Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
7 Januari 2005 di Mesjid Basyarat ,Spanyol.
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ،
وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌDan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. Al-Baqarah 266
Tanggal I Januari dimulai tahun baru Waqfi Jadid ,karena itu pada umumya Jumaah pertama bulan Januari digunakan untuk pengumuman ini. Oleh karena itu dalam rangka mengamalkan cara /tradisi itu hari ini akan diperiksa pengorbanan harta Waqfi Jadid tahun yang lalu dan saya akan mengumumkan perjanjian tahun baru Waqfi Jadid dan bersama itu saya juga akan maenerangkan topik pengorbanan harta
Topik pengorbanan juga merupakan suatu topik yang berkenaan dengan itu Allah berkali-kali di dalam Al-Quran memerintahkan dan menegaskan kepada kita. Dan dengan mengingat kepentingannya maka selain pengumuman Tahrik Jadid dan AWaqfi Jadid di dalam setahun satu dua kali ditarik perhatian anggota Jemaat ke aarah itu.
Jika seorang memahami topik ini dan mulai maengamalkannya maka akan mulai timbul suatu perubahan ruhani yang aneh (menakjubkan) di dalam diri manusia. Hari ini Jalsah Salanah Jemaat Spanyol juga tengah mulai dengan khutbah ini. Dan maksud Jalsah-jalsah juga adalah untuk meningkatkan standar /mutu perubahan ruhani dalam individu warga Jemaat.Oleh karena itu yang hadir duduk disini jangan ada yang menganggap bahwa akibat pengumuman Waqfi jadid topic bahasan Jalsah kita menjadi terpengaruh.Topik membelanjakan harta di jalan Allah,Allah senantiasa letakkan dengan (topic) ibadat dan shalat. Dan ayat yang saya tilawatkan tadi,selain itu juga di dapatkan di beberapa tempat di dalam surah Al-Baqarah mengenai bahasan membelanjakan harta dan membelanjakan nikmat-nikmat. Jadi sungguh ini merupakan unsur agama yang sangat penting yang menjadi faktor kemajuan dalam keruhanian dan takwa.
Di dalam ayat yang saya tilawatkan tadi Allah berfirman: Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. Al-Baqarah 266
Yakni orang-orang yang memberikan candah, orang-orang yang memberikan sedekah tujuan utamanya adalah untuk mencari redha Allah dan untuk meraih keredhaan Allah. Sebab ,apapun yang saudara-saudara belanjakan demi untuk agama Allah dan apapun yang saudara-saudara belanjakan demi untuk makhluknya sungguh itu akan menjadi factor untuk meraih keredhaan Allah. Dari itu agama akan maereaih keteguhan dan saudara seagama saudara-saudara pun akan meraih keteguhan.
Kemudian dalam menerangkan perumpamaan orang –orang seperti itu Allah baerfirman: Orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah adalah seperti adalah seperti kebun subur yang terletak di tempat yang tinggi dimana hujan lebat dan kebanyakan air pun memberikan faedash,tidak seperti tanaman-tanaman yang tenggelam dalam air hujan atau kebun yang tenggelam. Ini tidak menjadi rusak bahkan itu senantiasa terhindar dari banjir-banjir seperti itu air yang lebih mengalir ke bawah dan kebun senatiasa penuh dengan buah/memberikan hasil dan tidak mengalami kerugian.para petani yang memahami bagaimana mengenai ilmu pertanian merekaeka memahami bahwa jika pohon berdiri lama di dalam air maka akar-akarnya akan mulai membusuk ,dahan-dahannya mulai membusuk dan pohon menjadi mati ;demikian pulalah tanah- tanah/kebun-kebun yang menahan air kondisainyapun seperti ini.
Walhasil akibat adanya gejolak pengorbanan inilah dia berfirman ,” Kalian akan menjadi pewaris karunia-karunia Allah”. Tingginya semangat melakukan pengorbanan ini kemudian akibat karunia –karunia Allah tambah menambah hasil yang banyak daan menjadi factor turunnya berkat-berkat pada harta dan jiwa saudara-saudara.. ( Sementara tanah yang gersang) jika kondisi tidak mendukung hujan tidak turun maka tetap berbahaya . Jika hujan banyak maka tetap akan merugikan dan hujan kurang maka itu mendatangkan bahaya;tetapi tanah yang terlindung berada di tempat yang subur ,andaikata hujan tidak banhak maka tetap saja embun malam yang terus menimpanya memberikan faedah padanya /memadai baginya. Jadi difirmankan jika kondisi tidak sebagus serupa itu maka tetap saja Allah akibat pengurbanan kalian itu yang saudara-saudara tengah lakukan untuk meraih karunia-karunia Allah di dalam upaya-upaya saudara-saudara yang sedikitpun sedemikian rupa Dia akan menaruh keberkatan-keberkatan sehingga buah-buah /hasil-hasil tidak menjadi kurang . Karunia-karunia Allah dan berkat-berkat-Nya tidak akan ada kurangnya. Suatu pekerjaan yang sedikit saja saudara-saudara lakukan Dia akan meletakkan berkat di dalamnya,sebab niat saudara-saudara adalah ,”Saya ingin/harus meraih redha Allah dan demi untuk-Nya saya membelajakan harta”.
Jika kita memperhatikan secara berjemaah/keseluruhan orang-orang yang memberikan dalam candah-candah jumlah uang-uang yang besar itu hanya baeberapa orang saja.. Jika diambil setandar kekayaan dan pemerintahan dunia dewasa ini maka di dalam Jemaat sama sekali tidak ada orang-orang kaya sebanyak itu. ; tetapi dalam kondisi yang lebih baik itu hanya beberapa orang dan jumlah kebanyakan anggota Jemaat adalah berada pada tingkat menengah ke bawah bahkan ada yang masih kurang dari itu
Jadi adanya upaya pengorbanan sederhana orang-orang seperti itu itu telah memberikan air /menyirami keuangan harta benda Jemaat sedemikian rupa hingga dengan itu basah mengenainya seberapa banyak dari tetesan embun pohon /tanaman mendapatkan air . Tetapi oleh karena adalah dengan niat yang baik uang ini diberikan karena itu sedemikian rupa terdapat berkat di dalamnya yang mana orang-orang dunia tidak dapat membayangkan. Upaya dan kerja keras Jemaat yang sederhana ini menampakkan hasil yang sedemikian rupa menakjubkan yang tidak dapat nampak kendati dengan usaha seorang duniawi yang tidak beragama lagi lebih dari ratusan kali lipat. Itu hanya karena lahan amal-amal orang yang tidak beriman lahan bebatuan sementara tanah/kebun hati orang-orang yang beriman adalah subura dan tegak berada pada standar-standara ketakwaan yang tinggi.. Dan untuk memberikan pernghargaan pada ketakwaan itu Allah menganugaerahkan berkah secara pribadi kepada orang-orang yang melakukan paengorbanan dan secara berjemaahpun tidak terhitung keberkatan juga pada uang sedikit candah-candah yang keluatr dari kantong mereka;sebab perhatian Allah senantiasa tertuju pada hati saudara-saudara dan kemampuan saudarqa-saudara.Dia manakala melihat standar/mutu pengorbanan saudara maka sesuai dengan janji-janji-Nya faedah-faedah yang diraih dari itu dan buahnya Dia lipat gandakan beaaberapa kali lipat. Dan inilah rahasia keberkatan dalam uang Jemaat yang tidak pearnah dapat difahami oleh para penentang,sebab hati mereka seperti batu cadas yang keras ,seperti bebatuan yang mana ,baik hujan lebat maupun hujan kecil tidak dapat memberikan berkat. Keberkatan sama sekali tidak akab bisa ada.. Jadi ini merupakan keistimewaan orang yang mencari keredhaan Allah. Dan kini di dunia ini orang yang melakukan pengurbanan seperti pemikiran seperti itu kecuali Jemaat tidakada lagi. Dan sesungguhnya inilah orang-orang yang layak diiriikan. Dan kepada orang-orang seperti itulah Rasul Allah saw merasa iri.
Tertera dalam sebuah riwayat Hadhrat Ibni Masud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:Janganlah kalian merasa iri kecuali kepada dua orang,pertgama kepada orang yang Allah berikan harta lalu dia membelanjakannya di jalan Allah ,kedua kepada orang yang Allah anugerahi pemahaman ,akal/ kebijakan ilmu dan hikmah yang dengan bantuan itu dia memberikan keputusan di antara orang-orang dan dia mengajarkan kepada orang-orang.. Bab Kitabuzzakat infaaqilmaal fi haqqihi.
Jadi ilmu dan hikmah inipun merupakan suatu nikmat. Para penentang kita yang senantiasa gelisah dan marah bahwa warga Jemaat kenapa memberikan candah. Kami,kata Hudhur, memberikan candah untuk Jemaat kami apa kaitan itu dengan kalian ? Terkadang terjadi keributan bahwa terjadi pembaikotan pada para pemilik took anu bahwa jangan memberi apa-apa dari dia karena mereka akan maemberi candah dari keuntungan itu . Dari uang kalian itulah candah itu mereka berikan !?
Seringkali tejadi aksi penetangan /demo terhadap fabric limun Syezan kita bahwa mereka memberikan candah dan ada pula musyawarah pada pemerintah dan tuntutan supaya . Kemudian beliau bersabda:
Doa yang timbul sesudah (mencapai) makrifat dan dengan perantaraan karunia Ilahi, memiliki nuansa dan kondisi yang berbeda. Itu merupakan sebuah benda yang dapat melenyapkan, merupakan suatu bara api yang dapat membakar, merupakan sebuah magnet yang menarik rahmat Tuhan, merupakan sebuah kematian yang pada akhirnya akan menghidupkan, sebuah banjir dahsyat yang pada akhirnya menjadi sebuah bahtera, segenap perkara yang tak pernah tuntas dapat terselesaikan karenanya, dan segenap racun pada akhirnya menjadi obat penawar karenanya.
Salam sejahtera bagi tahanan yang berdoa tanpa mengenal lelah, sebab pada suatu saat akhirnya dia akan meraih kebebasan. Salam sejahtera bagi sang tunanetra yang tidak malas dalam memanjatkan doa-doa, sebab pada suatu saat dia akan dapat melihat. Salam sejahtera bagi yang berada di dalam kubur-kubur yang memohon pertolongan Tuhan dengan doa-doa, sebab pada suatu saat mereka akan dikeluarkan dari kuburan-kuburan itu.
Salam sejahtera bagi mereka yang tidak pernah lelah dalam memanjatkan doa dan ruhnya mencair dalam berdoa, dan matanya mencucurkan linangan air mata dan di dalam relung dadanya menciptakan sebuah api dan untuk meraih rasa kebahagiaan kesendirian, doa membawanya pada kamar yang gelap dan hutan-hutan yang sunyi sepi dan menjadikannya resah, mabuk/gila serta tidak sadarkan diri. Sebab, pada akhirnya akan dibukakan pintu karunia-Nya padanya. Dia Tuhan yang ke arah-Nya kami menyeru kalian adalah Yang Maha mulia, Maha penyayang, Pemalu, jujur, setia dan Maha pengasih pada orang-orang yang lemah. Maka, kamupun jadilah orang yang setia dan berdoalah dengan penuh ketulusan supaya Dia akan mengasihanimu. Berpisahlah kamu dari keramaian dunia dan hiruk pikuknya. Janganlah mewarnai agama dengan warna hawa nafsu. Pikullah beban demi untuk Tuhan dan terimalah kekalahan supaya kamu menjadi waris kemenangan-kemenangan yang besar. Tuhan memperlihatkan mukjizat-Nya kepada orang-orang yang berdoa dan kepada orang yang memohon akan dianugerahi nikmat yang luar biasa. Doa datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Dengan doa Tuhan sedemikian rupa menjadi dekat sebagaimana jiwamu menjadi dekat denganmu. Nikmat pertama doa ialah terlahir perubahan suci di dalam diri manusia. Kemudian Tuhan pun dengan perubahan itu menciptakan perubahan dalam sifat-sifat-Nya. Dan sifat-sifat-Nya tidaklah berubah-ubah, namun untuk yang telah menciptakan perubahan dalam dirinya Dia memiliki manifestasi yang terpisah yang dunia tidak dapat mengetahuinya seolah-olah Dia merupakan Tuhan yang lain, padahal tidak ada Tuhan lain, tetapi manifestasi yang baru menzahirkan-Nya dalam nuansa yang baru. Baru dalam keagungan menifestasi yang khas Dia bekerja untuk yang telah berubah itu yang Dia tidak lakukan untuk orang lain. Inilah dia mu’jizat- mu’jizat itu.
Walhasil, doa merupakan sebuah obat penawar yang menciptakan segenggam tanah menjadi barang tak ternilai harganya dan merupakan air yang membersihkan kekotoran-kekotoran yang ada di dalam batin manusia. Dengan doa itu ruh mencair dan mengalir bagaikan air lalu tumpah jatuh diatas singgasana Tuhan yang Maha Esa. Ruhani Hazain Pidati Sialkot jilid no. 2 hal 222–223