Mu’min dan Muslim

Khutbah tanggal 28-12-2001

Seri khutbah –khutbah yang lalu, itu berkaitan dengan sifat salaam. Dan topik khutbah hari ini adalah pada sifat al-mu’min. Dalam kaitan ini, pertama-tama, saya menyampaikan dari segi lughat arti  sifat almu’min. Kemudian-insyaallah-saya akan menerangkan topik secara  terinci.

Aman adalah lawan  khauf-takut. Maksud  aminahu wa amina minhu-adalah, tenteram/aman dari dia  dan telah  terjaga/terlindungi. Dikatakan, al-mu’min merupakan  sifat Allah swt.- Kata dikatakan kurang  dimengerti. Ini    sungguhnya  merupakan sifat Allah,karena Dia telah menganugerakan keamanan kepada makhluk-makhluk dari kezaliman-Nya. Dan dikatakan juga bahwa al-mu’min adalah, Yang  menganugerahi kepada parawali-Nya  aman dari azab-Nya.

Hadhrat Imam Ragib Rahmatullah ‘alaih bersabda:Mu’min terbentuk dari amin dan maksud dasar  kata aman adalah tercapainya ketenteraman/ketenangan jiwa dan cairnya/hilangnya takut. aman,amaan dan amanat (an) ketiga-tiganya adalah masdar/kata dasar dan kata amaan dan kata amanaat  kadang-kadang digunakan untuk kondisi dimana manusia meraih keamanan. Dan kadang-kadang untuk sesuatu dimana seseorang dijadikan amiyn-pengawas. Dan apa  yang  Allah firmankan watakuwnuw-amaanaatikum adalah dalam arti ini,yakni kamu sendiri khianat pada amanat-amanat kamu. Maksud ayat suci man dakhalhu kaana aamina adalah:Yang masuk dalam Ka’bah itu,  dia telah aman. Diartikan juga bahwa dia telah terlindungi dari musibah-musibah dunia. Dan diartikan juga bahwa dia telah aman dari  adanya  orang yang berbenturan  dengannya. Fiil/kata kerja amana mutaaddi/transitif (memiliki  objek juga ) juga dan lazim/taktransitif ( tampa penderita) juga. Yakni, maksud amana adalah dia sendiri aman dan amana maksudnya adalah membawa orang lain  ikut  aman/damai. Oleh karena itu,orang mengatakan aamantuhu-Yakni,saya telah menyediakan keamanan untuknya. Dalam arti inilah nama Tuhan itu Mu’min.

Kini, ayat suci yang utama dalam kaitan ini adalah: huwallaahu.. laaila….yusyrikuwn-(Al-Hasyar 24) Dia-lah Allah tidak ada Tuhan  selain Dia. Raja/ Maha Berdaulat,Maha suci,salam Pelimpahan Keamanan,Maha Pelindung,Maha Perkasa Yang meluruskan pekerjaan  yang salah (Maha Penakluk) .Maha Agung. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Ada riwayat Hadhrat Ali r.a.bahwa Rasulullah saw. bersabda: Iman  adalah, pengenalan Allah dengan hati,peng-ikraran dengan lidah, dan pengamalan  hukum-hukumnya .

Diriwayatkan dari Hadhrat Anas bin Malik bahwa Nabi Yang Mulia saw bersabda: Mu’min  adalah,yang orang-orang berada dalam aman/damai. Dan orang muslim adalah, yang  orang –orang  selamat dari lidah dan tangannya dan orang yang berhijrah adalah yang meninggalkan keburukan. Demi Zat yang di tangan-Nya jiwa ku berada,hamba/orang itu tidak akan masuk surga yang tetangganya tidak aman dari keburukannya.

Diriwayatkan dari Hadhrat Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Demi Allah, tidak ada imannya orang itu. Demi Allah, tidak ada imannya orang itu. Demi Allah, tidak ada  imannya orang itu. Para sahabah r.a. menanyakan,yaa Rasulullah saw.,siapa ? Beliau bersabda:Tetangga yang tetangganya tidak aman dari bawaaik-nya Sahabah bertanya,ya Rasulullah saw., apa maksud bawaaik ? Beliau bersabda:Kenakalan-kenakalannya dan pesakitan-pesakitannya.

Diriwayatkan dari Hadhrat Ja’la bin Umayya bahwa saya berkata kepada Umar bin Khattab r.a.bahwa Allah berfirman antaqshuru minashshalaati in khiftum bahwa kamu tidak ada dosa /salahnya kalau kamu mengqasar shalat kamu jika kamu dalam keadaan takut.Akan tetapi kini,  orang-orang dalam keadaan aman  Atas hal itu Hadhrat Umar r.a. bersabda:Saya dalam hal ini dulunya  heran sebagaimana  kamu heran. Maka Rasulullah saw. bersabda:Ini merupakan sedekah yang Allah telah anugerahkan pada kalian, maka terimalah itu. Jadi untuk setiap musafir  shalat yang fardhu itu menjadi qasar,karena ini merupakan kebaikan/anugerah dari Tuhan.

Hadhrat Fudhala bin Ubaid r.a.meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Setiap orang yang mati amalnya dihabiskan bersama kematiannya,kecuali orang yang di jalan Tuhan dalam kondisi  ribath dia meninggal. amalnya sampai qiamat akan diperbanyak.dan dia memperoleh aman dari fitnah kubur.

Diriwayatkan dari Hadhrat Abu Hurairah r.a. bahwa saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:Pada hari ketika Allah menciptakan rahmat itu,maka Dia membuat itu menjadi seratus bagian dan sembilan puluh sembilan bagian  Dia letakkan/peruntukkan untuk  diri-Nya  dan satu bagian Dia bagikan untuk seluruh makhluk-Nya. Jika seorang yang kafir mengetahui seluruh rahmat itu yang ada pada Allah maka Dia pun tidak akan putus asa akan surga. Jika seorang mu’min mengetahui seluruh azab yang ada pada Tuhan maka dia tidak akan pernah  menganggap dirinya akan selamat/terlindungi dari azab.

Hadhrat Anas Bin Malik r.a. meriwayatkan dan juga dari Hadhrat Umar bin Khattab r.a.  bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila seorang muslim sampai pada  umur empat puluh tahun maka Allah memberikan keamanan dari musibah –musibah berbagai jenis penyakit gila,lepra dan kusta.-Kini sebagian orang menginjak umur empat puluh tahun, namun dia tidak mendapatkan kebebasan dari penyakit gila lepra dan kusta. Ini kurang lebih Rasulullah saw. berbicara mengenai para nabi-nabi,yakni para nabi apabila sampai di umur 40 tahun maka pada waktu itu mereka tidak ada penyakit seperti itu. Kalau tidak, musuh akan mencemohkannya.

Berkenaan dengan Hadhrat Masih Mauud a.s. juga ada riwayat bahwa musuh telah memasyhurkan bahwa beliau terkena penyakit kusta/ssakit kulit. Jadi,   kadang-kadang beliau duduk dengan dua lengan baju beliau terlipat,khususnya, pada waktu  musuh  datang untuk melihat apa benar-benar  kena penyakit lepra/penyakit kulit atau tidak. Dan mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa tidak ada apa-apa. Jadi ,maksudnya kurang lebih adalah para nabi. Para nabi di umur 40 tahun tidak ada penyakit seperti itu yang dapat menjadi penyebab ejekan lawan-lawan dan sungguh nabi manapun tidak ada yang terkena penyakit  yang seperti ini.

Dan kemudian bersabda: Apabila sampai pada umur 50 tahun maka Tuhan melunakkan hisabnya .- Dan ini kita mengharapkan bahwa Allah akan melunakkan hisab kita.- Dan ketika sampai di umur 60 tahun maka Allah akan menganugerahkan padanya ampunan yang karenanya Dia mulai mencintainya dan ketika sampai pada  umur 70 tahun maka Allah mencintainya dan langit pun mencintainya. Dan ketika sampai umur 80 tahun maka Allah menerima kebaikan-kebaikannya dan menjauhkan keburukan-keburukannya dan ketika sampai pada umur 90 tahun maka semua dosa-dosanya yang dahulu dan yang kemudian Dia maafkan dan namanya di bumi disebut sebagai (benteng ?) Allah dan dia berkenaan dengan ahlinya diberikan izin untuk memberikan syafaat. Nah, ini merupakan  riwayat Musnad Ahmad bin Hanbal. Allah yang lebih mengetahui sampai dimana riwayat ini layak diyakini. Dan sampai dimana yang mendengar itu melebih-lebihkannya. Namun ini, bukanlah kondisi setiap orang bahwa ketika dia mencapai umur sekian maka dia memperoleh ampunan dari Allah dan menjadi wali Allah. Ini merupakan kasih sayang Tuhan kepada siapa yang Dia kehendaki Dia anugerahkan dan kepada siapa yang Dia kehendaki Dia tidak anugerahkan.

Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Orang muslim adalah, yang dari tangan dan lidahnya orang muslim  selamat  dan orang mu’min adalah yang dari dirinya orang-orang mendaptkan aman  jiwa dan hartanya.

Hadhrat Abu Said Hudri meriwayatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Di dunia ini, ada tiga corak orang mu’min.Pertama ,orang yang beriman pada Allah dan Rasul-Nya dan  sedikitpun tidak ragu dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Kedua, orang mu’min yang menyatakan jiwanya sebagai amin /pengawas. Dan ketiga, adalah orang mu’min yang hampir meraih  sesuatu miliknya yang dia sukai ,tapi kemudian demi untuk Allah dia meninggalkannya.

Diriwayatkan dari Hadhrat Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. mampir pada beberapa orang-orang yang sedang duduk dan bersabda:Apakah saya tidak memberitahukan pada kalian akan orang yang baik dan orang yang buruk dari kalian. Sahabah bekata, atas hal ini para sahabah tetap diam.Rasulullah saw. tiga kali mengulangi kata-kata ini. Atas hal itu seorang berkata, yaa Rasulullah saw., kenapa tidak ? Beritahukanlah mengenai orang yang buruk dan orang yang terbaik. Atas hal itu Rasulullah saw. bersaba: Diantara kalian yang terbaik adalah yang  kebaikannya diharapkan dan dari keburukannya orang-orang terjaga. Dan orang yang buruk dari kalian adalah yang tidak diharapkan kebaikan darinya dan dari keburukannyapun tidak aman.

Hadhrat Minar r.a. – yang dulunya seorang sahaya Hadhrat Abdurrahman bin Auf-meriwayatkan bahwa saya mendengar Hadhrat Abu Hurairah r.a. berkata bahwa kami duduk di dekat Rasulullah saw. maka seorang datang kepada beliau –yang menurut saya adalah  dari suku Qais. Dia berkata, yaa Rasulullah saw.,berdoalah supaya Allah menurunkan laknat pada  suku Hamir. Beliau tidak menerima permohonannya. Kemudian dia datang pada beliau dari arah lain, maka kembali beliau tidak menerima permohonannya . Kemudian dia kembali dari arah pertama dan kembali dia memohon ini.Atas hal itu Rasulullah saw. mengingkarinya dan bersabda: Semoga Allah menurunkan kasih sayang-Nya pada Hamir. Wajah  mereka selamat dan tangan mereka  kaana dan mereka merupakan  ahli/pemilik aman dan iman. Maksud dari tangannya kaana adalah bahwa mereka merupakan  kaum/suku yang sangat istimewa dalam menerima tamu.

Allamah Fakhruddin Razi dalam menafsirkan ayat ini menulis: Allah adalah al-mu’min dari dua sisi. Satu,Dialah yang memberikan aman pada para wali-Nya dari azab-Nya. Dalam bahasa Arab disebutkan amanatun yu’minuhuw wa mu’minun Yakni,Dia telah menganugerahkan aman si fulan. Jadi Dia menjadi mu’min, yakni dia menjadi orang yang memberi keamanan/kedamaian. Kedua,dalam corak seperti ini Dia menjadi al-mu’min bahwa Dia sebagai mushaddiq dan  mushaddiq atau dalam arti bahwa dengan menzahirkan  mu’jizat untuk para nabi-nabi Dia  membenarkan nabi-nabi itu. Atau dengan cara itu musyaddiq bahwa ummat Muhammad saw memberi kesaksian untuk semua nabi-nabi sebagaimana berfirman litakuwnuw syuhadaa a ‘alannas bahwa Allah dengan perantaraan kesaksian ini Dia membenarkannya.

Diriwayatkan dari Hadhrat Abu Said Khudri r.a. bahwa pada hari kiamat Nuh akan dipanggil dan akan dikatakan padanya apakah engkau telah menyempaikan amanat ? Maka dia akan menjawab:yaa. Atas hal itu kaumnya akan dipanggil dan akan dikatakan pada mereka apakah dia telah menyampaikan amanat kepada kalian. Mereka akan mengatakan bahwa tidak ada yang memberi peringatan kepada kami. Bahkan pada kami sama sekali tidak ada yang datang.Atas hal itu akan dikatakan kepada Nuh. Saksi kamu siapa ? Maka dia akan mengatakan: Muhammad saw dan ummat beliau. Atas hal itu engkau  akan dihadirkan dan engkau akan memberikan kesaksian bahwa  dia telah menyempaikan amanat. Ke atas hal inilah dimana ada isyarah dalam firman Tuhan kadzaalika ja’alnakum ummatan wasathan litakunuw syuhadaa alannas liyankunarrasulu ‘alaikum syahiydaa.

Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Tuhan adalah Pelimpah keamanan dan Yang menegakkan hujjat-hujjat akan kesempurnaan dan ketauhidan-Nya dan ini merupakan  isyarah bahwa orang yang mengimani Tuhan yang benar dalam majlis manapun tidak akan bisa malu. Tidak di hadapan Tuhan akan malu,karena padanya terdapat dalil-dalil yang luar biasa.Akan tetapi orang yang mengimanii Tuhan buatan/palsu  berada dalam musibah  yang sangat besar dan sebagai ganti mengemukakan fakta-fakta, segala macam hal-hal yang sia-sia dia anggap sebagai rahasia  supaya jangan ditertawakan dan ingin menyembunyikan kesalahan-kesalahan yang telah keluar.” Disini maksud rahasia adalah bahwa Hadhrat Masih a.s.yang mereka katakan satu dan yang satu mereka katakan tiga, apabila ditanyakan,bahwa ini tidak mungkin bisa seperti ini, yaitu satu menjadi tiga dan yang tiga menjadi satu.Maka mereka mengatakan bahwa ini adalah rahasia. Dan kamu beriman maka baru  engkau akan menerimannya.-Dan yang tidak beriman maka bagaimana dia bisa menerima rahasia ini, tampa fikir-fikir. Jadi ini merupakan lingkaran /kenakalan orang-orang Kristen. Pada hakekatnya  tidak ada rahasia, semua dunia mengetahui bahwa Tuhan tidak mempunyai anak.

Di dalam surah Al-Hasyr huwallahulladdziy laa ilaa hu………yusyrikuwn- Dia-lah Allah yang selain Dia tidak sembahan Dia Maha Berdaulat Maha suci , Pelimpah kedamaian/keselamatan ,Perlikmpah keamanan Maha Perkasa Maha Penakluk,Maha agung, Maha suci Allah dari apa yang mereka sekutukan.

Dari Hadhrat Ali bin Abi Talib r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersada: Iman adalah mengenal Allah dengan hati dan mengikrarkan dengan lidah dan mengamalkan perintah-perintah-Nya.( Ini sudah ?)

(Al-Baqarah 126-127) Wa idz ja’alnal baita  …  mashiyr Dan ingatlah ketika rumah Ka’bah itu Kami jadikan tempat ziarah dan tempat yang aman Dan, jadikanlah tempat berdiri Ibrahim itu tempat shalat.Dan kami telah perintahkan kepada  Ibrahim dan Ismail ,” Sucikanlah rumah-Ku itu untuk orang yang tawaf ,yang i’tikaf,yang rukuk dan yang sujud.”Dan ketika Ibrahim berkata ,” Ya Tuhan-ku, jadikanlah tempat ini kota yang aman dan berilah rezeki buah-buahan kepada penduduknya diantara mereka yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian.”Allah berfirman,” Siapa yang ingkar maka akan aku beri sedikit kesenangan kepadanya ;kemudian aku akan memaksanya ke dalam azab api ”

Waidzqaala Ibrahiymu rabbij’al haadzal balada aminan wajnubni wa baniyyya anna’budal ashnaam. Kini ini merupakan dua ayat. Di satu ayat hadza baladan aminan dan di yang satu haadzalbalada. Jadi dalam hal ini para ahli tafsir banyak memberikan pandangan,tapi  menurut pandangan saya bahwa pada hakekatnya ketika di tempat yang tidak ada air dan penduduk Hadhrat Ismail dilepaskan, maka pada waktu itu disana sama sekali tidak ada kota.Yang Dia firmankan adalah hadza baladan aminan,tidak berfirman:haadzalbalada. Dan sesudahnya juga beliau terus datang. Dalam jangka waktu itu cukup banyak orang –orang yang berkumpul, dan itu menjadi kota yang sempurna. Jadi, inilah artinya,yakni satu kali Dia berfirman,haadzaa baladan aminan dan yang kedua haadzalbalada aaminan.Yakni kota yang telah berppenduduk ini jadikanlah ini kota yang aman.

Abrahah,  gubenur yang telah ditetapkan di Yaman oleh pemerintahan Abesinia keluar dengan membawa lasykar gajah untuk menghancurkan Ka’bah. Setelah sampai di dekat Mekah dia berkemah. Di sana unta-unta ahli Mekah tengah makan rumput. Orang-orang menagkap unta-unta itu, yang diantaranya termasuk unta Abdulmuttalib juga. Beliau pada hari-hari itu merupakan  pimpinan orang-orang Quraisy . Ketika utusan Abrahah datang kepada beliau dan beliau  dibawa. Melihat beliau Abrahah sangat terpengaruh  dan dia berkata kepada penterjemahnya tanyakan pada Tuan  ini, datang untuk apa ? Hadhrat Abdul-muttalib menjawab bahwa orang-orang kalian telah menangkap unta-unta  saya,itu berikanlah kepada saya. Mendenganr ini Abrahah berkata: Melihat engkau saya menganggap kamu sebagai manusia suci  besar,namun setelah berbicara dengan engkau saya menjadi putus asa . Engkau khawatir akan unta-unta kamu ? Kamu tidak ada kekhawatiran akan Ka’bah itu ? yang merupakan tanda kebesaran agama nenek moyang kamu;yang mana kini saya datang untuk menghancurkannya ?. Hadhrat Abdulmuttalib berkata kepada Abrahah:Saya adalah pemilik unta. Saya datang untuk menyelamatkannya.Rumah inipun ada pemiliknya yang mana Dia pasti akan melindunginya. Abrahah berkata: Kalau demikian,hari ini  rumah ini,  tidak akan selamat dari saya. Beliau berkata: Baiklah kita akan melihat. Sesudah itu Hadhrat Abdulmuttalib kembali dengan membawa unta-untanya. Dan kemudian dengan membawa penduduk Mekah mereka sambil memegang rantai Ka’bah, mereka berdoa buruk untuk Abrahah dan lasykarnya. Kemudian beliau dan ahli Mekah pergi ke perbukitan di Mekah dan menunggu serangan Abrahah,. Hari berikutnya ketika Abrahah menyuruh lasykarnya untuk menyerang Ka’bah maka gajah yang terdepan yang paling besar ingkar untuk berjalan ke arah Mekah. Dalam pada itulah dari arah samudera, Allah mengirim burung-burung  yang di paruh-paruhnya dan di kakinya ada krikil, yang karena tertimpa itu lasykar ini menjadi binasa  dan yang tersisa mereka tersesat mati kepanasan di padang sahara. Ini adalah burung-burung ababil yang dikirim, dan yang mana lasykar tidak mati oleh batu-batu kecilnya. Di dalam itu  terdapat kuman-kuman cacar dan karena kuman-kuman itu di seluruh anggota lasykar itu menyebar penyakit cacar yang sangat berbahaya dan karena cacar itu mereka binasa.

Hadhrat Khalifatul Masih 1 bersbda: rabbij’al haadza baladan aaminan sungguh setelah membuat Ka’bah  sebagai  tempat yang aman yuthakhattafunnaasu min haulihim wa aamanhum min khauf hang menjadi bahan perhatian  Karena Hadhrat Ibrahim dari la yanaalu ‘ahdizhzhaalimiyn beliau mengerti bahwa disini  akan ada orang-orang nakal juga. Dan berkata ,warzuq ahlahu minaststamaraati man aamana billaahi. Yakni, kepada orang mu;min anugerahilah rezeki yang baik Allah berfirman: Tidak,.Kami adalah Rahman, oleh karena itu kami akan memberikan roti juga kepada orang-orang  yang kafir. Tapi,  di dunia  adalah seperti orang mu’min,namun tidak di akherat.

(Ali Imran 98) Fiyhi aayatu maqaamu …anil ‘aalamiyn- Di dalamnya terdapat tanda-tanda nyata, yakni merupakan tempat Ibrahim dan siapapun yang masuk di dalamnya amanlah ia/dia memperoleh keamanan.- Disini tidak difirmankan muqaam u Ibrahiym(muqqam Ibrahim ), bahkan maqaamu Ibrahiym. Maksud  maqaam adalah martabat/kedudukan.dan maksud  muqaam adalah tempat itu. Kini, orang-orang, dari dirinya sendiri, di atas tempat yang sedikit, itu orang –orang nyatakan sebagai muqaam/tempat Ibrahim,bahwa Hadhrat Ibrahim a.s di atas itu biasa melakukan shalat. Dan shalat sedemikian rupa beliau  lakukan sehingga di atas batu,  telapak kaki pun menancap ke batu dan tandanyapun juga ada.Ini tidak  bisa, bahwa Hadhrat Ibrahim a.s ketika shalat , melakukan shalat seperti itu yang di batu kaki beliau menjadi menancap   dan batupun  besar-besar yang terbuat. Ini sesungguhnya pasti bukan bekas kaki Hadhrat Ibrahim, bahkan  telapak kaki tiruan yang dibuat belakangan. Jadi, hendaknya diletakkan perbedaan  bahwa maqaam adalah martabat/ kedudukan.Berfirman:Adapun martabat/kedudukan Ibrahim yang dari itu dia  beribadah di Ka’bah peganglah martabah  itu dan berusahalah untuk meraih itu.

(Al-Ankabut 68)awalam …   yakfuruwn-Apakah mereka tidak melihat bahwa kami telah menciptakan kesucian Ka’bah  aman, padahal di sekelilingnya  orang-orang direngguti/disambar. Maka apakah mereka beriman kepada yang dusta dan mereka mengngkari nikmat Allah ?

Hadhrat Abdullah bin Abbas ‘anhuma/r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah telah menyatakan Mekah sebagai tempat suci/aman/haram. Kota ini tidak pernah halal untuk siapapun sebelum saya dan tidak halal untuk siapapun sesudahku. Untuk sayapun hari ini hanya untuk satu saat   dihalalkan,.tidak dipotong rumputnya dan tidak dipotong pohonnya dan tidak diperbolehkan memburu buruannya dan tidak akan diangkat barang-barang yang jatuh. Kecuali  barang-barang yang jatuh itu dia pungut lalu dia umumkan untuk disampaikan pada pemiliknya. Atas hal itu Hadhrat Abbas r.a. mengatakan, ya Rasulullah saw.,berapa banyak rumput itu dikecualikan ? Yakni seberapa banyak rumput disana yang dizinkan untuk dipotong ? Karena tukang-tukang emas dan tukang-tukang besi kami menggunakannya dan digunakan juga di kuburan  kuburan. Atas hal itu Rasulullah saw. bersabda: Ya, kecuali sekian rumput.

Hadhrat Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: Disekeliling pinggiran-pinggiran Madinah untuk menjaganya ada malaikat-malaikat. Taun tidak bisa  masuk di dalamnya dan tidak pula dajjal. Jadi ingatlah bahwa ini merupakan kenyataan taun menyerang Arab dari segala penjuru tapi di Madinah taun tidak masuk dan dajjal tidak bisa masuk disana. Ini merupakan nubuatan untuk yang akan datang bahwa dajjal tidak mendapat taufik untuk masuk disana. Rasulullah saw. satu kali  melihat pemandangan kasyaf  bahwa  Hadhrat Masih tengah  tawaf di Ka’bah dan Masih Dajjal juga di belakangnya tengah bertawaf supaya menimpakan kerugian padanya. Namun Allah tidak memberikan taufik padanya. Jadi, perginya Masih Dajjal di Ka’bah itu terbukti dari hadis. Namun maksud dari Masih Dajjal adalah orang-orang Dajjal yang dewasa ini juga mereka menguasai Ka’bah, yakni bangsa-bangsa  Kristen yang masuk di Ka’bah dengan merampas dan merampok dan kinipun secara amal/peraktik mereka berkuasa di Ka.bah.Jadi, masuknya Dajjal adalah dalam arti ini

Rasulullah saw. bersabda: Wajah Dajjal tidak akan bisa masuk di Madinah. Ada tujuh pintunya dan di setiap pintu ada dua malaikat yang ditugaskan. Nah, ini sempurna dalam arti kiasan,dalam arti lahiriah dua malaikat ditugaskan itu tidak bisa dimengerti. Nampak, bahwa ini merupakan kalam yang penuh irfan. Maksudnya adalah Madinah akan dijaga dengan sepenuhnya.

Hadhrat Khalifatul Masih 1 r.a. bersabda:

Maqaamu ibrahiym kemudian keistimewaan pertama Mekah ini adalah disini terdapat tempat ibadah Ibrahim.Yahudi dan Kristen tidak bisa mengemukakan tempat ibadah yang diikuti. Nah, disinipun bukanlah tempat ibadahnya ibrahim. Disini hendaknya yang harus ditulis sebagaimana Hadhrat Masih Mauud a.s. menulis: maqam brahim-martabat Ibrahim yang sangat tinggi dari segi kedudukan/martabat,peganglah itu. Walhasil Hadhrat Khalifatul Masih 1 juga kadang menafsirkan sedikit bergeser dari tafsir Hadhrat Masih Mauud a.s. dan apabila  beliau  mengetahui maka beliau selalu memotong tafsir beliau sendiri.

Hadhrat Khalifatul Masih 1 bersabda:Mekah yang agung merupakan   bayangan  ketiga di dunia dan berkenaan dengan Mekah ini ada firman Tuhan : inna awawala baitin wudhi’a lalladziy bibakkata mubarakan linnas fiyhi ayaatun kemudian Dia menerangkan  ayat-ayat  yang nyata itu  sebagaimana berfirman: maqaamu ibrahiym waman dakhalahu kaana aamina walillahi ‘aalanna hijjul baiti maanistathaa’a ilahi sabiyla.Pertama-tama, ini adalah maqaamu Ibrahim-martabat Ibrahim.Kedua, aman untuk orang yang masuk disana. Jadi berhaji diwajibkan untuk orang-orang Disinipun inilah halnya . Hadhrat Masih Mauud a.s. dimanapun tidak pernah menulis muqam/tempat ,bahkan hanya menulis maqaam-martabat. Maka disini Hadhrat Khalifatul Masih 1 meskipun beliau sebagai seorang ulama besar disini maqaam beliau baca muqaam. Dan sebagaimana telah saya katakan bahwa merupakan kebiasaan Hadhrat Khalifatul Masih 1 bahwa kapan saja beliau mendengar tafsir Hadhrat Masih Mauud a.s., yang berbeda dengan tafsir beliau maka beliau selalu memotong tafsir beliau. Satu kali, seorang berkata kepada beliau bahwa perlihatkanlah catatan tafsir Tuan. Maka beliau berkata, apa yang engkau akan lihat, semuanya itu penuh dengan garis-garis/coret-coretan. Setiap tafsir yang saya lakukan apabila Hadhrat Masih Mauud a.s. menafsirkan kemudian saya mengerti apa maksud yang sebenarnya maka saya mencoret-coret tafsir saya. Maka apa faedahnya untuk kamu kertas-kertas yang telah di coret-coret.

Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Merupakan hak manusia  untuk inqita/ pemutusan hubungan dengan jiwanya.sehingga dia hanya akan  larut dalam cinta terhadap Tuhan dan lahir keasyikan dan cinta kepada Allah dan cinta Ilahi sedemikian rupa tercipta yang sebagai lawannya tidak ada kesusahan perjalanan dan tidak juga menghiraukan jiwa dan harta benda dan tidak khawatir akan perpisahan dengan keluarga dan yang dicintainya. Sebagaimana seorang pecinta dan yang mencintai /kekasihnya siap mengurbankan jiwanya demi untuk kekasihnya maka untuk melakukan inipun dia jangan menjadi takut. Contohnya telah ditetapkan di dalam haji sebagaimana seorang yang asyik  tawaf di sekeliling  kekasihnya.Begitu juga di dalam haji di tetapkan tawaf dan ini merupakan inti yang sangat halus sebagaimana Ka’bah baitullah,atau dari ini pun lebih tinggi. Selama kamu tidak bertawaf disitu/mengelilinginya maka tawaf ini tidak berguna dan tidak ada ganjaran. Dan untuk orang yang tawaf hendaknya terjadi kondisi yang seperti ini.bahwa dia mengenakan pakaian yang sangat sederhana. Demikian pula orang yang bertawaf setelah melemparkan pakaian dunia hendaknya berlaku lemah lembut  dan rendah hati dan bertawaf dalam arti penuh kecintaan. Tawaf merupakan tanda/lambang cinta Ilahi. Artinya, seolah-olah hendaknya tawaf demi untuk keredhaan Tuhan,jangan tersisa tujuan lain.

Berkenaan dengan tawaf hendaknya diingat bahwa bukan hanya sekedar tawaf belaka,bahkan Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Hendanya  bertawaf dalam  cinta Allah dan kemudian mencukur rambut. Mencukur rambut pun merupakan tanda  waqaf. Kepala anak-anak yang juga dicukur itupun inilah tanda bahwa kami mewakafkan anak itu untuk Tuhan. Di setiap /segenap dunia mencukur rambut dianggap sebagai tanda wakaf. Sehingga para Biksu(?) pun mencukur rambut mereka. Jadi, Allah swt martabah Ibrahim telah Dia jadikan tempat tawaf  cinta/fana.

Terjemahnya adalah : Di dalam itu terdapat tanda-tanda yang nyata. dan merupakan martabat Ibrahim dan siapapun yang masuk di dalamnya dia telah meraih keamanan. Dan merupakan hak Allah pada orang-orang supaya mereka melakukan haji ke tempat ini.yakni siapapun yang memiliki kekuatan untuk pergi ke rumah ini dan mereka yang ingkar sesungguhnya Allah tidak berhajat /bebas dari seluruh alam/tidak perlu pada seluruh alam.

Surah Al-Ankabut ayata 68: awalam yarau …yakfuruwn-Tidakkah mereka melihat bahwa  kami telah menjadikan kesucian Mekah aman bagi mereka . Padahal dari sekitarnya orang-orang direnggut ?Maka apakah mereka beriman kepada yang batil dan akan ingkar pada karunia Allah.

Diriwayatkan dari Hadhrat Abdullah bin Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah telah menyatakan Mekah   sebagai tempat yang suci./dihormati/haram Kota ini tidak pernah halal sebelum saya . Ini sudah.

Perlu diingat bahwa di dunia banyak tempat –tempat dimana dilakukan haji. Orang-orang Kristen juga telah membuat tempat haji mereka dan Hindu juga telah membuat tempat-tempat haji dan Saumnat dllnya juga dilakukan haji, di Banaares merupakan tempat haji mereka.Akan tetapi  pada kenyataannya adalah bahwa di dunia ini hanya  satu tempat yang merupakan tempat haji di Mekah ,hanya satulah dimana    dari seluruh dunia orang datang kesana. Carilah di seluruh dunia di tempat haji manapun orang- orang seluruh dunia tidak datang.kesana Hanya orang-orang tertentu dunia saja yang datang .Jadi, apa yang Rasulullah saw. sabdakan: Bahwa tempat ini telah dijadikan tempat yang aman,ini mutlak benar. Aman secara lahiriah pun kini disana masih ada dan di dalam ini tidak ada keraguan bahwa jika berkeinginan mencari aman ,mencari aman yang benar  maka lakukanlah haji ke Tanah suci/ Ka’bah.

Ilham Hadhrat Masih Mauud a.s.:aman aast dar makaan mahabbaat serae ma – Rumah kami  yang merupakan tempat cinta  kami di dalam ini terdapat  aman dari segala segi.

Ilham 1905 :Pada waktu gempa bumi kami bersama seliruh anggota keluarga pergi ke kebun  dan satu lapangan dari kebun kami yang bisa berkumpul lima ribu orang ,itu kami pilih untuk tempat tidur dan disana dibuat dua tenda dan disekeliling dibuatkan penghalang /pagar dengan tenda kain,namun  tetap dikhawatirkan adanya pencuri karena itu merupakan hutan .Di dekat itu lah di sebagian perkampungan tinggal perncuri terkenal yang telah pernah menjalani hukuman. Satu kali di satu malam saya melihat dalam mimpi bahwa saya tengah melakukan keliling ronda. Ketika saya beberapa langkah ke depan maka saya bertemu dengan seseorang yang berkata,di depan ada  para malaikat tengah melakukan ronda,yakni tidak penting ronda kamu. Di sekeliing kemah kamu para malaikat yang tengah melakukan penjagaan aman ast dar makaane seraema. Kemudian beberapa hari kemudian sedemikian rupa terjadi kesepakatan/kebetulan bahwa  di perkampungan sekelilingnya seorang penduduk kampung yang merupakan pencuri terkenal dia datang untuk berniat mencuri di kebun kami dan namanya  Bisin Sink. Merupakan malam yang terakhir ,ketika dia dengan niat itu dia masuk di kebun ,namun karena tidak memperoleh kesempatan dia duduk di kebun  bawang dan banyak bawang-bawang yang dia patahin dan baru dia tumpukin dan ada seseorang yang melihat baru dia lari dari sana dan dia sedemikian rupa kekar  tubuhnya sehingga ada sepuluh orang tidak bisa menangkapnya jika nubuatan Tuhan sebelumnya tidak telah merenggutnya. Pada waktu berlari kakinya jatuh di lobang, tapi dia bisa menguasai diri. Namun, dari depan dan belakang orang-orang  sampai dan dengan demikian Sardaar Bisin sink meskipun dengan usahanya yang sangart keras dia tertangkap. Dan begitu  datang di pengadilan dia langsung kena hukuman.

()Sesudah itu di tempat tinggal kami yang ada di kebun yang dimana pada waktu siang kami tinggal, ada seekor ular berbisa keluar.dan sangat panjang, itupun seprti  pencuri ini mendapatakan hukumannya dan dengan demikian kami memperoleh bukti akan penjagaan para malaikat aman ast dar makaan mahabbat seraema.

Ada sebuah Ilham Hadhrat Masih Mauud a.s. amiynulmulk je sing bahadur. Nah, kini maksud dari amiynulmulk jaising bahadur kurang lebih maksudnya adalah je beliau sebagaimana ilham firmankan Mirza Gulam Ahmad ki jee(Hidup ! Mirrza Gulam Ahmad) nampak  dalam arti ini.

Qamaruddin Syahid

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.