Dipublikasikan 13 Mei 2016
Pernyataan Hazrat Mirza Masroor Ahmad ketika diwawancara oleh sebuah harian di Swedia, Skansa Dagbladet
Pada 11 Mei 2016, Pemimpin dunia Jamaah Muslim Ahmadiyah, Khalifatul Masih V, Yang Mulia, Hazrat Mirza Masroor Ahmad diwawancara oleh harian Skansa Dagbledet di Mesjid Mahmood, Malmo, Swedia.
Ketika ditanya berkenaan dengan meningkatnya aksi teror dan radikalisasi pemuda, Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyatakan:
“Saya sudah lama mengingatkan agar Pemerintah membuat langkah tegas untuk menghilangkan terorisme dan ekstrimisme. Jamaah Muslim Ahmadiyah menganggap segala tindakan ekstrimisme sama sekali bertentangan dengan ajaran Islam. Islam sebenarnya merupakan agama kasih-sayang dan perdamaian.”
Berkenaan dengan konsep Jihad, Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyatakan:
“Tentu saja, setiap orang memiliki hak untuk menyebarkan keyakinannya asalkan dengan cara damai. Menggunakan pedang dan paksaan tidak bisa dibenarkan pada masa ini dan sama sekali bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam Kitab Suci Al-Quran dinyatakan dengan jelas bahwa tidak ada paksaan dalam urusan agama.”
Ketika ditanya apakah beliau berencana berkunjung ke Pakistan, Yang Mulia menyatakan bahwa beliau tidak dapat melaksanakan tugas di Pakistan karena di sana Muslim Ahmadi dinyatakan sebagai non-Muslim dan tidak bisa beribadah sesuai keyakinannya.
Hazrat Misrza Masroor Ahmad menjawab:
“Jika saya berkunjung ke Pakistan apa yang dapat saya kerjakan? Setiap minggu Muslim Ahmadi dari berbagai belahan dunia mendengarkan khutbah Jum’at saya (yang saya sampaikan) namun di Pakistan saya dilarang menyampaikannya. Di Pakistan, bahkan secara hukum saya tidak bisa menyebut diri sebagai Muslim ataupun mendirikan shalat dan menyebarkan ajaran Islam.” @Ahmadiyyatislam
22 Deer Park Road, London, SW19 3TL UK
Tel/Fax: (44) 020 8544 7678 Email: media@pressahmadiyya.com
Ahmadiyya Muslim Community
Press & Media Office
URL sumber: khalifaofislam.com