Sabtu, 30 Juli 2016
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba menyampaikan pidato mengenai kehancuran disintegrasi negara-negara Muslim
Hudhur aba memuji Paus Francis yang mengatakan bahwa kezaliman yang terjadi hari ini tidak sama dengan peperangan agama.
Pemimpin dunia Jemaat Muslim Ahmadiyah, Khalifah ke-5, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba telah menyeru semua negara Muslim di seluruh dunia agar kembali kepada ajaran Islam yang sejati berkenaan dengan perdamaian.
Dalam Khutbah Jumat yang disampaikan dari masjid Baitul Futuh di London, Hudhur aba mengatakan bahwa dunia sedang menghadapi masa-masa yang sangat genting dan penuh tantangan, terutama terkait dengan serangan-serangan teror akhir-akhir ini di Eropa, yang beliau anggap sangat bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Hudhur aba juga menyinggung situasi di Turki dan negara-negara Muslim lainnya yang semakin memanas.
Berkenaan dengan kondisi negara-negara Muslim yang semakin tidak stabil, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Hudhur aba mengatakan:
“Dari hari ke hari kekuasaan dan kekuatan negara-negara Muslim sedang mengalami penurunan. Penyebab mendasarnya adalah para pemimpin Muslim dan ulama mereka dibutakan dari ajaran Islam yang sejati sehingga membawa bangsa-bangsa mereka menuju kerusakan dan kehancuran.”
Hudhur aba melanjutkan:
“Kami melihat keributan dan kekacauan terjadi di setiap negara Muslim karena para pemimpinnya mengutamakan kepentingannya sendiri daripada memperhatikan hak-hak rakyat dan kemajuan bangsanya.”
Hudhur aba juga menambahkan bahwa kehancuran negara-negara Muslim hanyalah menguntungkan mereka yang memusuhi Islam. Oleh sebab itu, alih-alih saling menghancurkan satu sama lain, hendaknya umat Muslim ini bersatu dalam menegakkan perdamaian.
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba:
“Negara-negara Muslim beserta pemerintahannya belum mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian yang baru terjadi akhir-akhir ini. Mereka sudah menyaksikan apa yang terjadi di Irak, Suriah dan Libya dan bagaimana negara-negara itu terpecah-belah dan bagaimana masa depan bangsa-bangsa tersebut telah dihancurkan. Para pemimpin Muslim seharusnya segera bercermin pada kejadian-kejadian tersebut dan tanyakan kepada diri mereka siapa yang mendapatkan keuntungan dari keributan dan kekacauan di negara-negara Muslim ini?”
Hudhur aba juga merespon berkenaan dengan serangan-serangan teror yang bertubi-tubi terjadi di Eropa. Beliau mengatakan bahwa serangan-serangan demikian sepenuhnya menyimpang dari ajaran Islam. Beliau menyebutkan pembunuhan terhadap pendeta Jacques Hamel yang baru terjadi sebagai sesuatu hal yang mengerikan dan benar-benar berlawanan dengan ajaran-ajaran Islam.”
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba mengatakan:
“Belakangan ini organisasi-organisasi teroris mulai terus-menerus melakukan tindakan-tindakan keji dan biadab di negara-negara Eropa dengan menghilangkan nyawa orang-orang tak berdosa. Para teroris tersebut tidak memiliki pemahaman Islam, karena jika demikian mereka akan menyadari bahwa Rasulullah saw melarang membunuh orang-orang tak bersalah dalam kondisi apapun. Rasulullah saw melarang untuk menjadikan anak-anak, kaum wanita dan orang tua yang tak berdosa sebagai sasaran pembunuhan dan juga melarang para pemimpin agama dan tempat-tempat ibadah lainnya seperti para pendeta dan gereja sebagai sasaran penganiayaan dan perusakan.”
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba meneruskan:
“Satu-satunya hal yang diraih oleh para teroris ini adalah benar-benar merusak ajaran-ajaran Al-Quran dan Rasulullah saw. Jelaslah bahwa mereka tidaklah sedang mengamalkan ajaran Islam melainkan tampaknya mereka seolah-olah telah menciptakan agama mereka sendiri yang penuh dengan kebencian dan racun.”
Berkenan dengan arti kata ‘Islam’, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba mengatakan:
“Allah Ta’ala menamakan agama kami sebagai ‘Islam’ yang berarti kedamaian dan dengan demikian nama Islam itu sendiri menolak segala bentuk terorisme, ekstremisme dan paksaan. Sesungguhnya Islam adalah agama yang memenangkan perdamaian, kebebasan, cinta kasih dan rasa aman bagi semua manusia.”
Hudhur juga memuji perkataan Paus Francis akhir-akhir ini yang menyatakan bahwa “meskipun di dunia sedang terjadi peperangan, namun ini bukanlah peperangan agama”. Hudhur mengatakan bahwa Paus Francis itu benar karena telah membedakan bahwa peperangan yang terjadi saat ini tidak terdorong oleh motif agama melainkan ketamakan dan keinginan untuk memperoleh kekuasaan dan kekayaan.
Terakhir, Hudhur aba mengatakan bahwa pada masa-masa pergolakan saaat ini, tanggung jawab terletak di pundak para Muslim Ahmadi untuk menghadapi tindakan ektremisme dengan menyebarkan ajaran-ajaran Islam yang sejati dan penuh kedamaian baik melalui akhlak pribadi mereka maupun melalui media dan sarana-sarana lainnya.
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba mengatakan:
“Sebarluaskanlah perdamaian ke seluruh lapisan masyarakat. Sebarkan cinta kasih di antara umat manusia. Bawalah manusia menuju Allah Ta’ala dan Nabi Muhammad saw dengan memenangkan hati mereka melalui kekuatan cinta, rahmat dan kasih sayang.”
Hudhur menasehati bahwa ada kebutuhan yang mendesak bagi Muslim Ahmadi agar senantiasa berdoa bagi perdamaian dunia. @AhmadiyyatIslam
22 Deer Park Road, London, SW19 3TL UK
Tel/Fax: (44) 020 8544 7678 Email: media@pressahmadiyya.com
Ahmadiyya Muslim Community
Press & Media Office
URL sumber: pressahmadiyya.com