“Salah satu karakteristik kerohanian daripada Surah Al-Fatihah adalah dimana jika seseorang melafazkannya dalam shalat dengan penuh perhatian dan menegakkan ajarannya di dalam kalbunya sendiri serta beriman atas kebenarannya maka kalbunya akan mengalami pencerahan. Kemampuan berfikir yang bersangkutan akan berkembang dan kegelapan manusiawi akan tersingkirkan sehingga ia mulai menikmati pengalaman keberkatan dari Sumber segala rahmat. Ia akan merasa dikitari nur keridhoan Ilahi dan maju ke tahapan terhormat dimana ia bisa berbicara dengan Tuhan-nya melalui kashaf dan wahyu yang benar. Ia akan memasuki lingkungan mereka yang dekat kepada Tuhan dimana ia akan menikmati keajaiban ilham dan pengabulan doa, menerima bantuan Ilahi serta dibukakannya hal-hal yang tersembunyi, suatu hal yang tidak terdapat pada manusia awam.”
Himbauan kepada para pencari kebenaran
“Bagi para lawan kami yang menyangkal hal ini, sesungguhnya bukti untuk itu ada dalam buku ini. Hamba yang lemah ini bersedia memuaskan para pencari kebenaran, tidak saja mereka yang melawan kami tetapi juga dari antara mereka yang hanya secara nominal saja meyakini kami, yaitu orang-orang yang hanya Muslim di kulitnya saja namun keimanannya terselaput kabut dan dirinya tanpa kehidupan rohani. Dalam masa kegelapan seperti sekarang ini mereka tidak meyakini tanda-tanda samawi dan menganggap wahyu sebagai suatu hal yang mustahil yang dikatakan sebagai ilusi atau imajinasi. Mereka memiliki konsep kemajuan manusia yang sempit yang terbatas hanya pada pandangan permasalahan intelektual dan perkiraan saja. Konsep mereka tentang Allah Yang Maha Kuasa adalah sebagai wujud yang lemah tak berdaya. Hamba yang lemah ini mengajukan dengan segala hormat bahwa jika mereka ini menyangkal efektivitas Al-Quran dan tetap berpegang pada kebodohan mereka, sepatutnyalah mereka itu menanggapi kesempatan yang diberikan oleh hamba yang lemah ini untuk memuaskan mereka berdasarkan pengalamannya sendiri. Sepatutnyalah para pencari kebenaran itu datang kepadaku dan memperhatikan dengan mata kepala sendiri karakteristik daripada Firman Allah Yang dikemukakan di atas. Mereka akan bisa meninggalkan kegelapan dan memasuki pecerahan Nur yang benar.”
“Sampai sekarang hamba yang lemah ini masih hidup namun yang namanya kehidupan adalah suatu hal yang tidak pasti. Karena itu sebaiknya setelah mendengar pemberitahuan ini, segeralah mencari kebenaran dan hilangkan kedustaan agar jika pernyataanku ini palsu adanya maka ada alasan untuk menyangkalnya. Tetapi jika pernyataanku itu memang benar maka sepantasnya para lawan meninggalkan jalan fikiran mereka untuk segera memeluk agama Islam supaya terhindar dari dipermalukan dan dihinakan di dunia ini serta siksa dan hukuman di akhirat. Karena itu perhatikanlah, wahai saudara-saudaraku terkasih, para filosof, pandit-pandit, missionaris Kristen, kaum Arya, aliran kebatinan dan kaum Brahmo Samaj, aku memaklumkan secara terbuka bahwa jika ada yang meragukan karakteristik daripada Al-Quran sebagaimana yang telah aku kemukakan di atas dan mempunyai keraguan untuk bisa menerimanya, marilah datang kepadaku segera dimana dengan hidup dekat bersamaku untuk sementara waktu secara tulus dan tekun, kalian akan menyaksikan kebenaran pernyataanku dengan mata kalian sendiri. Jangan sampai jika aku sudah meninggalkan dunia lalu ada yang mengatakan bahwa ia tidak pernah diundang secara terbuka dan tidak mengetahui mengenai pernyataanku itu sehingga tidak sempat melihat pembuktiannya.”
“Jadi, wahai saudara-saudaraku dan para pencari kebenaran, perhatikanlah bahwa aku mengungkapkan hal ini secara terbuka dan dengan beriman kepada Allah s.w.t. yang Nur-Nya aku melihatnya siang dan malam, aku memikul tanggungjawab bahwa bila kalian memang mencari kebenaran dengan ketulusan hati dan mau tinggal bersamaku untuk beberapa waktu dengan niat baik, akan nyata kepada kalian bahwa nilai-nilai kerohanian yang aku kemukakan di atas memang benar-benar ada di dalam Surah al-Fatihah dan dalam Kitab Suci Al-Quran. Betapa berberkatnya orang yang mau mengosongkan hatinya dari kefanatikan dan permusuhan serta memiliki hasrat untuk memeluk agama Islam jika ia mau memenuhi undanganku ini guna mencapai apa yang dimaksud. Betapa malangnya orang yang tidak menghiraukan undangan terbuka ini sehingga menjadikan dirinya sebagai sasaran kutuk dan kemurkaan Allah swt. Sesungguhnya maut itu sudah dekat dan akhir dari hidup ini sudah di ambang pintu.” (Barahin Ahmadiyah, Rohani Khazain, vol. 1, hal. 626-635, London, 1984).
[box icon=”info”]Tulisan ini dikutip dari buku “Inti Ajaran Islam Bagian Pertama, ekstraksi dari Tulisan, Pidato, Pengumuman dan Wacana Masih Mau’ud dan Imam Mahdi, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as”. Neratja Press, hal 449-451, ISBN 185372-765-2[/box]