Diterbitkan 18 Januari 2015
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan umat Islam harus menanggapi dengan cara damai melalui doa dan memuji tanggapan dari Paus Francis terkait masalah ini.
Pemimpin Dunia Jamaah Muslim Ahmadiyah, Khalifah Kelima, Hazrat Mirza Masroor Ahmad telah menanggapi publikasi karikatur lanjutan yang menggambarkan Nabi Muhammad saw di sampul Charlie Hebdo edisi Minggu ini.
Membahas isu ini di dalam Khutbah Jumat yang disampaikan dari Masjid Baitul Futuh, London. Beliau mengatakan bahwa karikatur seperti itu memilukan dan menyakiti hati umat Islam yang cinta damai dan hal tersebut harus dikecam. Namun beliau mengatakan bahwa setiap bentuk reaksi yang mengandung kekerasan dan melanggar hukum tidak bisa dibenarkan dan sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Huzur juga mengatakan bahwa turun ke jalan sebagai bentuk protes bukanlah respon yang tepat, melainkan umat Islam harus menanggapinya dengan meningkatkan doa dan memperbanyak shalawat kepada Rasulullah saw.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:
“Ingatlah bahwa Islam tidak pernah dan tidak akan pernah disebarkan melalui kekerasan dan pertumpahan darah. Sebaliknya penyebaran Islam hanya dapat dicapai dengan menyampaikan shalawat dan salam kepada Rasulullah saw. Hanya dengan menyampaikan shalawat kita dapat berhasil.”
Huzur mengatakan bahwa setelah serangan terhadap Charlie Hebdo, maka publikasi tersebut telah diberikan kesempatan hidup baru.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:
“Apa yang sudah diraih melalui serangan teroris kejam ini? Sebelumnya banyak pemimpin Barat yang mengutuk publikasi karikatur yang bersifat penghinaan tersebut, namun setelah serangan pekan lalu di Perancis, sekarang banyak pihak dan para pemimpin yang berubah pandangannya dan mereka menyatakan dukungannya kepada publikasi yang tidak senonoh ini.”
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:
“Sejak serangan (pada Charlie Hebdo), surat kabar tersebut telah mendapat bantuan keuangan yang besar dari berbagai sumber. Sebelumnya sirkulasi percetakan mereka hanya 60.000 dan dikatakan bahwa surat kabar tersebut akan segera gulung tikar dari bisnisnya, namun setelah aksi kekerasan dari mereka yang disebut Muslim itu, maka Majalah tersebut kini telah diberikan kesempatan hidup kembali; dimana pada minggu ini sirkulasi percetakan mereka telah mencapai lebih dari lima juta.”
Dalam khutbahnya, Huzur memuji komentar terbaru yang disampaikan oleh Paus Francis dimana beliau mengatakan bahwa seharusnya kebebasan berekspresi itu ada batasnya – yakni tidak boleh ada keyakinan atau agama yang dihina dan diejek, dan setiap agama harus dihormati martabatnya setiap saat. Huzur mengatakan bahwa pandangan yang disampaikan oleh Paus itu sepenuhnya benar.
Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah mengatakan bahwa media-media dunia memiliki kekuasaan dan pengaruh yang besar, dan Huzur menyeru kepada semua organisasi media tersebut untuk menggunakan pengaruh tersebut dengan rasa penuh tanggung jawab.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:
“Pada era sekarang ini media memiliki kekuatan yang besar – jika tidak disertai tanggung jawab maka hal ini dapat memicu perselisihan dan provokasi yang tak perlu. Tetapi jika disertai dengan rasa tanggungjawab maka ia dapat memainkan peranan besar dalam menciptakan perdamaian dan keharmonisan di dalam masyarakat.”
Hazrat Mirza Masroor Ahmad menutup khutbahnya dengan doa bagi perdamaian di dunia dan menegaskan kembali perlunya umat Islam menanggapi setiap upaya untuk menghina Rasulullah saw melalui doa yang tulus.
22 Deer Park Road, London, SW19 3TL UK
Tel/Fax: (44) 020 8544 7678 Email: media@pressahmadiyya.com
Ahmadiyya Muslim Community
Press & Media Office
URL sumber: khalifaofislam.com