6 DESEMBER 2020 | SIARAN PERS
Kumpulan surat Hazrat Mirza Masroor Ahmad akan diterbitkan di website The Review of Religions pada Selasa.
Surat Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah kepada para Pemimpin Dunia saat Pandemi Covid-19 akan Diterbitkan untuk Pertama Kalinya
Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah Internasional, Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba) telah menulis serangkaian surat kepada para pemimpin dunia, mengajak mereka untuk memikirkan bahwa dampak Covid-19 yang merusak dan melumpuhkan merupakan sebuah peringatan Ilahi bagi manusia.
Surat-surat bersejarah ini, yang dikirim selama bulan Juni 2020, ditulis kepada para pemimpin dari 14 negara – Australia, Kanada, Cina, Perancis, Jerman, Ghana, India, Israel, Jepang, Nigeria, Rusia, Sierra Leone, Inggris dan Amerika Serikat.
Surat-surat itu juga dikirim kepada Paus Francis dan Sekretaris Jendral PBB, Antonio Guterres.
Dalam surat-surat beliau, Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyatakan bahwa virus corona telah mengekspos ringkihnya bangsa-bangsa dan umat manusia. Beliau juga mengungkapkan keyakinannya bahwa dampak pandemi dan cara bagaimana dunia lumpuh adalah sesuai dengan Kehendak Allah Ta’ala, dan hal itu harus disadari sebagai bentuk peringatan keras bagi manusia untuk memperbaiki diri dan menyingkirkan segala bentuk ketidakadilan.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:
“Sebagai pemimpin agama dan orang-orang mukmin, saya percaya bahwa kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam minggu-minggu terakhir adalah sesuai dengan Kehendak Allah Ta’ala dan sebagai peringatan yang keras bagi umat manusia untuk melakukan perbaikan diri dan meninggalkan segala bentuk ketidakadilan dan kekejaman. Pandemi ini adalah pesan nyata bagi umat manusia yang mengarahkan orang-orang duniawi agar ingat kepada Allah Ta’ala dan memenuhi segala hak-Nya dan hak sesama.”
Dalam surat beliau, Huzur menulis bahwa dampak ekonomi yang ditimbulkan Covid-19 ini telah memperburuk dan menambah kesengsaraan dan selanjutnya akan dengan mudah merusak perdamaian dan keamanan dunia. Alhasil, Huzur mengatakan bahwa para pemimpin harus menjunjung standar tinggi keadilan di tingkat nasional dan internasional dan memberikan teladan yang baik dan positif bagi warganya.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan:
“Mengingat kondisi yang terjadi, saya meminta dengan tulus dan penuh kerendahan hati supaya pemerintah Anda membentuk dan menerapkan kebijakan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Sebagai pemimpin negara, Anda juga harus mendorong warga Anda untuk memenuhi hak satu sama lain dan siap mengorbankan kepentingan pribadi untuk tujuan kemanusiaan. Begitu juga, pemerintah Anda harus berupaya memastikan terciptanya perdamaian dan keamanan masyarakat, baik di dalam negeri Anda maupun di tingkat internasional yang lebih luas. Saya meminta dengan tulus kepada Anda untuk menunaikan tuntutan keadilan dan integritas dengan berupaya memenuhi hak-hak warga Anda sendiri dan semua negara lainnya.”
Huzur memberi peringatan bahwa para pemimpin dan negara-negara saat ini harus mencamkan pelajaran dari masa lalu dan menyadari bahwa bencana alam dan virus yang mematikan merupakan peringatan bagi umat manusia supaya kembali kepada Sang Pencipta dan memenuhi hak-hak sesama.
Dalam surat beliau kepada Sekjen PBB, Huzur memintanya untuk memanfaatkan lembaganya untuk mempersatukan bangsa-bangsa.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:
“Menurut pandangan saya, cara utama PBB dalam memenuhi tujuan pendiriannya adalah dengan mempersatukan semua bangsa di dunia dalam satu wadah, di mana setiap negara diperlakukan sama dan tanpa prasangka, bukannya tunduk pada suatu kekuatan dan keinginan dari kekuasaan negara yang dominan.”
Dalam menulis surat kepada Paus Fransiskus, Huzur juga menyampaikan pesan dari pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (as) bahwa saat ini, lebih dari sebelumnya, penting bagi para pemimpin agama untuk berusaha menumbuhkan semangat toleransi dan saling menghormati antar agama di dunia.
Teks surat akan dipublikasi di situs Review of Religions, www.reviewofreligions.org pada Selasa 8 Desember 2020
Comments (7)