Khotbah Jumat
Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad,
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz
7 Maret 2003 di Masjid Baiturrasyid, Hambargh, Jerman
أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد فأعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
]بسْمِ الله الرَّحْمَن الرَّحيم * الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمينَ * الرَّحْمَن الرَّحيم * مَالك يَوْم الدِّين * إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإيَّاكَ نَسْتَعينُ * اهْدنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقيمَ * صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهمْ وَلا الضالِّينَ[، آمين.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan, tatkala Tuhanmu mema`lumkan bahwa jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) padamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.Ibrahim 8
Allah berfirman:
Wahai anak cucu Adam ! Apabila kamu mengingat Saya maka kamu bersyukur pada Saya dan tatkala kamu melupakan Saya maka engkau tidak bersykur pada Saya. Kanzul Ummal jilid 2 hal 53
Diriwayatkan dari Hadhrat Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: Allah akan berfirman: Wahai anak cucu Adam ! Saya telah menaikkan kamu di atas tunggangan (kendaraan) kuda-kuda dan unta-unta dan menikahkan kamu dengan perempuan-perempuan dan telah menjadikan kamu pengawas atas segala sesuatu. Meskipun adanya semua ni’mat-nikmat itu kenapa kamu tidak menjadi orang yang bersyukur. Musnad Ahmad bin Hanbal Musnad Mukatstsirin.
Ibni Ishaq meriwayatkan bahwa Abdullah bin Abu Bakar menerangkan kapada saya bahwa (pada penaklukan Mekah). Tatkala Rasulullah saw sampai di tempat “ Dzi Thul”, maka beliau memberhentikan kendaraan beliau lalu menutup sedikit wajah beliau dengan ujung selimut beliau yang bergaris-garis berwarna merah; dan dengan perantaraan kemenangan yang karenannya Allah telah menganugerahkan kemuliaan pada beliau maka beliau sedemikian rupa menundukkan wajah mulia beliau dihadapan Tuhan sehingga hampir saja janggut beliau menyentuh lapisan depan tempat duduk beliau . Sirat Ibnu Hisyam hal 546
Tertera sebuah riwayat dalam Bukhari yang diriwayatkan oleh Muawiyah bin Qurrah bahwa saya telah mendengar Abdullah bin Mu’qal berkata bahwa pada hari Jatuhnya kota Mekah saya melihat Rasulullah saw menunggang unta betina beliau sambil membaca surah Fatah secara pelan-pelan. Bukhari Kitabulmagaazi bab ‘aina rakazannnabiyyu saw arraayata yaumal-fathi.
Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Pada hari qiamat Allah akan berfirman. Wahai Anak Adam ! Dulu Saya sakit engkau tidak menjenguk Saya. Dia akan menjawab Engkau adalah rabbul’almin bagaimana saya menjenguk Engkau ? Allah akan berfirman:Apakah engkau tidak mengetahui bahwa hamba saya si fulan sakit lalu engkau tidak menjenguknya.Apakah engkau tidak mengerti bahwa jika engkau menjenguknya maka engkau akan mendapatkan Saya disampingnya. Wahai anak Adam ! Saya telah meminta makanan pada engkau tetapi engkau tidak memberi makan kepada Saya. Dia akan menjawab :Wahai Tuhan-ku ! Eangkau adalah rabbul’alamin, saya bagaimana memberi makan kepada engkau ? Tuhan akan berfirman: Apakah engkau tidak mengerti bahwa jika engkau memberikan makan padanya seolah-olah memberikan makan pada Saya ? Wahai anak cucu Adam ! Saya telah meminta air kepada engkau,tetapi engkau tidak memberikan minum pada Saya ? Dia akan menjawab :Wahai Tuhan-ku ! Engkau adalah Tuhan rabbul’alamiyn ,saya begaimana memberikan minum pada-Mu ? Allah akan berfirman kepadanya: Hamba saya si fulan meminta air padamu lalu engkau tidak meberi minum padanya. Apakah engkau tidak mengerti bahwa jika engkau memberikan minum padanya maka seolah-olah ini engkau memberikan minum pada Saya.Muslim Kitabulbirri wassilah
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلَّا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيد ٌ
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.Al-Baqarah 268
Dalam kaitan ini ada sebuah ayat lain لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ Yakni kamu sekali-kali tidak sampai meraih kebajikan, sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.Ali_Imran 93
Jadi orang miskin menjadi cinta pada makanan, dia membelanjakan itu tatkala susah dan pahit sementara orang yang kaya tidak ada perbedaan. Nah, cinta sejati demi untuk Tuhan manusia dapat praktikkan pada saat tatkala dia makan makanan karena dahsyatnya lapar , karena kondisinya sangat buruk dan meskipun demikian dia makan sambil bersyukur pada Tuhan.Dalam kaitan ini saya juga ingin memaparkan sebuah kisah.
Tertera dalam sebuah riwayat bahwa Allah akan memperlihatkan nikmat-nikmat surga pada hamba-hamba-Nya lalu berfirman bahwa inilah surgaku yang Saya siapkan untukmu. Dia akan melihat dalam surga ni’mat-ni’mat yang terbaik dan tatkala dia telah melihat semua ni’mat –nikmat itu maka Allah akan membawanya pada suatu tempat /ruangan dimana terdapat pakaian-pakaian yang lapuk lusuh, makanan yang basi dan banyak pula akan terdapat barang-barang rongsokan /sia-sia.Maka Allah akan bertanya pada hamba-Nya bahwa apakah kamu telah melihat apa ini ? Dia bertanya ,hai Tuhan,di surga mu ini kekotoran ini dari mana datangnya. Dia berkata inilah itu barang yang kamu telah berikan pada Saya. Barang –barang bagus yang kamu telah lihat di dalam surga, itu adalah yang Saya telah berikan padamu. Dan hamba-hamba senantiasa memberikan ini kepada saya. Yakni pakaian-pakaian lapuk , lusuh kotor itu mereka berikan kepada orang-orang miskin padahal jika itu diberikan pada mereka maka mata mereka akan tertunduk kebawah karena malu.
Imam Razi di bawah ayat . وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ menulis: Beliau menerangkan maksud ayat ini bahwa barangsiapa yang bersyukur pada ni’mat-ni’mat Allah maka Dia akan menambah nikmat-nikmat itu padanya dan disini perlu memahami hakekat syukur dan bahasan nikmat-nikmat tambahan yang diraih dampak dari itu. Sejauh kaitan dengan syukur maksudnya ialah mengakui kebaikan orang-orang yang memberikan nikmat, menghormatinya dan senantiasa mencenderungkan jiwa pada cara /jalan itu.
Sejauh kaitan dengan penambahan nikmat-nikmat, maka itu mempunyai beberapa corak. Ada nikmat-nikmat ruhani dan ada nikmat-nikmat jasmani. Ni’mat –ni’mat ruhani ialah orang-orang bersyukur yang senantiasa merenungkan berbagai macam corak nikmat-nikmat, anugerah-anugerah dan karunia-karunia Tuhan. Dan terhadap siapapun kebaikan dilakukan maka mau tak mau akan timbul rasa cinta pada diri orang itu. Jadi senantiasa mengkondisikkan jiwa senantiasa sibuk merenungkan karunia-karunia dan kebaikan-kebaikan Tuhan akan menaganugerahkan keteguhan dalam kecintaan pada Tuhan ….dan di dalamnya tiada terdapat keraguan bahwa sumber keberuntungan- keberuntungan dan permulaan/kunci segenap kebajikan ialah cinta pada Tuhan dan pengenalan pada-Nya. Jadi, terbukni jelas bahwa senantiasa sibuk dalam syukur menjadi faktor turunnya nikmat-ni’mat ruhani yang lebih banyak . Diambil dari Tafsir Kabir Imam Razi.
Hadhrat Khalifatul-Masih awal bersabda;” Pujian telah lenyap dari orang-orang Islam ” Kami membaca pujian itu mu’annast/kata ganti untuk perempuan. Hadhrat Khalifatul-Masih awal menulis seperti ini ,pujian telah lenyap , maksunya ialah orang –orang yang memuji telah hilang”. Mereka tidak pernah redha pada kondisi mereka dan tidak pernah bersyukur pada Tuhan.Dari sejak pujian dan syukur itu telah hilang maka anugerah Tuhan pun menjadi hilang. Mereka tidak mengerti لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ (Ibrahim 8.) Senantiasa perbanyaklah memuji Tuhan . Kitab kitapun mulai dari الْحَمْدُ لِلَّهِ -Al-hamdulillah. Khutbah kitapun mulai dari الْحَمْدُ لِلَّهِ –Al-hamdulillah…..Mintalah pertolongan pada-Nya dan ingatlah Allah dalam setiap keadaan.Khutbah Nur hal.577
Hadhrat Khalifatul-Masih awal menambahkan: Ada seorang berpropesi sebagai pengemis . Dia sepanjang hari pekerjaannya keliling mengemis mencari makan.Pada akhirnya dia bertaubah sambil memegang penutup /tabirKakbah lalu mulai menjual barang jahitan yang mana dia memulai niaganya dari empat sen dan pada akhirnuya itu menjadi 6 sen . Dan akhirnya keuntungannya sedemikiana rupa sehingga dia menjadi pemilik sebuah rumah mewah. Pada dasarnya manusia seyogianya berjalan pada kejujuran dan jika ada keuntungan ambillah itu. Inilah merupakan hasil dari bearsyukur dimana seorang perempuan memberikan setengah sen pada saya yang saya terima dengan ucapan terima kasih dan dari itu saya telah mecdapatkan ribuan rupiah. Lampiran Surat Kabar Badar Qadian.Tanggal 13 Januari 1910
Hadhrat Khalifatul-Masih awal bersabda: Pada suatu kali saya sambil menasehatkan pada seseorang untuk berniaga saya memberikan tiga ribu rupiah,. Dia sambil sedemikian rupa tidak bersyukurnya dia berkarta bahwa apa yang akan saya lakukan dengan yang tiga ribu itu. Lalu Hadhrat Khalifatul-Masih awal bersabda bahwa inipun akan menjadi lenyap sia-sia, tidak akan ada keuntungannya. Maka itulah yang terjadi Dari Mirqatul-Yakin hal 195
Hadhrat Khalifatul-Masih awal bersabda: Dampak dari pada syukur akan menjadi sarana memperbanyak nikmat. Namun, barangsiapa yang tidak bersyukur maka segenap miliknya akan manjadi sia-sia dan bacalah akhir ayat ini إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Jika kamu bersyukur maka banyak yang akan dianugerahkan padamu. Namun, jika kamu tidak bersyukur maka azab-Ku akan sangat besar.Diambil dari Haqaaiqulfurqan jilid 2 hal 436
Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s. bersabda: لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ Jika kamu bersyukur pada -Ku maka Saya akan menambahkan itu padamu. Kemudian bersabda: وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ dan jika kamu kufur dan mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. Kini beritahukanlah, mendustakan ayat-ayat Tuhan itu dan dengan meninggalkan itu lalu mencari dan mengupayakan yang baru,(tidak mau menerima dari Tuhan ) ini apakah bukan meminta azab Ilahi atau bukan ? Al-Hakam jilid 8 nomer 18 tanggal 31 Mei 1904 hal. 2
Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s. melanjutkan : “Jika kamu bersyukur pada-Ku,maka Saya pasti menambahkan lagi kebaikan –kebaikan / ni`mat-nikmat –Ku padamu dan jika kamu ingkar, tidak mensyukuri maka azab-Ku sangat keras.yakni apabila turun karunia-karunia Allah pada manusia maka hendaknya mereka bersyukurinya dan seyogianya menjaga kebaikan ummat manusaia.Dan jika tidak melakukan itu lalu kebalikannya mulai melakukan kezaliman maka Allah akan merampas nikmat-nikmat itu daripadanya dan mengazabnya. Badar jilid 7 nomer 16 tanggal 23 April 1908
Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s. bersabda: “Jika kamu bersyukur, maka Saya akan menambahkan nikmat yang telah Saya berikan padamu dan dalam corak tidak bersyukur maka azab-Ku akan sangat keras. Ingatlah, itu apabila ummat Dia nyatakan sebagai ummat yang dikasihani kemudian menganugerahkan padanya pula ilmu-ilmu laduniah/Ilahiah, yakni ilmu-ilmu laduniah –ilmu –ilmu yang masuk dalam fitrahnya/manusia. “Maka secara peraktik wajib mensyukuri”.Laporan Jalsah Asalanah 1897 hal 148 Cetakan awal
Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s. juga mendapatkan ilham:”
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ -Jika kamu bersyukur pada -Ku maka saya akan menambahkan padamu Tazkirah Cetakan 1969 hal 717
Nah, perhatikanlah, Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s. senantiasa biasa bersykur, meskipun untuk setengah sen, untuk beberapa sen atau yang untuk beberapa rupiah beliau juga dalam kitab-kitab menulis nama-nama mereka dan berkah itulah hari ini yang kini tengah kita dapatkan. Kini, jelasnya Tuhan telah menganugerahkan beratus-ratus juta /miliaran rupiah. Kini. benar-benar orang-orang datang pada saya yang memberikan ratusan juta rupiah dan sampai selembar kwirtansipun mereka tidak minta sambil berkata belanjakan di jalan kebaikan apapun sesuai dengan keinginan Huzur. Jadi, inilah yang saya senantiasa renungkan dalam hati bahwa ini pada hakekatnya hanya merupakan berkat dari yang beberapa sen yang para sahabah beliau telah belanjakan di jalan Hadhrat Masih Mauud a.s. dan sebutannya atau nama-namanya untuk selamanya beliau telah abadikan dalam kitab-kitab beliau.
Tertera sebuah riwayat dari Hadhrat Musa bin Ali r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Hadiah merupakan sejenis rezeki dari Tuhan. Maka pada siapa yang diberikan hadiah maka dia berilah hadiah yang lebih baik dari itu.Makarimul Akhlak jilid I hal 109
Nah, tradisi memberikan hadiah yang baik itu hendaknya diingat bahwa hadiah yang paling baik ialah doa مزاكم الله احسن الجزا –Padahal lebih dari hadiah, hadiah (lebih) baik tidak bisa diberikan. Padahal pada umumnya merupakan teradisi kita bahwa jika ada yang mengirim hadiah- saya di rumah pun inilah yang saya saksikan – maka sebagai dampaknya sedikit lebih banyak yang kita berikan, namun itu tidak ada apa-apanya. Hadiah hakiki ialah yang dianugerakan dari Tuhan dan manusi yang lebih banyak yang lebih banyak bersyukur pada Tuhan maka akan menganugerahkan lebih banyak padanya.
Hadhrat Jabir bin Abdullah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersadba: Barangsiapa yang diberikan hadiah maka dia hendaknya menggantinya /memberikan gantinya. Dan jika dia tidak mempunyai kemampuan untuk menggantinya maka sebutlah itu dalam corak memujinya. Jika dia melakukan seperti itu seolah-olah dia telah bembayar hak berterima kasih padanya. Dan jika dia menyembunyikan hal itu,lalu tidak menyebutnya dengah sepatah kata sekalipun maka seolah-olah dia merupakan orang yang tidak berterima kasih.Abu Daud Kitabul adab bab fi syukril ma’ruf
Di dalam itu, meskipun riwayat itu ialah bahwa jika dia menyembunyikannya maka dia menjadi orang yang tidak bersyukur. Tetapi Rasulullah saw juga menasehatkan pada orang yang memberi dan juga terhadap orang yang meminta juga beliau meberikan nasehat. Orang yang memberi apabila memberikan sesuatu dan kepada siapa sesuatu diberikan maka dia menyatakan terima kasih lalu selanjutnya dia berkata bahwa kami melakukan ini semata-mata demi untuk Tuhan لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا -Kami sampai balasan pun tidak mengharapkan pada kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih yang kami minta.
Merupakan tradisi Rasulullah saw bahwa apabila ada hadiah diberikan pada beliau maka beliau senantiasa memberikan yang lebih banyak berlipat ganda. Sunan Abu Daud Kitabulbuyu’bab fi qabulilhadaya.
Sebagian orang menanyakan juga pada saya bahwa lihatlah pada zaman ini kondisi perekonomian telah menjadi sedemikian rupa bahwa apabila suatu hutang dikembalikan pada waktu nilai rupiah menjadi sangat kurang dan orang yang memberikan hutang malah yang menjadi rugi tetapi Rasulullah saw pada zaman itu telah memberikan resepnya. Beliau dalam pembayaran hutang piutang senantiasa melebihkan pengmbaliannya /bayarannya Jadi, jika nilai uang jatuh maka maka degan uang yang lebih itu akan menjadi mencukupi kekuarangannya.
Hadhrat Muhammad bin Hashin bin Sawa’ meriwayatkan dari neneknya bahwa pada suatu ketika beliau membawa hadiah untuk Rasulullah saw. Istri-istri beliau tidak menerimanya …. Tatkala Rasulullah saw memerintahkan pada mereka maka mereka menyimpannya Maka sebagai gantinya Rasulullah saw memberikan lembah padanya. Al-‘jmil-ausath jilid 8 hal. 250
Hadhrat Abu Hamid r.a. meriwayatkan:
“ Saya bersama Rasulullah saw ikut serta dalam perjalanan Perang Tabuk. Raja Iblah memberikan kepada Rasulullah saw seekor keledai sebagai hadiah maka sebagai gantinya Rasulullah saw memakaikan selimut padanya dan memberikan juga padanya wilayah pantainya. Bukhari Kitabul jiziah wal muwada’ah.
Hadhrat Anas r.a. meriwayatkan bahwa Akidar telah memberikan di hadapan Rasulullah saw sarang lebah . Sedemikian banyaknya sehingga penuh satu kantong periuk. Tatkala beliau selesai shalat maka beliau melewati sejumlah orang,dan beliau memberikan sepotong madu kepada setiap orang dari mereka dan kepada Hadhrat Jabir juga beliau memberikan sepotong sarang madu. Kemudian Rasulullah saw kembali lagi padanya dan sambil memberikan potongan kedua beliau bersabda: Kamu pun pada suatu ketika telah memberikan hadiah madu pada saya. Dan beliau bersabda juga bahwa ini untuk (saudara-saudara perempuan kamu)anak-anak perempuan Abdullah. Musnad Ahmad Musnad Baqi dan Musnad Al-Mutakaststirin.
Tatkala Kaab bin Zubeir bin Abi Salma Al-Mazni masuk Islam maka beliau memohon ampun atas kesalahan -kesalahan yang telah beliau lakukan di masa lampau bahwa saya telah mengatakan sejumlah syair dalam mencaci Rasulullah saw dan Hadhrat Abu Bakar r.a. Setelah masuk Islam beliau membaca syair beliau di hadaoan Rasulullah saw yang disebut “ Qasidah Burdah” . Karena membaca qasidah ini Rasulullah saw bersabda, saya memberikan selimut saya pada engkau.Sirat Ibni Hisyam hal. 592 –594
Hadhrat Anas r.a meriwayatkan bahwa pada suatu ketika dibawakan daging dihadapan Rasulullah saw lalu diberikan sebagai sedekah pada Hadhrat Burairah r.a. Kini inipun merupakan hal bijak sangat besar yang atas hal itu Rasulullah saw bersabda bahwa daging ini untuk Burairah diberikan sebagai sedekah, namun untuk kami Burairah telah memberikan hadiah ini. Karena itu jika seorang memberikan harta sedekahnya pada orang kaya manapun, maka hadiah itu hendaknya diterima dengan ucapan rasa terima kasih. Bukhari Kitabuzzakat bab idza tahawwalatisadaqah.
Hadhrat Anas r.a. meriwayatkan bahwa seoarang Badui bernama Zahir biasa membawakan barang-barang hadiah hasil hutan pada nabi saw. Apabila dia ingin untuk kembali maka Huzur saw juga senantiasa memberikan hadiah-hadiah padanya. Pada suatu peluang beliau bersabda bahwa Zahir adalah rekan Badui kami dan kami rekan/sahabahnya dari kota. Rasulullah saw senatiasa mencintainya padahal dia seorang yang sangat dungu dan berpenampilan buruk. Pernah pada suatu ketika dia tengah menjual barang –barang dagangannya di pasar. Maka nabi saw datang dari belakangnya lalu dengan diam-diam menutup matanya. Dia telah mengenal Rasulullah saw memang, namun dengan sengaja dia menggesekkan badannya. Tatkala dia menggesekkan badannya sekeras-kerasnya pada Rasulullah saw maka akhirnya Rasulullah saw mengumumkan bahwa saya mau menjual budak,apakah ada yang mau membeli ? Dia berkata,ya Rasulullah saw , saya seorang manusia yang berwajah buruk dan tidak mempunyai apa-apa, tidak akan ada yang mau membeli saya. Rasulullah saw berabda,pada pandangan Tuhan engkau memiliki nilai yang sangat tinggi.Diambil dari Musnad Ahmad bin Hanbal Musnad Al-Mutakatsitsirin minassahabah
Rasulullah saw apabila mengatakan السلام عليكم –assalamu’alaikum maka bersama itu beliau meneruskan dengan ورحمةالله-warahmatullah dan beliau tidak meneruskan dengan kata وبركاته- wabarakaatuhu. Hikmah di dalamnya ialah supaya orang yang menjawab dapat menambahkan kata وبركاته- wabarakaatuhu.
Hadhrat Aqdas Masih Mauud a.s juga dalam mengamalkan sunnah majikan beliau Hadhrat Muhammad Musthafa saw beliau senantiasa menerima hadiah-hadiah. Beliau sendiri juga memberikan hadiah-hadiah pada khadim-khadim beliau dan hadiah-hadiah mereka beliau senantiasa memandangnya dengan penuh pehargaan dan menerimanya dengan ucapan terima kasih.
Hadhrat Dr Muhammad Ismail r.a meriwayatkan bahwa apabila ada seorang yang membawakan hadiah kepada Hadhrat Masih Mauud a.s. maka beliau seorang yang sangat berterima kasih dan di rumah juga menyebut berkaiatan dengan keikhlasan orang itu bahwa si fulan telah mengirim ini. Diambil dari Siratulmahdi jilid III hal 140
Mlv Gulam Husen Denggui menerangkan : Pernah pada suatu ketika buah beduri yang disebut “ Kokan Bir” yang lemah ini bawakan pada Hadhrat Masih a.s. Yang mulia syekh Rahmatullah tengah memijit kaki dan di sebelah kiri duduk yang lemah ini. Secara kebetulan tangan hamba yang lemah ini menyentuh kantong Huzur. Maka Huzur bersabda inilah buah beduri yang Tuan bawakan untuk saya. Saya sangat menyukai itu. Tatkala Hadhrat Aqdas masuk ke dalam maka Syekh Sahib bersabda: hai saudaraku,kamuini orang yang bernasih mujur, entah dari mana kamu membawa beduri dengan meminta-minta,tetapi kemudian kamu dapat meraih kebahagian Hadhrat Aqdas yang luar biasa. Saya membawa anggur seharga tujuh rupiah disebutpun juga tidak. Saya katakan pada beliau bahwa Tuan telah mendapatkan sertifikat yang dicetak/baku dalam Izalah Auham dan Anjami Attam. Diambil dari Siratulmahdi jilid 3 hal 108
Hadhrat Sayyid Muhammad Ali Syah r.a meriwayatkan : Pada suatu ketika seorang murid saya memberikan hadiah berupa tongkat dari kayu yang berat kuat (semacam kayu ulin). Saya terfikir bahwa saya akan memberikan ini sebagai hadiah pada Hadhrat Masih Mauud a.s. Maka pada waktu subuh setelah yang lemah ini sampai di Qadian beliau baru saja kembali dari jalan-jalan pagi maka yang lemah ini persembahkan itu pada beliau. Tongkat yang ada di tangan Huzur yang penuh berkah puluhan kali lipat baiknya dan indahnya dari apa yang saya berikan. Oleh karena itu terfikir oleh fikiran saya yang sederhana bahwa tongkat saya tidak akan diterima . Tetapi Huzur dengan penuh cinta menerima itu sambil mendoakan Sesudah itu, sampai tiga empat hari Huzur keluar jalan-jalan sambil membawa tongkat itu. Dari Siratulmahdi jilid 3 hal 108
Kini saya akan sampaikan di hadapan kalian ringkasan sebuah riwayat panjang Hadhrat Mia Mirra Bakh Sahib r.a. sudah merupakan keinginan hatinya ingin memberikan hadiah sebuah jubah pada Hadhrat Masih Mauud a.s. dengan tangannya sendiri lalu Huzur pakai dan dengan melihat itu hati beliau menjadi akan gembira. Maka pada suatu ketika tatkala beliau membawa itu untuk memberikannya kepada Hadhrat Masih Mauud a.s. maka Huzur tengah duduk di atas papan yang dilapisi seprei sambil menulis sesuatu. Hari itu adalah hari Jumaah. Beliau menyampaikan kepada Hadhrat Masih Mauud a.s keinginnannya melalui sejumlah sahabah. Maka persis pada waktu itu Huzur mengangkat itu lalu memakainya,tetapi jubah itu sedikit agak ketat.Beliau berkata, Huzur bukalah itu saya akan menyuruh supaya itu diperbesar. Huzur a.s membuka jubah itu lalu memberikan padanya Dan setelah pergi ke tukang jahit itu segera disuruh perbesar.
Hadhrat Mia Mirra Bakh Sahib r.a menerangkan bahwa Huzur memakai jubah itu tetapi kinipun karena itu sedikit kecil kancingnya tidak sepenuhnya bisa dikancing . Namun, dengan menarik kancingnya Huzur mamasangnya juga dan sedikitpun beliau tidak terfikir bahwa jubah ini tidak layak dipakai. Rejister riwayat Sahabah nomer 2 hal nomer 12-14
Hadhrat Syekh Yakub Ali sahib Irfani menerangkan bahwa suatu ketika seorang pegawai bank/tukang renten datang dari Balual untuk mengobati keluarganya. Tatkala Huzur mendapat informasi maka Huzur segera menuyiapkan makanan dan akomodasi yang baik untuknya dan beliau menekankan pada Hadhrat Mlv Nuruddin untuk mengobatinya Dalam kaitan ini Huzur juga menyebutkan bahwa pada zaman Sikh sesepuh-sesepuh kita pernah pergi ke Bagual. Oleh karena itu kampung itu mempunyai hak-hak pada kita هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ – Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan .Arrahman 60
Tertera sebuah riwayat Hadhrat Mlv Khairuddin :
Tatkala sekolah Ahmadyah tengah dibangun maka sayapun bekerja disana dan bersama saya juga seorang tukang kayu bernama Karam Din dari Behrah. Hadhrat Masih Mauud menyuruhnya mambuat meja . Tatkala meja telah siap maka saya mengangkat meja lalu membawanya pada beliau dan tukang kayu itu juga ada bersama saya. Huzur setelah memberikan upahnya lalu meletakkan meja itu. Sesudah itu tukang Karamdin berkata : Huzur saya ingin pergi ke Behrah, Tuan berilah hadiah pada saya. Maka Huzur memberikah sebuah jubah yang coraknya berkotak-kotak .Riwayat Khaeruddin anak Muhammad Bakhs penduduk Qadir Abad Kampung Baru Rejister riwayat nomer 7 hal 23
Riwayat Choudry Ahmad Din:
Hadhrat Haji gulam Ahmad dari Harsia kecamatan Jelandar membawa sepatu ke Qadian yang sengaja beliau suruh buat dari bahan kulit yang halus. Dan sambil memberikan pada Huzur beliau berkata, Huzur, berilah pada saya pakaian bekas yang telah Huzur pakai Pada waktu itu Huzur memakai kain yang bercorak berkotak-kotak . Beliau masuk ke dalam rumah dan setelah memakai salwar/celana ala Pakistan beliau memberikan kain itu padanya. Kain ini kini terpelihara di rumah kami. Tetapi, semua surat –surat yang Haji Sahib terima dari Hadhrat Masih Mauud a.s. telah musnah /hilang pada kerusuhan 1947 . Ashhab Ahmad jilid 10 hal 236
Hadhrat Pir sirajulhaq menulis: Saya pergi untuk suatu pekerjaan dari Darul-aman/Qadian ke Batala. Saya memohoan izin pada Hadhrat Masih Mauud a.s. maka beliau memberikan duapuluh rupiah supaya membeli sesuatu seharga duapuluh rupiah. Saya membeli semua barang-barang dan mungkin hanya dua rupiah yang tersisa. Ketika saya sampai ke Qadian lalu memberikan barang-barang belanjaan yang beliau minta dan sisa uang yang dua rupiah pun saya berikan. Beliau bersabda: Ini bagaimana ? Saya katakan bahwa ini sisanya.Beliau bersabda: Jangan hitung “ Hisab dostaa dar dil” Hitungan teman/sahabah itu selalu ada di dalam hati dan ini bukanlah pekerjaan kita.(banyak perhihitungan) Tazkiratulmahdi bagian kedua hal. 302 –303 Kini orang-orang janganlah menyimpulkan mafhum yang salah itu. Apabila menghitung maka hendaknya memberi yang lengkap/penuh. Ini merupakan kebaikan Huzur yang khusus dan merupakan kaitan yang penuh cinta. Yang mana sampai bersabda bahwa janganlah menghisab/menghitung. (namun konndisi) Kita menghitung sesen dua sen apabila kita meminta menyuruh membelikan sesuatu dari seseorang.
Tertera sebuah riawayat dari Hadhrat Jabir bin Abdullah bahwa saya memberikan hutang kepada Rasulullah saw Maka Rasulullah saw membayar hutang itu kepada saya lebih banyak uang yang beliau bayar dari apa yang saya berikan. Musnad Ahmad bin Hanbal.
Ismail bin Ibrahim bin Abdullah bin Abi Rabiah meriwayatkan dengan perantaraan kakeknya bahwa Nabi saw meminjam hutang uang dari saya sejumlah empat puluh ribu dirham. Kemudian dibawakan harta kepada Huzur maka Huzur mengembalikan uang saya sambil mendoakan seraya bersabda: “Semoga Allah memberkati harta dan keluargamu “
Dan beliau bersabda bahwa ganti membayar hutang adalah pembayaran dengan uacapan terima kasih. Sunan Annisai Kitabul Buyu’ babul-isqiradh .
Hadhrat Abu Hurairah meriwayatkan bahwa seorang hadir di hadapan Rasulullah saw menagih hutang pada Rasulullah saw dengan sikapnya yang kasar. Sahabah beliau sangat marah melihat sikapnya lalu mulai mencacinya. Maka Huzur saw bersabda: Biarkan dia begitu, ,jangan mengatakan apa-apa padanya karena bagi dia yang mengambil sesuatu (menagih) maka sedikit banyak diapun tentu mepunyai hak untuk mengatakan sesuatu Kemudian beliau bersabda: Berilah padanya seumur hewan yang ingin dia menerimanya. Sahabah berkata bahwa bukan seumur itu , yang ada pada kami lebih besar dari itu. Beliau bersabda: Yang besar itulah berikan padanya. Lunasilah hutang itu lebih banyak ,lebih bagus dan dalam corak yang baik. Muslim Kitabulbuyu’
Tertera dalam sebuah riwayat dari Hadhrat Jabir bin Abdullah bahwa kami dalam sebuah perjalanan berada bersama Rasulullah saw . Huzur membeli unta dari saya lalu mengizinkan pada saya untuk menunggangnya sampai ke Madinah. Tatkala sampai di Madinah saya turun dari unta maka Rasulullah saw meskipun telah (membayar) harganya beliau bersabda,bahwa unta inipun kini adalah milikmu,bawalah itu. Kemudian beliau berkata bahwa kemudian saya lewat dari seorang Yahudi lalu menyebut akan kebaikan Huzur itu maka dia heran akan hal itu. Dia berkata unta dia telah beli lalu harga untapun telah dia berikan dan untapun dia hibahkan Perawi berkara : Ya, seperti inilah yang Rasulullah saw perbuat.Musnad Ahmad bin Hanbal.
Diriwayatkan dari Hadhrat Umran r.a. bahwa Rasulullah saw dalam suatu perjalanan mengirim Abu Raja’ dan Hadhrat Ali untuk mencari air. Di jalan mereka bertemu demgam seorang permpuan yang membawa dua kantong yang penuh dengan air.Mereka bertanya pada perempaun itu bahwa dari mana kamu membawa air itu. Maka dia menjawab bahwa kemarin pada saat seperti inilah saya berjalan dari sana. Maka kedua sahabah itu mengatakan padanya untuk berjalan pada Rasulullah saw. Setelah sampai di sana maka sahabah menceritakan semua peristiwa itu, maka Rasulullah saw bersabda: Turunkanlah itu dari unta. Huzur menyuruh mengambil sebuah periuk lalu membuka mulut kedua kantong air itu kemudian mengumumkan kepada para sabhabah apakah ada yang meminum air dan memberikan minum air. Ya, diriwayatakan bahwa perempuan itu terus mengamati, sehingga semua sahabah memenuhi kantong air mereka namun meskipun demikian air itu tidak habis. Rasulullah saw bersabda: Sedikit buah kurma, gandum dan gandum yang telah dimasak bungkuskan di kainnya. Maka serupa itulah yang mereka diperbuat. Maka Rasulullah saw bersabda: Lihatlah di air kamu tidak ada yang kurang, Allah yang telah memberikan minum air pada kami. Setelah sampai di kabilahnya perempuan itu menceritakan semua kejadian itu. Sesudah itu dalam rangka menyerang orang-orang musyrik para sahabah lewat dari sana, maka mereka lewat dengat menghindari suku perempuan itu dan tidak mengatakan apa-apa pada mereka. Maka pada suatu hari perempuan itu berkata bahwa orang ini secara sengaja meninggalkan kalian, kenapa kalian tidak menerima Islam, maka mereka mempercayai kata-katanya dan semua mereka masuk Islam. Bukhari Kitabuttayammum bab Asha’iid Attayyib wudhu’ilmuslim
Hadhrat ummulmu’minin Hadhrat Ammajan menerangkan : Hadhart Masih Mauud apabila meminjam hutang dari seseorang maka dalam waktu melunasi hutang beliau senantiasa melebihkan pengembalian. Siratul Mahdi jilid awal hal .37
Diketahui dari sejumlah riwayat bahwa seperti inilah beliau memperlakukan kepada murid-murid beliau bahwa beliau meminjamkan hutang juga dan beliau tidak menerima kembali apa yang telah dipiutangkan/pinjamkan .
Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:
“ Dengan cara-cara pernyatan terimakasih atas kebaikan-kebaikan orang-orang yang berbuat kebaikan orang-orang dungu yang tidak mengenal cara itu menganggap keterangan-keterangan dan tulisan-tulisan kita ini sebagai pujian dusta semata. Tetapi Tuhan kita Yang Maha mengetahui bahwa di dunia ini kita sama sekali tidak bisa mengungkapkan pujian bohong pada siapapun.. Potensi ini tidak ada di dalam diri kita.Ya,menghargai kebaikan manusia merupakan bagian dari fitrah kita dan tidak menghargai orang yang berbuat kebaikan dan jiwa kotor para pemberontak Dia tidak letakkan dalam diri kita “ Malfuzat jilid Ihal 151
Kini pada akhirnya saya ingin mengumukan berkenaan dengan gerakan “Dana Pernikahan Maryam” bahwa Jemaat-jemaat dengan karunia Tuhan telah memberikan pengorbanan yang luar biasa dan secara luar biasa dengan hati yang tulus telah memberikan sumbangan pada gerakan dana ini.
Dari pihak Anjuman saya mendapat informasi bahwa seberapapun pernikahan di Pakistan (untuk anak perempuan miskin) semua biayanya akan ditanggung oleh Anjuman. Semoga Allah menganugerahi ganjaran terbaik pada mereka. Kini saya tentu tidak ada waktu bagi saya untuk membacakan nama-nama yang tersisa. Saya disini secara singkat ingin mengatakan bahwa dari Tazikistan (?) 356 Pounsterling ,dari Jemaat Riyadh 500 pounsterling, dari Jemaat Swiden 5000 Krus, dari Majlis Ansorullah Swiden 500 Krus, dari Jemaat Jerman 10,000 Yuro,Majlis Ansorullah 10,000, dari Majlis KhuddamulAhmadiyah 5000 pounsterling, Majlis KhuddamulAhmadiyah Inggris 5000 pounsterling dari Jemaaat Marakis 500 Dirham, dari Jemaat SaudiArabia 75 ribu rial Saudi, dari Jemaat Swisszerland 21650,dari Majlis Khuddamu Ahmadiyah Qadian 50 ribu rupiah India.dari Jemaat Syarjah dan dari Jemaaat Imarat Utara 10,000 pounsterling, dari Jemaat Mauritius 5000 pounsterling,.dari Majlis khuddamulahmadiyah Amerika 8000 dolar,Majlis Ahmadiyah Kanada 1000 dolar, dari Sadar Mjlis KhuddamulAhmadiyah yth Nasir Ahmad Sahib 5000 dolar.
Pembayaran secara pribadi dari Nazir Kolon 30 pounsterling ,Dr Hamidullah yar Kesyair 500 Pounsterling , dari sahibzadi Bibi Jamil dari Amerika 313 pounsterling, dari Mia Mirza Ahmad khuan dari putraknya 313 pounsterling ,dari Najmah Nahid Sahib 12 geram cincin emas, Rana Sa’id Ahmad 60 pounsterling ,yth Mubarrak Ahmad beserta keluarga dari Amerika 620 pounsterling,Sa’diyah Anwar Sahibah 48 geram gelang ,Mirza Qamar Ahmad sahib 312 piounsterling, Rafaat Mubarak sahibah 48 geram gelang,yth Mariah Manahil Binti Mukaaraam Mubarak Zafar 10 pounsterling,yth Munir Ahmad Jawid atas nama kedua orang tuanya 200 pounsterling, dari istri dan anak-anak 60 pounsterling, Kini daftar ini menjadi panjanag dan waktu kini telah habis oleh karena itu membaca daftar nama-nama ini saya tutup.
Ini perlu diingat bahwa orang-orang yang memberikan 10 rupiah sekalipun itu hendaknya diterima dengan ucapan terima kasih karena saya dan sejumlah amir-amir juga yang memberikan sumbangan mereka tidak begitu susah memberikan sumbangan ini ,yakni mereka tidak susah dalam pemabayarannya dan mereka jelas memberikan uang yang lebih. Namun orang-orang yang susah payah mengumpulkan uang mereka membayar itu merupakan kebajikan yang besar. Semoga Allah menganugerahkan ganjaran besar pada mereka. Ammatusysyafi dari sini telah memberikan 10 pounsterling yang dia kumpulkan dari biaya pengeluaran-pengeluarannya Semoga Allah menganugerahi ganjaran yang terbaik. Daftarnya sangat panjang. Saya yakin bahwa dengan karunia Tuhan kini dalam pernikahan anak-anak pereampuan ibu bapak tidak akan menemui kesusahan.Mereka akan melepaskannya dengan rasa penuh gembira dan pergi ke mertua mereka dengan senang hati.dan dengan karaunia Tuhan mereka kini tidak mendapatakan cemohan .Alhamdulillah ,merupakan kebaikan Tuhan bahwa Dia telah memberikan taufik pada kita untuk melakukan penmgkhidmatan ini جزاكم الله احسن الجزا–jazakumullah ahsanaljaza Kini berhubung waktu telah menjadi panjang kini nama yang lain tidak bisa dibaca karena sangat panjang daftar nama-namanya.
Qmaruddin Shahid