Nama-nama Allah Hafiz dan Hafeez, Ayatul-Kursi

Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad,

Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz

14 September 2001 di Masjid Baitul Futuh, London, UK

أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.

بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)

 

            Khutbah yang tengah  disampaikan ini berkenaan dengan sifat-sifat Tuhan  haafizh-Penjaga,  hafiyzh-Maha Penjaga  dll. .

    Berkenan dengan ini mula pertama saya akan sampaikan tafsir Hadhrat ‘Allamah Fahruddin Razi dalam  surah Hud ayat 58:fain taqallau……….hafiysh-Tafsir Imam Razi dari segi kamus/bahasa  saya akan sampaikan di hadapan kalian. Beliau menulis di bawah ayat inn rabbi ‘ala kulli syain hafiysh bahwa ini mempunyai ada tiga uraian-uraian/kemungkinan-kemungkinan artinya. Satu arti adalah: “Allah akan terus menerus mengawasi amal hamba-hambanya selama Dia belum  memberikan ganjarannya”.Jadi, selama seseorang belum meraih  ganjaran,maka sampai pada waktu itu ada pengawasan terhadap  amalnya  dan apabila  ganjaran menjadi kenyataan maka  hamba  akan mengatahui apa yang  terjadi dengannya/dihadapnya.Ta’wil ke dua adalah bahwa Rasulullah saw. bersabda,”Hai orang-orang musyrik  Allah akan menjauhkan saya dari semua keburukan-keburukan dan usaha buruk kalian”  .Nah, ini merupakan satu corak nubuatan yang merupakan nubuatan yang sangat agung. Betapa banyak Rasulullah saw. menghadapi bahaya,tapi selama Al-Quran belum lengkap Allah telah menjaga beliau.Dan sejak permulaan sekali Rasulullah saw. menyatakan dengan tegas pada orang-orang musyrik,bahwa seberapa kekuatan kalian kerahkanlah namun singkatnya kalian tidak akan bisa menggagalkan saya dan  dan penjagaan terhadap diri saya Allah sendiri yang akan melakukan.Jadi, seberapa  peperangan  dimana kita melihat Rasulullah saw. tampil bergerak maju dalam peperangan-terasa heran – bahwa bagi  manusia biasa  yang tidak ada janji penjagaan terhadapnya bagaimana bisa selamat. dari bahaya yang sedemikian rupa.Tapi beliau terus selamat dan selamat sehingga pada akhirnya turun ayat  alyauma akmaltu lakumdiynakum ………ilaama diyna-( Hari ini telah Ku sempurnakan bagimu agamamu dan telah ku sempurnakan bagimu nikmat-Ku dan Saya telah meredhai Islam sebagai agamamu ).Jadi terhindarnya Rasulullah saw. dari kejahatan orang-orang musyrik dan peringatan beliau kepada mereka dari sebelumnya  merupakan satu dalil kebenaran Rasulullah saw.dan Al-quran.

            Kini  terjemah ketiga Imam Razi merupakan  terjemah  umum dan disini saya tidak mengerti  apa hikmah  khusus di dalamnya. “Allah adalah penjaga segala sesuatu dan Allah selama menghendaki menjaga sesuatu Dia akan menjaganya dan kapan Dia berkehendak menghancurknnya Dia akan menghancurkannya.

            Kini ada sebuah ayat Al-Quran:”innaa nahnu nazzalnadzdzikra wa inna lahuw lahaa fizhuwn-Sesungguhnya Kami-lah yang telah menurunkan zikir ini dan sesungguhnya Kami-lah yang menjaganya .

            Hadhrat Usman r.a. menerangkan bahwa Rasulullah saw. besabda,”Orang yang terbaik diantara kalian adalah yang belajar sendiri Al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain”. Ini apa kaitannya dengan penjagaan ? Pada dasarnya para sahabah banyak sekali mereka menghafal Al-Quran dan bukan hanya mereka sekedar menghafal bahkan mengajarkan pula kepada yang lain.Jadi,  ini merupakan  penjagaan khusus dari dari Allah. Sesuai dengan itu ketika Hadhrat Usman r.a. mengumpulkan Al-Quran, maka sambil  mengatur urusan penjagaan dengan para  sahabah,beliau menanyakan hafalan-hafalan mereka bahwa ayat ini kapan turun dan bagaimana turun ,bagaimana cara bacaannya.Sesuai dengan itu ini merupakan hal-hal yang berkaitan dengan penjagaan Al-Quran yang Allah sendiri telah  mengaturnya.

            Dalam kaitan ini ada sebuah hadis yang diterangkan oleh  Hadhrat Ibni Abbas  berkenan dengan ayat:” la tuharrik lisaanaka lita’jala bihi. Dalam mendukung  ayat Al-Quran yang sepenuhnya berbunyi adalah:Al-Qiyaamah ayat 16:La tuharrik lisaanaka lita’jala bihi inna ‘alaina jam’ahu was quraanah……………..bayaanah. Beliau mengemukakan bahwa kapan saja datang Hadhrat Jibrail kepada beliau maka beliau mendengar dengan tekun dan Jibarail pergi maka beliau mengulangi ayat yang turun sebagaimana Jibrail membacakan pada beliau.

            Di dalam hadis ini tidak disebutkan mengenai la tuharrik bihi lisaanaka.  Sebabnya, Rasulullah saw. menggerakkan lidah beliau dengan cepat supaya jangan ada sesuatu yang tertinggal.Dan Jibrail ketika menerangkan maka secara beriringan  lidah beliau pun bergerak dengan cepatnya.Jadi, Tuhan berfirman pada beliau bahwa engkau tidak perlu melakukan itu.Kami yang menurunkan Al-Quran dan kamilah yang akan menjaganya.Kini berapa banyak hal yang berkaitn dengan hafalan. Berkenaan dengan seorang manusia ummi sama sekali tidak bisa terfikirkan bahwa semua sejarah-sejarah para nabi, sejarah semua mazhab ,sejarah ecvolusi dan berkenaan dengan akibat manusia itu semua dia terus buat dari dirinya sendiri dan jika untuk menjaganya Tuhan telah menjanjikan,maka kepada Dia bersabda,”Engaku jangan  cepat-cepat menggerakkan lidah engkau. Kami yang akan menjaganya,kami akan mengupayakan sarana-sarana untuk menjaganya dan akan terus melakukan”.

            Kini saya akan menyampaikan sebuah hadis yang diriwayatkan dari Hadhrat Aisyah r.a.  ketika kepada beliau ditanyakan,bagaimana akhlak beliau saw.,maka beliau berkata:”Akhlak beliau adalah merupakan perwujudan Al-Quran”. Nah, dengan topik ini apa kaitannya. Maksudnya adalah ketika Al-Quran  turun kepada beliau, tidak hanya sekedar  kata-kata nya saja yang dijaga, bahkan di dalam sunnah nabi, Al-Quran itu di terpahat/tetulis dan dengan cara seperti itulah Al-quran dijaga bahwa Rasulullah saw. dan Al-quran merupakan satu  benda dua  nama. Apa yang turun,  itu menjadi terbukti dalam diri beliau. Oleh karena itu hadis ini dipakai pada kesempatan ini.

Hadhrat Khalifatul Masih 1 menulis:inna nahnu nazzalnadzdzikra –Kepada para malaikat diberikan sebuah bukti  bahwa lihatlah, inilah sebuah kitab yang malaikat-malaikat yang akan menjagaannya sampai akhir zaman Buktikanlah olehmu satu kesalahan menentangnya.Betapa ilmu pengetahuan/sains telah mencapai kemajuan,bagaimana sejarah diteliti ,namun satupun hal menganai Al-quran tidak ada yang terbukti dusta Benarlah apa yang difirmankan la ya’tihil baathilu bahwa kebatilan tidak akan akan mennyentuhnya.

Kemudian Hadhrat Khalifatul Masih 1 menulis:”nazzalnadzdzikra.Rasul, disebut juga  zikir”. Kini kata anzalnadzikra rasuwla yang ada dalam Al-quran, ke arah itu Hadhrat  Khalifatul Masih 1 isyarahkan  bahwa “zikir”  juga disebut “ rasul”. Karena rasul adalah merupakan penjelamaan  zikir Allah  Di dalam kalimah wa inna lahuw laha fizhuwn Di dalam ini terdapat  janji penjagaan Al-Quran dan penjagaan Zikir Ilahi yang  Muhammad saw. sebagai perwujudannya. Bersabda,”Para pembunuh telah mensyahidkan  Hadhrat Umar, Usman dan Hadhrat Ali r.a h. persis pada masa kejayaan  Islam.”. Hal ini perlu direnungkan bahwa Islam sedemikian rupa meraih kejayaan dan wibawa, namun meskipun demikian Hadhrat Umar,Hadhrat  Ali dan Hadhrat Usman tidak bisa terhindar dari kesyahidan.Namun, pada zaman ketika Islam dalam kondisi sangat  lemah para penentang Rasulullah saw., ketika  penjagaan beliau secara zahir belum ada, mereka tidak bisa menimpakan kemudaratan pada beliau dan dalam setiap peperangan beliau selalu yang terdepan.Jadi,semua perkara ini  berkaitan dengan penjagaan Tuhan dan sungguh mengherankan  bagaimana Tuhan telah mengatur dengan sedemikian  agung.

Selanjutnya serupa itu  Hadhrat Khalifatul Masih 1 menulis: Betapa banyak agama/mazhab datang di dunia dari Tuhan,tanggung jawab penjagaannya orang itu sendiri yang telah Dia jadikan,namun tentang  ajaran suci Al-quran Dia berfirman inna lahuw  lahaafidzuwn.Kini inipun merupakan hal yang aneh bahwa di  mazhab manapun di dunia tidak ada janji.Berkenaan dengan kitab manapun tidak didapatkan janji yang seperti ini Lihatlah semua kitab di dunia, di sana tidak  tidak akan didapatkan ayat yang dalam topik seperti ini, yakni kami yang telah menurunkannya dan Kamilah yang menjaganya. Jadi, janji dengan Al-Quran ini bukanlah hal  kebetulan.Dan jika ini merupakanm hal kebetulan maka tentu tidak akan di jaga.Namun. Hadhrat Khalifatul Masih 1 menulis:” Ini betapa besarnya Kautsar ini.. Allah menjaga,mendukung dan menolong agama ini dan mengirim hamba yang tulus ke dunia,yang  merupakan sebuah contoh dalam hal kesempurnaan dan hubungan dengan Tuhan,yang  dengan melihat mereka  bisa diketahui bahwa bagaimana hamba menjadikan Tuhan sebagai miliknya. Kini sebagaimana Rasulullah saw. adalah contoh hidup  Al-quran,begitu juga banyak  hamba-hamba Allah yang mukhlis dan para wali yang  sudah ditetapkan terus lahir sesudah mereka, yang merupakan mukjizah hidup  Al-Quran.Pada zaman Hadhrat Masih Mauud a.s. banyak sekali yang kami telah lihat bahwa urusan penjagaan Al-Quran secara murni dengan perantaraan hamba-hamba-Nya yang suci, yang jiwanya Allah yang menjaga dan yang dengan berjalan pada ajaran Al-quran mereka membuktikan bahwa ini bukan hanya urusan masa  lalu pada  zaman inipun Al-Quran bisa diamalkan.

Hadhrat Khalifatul Masih 1 dalam kaitan ini menulis: Perhatikanlah, utusan Tuhan, yakni Hadhrat Masih Mauud a.s. ada di hadapan kita dan  peribadinya sendiri berada di majlis kita ini”. Dari ini dapat diketahui bahwa Hadhrat Masih Mauud a.s. kadang-kadang memerintahkan kepada Khalifatul-Masih 1untuk menyampaikan khutbah dan beliau sendiri duduk mendengar khutbah. Jadi”Dia ada di hadapan kita dan dia/pribadinya sendiri ada di majlis ini. Kita melihat wajahnya.Ini merupakan nikmat yang beribu-ribu  yang telah berlalu  sebelum kita, yang berkeinginan  untuk melihat wajahnya,namun mereka tidak bisa mendaptkan hal ini dan beribu-ribu yang akan datang sesudah zaman ini yang akan mengingikan, hai kiranya dapat melihat wajah utusan/nabi itu ,namun untuk mereka waktu ini tidak pernah akan datang.

Ini adalah zaman yang  dimana berbagai corak gerakan-gerakan aneh tampil kepermukaan dan  terjadi keributan dimana-mana.Bahasa Arab secara khusus di dunia mengalami perkembangan,buku-buku banyak  diterbitkan..Bangunan Kristen yang di masa awal umur kita orang-orang takut  untuk menyentuhnyapun, hari ini  orang-orang Kristen sendiri karena jijik mulai melakukan berbagai upaya menentang akidah ini.Kini banyak pendeta-pendeta besar yang mengumumkan bahwa Kristen tidak mempunyai hakekat apa-apa.Dan seiring  pengumuman ini mereka  mengakui kekalahan mereka mekipun kini mereka belum melangkah pada Islam.

Hadhrat Khalifatul Masih 1 menulis :Mereka menjadi penyempurnaan  ayat yuhribuwna buyuwtahum biadiyhim(Mereka merubuhkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri) –Sebagaimana orang-orang Yahudi dengan tangan mereka sendiri  meruntuhkan benteng-benteng mereka,begitu juga mereka ini dengan tangan mereka sendiri menghancurkan bangunan  Kristen.dan mereka berlari-lari  dari akidah  kotor  menuju ke arah aturan-aturan/prinsif-prisif yang suci yang untuk menegakkannya Rasulullah saw. dibangkitkan. Memang,kini secara sepintas belum ada peristiwa yang seperti itu yang,memang jelas lari dari syirik, namun mereka berlari-lari ke arah Anti Tuhan .Dan sebelumnya papan/catatan amal  mereka  sepenuhnya telah bersih,kemudian sesudahnya akan ditulis di atas itu ibarat yang baru.

Sesudah menyajikan kebenaran Al-Quran: inna nahnu nazzal nadzdzikra wa inna lahuw lahaa fizhuwn.Bahwa kirtab-kitab mereka sendiri dengan tangan mereka akan dihapuskan namun penjagaan Al-quran Kami-lah yang akan melakukan dan  untuk menjaga Al-Quran Kami akan terus membangkitkan para mujaddid.

Sebagaimana Allah telah menjaga Al-Quran dari segi  kata, dari segi arti para mujaddid yang telah  melakukan. Penjagaan/pemeliharaan dari segi arti tengah dilakukan oleh para  para mujaddid dan ini semuanya ada, namun yang beruntung adalah yang mengambil faedah dari hal-hal itu,.yang dengan menahan gejolak emosi, mereka  mengamalkan perintah-perintah Allah.

Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda,”Kepada orang-orang Yahudi berkenaan dengan  Taurat dikatakan, kalian jangan merubahnya dan banyak penekanan-penekanan yang ditekankan pada mereka untuk penjagaan,namun orang-orang yang sial itu tetap mengubahnya.Dan sebaliknya kepada orang-orang Islam Dia berfirman , inna nahnu nazzaladzdzikra wa innaa lahu laha fidzuwn-bahwa kepada orang-orang Yahudi ditekankan untuk menjaga kitab ,berkali-kali difirmankan bahwa jagalah kitab ini, sama sekali jangan merubahnya namun mereka tetap saja  merubahnya.Dan berkenaan dengan Al-Quran tidak pernah ada perintah kepada orang-orang Islam bahwa jagalah Al-quran. Bahkan berfirman,”Janganlah kalian  khawatir kami yang akan menjaganya. Dan penjagaan secara zahir  juga  kami akan lakukan dan dari segi arti juga. Dan pemeliharaan dari segi arti Kami akan lakukan dengan perantaraan para mujaddid..

Dalam menyinggung para mujaddid Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda,”Kamilah yang menurunkan Al-quran ini dan kamilah yang memeliharanya,yakni kapan  dalam artinya ada kesalahan-kesalahan yang masuk maka untuk perbaikan  akan teus datang utusan-utusan kami.Maka mujaddid-mujaddid yang berlalu sebelumnya, merekapun Hadhrat Masih Mauud a.s. telah masukkan dalam barisan para utusan Allah karena mereka itu ditetapkan untuk pekerjaan ini.Dan kapan saja di  dalam Al-quran ada campur tangan /perobahan dari segi arti maka pada waktu itu para mujaddid dalam melawan campur tangan/perubahan itu  mereka menjalankan satu missi tegas sehingga arti yang salah menjadi terhapus..

Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda,”Dukungan dan pertolongan yang kini bersama kita, ini tidak diraih oleh pengikut agama manapun dan kami berani mengumandangkan apakah ada penganut agama lain, selain Islam yang bisa mempersembahkan dukungan tanda samawi atas kebenaran agamannya.Adapun Allah yang telah menegakkan rangkaian ini,  adalah ssesuai dengan janji yang telah Dia janjikan  dalam ayat inna nahnuw nazzalna dzdzikra wa innnalahuw laha fizhuwn.

Kini adalah surah Saffaat dari 8-11 inna zayyannaassamaa ddudya………..masobiyha wa ja’alnaha rujuman lishsystiyn ……………  syihaabun tsaaqib.-Kini topik saya dalam ayat sangat dalam. Sebelumnya saya akan menterjemahkan  secara kata demi kata.:”Sesungguhnya kami telah menghiasi langit dunia/terendah dengan  bintang-bintang”. Satu, adalah langit yang jauh yang di dalamnya ada bintang-bintang  dan ada satu langit yang dekat dimana ada palanet-planet.Namun,Al-quran tidak membedakan dianatara bintang-bintang dan pelanet-pelanet.Disini, di langit yang dekat pun ada bintang-bintang,  yang tengah  berjaga-jaga.dan seberapapun pelanet-pelanet yang tengah  bergerak disekeliling matahari, berkenaan dengan semuanya para ilmuwan dengan yakin memberitahukan bahwa  itu betapa di dalam banyak hal tengah menjaga manusia,bahkan setiap makhluk yang bernyawa.Dan  di langit dunia, sedemikian banyak terdapat  sistim penjagaan,  yangmana  jika ada  kekosongan maka kehidupan akan hapus dari dunia. Jangankan  manusia yang akan tersisa. Sistim yang mengherankan ini berada  di dekat  tujuh langit dan  bumi.

Nah,  tujuh langit  merupakan  langit yang jauh. Dan langit dunia pun terbagi dalam tujuh langit.Inipun merupakan kebesaran Tuhan yang sangat aneh bahwa setiap kata terbagi di dalam tujuh bagian. Setiap perkara  berkaitan dengan tujuh.Sebabnya, adalah tujuh  merupakan huruf/jumlah yang  diulang.Seperti langit dunia, langit yang jauh pun terbagi   tujuh,terbagi tujuh,  tujuh,tujuh dan selanjutnya terus  terbagi tujuh, tujuh,tujuh   terus terbagi tujuh. Dan ini merupakan rangkaian yang  tidak terputus yang diterangkan dengan perantaraan kata tujuh.

Kemudian berfirman:”Yang tidak akan bisa mendengar malail a’ la-Dewan Agung  akan dilempari batu dari segala jurusan”. Coba perhatikan, seberapapun orang-orang yang duduk di dalam roket(para antariksawan pencari informasi ruang angkasa ) keluar/terbang untuk mengadakan penelitian  ruang angkasa  mereka  banyak terkena    lemparan. Jika  mereka tidak membawa serta  sarana pengaman maka sebagai akibat  dari lemparan batu itu,mereka sama sekali  akan  hancur .Namun,  mereka berjalan/terbang  dengan membawa sarana persiapan yang matang  dan ketika sampai kepada maksudnya maka pada waktu itupun mereka akan pengamatan terhenti (? ) ketika hanya sampai di langit yang dekat.Berkenaan dengan langit yang jauh jelas  tidak ada yang bisa mengetahui  beritanya.Namun, meskipun demikian  sedikit-sedikit hal yang bisa mereka sambar,yakni perincian yang panjang mereka tidak ketahui.Beberapa hal hari ini dapat diketahui, ada sebagian besok baru diketahui. Dan sesuatu yang telah diketahui/ditemukan kemarin, besok yang  akan datang menyangkalnya juga.Oleh karena itu bersamaan dengan itu pula terhadap imformasi-imformasi  mereka   keyakinan pun terus menjadi luntur/ hilang.Dan ini merupakan dalil keserakahanmereka bahwa dengan lidah/ucapan mereka  sendiri mereka menyia-nyiakan   kesaksian-kesaksian mereka sebelumnya dan mereka terus memberikan komentar-kementar baru.Apa yang mereka ketahui itu sama sekali sangat minim/sedikit  dan  mengenai rahasia alam raya yang  dalam mereka dalam bentuk apapun tidak akan bisa mengetahui.

Kemudian selain itu berkenaan dengan itu Allah berfirman dalam surah Syura ayat 6.walladziynattakhadzuw………….wama anta ‘alaihim biwakiyl-Dan, yang mereka jadikan  pelindung-pelindung `selain Allah penjagaan terhadap  mereka apa yang akan mereka  lakukan,mereka sendiri tidak bisa menjaga diri mereka,.Allah –lah yang menjaga mereka dan jika tidak ada penjagaan Allah maka sama sekali mereka akan musnah.

Jadi sejauh berkaitan dengan Rasulullah saw. berfirman,”Engkau bukanlah penjaga mereka.Dan meskipun ada dalam penjagaan, namun mereka tidak bisa terhindar dari azab Ilahi.Dan tidak bisa terhindarnya mereka bukanlah tanggung jawab engkau,(Muhammad saw)karena pekerjaan engkau hanya menyampaikan pesan.selanjutnya mereka mau percaya atau tidak,terserah mereka..

Surah Qaf ayat 32-33:wauzlifatil…………awwabin hafiyz-Dan ketika surga akan didekatkan untuk orang-orang yang bertakwa,tidak jauh sedikitpun”.Apa maksud “surga didekatkan”.Maksudnya adalah akan datang zaman kesulitan yang sedemikian rupa ketika untuk orang-orang mu’min mengimani utusan Tuhan pada waktu itu akan mengundang kesulitan yang luar biasa.Sebagaimana dewasa ini orang-orang Ahmadi di berbagai tempat  di jadikan sasaran musibah-musibah.Pada waktu inilah surga menjadi dekat,.mereka menjadi syahid juga, yang berkenaan dengan mereka ada habar suka akan masuk ke dalam surga.Jadi, inilah maksud surga didekatkan,bahwa inilah peluang bagi  laron-laron/para pecinta untuk tampil ke depan dan sebagai hasilnya kalian akan melihat surga  dekat dengan kalian wa haadzaa maa tuw’aduwn.li awwabin hafiyzh-Inilah yang dijanjikan kepada kalian.untuk setiap  yang kembali/bertaubah dsan memelihara amal.Siapapun yang  bertaubah dan kembali mengawasi amal-amalnya untuk mereka ini yang dijanjikan.

Hadhrat Abdullah bin Amr r.a.menerangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,”Orang yang beriman kepada Allah dan hari akherat maka hendaknya dia menghormati tamunya”.Nah, kini penghormatan terhadap tamu betapa pentingnya  itu  .Orang yang beriman kepda Allah dan hari akherat,dia demi untuk Allah tamu-tamu Allah dia anggap lebih baik dari tamunya sendiri.Coba perhatikan, di dalam jalsah-jalsah kita  betapa para pemuda melakukan pengorbanan, tua muda, anak-anak, laki-laki perempuan semua. Dan tamu di rumahnya mungkin tidak sedemikian rupa mereka mengkhidmati sebagaimana  mereka ditugaskan untuk mengkhidmati  tamu-tamu Allah.

Di jalsah Jerman tentu kalian lihat bagaimana siang malam mereka ditugaskan untuk menjaga kalian, mereka ditugaskan untuk mengurus makanan kalian dan mereka tidak menghiraukan diri/ jiwa mereka sendiri supaya dengan cara apapun mereka bisa menyenangkan kalian.Jadi inilah orang-orang yang ditugaskan untuk menerima tamu-tamu Allah yang beriman pada akherat dan mereka menghormati tamu-tamu Allah. Dan bersama itu difirmankan juga bahwa dia yang menjaga tetangganya  pun  berada dalam penjagaan Tuhan.Orang yang beriman pada Allah dan hari akherat, dia katakanlah yang baik atau diam.Dan jika tidak bisa mengatakan kata yang baik maka diamlah,mengatakan yang buruk adalah dosa dan mengupayakan diam pada suatu kesempatan merupakan sekurang-kurangnya tanda ….Jika  mengatakan hal yang buruk dan tidak bisa menahannya dan tidak bisa memberi pengertian maka sekurang-kuranagnya anggapalah itu buruk di dalam hati.

Hadhrat Aisyah r.a. menerangkan bahwa saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda,”Orang  yang mengambil utang dari orang-orang berkenaan dengan itu Allah mengetahui bahwa dia ingin sekali untuk melunasinya, maka dari Tuhan akan ditetapkan penolong dan penjaga, yang akan menolongnya.dan saya menghendaki penolong yang seperti itu”.

Dan di dalam ini ada dua hal yang perlu diperhatikan.Allah  terhadap orang yang niatnya bersih dan ketika mengambil hutang dia mempunyai keinginan yang kuat bahwa saya akan mengembalikan hutang, maka Dia akan menjaga hartanya dan Dia pasti akan menganugerahinya taufik untuk mengembalikan hutanganya.Kami telah melihat dalam kehidupan kami bahwa banyak sekali dari kalangan orang-orang ahmadi yang mengambil hutang dengan  dengan niat bahwa mereka akan mengembalikan itu padanya, maka Tuhan  memberikan taufik padanya untuk mengembalikannya.Namun yang niatnya tidak benar dan mulai dari awal  sudah ada niat  untuik memakan hutang,  maka mereka pun tidak  pernah kembalikan.Hati mereka mulai dari sejak awal sudah  tidak jujur.dan untuk mereka dalam pengembalian hutangnya Tuhan tidak akan memudahkannya.Mereka akan selalu tenggelam dalam hutang piutang.

Dan hal yang kedua yang perlu diperhatikan adalah bahwa Rasulullah saw. berkenaan dengan diri beliau sendiri juga beliau memohon kepada Tuhan bahwa sayapun serupa  itulah seorang yang mencari penolong dan memerlukan.Untuk sayapun tetapkanlah penolong dalam pembayaran hutang-hutang saya.Sesuai dengan itu dari riwayat hidup  Rasulullah saw. dapat diketahui, di dalam kehidupan beliau banyak sekali hutang –hutang beliau yang tidak bisa dibayar pada waktunya, pada waktu yang dijanjikan atau perjanjian telah dekat. maka Rasulullah saw. memerintahkan kepada para sahabah beliau. untuk membayar semua hutang piutang semuanya  dan seberapa hutang lebih dari itu hendaknya dibayarkan. Jadi doa yang  dipanjatkan kepada Tuhan bahwa “untuk sayapun  tetapkanlah  penolong serupa itu”.ini merupakan tanda pengabulan doa ini

Kini adalah surah Al-Infithaar ayat 10-13:kalla……………..taf’aluwn-Waspadalah,kalian ini tengah mengingkari pada hari pembalasan.Sedangkan untuk kalian pasti pengawas-pengawas telah ditetapkan.Pencatat-pencatat mulia.Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Kini apa maksud pencatat.Jelasnya tidak ada buku catatan yang dipegang ditangan yang dimana mereka terus menerus  tulis.Pencatat-pencatat maksudnya adalah bahwa di anggota badan manusia itulah hal itu dicatat.Apapun yang kalian lakukan, itu akan terpatri di dalam hati,akan terpatri di setiap zarrah dari diri kalian,itu terpahat/tertulis di setiap wajah bentuk diri kalian dan itu sama sekali tidak bisa dihapuskan. Satu kali  manusia melakukan sesuatu, itu tidak akan pernah bisa dihapuskan itu akan terus berjalan.Dan diketahui dari ayat Al-quran yang lain sebagai mana berfirman :maa lihaadzalkitaab Apa gerangan dengan kitab ini yang tidak melepaskan hal yang kecil dan tidak pula yang besar,semua dicatatnya .Jadi pada hari kiamat zarrah-zarrah jisim manusia itu sendiri,yakni bukanlah tentu fisik itu, tapi yang diatas ruh jisim itu telah terdapat pahatan/tulisan,akan keluar badan ruh itu,di setiap zarrah dari badan itu akan  disusun catatan amalnya

Hadhrat Khalifatul Masih 1 r.a. bersabda,” Tertulisnya catatan amal dan terjaganya amal bagi sebagian  orang-orang  merupakan hal yang tidak masuk akal.Yakni, yang benaknya timbul kesulitan semacam ini bahwa ini adalah hal bertentangan dengan akal bahwa catatan amal kita tengah dicatat.Cobalah perhatikan  alat gromofon yang barau ditemukan bahwa bagaimana ricord/catatan itu bisa tersimpan disitu dan dengan memutarnya lagi bagaimana gerakan-gerakan kecil sampai suara batuk dan  tinggi rendahnya nafas pun zahir dengan jelas.

Pada akhirnya Hadhrat Khalifatul Masih 1 menulis menulis syair Hadhrat Masih Mauud a.s.:”Suara datang dari garamofon ini…..?…….Jadi, berkenaan  tertulisnya dan terpahatnya segala sesuatu merupakan kesaksian mutlak Al-Quran yang sedemikian rupa yang mana di dalam dunia ilmu sains  tidak mungkin bisa diingkari. Segala sesuatu tertulis.Seorang pencuri berusaha menyembunyikan tangannya supaya jangan ada terkena bekas/tanda, namun meskipun demikian terjadi saja semacam keasalahan yang kaarenanya dia ditangkap.Kini, peristiwa memilukan yang terjadi di Amerika,dalam peristiwa itu banyak orang-orang yang ditangkap.Mereka pasti ada  saja pernah melakukan suaatu kesalahan  yang karenanya catatannya maenjadi tersimpan/terjaga .Dan merupakan kebesaran Tuhan bahwa meskipun secara zahir betapapun hati-hatinya manusia, namun ada yang mencatat catatan/ record  yang terus menulis record /catatan dan secara amal/peraktik  peristiwa inipun telah terjadi bahwa pencatat ada juga pencatat  dunia,yang berkenaan dengan sebagian orang telah dia catat bahwa orang itu merupakan orang yang dicurugai  dan pada akhirnya orang itu ditangkap.Jadi, pengaturan pencatatan /record sedemikian sempurnanya di dunia ini maka bagaimana dapat difikirkan bahwa Tuhan tidak akan mengatur sistim pencatatan disisi-Nya

Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda,”Jika ini bukanlah penjaga yang melakukan sesuai syarat penjagan pada waktunya masing-masing,maka manusia untuk satu kejappun tidak akan bisa hidup”.Kini, hal ini perlu direnungkan bahwa kita yang melakukan gerakan,  misalnya, jari-jari sedikit saja gerakkan atau gerakkan sekejap mata maka dari otak akan mengalir arus/gelombang atau bateri-bateri yang menyampaikan untuk seterusnya gerakan/getaran itu kepada yang satu mendorong gerakan    yang lain. Dan apabila setelah menyesaikan tugasnya tidak kembali dengan segera pada kondisi yang sermula pada waktu itu  dengan perantaraan kimia, maka  pakar ilmu  sains mengatakan  bisa terjadi kebuntuan (?) dan dalam kurang satu detikpun manusia akan mati.

Jadi, pengaturan sistim penjagaan terdapat  dalam setiap zarrah jisim manusia dan orang-orang yang tidak beriman pada Islam mereka mendapat taufik melihat  keajaiban-keajaiban Tuhan dan mereka menghargainya. Namun, mereka tengah melihat,tapi mereka tidak bisa melihat Tuhan.Dan aneh mereka mempertunjukkan, namun mereka sendiri tidak bisa melihat. Jadi, untuk kita seberapapun penelitian yang telah dilakukan,yang   orang-orang Barat,anti Tuhan telah lakukan otak mereka sendiri terhenti setelah sampai    disana dimana terdapaat keajaiban-keajaiban.Selanjutnya siapa yang menciptakan keajaiban-keajaiban, bagaimana itu terjadi dengan sendirinya, sampai kesana pandangan mereka tidak sampai.

Adapun manajemen/pengelolaan  penjagaan ini mempunyai berbagai corak  yang tidak terhitung.Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda,”Dia menyiapkan untuk kita panas  yang diperlukan ,yakni Allah setiap saat menyiapkan panas untuk setiap orang untuk penjagaannya seberapa yang diperlukan dan bukan hanya untuk menusia belaka,bahkan .manusia yang dengan apa  dia bisa hidup penjagaannya pun Allah  yang melakukan.Ada yang memasak biji dan buah, dan ada yang untuk minum kita menurunkan hujan, dan ada yang memberikan cahaya untuk kita,dan ada yang menegakkan rangkaian sistim pernafasan kita,dan ada yang membantu potensi  pendengaran kita dan ada yang memberikan pengaruh sehat pada (dengan adanya)  panas alami di dalam badan kita.

Kini dari inilah manusia dapat mengerti bahwa Tuhan yang maha mulia dan bijaksana telah menciptakan beribu-ribu planet-planet,bintang-bintang dan benda-benda langit  lainnya  untuk perbaikan dan ketegakan/keberlangsungan fisik kita dan siang malam bahkan setiap saat Dia khidmatkan untuknya.Maka apakah Dia bisa lalai dalam manajemen/pengelolaan  kerohanian kita ? Dan bagaimana kita bisa berperasangka buruk terhadap yang maha penyayang dan yang maha Mulia  bahwa untuk penjagaan fisik kita Dia telah menciptakan sarana yang sedemikian rupa bahwa satu alam Dia telah jadikan khadim untuk kita,tapi untuk penjagaan ruhani kita Dia tidak mengatur/mengurus apa-apa.Kini jika kita orang  berfikir dengan adil maka dari inilah akan dapat dalil yang kuat  bahwa sungguh pasti Hakim Yang Maha bijaksana  pasti Dia  telah menetapkan manajemen yang hampir serupa dengan manajemen ruhani yang mengatur manajemen  penjagaan para malaikat.Jadi, para malaikat yang tidak nampak itu karena kerja/amal  mereka dapat nampak.Sebagaimana mereka melakukan penjagaan terhadap  kita itu tidak nampak pada kita, namun  penjagaan yang ada itu nampak pada kita.Penjagaan itu tidak terjadi dengan sendirinya,malaikat-malaikat Allah yang  ditetapkan  yang setiap saat mengatur penjagaannya dan berkenaan dengan itu Allah berfirman,bahwa ada tentara-tentara Tuhan, ada  lasykar-lasykar mailikat yang tidak terhitung jumlahnya.Untuk setiap sesuatu telah ditetapkan pengawas dan menjaga.

Kini ayat surah Thariq dari 2-5:wassamaa………..’aliha haafizh-Demi langit dan yang datang/zahir di malam hari.Apakah engkau tahu apa yang yang zahir di malam hari.Bintang-bintang yang gemerlapan.Tidak satu jiwapun yang tidak ada penjaga/pengawas baginya. Jadi, segala sesuatu ada dibawah penjagaan Tuhan.Dalam kaitan ini ada wahyu Hadhrat Masih Mauud a.s. juga saya akan terangkan, yakni pada malam bapak beliau akan wafat, pada malam/ waktu terbenam matahari  beliau menerima  wahyu wassamaa iwaththaariq wamaa adraaka maththariq .Hanya ini, bagian selanjutnya tidak.yang di dalamnya ada janji penjagaan.Maka dari itu Hadhrat Masih Mauud a.s. menjadi yakin bahwa bapak beliau akan meninggal hari ini dan itulah yang terjadi.Dan merupakan hal yang mengherankan bahwa ayat berhenti sampai disitu dan ayat yang di dalamnya  ada janji penjagaan itu di dalam ayat ini tidak diterangkan.Jadi dalam ilham-ilham juga terdapat keagungan yang aneh, yang jika itu direnungkan maka orang-orang akan menjadi heran bahwa  sampai dimana hal itu dihentikan.Dan ketika /atas inilah turun ilham kepada Hadhrat Masih Mauud a.s.’alaisallahu bikaafin ‘abdahu.(Apakah Allah tidak cukup bagi hambanya).Dan cincin ini,inilah  yang Hadhrat Masih Mauud a.s.sendiri suruh buat/bikin.Untuk mengabadikan tulisan ilham pertama ini supaya beliau tetap  mengingatnya dan beliau  sendiri pakai di  jari-jari beliau. Jadi, ini merupakan  ilham kedua.Karena terfikirkan oleh Hadhrat Masih Mauud a.s. bahwa saya tidak mengetahui kondisi  harta benda saya.Ayah saya-lah yang mengurus urusan makan saya.Dan kedua, saya pun tidak mengetahui apa yang saya miliki dan apa yang tidak  dan kini apa yang akan terjadi pada diri saya.Sesudah wafat bapak, siapa penjaga saya.Pada waktu dengan penuh keagungan dan  kejalalan ilham turun alaisallahu bikaafin ‘abdahuw-Apakah Allah tidak cukup bagi hamba-Nya.

Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda,”Dalam diri saya timbul semacam gempa sedemikian rupa saya merintih,sedemikian rupa saya memohon ampun kepada Allah dan persis pada waktu itu  seorang dikirim ke Amritsar yang menuliskan ilham itu di sebuah cincin dan saya selalu menggunakan ini di jari saya” Sesuai dengan itu  Hadhrat Masih Mauud a.s. selalu menggunakan ini di jari beliau a.s.yang  sesudahnya diperoleh oleh para khulafa..Dan aneh inipun merupakan kebesaran Tuhan, bahwa sesudah wafat Hadhrat Masih Mauud a.s. ketika diadakan undian siapa yang akan dapat cincin maka ternyata nama Hadhrat Khalifatul Masih 2 yang keluar dan sebagian cincin yang lain keluar atas nama anak-anak yang lain.Dan pada waktu dekat wafatnya Hadhrat Khalifatul Masih 2 maka beliau mewasiatkan bahwa cincin ini tidak akan diperoleh oleh anak-anak keturunan saya bahkan khalifah yang akan datang yang akan dapat. Sesuai dengan itu secara kebetulan dan di dalam kebetulan itupun merupakan kebesaran Tuhan bahwa anak beliau sendiri yang menjadi khalifah dan cincin ini bukan karena beliau sebagai anak yang paling besar, bahkan beliau dapatkan sebagai khalifah yang ke 3 .Dan sesudah itu anak beliau yang paling besar Mirza Anas cincin ini tidak jatuh atas namanya ,bahkan ini kena dalam bagian saya, karena sesudah itu Tuhan telah menetapkan saya sebagai khalifah.

Hadhrat Abu Hurairah menerangkan sebuah hadis Rasulullah saw.:”Orang yang akan tidur hendaknya memukul /membersihkan sampai tiga kali.” Membersihkan sampai tiga kali,di dalam  inipun terdapat hikmat yang besar .Kadang-kadang ada saja ulat yang masuk dan kadang-kadang ada semut dan binatang-binatang kecil sembunyi di dalam selimut.Saya sangat banyak mengambil paedah dari nasehat ini.Beberapa kali saya mengangkat selimut, maka ada saja ulat atau semut dan biantang-binatang kecil dll yang berbisa terdapat di dalamnya.Jadi membuka/memukul tiga kali-jelasnya memang Allah yang menjaga. namun manusia terikat bahwa dengan perantaraan upaya/usaha berusaha menjaga dirinya sendiri.dan urusan lainnya serahkan kepada Tuhan.Kemudian Dia mengajarkan doa juga“Saya tidur dengan nama Tuhan-ku dan dengan pertolongan-Nya saya bangun”.Yakni, ketika tidur hendaknya direnungkan bahwa dalam kondisi tidur kematian bisa saja terjadi,.dengan nama Allah-lah saya tidur dan ketika saya kembali bangun maka dengan nama-Nya-lah saya akan bangun.amaatana wa ahyaanaa-Dia yang telah mematikan kami kemudian kembali menghidupkan

Kemudian bersabda ,” Manusia hendaknya berdoa,”Bahwa jika Engkau pada saat itu menahan ruh saya maka maafkanlah saya dan jika Engkau kembalikan  maka jagalah saya dari benda yang dengan itu Engkau menjaga hamba-hamba Engkau yang saleh”

Hadhrat Abdullah bin Amr r.a. meriwayatkan  bahwa Rasulullah saw.bersabda,” Jika seorang muslim menderita satu penderitaan jasmani maka Allah akan memerintahkan kepada malaikat-malaikat penjaga supaya  menjaganya.Allah  berfirman padanya bahwa selama hamba-Ku tertahan dalam penjara/tahanan saya maka untuknya semua pekerjaan-pekerjaan baik yang biasa dia kerjakan siang dan malam.Yakni,jika karena sakit dia tidak bisa mengerjakan kebaikan seperti itu yang biasa dia kerjakan.Dalam kondisi sakit shalat pun tidak bisa dikerjakan dengan baik ,puasa juga tidak bisa dilaksanakan Maka Allah memerintahkan kjepada malaikat bahwa dalam jangka sakitnya semua amal-amal tulislah seperti itu, sebagaimana dalam kondisi  sehat selalu dia lakukan dan di dalam hartanya atau amal-amal baiknya jangan ada terjadi kekurangan.

Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam menafsirkan ayat inkullu nafsin lamma ‘alaiha hafizh beliau menulis,”Meskipun malaikat-malaikat menjaga dari bahaya-bahaya zahir namun penjagaannya adalah secara ruhani. Sebagai misal, ada seorang yang berdiri di bawah dinding yang siap untuk jatuh, maka tentu malaikat tidak akan mengangkatnya pergi  jauh dari sana dengan tangannya,namun jika telah ditentukan orang itu akan selamat dari tembok yang akan jatuh itu maka malaikat akan mengilhamkan di dalam hatinya bahwa dari sini hendaknya cepat pergi. Namun, penjagaan bintang dan unsur lainnya adalah secara jasmani. Peristiwa seperti ini dalam kehidupan Hadhrat Masih Mauud a.s. terjadi bebrapa kali.Di Sialkot Hadhrat Masih Mauud a.s. berada di satu atap yang mana khuddam-khudam/murid-murid beliau yang lain juga ada Dan meskipun atap itu tidak kelihatan kelemahannya dan itu tegak berdiri dengan teguhnya ,namun di hati Hadhrat Masih Mauud a.s. malaikat mewahyukan bahwa ini adalah tempat yang berbahaya segeralah pergi dari sini.Kini coba perhatikanlah contoh dan suri toladan  Hadhrat Masih Mauud a.s. bahwa beliau tidak melakukan, duluan keluar  dari sana sebagaimana kebiasaan kapten kapal bahwa selama  kapal tidak tenggelam maka dia mengangkat/mengeluarkan  orang-orang .Dan yang paling akhir manusia yang yang turun adalah kapten kapal.Jadi kepada Hadhrat Masih Mauud a.s. juga Tuhan telah menjadikan beliau imam dunia ini dan inilah contoh beliau.Beliau besabda kepada sahabah beliau,”Cepatlah, dan keluarlah dari sini.Dan ketika mereka turun dari atas maka Hadhrat Masih Mauud a.s. juga di belakang mereka  turun  dan begitu meletakkan kaki di tanah maka atap itu seketika jatuh ke bawah.Jadi ini adalah wahyu para malaikat yang  menurunkan di dalam hati dan tidak  sendiri yang mengangkat lalu di lempar bahkan dalam hati dia mengilhamkan bahwa ini dalam keadaan bahaya keluarlah dari sini.

.Sesudah  itu Hadhrat Masih Mauud a.s. menulis berbagai ayat  dalam kaitan topik ini wa inna ‘alaikum laha fizhiyn.Coba perhatikanlah, pasti  ada penjaga yang ditetapkan untukmu wa yursilu ‘alaikum hafazha.untuk kamu banyak malikat-malaikata penjaga  yang Dia kirim lahuw mu’aqqibatun min baini yadaihi wamin khalfihi yahfazhuwnahu min amrillah-mu’aqibaatun min baini yadyillah – yang jalan di hadapannya wa min khalfihi dan yang berjalan di belakangnya juga ada yang seperti itu, yang menjaganya dengan perintah Allah.

Dan kesimpulan yang Hadhrat Masih Mauud a.s. ambil adalah bahwa apabila di dunia ini ada sarana penjagaan dan demi untuk penjagaan jasmani sedemikian rupa canggihnya manajemen penjagaan/keselamatan yang Dia telah siapkan maka bagaimana bisa kalian memikirkan bahwa untuk penjagan ruhani tidak ditetapkan dari langit. Jadi, sarana-sarana penjagaan  Al-quran, itu merupakan satu pengambilan kesimpulan dari manajemen  penjagaan jasmani.

Kini saya akan membacakan ilham-ilham Hadhrat Masih Mauud a.s.  di hadapan kalian.Satu adalah: Jika orang-orang akan meninggalkan engkau, maka Saya tidak akan meninggalkan”. Secara zahir  nampak   “Meskipun akan terjadi” namun “Tidak akan tejadi”.Yakni tidak ada“meskipun demikian/seolah-olah”. Jika “meskipun demikian” ada, maka maksudnya orang-orang secara kenyataan  akan meninggalkan. Namun, maksud “jika (meskipun ) akan meninggalkan” adalah “agar choregi yeh bhi tab bhi-jika (engkau)akan ditinggalkan ini juga ‘meskipun demikian”,namun tidak akan (dunia) tinggalkan. (Seandainya dunia tinggalkan) Saya (Allah) tidak akan meninggalkan.Jika seluruh dunia meningggalkan,maka tetap  Saya akan tetap bersama kamu.dan jika orang-orang tidak akan menyelamatkan engkau, maka Saya akan menyelamatkan. Dalam setiap bahaya, jika orang-orang tidak akan menjaga engkau, maka engkau berada dalam penjagaan Saya, janganlah engkau khawatir.

Ada sebuah ilham th 1902:inni hafiyzhun– Artinya yang Hadhrat Masih Mauud a.s. terjemahkan adalah:”Saya yang mengawasi.Di dalam subhaana manyaraani dimana terdapat topik penjagaan inilah topik itu,yakni setiap saat Dia selalu melihat saya.

Ada sebuah ilham Hadhrat Masih Mauud a.s. tahun 1903:”Lewatilah umur dalam perlidungan Tuhan” Yakni, ada habar suka untukmu bahwa jika kamu telah berada dalam perlindungan Tuhan maka waktu kamu yang tersisa  akan terlewati dalam perlindungan Tuhan .Ini adalah ilham 1803(?)..

Kami memperhatikan kebanyakan ilham-ilham 1803(?) itu kebanyakan  sempurna dengan agungnya pada tahun 1903.Yakni maksud saya, itu sempurna dalam corak  baru dengan agungnya.

Ada sebuah ilham Hadhrat Masih Mauud a.s.:salaamun ‘alikum thibtum.Kemudian karena terfikirkan akan penyakit, maka untuk obatnya Tuhan memberitahukan supaya nama-nama-Nya dibaca/dijadikan zikir. Obat itu apa:ya hafiyzhu ya ‘aziyzu ya rafiyq –Hai yang menjaga,hai yang Maha Perkasa dan yang Maha Mulia,hai rafiyq,hai teman/sahabat-Disini Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda,”Rafiyq adalah nama baru Tuhan, yang sebelumnya dalam nama-nama Tuhan tidak pernah datang. Kini, ini  merupakah satu masaalah.Saya selalu memikirkan bahwa  Hadhrat Masih Mauud a.s. kenapa bersabda bahwa rafiyq  bukan nama Tuhan. Nama”Abdurrafiq”.juga disebut,namun dari topik ini saya mengerti  kalimah Hadhrat Masih Mauud a.s.  bahwa ini adalah nama yang dizahirkan pada zaman sesudahnya.Di dalam buku-buku nama-nama sebelumnya  di dalam itu tidak ada tertulis nama rafiyq  dan inilah yang benar.

Jadi,ilham kata”rafiyq” yang turun kepada  Hadhrat Masih Mauud a.s.  ini adalah ilham berkenaan dengan nama Allah. Oleh karena itu, boleh memberikan nama Abdurrafiq.Meskipun tampa “abdun-hamba” juga ditulis nama “rafiyq”,namun dari segi nama Tuhan bisa diberikan nama “Abdurrafiyq” pada seseorang.Banyak orang–orang  Ahmadi  yang saya lihat  yang namanya “Abdurrafiyq”.

Qamarudin Syahid

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.