Pimpinan Pusat Jemaat Muslim Ahmadiyah Menyampaikan Ceramah Tentang Pengungsi Dalam Ceramah Bersejarah Di Swedia

Dipublikasikan 19 Mei 2016

Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan ceramah utama dalam resepsi sambutan Kunjungan perdana beliau di Stockholm.

pengungsi_1

Pada tanggal 17 Mei 2016, Pimpinan Pusat Jemaat Muslim Ahmadiyah, Khalifah Kelima, Yang Mulia, Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan sambutan utama pada resepsi khusus yang diadakan dalam rangka kunjungan perdana beliau di Ibukota Negara Swedia, Stockholm.

Lebih dari 60 tamu dan pejabat, termasuk berbagai Anggota Parlemen menghadiri acara malam itu, berlangsung di Hotel Sheraton di pusat kota Stockholm.

pengungsi_2

Dalam sambutannya, Hazrat Mirza Masroor Ahmad membahas secara rinci tentang krisis pengungsi di Eropa yang menimbulkan ketidakpastian dan ketidakstabilan menyebar di Eropa selama setahun terakhir.

Huzur memuji “kemurahan hati” Pemerintah Swedia yang telah menerima puluhan ribu pengungsi, namun Huzur juga mengingatkan agar seluruh pengungsi setia kepada Negara tempat mereka bernaung dan memberikan kontribusi terhadap masyarakat dan negaranya sesegera mungkin. Huzur juga menghimbau PBB dan Negara-negara maju lainnya untuk bertindak berdasarkan keadilan dan memperjuangkan perdamaian dunia yang sejati dan abadi sepanjang masa.

pengungsi_3

Terkait membanjirnya pengungsi dari Syria dan Irak ke Eropa,  Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

“Para pengungsi melarikan diri dari kehidupan mereka sebelumnya dalam upaya untuk mencari kedamaian, oleh karena itu, ketika (pengungsi) telah mendapatkan perlindungan dan keamanan, merupakan kewajiban mereka untuk hidup dengan damai  dan berusaha dengan segala kemampuan untuk ikut memajukan dan memakmurkan Negara yang menampung mereka.”

Huzur mengatakan para pengungsi tidak boleh diberikan perlakuan istimewa yang berbeda dengan penduduk asli karena hal ini akan menimbulkan kebencian dan rasa iri dari masyarakat luas.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

“Orang-orang Swedia telah lama dikenal karena kemurahan dan keterbukaan hati mereka, namun setiap diskriminasi terhadap mereka dapat memicu perubahan sikap yang akan melemahkan dan mengancam ketenangan masyarakat. Alih-alih menuai efek positif dari integrasi dan imigrasi, diskriminasi dapat meningkatkan resiko konflik dan kebencian.”

pengungsi_4

Hazrat Mirza Masroor Ahmad melanjutkan:

“Menerima begitu banyak pengungsi merupakan masalah yang sangat peka dan harus ditangani dengan sangat hati-hati karena jika ada kebencian dari orang-orang setempat, hal ini dapat menyebabkan reaksi berantai yang sangat berbahaya. Warga setempat bila bermusuhan dengan para pengungsi, pada gilirannya akan menyebabkan marjinalisasi penduduk imigran dan marginalisasi ini merupakan celah yang rawan terhadap radikalisasi oleh para ekstrimis.  Jika, Naudzubillah, para ekstrimis ini dapat melakukan upaya radikalisasi terhadap beberpa orang saja maka hal tersebut dapat menyebabkan rasa takut yang besar dan merusak perdamaian, keamanan dan kemajuan negeri ini.”

Huzur juga menghimbau para ulama Islam untuk melakukan peran yang bertanggung jawab dalam membimbing para pengungsi tentang ajaran Islam yang hakiki.

pengungsi_5

Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

“Islam mewajibkan umat Muslim untuk mencintai negara mereka, untuk setia kepada Negara dan mematuhi hukum negara. Ini adalah pesan yang harus disuarakan oleh para Imam dan ulama Muslim kepada semua pengungsi Muslim yang pindah ke Barat. Para Pengungsi harus diingatkan bahwa mereka telah diberi kesempatan kedua dalam kehidupannya dan kesempatan untuk membesarkan anak-anak mereka di negara yang bebas dari perang dan kekacauan, oleh karena itu merupakan kewajiban mereka untuk menghargai dan mensyukuri rumah baru mereka.”

Lebih lanjut dalam sambutannya, Huzur berdasarkan berbagai ayat dari Alquran, membantah tuduhan-tuduhan yang menyatakan bahwa Islam memperbolehkan segala bentuk kekerasan atau paksaan dalam hal agama.

Huzur juga mengutip Surah 23, ayat 9 dari Alquran, yang mengajak masyarakat untuk memenuhi janjinya dan kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka. Huzur mengatakan bahwa beliau menganggap ayat tersebut merupakan “prinsip universal” untuk semua orang dan bangsa.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

“Semua pemerintah dan lembaga-lembaga internasional mengemban kepercayaan besar yang diamanatkan kepada mereka dan merupakan tugas dari pemimpin-pemimpinnya untuk memastikan bahwa kepercayaan tersebut digunakan dengan penuh kejujuran, integritas dan keadilan. Ini adalah tanggung jawab pemerintah dan para politisi untuk melayani masyarakatnya dan untuk melindungi masa depan bangsa mereka dan  tidak meremehkan amanat yang mereka emban.”

pengungsi_6

Hazrat Mirza Masroor Ahmad melanjutkan:

“Tujuan utama yang tercantum dalam Piagam PBB adalah “menyelamatkan generasi penerus dari bencana perang”, “hidup bersama dengan damai” dan “untuk memelihara perdamaian serta keamanan internasional”. Piagam PBB secara khusus menyatakan bahwa tujuan utama tersebut didasari oleh keinginan untuk menyelamatkan umat manusia dari kesalahan yang menyebabkan dua Perang Dunia yang terjadi  di abad ke-20.  Setelah mengambil tanggung jawab besar ini, PBB harus berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuannya yang mulia dan benar-benar menghargai perdamaian dunia sebagai isu yang paling penting di zaman ini.”

Huzur menutup sambutannya dengan mengingatkan kembali kekhawatiran beliau bahwa dunia sedang bergerak menjauh dari Tuhan Yang Maha Esa dan mendekat kepada perang dunia yang destruktif.

speakers

Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

“Konsekuensi dari perang (dunia) saja bahkan tidak sanggup untuk dibayangkan. Pertanyaan yang harus kita tanyakan kepada diri sendiri adalah apakah kita ingin mewariskan dunia yang lebih baik bagi anak-anak kita dan generasi mendatang? Ataukah kita tega menyerahkan warisan dunia berupa peperangan, pertumpahan darah dan penderitaan yang tak terhitung serta kesedihan?”

Sebelumnya, sambutan diberikan oleh Amir Jemaat Muslim Ahmadiyah Swedia, Mr Mamoon-ur-Rashid, dilanjutkan dengan sambutan dari tamu dari Swedia Parlemen.

Hillevi Larsson, MP, Sosial Demokrat mengatakan:

“Saya tidak mengerti mengapa anggota Jemaat Muslim Ahmadiyah diserang karena Anda menyebarkan pesan perdamaian. Contohnya pada tahun 2010, 86 orang Muslim Ahmadi tewas di Lahore. Apa yang paling mengesankan bagi saya adalah bahwa Anda tidak pernah membalas dendam. Semakin banyak kebencian yang Anda hadapi, semakin banyak cinta yang Anda berikan. Semakin banyak perang, semakin banyak pesan perdamaian yang anda sebarkan.”

Valter Mutt, MP, Partai Hijau mengatakan:

“Dengan perdamaian semuanya menjadi mungkin tapi tanpa perdamaian semua hal menjadi tidak mungkin. Anda, Muslim Ahmadi tidak hanya berbicara tentang perdamaian, karena para politisi pun melakukan itu, tapi Anda benar-benar bekerja mewujudkannya (perdamaian).”

pengungsi_7

Bengt Eliasson, MP, Partai Liberal mengatakan:

“Mari kita ingat malam ini atas nama perdamaian, pengertian, demokrasi dan kesetaraan. Saya berterima kasih kepada Jemaat Muslim Ahmadiyah untuk kesempatan bergabung dalam perjalanan menuju perdamaian dan perdamaian.”

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad dan Huzur bertemu secara pribadi bertemu dengan para tamu.

22 Deer Park Road, London, SW19 3TL UK
Tel/Fax: (44) 020 8544 7678 Email: media@pressahmadiyya.com


Ahmadiyya Muslim Community
Press & Media Office

URL sumberpressahmadiyya.com

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.