Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad
Khalifatul Masih Ar-Rabbi ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
19 April 2002
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ،
وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dialah Allah yang tidak ada tuhan selain Dia. Dia adalah raja/Maha berdulat,Yang Maha suci,sumber segala kedamaian,pelimpah keamanan,Mahapelindung,Mahaunggul ,yang meluruskan amal yang salah /Maha Penakluk,Maha agung, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Asyu’ara’ 130
Arti sifat jabbaariat[ke-Maha perkasaan] Allah swt dari segi lughat dan sebagian materi bahasan mengenai itu telah diterangkan pada khutbah yang lalu. Hari ini sembari melanjutkan bahasan ini, akan diterangkan sifat jabbaariat dari beberapa aspek lain.
Dalam Lisanul Arab,sebuah kamus bahasa Arab ternama tertera:الجبر-Al-Jabru artinya “menyambung” kebalikan kata “patah”. Sebagaimana apabila tulang yang patah seorang menyambungnya kembali; dan dia telah membuat sang fakir menjadi kaya; dan dia telah memelihara anak yatim. Oleh karena itu, apabila dikatakan جبرت فاقةالرجل-jabartu faaqatarrajul, maka maksudnya adalah bahwa :Saya telah membuat si fulan kaya.
Abu Ali Al-Farsi berkata :جبره-jabarahu-Dia telah membuatnya kaya setelah miskin.Ibni Syaizah menulis artinya sbb : “Dia telah berbuat baik pada orang itu”.
Allamah Ibnu Asir dalam kitabnya An-Nihaayah fi gariybil ahaadiyst menerangkan yang diriwayatkan dari Hadhrat Ali r.a.,وجبار القلوب على فطراتها-wa jabbaarul quluwbi ‘ala fithraatiha-Saya mengartikan kata جبار-jabbaar dengan memperhatikan arti: “ Menyambung tulang yang patah dan membetulkan”.
Di dalam ini disebutkan kata menyambung tulang yang patah dan membetulkan yang didapatkan dari Hadhrat Ali r.a.. Dari aspek ini arti kata yang sederhana/mudah ialah :Hai Zat yang dengan makrifat-Nya telah menganugerahi pada hati keteguhan dan kemantapan pada fitrahnya.
Sayyidina Hadhrat Khalifatul Masih I dalam menafsirkan ayat surah Al-Hasyr bersabda: الجبار-Al-Jabbaar:Yang meluruskan; yang menyediakan sarana-sarana pada/untuk perbaikan benda-benda kami yang rusak;Yang memberi taufik untuk perbaikan.
Hadhrat Masih Mauud a.s. juga inilah arti Al-jabbaar yang beliau terangkan,yakni,Wujud Yang membetulkan pekerjaan/ hal-hal yang rusak/memperbaiki hal-hal yang rusak.
عن ابن عباس ان النبي صل الله عليه وسلم كان يقول بين السجدتين اللهم اغفرلي وارحمني واجبرنى واهدنى وارزقنى ‘an ibni abbasin annannabiyya shallallaahu ‘alahi wasallam kaana yaquwlu bainassajdataini allaahumma gfirliy warhamniy wajburniy wahdiniy warzuqniy-Yakni, diriwayatkan dari Hadhrat Ibni Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw selalu membaca doa ini diantara dua sujud:Ya Allah, ampunilah aku,kasihanilah aku,betulkanlah pekerjaanku yang salah/perbaikilah aku dan tunjukilah aku dan anugerahilah rezeki padaku.
Hadhrat Zumrad ibni Habib meriwayatkan bahwa Rasulullah saw datang ke rumah Hadhrat Ummi Salamah untuk ta’ziah setelah wafatnya Abu Salamah dan beliau berdoa:اللهم هزه حزنها واجبر مصيبتها وابدلها بهاخيرا منها-allaahumma hazzih huznaha wajbur mushibataha wa abdilha biha khaeran minha-Ya Tuhanku, jauhkanlah kesedihan Ummi Salamah dan jauhkanlah musibahnya dan berilah suami yang lebih baik dari suaminya yang telah wafat.
Perawi berkata bahwa Allah telah mengobati kesedihan Ummi Salamah dan juga menjauhkan musibahnya dan telah menganugerahkan suami yang berpuluh-puluh kali lipat baiknya, yakni, Dia telah menganugerahi pada beliau r.a.Hadhrat Rasulullah saw.
Adapun arti جبار-jabbaar sampai kini yang telah diterangkan sesuai keterangan itu secara khusus الجبار-Al-Jabbaar dalam arti yang meluruskan/memperbaiki, atau wujud yang menyediakan sarana untuk memperbaiki segala sesuatu yang rusak dan sesuai perkataan Allamah Azhari akan diterangkan topik wujud/orang yang memperbaiki agama yang dicintai. .Singkatnya, cukup dengan mengingat bahwa جبار-Jabbaar merupakan bab Mubaalagah [hal berlebih-lebihan] yang keluar/terbentuk dari kata جبر-jabar. Dan arti جبر-jabar ialah: menyambung sesuatu yang patah; dan memperbaiki kondisi seseorang; dan menjadikan seseorang dengan paksa dan keperkasaan siap untuk melakukan suatu pekerjaan. Corak pertama merupakan nama جمالى-jamaali [keindahan]dan corak kedua, merupakan جلالى-jalaali [kegagahan]. Dari segi arti kata جبار-jabbaar itu , ini berarti menjadi sifat Allah مصلح-mushlih-yang memperbaiki,yang asasnya kita dapatkan dari ayat Al-Quran surah Yunus 81sbb: فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَى مَا جِئْتُمْ بِهِ السِّحْرُ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ-Maka tatkala mereka telah melemparkan apa yang mereka ingin lemparkan berkatalah Musa”Apa yang kamu telah bawa itu hanyalah merupakan tipuan pandangan belaka. Allah pasti akan membatalkannya. Sesungguhnya Allah tidak membiarkan berhasil pekerjaan para perusuh..
Kini surah Al-Anbiyya ayata 91 : فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ-Maka kami mengabulkan doanya dan menganugerahkan padanya Yahya ;dan Kami sembuhkan kemandulan istrinya baginya.Sesungguhnya mereka itu berlomba-lomba dalam kebaikan dan mereka berseru kepada kami dengan harapan dan ketakutan dan mereka orang-orang yang merendahkan diri di hadapan kami.
Kini surah Ahzab ayat 71-72يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا(70)يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا-Wahai orang-orang yang beriman ! Bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang jujur . Dia akan memperbaiki amal-amalmu bagimu dan akan mengampuni dosa-dosamu.Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasulnya,maka sesungguhnya dia telah meraih kemenangan besar.
Dan surah Muhammad[saw] ayat 2:
وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَءَامَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ-Dan mereka yang beriman dan berbuat amal saleh dan beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad saw dan itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka Dia akan menjauhkan dari mereka aib-aib mereka dan memperbaiki kondisi mereka.
Kemudian surah Muhammad saw ayat 5-7وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ(4)سَيَهْدِيهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ(5)وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ-Dan mereka yang ditimpakan kesakitan/kedukaan yang sangat berat di jalan Allah, sekali-kali Dia tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. Dia akan memberikan petunjuk kepada mereka dan akan memperbaiki keadaan mereka. Dan Dia akan memasukkan mereka ke dalam surga yang demi untuknya Dia telah menjadikannya sangat tinggi/luhur.
Syuraih berkata bahwa Jamik ibni Syaddad bin Abu Wail r.a. dan dari refrensi Abdullah bin Mas’ud r.a. memberitahukan pada kami bahwa Rasulullah saw mengajarkan kepada kami beberapa kalimah dan beliau tidak begitu saja mengajarkan kepada kami sebagaimana beliau biasa mengajarkan tasyahhud kepada kami.Dan kalimat itu adalah:
Hai Allah ciptakanlah kecintaan di dalam hati kami,dan perbaikilah urusan dianatara kami dan bimbinglah kami ke jalan-jalan keselamatan dan seiring dengan menyelamatkan dari kegelapan bawalah kami kepada nur dan hindarilah kami dari keburukan lahiriah/zahir dan batin, dan ciptakanlah berkah pada mata kami,pada hati kami, pada istri-istri kami dan di dalam anak-anak kami dan maafkanlah/pandanglah kami dengan pandangan kasih-Mu. Sesunguhnya Engkaulah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dan jadikanlah kami orang yang mensyukuri ni’mat Engkau ,yang karena ni’mat itu kami menjadi orang yang memuji engkau dan jadikanlah kami orang yang layak menerima itu dan cukupilah ni’mat-ni’mat itu pada kami.
Diriwayatkan dari Hadhrat Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda:Apabila diantara kalian ada yang bersin maka hendaknya dia mengatakan : الْحَمْدُ لِلَّهِ alhamdulillah dan hendaknya saudaranya atau temannya setelah mendengar الْحَمْدُ لِلَّهِ hendaknya membaca يرحمكم الله-yarhamukumullaah . semoga Allah mengasihani kamu. Dan apabila dia mengatakan padanya يرحمكم الله – yarhamukumullaah maka orang yang bersin hendaknya mendoakanويصلح بالكم يهديكم الله -yahdiykumullahu wasyushlihu baalakum . Semoga Allah memberikan petunjuk kepadamu dan memperbaiki/meluruskan semua pekerjaan-pekerjaan kamu.
Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw biasa berdoa: Ya Allah untukku perbaikilah agama yang merupakan perantara untuk perlindungan segenap urusanku, dan perbaikilah pula duniaku untukku yang merupakan sarana untukku melewatkan hidupku dan perbaikilah pula untukku akheratku yang ke arah itu aku ‘kan kembali;dan buatlah kehidupanku untukku sebagai kesempatan untuk maju dalam setiap kebaikan ;dan buatlah kewafatanku sebagai perantara untuk terlindung dari setiap orang.[musuh]
Hadhrat Abdurrahman r.a. bin Abu Bakar r.a. meriwayatkan dari bapaknya bahwa Nabi Yang mulia Saw bersabda: Ini merupakan sebuah doa dari doa-doa orang-orang yang terkena musibah,yaitu: Ya Allah, aku hanya mengharapkan rahmat-Mu,maka janganlah Engkau membiarkanku untuk sesaatpun menyerahkan diriku pada ego/nafsuku. Perbaikilah oleh-Mu segenap urusanku. Tidak ada tuhan selain Engkau.
Hadhrat Abu Umamah Al-Bahili meriwayatkan bahwa pada suatu kali Rasulullah saw datang kepada kami dengan bertongkat. Begitu melihat beliau, kami segera berdiri sebagai penghormatan pada beliau. Maka beliau berkata: Kalian janganlah melakukan seperti orang-orang Persia lakukan terhadap orang-orang besar mereka.Kami berkata,” Ya Rasul Allah,berdoalah untuk kami.Beliau berdoa:Ya Allah,maafkanlah kami, kasihanilah kami, redhailah kami, terimalah dari kami, masukkanlah kami dalam surga,lindungilah kami dari api dan ciptakanlah perbaikan dalam segenap urusan kami. Perawi berkata bahwa di dalam hati kami timbul keinginan supaya beliau mendoakan lagi untuk kami. Maka Huzur berkata bahwa saya tidak mengumpulkan semuanya di dalam doa ini. Yakni, banyak lagi doa-doa yang saya panjatkan untuk kalian semua.
Di dalam Musnad Ahmad bin Hambal ada sebuah riwayat bahwa Hadhrat Abu Musa r.a. meriwayatkan bahwa saya hadir di hadapan Huzur untuk membawa air wudhu. Beliau setelah berwudhu berdoa: Ya Allah, perbaikilah aku dalam agamaku, dan anugerahilah kelapangan untukku dan berkatilah rezekiku.
Hadhrat Anas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw selalu membaca syair ini:اللهم لا عيش الا عيش الاخرة واصلح انصاروالمهاجره allaahumma laa ‘aisya illa ‘aisyal aakhirah wa asylih ansyaara wal muhaajirah-Yakni, Ya Allah,kehidupan hakiki adalah kehidupan akherat,maka perbakilah orang-orang Ansar dan Muhajir.
Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Perbaharuilah selalu iman kamu ! ” Kami berkata: ‘Bagaimana kami senantiasa memperbaharui iman kami ? Beliau bersabda: “Perbanyaklah selalu membaca لااله الاالله-lailaaha illallah.
Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa sabda-sabda Rasulullah saw yang saya ketahui, diantaranya beliau bersabda: Allah akan membangkitkan untuk ummat ini dalam setiap penghunjung setiap abad seorang yang akan memperbaharui untuknya agamannya”. Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Orang yang beriman dan berbuat amal saleh dan beriman pada kitab yang diturunkan pada Muhammad saw itulah merupakan kebenaran. Tuhan akan menjauhkan dosa-dosanya dan akan meluruskan keadaan mereka.
Hadhrat Masih Mauud a.s. selanjutnya bersabda:Orang yang beriman dan berbuat amal saleh dan beriman pada kalam [Allah] yang turun pada Muhammad saw dan itulah kebenaran,maka dosa orang itu akan Dia maafkan dan akan memperbaiki agama mereka. Kini, lihatlah, karena beriman pada Hadhrat Muhammad saw betapa Tuhan telah menampakkan keridhaan-Nya. Dia memaafkan dosa mereka dan Dia sendiri yang menyediakan [sarana]pensucian jiwanya. Betapa malangnya orang yang mengatakan bahwa saya tidak perlu beriman pada Rasulullah saw dan dengan congkak dan takabbur dia menganggap dirinya ada/besar.
Dalam menerangkan sifat seorang مصلح-musylih Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Tuhan mengetahui bahwa saya mengatakan dengan penuh simpati dan setulus-tulusnya, apakah orang mendengar kata-kata saya dengan niat yang baik atau dengan perasangka buruk. Namun, saya mengatakan bahwa orang yang ingin menjadi muslih [orang yang memperbaiki], maka hendaknya mula pertama dia sendiri yang menjadi terang/bersih dan memperbaiki dirinya sendiri. Lihatlah, matahari yang bersinar ini pertama dia sendiri yang telah memperoleh sinar/bersinar. Saya sesungguhnya mengakui bahwa inilah yang diajarkan oleh guru setiap bangsa . Akan tetapi,kini memaksakan kehendak pada orang lain merupakan hal yang sangat mudah, sementara diri sendiri memberikan pengorbanan merupakan hal yang sangat sulit. Jadi, barangsiapa yang menginginkan supaya timbul perbaikan dalam diri bangsa dan dia dapat bersimpati pada mereka, maka dia hendaknya mulai perbaikan itu dari dirinya sendiri dan orang-orang terdekatnya?].
Para autar/pendeta dan para resyi di masa lampau, mereka pergi ke hutan-hutan untuk meciptakan perbaikan dalam diri mereka sendiri. Mereka tidak membuka bicara seperti para penceramah dan dai-dai dewasa ini,selama mereka sendiri belum mengamalkannya. Inilah jalan kedekatan dan cinta Ilahi. Orang yang memiliki apa-apa [saja]di dalam hati lalu menerangkannya adalah bagaikan air parit yang menimbulkan pertengkaran Namun, bagi yang berbicara dengan nur amal dan nur makrifat, itu dianggap merupakan hujan rahmat.. Pada saat ini ingatlah nasehat saya ini.
Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Saya ditugaskan untuk menjauhkan kekotoran yang melekat pada jalinan antara manusia dan Tuhan lalu menegakkan jalinan cinta dan ketulusan untuk kedua kalinya ; dan dengan menzahirkan kebenaran dan memusnahkan peperangan agama-agama, saya meletakkan asas perdamaian dan saya datang untuk menzahirkan kebenaran-kebenaran agama yang telah terselubung dari mata dunia dan datang untuk menampilkan contoh dan keruhanian yang telah terkubur di bawah kegelapan nafsu manusia; serta saya datang untuk memperaktikkan kekuatan-kekuatan Ilahiah yang dapat masuk di dalam diri manusia dan zahir dengan perantaraan doa dan tawajjuh kondisinya saya akan terangkan dengan amal nyata ,tidak hanya dengan sekedar ucapan belaka Jadi, paling utama ialah tauhid murni yang berkilauan dan bersih dari campuran segenap macam syirik yang kini telah sirna itu kini pohonnya akan saya tanamkan kembali untuk kedua kalinya pada ummat ini. Dan ini semua bukanlah dengan kekuatan saya, bahkan dengan kekuatan Tuhan, Tuhan langit dan bumi.
Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Jika kalian orang yang beriman , maka bersyukurlah, dan lakukanlah sujud-sujud syukur di hadapan Allah. Zaman yang untuk menuggu-nunggu kedatangannya, nenek-moyang kalian telah berlalu dan tidak terhitung ruh-ruh yang menghendaki itu telah pergi. Dan kini zaman itu telah kalian dapatkan. Kini, kalian menghargainya atau tidak, dan mengambil faedah dari itu atau tidak, itu berada di tangan kalian. Saya akan terus-menerus menerangkan itu dan tidak akan berhenti menerangkan bahwa sayalah yang dikirim untuk perbaikan ummat manusia dan untuk menegakkan agama dengan corak yang baru. Jadi, setiap orang hendaknya janganlah cepat-cepat mengingkarinya[zaman yang dinanti-nanti itu] supaya kalian jangan dianggap orang yang berperang dengan Tuhan. Orang-orang dunia yang masih bercokol pada pandangan kuno[ortodok], mereka itu tidak akan menerimanya[zaman yang dinanti-nanti]. Akan tetapi, tidak lama lagi akan tiba saat manakala kesalahan-kesalahan mereka.akan nampak jelas pada mereka. Seorang pemberi ingat telah datang ke dunia,namun dunia tidak menerimnnya. Akan tetapi, Tuhan akan menerimannya dan dengan serangan –serangan yang dahsyat akan menzahirkan kebenarannya.
Hadhrat Masih Mauud a.s. selanjutnya bersabda: Ingatlah, sabar merupakan syarat untuk perbaikan. Dan hal kedua ialah, pensucian akhlak dan jiwa tidak akan mungkin bisa terjadi selama tidak tinggal bergaul bersama dengan wujud suci yang mensucikan. Pertama, seorang yang membuka pintu, dia bisa membuka [pintu]dengan menjauhkan kekotoran. Benda-benda kotor yang ada keselarasan itu akan tetap ada di dalam. Akan tetapi, jika mendapatkan pergaulan yang berfungsi sebagai obat maka kekotoraan batin/interen lama kelamaan akan mulai hilang. Karena, bersama ruh yang suci yang disebut ruhulqudus dalam istilah Al-Quraan, itu tidak akan bisa ada ikatan selama tidak ada keselarasan. Kami tidak bisa mengatakan bahwa jalinan ini sampai kapan bisa terjadi .Yaa. bisa dengan mengamalkan sesuai dengan Farsi: Khak syo da fesyas ankke khak syawi- Yakni,jadilah tanah sebelum kamu dijadikan tanah/wafat ,yakni, hendaknya menjadikan diri tanah dijalan ini dan melangkahlah dengan penuh kesabaran dan keteguhan di jalan ini. Allah tidak akan menyia-nyiakan upaya kerasnya yang sejati. Bahkan, Dia akan menganugerahinya nur dan cahaya yang dia inginkan.
Hadhrat Masih Mauud a.s. selanjutnya bersabda: Ingatlah senantiasa resep ini, dan ambilah faedah darinya.Yakni, apabila kalian dilanda duka dan musibah, maka bangkitlah segera untuk melakukan shalat dan mohonlah dengan terus terang di hadapan-Nya untuk menangani musibah-musibah dan kesulitan-kesulitan kalian. Karena sesungguhnya Tuhan-lah dan Dia-lah yang membebaskan manusia dari segenap kesulitan dan musibah-musibah. Dia mendengar seruan orang yang menyeru. Selain Dia tidak ada yang bisa menjadi penolong. Sangat dungulah orang yang manakala dilanda kesulitan-kesulitan, maka mereka akan pergi ke pengacara, ke tabib atau mereka pergi ke orang-orang lain, namun singgasana Ilahi dia biarkan kosong sama sekali. Mu’min adalah orang yang paling pertama lari pada Tuhan..
Dan kini saya akan mengemukakan sebagian ilham –ilham Hadhrat Masih Mauud a.s.
Ilham Maret 1882 ;رب اصلح امة محمد صل الله عليه وسلم-rabbi ashlih ummata muhammadi saw – yakni hai tuhanku, perbaikilah ummat Muhamma saw.
Kemudian sebuah ilham 1889;Qadir he woh badsyah jo tuta kam banawe-Maha Kuasa Tuhan yang meluruskan pekerjaan yang tidak benar/salah. Dan ilham mirip lainnya yang saya ingat ialah : qadir he woh bargah jo tuta kam banawe.. Namun, apa yang tertera disini ialah qadir he woh badsyah jo tuta kam banawe- Maha kuasa Raja/Tuhan yang meluruskan pekerjaan yang salah.
18 September 1893:Saya melihat dalam mimpi bahwa pertama-tama seolah-olah ada yang mengatakan pada saya bahwa nama saya Fatih dan Zafar. Kemudian meluncur kata-kata ini dari mulut اصلح الله امري كله –ashlahallahu amriy kullahuw- Semoga Tuhan memperbaiki pekerjaan saya semuanya.
Ilham اصلح بينى وبين اخوتى asylih baini wa baina ikhwati-artinya adalah: Hai Tuhan –ku adakanlah perbaikan diantara kami dan saudara-saudaara kami.Ilham ini pada hakekatnya nampak merupakan penutup ilham-ilham yang dimana Tuhan memberitahukan akan akibat dari perlawanan itu.Dan ilham itu adalah: خَرُّواعَلَى اْلَاذْقَانِ لَهُ سُجَّدًا kharruw ‘alal adzqaani sujjada-Mereka jatuh bersujud pada muka mereka ربناواغفر لنا انا كنا خا طئين –rabbana wagfirlana inna kunna khaatiiyn-Wahai Rabb kami, tolonglah/maafkalah kami sesungguhnya kami orang-orang yang berdosa: تَاللَّهِ لَقَدْ ءَاثَرَكَ اللَّهُ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنَّا لَخَاطِئِينَ-Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan engkau di atas kami dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah. لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ-Yakni, sesungguhnya akibat para penentang ialah bahwa setelah melihat beberapa tanda mereka akan sujud di hadapan Tuhan. Yakni, yaa Tuhan kami, maafkanlah dosa-dosa kami,sesungguhnya kami adalah orang-orang yang besalah. Dan mereka akan mengatakan sesungguhnya Tuhan telah melebihkan engkau dari kami dan Dia telah memilih engkau dan kami adalah orang-orang yang bersalah yang telah menentang engkau. Maka mereka akan mendapat jawaban: Hari ini tidak ada celaan/tuntutan bagi kalian Tuhan akan memaafkan kalian.Dan Dia ارْحم الراحمين-arhamurraahimiyn-Dia Maha penyayang dari yang penyayang. Ini akan terjadi ketika tanda-tanda besar akan terjadi dan pada akhirnya hati orang-orang yang mujur akan terbuka;dan mereka akan mengatakan dalam hati, apakah Masih bisa memperlihatkan tanda lebih terang dari ini atau lebih dari ini ada dukungan dan pertolongan untuknya ? Baru untuk pengabulannya dari Yang Maha Gaib akan timbul kekuatan dan mereka akan menerima kebenaran.
Qamaruddin Syahid