agama. Ajaran serta nilai-nilai agama yang hakiki telah dirusak. Inilah yang telah membawa orang-orang jauh dari agama.”
Hudhur menjelaskan bahwa hal yang pokok bagi ajaran Islam adalah perlunya mengenali Allah Ta’ala serta mengkhidmati ciptaan-Nya
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan:
“Masih Mau’ud as merangkum ajaran Islam hanya dalam dua hal berikut yakni Islam mendorong umatnya untuk memenuhi hak-hak Allah Ta’ala serta untuk mengabdi kepada-Nya dan selanjutnya memenuhi hak-hak ciptaan-Nya serta memperlakukan yang lain dengan cinta dan kasih sayang. Sungguh, setiap agama, dalam wujud aslinya, telah mengajarkan hal ini. Dengan demikian, bagaimana mungkin agama dianggap sebagai penyebab terjadinya kekacauan di dunia.”
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad melanjutkan:
“Apakah agama merupakan penyebab terjadinya salah satu dari dua perang dunia di abad ke-20? Ataukah perang yang mengerikan ini terjadi atas hasrat untuk meraih kekuasaan, menaklukan banyak daerah, meraup keuntungan secara geo-politis dan keserakahan?
Hudhur menjelaskan bahwa negara-negara Muslim dan kekuatan-kekuatan adidaya keduanya memainkan peranan dalam merusak perdamaian dunia. Hudhur melanjutkan bahwa contoh utama terkait ini adalah perdagangan senjata.
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:
“Tidak ada negara Muslim yang mampu memproduksi senjata-senjata yang bisa dimiliki sendiri. Namun negara-negara maju dan penguasa ekonimi-lah yang menghasilkan senjata-senjata penghancur ini lalu menjualnya ke negara-negara Muslim. (Di satu pihak) Beberapa negara menjual senjata ke pemerintah-pemerintah Muslim, (sedangkan di pihak lain) beberapa negara mempersenjatai para pemberontak di negara-negara Muslim tersebut. Contohnya, Arab Saudi sedang menggunakan senjata yang dibeli dari negara-negara barat untuk menghancurkan Yaman, yang merupakan sebuah negara kecil dan lemah. ”
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad melanjutkan:
“Kekuatan-kekuatan non-Muslim tertentu juga tengah bertindak semena-mena demi mengejar keinginan besar dan ambisi mereka. Inilah yang meyebabkan kegagalan dan keresahan di negara-negara lain. Justru ketidakadilan inilah yang menjadi akar penyebab terjadinya berbagai konflik dan peperangan pada saat ini.”
Jalsah Salanah Kanada ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Hudhur.
Selanjutnya, Hudhur menghadiri pertemuan dengan para tokoh dan tamu Jalsah Salanah pada acara jamuan makan siang yang diadakan Jemaat Muslim Ahmadiyah Kanada.
Hudhur juga menyampaikan pidato pada hari pertama dan kedua Jalsah Salanah. Pada hari Jumat, beliau membuka acara Jalsah Salanah secara resmi dengan menaikkan bendera Ahmadiyah (Liwai-e-Ahmadiyyat) dan dilanjutkan dengan menyampaikan Khutbah Jumat.
Pada hari Sabtu, beliau berpidato di hadapan Lajnah Imaillah (kaum wanita) mengenai peranan wanita dalam Islam. Beliau menjelaskan bahwa janganlah ada seorang pun wanita Ahmadi yang merasa kesulitan atau rendah diri saat mengenakan hijab. Hudhur mengatakan bahwa hijab merupakan penzahiran martabat dan kehormatan seorang wanita Muslim.
Serangkaian pidato lain oleh berbagai anggota Jemaat Muslim Ahmadiyah juga disampaikan selama acara Jalsah Salanah.
Para tamu, termasuk Walikota Toronto, John Tory, juga menyampaikan pidato pada acara tersebut.
22 Deer Park Road, London, SW19 3TL UK
Tel/Fax: (44) 020 8544 7678 Email: media@pressahmadiyya.com
Ahmadiyya Muslim Community
Press & Media Office
URL sumber: pressahmadiyya.com