Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad
Khalifatul Masih Ar-Rabbi ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
25 Januari 2002
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ،
وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)
Seri khutbah yang tengah berjalan pada topik razzaaq dan raaziq,hari ini merupakan bagian terakhirnya. Dan dimana-mana di dalam Al-Quran terdapat bahasan berkenaan dengan sifat razzaq atau sifat raaziqiyyat itu telah saya paparkan . Dan ada beberapa ilham-ilham Hadhrat Masih Mauud a.s. juga yang telah sempurna dengan luar biasa dan Tuhan sebelumnya telah memberikan habar kepada beliau mengenai rezeki yang tadinya akan turun dari langit.
Pertama surah Al-Ankabut: 18 innama …turjauwn-Kamu hanya menyembah berhala-berhala selain Allah, dan mengadakan kedustaan.Sesungguhnya orang yang kalian sembah selain Allah tidak mempunyai kekuatan untuk memberi rezeki kepadamu.Maka mintalah rezeki kepada Allah dan bearibadahlah kepada-Nya, dan bersyukurlah pada-Nya. Kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.
Dalam kaitan ayat Hadhrat Khalifatulmasih 1 r.a. bersabda:
“Fabtaguw ‘indallahi rizqa Jika iman ini lahir /ada maka manusia akan terhindar dari banyak dosa”.
Karena tamak pada rezekilah banyak dosa yang lahir. Jadi jika yakin bahwa Allah yang menganugerahi rezeki maka manusia bisa selamat dari banyak sekali dosa-dosa.
Kini surah Rum: 41 allah…yusyrikuwn-Allah-lah yang telah menciptakan kamu dan kemudian memberi rezeki padamu ; kemudian Dia akan mematikan kamu dan kemudian Dia akan menghidupkan kamu . Adakah dari antara tuhan-tuhan sekutu itu yang dapat berbuat sesuatu dari hal itu. Maha Suci Dia dan jauh lebih tinggi dari pada apa yang mereka sekutukan.
Diriwayatkan dari Hadhrat Abdullah bin Qais bahwa Rasulullah saw bersabda: Lebih dari Allah tidak ada yang Penyabar mendengar hal-hal yang menyakitkan. Mereka menyukutukan Allah dan menyatakan-Nya memiliki anak. Meskipun demikian, mereka diberikan rezeki dan kesehatan dianugerahkan pada mereka dan dianugerahi .
Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam Izalah Auham menulis: Di dalam ayat ini Allah membertahukan akan hukum /batasan-Nya bahwa manusia di dalam kehidupan ada empat peristiwa-peristiwa: Pertama, mereka diciptakan, kemudian untuk pemeliharaan dan tarbiyat secara ruhani dan jasmani dia memperoleh rezeki yang ditetapkan dari-Nya. Kemudian kematian datang,dan kemudian mereka dihidupkan .
Hadhrat Masih Mauud a.s. mengenai Weda menulis :
“Weda mengingkari Tuhan sebagai raaziq-Pemberi rezeki, mun’im-Pemberi ni’mat dan sebagai rahmaan-Maha Pengasih,karena setiap ni’mat yang manusia peroleh Weda nyatakan sebagai hasil dari amalnya sendiri dan sama sekali tidak menyebutkan karunia ,ni’mat dan rahmat Tuhan. Apabila setiap ni’mat manusia /yang manusia miliki dari segi Weda hanya akibat amal baiknya, maka dari corak itu jelas bahwa Tuhan-nya orang –orang Hindu bukanlah raaziq-Pemberi rezeki ,mun’im-Pemberi ni’mat dan rahmaan- Maha Pengasih. Bahkan yang raaziq,mun’im dan rahman adalah amal-amal mereka sendiri dan Permiser/Tuhannya orang Hindu tidak berfungsi [andil ] apa-apa. Jadi, ini merupakan hal yang aneh bahwa pertama Weda mengingkari sifat Tuhan yang Esa dari sejak azali dan bersama itu mengingkari sifat khaliqiyyat- Maha pencipta Tuhan dan sesudah itu mengingkari sifat raziqiyyat dan rahmaniyyat. Oleh karena itu, kami dengan tegas mengatakan bahwa dari segi Weda Permisyer orang Hindu kosong dari setiap sifat. Tidak qaadir-kuasa ,tidak khaaliq-Pencipta,tidak waahid laa syariyk-Esa tidak ada sekutu baginya ,tidak raaziq , tidak rahmaan , tidak mun’im, bahkan semua tumpuan pada amal masing-masing, permisyer tidak memiliki sifat. Jadi, hendaknya difikirkan bahwa sampai dimana ini pengakuan tanda kitab ilham,yang tertulis sifat –sifat luhur permisyer/Tuhan dan dimana /bagaimana ini kondisi Tuhan orang Hindu yang satu sifatpun tidak terbukti [ada dalam dirinya]
Surah Yasin:48… mubiyn-Dan apabila dikatakan pada mereka ,”Belanjakanlah dari apa yang direzekikan Allah kepadamu ,” berkatalah orang-orang kafir itu kepada mereka yang beriman,” Haruskah kami memberikan makan kepada orang,yang jika Allah berkehendak tentu Dia akan memberinya makan? Tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata.
Hadhrat Abu Masud r.a. meriwayatkan bahwa ketika ayat pengorbanan turun, maka kami membawa barang-barang milik kami dan kami mengumpulkan uang untuk dibelanjakan di jalan Allah. Sesuai dengan itu seorang datang dan banyak harta yang dia serahkan untuk sedekah. Maka orang-orang munafik berkata,dia ini tengah melakukan pamer/riya. Kemudian datang seorang dan menyerahkan satu takaran biji-bjian sebagai sedekah Maka orang-orang munafik berkata, bahwa Allah tidak memerluakan satu takarannya itu. Atas hal itu ayat ini turun Attaubah: 79alladziyna…juhdahum-Yakni orang-orang yang mencela orang-orang yang mu’min yang memberikan sedekah dengan sukarela dan juga kepada orang yang tidak mendapati apapun kecuali jerih payah mereka.
Hadhrat Khalifatiulmasih 1 r.a. bersabda:
“Di dalam Al-Quran tidak ada penegasan untuk memberikan pakaian dan rumah.’-Ini merupakan point khas yang Hadhrat Khalifatulmasih 1 keluarkan.-Di dalam Al-Quran tidak ada penegasan /penekanan untuk memberikan pakaian dan rumah sebagaimana penegasan berkenmaan dengan memberi makan.Yakni maksudnya adalah penegasan tentu dalam suatu corak itu ada berkenaan dengan memberikan pakaian dan makanan,tapi seberapa penegasan pada hal memberikan makan tidak seperti itu .Tuhan mengatakan kafir kepada orang yang mengatakan kepada orang yang lapar ,hai teman/tuan, akan hal anda, Tuhan,kan yang meberikan makan jika Dia ingin berikan ?. Tetulis dalam hati Al-Quran surah Yasin 48 wa qaala…ath’amahu . Dewasa ini karena tengah terjadi krisis /lapar, maka manusia harus mengingat nasehat ini,dan hendaknya sesuai kemampuan selalu berupaya mencari orang lain yang lapar/membutuhkan. Dan demi karena cinta Ilahi memberi makan kepada anak-anak yatim, orang-orang miskin dan yang tertimpa musibah . Namun, berilah hanya semata-mata untuk Allah. Ini merupakan makanan jasmani.Makanan ruhani adalah yang menyangkut perkara /hal-hal keimanan, hal-hal redha Ilahi, qurub /kedekatan dengan Tuhan sehingga menyampaikan pada percakapan dengan Allah Dalam warna inilah hendaknya melenur/terwarnai. Dan itu adalah makanan tubuh dan ini merupakan makanan ruhani.Yakni, hendaknya kedua-dua makanan itu hendaknya disiapkan,makanan tubuh juga dan ruh juga.
Surah Shad: 50-55 hadzaa dzikr…nafad-Inilah suatu nasihat. Dan sesungguhnya orang-orang muttaki akan mempunyai sebaik-baik tempat kembali. Yakni kebun-kebun abadi dengan pintu-pintu terbuka untuk mereka di dalam itu mereka duduk sambil bersandar ;dan mereka akan berseru memesan berlimpah ruah buah-buahan dan minuman. Dan disisi mereka akan ada wanita-wanita suci dengan pandangan mereka tertunduk sebaya umurnya . Inilah yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan.Sesungguhnya inilah rezeki yang tiada kunjung habisnya.
Ini semua merupakan perumpamaan.Dan huwrun maqshuwraatun filkhiyaam [bidadari yang merundukkan pandangan dalam kemah] dan lain sebagainya. Al-Quran pun menyebutnya lukluk-mutiara, mutiara yang tertutup. Jadi, ini merupakan perumpamaan, yang tentu tidak mungkin bisa bahwa ada satu ruh yang berfungsi sebagai mutiara juga dan wanita berpardah yang merundukkan kepalanya juga. Oleh sebab itu ini merupakan perumpamaan,yang hendaknya direnungkan dalam corak perumpamaan.
Qaf:10-12nazzalna…khuruwj-Dan kami menurunkan dari awan air yang beberkat ,dan dengan air itu kami menumbuhkan kebun-kebun dan biji-biji tanaman. Dan pohon-pohon kurma tinggi-tinggi dengan tandannya bertumpuk-tumpuk. Sebagai rezeki untuk hamba-hamba Kami ;dan dengan itu kami menghidupkan lahan tanah mati . Demikian pulalah akan terjadi keluar/kebangkitan.
Nah, disini ada disebutkan kata khuruwj-keluar/kebangakitan ini hendaknya dimengerti dalam batas bahwa menghidupkan yang mati. Sebagaimana tanah yang mati Allah hidupkan begitu juga yang mati pun Tuhan pasti akan hidupkan.
Hadhrat Abu Said Alkhudri r.a. menerangkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Allah akan mengatakan kepada penghuni-penghuni surga, hai penghuni-penghuni surga ! Mereka akan menjawab,ya Tuhan kami,kami hadir. Segenap saat berada di tangan Engkau dan semua kebaikan berada di tangan Engkau. Allah akan berfirman, apakah kalian gembira.? Maka orang yang tinggal di surga akan mengatakan, kenapa kami tidak gembira ? Engkau telah memberikan sesuatu kepada kami yang kepada siapapun Engkau tidak berikan dari makhluk Engkau Kemudian Allah akan berfirman,apakah Aku tidak memberikan kepada engaku nikmat yang lebih baik dari itu ? Orang-orang surga akan mengatakan, ni’mat apa lagi yang bisa lebih baik dari itu ? Maka Tuhan akan berfirman,saya akan menurunkan kepadamu keredhaan –Ku dan sesudah itu Saya tidak akan pernah murka padamu. Ini merupakan surga yang terbaik”.
Hadhrat Abu Hurairah r.a. menerangkan bahwa Rasulullah saw satu kali bersabda:”Allah berfirman, Saya telah menyiapkan ni’mat-ni’mat untuk hamba-hamba Ku yang saleh yang sedemikian rupa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah di dengar telinga dan tidak pernah terlintas bayaangannya dalam kalbu manusia.” Nah dari ini dapat diketahui bahwa ini merupakan hal-hal perumpamaan yang tengah dibicarakan. Berkenaan dengan surga kalian selalu dengar. Di dalam Al-Quran dan hadis kalian baca. Dan dikatakan bahwa Tuhan berfirman tidak pernah telinga mendengarnya dan mata tidak pernah mata melihatnya, padahal dengan memberikan misal-misal diberikan pengertian bahwa surga itu seperti ini. Jadi, semua hal-hal ini memaksakan manusia untuk merenungkannya bahwa ini merupakan hal hikmah yang dengan merenungkannya hendaknya berusaha mengerti itu dalam koridor /batasan perumpamaan. Dan befirman pula, sehingga tidak pernah terlintas dalam kalbu manusia. Hadhrat Abu Hurairah r.a. berkata, Jika kamu ingin untuk membenarkannya maka bacalah ayat ini [As-Sajdah:18] fala ta’lamu nafsun maa ukhfiya la hum min qurrati a’yunin- Yakni tiada seorang mengetahui penyejuk mata apa yang dibiarkan tersembunyi dari mereka sebagai pahala atas kebaikan yang senantiasa mereka telah kerjakan -Ini merupakan kesimpulan Abu Hurairah sendiri.Rasulullah tidak pernah bersabda bahwa bacalah ayat ini. Namun maksudnya adalah bahwa wujud bernyawa manapun tidak mengetahui untuknya apa yang surga-suraga penyejuk-penyejuk mata yang Allah telah sembunyikan untuknya di surga
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Ingatlah hendaknya bahwa orang yang ber-Tuhan tidak dari dunia. Oleh karena itulah, dunia membencinya. Bahkan, datang dari langit,sebab itulah dia meraih ni’mat-ni’mat samawi . Orang dunia mendapatkan ni’mat-ni’mat dunia dan orang langit meraih nimat-ni’mat samawi . Memang benar bahwa ni’mat-ni’mat itu tertutup dari telinga, kalbu dan mata orang-orang dunia. Namun, bagi yang telah datang kematian pada kehidupan duniawinya dan gelas secara ruhani telah diminumkan secara ruhani, yang kelak akan diminum secara jasmani. Seorang yang minum baru pada waktu itu akan ingat ketika gelas itulah secara jasmani akan diberikan padanya. Namun, hal inipun benar bahwa mata dan telinga dunia dan lain-lainnya tidak mengetahui nikmat itu ,karena mereka dulu berada di dunia. Meskipun mereka bukan dari dunia. Oleh sebab itu, merekapun akan memberikan kesaksian bahwa itu bukanlah ni’mat dari ni’mat-ni’mat dunia..Matanya tidak pernah melihat nimat seperti itu di dunia dan tidak pernah telinga mendengar dan tidak pernah terlintas dalam hati, tapi di dalam kehidupan yang kedua mereka melihat contohnya yang bukanlah dari dunia. Bahkan itu merupakan berita akan alam yang akan datang .Dan dengan itu ikatan dan hubungannya ada,tidak ada hubungannya dengan dunia
Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Inilah hakekat surga Islam bahwa itu merupakan suatu bayangan dari amal dan iman yang ada di dunia ini dan itu bukanlah barang baru yang akan didapatkan oleh manusia dari luar. Bahkan,surga manusia keluar dari manusia itu sendiri. Dan surga setiap orang adalah iman dan amal salehnya orang itu sendiri, yang kelezatannya mulai dari dunia ini dan secara terselubung nampak dalam bentuk kebun amal dan iman dan ditampakkan juga dalam bentuk sungai-sungai juga Akan tetapi, dalam alam akhirat kebun inilah akan terasa secara terbuka/nyata. Ajaran suci Tuhan memberitahukan ini kepada kita bahwa orang benar, suci,teguh dan beriman sempurna yang berkenaan dengan sifat-sifat dan kehendak-kehendak-Nya merupakan surga indah dan pohon yang berbuah dan amal-amal saleh merupakan sungai-sungai surga ini. Sebagaimana berfirman [Ibrahim:25 ]dharaba…hinin, Yakni, itu merupakan kalimah iman itu yang bersih dari setiap ketidak seimbangan, tidak tinggi dan tidak rendah ,dan bersih dari cacat ,aib, bersih dari dusta dan kesia-siaan,sempurna dari segala aspek, adalah seperti pohon yang bersih dari semua aib, yang akarnya tegak /menancap di bumi dan cabang-cabangnya sampai/ ada di langit dan selalu berbuah dan tidak pernah datang saat dimana tidak ada buah di cabang-cabangnya.
Di dalam perumpamaan ini, dengan merenungkannya dapat diketahui bahwa cabang-cabangnya sampai/ ada di langit. Di bumi manusia memperoleh rezeki dari bumi.Jadi, seolah-olah akarnya ada di bumi .Akan tetapi kalam Tuhan diberikan padanya cabang-cabang langit itu dan rezeki ruhani ini dari langitlah padanya dianugerahkan.
Surah Jumaah:10-12 yaa…raziqin Dengan merenungkan ayat ini dapat diketahui bahwa apa yang para ulama katakan bahwa Rasulullah saw berdiri pada hari Jumaah ketika itu datang kafilah dari Syam. Semua orang-orang meninggalkan Rasulullah saw sendirian kecuali dua belas orang. . Ini merupakan riwayat yang tidak benar. Bahkan ini merupakan berita untuk yang akan datang bahwa akan suatu zaman ketika orang-orang akan melupakan Rasulullah saw dan ajaran beliau lalu akan lari pada dunia, yakni orang-orang yang dikatakan muslim. Dan Rasulullah seolah-olah ditinggalkan sendirian.
Muslim Kitabul jamiyah [An-Nur:38]rijaalin…dzikrillah. Nah, inilah ayat yang di dalam Muslim tafsirnya adalah:. Hadhrat Qatadah r.a. mengatakan, orang-orang berniaga dan apabila datang waktu untuk membayar hak-hak Allah, maka tidak ada perniagaan dan jual beli yang bisa mencegah mereka dari berzikir kepada Allah,bahkan mereka membayar hak-hak Tuhan. Nah, ini bukanlah bertentangan dalam dua hal ini. Kata yang petama berkenaan dengan yang akan datang. Di masa yang akan datang -dari zaman Rasulullah saw- orang-orang akan meninggalkan Rasulullah saw dan akan condong kepada perdagangan dan berita ini yakni Hadis Muslim sesuai dengan kondisi waktu itu bahwa jika ada barang dagangan datang maka sama sekali orang-orang tidak memperhatikan. Bahkan mereka selalu berkumpul disekeliling Rasulullah saw.
Hadhrat Jabir r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Hai orang-orang takutlah selalu dari tidak setia kepada Tuhan dan tempuhlah jalan tengah dalam mencari rezeki. Sebab, tidak ada jiwa sampai pada waktu itu akan mati selama sepenuh/semua rezekinya belum dia dapatkan,meskipun dalam mendapatkannya bisa terlambat.. Maka takutlah selalu kepada Tuhan dan tempuhlah jalan tengah dalam mencari rezeki. Ambillah yang halal dan janganlah mendekati yang haram”.Dalam menafsirkan ayat ini Hadhrat Khalifatulmasih 1 r.a. bersabda:
Yakinilah Allah sebagai khairurraaziqiyn dan janganlah menganggap bahwa akibat pergaulan dengan orang benar/saleh timbul kerugian. Janganlah berusaha berani mendahulukan maksud-maksud pribadi kalian. Apapun yang manusia tinggalkan untuk Tuhan, dia akan mendapatkannya jauh lebih besar dari itu. Apakah kalian mengetahui apa yang Abu Bakar r.a. tinggalkan dan apa yang dia telah dapatkan ? Para sahabah r.a. apa yang telah mereka tinggalkan yang sebagai gantinya berapa kali lipat Tuhan telah memberikan pada mereka sebagai ganjarannya. Disisi Tuhan apa yang tidak ada lillaahi hazaainu-sssamaawatiwal ardh. [Milik Allah-lah seluruh hazabah langit dan bumi] Terjadinya kerugian dalam perniagaan merupakan hal yang pasti dan timbulnya peristiwa kehancuran merupakan hal yang diterima akal, tapi meninggalkan sesuatu untuk Tuhan manusia tidak akan pernah memperoleh kerugian. Walhasil, apa yang ada disisi Tuhan itu lebih baik dari semua perniagaan. Dia adalah khairurraaziqin- sebai-baik pemberi rezeki.
Hadhrat Khalifatul Masih 1 selanjutnya bersabda: Saya kadang-kadang menasihatkan bahwa untuk mengamalkan kuwnuw ma’ashshadiqin[Bergaullah dengan orang-orang saleh] perlu hendaknya datang disini, yakni datang dan tinggal di Qadian. Sebagian menjawab, akibat sibuknya masaalah-masaalah perniagaan,sehingga tidak memperoleh kesempatan dari pekerjaan-pekerjaan itu. Akan tetapi, hari ini saya memperdengarkan bahwa Tuhan berfirman ,setelah meninggalkan semua perniagaan datanglah untuk bertzikir pada Allah . Mereka, jawaban apa yang mereka bisa berikan. Apakah kami bukan orang yang mempunyai keluarga dan suku ? Apakah tidak ada keperluan-keperluan dan biaya-biaya hidup/pengeluaran kami ?.Apakah kehormatan dan kemegahan dunia nampak buruk bagi kami ? Kemudian apa barang yang menarik kami datang kesini.? `Jadi, saya mengatakan ini bukan karena angkuh, bahkan saya mengatakan ini tahdiytsi ni’mat-Untuk memberitahukan akan ni’mat Tuhan. Jika saya tinggal di kota, maka saya bisa mencari banyak uang. Namun, kenapa meskipun semua pemasukan-pemasukan itu saya lebih memilih untuk tinggal di Qadian. Inilah jawaban singkat yang saya berikan bahwa disini saya mendapat kekayaan yang tidak akan fana. Pencuri dan penyamun tidak bisa memabawanya pergi. S aya mendapatkan sesuatu yang selama tiga belas abad orang yang menginginkannya tidak memperolehnya. Bagaimana saya meninggalkan harta yang tidak ternilai harganya lalu pergi mondar mandir kesana kemari untuk mencari dunia yang hanya untuk beberapa hari ? Saya berkata dengan sebenar-benarnya bahwa jika kini ada yang memberikan saya seratus ribu atau sepuluh juta rupiah sehari sekalipun pada saya dan ingin menempatkan saya tinggal di luar Qadian, saya tidak bisa tinggal.Ya, dalam melaksanakan perintah Imam a.s. kemudian jika saya tidak memperoleh satu sen sekalipun [Saya akan melaksanakan] Jadi, kekayaan saya, harta saya , keperluan-keperluan saya ampai hanya untuk mengikuti Imam ini dan yang lain semua keperluan –keperluan saya kurbankan untuk seorang wujud.
Surah Talaq:4 wayar…qadra-Dan Dia memberikan rezeki padanya darimana ia tidak pernah sangka, Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Dia memadai baginya . Dan Allah pasti akan melaksanakan maksudnya. Bagi segala sesuatu Allah telah menetapkan kadarnya.
Hadhrat Jabir bin Abdullah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw mengirim sebuah lasykar berjumlah 300 orang ke suatu pantai di bawah pimpinan Abu Ubaidah bin Aljarrah ke . Sesuai dengan itu kami keluar. Akan tetapi, tatkala kami masih di jalan, bekal kami mulai habis. Atas hal itu Abu Ubaidah r.a memerintahkan bahwa apapun bekal yang tersisa dalam lansykar itu dikumpulkan. Dan ketika dikumpulkan maka terkumpul dua kantong kurma . Oleh karena itu, setiap hari beliau memberikan kurma sedikit demi sedikit sehingga itupun hampir habis.Maka Abu Ubaidah memberikan kepada kami hanya sebiji kurma setiap haarinya . Perawi berkata,saya berkata kepada Jabir,’Untuk kalian apa jadinya /gunannya sebiji kurma ? ‘ Beliau berkata bahwa nilai sebiji kurma pada waktu itulah kami mengetahui ketika yang sebiji itupun habis. Kemudian kami sampai pinggir di laut, maka apa yang kami lihat ,ternyata kami melihat seekor ikan Paus yang sangat besar sama dengan sebuah bukit.Kami terus memakan daging ikan itu sampai 18 hari dan minyaknya terus kami gunakan. Sehingga kembali kesegaran di dalam tubuh kami. Kemudian Abu Ubaidah memerintahkan untuk mendirikan dua tulang rusuk ikan itu.lalu beliau bersabda: Seekor unta yang ada tandu diatasnya dilewatkan dari kedua tulang rusuk ikan itu,tetapi ikan sedemikian rupa besarnya sehingga tidak bisa kesentuh.Di dalam sebuah riwayat perawi menerangkan bahwa ketika kami sampai di Madinah dan kami menerangkan peristiwa itu di hadapan Rasulullah saw. Maka beliau berkata, makanlah itu dengan senang ,ini merupakan rezeki yang Allah telah keluarkan untuk kalian. Dan jika ada yang masih tersisa pada kalian , berilah juga makan kepada kami. Sesudah itu, seorang sahabah membawa sedikit daging ikan yang kemudian beliaupun memakannya.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Allah mempersiapkan untuk orang yang muttaqi semua sarana kebahagiaan .man yattakillah a yajallahu makhraja wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib. Jadi batasan-batasan kebahagian/makmur adalah takwa.Akan tetapi, untuk mencapai takwa hendaknya jangan kita terus membuat persyaratan. Dengan mengupayakan ketakwaan apa yang kalian minta akan didapatkan. Tuhan merupakan Wujud Yang Maha Penyayang dan Maha Mulia. Jika kalian bertakwa, maka apa yang kalian inginkan akan Dia berikan.Seberapa banyak para wali dan orang pilihan berlalu apa yang mereka telah mereka capai itu mereka capai dengan takwa. Jika mereka tidak memilih jalan takwa, maka mereka pun akan melewatkan hidup mereka seperti manusia biasa di dunia .Mereka akan bekerja untuk mendaptkan upah sepuluh duapuluh rupiah atau mereka mengupayakan pencaharian lebih dari itu. Lebih dari itu tidak akan ada. Akan tetapi kini ketenaran nama yang mereka dapatkan dan seberapa kehormatan dan kemasyhuran yang raih itu hanya karena takwa. Dan mereka telah memilih kematian /maut dan kehidupan mereka telah dapatkan sebagai gantinya .
Hadhrat Masih Mauud a.s. selanjutnya bersabda:Siapa yang bertakwa pada Tuhan dan di pandangan-Nya Dia sebagai orang yang muttaki, Tuhan mengeluarkannya dari segala macam kesulitan dan Dia memberikan rezeki sedemikian rupa padanya yang dia sama sekali tidak sangka-sangka. Bahwasanya itu datang dari mana dan kenapa datang .Sungguh benar janji Tuhan dan merupakan iman kami bahwa Tuhan menyempurnakan janji-Nya dan Dia Maha Penyayang dan Maha Mulia.Siapa yang menjadi milik Allah, maka Tuhan menyelamatkannya dari setiap kehinaan.dan Dia sendiri yang menjadi penjaga dan penolongnya .Orang yang di satu pihak mendakwakan diri muttaqi dan di lain pihak dia mengeluh bahwa dia tidak memperoleh berkah-berkah. Siapa di antara keduanya yang kita katakan benar dan siapa yang dusta. Kita sama sekali tidak bisa menuduh Tuhan. Innallahalaa yukhliful miy’aad- Tuhan tidak pernah mengikari janji-janji-Nya . Kami akan mengatakan dusta kepada pendakwa [yang mengaku-ngaku] itu..Pada dasarnya ketakwaan dan perbaikannya tidak sampai pada tahap yang layak dipercaya atau dia bukanlah orang Tuhan yang muttaki. Mereka merupakan orang-orang muttaki manusia dan manusia yang pamer dan riya. Yang mana pada mereka bukannya rahmat dan berkat yanag turun,bahkan laknat yang menimpa mereka, sebagaimana di dunia ini seorang yang melantur kesana kemari selalu terperangkap dalam kesulitan. Allah tidak pernah menyia-nyiakan orang-orang yang muttaki dan Dia menyempurnakan janji-janji-Nya Rezeki juga memiliki beberapa jenis.Rezeki pun mulai dari pagi sampai sore mencuci keranjang dan dengan kondisi susah pada waktu sore terkumpul beberapa rupiah ditangannya. Inipun merupakan rezeki, namun rezeki pemasukan/jerih payah(?), bukan rezeki yang min haitsu laa yahtasib –Dari tempat yang tidak disangka-sangka.Hadhrat Daud di dalam Zabur bersabda:
“Saya tadinya anak-anak lalu menjadi dewasa. dan dari dewasa kini telah datang masa tua. Namun, saya tidak pernah melihat orang muttaki pilihan Tuhan meminta-minta .dan tidak pula melihat anak-anaknya kesana kemari mencari makanan.dan melihat meminta-minta potongan-potongan roti.
Dari sisi ini orang-orang Islam hendaknya memetik pelajaran dari orang-orang Sikh .Kalian tidak akan nampak ada orang Sikh sebagai peminta-minta. Dalam perkara ini mereka tegak dalam tauhid.Tidak akan pearnah kalian melihat orang Sikh menjadi peminta-minta. Mereka selalu bertawakkal kepada Tuhan dan Tuhan terus menambah rezeki mereka.
Dan Hadhrat Masih Mauud a.s. menerangkan pengalaman beliau sendiri. Satu kali secara kebetulan saya memerlukan lima puluh rupiah. Dan sebagaimana pada orang yang tidak berdaya dan yang bertawakkul kadang –kadang datang juga kondisi serupa ini, seperti itulah kondisi yang terjadi pada diri saya. Pada waktu itu tudak ada apa-apa . Maka pada waktu pagi saya pergi untuk jalan-jalan dan fikiran memerlukan ini menimbulkan gejolak pada saya untuk berdoa di hutan itu. Sesuai dengan itu di suatu tempat yang sunyi di pinggir sebuah kali ke arah Batala yang jauhnya 3 mil dari Qadian saya berdoa.
Ketika saya berdoa maka dengan segara turun ilham yang terjemahnya:
Lihatlah, bagaimana saya mengabulkan doa kamu.
Baru saya gembira dan dari hutanitu saya kembali ke Qadian dan langsung menuju ke pasar,supaya saya menanyakan kepada tukang pos di Qadian, apakah hari ini ada uang atas nama saya atau tidak . Sesuai dengan itu di kantor pos dengan perataraan surat ada pemberitahuan bahwa ada lima puluh rupiah seorang telah mengirim dari Ludhiana dan kurang lebih terbayang bahwa hari itulah atau hari kedua uang itu saya peroleh.
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Satu kali saya sangat memerlukan uang, yang diketahui betul oleh Syarampat dan Mulawalmal. Dan mereka pun mengetahui bahwa tidak acara/sesuatu yang bisa diharapkan.Akhirnnya secara spontanitas timbul gejolak untuk berdoa supaya kesulitan pun terpecahkan dan untuk orang-orang itu juga supaya menjadi tanda. Sesuai dengan itu dipanjatkan doa supaya sebagai tanda Allah memberitahukan akan pertolingan-Nya .Sesudah itu turun ilham :
Setelah sepuluh hari Saya akan memperlihatkan ombak alaa inna nashrallahi qariyb fi syaailin miqyaasin when will you go to Amritsar dan turun juga ilham bahsa Inggris. Yakni setelah sepuluh hari uang akan datang . Pertolongan Tuhan dekat dan sebagaimana unta yang akan melahirkan mengangkat ekornya ,baru[waktu] melahirkan anaknya dekat begitu juga janji pertolongan Tuhan telah dekat. Sesudah sepuluh hari uang datang, baru kamu juga akan pergi ke Amritsar. Maka persis sesuai nubuatan, itu terjadi dihadapan orang-orang Aria yang disebutkan, yakni sampai sepuluh hari tidak ada yang datang. Beberapa hari Muhammad Afzal Khan sahib mengirim 10 rupiah dari Rawalpindi dan duapuluh rupiah datang dari tempat lain dan kemudian uang mulai berdatangan yang tadinya tidak diharapkan..
Tahun 1883 atau sebelumnya. Beberapa waktu berlalu, saya melihat dalam mimpi bahwa dari Haiderabad datang surat dari Nawwababaluddaulah Sahib dan dia menulis akan mengirimkan sejumlah uang . Kemudian sesudah beberapa hari, datang surat dari Haiderabad dan Nawwab Sahib yang dimaksud mengirimkan uang 100 rupiah.
Satu kali ada sebuah ilham pada waktu subuh di bulan April 18 83 dalam keadaan sadar diberitahukan tentang dikirimkannya uang dari Jehlem. Dan berkenaan dengan keberangkatan uang itu dari Jehlem tidak ada surat yang datang. Dan belum lewat lima hari, wesel pos berjumlah 45 rupiah datang dari Jehlem. Dan ketika dihitung maka persis pada waktu itulah wesel pos itu datang ketika Tuhan yang Maha Mengetahui yang gaib telah memberitahukan akan keberangkatannya.
Ilham bulan Maret. Tidak lama sebelumnya, saya melihat dalam mimpi bahwa di satu tempat saya tengah duduk maka apa yang saya lihat tiba-tiba dari gaib di hadapan saya uang menjadi ada. Saya heran darimana telah datang. Akhirnya saya berpendapat bahwa malaikat Tuhan telah meletakkan ini untuk memenuhi keperluan kita. Dan bersama itu turun:
ilham inni mursilun ilaikum hadiyyatan Saya mengirim kepada kamu hadiah. Dan bersama itu pula di dalam hati saya teringat.bahwa inilah ta’birnya bahwa teman kita yang mukhlis Seth Abdurrahman Sahib mungkin telah dijelmakan dalam bentuk malaikat.dan kurang lebih dialah kurang lebih yang akan mengirim uang. Dan saya telah menulis mimpi itu dalam bahasa Arab di dalam kitab saya. Alhamdulillah,sesuai dengan itu kemarin telah terbukti kebenarannya. Ini merupakan tanda pengabulan bahwa Tuhan Yang Maha Mulia dengan mimpi dan ilham telah membenarkannya
Pada tanggal 1 Oktober 18 96 atas nama Hadhrat Seth dari Madras Hadhrat Masih Mauud a.s. menulis dalam suratnya. Pada surat yang kemarin uang berjumlah 100 rupiah yang dikirimkan telah sampai kepada saya.Dan dari salah satu keajaiban-keajaiban-Nya itu adalah,kurang lebih tujuh jam sebelum sampai uang Tuhan telah memberitahukan kepada saya. Maka untuk pengkhidmatan Tuan cukuplah keredhaan Tuhan sebagai ganjarannya. Sesudah redha-Nya jika seluruh dunia menjadi berkeping-keping, maka tidak perlu dihiraukan. Kasyaf dan ilham ini telah turun dua kali kepada saya berkenaan dengan Tuan . Alhamdulillah.Alhamdulillah.
Tanggal 2 Maret 1904.Pada waktu subuh saya melihat bahwa ada sebuah tas yang penuh dengan uang Ada seorang yang telah memberikan itu kepada saya dan saya mengambilnya dan saya mulai mengikat itu di sapu tangan berwaarna putih Dan ketika mengikatnya saya membaca doa:
“rabbij ‘al barakatan fiyhi” Dan kalimah ini turun sebagai ilham.
Kini, seri khutbah dalam topik ini selesai hari ini. InsyaAllah,pada khutbah yang akan datang sifat –sifat Tuhan yang kini tidak terhitung jumlahnya,pada topik itu khutbah akan disampaikan..Semoga Allah memberkati rezeki semua orang Ahmadi. Berkenaan dengan rezeki banyak surat-surat yang datang yang isinya sangat memilukan. Itu/kini sedemikian rupa kondisinya,yang mana saya tidak bisa melakukan apa-apa.Tidak mungkin saya bisa memenuhi semua keperluan-keperluan orang. Saya baerdoa, Tuhan Yang Maha mengetahui yang gaib mengetahui bahwa apa keperluan mereka dan itu kadang-kadang sebelum doa saya pun itu dapat penyelesaian,alhamdulillah ‘ala dzaalik.
Qamaruddin Syahid