Khutbah Jum’ah
Hadhrat Amirul Mu’minin Khalifatul Masih V atba.
Tanggal 26 Desember 2014 dari Baitul Futuh London, U.K.
اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ o الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ oملِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ o اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُo
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَo صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْ عَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَo
Dengan karunia Allah Ta’ala Jalsa Salana di Qadian sedang berlangsung hari ini. Demikian juga di beberapa Negara, terutama di Africa pada hari-hari ini Jalsa Salana sedang berlangsung. Dan Khutbah Jumu’ah pada hari ini juga telah menjadi program bagi Jalsa mereka. Pada waktu-waktu yang lalu Jalsa Salana hanya diadakan di Qadian. Kemudian setelah terjadi partition yakni Hindustan terbagi dua menjadi India dan Pakistan, maka mulailah Jalsa Salana diadakan di Pakistan juga. Akan tetapi para penentang Ahmadiyya dan Pemerintah Pakistan sangat keras tidak menyukai orang-orang Ahmadiyya mengagungkan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya saw. Oleh sebab itu dibawah sebuah undang-undang orang-orang Ahmady telah dilarang mengagungkan atau menyeru nama Allah dan Rasul-Nya saw. Dan sebagai natijah dari larangan itu Jalsa Salana-pun telah dilarang diadakan di Pakistan. Dengan demikian, para menentang mengira telah berhasil membuat beratus ribu bahkan berjuta anggota Jema’at Ahmadiyya yang tinggal di Pakistan telah mahrum atau luput dari berzikir kepada Allah Ta’ala. Akan tetapi para penentang Jema’at Ahmadiya itu dungu, tidak mengerti bahwa sekatan dan larangan yang diterapkan secara zahiriyah terhadap jasmani itu sama sekali tidak memberi dampak terhadap kalbu-kalbu para Ahmady. Semua kerugian phisik dan kerugian harta benda serta kerugian jiwa yang mereka timpakan sama sekali tidak dapat merampas kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya dari lubuk hati mereka. Para penentang itu sangat aneh, mereka yang menyatakan diri sebagai pencinta Kalimah Syahadah yang sama dengan yang kita imani, yang seharusnya mereka gembira melihat setiap orang Ahmady, sekalipun anak-anak mengucapkan dua kalimah syahadah yang sama dengan yang mereka percayai dan kita semua bersedia mengurbankan jiwa demi tegaknya Kalimah ini, namun mereka tetap melarang kita untuk mengucapkannya, dengan tindakan yang benar ataupun tidak dibenarkan. Setiap orang yang bertabi’at baik dan jujur serta netral akan menamakan para penentang kita itu, bukan hanya sebagai penentang Ahmadiyya melainkan juga penentang Islam. Oleh sebab itu bulan Desembar merupakan waktu yang sangat dirindukan oleh para Ahmady di seluruh Pakistan, sebab dalam bulan itu biasa dilaksanakan Jalsa Salana. Semoga Allah Ta’ala memberkati kerinduan hati mereka sehingga semua perlawanan dan kesulitan dapat disingkirkan agar para Ahmady di Pakistan juga dapat mengambil faedah sebesar-besarnya dari berkat-berkat yang sedang diraih pada hari-hari ini oleh para Ahmady di seluruh dunia.
Dengan mendapat dukungan dari pemerintah, para penentang mengira bahwa dengan melancarkan sekatan atau larangan terhadap para Ahmady akan menghambat kemajuan kita. Namun apa yang terjadi bahwa, sekarang Jalsa Salana ini sedang dilaksanakan di banyak Negara sepanjang tahun di mana Jema’at Ahmadiyya telah didirikan. Sebab Nizam Jalsa yang telah didirikan oleh Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. ini telah mendunia. Sehingga para Pemimpin Ghair Ahmady Muslim dan juga para pemimpin Non Muslim dari setiap lapisan mengatakan bahwa Jalsa ini telah membuat mereka mengetahui keindahan ajaran Isalam yang sebenarnya. Dunia sedang mempelajarai ajaran Islam sejati dari Jema’at Ahmadiyya. Semua ini telah terjadi berkat Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. sendiri telah bersabda bahwa :”Jangan menganggap Jalsa ini sebuah pertemuan biasa. Dengan perantaraan Jalsa ini nama Islam akan semakin menjulang tinggi diseluruh dunia. Hanya menggantungkan kepada kekuatan manusia saja tidak cukup, dukungan dan pertolongan Allah Ta’ala juga dengan sendirinya akan zahir dan akan membawa hasil.”
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. lebih jauh menjelaskan bahwa : ” Fondasi Jema’at ini telah diletakkan oleh Allah Ta’ala sendiri dan untuk itu Dia telah mempersiapkan Bangsa-bangsa yang akan segera datang dan bergabung kedalam Jema’at ini. Sebab ini adalah kinerja Yang Maha Kuasa yang bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Waktunya sudah dekat sekali apabila tidak akan ada lagi orang yang memuja kekuatan alam dan percaya kepada takhayul dan tidak beriman kepada kekuatan mu’jizat Allah Ta’ala dan tidak akan ada lagi yang membuat segala sesuatu yang tidak berguna selain dari pada iman. Dan Tuhan Yang Mahakuasa akan membuka jalan tengah bagi Ummat ini. Jalan itulah yang dibawa oleh Alqur’an. Dan itulah pula jalan yang telah diajarkan oleh Hadhrat Rasulullah saw kepada para sahabah beliau. Dan itulah hidayah yang diperoleh oleh para Siddiq, para Syahid dan para Solihin. Dan itulah juga yang akan terjadi dan yang akan datang. Siapa yang mempunyai kuping, dengarlah nasihatku ini. Berberkatlah orang-orang yang telah dibukakan jalan lurus kepada mereka.”
Sesungguhnya Jalsa ini dapat membangkitkan perobahan besar di dalam tabiat manusia dan memang seharusnya demikian. Orang-orang dari berbagai Bangsa datang untuk menghadiri Jalsa ini. Jalsa Qadian dihadiri oleh para tamu dari 31 Bangsa. Maka dengan dikeluarkannya larangan mengadakan Jalsa di suatu Negara para penentang kita menganggap suatu pukulan dahsyat terhadap Jema’at. Namun musuh-musuh kita sangat keliru dan tidak paham bahwa Hadhrat Imam Zaman tidak pernah berkata, beliaulah yang telah mendirikan Jema’at ini, melainkan tangan Allah Ta’ala yang telah meletakkan fondasi Jema’at ini. Maka, jika musuh-musuh Jema’at mempunyai kekuatan, cobalah lawan Allah Ta’ala. Namun mereka harus ingat bahwa Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. adalah kekasih Allah Ta’ala yang selalu menerima dukungan dan pertolongan-Nya yang khas. Sebab Allah Ta’ala sendiri yang telah mengutus beliau a.s. untuk menghidupkan kembali iman manusia. Maka sebelum mengadakan perlawanan mereka harus menaruh perhatian lebih dahulu terhadap apa yang telah ditulis di dalam penda’waan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bahwa sebelum kamu melakukan serangan kamu harus melihat apa yang sedang kamu serang dan siapakah yang mendukung dan menolong orang yang sedang kamu serang itu. Mungkin saja mereka dapat menyakiti beberapa orang saja, namun mereka tidak mungkin dapat menghancurkan sebuah Jema’at yang telah didirikan oleh Allah Ta’ala. Jangan sebuah Pemerintah, jika semua Pemerintah di seluruh dunia-pun bersatu untuk menghancurkan Jema’at Ahmadiyya tidak mungkin akan berhasil, insya Allah. Sebab inilah Jema’at yang menegakkan kembali Agama hakiki yang telah didirikan oleh Allah Ta’ala, membersihkan iman hakiki dan sempurna dari segala macam hurafat dan bid’ah dan menegakkan kembali ajarannya yang hakiki dan murni yang telah dibawa ke dunia oleh Hadhrat Muhammad Rasulullah saw.
Dalam menjelaskan penda’waan beliau, Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. bersabda:” Jema’at yang telah didirikan untuk menunjukkan keagungan Allah Ta’ala dan untuk membuktikan berkat-berkat Utusan-Nya kepada dunia dan telah ditanam oleh Tangan Allah Ta’ala sendiri, maka Jema’at itu dipelihara dan dijaga oleh para Malaikat Allah Ta’ala. Siapa gerangan yang mampu untuk menghancurkan Jema’at seperti itu? Ingatlah! Jika Jema’at-ku sebuah semata-mata Jema’at perniagaan maka pasti nama dan wujudnya akan hapus binasa. Akan tetapi jika Jema’at ini dari Allah Ta’ala dan yakinlah bahwa Jema’at ini sungguh-sungguh dari Allah Ta’ala, jika seluruh dunia menentangnya, maka ia akan tetap tumbuh dan akan terus maju serta berkembang dan para Malaikat akan melindungi dan menjaganya. Dan jika tidak ada seorangpun yang ikut dengan saya dan tidak ada seorangpun yang menolong saya, saya tetap yakin Jema’at ini akan maju dan memperoleh kemenangan.”
Itulah sabda beliau yang sangat gemilang dan beliau telah mengajukan Allah Ta’ala sebagai saksi, maka mungkinkah usaha musuh-musuh akan berhasil? Namun harus ingat bahwa kita mempunyai tanggung jawab yang sangat besar. Setiap Ahmady harus membangkitkan revolusi besar di dalam diri mereka sesuai yang diharapkan oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s dari kita. Kita semata-mata hanya untuk hadir saja di dalam Jalsa tidak cukup. Kita harus meningkatkan semangat, kita harus termasuk kedalam golongan orang-orang penerima berkat dari do’a-do’a Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Banyak orang Ahmady yang menulis surat kepada saya untuk mendo’akan mereka agar mereka termasuk dalam golongan orang-orang penerima berkat itu. Cukupkah hanya datang untuk menghadiri Jalsa kemudian duduk selama 3-4- jam di sana sambil meneriakkan narae takbir berulang-ulang, kemudian menjadi pewaris do’a-do’a Hadhrat Masih Mau’ud a.s.? Tidak ! Sebagaimana telah saya katakan bahwa untuk menjadi pewaris do’a-do’a Hadhrat Masih Mau’ud a.s. kita harus memeriksa diri kita dan melihat apakah perobahan yang dapat kita rasakan pada diri kita dengan menghadiri Jalsa hanya untuk sementara ataukah untuk selamanya dalam kehidupan kita. Jika setiap menghadiri Jalsa memperoleh kesan dengan perhatian penuh untuk mengadakan perobahan pada diri kita dan menjadi seperti orang-orang yang telah mengadakan perobahan yang diperlukan di dalam kehidupan mereka yang diharapkan oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s. barulah kita akan menjadi pewaris berkat dari do’a-do’a Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Jika kita tidak melakukan hal seperti itu maka seakan-akan kita berkata kepada Allah Ta’ala bahwa kita belum mendengar perintah Engkau hendaklah mereka menyambut seruan-Ku (Al Baqarah:187). Tetapi kami ingin menjadi pewaris berkat-berkat dari do’a-do’a Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Kita harus memperoleh faedah dari lingkungan dan suasana keruhanian Jalsa dan berusaha keras untuk mengadakan perobahan dalam kehidupan kita kemudian berdo’a, barulah kita akan menjadi pewaris berkat-berkat dari do‘a-do’a Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Uuntuk itu usaha dan do’a kedua-duanya sangat perlu
Jika Allah Ta’ala berfirman; Dengarlah perintah-perintah-Ku dan sambutlah apa yang Aku katakan! Apakah yang harus kita ta’ati? Kita sudah tahu semua apakah itu! Itu semua adalah yang terkandung di dalam Kitab Suci Alquran dari permulaan sampai akhir. Kemudian Allah Ta’ala dengan ihsan-Nya, telah mengutus Hadhrat Imam Zaman untuk menjelaskan kepada kita arti yang terkandung di dalam hukum-hukum-Nya itu. Maka sekarang kita tidak mempunyai alasan lagi. Dengan menghadiri Jalsa di mana Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah menganjurkan kepada kita untuk memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap Allah Ta’ala, di sana beliau juga telah menjelaskan untuk memenuhi kewajiban kita terhadap sesama manusia.
Setelah mengingatkan kita, perhatian orang-orang yang menghadiri Jalsa terhadap taqwa, kesucian dan keikhlasan, beliau a.s. telah mengingatkan kita dengan perasaan hati beliau sangat perih, bahwa kita harus menjadi suriteladan di dalam merendahkan diri dan budi pekerti yang lemah lembut, saling mencintai sesama yang lain dan menjalin persaudaraan yang erat. Kita harus menjadi orang-orang yang selalu memainkan peranan dalam kelemah lembutan itu dan selalu siap untuk menghadapi setiap jenis pengurbanan bagi orang lain dan menjadi orang-orang yang menegakkan standar yang tinggi dalam kejujuran dan amal saleh. Kita harus menjadi orang-orang yang selalu menjauhkan diri dari berkata dusta dan prilaku tidak sopan. Maka, setiap orang harus memeriksa atau meng-introspeksi diri masing-masing tentang itu. Apakah kita menjadi contoh dalam memiliki akhlaq yang tinggi itu? Apakah kita sedang berusaha menjadi contoh dalam pengurbanan untuk menolong orang lain? Apakah kita sekarang telah memiliki standar tinggi dalam sifat merendahkan diri seperti yang diharapkan oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s. yang telah dijelaskan oleh Allah Ta’ala di dalam Alqur’anul Karim dan yang suriteladannya telah diciptakan bagi kita oleh para Sahabah Hadhrat Rasulullah saw? Jika itu semua tidak terdapat pada diri kita, maka berarti tidak ada usaha kita untuk itu, sedangkan kita menginginkan menjadi pewaris berkat do’a-do’a Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dan ingin memperoleh limpahan karunia dari Allah Ta’ala. Sedangkan harapan untuk itu hanya berupa angan-angan belaka yang sangat besar. Maka para Ahmady yang ikut menghadiri Jalsa di manapun diseluruh dunia dan khususnya mereka yang datang untuk menghadiri Jalsa di Qadian harus betul-betul merasakan bagaimana harapan dan keperihan hati yang di kemukakan oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s.
Jika kita ingin betul-betul menjadi pewaris berkat do’a-do’a Hadhrat Masih Mau’ud a.s. maka kita harus meralisir keadaan hubungan kita sehari-hari dengan anak-anak apakah mereka menaruh perhatian terhadap apa yang dinasihatkan oleh kedua ibu bapak mereka dan rela berkorban untuk kedua ibu bapak mereka? Jika demikian maka mereka akan menjadi pewaris berkat do’a-do’a yang dipanjatkan oleh orang tua mereka. Begitu juga jika ingin meni’mati hasil yang terbaik dari hubungan kita dengan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. maka kita juga harus mengurbankan diri kita sepenuhnya kepada beliau a.s.
Sekarang baiklah saya akan mengemukakan beberapa tulisan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sehingga jelas apa yang diinginkan beliau dari kita. “Jika Jema’at kita ingin menjadi sebuah Jema’at yang sesungguhnya maka mereka harus bersedia menghadapi kematian dan menjaga diri dari perkara-perkara duniawi dan kehendak-kehendak dorongan nafsu dan harus mendahulukan kehendak Allah Ta’ala, di atas semua kehendak yang lain. Banyak sekali manusia yang mengalami kehancuran disebabkan ria atau pamer dan perkara-perkara yang sia-sia.” Selanjutnya beliau a.s. bersabda: ” Kamu harus menjaga diri kamu dari setiap dorongan nafsu yang menjurus kepada kesesatan. Setiap orang yang menjumpai kamu akan mengamati kamu dan melihat keadaan akhlaq dan budipekeri serta istiqamat atau keteguhan hati kamu. Dan mereka akan mengamati sampai dimana kalian menta’ati perintah-perintah Allah Ta’ala. Jika semua itu tidak baik dan taraf kualitasnya rendah maka mereka akan terkecoh oleh kamu. Maka ingatlah semua hal itu!
Ditempat lain beliau bersabda: Di dalam Al Qur’anul Karim Allah Ta’ala berfirman sebagai berikut:” Artinya: Barangsiapa yang sengaja membunuh seseorang, padahal orang itu tidak pernah membunuh orang lain, atau mengadakan kerusuhan di bumi, maka seolah-olah ia membunuh sekalian manusia.(Al Maidah:33). Begitu juga saya berkata bahwa, jika seseorang tidak menunjukkan rasa sympathy terhadap saudaranya sendiri, dia tidak menunjukkan rasa sympathy kepada sekalian manusia. Beliau bersabda lagi bahwa, janganlah kamu mencintai kehidupan duniawai sedemikian kerasnya sehingga mengakibatkan iman kamu hilang lenyap. Jema’at yang Allah Ta’ala ingin membuatnya sebuah Jema’at teladan, jika di antara mereka tidak ada rasa persaudaraan yang erat dan tidak ada rasa sympathy satu sama lain, maka itu sebuah kemalangan yang sangat besar. Selanjutnya beliau bersabda lagi: Saya berkata dengan sesungguhnya bahwa iman dan kecintaan duniawi tidak dapat bersatu dalam satu tempat. Memang di dalam pengkhidmatan bisa saja terjadi, akan tetapi tidak bisa menjadi seperti sesama kerabat. Tidak pernah di dengar ada seorang manusia yang mempunyai hubungan suci dengan Allah Ta’ala menjadi pengemis meminta-minta rezki dari orang. Sesungguhnya Allah Ta’ala menaruh kasih sayang terhadap anak keturunan mereka.”
Selanjutnya beliau a.s. bersabda: Hal ini perkara yang patut didengar dengan penuh perhatian bahwa, hanya mereka yang patut dianggap sebagai anggota Jema’at kita, yang sesuai dengan janji di waktu bai’at, akan mendahulukan kepentingan agama dari kepentingan dunia. Jika seseorang berpegang teguh kepada janjinya ini dan bergerak maju kearah Allah Ta’ala, maka Allah Ta’ala menganugerahkan kekuatan kepadanya. Selanjutnya, dengan penuh rasa perih dan gelisah beliau a.s. bersabda:” Jema’at kita harus menjaga jangan hanya berbicara dengan mulut, melainkan menjadi Jema’at yang menyempurnakan janji-janji mereka secara amaliah. Harus mengadakan perobahan di dalam diri mereka. Kalian tidak dapat membuat Allah Ta’ala senang hanya dengan perolehan ilmu pengetahuan. Kalian tidak dapat membuat Allah Ta’ala senang dengan hanya menguasai dalil-dalil. Jika tidak ada perubahan dalam diri kalian maka tidak akan ada perbedaan antara kalian dengan orang-orang lain dil luar Jema’at. Kalian harus berusaha keras untuk membuat perobahan bersih dalam diri kalian. Berdo’alah kalian kepada Allah Ta’ala di waktu menunaikan salat. Ikatlah hubungan dengan orang-orang yang berjuang keras di jalan Allah Ta’ala, dengan memberi sedqah dan sumbangan dan ikut serta di dalam setiap usaha lainnya sebagaimana firman Allah Ta’ala ini orang-orang yang berjuang di jalan Kami. (An Kabut :70)
Demikianlah beberapa kutipan berupa nasihat-nasihat dari Hadhrat Masih Mau’ud a.s. untuk meningkatkan standar moral dan spiritual para anggota Jema’at. Beliau telah memberi nasihat-nasihat yang tidak terhitung banyaknya untuk kita. Kita harus senantiasa meletakkannya dihadapan mata kita dan berusaha untuk membuat keadaan diri kita jauh berbeda dengan orang lain di luar Jema’at. Tanpa itu semua kita tidak dapat menyempurnakan maksud yang tercantum di dalam janji Bai’at kita. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah membuat kita jelas bahwa dengan menguasai beberapa dalil atau dengan membuat lawan-lawan kita bungkam dan mendapat kemenangan dalam berhadapan dengan lawan melalui dalil-dalil, kita tidak dapat meraih keridhaan Allah Ta’ala. Bagi kita tidak cukup hanya memperoleh ilmu. Menguasai ilmu mempunyai tempat tersendiri, akan tetapi untuk membuat Allah Ta’ala senang atau ridha, kita harus meningkatkan amal dan perbuatan kita yang baik. Kita harus merubah kondisi kita, kita harus menerapkan perintah-perintah Allah Ta’ala dalam diri kita. Kita harus membuat diri kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang tersebut di dalam firman-Nya ini orang-orang yang berjuang di jalan Kami. (An Kabut :70). Di dalam kata lain, barang siapa yang berusaha untuk bertemu dengan Kami, mereka mengurbankan kehendak dan keinginan diri mereka. Mereka memohon kekuatan kepada Allah Ta’ala melalui do’a-do’a dan dengan mengurbankan harta di jalan Allah Ta’ala dan mereka menggunakan segala sarana demi meraih keridhaan Allah Ta’ala. Karena melihat kerasnya usaha dan keinginan mereka Allah Ta’ala berfirman: Kami pasti memberi kemampuan untuk menempuh jalan kearah Kami. (An Kabut :70).
Maka untuk memperoleh qurub Allah Ta’ala, pertama kita harus berusaha keras. Begitu juga untuk menjadi pewaris berkat-berkat do’a-do’a manusia pilihan Tuhan kita harus berusaha keras pula. Jadi, kita harus mengambil banyak faedah dari lingkungan dan suasana Jalsa ini, menjadikannya kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kita dalam melaksanakan tugas yang dipikulkan di atas pundak kita untuk menyempurnakan kewajiban kita kepada Allah Ta’ala dan kepada makhluk-makhluk-Nya, agar kita bisa melangkahkan kaki ke jalan menuju qurub-Nya secepat mungkin. Semoga Allah Ta’ala memberi kita kemampuan untuk melaksanakan semua itu.
Perkara kedua yang saya ingin katakan adalah khususnya kepada mereka yang menghadiri Jalsa di Qadian bahwa Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah menganjurkan kepada mereka yang datang ke sana harus membawa perlengkapan tidur sendiri sesuai dengan keadaan musim. Oleh sebab itu khususnya bagi orang-orang yang tinggal di India sedapat mungkin harus melaksanakan anjuran ini dan tentu bagi mereka yang datang dari Pakistan juga. Disediakan beberapa persiapan tertentu, namun hal itu tidak mencukupi dan mereka yang datang dari luar Negeri harus membawa pakaian hangat seberapa banyak yang diperlukan, sebab saya yakin bahwa tentu mereka melakukannya. Dalam kesempatan tertentu mereka harus berjaga-jaga dan di waktu tidur pada malam hari harus memakai pakaian hangat.
Tujuan utama Jalsa adalah untuk mengambil faedah sebanyak-banyaknya dari suasana keruhanian dan sambil menaruh perhatian penuh terhadap kehidupan pribadi berusaha untuk menarik karunia Allah Ta’ala. Orang-orang yang datang dari Negara-negara Eropah juga mungkin merasa kedinginan. Sebab mereka biasa menggunakan alat pemanas di kamar-kamar mereka.
Setiap orang harus merasa puas dengan perlengkapan apapun yang telah disediakan dan bersyukur kepada Allah Ta’ala. Jema’at juga harus memberi tahu kepada semua yang hadir sebelum mereka meninggalkan tempat dan memberi tahu harus pergi dengan perlengkapan secukupnya. Telah diketahui bahwa kadang-kadang terjadi bahwa daftar nama-nama mereka tidak tersedia pada waktunya. Jema’at harus meyakinkan bahwa mereka harus menyediakan segala-galanya yang diperlukan tepat pada waktunya. Hal itu merupakan tanggung jawab para Amir. Demikian juga ada beberapa orang yang mengajukan suatu permintaan untuk ditempatkan ditempat tertentu atau di Guest House tertentu dan sebagainya. Sekarang persiapan telah dibuat untuk tamu sebanyak 16.000 atau lebih. Dan ini satu persiapan yang sangat baik untuk mereka. Akan tetapi jika beberapa orang merasa tidak nyaman disebabkan keadaan kesehatan mereka atau keadaan umur, maka sebaiknya orang seperti itu jangan pergi ke Jalsa. Dalam keadaan demikian datang ke Jalsa untuk meraih faedah dan berkat dari padanya, terpaksa harus merasa susah dan menderita.
Setiap tahun orang-orang melihat keadaan persiapan yang lebih maju dan lebih baik dan sesuai dengan wahyu Allah Ta’ala kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. wasi’ makanaka. Yakni perluaslah rumah engkau yakni persiapan tempat tinggal. Allah Ta’ala Yang Maha Kuasa menganugerahkan kemajuan terus-menerus lebih luas lagi dalam persiapan akomodasi dan para petugas terus berusaha sesuai dengan kemampuan yang tersedia. Maka, mereka yang biasa mengajukan permohonan harus sanggup menghadapi suatu kesulitan, mereka harus berusaha untuk bekerja sama dengan pimpinan yang bertugas dan dengan para incharge bagian persiapan dan mereka harus melihat dan mencoba dengan datang ke kota tempat kelahiran Hadhrat Masih Mau’ud a.s. untuk meraih faedah dan berkat semaksimal mungkin. Untuk melakukan hal itu, dari pada menaruh perhatian terhadap kenyamanan duniawi, lebih baik carilah sesuatu yang dapat memenuhi harapan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dari kita.
Dengan karunia Allah Ta’ala semua peserta Jalsa yang pergi ke Qadian, kecuali beberapa orang dari mereka, menjadi teladan dalam keikhlasan dan kesetiaan apabila mereka pergi kesana dari Negeri manapun mereka datang, baik dari America atau dari Eropah. Ketika mereka telah sampai di kota Hadhrat Masih Mau’ud a.s. mereka menulis menceritakan tentang kesan-kesan yang mereka saksikan, sangat menakjubkan sekali keadaan ruhani mereka, yang Tuhan telah tanamkan dalam hati mereka. Saya berkata kepada salah seorang Ahmady senior, saya kuatir tentang dirinya karena terlalu terpengaruh oleh kemewahan dan ni’mat-ni’mat duniawi. Saya berkata kepadanya: Lihatlah keadaan para Ahmady baru dan tengoklah betapa tingginya keikhlasan dan kesetiaan mereka itu.
Setiap orang yang menghadiri Jalsa jangan terlalu cenderung kepada kesenangan dan kenyamanan duniawi, melainkan berusahalah untuk menyelami suasana keruhanian yang nampak di sana dan lewatkanlah waktu sebanyak mungkin dalam berdo’a. Selama hari-hari Jalsa khususnya di waktu sedang berdo’a bagi kemajuan iman sendiri, mereka harus berdo’a juga bagi kemajuan Jema’at dan bagi bertambah kuatnya hubungan dengan Khilafat dan dengan Jema’at. Mereka harus bero’a juga agar dapat memenuhi kehendak dan harapan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dari para anggota Jema’at. Berdo’alah bagi Jema’at, bagi Khalifae wakt dan bagi sesama para anggota. Do’a para peserta Jalsa juga merupakan manfa’at yang sangat besar bagi mereka. Insya Allah ! Berdo’alah juga bagi suksesnya Jalsa dan bagi kejahatan para penentang agar ditimpakan kembali kepada mereka. Berdo’alah semoga kita dapat menyaksikan sempurnanya maksud dan tujuan Missi Hadhrat Masih Mau’ud a.s. secepat-cepatnya. Gunakanlah waktu anda di siang hari, malam dan pagi hari serta petang hari dalam berzikir kepada Allah Ta’ala, maka anda sendiri akan memperoleh banyak sekali faedah dan berkat dengan menghadiri Jalsa itu.
Semoga Allah Ta’ala memberkati anda semua dengan kemampuan-kemamapuan seperti itu. Semoga Allah Ta’ala segera memperlihatkan kepada kita apabila dunia bergabung dengan Masih Muhammadi dan datang berhimpun bersama-sama di bawah naungan bendera Hadhrat Nabi Muhammad saw. Amin !
Setelah menunaikan salat Jum’ah akan diadakan salat jenazah ghaib untuk Maulana Ahmad Shamshir Sukya Sahib, ex Muballigh Jema’at yang wafat pada tanggal 24 Desember 2014 di Mauritius. Inna lillahi wa inna ilahi roji’un.
Alihbahasa Hasan Basri