Perlakuan Baik Terhadap Istri (Keluarga)

Khotbah Jumat

Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masrur Ahmad,

Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz

2 Juli 2004 di International Center(Pusat Internasional), Mississaga, Kanada

 

أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.

]بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضالِّينَ[، آمين.

 

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami ! anugerahkanlah kesejukan mata / penyenang hati dari isteri-isteri kami dan keturunan kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.Al-Furqan 75

Allah telah menciptakan potensi- potensi pria kuat dari segi fisik karena tanggungjawab- tanggungjawab dan kewajiban-kewajibannya lebih banyak dari perempuan. Penunaian hak-hak dari pria lebih diharapkan. Di dalam ibadah-ibadah juga, bagi pria tersedia peluang-peluang yang lebih banyak ketimbang perempuan, karena itu dia meraih kedudukan sebagai kepala rumah tangga; sebagai suami juga sejumlah penting tanggung jawab-tanggung jawab diletakkan di atas pundaknya dan dalam kapasitas sebagai bapak juga terletak tanggung jawab-tangung jawab di atas pundaknya. Banyak dari semua tanggung jawab-tangung jawab yang ada, beberapa diantaranya saya akan paparkan disini. Dan untuk memenuhi tanggung jawab- tanggung jawab itu Dia telah memerintahkan supaya kamu tegak pada kebaikan-kebaikan, tegak pada ketakwaan dan untuk menegakkan keluargamu,istri-istrimu dan anak-anakmu pada ketakwaan jadilah kamu sendiri langsung yang menjadi contoh. Dan untuk itu mohonlah bantuan dari Tuhanmu,dan menangislah di hadapan-Nya, merintih dan berdoalah pada Allah swt, ya Allah ! senantiasa jalankanlah kami pada jalan-jalan yang merupakan jalan-jalan keredhaan-Mu, jangan sampai tiba saat dimana kami sebagai kepala rumah tangga, sebagai seorang suami dan sebagai seoarang bapak, tidak dapat memunaikan hak-hak kewajiban kami dan sebagai dampaknya kami menjadi faktor kemarahan-Mu. Jadi apabila manusia memanjatkan doa ini dengan hati yang tulus dan dengan amalnya juga dia berupaya meraih standar itu, maka Allah swt tidak menghacurkan rumah tangga seperti itu,dan tidak pula istri-istri para suami seperti itu menjadi penyebab kedukaan mereka dan tidak pula anak-anak mereka menjadi penyebab tercemarnya nama mereka. Dan seperti itu rumah akan menampilkan pemandangan surga.

Untuk meraih standar ini apa contoh yang Hadhrat Aqdas Muhammad Mustafa Rasulullah saw telah berikan pada kita dan apa nasehat-nasehat yang beliau telah tekankan pada kita. Ada sejumlah misalnya saya akan sampaikan disini.

Hadhrat Abdullah bin Umar r.a meriwayatkan,” Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, setiap orang diantara kamu adalah pengawas dan setiap orang dari antaramu akan ditanyakan /diminta pertangungjawaban berkait dengan tanggung jawabnya. Imam adalah pengawas dan akan ditanyakan berkait dengan tanggungjawabnya. Dan pria adalah pengawas bagi keluarganya dan akan ditanya berkait dengan tanggungjawabnya. Dan istri adalah pengawas rumah suaminya dan akan ditanya berkait dengan tanggungjawabnya. Pelayan adalah pengawas harta benda majikannya dan akan ditanya padanya berkait dengan tanggungjawabnya. Rawi berkata menurut saya Rasulullah saw bersabda, pria adalah pengawas harta bapaknya dan kepadanya akan ditanyakan berkait akan tanggung jawabnya.Dan bersabda setiap diantraramu adalah pengawas dan dia akan ditanya terkait dengan tanggungjawabnya. Bukhari kitabuljumu’ah fil qura walmudun

Jadi, di dalam riwayat ini disebutkan mengenai berbagai lapisan masyarakat bahwa mereka adalah pengawas dalam lingkungannya masing-masing. Tetapi karena pada saat ini saya tengah menyampaikan mengenai kaum pria maka bekenaan dengan itu sedikit saja saya akan terangkan.

Pada umunya, kini sudah menjadi sebuah tradisi bahwa kaum pria mengatakan, karena pada kami terdapat tanggung jawab di luar, karena kami sibuk dalam bisnis dan pekerjaan kami,maka karena itu kami tidak dapat menaruh perhatian pada urusan rumah tangga dan semua tanggung jawab pengawasan anak-anak adalah merupakan tugas perempuan/istri. Maka ingatlah, dalam kapasitas sebagai kepala rumah tangga merupakan tanggung jawab pria bahwa dia juga harus menaruh perhatian pada lingkungan rumah tangganya, dia harus menunaikan hak-hak istrinya dan juga hak anak-anaknya, berilah kepada mereka waktu, luangkanlah waktu bersama dengan mereka, kendatipun hanya untuk dua hari dalam seminggu, yang dikenal dengan akhir pekan. Jalinlah mereka dengan mesjid, bawalah mereka pada kegiatan-kegiatan Jemaat, buatlah program hiburan bersama mereka, ikutlah berpartisipasi dalam kegemaran-kegemaran mereka supaya mereka dapat membagi masaalah mereka /mengeluarkan isi hatinya kepada kalian seperti layaknya seorang kawan. Tanyakanlah kepada istri berkenaan dengan masaalah anak-anak dan lakukan upaya-upaya agar masaalah mereka dapat menemukan solusinya. Kemudian baru kalian akan mendapat status sebagai kepala rumah tangga. Sebab, pemimpin di tempat manapun jika tidak mengetahui kondisi lingkungan dan kondisi daerah kerjanya maka dia tidak dapat dikatakan pemimpin yang sukses. Karena itu pengawas/pemimpin terbaik adalah yang mengetahui akan masaalah-masaalah lingkungannya. Kini layak dikhawatirkan bahwa lambat laun /pelan-pelan jumlah orang-orang seperti itu terus bertambah banyak,yakni yang ingin lari dari tanggung jawab dan ingin bebas dari daerah lingkungan pengawasannya atau mereka menutup mata tidak mau tahu. Dan mereka berusaha menjalani kehidupannya dengan hanyut dalam dunianya sendiri. Nah, sebagai seorang mu’min atau sebagai seorang Ahmadi, jangankan hubungan dekat, hubungan jauh sekalipun jangan hendaknya ada dengan hal serupa itu. Untuk seorang mu’min terdapat perintah bahwa jangankan untuk perkara-perkara duniawi, andaikata untuk agama pun apabila kesibukan-kesibukan kamu sedemikian rupa, dalam keadaan beribadah pada Tuhan kamu telah menjadikannya menjadikan sebagai sesuatu yang permanent atau telah menjadikannya sebagai hal rutin, yakni kamu tidak memikirkan sekelilingmu, tidak menunaikan hak-hak anak istrimu, tidak menunaikan hak-hak orang-orang yang berjumpa dengan kalian, tidak menunaikan tanggung jawab – tanggung jawab masyarakat, maka inipun juga merupakan hal yang salah. Seperti itu pula standar ketakwaan tinggi tidak akan dapat tegak. Bahkan jika ingin meraih standar ini maka tunaikan juga hak-hak Allah dan juga hak-hak hamba-hamba-Nya.

Sebagai mana tertera dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Abdullah bin Umar bin Al-‘Ash r.a bahwa Rasulullah saw sambil melihat saya beliau bersabda,hai Abdullah ! apakah benar apa yang diberitahukan kepada saya bahwa kamu berpuasa terus sepanjang hari lalu sepanjang malam kamu melakukan shalat ? Maka atas pertanyaan itu saya menjawab, ya, Rasulullah saw . Maka kemudian beliau bersabda, janganlah melakukan seperti itu, terkadang lakukanlah puasa dan terkadang tinggalkanlah. Pada malam hari lakukanlah shalat dan terkadang ambillah kesempatan untuk beristirhat atau untuk tidur. Sebab fisikmu juga mempunyai hak padamu dan mata kamu juga mempunyai hak padamu dan istrimu juga mempunyai hak atas mu dan orang yang datang untuk melakukan ziarah padamu-pun mempunyai hak atasmu.Bukhari kitabusshaum baab haqquljismi fisshaum

Jadi, Rasulullah dalam kapasitas beliau sebagai pimpinan sebuah rumah tangga bagaimana beliau menunaikan tanggung jawab beliau pada keluarga beliau, Berkenaan dengan itu tertera sebuah riwayat Hadhrat Aswad r.a bahwa saya telah bertanya pada Hadhrat Aisyah r.a bahwa apa yang Rasulullah saw biasa lakukan di rumah. Beliau berkata bahwa beliau senantiasa sibuk dalam pengkhidmatan terhadap keluarga beliau dan apabila tiba waktu shalat maka beliau pergi untuk melakukan shalat bukhari kitabuladzan

Nah, siapa yang lebih sibuk dari beliau dan lebih tekun dari beliau dalam beribadah ? Tetapi lihatlah, apa suri tauladan beliau, betapa tertariknya beliau membantu urusan rumah tangga,yakni pekerjaan rumah pun beliau lakukan dan dalam kesibukan – kesibukan yang lain pun beliau ambil bagian. Beliau biasa bersabda,” Orang yang terbaik diatara kamu adalah orang yang paling baik perlakuannya pada keluarga/istrinya” dan beliau bersabda.” Saya dari antara kalian adalah orang yang memperlakukan paling baik terhadap keluarganya” . tirmidzi Kitabulmanaaqib

Kita harus mengintrospeksi diri kita sendiri bahwa apakah kita mengamalkan contoh yang indah atau suri tauladan baik itu ? Terkadang diterima pengaduan bahwa seorang duduk di atas kursi tengah membaca surat kabar, bila kehausan maka lalu memanggil istri, ambilkan air atau jus dari kulkas lalu berikan pada saya untuk diminum. Padahal kulkas sendiri berada disampingnya, dia dapat mengeluarkan air sendiri dari itu lalu minum. Dan sang istri- kasihan –apabila akibat suatu pekerjaan atau karena kesibukan-kesibukannya atau karena suatu sebab dia terlambat memberikan maka dia mulai memarahi dan membentak. Jadi, di satu sisi terdapat pengakuan, kami mencintai Rasulullah saw , sementara di sisi lain pengamalan nihil. Akhlak serendah apapun tidak ditampilkan. Dan banyak sekali misal-misal seperti itu ditemukan, yang apabila ditanya maka akan mendapatkan jawaban bahwa di dalam Al-Quran terdapat izin untuk memarahi perempuan/membentak perempuan. Jadi jelas di dalam Al-Quran tidak ada izin seperti itu. Akibat hobi anda sendiri jangan memburuk-burukkan Al-Quran seperti itu.

Berkaitan dengan kehidupan rumah tangga terdapat kesaksian Hadhrat Aisyah bahwa Rasulullah saw adalah orang yang paling berkeperibadian lembut dari antara semua orang dan paling mulia dari semua orang , merupakan sosok yang tinggal di rumah tampa basa basi, tidak pernah mengerutkan muka dan senantiasa tersenyum. Beliau berkata bahwa dalam sepanjang kehidupan beliau, beliau tidak pernah memukul istri-istri beliau dan tidak pernah pula memuklul pelayan beliau “ . Dan kepada khadim juga beliau tidak pernah mengatakan sesuatu ( yang menyakitkan khadim beliau). Syamaail Tirmidzi baab maajaa a fi khuluqi rasulillah saw

Lihatlah, dewasa ini karena hal-hal kecil istri dipukul. Padahal dimana terdapat izin memberikan hukuman disana terdapat beberapa persyaratan,tidak ada izin sekehendak hati. Bahkan izin disini memiliki beberapa persyaratan. Dan mungkin saja sampai sebatas itu ada (jarang) seorang perempuan ahmadi yang perlu hukuman itu. Oleh karena itu daripada mencari alasan-alasan pria pahamilah tanggung jawab-tanggung jawabnya dan tunaikanlah hak-hak perempuan- perempuan/istri-istri sebagaimana tertera dalam Al-Quran

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Kaum laki-laki itu adalah pengawas (pemimpin) bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (pria) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka(Barangsiapa yang hanya duduk-duduk saja tentu tidak jadi pengawas). Jadi perempuan-perempuan yang saleh ialah yang ta`at kepada Allah lagi yang memelihara hal-hal yang Allah telah tekankan untuk memeliharanya. Dan perempuan- perempuan/istri yang kamu khawatir akan sikap pembangkangannya, maka sebelumnya nasehatilah mereka (disini bukan yang amoral,ini menyangkut perkara-prakara yang menjadi faktor nama buruk di tetangga – tetangga, terkadang ada prilaku-prilaku seperti itu) maka sebelumnya nasehatilah mereka,kemudian pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan jika perlu maka hukumlah secara fisik/pukullah mereka. Kemudian berfirman bahwa jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.An-nisa’ ayat 35

Jadi, berfirman bahwa andaikata perempuan memperbaiki dirinya dari sikap pembangkangan itu maka tampa sebab janganlah mencari alasan untuk menghukumnya. Ingatlah, jika karena kosong dari ketakwaan kamu mengambil tindakan serupa itu dan menyangka dirimu adalah segala-galanya dan perempuan/isteri pada pandanganmu sama sekali tidak ada artinya apa-apa, maka ingatlah bahwa zat Tuhan adalah merupakan Zat yang akibat prilaku kamu itu Dia dapat menghukum kamu. Oleh karena itu jalankanlah standar hukuman yang ditetapkan sesuai dengan itu; dan andaikata kamu tidak melihat sisi perbaikan dan dalam prilaku perempuan/istri serupa itu tidak terjadi prrubahan maka terdapat perintah untuk memberikan hukuman. Bukannya karena hal-hal kecil lalu marah dan kemudian mengambil tindakan pemukulan atau mengangkat tongkat untuk memukul. Dan janganlah pula menjadi zalim sedemikian rupa sehingga dengan mencari-cari alasan seorang perempuan yang saleh kamu katagorikan dalam katagori orang yang pembangkang dan kamu mulai memberikan hukuman. Pria seperti itu ingatlah bahwa nizam yang Tuhan telah tegakkan, yakni nizam Jemaat juga, jika nizam Jemaat mengetahui hal itu maka pasti akan menjatuhkan hukuman/sangsi pada orang seperti itu. Demi untuk Tuhan janganlah mencemarkan nama Al-Quran dan berupayalah untuk perbaikan diri sendiri.

Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s bersabda: Pembimbing sempurna kita Rassulullah saw bersabda

خيركم خيركم لاهله -khairukum khairukum liahlihi- orang terbaik diantara kalian adalah orang yang perlakuannya paling baik terhadap keluarga/istrtinya. Orang yang sikap/prilakunya baik terhadap istrinya dan terhadap masyarakat tidak baik bagaimana dia dapat baik. Baru dapat melakukan kebaikan pada orang lain apabila berlaku baik terhadap istrinya.Yang nampak dari luar baik, di dalamnyapun terdapat banyak kekurangan-kekurangan, mereka yang tidak memperlakukan baik pada istrinya dan keluarganya, masyarakat juga harus memikirkan matang-matang terhadap orang seperti itu. Jangalah karena hal-hal kecil lantas memukul. Peristiwa- peristiwa seperti itu ada terjadi bahwa seorang yang penuh emosi, karena hal-hal kecil memukul istri sampai cidera pada tempat yang sensitif hingga mati. Oleh karena itu Allah berfirman وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ- Dan bergaullah dengan mereka secara patut Ya, jika dia melakukan pekerjaan yang tidak benar maka memberikan peringatan merupakan hal yang penting” Malfuzhat jilid awal hal 403 –404

Dalam menasehatkan pada suami istri untuk mencari kebaikan diantara satu dengan yang lain Rasulullah saw bersabda bahwa jika diatara kalian terlihat aib yang lainnya atau ada prilakunya yang kamu tidak suka, maka mungkin banyak hal-hal yang kamu sukai yang bagimu itu menarik. Maka setelah mengingat hal-hal yang disukai sambil memilih sisi pengorbanan hendaknya menciptakan suasana atau nuasa yang berselarasan atau situasi yang bersesuaian. Seyogiannya menciptakan iklim yang damai diantara sesama. Jadi ini merupakan nasehat bagi kedua suami istri,yaitu jika keduanya mengontrol gejolak-gejolak emosi mereka maka letupan-letupan perselisihan kecil dan cekcok kecil-kecil yang kerap terjadi, di rumah tidak terjadi dan anak-anak pun tidak hancur. Sebab hal-hal kecil terkadang mengambil bentuk yang sedemikian menyakitkan sehingga setelah memikirkan itupun seorang menjadi murung /sedih bahwa orang-orang seperti itupun ada juga di dunia ini, yang disebut sebagai manusia tetapi prilaku lebih buruk dari hewan.Muslim Kitaburridha bab alwashiyyatu binnisa’

Setelah melewati masa panjang selama lima belas tahun bersama Rasulullah saw , kesaksian pertama yang Hadhrat Khadijah r.a berikan pada saat wahyu pertama, tatkala telah turun wahyu dan Rasulullah saw sangat cemas mengenai apa yang telah terjadi, maka Hadhrat Khadijah berkata, demi Allah, Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan Tuan, sebab Tuan memperlakukan pada anak istri dengan baik dan memikul beban orang yang miskin dan orang-orang yang tidak berdaya dan merupakan orang yang menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang telah hilang.” Yakni kebaikan- kebaikan yang telah hilang beliau hidupkan kembali.” Dan kendatipun konsekwensi bekata jujur muncul berbagai kesulitan-kesulitan beliau tetap senantiasa menjadi penolong dan pelindung kebenaran”. Yakni, hanya kata-kata yang benarlah yang beliau katakan.” Dan beliau adalah seorang penerima tamu yang baik”bukhari badaulwahyi

Jadi, keistimewaan-keistimewaan yang seyogianya ada pada seseorang, khususnya, keistimewaan-keistimewaan yang harus ada dalam diri seorang pria yang dengan itu masyarakat yang suci dapat terwujud itulah yang Hadhrat Khadijah sebutkan berkait dengan akhlak-akhlak beliau saw bahwa perhatian pada perlakuan baik pada anak istri dan keluarga,perhatian pada keluarga, memperhatikan keperluan- keperluan mereka, adanya upaya menjauhkan kesusahan-kesusahan mereka. Nah, perlakuan baik pada keluargapun merupakan kata-kata yang luas, di dalamnya termasuk itu pulalah hak-hak keluarga-keluarga istri sebagaimana hak-hak yang dimiliki pria/suami pada keluarganya sendiri. Dengan mereka pun perlakuan baik demikian pula pentingnya sebagaimana terhadap miliknya /keluarganya sendiri. Dengan merekapun sedemikian rupa pentingnnya perlakuan baik sebagaimana dengan keluarga sendiri.Dan jika ini menjadi tradisi/ kebiasaan dan dari kedua belah pihak menjadi tegak perlakuan baik terhadap keluarga ini maka apakah di rumah itu dapat terjadi perselisihan ? bisa terjadi perkelahian dan pertengkaran ? Tidak akan terjadi. Sebab kebanyakan pertikaian adalah terjadi akibat sedikit saja terjadi suatu hal atau dari pihak ibu bapak ada terjadi rasa tidak senang atau ibu yang seorang atau bapak yang seorang mengatakan sesuatu, jika dikatakan dalam keadaan bergurau sekalipun dan seseorang merasa tersinggung maka segera menjadi marah bahwa saya tidak bicara dengan ibumu,saya tidak akan bicara dengan bapakmu,saya tidak akan bicara dengan saudaramu, kemudian mulai saling menuding/ tuduh bahwa dia itu begini dan dia itu bigini, jadi rasa cepat-cepat marah pada hal-hal kecil ini akhirnya menjadi dasar pertengkaran-pertengkaran yang besar.

Jadi betapa Rasulullah saw memperlakukan dengan baik terhadap keluaga istri-istri beliau dan terhadap teman-teman perempuan istri-istri beliau. Dari antara contoh yang tidak terhitung jumlahnya, disini saya berikan satu contoh.

Perawi menulis bahwa begitu terdengar suara Halah , saudara Hadhrat Khadijah beliau langsung berdiri untuk menyambutnya dan dengan gembira beliau bersabda ini Halah saudari Hadhrat Khadijah r.a datang. Dan merupakan kebiasaan beliau bahwa di rumah, kapan ada hewan yang disembelih, maka beliau menekankan untuk mengirimkan pada kawan-kawan perempuan Hadhrat Khadijah. Sahih Muslim Kitabul fazaail bab min fazaailil khadijah

Tetapi disini,dalam penjelasan ini saya ingin memaparkan sedikit. Sejumlah perkara nampak muncul kepermukaan yang karenanya terpaksa harus dijelaskan. Sebab kini dalam masyarakat antara laki-laki dan perempuan tambah lebih menjadi membaur. Dari itu jangan ada yang mengambil kesimpulan bahwa di pertemuan-pertemuan perempuan pun ada izin untuk duduk dan didapat izin yang gamblang juga untuk duduk dengan teman-teman perempuan istri. Menaruh perhatian ke arah itu sama sekali merupakan hal lain dan melakukan persahabatan dengan teman-teman perempuan istri adalah sama sekali merupakan hal lain. Dari (persahabatan) itu akan lahir banyak sekali kekejian-kekejian /hal-hal yang menjijikkan yang dapat terjadi. Banyak sekali seperti itu peristiwa-peristiwa yang kemudian istri bergeser ke suatu posisi dan teman perempuan istri meraih kedudukan mengantikan istri. Pria kemudian mulai menghuni dunianya sendiri, sementara istri pertama terus menangis dalam keadaan kasihan.Dan gerakan atau prilaku ini sama sekali merupakan keaniyaan dan izin seperti ini sama sekali Islam tidak berikan. Mereka menimpali bahwa terdapat izin pada kami untuk menikahi, di dalam masyarakat –masyarakat disini khususnya seyogianya harus berhati-hati. Fahamilah tanggung jawab- tanggung jawab kalian dan berilah perhatian juga pada istri yang telah melewatkan masa susah dan pahitnya dalam masa yang panjang dengan kalian. Hari ini, setelah sampai disini, jika kondisi-kondisi menjadi baik lalu menghalau istri –istri ,ini bagaimanapun juga bukanlah merupakan sikap yang adil.

Hadhrat Aisyah berkata bahwa pada suatu kali saya berkata pada beliau, hai Rasul Allah ! Allah telah memberikan kepada Tuan istri-istri yang sedemikian bagusnya. Kini biarkanlah berlalu kisah /kenangan perempuan tua (Yakni Hadhrat Khadijah r.a) itu. Maka beliau bersabda tidak, tidak. Khadijah menjadi kawan saya tatkala saya masih sendirian. Dia menjadi prisai saya tatkala tidak ada kawan dan penolong. Dia berkurban pada saya bersama hartanya dan Allah juga menganugerahkan anak-anak kepada saya.Beliau telah membenarkan saya pada saat orang-orang mendustakan saya. Musnad Ahmad bin Hanbal jilid no.6:118 Cetakan Beirut

Jadi, inilah contoh mulia Rasul kita tercinta saw. Tetapi saya dengan sangat menyesal mengatakan dan terasa sangat sakit di hati mendengar urusan-urusan/kasus-kasus seperti itu , terkadang tabeat menjadi gelisah bahwa sebagian dari kita kemana arah yang tengah mereka tuju. Mereka lupa semua pengorbanan- pengorbanan istri sehingga terkadang ada yang sedemikian rupa licik dan nakalnya,yakni mereka mengambil uang dari istri dengan melakukan penekanan pada istri,mengambil uang dari ibu bapak mertua lalu mereka melakukan bisnis atau dengan paksa memasukkan bagiannya pada rumah yang dibeli dengan uang istri dan terus menerus memberikan ancaman. Dan terkadang menjadikan kita heran karena anak-anak orang yang terhormat /baik-baikpun melakukan tindakan- tindakan seperti itu. Orang- Orang seperti itu seyogiannya sedikit takut pada Tuhan dan perbaikilah diri sendiri.Kalau tidak, jelas nizam Jemaat,jika kasusnya sampai pada nizam Jemaat,maka nizam jemaat tidak pernah bekerja sama dengan orang-orang sia-sia seperti itu dan tidak akan menolong mereka. Dan tidak hanya sekedar anak laki-laki saja yang melakukan itu, bahkan kedua orang tua anak-anak laki-laki seperti itu pun dengan melakukan penekanan mereka menyuruh melakukan tindakan-tidakan seperti itu. Dan mereka pun ingatlah bahwa mereka pun memiliki anak-anak perempuan dan bisa saja dengan mereka pun inilah perlakuan yang mereka akan terima. Dan jika tidak ada anak-anak perempuan yang terasakan pada mereka rasa penderitaannya – sejumlah orang (hanya) mempunyai anak-anak laki-laki , mereka sama sekali tidak mengetahui penderitaan anak-anak perempuan – untuk mereka ingatlah, kita ini akan menyerahkan jiwa raga kita di hadapan Tuhan, kita akan hadir di hadapan-Nya.

Hadhrat Aisyah meriwayatkan bahwa jika Rasulullah saw telat datang kembali ke rumah di malam maka tampa mengganggu atau membangunkan seseorang,tetapi beliau sendiri mengambil makanan lalu beliau makan atau jika ada susu maka beliau sendiri yang mengambil lalu beliau minum. Muslim kitabul asyribah baab ikraamudhaif

Inilah suri tauladan Rasulullah saw. Tetapi sejumlah contoh tampil sedemikian rupa di hadapan kita, yang pada umumnya terjadi bahwa pria /suami telat datang dari pekerjaan dan ini merupakan kebiasaannya setiap hari, dan jika pada suatu hari jika akibat kurang enak badan sang istri lebih duluan makan maka terjadi kiamat.Emosinya memuncak, kenapa kamu tidak menunggu saya ? Di lingkungan masyarakat kita orang Pakistan, orang Hindustan dalam masyarakat timur hal ini menjadi tambah terus bertambah banyak, sebelumnya juga ada, tetapi sejalan dengan menjadi berpendidikan seyogianya hal seperti ini harus hilang, seyogiannya itupun harus dilakukan perbaikan. Dan ‘banyak’maksud saya adalah bahwa jika ada satu, dua persen yang ada tetap saja itu perlu dirisaukan karena itu dapat bertambah. Kemudian akibat itu (kesalahan istri yang sekecil itu) suami marah pada istri, itu memang ada (dasarnya),namun mertua laki dan mertua perempuan pun ikut-ikutan menjadi marah kepada sang menantu. Bahwa kamu kenapa tidak menunggu( suami kamu datang dulu baru makan).

Kemudian tertera sebuah riwayat Hadhrat Shafiah, istri Rasulullah saw yang merupakan putri dari musuh bebuyutan Rasulullah saw Huyye bin Akhtab, pemuka suku Yahudi Bani Nadhir. Pada saat kembali dari perang Khaibar Rasulullah saw sendiri yang membuatkan tempat di atas unta. Beliau membuka jubah panjang yang beliau gunakan lalu melipatnya dengan baik lalu menggelarnya untuk tempat duduk Hadhrat Shafiah. Kemudian pada saat menaikkan di atas tunggangan beliau menundukan lutut beliau di hadapan Hadhrat Shafiah sambil bersabda, naiklah ke atas unta dengan menginjakkan kaki diatas lutut saya ini. Bukhari Kitabul magazi bab Gazwah Khaibar

Jadi, perhatikanlah bagaimana beliau memperhatikan istri. Contoh ini beliau telah berikan pada kita untuk diamalkan. Dewasa ini sejumlah orang tidak memperhatikan istri –istri (karena mereka menyangka) bahwa apa yang orang akan katakan, dia ini telah menjadi budak istri. Bahkan yang mengherankan adalah sejumlah anak-anak laki-laki, dari keluarga yang sudah sepuh, dari pihak pria pun mengatakan pada anak-anak mereka bahwa janganlah menjadi budak istri. Daripada menjadi faktor menambah cinta diantara mereka dan perlakuan kasih diantara mereka,mereka menyukai untuk diri mereka hal-hal yang lain dan untuk orang-orang mereka menyukai sesuatu yang lain.

Kemudian tertera dalam sebuah riwayat bahwa contoh Rasulullah saw dalam kehidupan berumah tangga dari segala segi tiada tandingannya dan merupakan tauladan yang terbaik. Beliau memberikan perhatian khusus pada nafkah istri-istri beliau,yakni pengeluaran-pengeluarannya/biaya-biaya mereka beliau senantiasa memperhatikan. Sehingga pada saat wafat pun terkait dengan nafkah istri-istri beliau sambil mewasiatkan beliau memberikan penekanan supaya biaya uang belanja seyogiannya mereka diberikan dengan teratur. Buklhari kitabul washaya baabu nafqail qiyamil mauqiit

Dari hal seorang pria yang mengawasi harta perempuan-perempuan, mereka seharusnya ingat bahwa tanggung jawab ini adalah milik mereka dan mereka tidak berhak pada uang/harta perempuan/istri. Untuk memenuhi belanja istri dan anak-anaknya pria itu sendiri yang bertanggungjawab. Oleh karena itu , kondisi apapun yang terjadi untuk mencukupi kebutuhan belanja rumah tangga harus mereka tempuh kendatipun harus melakukan buruhan, merupakan tanggung jawabnya harus memenuhi belanja rumah tangga. Dan jika dengan kerja keras itu dia berdoa maka Allah-pun akan memberikan berkat dan juga menciptakan kemudahan juga.

Tertera dalam sebuah riwayat bahwa Hadhrat Salman bin Ahwas meriwayatkan bahwa bapak saya memberitahukan pada saya bahwa beliau pada saat Jumaatulwida’ beliau berada bersama Rasulullah saw . Pada kesempatn itu Rasulullah saw setelah memuji dan menyanjung Tuhan beliau memberikan nasehat dankemudian bersabda bahwa berkait dengan perempuan senantiasalah berupaya untuk melakukan kebaikan,sebab dia adalah seperti tahanan yang terikat bersama kamu. Kamu tidak mempunyai hak kepemilikan terhadap mereka(bersikap keras), kecuali dia benar-benar secara terang-terangan melakukan hal yang memalukan.(Yakni bukanlah hak milik kamu sehingga kamu kapan ingin memukul lalu kamu memukulnya, kapan kamu mau kamu memperlakuka dengan semaumu, kecuali dia melakukan hal yang tidak kenal malu/asusila ) Dan hak mereka terhadap kamu adalah kamu memperhatikan pakaian dan makanan mereka yang terbaik.Turmudi Kitaburridha’

Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s bersabda: Rasulullah adalah merupakan contoh sempurna untuk segala sesuatu/tindakan.Dalam kehidupan beliau lihatlah bahwa bagaimana beliau memperlakukan dengan baik terhadap perempuan/istri. Menurut saya orang yang bangkit melawan perempuan adalah orang yang pengecut dan bukan jantan. Telaahlah kehidupan Rasulullah saw maka kalian akan mengetahui bahwa beliau adalah merupakan seorang yang sangat berakhlak mulia /luhur. Kendatipun beliau merupakan seorang yang sangat berwibawa tetapi jika ada seorang perempuan lemah sekalipun yang menjadikan beliau berdiri lama maka beliau terus akan berdiri selama dia tidak memberikan izin pada beliau Malfuzhat jild 4:44 Edisi baru

Kemudian tertera sebuah riwayat yang bersumber dari Hadhrat Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda perlakukanlah perempuan- perempuan/istri-istri dengan baik.Sesungguhnya perempuan diciptakan dari tulang rusuk. Di bagian atas tulang rusuk lebih bengkok, jika kamu ingin berusaha untuk meluruskannya maka kamu akan mematahkannya dan jika kamu meninggalkannya maka itu akan tetap bengkok. Maka perlakukanlah dia dengan cara yang baik.

Tertera dalam sebuah riwayat bahwa perempuan itu adalah seperti tulang rusuk, jika kamu berusaha untuk meluruskannya maka kamu akan mematahkannya dan jika kamu ingin mengambil faedah dari itu maka kendatipun bengkoknya kamu dapat mengambil faedah darinya.bukhari kitabul anbiya’bab khalqi aadama wa dzurriyatihi

Nah, sudut/lengkungan tulang rusuk atau bundarnya, apa saja , itulah justru letak kekuatannya. Dan bagian paling lunak organ milik hewan manapun itu berada dalam lingkaran atau perlindungannya. Yakni,jantung dan bagian sejumlah organ-organ lainnya(berada di dalamnya). Jadi, dari ciptaan Allah ini manusia telah mengambil faedah. Karena itu lihatlah bangunan-bangunan dan jembatan-jembatan dimana harus menjadikan itu supaya lebih kuat maka seperti itulah akan dijadikan bulat/melengklung. Jadi bersabda bahwa terkai dengan karakter perempuan yang keras , jika ingin mengambil faedah dari itu maka janganlah berupaya menyesuakannya sesuai dengan karakter diri sendiri,kalau tidak,jangankan mendatangkan faedah untukmu,bahkan tidak akan ada gunanya untuk pekerjaanmu yang manapun. Tetapi sudah merupakan hal yang sudah terbukti kebenarannya bahwa Allah telah meletakkan banyak jiwa pengurbanan di dalam diri perempuan. Jika dengan menjadi contoh kamu sendiri memperlakukannya dengan baik maka dia sendiri akan siap setiap saat mengurbankan dirinya sendiri untuk keinginan-keinginanmu. Oleh karena itu dapat diambil banyak faedah darinya bukanlah dengan kekerasan bahkan dengan kasih sayang.

Kepada Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s Allah langsung dengan ilham-Nya bersabda bahwa:,”Cara ini tidak baik, dia harus dicegah, pimpinan orang Islam. Maulvi Abdulkarim:

خذوا الرفق خذوا الرفق فان الرفق رئس الخيرات – khudzurrifqa khudzurrifqa fainnarifqa ra’sul khairaat- perlakukanlah dengan lemah lembut, perlakukanlah dengan lemah lembut, sebab lemah lembut adalah merupakan akar semua kebaikan…Bersabda, sebatas kemampuan kewajiban pertama orang mu’min adalah memperlakukan setiap orang dengan akhlak yang mulia dan terkadang penggunaan kata keras adalah boleh sebagai obat yang pahit (untuk menjawab sesuatu yang tidak benar) Arbaiin no.2 jilid 17:426

Di bawah ilham ini Hadhrat Masih Mauud a.s membuat cacatan kaki:,Di dalamnya beliau menulis,” Di dalam ilham terdapat ajaran untuk segenap anggota Jemaat bahwa perlakukanlah istri –istri kalian dengan lemah lembut dan kasih sayang. Mereka itu bukanlah budak mereka. Pada hakekatnya nikah adalah merupakan perjanjian diatara laki dan perempuan.Jadi berupayalah supaya kamu jangan dikatakan penipu dalam perjanjianmu. Allah di dalam Al-Quran berfirman: وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ- Dan bergaullah dengan mereka secara patut. An-nisa’ 18 Jalanilah kehidupan dengan memperlakukan istri-istri kalian dengan baik. Dan tertera dalam hadis adalah

خيركم خيركم لاهله khairukum khairukum liahlihi Yakni dintara kamu yang paling baik adalah yang paling baik pada istrinya. Jadi berlaku baiklah pada istrimu secara ruhani dan jasmani.Senantiasa panjatkanlah doa untuknya dan hindarilah talaq. Sebab yang paling buruk disisi Tuhan adalah orang yang cepat dalam menjatuhkan talaq, yang Allah telah jalin , janganlah memecahkan itu seperti priuk jang kotor. Lampiran tuhfah Gulurwiyah Ruhani Hazain jilid 17:75 Catatan Kaki Tazkirah hal.396-397

Kemudian beliau bersabda: Demikian pula dalam hubungan – hubungan dan pergaulan dengan anak-anak dan istri-istri banyak orang-orang melakukan kekeliruan dan mereka tersesat dari cara yang lurus –tersesat dari jalan yang lurus.” Tercantum dalam Al-Quran: وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ- Dan bergaullah dengan mereka dengan baik. Tetapi kini yang dilakukan adalah yang bertentangan dengan itu.” Bersabda bahwa, “ terdapat dua macam orang berkenaan dengan itu yang didapatkan, satu kelompok adalah sama sekali membebaskan perempuan“.(Yakni dia memberikan perempuan untuk melakukan prilaku yang tidak mengenal rasa malu) Agama sama sekali tidak pengaruhnya pada mereka dan mereka secara terbuka melakukan yang bertentangan dengan Islam dan sama sekali tidak ada yang menanya padanya.Sejumlah orang ada yang tidak membiarkan bebas, tetapi sebaliknya sedemikian rupa menerapkan sikap ketat sehingga diantara hewan dan manusia tidak dapat dibedakan. Dan perlakuan pun lebih buruk dari hewan dan binatang buas. Jika mereka memukul maka sedemikian rupa memukul dengan tidak mengenal ampun sehingga dia tidak mengetahui bahwa di hadapannya apakah ada wujud yang bernyawa atau tidak. Singkat kata mereka memperlakukan dengan sangat buruk. Disini di Punjab terdapat pribahasa yang masyhur bahwa perempuan diumpakan sama dengan sepatu bahwa yang satu dia buka dan yang kedua dikenakan. Ini merupakan hal yang sangat berbahaya dan bertentangan dengan syiar-syiar Islam. Rasulullah saw adalah merupakan contoh sempurna dalam segenap perkara. Lihatlah kehidupan beliau bahwa bagaimana memperlakukan perempuan.Menurut saya seorang adalah merupakan pria yang pengecut yang bangkit melawan perempuan”.Malfuzhat jilid II:387-388 Cetakan Baru

Terkadang di sejumlah rumah terjadi perselisihan yang kecil-kecil dimana perempuan sebagai mertua, sebab tabeatnya sudah sedemikian rupa sehingga dia mengatakan keluarkanlah menantu dari rumah ini, tetapi yang mengherankan adalah bahwa tatkala mertua ,juga pria/suami yang Allah telah anugerahkan akal padanya terbuai dengan ucapan istrinya, maka mereka sendiri mulai mengatakan kepada menantu dengan kata yang tidak-tidak sehingga terkadang mereka mengeluarkan kata-kata cacian pada menantu-menantu mereka. Kemudian kepada anak-anak laki-laki pun mereka menyuruh membunuh, bunuhlah dan jika mati tidak akan ada apa-apa, kita akan menikah/ mencari istri yang lain lagi. Semoga Allah memberikan akal kepada pria/mertua seperti itu. Mereka seyogianya mengingat sabda- sabda Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s bahwa pria seperti itu adalah penakut dan bukan laki –laki yang jantan.

Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda: Ikatan antara para suami dan para istri seyogianya sedemikian baik sebagaimana jalinan diantara dua kawan yang memiliki persahabatan sejati. Saksi pertama akhlak mulia manusia dan saksi pertama hubungan dengan Tuhan adalah para istri itu; jika hubungan mereka tidak baik maka bagaimana dapat terjadi perdamaian dengan Tuhan.Rasulullah saw bersabda:

خيركم خيركم لاهله khairukum khairukum liahlihi- Orang yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik dengan istrinya/keluarganya.Malfuzhat Jild III: 200-201 Edisi baru

Pada suatu saat di mesjid tengah diperbincangkan mengenai para wanita, maka berkenaan dengan mereka dari kalangan seorang Ahmadi memperdengarkan kisah seorang anggota sepuh yang saleh yang memiliki karakter keras, selalu memperlakukan perempuan-perempuan/ istri-istri seperti menempatkan dalam penjara. Dan jika mereka sedikit saja keluar maka beliau memukul mereka. Padahal di dalam syareat terdapat perintah وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ- Dan bergaullah dengan mereka secara patut Nisa’ 20 Di dalam shalat seyogianya mendoakan untuk perbaikan istri-istri dan untuk ketakwaan. Janganlah memperklakukan mereka seperti perlakuan tukang jagal ( Janganlah memperlakuikannya seperti tukang jagal memperlakukan) sebab selama Tuhan tidak menginginkan tidak ada yang bisa terjadi.Malfuzhat jilid III hal 118

Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda: Barangsiapa yang tidak bergaul dengan istrinya dan tidak memperlakukan kaum kerabatnya dengan baik dan lemah lembut mereka bukanlah dari Jemaatku. Bahtera Nuh ruhani Hazain jilid 19: 19

Kemudian dari antara tanggung jawab /kewajiban- kewajiban suami terdapat juga hak-hak anak. Hadhrat Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Allah menyatakan orang –orang saleh sebagai orang –orang saleh karena mereka berlaku baik terhadap anak-anak dan kedua orang tua mereka. Sebagaimana hak bapakmu ada padamu demikian pula hak anak-anakmu ada padamu.Al-Adaabul mufrad lilbukhari birrul abbi liwaladihi

Bersumber dari Hadhrat Abu Hurairah r.a bahwa seorang hadir di hadapan Rasulullah saw bersama seorang anaknya yang masih kecil, dia mendekap anak itu bersamanya. Melihat itu Nabi saw bersabda, apakah engkau mengasihinya ? Maka dia menjawab.ya,Hudhur ! Maka Rasulullah saw bersabda,semoga Allah lebih mengasihi kamu lebih dari seberapa kamu mengasihinya dan Tuhan adalah Yang Maha pengasih dari yang pengasih. Al-adabul mufrad lilbukhari baab rahmatul ‘iyal

Kemudian Hadhrat Ayyub lewat rujukan bapak dan kakeknya meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: Tidak ada hadiah terbaik lebih dari tarbiat yang baik, yang seorang bapak dapat berikan pada anak-anaknya. Tirmidzi Abwaabulbirri wasshilah fi adaabilwalad

Jadi pada zaman ini, khususnya pada lingkungan ini para orang tua mempunyai tanggung jawab yang sangat besar. Jangan hanya memenuhi tanggung jawab di luar semata, tanggung jawab rumah tangga juga ada. Dan fahamilah itu,sebab dari segenap penjuru, masyarakat dan lingkungan yang menghancurkan berdiri (siap menerkam) dengan mulut ternganga.

Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:,” Menurut saya memukul anak seperti itu adalah termsuk dalam katagori syirik “.( Terkadang sejumlah orang tua sangat gemar /hobi memberikan hukuman “ Seolah-olah orang yang bertabeat kasar suka suka memukul ingin menjadikan dirinya mempunyai andil dalam petunjuk dan rabbubiat/pemeliharaan atau penciptaanTuhan “. ( Ingin menjadikan dirinya memiliki andil/bagian) Seorang bertemperamen cepat emosi apabila memberikan hukuman karena suatu hal, maka dengan tambah lebih memucak dalam amarahnya itu akan berubah mengambil bentuk permusuhan dan dalam batas dosa/kesalahan menjadi melampaui bermil-mil dari hukuman. Jika seorang itu penyabar dan merupakan sosok yang dapat mengendalikan emosinya dan dapat bersabar sepenuhnya dan penuh santun dan penyabar serta tegar berwibawa, maka kecuali dia yang berhak ( Bahwa jika dia tidak dalam keadaan lepas kontrol, tidak dalam keadaan marah bahkan demi untuk perbaikan dia ingin memberikan hukuman maka dia berhak) bahwa pada saat waktu yang tepat dapat memberikan hukuman pada anak sampai suatu batas tertentu atau dia memaafkannya. Tetapi seorang yang dikuasai emosi, kasar , tidak ada gairat lagi dungu tidak bijak sama sekali tidak layak menjadi orang yang dapat memberi hukuman dan menjadi penanggung jawab tarbiat anak-anak.

Kemudian bersabda ,”Sebagaimana dan seberapa diupayakan mengambil tindakan pemberian hukuman alangkah baiknya mereka sibuk dalam doa-doa dan membiasakan mendoakan anak-anak dengan penuh khusyu’ karena doa kedua orang tua untuk anak-anak mendapat tingkat pengabulan yang khas disi-Nya.Malfuzhat jilid I hal 218 Edisi Baru

Sejumlah orang tidak hanya ingin memiliki andil rabbubiat (sifat khas pemeliharaan yang hanya boleh dimiliki Tuhan) sampai sebatas anak-anak mereka semata, bahkan dia pun ingin ikut campur pada urusan orang lain dan dalam nizam juga lalu menganggap diri mereka unggul dari nizam. Kini kemarin, baru –baru ini di mesjid, disini terjadi satu peristiwa. Pada saat itu sedang ada acara kelas anak-anak wakafnow dan itu merupakan kelas anak-anak wakafinow Kanada. Maka seorang dari Amerika datang dengan anaknya dan merupakan upaya paksa supaya anak sayapun/diapun akan duduk di kelas dan sedemikian rupa dia lepas kontrol sehingga dengan panitia pelaksanapun dia mulai bertengkar dan anaknya pun dia marahi dan mulai memukulnya, bahkan dalam amarahnya terhadap anak- yang kasihan itu- anaknya dia lemparkan dari anak-anak tangga. Syukur sang anak tidak mengalmi cidera yang parah. Dan saat marahnya orang itu sedemikian rupa tinggi suaranya sehingga dari luar sampai kedalam mesjid suara terdengar. Jadi orang yang seperti itu seyogianya ingat bahwa Rabb kita hanya Rabb Yang Esa Pencipta langit dan bumi. Dan dengan kemarahan kamu itu, dengan akhlak buruk itu tidak akan terjadi apa-apa, kecuali kondisi akhlakmu yang zahir bahwa bagaimana itu sebenarnya. Oleh karena itu beristigfarlah, kalau tidak, maka orang seperti itu jika tidak ingin berupaya untuk memperbaiki diri maka dia sendiri yang menyiapkan sarana untuk kehancurannya sendiri dan di dalam itulah dia akan jatuh/hina.

Tertera sebuah riwayat bahwa Hadhrat Anas bin Malik r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Hormatilah anak-anak kalian dan berilah tarbiat yang baik pada mereka.ibni majah abwabul adab bab birrul waalid

Jadi untuk menciptakan rasa harga diri pada anak-anak penting supaya dia dihormati,dia diajarkan sopan santun, sedemikian rupa hendaknya diberikan tarbianya sehingga dia pun menjadi orang yang menghormati orang lain. Janganlah memberikan tarbiat padanya sehingga akibat kehormatan yang kalian berikan padanya dia sendiri menjadi sombong, mulai menjadi binasa,menganggap dirinya lebih tinggi dari orang lain dan menganggap anakyang lain lebih rendah dari mereka.dan penghormatan pada yang besar pun tidak ada dalam hati mereka. Jadi tarbiat seyogianya sedemikian rupa dilakukan sehingga sejalan dengan itu lahir akhlak mulia dalam diri anak-anak. Jadi orang itu pun yang tidak lain adalah merupakan bapak seorang anak wakafnow, diapun juga harus memperbaiki dirinya baru anaknya akan dapat berhak untuk dikatakan wakafnow.

Hadhrat Aisyah r.a meriwayatkan bahwa saya mendengar Rasulullah saw bersabda, barangsiapa yang Allah masukkan dalam ujian dengan perantaraan seorang anak perempuan lalu dia memrperlakukannya dengan baik maka itu merupakan suatu sarana/ langkah perlindungan untuknya dari neraka Jahannam.Bukhari Kitabuladab

Jadi, perhatikanlah, betapa hadis ini merupakan habar suka bagi orang-orang yang mempunyai anak-anak perempuan. Manusia adalah merupakan hamba yang tidak lepas dari dosa, dapat terjebak dalam ribuan sandungan. Tetapi Allah juga membuka berbagai macam jalan ampunan. Jadi, bukannya menyatakan rasa menyesal terhadap anak-anak perempuan, bagi yang di rumahnya ada anak-anak perempuan mereka seyogianya bersyukur dan memberikan tarbiat yang baik pada mereka. Dan untuk mereka hendaknya memanjatkan doa-doa untuk nasib yang baik. Akan tetapi terkadang terjadi perinstiwa-peristiwa yang menyakitkan di hadapan kita bahwa sejumlah orang menjatuhkan talaq pada istrinya karena kamu hanya melahirkan anak-anak perempuan.Maka untuk itu hendaknya takut pada Tuhan. Mana diketahui(jika dia menikah) bahwa pada pernikahan yang akan datangpun akan lahir juga anak-anak perempuan.

Hadhrat Aisyah r.a bersabda bahwa Hudhur saw pada malam hari bangun untuk melaksanakan shalat tahajjud dan beliau melaksanakan ibadat. Tatkala tersisa waktu sedikit untuk shalat fajar maka beliau juga membangunkan saya dan beliau bersabda bahwa kamupun lakukanlah shalat dua rekaat.bukhari kitabush shalat baabusshalaati khalqil qaaim.

Jadi satu tanggung jawab pria dalam kapasitasnya sebagai kepala rumah tangga adalah bahwa untuk menjadi muttaqi dan untuk menjadi seorang pemimpin keluarga yang muttaqi merekapun sendiri harus teratur dalam shalat. Bangunlah tengah malam atau sekurang-kurangnya harus bangun untuk menunaikan shalat subuh dan membangunkan juga anak istri. Rumah yang penuh dengan orang-orang yang rajin melakukan ibadah seperti itu maka mereka akan menjadi orang yang dapat menarik karunia-karunia dan berkah-berkah Ilahi. Tetapi ingatlah bahwa upayapun baru akan berhasil, baru akan meraih kesuksesan –kesuksesan apabila upaya ini dibarengi dengan doa-doa. Tidak hanya dengan membangunkan lalu mematuk-matuk /tergesa-gesa dalam shalat bahkan terus meneruslah memanjatkan doa-doa untuk diri sendiri dan untuk anak istri kalian. Oleh karena itu dalam shalat-shalat kalian pun banyaklah memanjatkan doa-doa untuk anak-anak dan istri kalian.

Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s bersabda, Allah mengajarkan doa dalam Al-Quran وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي-(berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku.Al-ahqaf 15 ) yakni perbaikilah anak istriku sejalan dengan perubahan suci di dalam diri sendiri dan sejalan dengan doa-doa seyogianya terus memanjatkan doa-doa untuk anak dan istri. Sebab kebanyakan fitnah yang menimpa manusia adalah kebanyakan akibat anak-anak dan kebanyakan karena istri. Walhasil karena mereka lah banyak kesulitan- kesulitan dan malapetaka yang menimpa manusia maka seyogianya memberikan perhatian penuh pada perbaikannya dan seyogianya terus menerus memanjatkan doa-doa untuk mereka juga. Malfuzhat jilid V:456-457 Edisi Baru

Kemudian beliau bersabda: Apa metode saya , bagaimana saya memanjatkan doa-doa. Saya senantiasa secara teratur setiap hari memanjatkan doa-doa. Pertama, saya berdoa untuk diri saya sendiri supaya Allah yang Maha Mulia menyerahkan pekerjaan yang karena-Nya kemuliaan dan kegagahan dan kejalalan-Nya menjadi zahir dan menganugerahkan sepenuhnya keredhaan-Nya. Kedua,kemudian saya berdoa untuk keluarga saya supaya saya dianugerahi ketenteraman dari mereka dan mereka berjalan sesuai keredhaan Allah atau kehendak Allah ( Yakni mereka manjadi penyejuk mata dan berjalan sesuai dengan keredhaan Allah) Kemudian yang ketiga bersabda, saya berdoa untuk anak-anak saya supaya mereka menjadi khadim agama.kemudian keempat bersabda,saya berdoa untuk sahabat-sabahat saya yang mukhlis dan saya menyebut nama mereka satu persatu.Kemudian yang kelima bersabda, saya berdoa untuk semua yang berada dalam Jemaat ini, baik kami kenal mereka atau kami tidak kenal mereka. Malfuzhat jilid I:309 Edisi baru

Semoga Allah menganugerahi kita taufik untuk menjalankan hak-hak dan kewajiban-kewajiban kita dalam arti yang sebenarnya.Menciptakan sarana ketenteraman bagi kita dari pihak istri dan anak-anak kita dan menyejukkan mata kita.Semoga menjadi orang-orang yang beribadah pada Allah dan menjadi orang yang tegak dalam kebaikan. Dan tatkala tiba saatnya kita hadir di hadapan Tuhan kita maka dalam keadaan terasa yakin dan puas di dalam hati kita bahwa kita meninggalkan anak-anak yang saleh. Semoga Allah menganugerahkan pertolongan-Nya pada kita.

Hari ini tengah dimulai Jalsah Salanah,bahkan menurut saya Jalsah telah dibuka dengan penyampaian khutbah ini. Semoga Allah menganugerahi taufik pada kalian semua anak –anak dan istri kalian untuk dapat memetik faedah dari semua program-program.. Kalian dapat menjadi orang yang mampu memenuhi maksud kalian datang kemari.Yakni untuk lebih mencemerlangkan keruhanian kalian dan lebih mempertinggi keruhanian kalian. Khususnya pada hari-hari ini tekankanlah pada memperbanyak doa-doa dan memperbanyak membaca selawat. Tampakkanlah contoh akhlah yang luhur . Ciptakanlah dalam diri kalian jiwa ketahanan yang tinggi .tidak perlu timbul emosi karena hal-hal kecil. Para panitia pelaksana setiap saat ditugaskan untuk mengkhidmati kalian. Tetapi jika terjadi kesalahan-kesalahan kecil maka janganlah hiraukan itu,tanamkanlah kebiasaan memaafkan. Demi untuk Tuhan jika dalam tiga hari ini harus menghadapi kesulitan-kesulitan maka tidak akan ada bedanya tetapi ganjarannya dari Tuhan akan banyak didapatkan. Pertahankanlah sikap solidaritas dan kecintaan diantara kalian. Jika ada diantara kalian rasa tidak senang maka jauhkanlah rasa tidak senang itu, saling memaafkanlah satu dengan yang lain dan jadilah kalian menjadi satu diantara satu dengan yang lain. Semoga Allah menjadikan jalsah ini menjadi faktor untuk membawa perubahan keruhanian yang lebih besar lebih dari sebelumnya untuk kalian semua.Amin.

Qamaruddin Shahid

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.