Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad
Khalifatul Masih Ar-Rabbi ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
1 Februari 2002
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ،
وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضَّالِّينَ. (آمين)
Pada khutbah terakhir tahun yang lalu topik aman/mu’min (?)[bahasa Bosnia] yang tengah dalam bahasan. Kemudian, karena beberapa sebab mulai topik sifat razzaq dan raaziq. Di dalam khutbah hari ini juga topik mu’min lah yang tengah diulang Surah An-Nisa’ :84 waidza…qaliyla-Dan,apabila datang kepada mereka mengenai keamanan atau ketakutan,mereka menyebarkannya,padahal jika mereka menyerahkan hal itu kepada Rasul ini dan kepada orang-orang yang memegang kekuasaan diantara mereka yang dapat menyelidikinya ,niscaya akan diketahui hakekatnya oleh orang-orang dari mereka. Dan sekiranya bukan karena Allah atas mu dan rahmat-Nya niscaya kamu akan mengikuti syaitan,kecuali sebagian kecil.
Dalam kaitan ini ada sebuah hadis dari Musnad Ahmad bin Hanbal yang diriwayatkan dari Hadhrat Mahmud bin Labid r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Allah azza wajalla sedemikian rupa menjaga hamba-Nya yang mu’min dari ketamakan sebagaimana kalian menjaga orang yang sakit diantara kalian dari makanan dan minuman yang berbahaya untuk kesehatannya.
Hadhrat Anas r.a. menerangkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Tidaklah beriman diantara kalian selama dia tidak menyukai untuk saudaranya apa yang dia senangi untuk dirinya.
Kemudian Khalifatulmasih 1r.a.bersabda: Dan apabila perkara aman dan takut datang kepada mereka maka mereka menyebarkannya padahal akan sangat baik jika mereka membawanya kepada Rasul atau kepada orang diantara mereka yang dapat memberikan jalan keluari/mengambi keputusan. Dan jika tidak ada karunia Allah atas kalian maka kalian semua menjadi pengikut syaithan. Illa qaliyla adalah peribahasa Arab yang artinya mereka katakan, kesemuanya seberapapun jumlahnya.
Hadhrat Khalifatul-Masih 1 r.a. menambahkan: Nubuatan wa’dah-janji dan wa’iyd-ancaman ada terdapat dalam Al-Quran yang persis telah terjadi.idza jaa ahum amrum minal amni [apabila datang perkara aman] Al-Quran melarang cara menyampaikan setiap perkara aman dan takut kepada siapapun kecuali menyampaikan kepada manusia agung .Orang Islam sebagaimana tidak mengenal masyarakat/ lingkungan, seperti itu juga tidak mengenal jalan aman juga.
Surat Al-An’am:83 alladzi…muhtaduwn- Dan orang-orang yang beriman dan tidak mencampur baurkan keimanan mereka dengan kezaliman merekalah yang akan memperoleh kemenangan dan mererkalah yang mendapat petunjuk.
Mu’min dalam arti memberi keamanan dan memperoleh keamanan. Keduanya itu merupakan arti mu’min.
Hadhrat Abu Burdah r.a. meriwayatkan dari bapaknya bahwa kami melakukan shalat magrib bersama Rasulullah saw . Kemudian kami berkata,baiklah kita terus duduk supaya kita melakukan juga shalat Isya bersama beliau. Sesuai dengan itu kami terus duduk. Kemudian, Rasulullah saw keluar untuk shalat dan datang kepada kami lalu bersabda,kalian sampai kini masih disini ? Kami berkata,ya Rasulullah, kami telah melaksanakan shalat magrib bersama Tuan dan kemudian kami berkata, baikalah kita terus duduk supaya salat Isya pun dilaksanakan bersama Tuan. Beliau bersabda,sangat baik dan benar apa yang kalian telah lakukan. Dan kemudian beliau menengadahkan kepala beliau ke langit. Dan beliau seringkali menengadahkan kepala beliau ke langit. Kemudian beliau bersabda,bintang – bintang bagi langit penyebab keamanan. Kemudian apabila bintang-bintang habis maka di langit akan datang bencana yang dari itu dia/langit diperingatkan. Dan saya penyebab keamanan bagi sahabah-sahabah saya. Kemudian apabila saya akan pergi maka akan datang musiabh pada sahabah-sahabah saya yang dari itu mereka diperingatkan. Dan sahabah-sahabah saya akan menjadi penyebab keamanan bagi ummatku. Dan apabila sahabah-sahabah saya pergi maka akan datang pada ummatku musibah-musibah/bencana-bencana yang dari itu mereka diperingatkan.
Diriwayatkan dari Hadhrat Abu Said Al-Hudri r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa memakan yang bersih dan mengamalkan sesuai sunnah dan orang-orang selalu aman dari keburukannya maka dia telah masuk dalam surga. Atas itu seorang berkata,ya Rasulullah, dewasa ini orang-orang semacam itu dikalangan orang-orang sangat banyak sekali didapatkan. Beliau bersabda,sesudah saya pun sampai beberapa abad akan didapatkan orang-orang seperti itu”.
Hadhrat Aisyah r.a. menerangkan bahwa sejak saya mulai akil baligh, saya mendapatkan ibu bapak saya sebagai orang Islam . Tidak ada hari berlalu dimana Huzur tidak datang pagi dan sore di rumah kami. Ketika cobaan bertambah terhadap orang-orang muslim dan sesudahnya penganiayan telah kelewat batas,maka Hadhrat Abu Bakar pun dengan niat untuk berhijrah ke Habsyah keluar dari rumah. Tatkala beliau sampai di Barkulgimat, beliau berjumpa dengan Ibnu Dagna yang merupakan pimpinan suku Qara. Dia berkata, hai Abu Bakar, pergi kemana ? Kaum saya telah mengeluarkan saya ,jawab Abu Bakar. Ibnu Dagna berkata, Hai Abu Bakar,orang seperti engkau jangan hendaknya keluar dari kota dan jangan hendaknya dikeluarkan. Engkau telah memperoleh/mencari kebaikan yang telah hilang,berlaku baik pada kaum kerabat,membangunkan/mengangkat orang-orang yang jatuh, menerima tamu dengan baik ,selalu siap membantu kaum dalam keperluan-keperluan yang benar. Saya memberikan jaminan keamanan kepada engkau. Kembalilah ke kota engkau dan beribadahlah kepada Allah.Tidak ada yang akan bisa mengatakan apa-apa kepada Tuan. Sesuai dengan itu Abu Bakar r.a. kembali. Ibni Dagna juga datang bersama beliau. Pada waktu malam, dia bekata kepada orang-orang Quraisy ,seperti Abu Bakar seorang yang berguna, jangan hendaknya keluar dari kota dan jangan hendaknya dikeluarkan. Apakah kalian mengeluarkan orang yang menghidupkan kebaikan-kebaikan yang telah hilang ? Berlaku baik kepada kaum kerabat,mengangkat orang-orang yang jatuh/lemah, yakni sandaran orang yang tidak memiliki pelindung, dan menerima tamu dengan baik ,dan selalu siap membantu kaum dalam keperluan-keperluan yang benar. Orang-orang Quraisy tidak mendustakan kata-kata Ibni Dagna ini dan mereka menerima jaminan keamanan yang dia berikan Walhasil, mereka mengatakan, katakanlah kepada Abu Bakar,lakukanlah ibadat di rumah sendiri,lakukanlah shalat disana dan bacalkah Al-Quran Karim dan janganlah menyakiti kami dengan melakukan itu di hadapan orang-orang. Karena kami takut jangan-jangan anak-anak dan perempuan-perempuan kami akan terpengaruh dan mereka akan terlibat dalam fitnah. Sesuai dengan itu Ibni Dagna datang kepada Abu bakar lalu mengatakan semua hal ini. Dengan mentaati persyaratan ini Hadhrat Abu Bakar r.a.hanya beribadah di rumah beliau dan tidak melakukan shalat di hadapan orang-orang. dan tidak melakukan tilawat Kemudian beberapa waktu kemudian terfikir oleh Abu Bakar membangun mesjid di teras rumah beliau dan baru disana mulai melakukan shalat dan membaca Al-Quran. Oleh sebab itu perempuan-perempuan dan anak-anak orang-orang Quraisy mulai ramai di sekeliliing beliau. Atas hal itu pimpinan Quaraisy cemas dan dia berkata kepada Ibni Dagna,Tuan.laranglah dia. Jika dia siap menerima untuk beribadah di rumahnya, maka itu baik; jika tidak,katakan padanya untuk mengembalikan jaminan keamanannya kepada Tuan .Karena kami tidak senang amanat yang diberikan oleh Tuan itu tidak dihargai. Hadhrat Aisyah r.a. berkata, Ibni Dagna datang kepada Hadhrat Abu Bakar r.a. dan berkata,apakah Tuan mengetahui dengan persyaratan apa saya memberikan aman pada Tuan ? Atau Tuan tetap .berpegang teguh pada persyaratan itu atau kembalikan aminan aman itu pada saya. Karena saya tidak senang Arab mendengar bahwa jaminan aman yang telah saya berikan itu tidak dihormati dilanggar.Atas itu Hadhrat Abu Bakar berkata, saya mengembalikan aman itu kepada T uan dan saya redha dan gembira pada jaminan aman/perlindungan Tuhan.
Hadhrat Imam Bukhari rahimahullah dalam Sahib bukhari berkenaan dengan Hijrah rasulullah saw yang beliau sebutkan dengan terinci, di dalam itu lewat refrensi Ibni Sihab tertulis juga sebuah riwayat bahwa keponakan Suraqa Abdurrahman bin Malik dari bapaknya dan dia mendengar dari saudaranya Suraka lalu memberitahukan kepada ibni Sihab bahwa untuk membunuh dan menangkap Rasulullah saw dan Abu Bakar r.a orang-orang Qurausy telah menetapkan imbalan seratus seratus unta. Satu hari Suraka tengah duduk diantara kaumnya,tiba-tiba seorang datang lalu berkata, hai Suraka, saya baru saja melihat beberapa orang tengah berjalan di dekat pinggir pantai. Menurut saya itu adalah Muhammad dan temannya. Saya mengerti,keterangan/kata Suraka, itu pasti dia /Muhammad saw. Namun, untuk mengelabui orang itu saya berkata, tidak,itu jelas tidak mungkin. Mungkin engkau melihat si fulan dan si fulan yang baru saja lewat dari sini. Suraka menerangkan bahwa untuk beberapa saat saya duduk di majlis itu lalu dengan diam-diam saya bangun/pergi dari sana mengejar Rasulullah saw . Ketika saya sampai di dekat kafilah Rasulullah saw ,maka kuda saya terperosok dan saya jatuh ke depan . Saya bangun dengan cepat lalu mengulurkan tangan ke arah kantong anak panah dan mengeluarkan anak panah untuk mengetahui pertanda ,apakah saya akan bisa menimpakan kerugian kepada orang itu atau tidak ? Maka keluar anak panah yang saya tidak sukai,yakni saya tidak akan bisa menimpakan kerugian kepada beliau. Walhasil saya kembali menunggang kuda dan tidak mempercayai kata/pertanda anak panah. Kuda sedemikian rupa mendekatkan saya dengan kafilah sehingga kepada saya terdengar suara tilawat Huzur saw. Huzur saw tidak menengok kebelakang,tapi Abu Bakar r.a. berkali-kali menengok ke belakang melihat saya. Pada saat itu kaki depan kuda saya masuk ke tanah sampai ke lutut dan saya turun dengan cepat. Saya dengan keras membentak kuda itu. Saya berusaha mengeluarkan gengaman dan telapak kakinya lalu kuda pun berdiri.Maka akibat kakinya keluar ditarik dari tanah debu membumbung ke langit seperti asap membumbung . Pada waktu itu saya kembali mengeluarkan anak panah sebagai pertanda,tapi keluar anak panah yang saya tidak sukai.Pada waktu itu karena takut saya menyeru kafilah Rasulullah saw dan benjanji untuk damai, tidak melakukan apa-apa. Atas hal itu mereka berhenti Setelah naik di atas kuda, saya sampai di dekat kafilah dan apa yang telah terjadi terhadap diri saya, dari itu saya menjadi yakin bahwa Rasulullah saw pasti unggul dan sukses. Sesuai dengan itu saya membertahukan kepada beliau kondisi Mekah dan saya memohon kepada beliau bahwa tulislah untuk saya catatan jaminan keselamatan Huzur memerintahkan kepada Hamid bin Fuhairah untuk menuliskan dan dia menuliskan diatas selembar kulit dan memberikan kepada saya dan kemudian Huzur selanjutnya meneruskan perjalanan.
Tidak hanya Hadhrat Abu Bakar bersama beliau. Hanya di goa yang bersama Hadhrat Abu Bakar r.a. Namun ada juga sahabah yang lain yang ikut bersama beliau. Jadi, di dalam itu ada juga seorang juru tulis yang dari itu dapat diketahui bahwa pandangan yang menganggap bahwa hanya Hadhrat Abu Bakar r.a. yang bersama Rasulullah saw sampai ke Madinah ini tidaklah benar. Banyak sahabah-sahabah yang lain juga ikut serta.
Hadhrat Imam Bukhari dari riwayat Hadhrat Bara’ bin Azib dalam Sahih Bukhari dalam bab alaamatunnubuat fil islam dalam menerangkan peristiwa ini menulis bahwa Suraka bin Malik mengejar beliau maka Hadhrat Abu Bakar berkata,hai Rasul Allah kita telah terkejar. Beliau bersabda; la tahzan innallaha ma’ana-Janganlah besedih sesungguhnya Allah bersama kita. Sesuai dengan itu Huzur berdoa supaya terhindar dari kejahatan Suraka yang karena berkah doanya kudanya terperosok ke tanah sampai ke perut. Suraka dengan suara lantang berkata, saya yakin bahwa Tuan telah berdoa buruk untuk saya . Berdoalah untuk saya kini saya tidak akan melakukan sesuatu terhadap Tuan dan orang-orang yang keluar untuk mengejar tuan, itu pun saya jamin untuk mengembalikan mereka . Sesuai dengan itu Huzur a.s. berdoa dan musibahnya terus hilang.Ketika kembali kepada siapapun bertemu Suraka berkata, disini tidak ada apa-apa ,kalian pergi hanya dengan sia-sia saja dan dengan cara itu dia mengembalikan orang-orang. Walhasil, apa yang telah dia janjikan dia telah sempurnakan.
Ada sebuah hadis yang diriwayatkan dari Hadhrat Abu Bakar r.a. ,beliau r,a, berkata saya memohon kepada Rasulullah saw di dalam goa. Jika diantara mereka ini melihat ke arah kakinya maka kitapun pasti akan dilihat oleh mereka .Mendengar itu Rasulullah saw bersabda,hai Abu Bakar, bagaimana pandanganmu tentang dua orang yang ketiga bersamanya adalah Allah
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Apabila di dalam diri seseorang kecintaan terhadap Allah dan kesesuaian dengan Allah masuk dengan cara yang sangat baik sehingga Tuhan menjadi telinganya yang dengan itu dia mendengar dan menjadi matanya yang dengan itu dia melihat dan menjadi tangannya yang dengan itu dia melihat dan menjadi kakinya yang dengan itu dia berjalan,maka di dalam itu tidak ada lagi tersisa kezaliman dan mereka telah aman dari setiap bahaya. Kearah inilah isyarah dimana Tuhan berfirman alladziyna amanuw walam yalbisuw iimaanahum bizhulmin ulaaika lahumulamnu wahum muhtaduwn [Al-An’am 83] .
Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: Kadang-kadang manusia dalam kondisi aman menjadi tidak berbahaya dan menganggap bahwa saya tengah melewatkan hidup dalam kehidupan yang aman dan damai. Namun, ini merupakan kesalahan,karena tidak diketahui bahwa di dalam kehidupan yang lalu apa yang telah terjadi. Dan apa-apa ketidak seimbangan dan kelemahan-kelemahan yang telah terjadi.Karena itu untuk orang mu’min sangat penting bahwa mereka jangan merasa tidak takut dan setiap saat hendaknya bertobah dan beristigfar dan dengan beristigfar dengan karunia Allah manusia akan selalu terhindar dari akibat-akibat buruk keburukan-keburukan yang lalu . Ini merupakan hal yang benar bahwa dengan taubah dan istighfar dosa-dosa dimaafkan dan Tuhan mencintainya .
Selanjutnya Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda: Tuhan meskipun telah menjanjikan kepada Jemaat untuk menyelamatkan dari taun, namun di dalam inipun ada suatu syarat yaitu lam yalbisuw iimaanam bizhulmin,yakni orang yang tidak mecemarai imannya dengan kezaliman, dia akan tetap berada dalam aman.Di dalam kata lam bisuw iimanam bizulmin syirik bukanlah maksudnya bahwa seperti orang-orang Hindu dia telah bersujud kepada berhala-berhala, batu dan makhluk-makhluk,bahkan orang yang condong ke arah yang selain Allah dan bersandar padanya sehingga gagasan yang di dalam hatinya dia melakukan kenakalan-kenaakalan kepada itu dia bersandar,maka itupun juga syirik.
Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. selanjutnya bersabda: Harus di yakini bahwa sebagian orang mu’min pun juga bisa terjangkiti penyakiti taun. Namun, hendaknya diingat bahwa itu adalah orang mu’min yang tidak sempurna imannya. Oleh kerena itu di dalam ilham saya bahwa orang yang akan selamat dari taun adalah yang merupakan penyempurnaan dari lambisuw iimaanahum bizhulmin.yakni di dalam nur imannya dia tidak mengikutkan kegelapan corak apapun di dalamnya dan martabat ini tidak diraih oleh siapapun kecuali oleh orang-orang yang kamil/yang sempurna imannya. Dan pada enam Hijriah juga ketika taun berjangakit ,tidak ada orang islam yang wafat. – Jadi di dalam masa Rasulullah saw di tahun ke enam Hijriah juga berjangkit penyakit taun, tidak ada orang Islam yang wafat. Akan tetrapi, ketika pada zaman Hadhrat umar berjangkit penyakit taun maka ada juga sahabah yang syahid Sebabnya karena orang mu’min yang sempurnalah yang selalu selamat dari hal yang seperti itu.
Kemudian surah Al-Anfal:155 tsumma…shudur-Kemudian, setelah kesedihan itu Dia menurunkan kepadamu rasa aman –suatu kantuk yang menghinggapi segolongan diantaramu –sedang segolongan lagi mengkhawatirkan diri mereka sindiri. Mereka bersangka yang tidak benar mengenai sangkasn jahiliyah.Berkata mereka,”Adakah bagi kamu sesuatu bagian dalam urusan itu ? Katakanlah,’ Sesungguhnya urusan itu seluruhnya kepunyaan Allah “. Mereka menmyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak dinyatakan mereka kepada engkau. Berkata mereka ,” Sekiranya kami mempunyai sesuatu bagian dalam urusan itu,niscaya kami tidak terbunuh disini. Katakanlah walaupun kamu tetap di rumah mu,niscaya orang-orang yang terhadap mereka berperang telah diwajibkan akan keluar juga di tempat kematian mereka dan supaya Allah menguji apa yang ada di dalam dadamu dan supaya Dia mensucikan apa yang ada di dalam hatimu
An-Anfal: 12 idz yugasysyi…aqdam Dan ingatlah ketika dia mendatangkan kantuk kepadamu sebagai rasa aman dan tenteram daripada-Nya,dan Dia menurunkan air untukmu dari awan supaya Dia mensucikan kamu dengannya dan menghilangkan daripadamu kekotoran syaitan dan supaya Dia menguatkan hatimu dan meneguhkan langkah-langkahmu dengan itu.
Tirmidziy Kitabuttafsir. Hadhrat Abu Talhah r.a. mengatakan bahwa pada hari Uhud saya mengangkat kepala saya maka saya melihat bahwa dari kalangan ummat Islam setiap orang dibawah tameng mereka karena ngantuk seolah-olah mereka tengah mengangguk angguk.Ke arah itulah dengan mengisyarahkan ke arah itulah Allah berfirman tsumma…nu’aasan [Al-Anfal 155] .
Hadhrat Abu Talhah r.a. menerangkan dalam Bukhari Kitabuttafsir Saya adalah dari orang-orang itu ketika pada haari Uhud ngantuk tengah meliputi mereka sehingga pedang saya berkali-kali jatuh dari tangan saya. Itu jatuh maka saya mengangkat itu kembali dan kemudian itu jatuh saya kemudian mengangkat itu kembali.
Mu’min artinya adalah orang yang menepati janji:” ‘an Abdillah r.a. anhuma anna rasuwlullah saw kaana idzaa qafala min gazwin au hajja au umrata yukabbiru ‘alallahi syarafa minal ardhi tsala tsata takbiraatin tsumma yaquwlu laailahaillallah wah dahu laa syarikalahu lahulmulku walahulhamdu wahua ‘ala kulli syaiin qadiyr.aaiibuwna taaibuwna ’abiduwna saajiduwna lirabbina haamiduwna shadaqallahu wahdahu wanashara ‘abdahu wahazamal ahzaabawahdahu –Diriwayatkan dari Hadhrat Umar r.a.bahwa Rasulullah saw apabila kembali dari suatu perang ,hajji atau mrah, maka setiap sampai di tempat yang tinngi selalu setelah mengucapkan tiga kali allahu akbar beliau bersabda, tidak ada sembahan selain Allah. Dia adalah Esa tidak ada sekutu baginya, kerajaan hanya miliknya, Dialah berhak atas semua pujian dan Dia kuasa atas segala sesuatu. Kami adalah orang yang kembali kepada Tuhan kami,orang yang bertaubah di hadapan-Nya, orang yang beibadat, yang bersujud kepada-Nya dan orang yang memuji-Nya. Allah telah menyempurnakan janji-Nya, telah menolong hamba-Nya dan Dia sendiri-lah yang telah mengalahkan semua kelompok-kelompok”.
Dalam Musnad bin Hanbal ada sebuah hadis bahwa diriwayatkan dari Hadhrat Ibni Umar r.a.bahwa Rasulullah saw berdiri di pinggir lobang sumur Badar. Di dalam sumur itu berada mayat-mayat orang-orang kafir Mekah. Dan beliau sambil menujukan pada mereka bersabda: Apakah kalian telah mendapatkan benar apa yang Allah telah janjikan ? Kemudian beliau bersabda, sesungguhnya apa yang tengah saya katakan padanya mereka tengah mendengarnya. Ketika peristiwa ini diperdengarkan di hadapan Hadhrat Aisyah r.a. maka beliau berkata bahwa sesungguhnya Ibni umar sesungguhnya telah salah dalam mengambil pengertian. Yang Hadhrat Rasulullah saw sabdakan adalah: Sesungguhnya orang-orang mati itu kini telah mengetahui bahwa apa yang selalu saya katakan padanya itulah benar.
Di dalam Sunan Nasai ada sebuah riwayat bahwa Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Orang yang keluar di jalan Allah dan penyebab keluarnya hanya keluar untuk jihad di jalan Allah dan beriman pada Allah dan untuk pembenaran Rasul-rasul-Nya ,maka Allah memberi jaminan pada orang seperti itu bahwa Allah akan memasukkannya dalam surga. dan kemudian dengan ganjaran dan ganimah akan mengembalikannya ke rumahnya dari mana dia keluar.
Hadhrat Khalifatulmasih 1 meriwayatkan : Di dalam perang juga, … umumnya dilihat orang yang duduk-duduk tampa diketahui sebabnya hati ditimpa suka dan duka. Sesudahnya entah hari kapan berita gembira yang datang atau berita duka yang datang, yang dari itu dapat diketahui bahwa ruh mempunyai suatu ikatan dengan peristiwa-peristiwa yang akan datang. Dibawah peraturan/prinsip inilah seorang tentara jika ngantuk maka hal ini merupakan suatu pertanda bahwa kita pasti akan menang dan dengan demikian ruh dianugerahi ilmu yang halus . Peristiwa inilah yang disebutkan [An-Anfal:12]idz yugasysyikumunnu’aasa amanatan minhu wa yunazzilu ‘alaikum minassamaaimaa an. Air dikuasai oleh orang-orang kafir. Untuk menjauhkan kesulitan air itu, ini/ngantuk ini Dia anugerahkan sebagai suatu kebaikan..Maksud air dikuasai adalah bahwa di perang Badar mata air dikuasai oleh orang-orang kafir dan orang –orang Islam dibiarkan kehausan. Ketika Allah mengaugerahkan kemenangan kepada beliau dalam perang Badar, maka air dan segala-galanya berada di bawah kekuasaan beliau.
Surah An-Nahl:113 Wadhraba…yashnauwn- Dan Allah mengemukakan misal sebuah kota yang aman dan sentosa rezekinya datang kepadanya berlimpah-limpah dari segala jurusan ,tapi tidak bersyukur atas ni’mat Allah ;maka Allah mengenakan padanya rasa kelaparan dan kelaparan laksana pakaian disebabkan oleh apa yang biasa mereka kerjakan.
Hadhrat Khalifatulmasih 1 bersabda: wa dharaballah matsalan qaryatan anggaplah itu Mekah yang di dalamnya terdapat aman dan tenteram dari segenap penjuru. Oleh karena itu perempuan apabila mendapatkan kesenangan dari suaminya maka dia mengatakan zauji kalailin tihaamata la makhafata wala saa mmata la harra wala qarra – Yakni suami saya seperti malam tihamah penuh kedamaian tidak ada takut, susah/sempit, teriknya panas dan kerasnya dingin. min kulli makaanain -dari segala arah [mulai] dari Syam melakukan perniagaan sampai Afrika , orang-orang Kujai datang maka mereka membawa rupiah dan pemerintah mendapatkan imbalannya. Fakafarat [maka mereka mengingkari] disatu tempat berfirman [Ibrahim:28]baddaluw ni’matallaahi kufran wa ahallu qaumahum daaral bawaar [ Tidakkah engkau melihat orang-orang yang menukar ni’mat-ni’mat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke tempat kebinasaan] ayat ini membenarkan hal itu. libaasal juw ‘ wal khauw –[rasa lapar dan takut] dari pihak orang-orang musyrik pun para sahabah r.a. mendapatkan yang menyakitkan sesuai firman libaasal juw ‘ wal khaufi. Satu,mereka membiarkan lapar …. Sesuai dengan itu mereka membeli gandum sebelum sampai di lembah Abu Talib(?).Sebagai hukumannya sedemikian rupa pacikelik melanda sehingga mereka terpaksa makan tulang-belulang dan kulit. Dan dari pihak orang musyrik sedemikian rupa ketakutan ditimpakan sehingga Rasululllah saw juga terpaksa meninggalkan kota itu yang akibatnya hukuman perang menimpa mereka/orang-orang Quaraisy..
Setelah ini saya menerangkan ilham Hadhrat Masih Mauud a.s. :
Ilham 1883:Salaamun ‘alaika ya Ibrahim innakal yauma ladaina makiynun ‘amiyn wa ‘aqlin matiyn hibbullahi khalilullahi asadullah wa shalli ‘ala muhammadin ma wadda’aka wama qaala alam nasyrah laka shadrak alam naj’allaka suhuwlatan fi kulli amrin baitul fdikir wabaitul fikir waman dakhalahu kaana aamina – Selamat atas engkau hai Ibrahim. Engkau hari ini disisi Kami memiliki martabat, jujur dan memiliki keteguhan akal. sahabat Tuhan, khalilullah, singa Tuhan dan kirimlah selawat kepada Muhammad saw, yakni ini merupakan hasil dari mengikuti nabi yang mulia itu. Dan sisa terjemahnya adalah: Allah tidak meninggalkan engkau dan Dia tidak murka padamu. Apakah kami tidak membuka dada engkau ? Apakah dalam setiap hal kami tidak menciptakan kemudahan untukmu ? Apakah kami tidak menciptakan pada engkau baitulfikir dan baitudzdzikir bahwa kami telah memberikan kepada engkau baitulfikir dan baitudzdzikir . Dan orang yang masuk di dalam baitudzdzikir dengan ikhlas dan masuk dengan penuh pengabdian dan niat yang tulus dan iman yang baik, maka dia akan aman dari akhir yang buruk. Dan maksud baitulfikir adalah kamar atas segi empat yang dimana yang lemah ini selalu sibuk menulis kitab dan maksud dari baitudzdzikir adalah mesjid yang dibuat disamnping kamar persegi empat itu ,yakni mesjid Mubarak.
Di dalam Minannurrahman halaman 20 tertulis ilham : wa auhaa ilayya annaddiyna hual Islam wa anna rasuwlahu hual mushthafaa wa sayyidulimaam rasuwlum ummiyyun amiynun fakamaa anna rabbana haadun yastahiqqul’ibaadata wahdahu fakadzaa lika rasuwluna almuthaa’ waa hidun la nabiyya ba’dahu la syariyka ma’hu wa annahu khaatamunnbiyyin- Tuhan telah mewahyukan kepada saya bahwa agama Allah itu adalah Islam dan rasul yang benar musthafa saw adalah pimpinan dan imam, yakni Rasul ummi dan amin/jujur. Jadi, sebagaimana ibadat hanya diakui khas untuk Tuhan dan Dia adalah Esa tidak ada sekutu baginya sebagaiman Rasul kita yang hanya satu-satunya yang harus diikuti dan dialah yang satu-satunya sebagai khatamulanbiya-nabi termulia.
Kemudian ilham 1900 : fathuljannata issyaallah aaminiyn salaamun ‘alaikum thibtum fadkhuluwha aaminiyn- Tuhan akan memperbaiki semua pekerjaan engkau dan semua maksud-maksud engkau akan Dia sempurnakan. Kemudian terjemah bahasa Arab: Dengan karunia Tuhan engkau akan masuk dalam surga dengan selamat , aman dan kesucian..
Ilham 1902: Tulisan Hadhrat Masih Mauud a.s.:Ini adalah ilham bahasa Urdu dan itu sangat panjang tidak ingat yang ingat hanya hanya ringkasannya bahwa keselamatan adalah dengan iman.
Qamaruddin Syahid