Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
28 Januari 2005 di Masjid Fadhl, Morden, London, UK.
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ،
وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)
Hari ini dengan karunia Allah Jemaat Ahmadiyah berdiri di 178 negara di dunia, dan warga Jemaat di setiap Negara berupaya saling mengungguli satu dengan yang lain dalam keikhlasan dan kesetiaan. Jemaat setiap Negara menginginkan supaya muhibah/ turba Khalifah dilakukan di Negara mereka . Sebab, dengan adanya muhibah khalifah akan timbul daya ledak dalam kecepatan melakukan pekerjaan dalam Jemaat.
Baru-baru ini beberapa hari yang lalu Amir Najeria dan ada lagi lain rekan dari Najeria dating yang mengungkapkan hal itu bahwa setelah misi muhibah /kunjungan Huzur tahun yang lalu senantiasa timbul di dalam Jemaat satu perubahan khusus dan mereka mengatakan bahwa sesudah kunjungan Hudhur pada tahun yang lalu timbul semangat yang istimewa di dalam Jemaat. Alhamdulillah, akibat keikhlasan dan kesetiaan yang terdapat dalam diri Jemaat terhadap khilafat Jemaat telah menciptakan perubahan di dalam diri mereka akibat muhibah itu/kunjungan. Tetapi faedah baru akan ada manakala perubahan-perubahan itu dijadikan berjalan permanent di dalam diri kita,pengaruh perubahan-perubahan itu tetap permanent, bukannya sesudah beberapa lama kemudian langkah kaki bukannya berderap maju ke depan malah terhenti statis/ berdiri di tempat, pengaruh perubahan-perubahan mulai luntur. Sebab, andaikata berdiri (di tempat) maka dapat timbul bahaya langkah untuk mundur ke belakang. Oleh karena itu, jika langkah mulai maju ke muka maka ini hendaknya menjadi kebiasaan kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian kehidupan sehari-harinya. Di dalam kecepatan itu bisa saja terjadi kurang dan lebihnya tetapi langkah hendaknya jangan sampai terhenti. Setiap tahun jelas tidak dapat dilakukan muhibah ke setiap Negara,yakni begitu datang dari kunjungan lalu didorong untuk melakukan muhibah lagi kemudian baru saudara-saudara ( langkahnya cepat dalam) berjalan. Kemudian banyak sekali negara-negara dimana akibat kondisi-kondisi yang terjadi atau keterpaksaan-keterpaksaan tidak dapat dilakukan muhibah. Jika semua Negara tetap dalam keadaan menunggu dilakukan kunjungan maka akan menjadi sangat sulit untuk mencapai maksud kita mengimani Hadhrat Masih Mauud a.s , akan menjadi sangat sulut untuk mencapai maksud itu. Maksud itu adalah menciptakan perubahan – perubahan suci di dalam diri kita dan menyampaikan untuk seterusnya amanat itu. Kini nikmat MTA yang Allah telah anugerahkan kepada kita dengan itu ajaran hakiki yang Hadhrat Masih Mauud a.s berikan kepada kita itu dalam bahasa/lidah khalifah tengah sampai kepada semua orang. Tidak ada rintangan untuk sampainya suara ini dan tidak memerlukan visa sebuah negara. Khalifah tidak perlu menyampakan khutbah sesuai dengan keinginan para mulla/ulama-ulama sebuah Negara. Ini turun di setiap rumah, di setiap kota dalam kondisinya yang asli seperti ini sebagaimana Allah dan Rasul-Nya telah perintahkan dan sebagaiamana Hadhrat Masih Mauud a.s telah beritahukan kepada kita.
Jadi, perubahan-perubahan yang beliau a.s telah ciptakan janganlah jadikan itu sebagai perubahan yang sesaat, tetapi perubahan-perubahan itu kini hendaknya menjadi bagian dalam kehidupan. Ahmadiyah, yakni amanat Islam yang hakiki, jadikanlah itu sebagai bagian kehidupan- kehidupan saudara-saudara dan juga sampaikanlah kepada lingkungan saudara-saudara. Tariklah perhatian mereka untuk mengambil mamfaat dari nikmat itu. Jangan sampai terjadi misi Ahmadiyah tidak sampai kepada suatu tempat baru orang-orang penduduk negeri mengeluhkan bahwa kenapa amanat pesan ini tidak disampaikan kepada kami. Allah telah berjanji kepada Hadhrat Masih Mauud a.s bahwa amanat beliau akan tersebar ke seluruh dunia dan pasti akan tersebar insyaallah, dan tidak ada suatu kekuatan yang akan dapat menahan laju perkembangannya.
Beliau bersabda:” Saya mengatakan dengan penuh keyakinan dan keteguhan bahwa saya kaki saya berpijak di atas kebenaran dan dengan karunia Allah di medan (laga ) ini saya akan meraih kemenangan. Dan sejauh saya memandang menggunakan pandangan yang menjangkau pandangan jarak jauh, saya melihat seluruh dunia dengan kebenarannya melangkah ke arah saya. Dan tidak lama lagi saya akan meraih kemenangan agung,sebab dalam mendukung lidah saya ada lidah lain yang tengah berbicara dan untuk menguatkan tangan saya ada lagi tangan lain yang sedang berkerja, yang dunia tidak melihatnya tetapi saya tengah melihatnya. Di dalam diri saya tengah berbicara ruh samawi yang dapat memberikan dinamika kehidupan pada setiap hurup dan kalimat dari ucapan saya ; dan di langit telah terjadi gejolak dan semangat yang telah mendirikan segenggam tanah (yang tidak berarti) ini menjadi sebuah boneka. Setiap orang yang tidak tertutup pintu taubah padanya tidak lama lagi akan menyaksikan bahwa saya ini tidak datang dengan keinginanku. Apakah seorang dapat dikatakan melihat yang tidak dapat mengenal orang yang benar ? Apakah seorang bisa dikatakan hidup yang tidak sadar / merasakan akan suara langit ini ? Izalah Auham Ruhani Hazain jildi 3 hal.403
Oleh karena itu, kemenangan Hadhrat Masih Mauud a.s adalah merupakan ketetapan atau harga mati. Ajaran beliau akan tersebar di seluruh dunia;tetapi merupakan kewajiban setiap Ahmadi untuk tetap sibuk dalam upaya untuk menyampaikan pesan/amanat itu. Khususnya di negara- negara Afrika sebagaimana sebelumnya terus ada upaya-upaya untuk melakukan pertablighan kini kembalilah mengupayakan itu. Sebagaimana sebelumnya secara terkordinir dilakukan upaya-upaya melakukan pertablighan sekarang berilah perhatian ke arah itu. Kekurangan yang masih terjadi dalam tarbiat berupayalah untuk menyingkirkan kekurangan- kekurangan itu dan dengan secepat-cepatnya jadikanlah orang-orang yang berfitrah baik menjadi murid Rasulullah saw. Sebagaimana Hadhrat Masih Mauud a. s bersabda:”Kini di langit tengah terjadi gejolak dan semangat”. Dukungan-dukungan samawi pun tengah turun di hati orang-orang dan Allah dengan berbagai perantara tengah memberikan peringatan juga, pemandangannya kita tengah saksikan di setiap tempat. Pemandangan itu sedang nampak dalam bentuk topan-topan, gempa-gempa bumi atau bencana alam. Akibat melupakan Tuhan yang Esa nampak manusia tengah menggunakan senjata dengan penuh kezaliman terhadap manusia. Penduduk satu negeri dengan cara penuh kezaliman tengah membunuh satu dengan yang lain secara masal, ini terjadi karena (melupakan tuhan)itu. Hal yang menakjubkan adalah orang yang dikatakan Islam pun inilah juga tindakan yang mereka tengah lakukan.
Kemudian, Barat yang hanya sekedar nama menjadi pelopor atau pengusung missi keamanan dunia, atas nama “demi keamanan” tengah meluluh lantakkan penduduk-penduduk negara serta menghancurkan mereka. Bukannya dengan uang yang mereka miliki membantu negara-negara miskin, menghilangkan lapar mereka, malah dengan uang itu mereka tengah menebarkan kehancuran. Jadi semua ini, baik karena bencana alam atau Allah dalam bentuk telah menjadikan keras hati manusia (sehingga manusia menebarkan kematian ) yang dari mana manusia lupa akan nilai-nilai manusiawinya. Dan mereka menghisap dan mengoyak-oyak satu dengan yang lain seperti hewan. Ini semua terjadi karena manusia telah melupakan Tuhan dan keingkaran untuk mengenal Imam zaman atau lahan rasa takut pada Tuhan sudah diserobot oleh rasa takut pada manusia. Padahal Allah berfirman : ” Hanya kepada-Ku dan kepada-Ku-lah kalian harus takut”. Untuk menciptakan manusia menjadi hamba-Nya, untuk perbaikan manusia, Allah telah membangkitkan hamba-hamba pilihan-Nya. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa pada zaman ini untuk itulah Allah telah membangkitkan Hadhrat Masih Mauud a.s supaya dunia ini/ ummat manusia ini yang telah melupakan Tuhan dibawa kepada-Nya . Dan dewasa ini dengan membawa amanat inilah hendaknya setiap Ahmadi berupaya mengajak manusia mengenal Tuhan yang Esa. Oleh karena itu setiap Ahmadi hendaknya memahami akan tanggung jawab mereka. Ciptakanlah perubahan –perubahan suci di dalam diri kalian; sampaikanlah diri kalian pada standar ketakwawan yang tinggi dan sampaikanlah kepada dunia ajaran yang cantik ini. Dimana-dimana dan di Negara-negara manapun orang-orang Ahmadi berada janganlah dalam posisi menuggu bahwa manakala ada kunjungan atau muhibah khalifah maka baru sesudahnya kami akan mulai cekatan dan mulai berkerja keras. Sekarang inilah waktunya sebagaimana Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda: “Di langitpun sedang timbul semangat dan gejolak”. Oleh karena itu tampillah ke depan dan jadilah penolong Allah untuk menyampaikan amanat Allah di dunia. Dan ambillah bagian dalam karunia-karunia dan berkat-berkat yang Allah telah tetapkan bagi orang-orang yang menyampaikan amanat-Nya. Insyaallah, pekerjaan ini pasti akan menjadi kenyataan. Allah telah memberikan peluang pada kita untuk menjadikan kita pewaris karunia-karunia-Nya. Sebagaimana saya telah katakan bahwa merupakan keinginan semua warga Jemaat di dunia supaya ada muhibah/kunjungan saya ke negeri mereka agar timbul gairah dan kesigapan dalam melaksanakan aktifitas-aktifitas mereka. Insyaallah, kunjungan akan diadakan dan kini juga sedang berlangsung. Tetapi setiap Jemaat harus melanjutkan semua perkejaan mereka. Memang tidak diragukan lagi bahwa akibat kunjungan ini – karena adanya hubungan Jemaat dengan khilafat – memang terjadi juga gairah dan semangat yang tinggi di dalam Jemaat. Tetapi kita tidak pula bisa menunggu bahwa apabila ada kunjungan-kunjungan khalifah baru akan ada pekerjaan; jika Khalifah berbicara langsung dengan kita baru akan ada pekerjaan/kegiatan ( yang kita lakukan). Pekerjaan/kegiatan bagaimanapun juga hendaknya harus senantisa ada yang selalu kita kerjakan. Sejauh berkaitan dengan kunjungan saya, pada tahun yang lalupun sebanyak yang dapat dilakukan saya melakukan kujungan dan telah melihat pula pemandangan-pemandangan karunia-karunia Tuhan dan juga pemadangan kemakbulan doa-doa para mukhlisin Jemaat. Sebagaimana saya telah katakan bahwa ini merupakan janji Allah kepada Hadhrat Masih Mauud a.s bahwa Jemaat beliau akan unggul. Ini merupakan karunia Allah bahwa dengan memberikan peluang pada kita Dia tengah menjadikan kita sebagai pewaris dari karunia-karunia itu.
Kini, pada hari-hari kunjungan yang telah saya lakukan itu sedikit keadaannya saya akan terangkan. Saya telah mendapat taufik untuk melakukan turba-turba dan ikut dalam Jalsah-jalsah di Prancis dan Spanyol. Disanapun telah dapat melihat pemandangan dukungan dan pertolongan dan karunia-karunia Allah yang tidak terhitung banyaknya. Jika ada yang mengatakan bahwa di dalam ini andil upaya-upaya,kelihaian dan kepandaian kita yang ikut termasuk di dalamnya, maka dia telah menyatakan statemen/pernyataan yang keliru,dia tengah melakukan kebohongan. Di Jalsah Salanah Pranncis, warga Jemaat Prancis pun tidak pernah ada harapan atas sebagaimana apa yang terjadi dimana para pemuka disana, presiden dan perdana menteri dan menteri-menteri lainnya telah mengirimkan amanat mereka, di dalam itu tidak ada andil upaya manusia. Khususnya dalam kondisi dimana di setiap tempat di negara-negara Barat telah mucul nuansa perlawanan terhadap Islam. Dan kemudian baru beberapa hari sebelumnya kementerian dalam negeri telah memanggil amir Jemaat Prancis untuk mengadakan tanya jawab. Beliau mengatakan bahwa di sana ada beberapa orang yang berfungsi sebagai dewan juri dan dengan demikian mereka dengan nada yang keras menghujani amir sahib dengan berbagai pertanyaan berkaitan dengan Islam dan Jemaat. Amir sahib berkata bahwa terfikir oleh saya bahwa orang-orang ini akan menghalang-halangi untuk Jalsah kita. Kemudian di daerah mana terdapat Rumah Missi kita dan dimana diadakan Jalsah , itupun merupakan kawasan orang-orang yang sangat kurang hubungan mereka dengan agama. Dan khususnya yang menyangkut mengenai kebencian terhadap Islam opini nuansa kebencian terhadap Islam di tempat –tempat itu sudah berkembang. Dan di tempat itu juga para pelaksana Jalsah merasa cemas bahwa jangan sampai ada upaya dari pihak yang berwenang untuk menghalangi Jalsah dan penduduk-penduduk setempat jangan sampai mulai menyatakan keberatan.
Kemudian wali kota juga sudah sejak lama sangat anti terhadap kita dan beberapa tahun sebelumnya wali kota itu sendiri juga yang datang mengunci mesjid dan rumah misi kita disana. Dan dia tidak hanya datang mengunci mesjid tetapi berikut sepatunya dia gunakan masuk ke dalam mesjid. Dan kemudian orang-orang kita disana dia caci maki sejadi-jadinya, dan kepada Jemaat pun dia mengatakan kata-kata yang kotor dan kasar. Terhadap diri orang itupun jemaat sangat khawatir,maka Jemaat mengundangnya untuk datang ke mesjid. Dan menurut dia bahwa menteri dalam negeri juga menyuruhnya untuk datang mewakili dan ikut serta dalam Jalsah. Walhasil wali kota telah menyatakan kesiapannya untuk datang bahwa dia /wali kota akan datang tetapi untuk beberapa menit. Tetapi kemudian bukannya beberapa menit,malah semua waktu yang merupakan sesi terakhir ceramah saya dia tetap duduk sampai ceramah saya selesai. Dan tidak seperti dahulu dia datang ke mesjid dengan mengunakan sepatunya dan tidak pula orang ini hanya membuka sepatunya sebelum datang ke mimbar,bahkan Dia juga menyampaikan amanatnya. Ceramah saya saat itu diterjemahkan dalam bahasa Prancis itu juga dia dengar dan pada saat dia pergi dia mengatakan kepada amir sahib suapaya ceramah disuruh tuliskan lalu berikan kepadanya. Dia berkata, saya akan berikan kepada menteri dalam negeri. Sisi Islam ini merupakan hal pertama dia dengar dan lihat. Bahkan sampai dia mengatakan, saya akan memberikan pertolongan dan dukungan pada kalian dalam segenap pekerjaan kalian. Jadi perubahan –perubahan ini , yakni membalikkan hati orang-orang adalah merupakan pekerjaan Tuhan . Kemudian diapun sangat terkesan bahwa dengan perantaraan MTA orang orang Qadian tengah menyaksikan pemandangan ini. Dan kami duduk disana tengah menyaksikan pemandangan yang ada di Qadian. Nah, inipun merupakan peluang pertama dalam sejarah Jemaat Ahmadiyah. Yakni kendati kejauhan ribu-ribuan mil keduanya satu dengan yang lain tengah mengambil karunia dari Jalsah. Jadi inilah kesatuan yang untuk menegakkannya kapasitas sebagai murid Hadhrat Rasulullah saw Allah telah membangkitkan Hadhrat Masih Mauud a.s sehingga dari setiap tempat seperti satu corak membahana nama Tuhan Yang Esa. Jadi, dimana Allah menganugerahi faedah-faedah agama dan itu terjadi dengan turba-turba itu, dengan lahir sarana tarbiat untuk Jemaat. Allah sendiri yang menciptakan sarana seperti itu sehingga tertancap pengaruh keindahan Islam di hati orang lain. Semua pengaruh/kesan dan ru’ub ini terjadi /ada karena pertolongan Allah yang Allah telah janjikan kepada Hadhrat Masih Mauud a.s . Kepada beliau terdapat ilham:
نصرت بالرعب –nusirtu birru’bi. Saya ditolong dengan wibawa.
Dengan karunia Allah di Prancis orang-orang yang tengah masuk ke dalam Jemaat adalah orang-orang dari Maroko ,Aljazair dan dari sejumlah Negara-negara kecil lainnya. Dalam urusan ini juga Jemaat Prancis sangat pro aktif, sedang bekerja dengan sangat baik. Semoga Allah meamberikan taufik untuk menangani semua itu. Sesudah waktu yang panjang baru muballigh ditetapkan disana. Mereka disana telah mendapatkan muballigh. Diharapkan bahwa akan terdapat faedah yang sebaik-baiknya. Dan pada tahun yang lalu juga ketika saya pergi kesana, disana juga diadakan baiat langsung. Dan pada tahun inipun diadakan juga baiat langsung. Pada kesempatqan Jalsah ini ada tiga empat saudara ahmadi datang dari Switzerland juga yang pada tahun yang lalu mendengar Jalsah; yakni dari antara mereka ada yang dating dan datang untuk baiat. Jadi dengan demikian di Prancis ada dua tiga orang yang baiat.
Wanita-wanita dari Maroko dan Aljazair, di dalam diri mereka juga- dengan karunia Allah – terdapat perhatian untuk menerima Ahmadiyah dan di kalangan wanita –wanita yang terpelajar terdapat kecenderungan pada agama dan dengan penuh keikhlasan dan kesetiaan mereka memenuhi janji baiat mereka. Bahkan kendati harus menghadapi berbagai kesulitan mereka juga menablighi keluarga mereka, mereka juga menablighi orang-orang rumah mereka. Dan dengan rasa yang sangat perih hal itu mereka rasakan atau sadari. Mereka juga memohon untuk didoakan supaya keluarga kami pun,kata mereka, dengan masuk Ahmadiya mereka dapat menjadi orang-orang meraih hasil akhir yang baik. Ada beberapa perempuan dan anak –anak perempuan yang terpelajar, yang sedang kuliah di universitas dengan isak tangisnya memohon doa supaya ibu bapak dan saudara mereka menjadi Ahmadi. Kepada satu dua orang saya telah katakan bahwa ibu saudara-saudara yang bertempramen sedikit lembut bagaimana caranya bawalah datang ke mari untuk Jalsah. Maka sesuai dengan itu hari berikutnya mereka membawa ibu-ibu mereka ke Jalsah. Sesudah itu dengan ibu-ibu itu diadakan acara mulaqat. Mereka adalah ibu-ibu tiga empat anak-anak perempuan itu. Pada saat ibu-ibu mereka yang bukan Ahmadi, yang mana mereka adalah orang-orang Islam datang, saya bertanya pada mereka bahwa anak perempuan saudara-saduara adalah Ahmadi dan saudara-saudara memperlakukan mereka dengan kasar karena, kenapa mereka menjadi Ahmadi. Saudara-saudara hari ini telah mendengar Jalsah kami, beritahukanlah pada kami disini apa hal-hal yang saudara-saudara rasakan yang bertentangan dengan Islam. Dia menjawab , tidak ada. Bahkan disini benar-benar sesuai dengan Islam. Maka saya memberitahukan kepada mereka bahwa ini adalah bagian dari ajaran kami. Saudara-saudsara kini telah melihatnya, mendengarnya, saudara-saudara kini juga mengenal anak-anak perempuan saudara-saudara, sesungguhnya mungkin saudara-saudara mengetahui akan kondisi agamanya sebelum masuk Ahmadi dan kinipun tentu saudara-saudara mengetahui. Kemudian, anak-anak perempuan saudara-saudara yang lain juga ada yang juga Muslim, beritahukanlah, apakah setelah anak-anak saudara-saudara menerima Ahmadiyat kondisi agamanya baik atau malah tambah rusak. Mereka menjawab (mereka bertiga perempuan) anak-anak kami yang masuk Ahmadi, dibandingkan dengan anak-anak yang lain, inilah contoh praktis wajah Islam.(yang mereka tampilkan) Saya katakan pada mereka bahwa jika seperti ini keadaannya maka kenapa saudara-saudara bersikap keras terhadap mereka ? Dalam perkara-perkara yang baik itu saudara-saudarapun hendaknya ikut serta di dalamnya dan famili saudara-saudara pun hendaknya saudara-saudara ikut sertakan di dalamnya. Singkat kata, hati mereka cukup menjadi lembut. Sebagian mengatakan, kami akan memikirkan untuk menjadi Ahmadi. Seorang yang perempuan mengatakan bahwa saya akan baiat . Jadi, Allah dengan karunia-Nya dari hal- hal yang kecil terkadang merubah hati manusia. Di dalam diri mereka terdapat norma-norma luhur , mereka tidak seperti sejumlah orang-orang kita dan sejumlah para mulla yang pengecut dan mati , yang mana lebih banyak takutnya pada maulvi dan kurang takutnya kepada Tuhan. Walhasil- sebagaimana saya telah katakan – sebelum saya kembali hati mereka kebanyakan sikap mereka sama sekali telah berubah menjadi lembut. Mereka tidak mengatakan bahwa dia menjadi Ahmadi. Walhasil mereka pergi setelah berjanji bahwa kami akan memperlakukan anak-anak kami yang Ahmadi dengan santun. Semoga Allah menganugerahi langkah yang teguh pada orang yang baiat.
Kemudian turba Spanyol. Spanyol juga kendati merupakan bagian Eropa tetapi menurut saya itu sama sekali berbeda dengan Eropa. Siapapun orang yang pernah ke Spanyol, kebanyakan inilah pandangannya, sesampai disana terasa juga bahwa di negara dimana sampai tujuh ratus tahun terdapat pemerintahan Islam, diamana untuk meninggikan nama Tuhan di satu kota dulunya terdapat beberapa ratus mesjid, dari mana lima waktu menggema suara
اشهد ان لا اله الاالله واشهد ان محمد الرسول الله –asyhaduanlaailahaillahu waza asyhadu annna Muhammad an abduhu warasuuluhu, kini mesjid-mesjid itu atau itu telah diruntuhkan dan yang lebih besar dan bagus itu digantikan fungsinya menjadi greja-greja. Jadi, walhasil begitu sampai disini perasaan menjadi aneh. Sebelum Jalsah kami pergi untuk melihat mesjid Qurtuba. Disini persis di tengah-tengah mesjid ,orang-orang Kristen membuat greja, yang nampak terbuat sudah lama. Tetapi bagian mesjid masih untuh, mimbar dll. Ke arah ini siapapun tidak dizinkan untuk kesana,tetapi bagaimanapun juga mereka telah memperlihatkan kepada kami. Wakil uskup di greja telah menyiapkan penyambutan dan menerima kami. Di bawah ada ruangan konfrensi Pres yang cukup besar dimana disana kami dibawa. Saya menyampaikan bahwa kami ingin melihat mesjid,kami tidak perlu pergi kesana. Tetapi mungkin mereka diberi petunjuk seperti itu. Walhasil setelah membawa kami kesana secara resmi mereka mempersilahkan duduk kepada kami sebagaimana layaknya akan diadakan konfrensi pres. Disana mereka melakukan penyambutan selamat datang secara resmi dan menyampaikan Selamat Datang/ahlan wasahlan. Dan seberapa banyak pengenalan padri tersebut terhadap Jemaat dengan kata-kata yang baik dia mengukapkannya. Kemudian saya pun dalam beberapa patah kata-kata menyatakan terima kasih dan memberitahukan bahwa untuk tinggal dengan baik diantara sesama kita dan untuk dapat menegakkan keamanan, kita harus mengenal Tuhan yang menciptakan kita, kita harus menuju pada Tuhan yang Esa. Pendek kata, dia mendengarkan semuanya,bahkan dia sampai siap ,jika ada waktu,katanya, maka saya/dia ingin mengumpulkan seluruh padri yang ada di kota ini dan kepada merekapun Tuan sampaikan ceramah mereka. (kata Hudhur) Sebab sebelumnya tadinya tidak ada program sehingga program ini tidak dapat terlasana. Nah, para muballigh kita hendaknya mengadakan kontak dengan mereka.
Kemudian kami pergi ke Asybila yang dalam bahasa Spanyol disebut Asywiyah. Disinipun yang tadinya adalah sebuah mesjid itupun kini berubah fungsi menjadi sebuah greja yang didekatnya terdapat sebuah istana yang didirikan pada zaman Abrdurrahman awwal dan disinipun diadakan acara penyambutan. Saya juga tidak mengetahui bahwa disini akan ada penyambutan. Namun walhasil padri sahib menyambut kami dan memberikan cindera matanya /kenang-kenangan. Saya juga memberikan literature kepada mereka berupa buku Filsafat Ajaran Islam dan buku-buku lainya. Sebuah Kitab suci Al-Quran juga mereka diberikan . Walhasil, sesudah penyambutan kami melihat mesjid –sebagaimana saya telah katakana –bahwa itu telah dirubah menjadi greja. Tidak diketahui,hanya Allah yang Maha maengetahui bahwa apa sebabnya mereka menghormati Jemaat ? Kenapa ada perhatian mereka.
Beberapa hari yang lalu disini, di Baitulfutuh diadakan Seminar tentang keamanan yang dihadiri banyak peserta. Orang-orang dari berbagai agama, anggota-anggota parlement dan sejumlah padri juga hadir. Seorang memberitahukan kepada saya bahwa disini hadir juga ada seorang padri . Dia berkata bahwa kami datang kemari karena apa yang saudara-saudara katakan melakukan atau mengamalkan itu saudara-saudara telah mempunyai sejarah lebih dari 100 seratus tahun bahwa apa yang saudara-saudara katakan itu yang saudara-saudara kerjakan. Ajaran saudara-sasudara adalah satu. Mungkin hal itulah yang menjadikan perhatian tertuju kepada saudara-saudara. Apapun sebabnya sejauh berkaitan dengan perlindungan terhadap Jemaat itu jelasnya Allah telah menjanjikan kepada Hadhrat Masih Mauud a.s, itu –insyaallah- akan terus berlanjut. Jadi dari segi itu tidak ada yang harus difikirkan bahwa kenapa timbul perhatian. Jika perhatian itu adalah dengan niat baik maka Allah akan memasukan berkah dan jika dengan niat yang buruk maka Allah sendiri yang akan menyiapkan sarana perlindungan.
Walhasil, saya telah menyebut mengenai mesjid yang menaranya cukup besar dan tingginya beberapa ratus kaki yang merupakan bangunan gedung tertinggi di seluruh kota. Di puncak menara itu -sebagaimana biasanya terdapat kebiasaan menggantung lonceng- disana pun ada lonceng tergantung. Dan sebagai ganti tangga untuk naik ke atas disana terbuat jalan yang melandai. Dengan demikian berjalan kaki menuju kesana menjadi mudah dan jalannya cukup lebar. Sesuai dengan keterangan gaid /penunjuk jalan bahwa raja biasa pergi ke sana dengan menunggang kuda oleh karena itu kesana tidak dibuatkan tangga. Kemudian dari menara itu azan dikumandangkan dan suaranya mungkin akan menggema ke seluruh kota. Dan kini yang terdengar adalah suara lonceng yang dengan menyaksikan itupun hati menjadi gundah dan resah bahwa bagaimana orang-orang Islam menghancurkan kejayaan mereka. Bangunan-bangunan yang dibangun atas nama agama bagaimana mereka telah serahkan di dalam pangkuan kemusyrikan.
Kini merupakan tugas orang-orang Ahmadi untuk dapat meraih kembali kemuliaan atau kejayaan itu,tetapi dengan cinta, kasih sayang dan doa-doa. Di dekat mesjid ada terdapat juga istana raja dan istana ini- seberapa banyak bangunan-bangunan yang sampai kini saya lihat di Garnathah dan telah melihat juga Al-Hamra- dibandingkan dengan itu kendati ini merupakan bangunan kecil, tetapi kurang lebih semuanya itu terawat dengan baik. Bahkan satu bagiannya juga kini masih digunakan sebagai tempat tinggal raja Spanyol manakala dia datang ke kota ini. Jadi, dimana-mana di istana inipun- sebagaimana di zaman itu ada kebiasaan seni kaligerafi tulisan ayat –ayat Al-Quran dan kalimah disini tertulis juga
القدرة لله العزة لله – Al-Qudratu lillah dan al-izzatu lillah. Dengan melihat kalimah ini timbul perasaan bahwa orang-orang Kristen itu kendati adanya segenap permusuhan dan kekuatan mereka dari sejak enam ratus tahun, tujuh ratus tahun yang lalu istana ini berada di tangan mereka,namun kalimah yang tertulis disana mereka tidak hapuskan. Tetapi sementara para kiyai yang malang di Negari kita akibat permusuhan terhadap Ahmadiyah –kendati mereka mendakwakan diri membaca kalimah tauhid, mereka tengah dalam upaya menghapuskan kalimah suci.
Saya katakan kepada mereka, hai para mulla di Pakistan ! Sedikit sadarlah kalian! Tanamkanlah sedikit rasa takut kepada Tuhan,takulah kepada Tuhan dan hentikanlah tindakan- tindakan kalian yang tidak benar, jangan-jangan nanti akibat tindakan- tindakan kalian itu kalimat itu sendiri yang akan menghapuskan kalian. Allahpun sesuai dengan sunnahnya memberikan sampai batas tertentu juga. Jangan-jangan waktu itu kini telah dekat, jika kini kalian tidak merubah diri maka pasti kalian akan sirna. Jadi, mohonlah kasih sayang Tuhan dan perbaikilah diri kalian.
Jalsah Spanyol pun dengan karunia Allah berjalan dengan lancar. Merupakan pertama kalinya seperti ini kita mendapatkan amanat dari petinggi Negara, delegasi pemerintah datang, direktur jenderal kementerian kehakiman dll datang, yang mana kesan-kesan mereka sangat obyektif. Saya berjumpa dengan seorang penulis Spanyol, yang merupakan seorang pengarang yang mengarang banyak buku-buku. Dia menulis sebuah buku dimana dia menulis tentang Ahmadiyah dengan sangat obyektif. Dia berkata bahwa saya pun adalah setengah Ahmadi,maka saya katakan, kenapa anda tidak menjadi Ahmadi sepenuhnya. Kini belum ada waktu,katanya. Dia juga sedikit masih takut. Kemudian kami berjumpa dengan keluarga Kristen lainnya. Ada dua tiga famili dari Ekuador. Mereka dari Qurtubah datang di Jalsah, mereka adalah merupakan kenalan seorang Ahmadi. Diantara mereka ada seorang wanita yang berpendidikan tinggi mengatakan bahwa Tuan membuat mesjid di tempat yang kecil ini , disini siapa yang akan datang dan kemudian bagaimana Tuan dapat berkembang di seluruh Spanyol ini. Buatlah di kota besar supaya lebih banyak dikenal orang. Setelah mendengar ceramah saya yang terakhir dia berjumpa dengan saya . Saya mengatakan padanya bahwa pada ceramah hari ini saya telah menyebutkan bahwa ini merupakan pembangunan sebuah mesjid awal yang penuh dengan rasa rendah hati dan- insyaaallah- kami juga akan membuat mesjid lain dan –insyaallah- di seluruh Spanyol Islam akan kembali dikenal. Kemudian penduduk setempat juga banyak yang ikut dalam Jalsah dan mereka sangat terkesan. Walhasil,dengan melihat hal itu tergerak dalam hati saya bahwa kini di Spanyol hendaknya dimulai pembangunan-pembangunan mesjid yang mana saya telah menghimbau juga dalam khutbah saya. Dan saya telah menyebutkan tentang Amir sahib bahwa beliau sangat cemas. Beliau sangat penuh rasa khawatir tentang uang yang beliau beritahukan kepada saya bahwa sekemampuan kami sebanyak inilah uang yang bisa kami kumpulkan atau kemudian kondisi ini yang terjadi sesudah khutbah bahwa pada hari Jumaah saya menyampaikan khutbah dan sudah ditetapkan hari sabtu hari kepulangan saya, maka dalam waktu satu malam itulah kekhawatiran amir sahib berkaitan dengan perjanjian itu terjawab,yakni lebih satu setengahnya perjanjian yang telah terkumpul dari yang diharapkan dan pelunasannyapun sedang berjalan. Saya mengharapkan bahwa mungkin dia telah mengumpulkan uang sebanyak dua kali lipat, yang mana itu merupakan perkiraan mereka juga. Demikian pula Jemaat Ahmadiyah seluruh dunia dengan luar biasa lapang dada telah menuliskan perjanjian mereka dan pembayarannya pun mereka sedang lakukan. Dan kini menurut perkiraan saya. Disana saya telah sebutkan supaya dibeli rumah petak kecil bertingkat. Namun mudah-mudahan Allah mengaruniai supaya dapat diupayakan untuk membeli yang agak lebih besar. Semoga Allah menurunkan pertolongan-Nya.
Dalam kaitan Spanyol ada lagi hal lain yang ingin saya katakan bahwa banyak orang-orang Ahmadi Eropa yang pergi ke Eropa untuk jalan-jalan ke Spanyol. Atau mereka pergi ke berbagai tempat. Jika daripada pergi kesana kemari pergilah ke Sanyol maka mungkin akan menjadi lebih baik. Hadhrat Khalifatul-Masih IV telah menghimbau untuk wakaf sementara pergi ke Spanyol. jalan-jalan pun dapat dan pahala menyampaikan tabligh pun dapat. Jadi, saya kembali menarik perhatian orang-orang Ahmadi bahwa dengan perantaraan para amir Negara-negara mereka yang ingin wakaf sementara seperti itu ke Spanyaol, kirimkanlah nama-nama saudara-saudara dengan perataraan (rekomenasi_) para amir ke wakiluttabsyir.
Demikian pula turis Spanyol yang pergi keluar dan pergi ke berbagai Negara-negara Asia, Pakistan dll. Untuk mengadakan kontak dengan mereka pun beliau telah membuat program bahwa jika mereka diinapkan ssebagai tamu di rumah saudara-saudara di kota-kota mana mereka pergi atau di Negara-negara mana mereka pergi maka akan terjadi saling tukar imformasi dengan mereka. Tetapi program ini sampai dimana suksesnya, sayapun juga akan mengadakan pemeriksaan, perinciannya harus dilihat. Andaikata perlu maka setelah melakukan pengecekan/ pemeriksaan maka saya akan memberitahukan pada Jemaat dan akan menarik perhatian Jemaat kea rah itu. Di dalam ini yang diperlukan juga adalah dicari informasi mengenai turis-turis yang baik. Dan untuk mencari informasi diperlukan juga Jemaat Spanyol juga. Oleh karena itu bagaimanapun juga harus melakukan pemeriksaan terkait dengan bentuk pengamalannya.
Pada saat turba ke Spanyol ada juga satu faedah bahwa warga Jemaat datang juga untuk Jalsah dari Portugal, yang merupakan negara tetangga terdekat. Dengan pengurus mereka juga diadakan rapat. Sampai sekarang disana tidak ada mesjid. Dan akibat tidak adanya mesjid menangani para mubayyiin baru menjadi sulit; sebab kebanyakan yang masuk ke dalam Ahmadiyah adalah dari Negara-negara Afrika dan dari orang-orang Islam Negara-negara Arab. Mereka menjadi patah semangat karena tidak adanya mesjid. Jadi disana pun saya telah katakan kepada mereka bahwa buatlah mesjid secepatnya dan disana Allah telah menciptakan situasi dan kondisi seperti itu, saya mengharapkan bahwa –insyaallah- dalam hal ini kita akan meraih kesuksesan sehingga dari mereka sendiri akan tersedia fasilitas-fasilitas untuk membangun sebuah mesjid. Ada sebuah rumah tua yang bisa dijual dibelikan tempat yang baru dan dapat dibangun juga. Dan jika sedikit banyak ada yang diperlukan maka insyaalah akan dicukupkan dari pusat.
Doakanlah semoga Allah mencurahkan karunia-Nya dalam semua program itu. Kini kita hendaknya berupaya membuat mesjid di setiap Negara dan di setiap kota di Eropa. Insyaallah, pekerjaan /missi ini akan sukses. Kita hendaknya harus mendoakan semoga Allah menganugerahi taufik kepada kita dan kita dapat melihat sempurnanya semua kemajuan-kemajuan yang Allah telah janjikan kepada Hadhrat Masih Mauud a.s.
Beliau bersabda: ” Lihatlah zaman terus menerus datang silih berganti,bahkan itu telah dekat pada saat mana Allah akan maenyebarkan kemakbulan/kemasyhuran Jemaat ini ke seluruh dunia. Jemaat ini tersebar di timur dan di barat, di utara dan di selatan dan yang dimaksud dengan Islam di dunia adalah Jemaat ini. Ini bukanlah perkataan – perkataan manusia,ini merupakan wahyu Ilahi yang di hadapan-Nya tidak ada sesuatu yang tidak mungkin”. Tuhfah Gulurwiyah Ruhani Hazain jilid 17 hal.182
Kini saya secara singkat ingin menyebutkan akan pengkhidmatan – pengkhidmatan Jemaat,yang dilakukan oleh Jemaat dalam kaitan gempa yang telah melanda kawasan Negara-negara Asia timur bagian utara. Pengkhidmatan terhadap orang yang tertimpa musibah dan adanya rasa solidaritas kepada makhluk Allah adalah merupakan sunnah nabi dan terdapat perintah kepada kita bahwa pertolongan harus diberikan kepada orang-orang yang lemah.
Wahyu pertama yang turun kepada Rasulullah saw dan pada diri beliau saat terjadi kondisi yang sangat merisaukan, pada saat itu ucapan yang dikatakan oleh Hadhrat Khadijah dalam memberikan hiburan kepada beliau adalah bahwa Tuan menolong orang –orang yang tertimpa musibah yang datang dengan tiba-tiba. Oleh karena itu bagaimana bisa Tuhan akan maenghinakan beliau. Kemudian Rasululah saw juga bersabda: Bahwa jika ingin menciptakan sikap lunak di dalam hati yang keras maka penawarnya adalah memberikan makan kepada orang yang miskin dan memelihara anak yatim.
Hadhrat Masih Mauud a.s dalam kaitan ini bersabda: Mutu atau kebiasaan orang yang melakukan kebaikan-kebaikan hakiki adalah bahwa mereka memberikan makan makanan yang mereka cintai kepada anak-anak yatim,orang-orang miskin dan para tahanan hanya karena cintanya kepada Allah. Dan mereka mengatakan bahwa kami tidak berbuat baik kepada kalian , tetapi kami melakukan pekerjaan ini supaya Tuhan redha kepada kami dan pengkhidmatan ini adalah untuk (mencari) keredhaan-Nya. Kami tidak menghendaki ganjaran dari kalian dalam bentuk ucapan terima kasih kalian kepada kami. Ini merupakan isyarah ke arah cara macam ketiga untuk mendapatkan kebaikan ialah melakukan kebaikan hanya karena gejolak rasa simpati “. Filsafah ajaran Islam.Ruhani Hazain jilid 10 hal 357
Jadi atas landasan rasa simpati dan semangat kesetiakawanan ini- dengan karunia Allah – warga Jemaat di berbagai negara dimana gempa bumi ini datang dengan berbagai cara memberikan bantuan kepada orang-orang yang dilanda musibah dan mereka kini tengah melakukannya. Berikut ini adalah perincian singkatnya. Sejumlah orang-orang berkeinginan supaya mereka juga diinformasikan dan memang hendaknya mereka juga harus mengetahui.
Sebagaimana semua telah mengetahui bahwa sampai kini dikabarkan ada 250.000 orang yang telah mati dan mungkin jumlahnya lebih dari itu. Jadi, Humaniti First yang merupakan institusi khidmat khalak/pengkhidmatan dalam Jemaat di bawah kordinator mereka diserahkan tanggung jawab ini di berbagai Negara. Di bawah kordinator Humananity First Jemaat Jerman dan Jemaat Hindustan bersatu melakukan pengkhidmatan di Hindustan dan disana mereka menyiapkan sarana-sarana dan fasilitas-fasilitas pengobatan. Sudah kurang lebih 4500 pasin yang sudah dirawat dan kurang lebih 3500 orang yang memerlukan makanan kepada mereka tersedia makanan dan dengan perantaraan Humaniti First (disediakan )kurang lebih 700 ribu dolar dan sebagian diberikan Jemaat Inggris. Jadi lebih dari 800 ribu dolar dana untuk itu. Mereka mengatakan bahwa mereka akan menyajikan sekurang-kurangnya sejuta dolar untuk pengkhidmatan ini,atau dibelanjakan untuk program ini. Selain itu di Jemaat-Jemaat di dunia juga di setiap Negara sesuai dengan sarana-sarana yang mereka miliki di kedutaan-kedutaan Negara-negara masing-masing disana diberikan bantuan atas nama bantuan Jemaat. Seolah-olah dibandingkan dengan kerugian yang diderita uang kita sangat kurang dan dengan demikian kedati berkeinginan kita tidak dapat melakukan pengkhidmatan kepada setiap orang. Tetapi kita melakuakan dengan penuh kesabaran/dan tekad. Iinsyaalaah, kita akan terus melakukan itu. Dari sinipun dikirim delegasi ke Srilangka. Berkenaan dengan itu pun kelian mungkin telah mendengar laporannya dan ini setiap hari terus melakukan pengkhidmatan. Kemudian ada sejumlah nelayan yang perahu mereka hancur pengkhdmat-pengkhidmat kita memperbaiki perahu-perahu itu.
Kemudian di Indonesia, Amerika dan UK keduanya bersatu melakukan pengkhidmatan itu. Dan disini ada satu tempat Lamno merupakan tempat yang sangat terparah tertimpa bencana alam. Dan disini sedemikan tinggi gelombang yang menghantam sehingga di ketinggian setinggi tiga tingkat bangunan rumah terdampar perhu-perahu dan kapal-kapal diatasnya. Dan sampai berpulu-puluh mil gelombang pasang telah menyapu bersih hingga tanda-tanda bekas tempat penduduk hilang lenyap. Hanya Jemaat Ahmadiyah disini ( di Lamno) yang telah menyiapkan bantuan berupa makanan untuk orang-orang yang terkena bencana. Dan satupun tidak ada LSM sampai kini yang sampai disini. Kemudian di Lambaro disini orang yang selamat kurang lebih 700-1000 orang dan ada 40 khuddam yang tengah melakukan pengkhidmatan kepada mereka. Ada tiga kali sehari makanan disipkan untuk mereka.
Kini program Jemaat Indonesia- yang mana mereka diberikan izin juga untuk itu- bahwa untuk dua bulan ke depan selama belum mapan disiapkan makanan untuk orang-orang yang selamat disana.
Dan juga merupakan karunia Allah bahwa di penduduk disana lembaga LSM lainya bekerja di bawah Humanity First. Disana Amerika telah berjanji untuk mendirikan 50 puluh pompa air. Sebab disana terdapat kekurangn air minum. Dari Indonesia, Inggris dan Amerika ada 24 Dokter, 6 Dokter Homophaty dan ada 6 orang penitia dan 74 Khuddam yang tengah bekerja disini dan sebelumnya banyak sekali pasin yang telah mendapat perawatan. Dan kini 100 -150 orang setiap hari pasen yang dirawat oleh relawan Humaity First. Bantuan bantuan dari Hindustan 250 tentara dan Pakistan berjumlah kurang lebih 250 tentara yang bekerja. Pemerintah Indonesia sedemikian rupa tertarik kepada kiprah Humanity First,bahkan orang-orang ini sendiri bekerja bersama-sama dengan mereka. Bahkan tentara –tentara Pakistan juga yang memohon bahwa apabila kami pergi pada bulan Februari maka hanya kalianlah yang akan memelihara rumah sakit militer kami. Jika hal ini sampai kepada para mulla maka pasti mereka akan benar-benar keberatan.
Kemudian mengenai pemeliharaan anak-anak yatim banyak sekali orang-orang yang telah menulis kepada saya bahwa disana mungkin banyak sekali anak-anak yang telah menjadi yatim piatu. Dan terdengar kabar bahwa disana dari pihak greja telah mulai mengambil anak anak itu, mereka ini akan menjadi Kristen. Anak-anak orang-orang Islam hendaknya senantiasa tetap menjadi anak-anak Islam. Oleh karena itu, kita menawarkan diri kita bahwa kami siap memelihara anak-anak yatim sekian, kami akan memelihara anak-anak sekian Maka untuk itu saya telah menyuruh mencari informasi. Sampai kini laporan yang diterima dan sesuai dengan itu hal pertama adalah bahwa pemerintah disana telah mengambil keputusan bahwa untuk pemeliharaan anak-anak yatim mereka tidak akan serahkan pada orang-orang lain. Sebab mereka mendapat pengalaman apa yang telah terjadi di Bosnia dan Albania. Dengan rujukan itu mereka mengatakan bahwa anak-anak Islam jangan-jangan mereka menjadi Kristen kalau diserahkan pada orang-orang lain karena itu mereka mengeluarkan keputusan. Tetapi keputusan ini sampai kini masih bahwa 200 anak yatim yang ada disana Jemaat akan memelihara mereka dari segi sarana /fasilitas- fasilitas mereka . Kini- walhasil- saya tengah mencari tahu supaya kepada mereka disampaikan lagi agar mereka menjadi yakin bahwa anak-anak yatim itu akan dirawat di rumah orang-orang Islam, karena itu apakah mereka siap untuk memberikan atau tidak.
Demikian pula kedutaan Indonesia telah meminta kepada Humanity First bahwa kami banyak sekali mendapat bantuan dari orang-orang tetapi kami berkeinginan bahwa sebagaimana saudara-saudara memberikan bantuan kepada orang-orang miskin di Afrika bantulah kami seperti itu untuk menyalurkan bantuan ini. Maka dibawah program itu kedutaan Indonesia memberikan petunjuk kepada orang-orang Indonesia yang tinggal disini dan kepada orang-orang Islam lainnya supaya mengadakan kontak dengan Jemaat Inggris. Maka sejumlah orang mulai menyatakan keberatan /melakukan protes. Disini keberatan begitu cepat datangnya,kan bahwa kalian meminta tolong dari orang-orang Ahmadi, ini kan orang luar Islam. Maka atas hal itu kedutaan Indonesia benar-benar menyatakan keheranannya. Bahwa orang-orang disana sedang berurusan dengan masaalah hidup dan mati, sedang mati kelaparan dan disini mulai rebut masaalah Muslim dan bukan muslim. Kiyai-kiyai ini tidak pernah ingin untuk menampakkan rasa akhlak solidaritas pada ummat manusia, yang mereka inginkan hanya fitnah, fitnah, fitnah dan kekacauan, selain itu tidak ada lagi pandangan hidup mereka.
Dan sampai kini dengan karunia Allah sudah 13 kontainer bantuan sepanjang 40 kaki telah pergi dengan peranataraan Jemaat. Bantuan ini kurang lebih seberat 245 ribu kg yang mana di dalamnya seberat 78 ribu Kg barang-barang makanan dan minuman dan barang-barang minuman dan ada 130.000 pakaian dan barang-barang lainnya. Semoga Allah menerima upaya kita yang hina ini . Dan tampa ada rasa takut dan tampa keinginan untuk memperoleh nama apapun semua orang ini sedang sibuk dalam melakukan pengkhidmatan. Semoga Allah menganugerahi semuanya ganjaran dari sisi-Nya yang telah berpartisipasi dalam pengkhimatan dalam corak mereka masing-masing. Semoga Allah juga membuka mata dunia supaya mereka menjadi orang –orang yang mengenal Tuhan yang Esa dan semoga mereka menjadi orang yang mengenal Imam zaman.
Hudhur pada khutbah kedua bersbda: Saya ingin menarik perhatian pada suatu masaalah. Jumaah yang lalu adalah hari Raya Id Kurban. Pada hari itu hanya Shalat Id yang dilakukan,shalat Jumaah tidak dilakukan. Atas kejadian itu sejumlah orang mengajukan sebuah pertanyaan bahwa di cabang kami shalat Id dilakukan dan shalat jumaah juga dilaksanakan. Jika tadinya ini adalah penting maka hendaknya kami jangan melakukan shalat Jumaat, sebab Hudhur tidak melakukan itu (shalat Jumaat). Jadi berkaitan dengan ini saya akan terangkan bahwa Rasulullah saw telah memberikan kebebasan, Jika shalat Jumaah dilakukan juga maka itu adalah tepat sesuai dengan sunnah, tidak apa-apa. Dan jika dalam kondisi- kondisi khusus diambil mamfaat dari kebebasan dan keringanan ini, itu diamalkan juga maka tidak apa-apa. Disini di Negara-negara dingin berkumpulnya orang-orang dengan waktu juga sedikit terkadang menjadi sangat sulit maka oleh karena itu diambil faedah dari itu. Islam adalah agama yang di dalamnya terdapat kemudahan karena itulah Rasulullah saw dengan cara yang jelas telah menerangkan kepada kita.
Kini pada hari ini juga Nasim Mahdi mengirimkan fax ucapan selamat kepada saya dan bersama itu pula bahwa Hudhur menyatakan tidak ada Jumaah, maka kamipun mengambil faedah dari itu. Sebab disana kondisi cuaca minus /kurang 35 decree sentigrit dan udara dingin berhembus dan mesjid pun tidak sebegitu besar seberapa jumlah orangnya,disana tidak tahu bagaimana mereka melakukan shalat Id. Mereka mengatakan bahwa ada 7500 orang yang hadir yang datang untuk melakukan shalat Id . Oleh karena itu kami pun tidak melakukan shalat Jumaat. Jadi dalam kondisi-kondisi khusus jika diambil faedah dari kebebasan itu maka tidak apa-apa dan jika dilakukan shalat Jumaah maka tidak apa-apa juga.
Hadis pun saya perdengarkan kepada saudara-saudara. Bersumber dari Hadhrat Abdullah bin Umar r.a bahwa pernah pada zaman Rasulullah saw ada dua Id ,yakni Jumaah dan Hari Id bersatu. Rasulullah saw mengimami shalat Id kemudian bnersabda bahwa barangsiapa yang ingin melakukan shalat Jumaah itu boleh datang untuk melakukan shalat Jumaah dan barangsiapa yang tidak ingin datang untuk melakukan shalat Jumaah maka boleh tidak datang. Ibni Majah Bab iqamatissunnah
Jadi ada kebebasan dan di mesjid juga bisa diambil keputusan apakah di lakukan atau tidak. Keputusan boleh diambil sesuai dengan kondisi. Disini tidak ada peraturan bahwa kita harus setiap saat tidak akan melakukan shalat Jumaat. Dan inipun bukan merupakan keharusan bahwa harus dilakukan. Jadi sesuai dengan kondisi keputusan itu dapat diambil.
Qamaruddin Shahid