Reformasi Diri: Tekad, Iman dan Perbaikan Amal

Khutbah Jum’ah

Hadhrat Amirul Mu’minin Khalifatul Masih V atba.

Tanggal 17 Januari 2014 dari Baitul Futuh London,

اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَمَّا بَعْدُ فَأَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

 اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ o الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ  oملِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ  o اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُo

 اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَo  صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْ عَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَo

Khotbah Jumat yang lalu sedang membahas tentang hambatan-hambatan dalam perbaikan amal yang sarana-sarananya membuat kita berulang-kali mundur, maka untuk mencegahnya memerlukan tiga perkara, tentang mana telah diterangkan sebelumnya bahwa, jika manusia mempunyai kekuatan tekad, memiliki cukup ilmu yang benar, dan manusia memiliki kekuatan beramal, maka perbaikan amal akan mampu mencegah keburukan-keburukan. Sebab kelemahan beramal justru timbul apabila kekuatan tekad menghilang. Atau tidak tahu membedakan antara amal saleh dan amal buruk, tidak tahu bagaimana cara untuk meraih amal kebaikan, tidak tahu bagaimana mengamalkannya bahkan tidak tahu berusaha untuk mencegah keburukan. Kekuatan beramal itu demikian lemah sehingga tidak mampu mengatasi keburukan. Maka meningkatkan kekuatan tekad, mengatasi kelemahan ilmu dan menciptakan kekuatan beramal adalah perkara yang sangat penting sekali. Kemampuan beramal dapat ditimbulkan melalui usaha pribadi, namun jika manusia itu sangat lemah sekali, maka diperlukan bantuan dari luar. Walhasil, semua perkara tersebut diatas sudah saya jelaskan di dalam Khutbah minggu lalu. Penjelasan selanjutnya tentang itu perlu saya berikan dengan mengemukakan beberapa contoh.

Sebagaimana telah kita ketahui tentang tiga perkara yang diperlukan untuk perbaikan amal, diantaranya yang paling utama adalah, kekuatan tekad. Apakah kekuatan tekad itu? Banyak orang akan merasa heran mengapa kekuatan tekad ini dibahas? Banyak orang akan berkata bahwa dari lafaz kekuatan tekad itu sendiri nampak jelas artinya yaitu kekuatan tekad yang kokoh untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan, dan kekuatan untuk menyempurnakannya. Jadi, apa perlunya dipertanyakan lagi? Hal itu harus jelas, sebagaimana Hadhrat Muslih Mau’ud r.a. telah menjelaskannya dengan indah sekali bahwa, arti kekuatan tekad tidak selamanya tetap, selalu berobah-obah sesuai dengan keadaan amal. Jadi, aspek dasar pemikiran ini harus selalu kita pegang. Apabila aspek itu selalu kita perhatikan dengan seksama, maka kita dapat menilai, apa yang dimaksud dengan kekuatan tekad itu di dalam urusan Agama? Maka, di dalam urusan Agama, yang dimaksud dengan kekuatan tekad itu tiada lain adalah iman. Apabila dilihat dari sudut pandang ini, maka kita akan mengetahui bahwa meningkatnya kemampuan beramal bersamaan dengan bertambah teguhnya iman. Dan jika iman sudah teguh dan hubungan dengan Tuhan sudah terjalin dengan erat, maka dengan sendirinya pekerjaan manusia akan terus berjalan dengan baik. Dan setiap kesulitan semakin mudah dapat diatasi berkat bantuan dan pertolongan Allah Ta’ala, semua situasi dan keadaan-keadaan yang menyusahkan hilang sirna karena iman, dan dengan mudah manusia mengatasinya. Dan itu semua bukan hanya kata-kata belaka, melainkan contoh-contoh secara amaliah kita dapat menyaksikannya sendiri. Apabila kita melayangkan pandangan ke zaman Hadhrat Rasulullah saw akan mengetahui perbedaan contoh-contoh gaya hidup para Sahabah r.a. sebelum dan sesudah beriman kepada Hadhrat Rasulullah saw sangat menakjubkan. Siapakah orang-orang yang telah beriman kepada Hadhrat Rasulullah saw dan bagaimana keadaan gaya hidup mereka? Apakah cerita sejarah tentang mereka? Diantara orang-orang yang telah beriman itu ada pencuri, ada perompak (perampok) ada orang-orang fasiq dan penjahat juga dan ada juga yang mengawini ibu-ibu mereka sendiri atau mengusir ibu-ibu mereka sendiri karena marah, ada yang membunuh anak-anak perempuan mereka juga dan ada juga pemain judi yang setiap hari sibuk bermain judi, minum arak yang melampaui batas dianggap suatu kebanggaan dan bertanding satu sama lain dalam kelebihan dan gaya minum mereka. Seorang sya’ir akan menggubah bait-bait sya’irnya untuk mengungkapkan perasaan dirinya besar dan bangga karena berulang kali bangun pada malam hari untuk meminum arak dan main judi. Seorang pemain judi sambil minum arak dengan bangga mengatakan: Aku adalah orang yang menaruhkan semua harta-benda diatas meja judi, dan apabila datang lagi harta segera aku taruhkan untuk bermain judi. Akhirnya mungkin saja hartanya habis lagi, disapu bersih oleh kekalahan. Mungkin zaman sekarang tidak ada orang yang berani mengumumkan dirinya seperti itu sebagai pemain judi, sekalipun  dia seorang pemain judi besar dan terkenal.

Namun apabila diantara mereka itu telah beriman kepada Hadhrat Rasulullah saw maka timbullah suatu revolusi ruhani besar yang menakjubkan pada diri mereka dan timbul kekuatan tekad yang luar biasa di dalam kalbu mereka. Kissah mereka yang menggugah iman seperti itu layaknya patut ditulis dengan tinta emas di dalam sejarah. Betapa cepat timbul revolusi ruhani yang agung di dalam diri mereka. Segera setelah beriman mereka memutuskan, sekarang untuk mengamalkan ajaran Agama, kalbu kami harus diperkuat. Mereka telah memutuskan bahwa, kami tidak akan melakukan sesuatu perbuatan yang bertentangan dengan perintah-perintah Allah Ta’ala. Mereka memutuskan bahwa, perintah Hadhrat Rasulullah saw adalah kata terakhir bagi kami. Keputusan mereka demikian kuat dan teguh serta tegas dan tegap, sehingga kelemahan-kelemahan amal tidak dibiarkan kembali terulang walau untuk sekedip mata, setelah pernyataan ini mereka cetuskan. Keadaan mereka demikian berobah sehingga musibah yang paling berbahaya sekalipun mereka siap untuk menghadapinya. Kekuatan tekad yang telah mereka tanamkan di dalam diri mereka, telah menghancur-leburkan kelemahan-kelemahan amal mereka dan membuangnya jauh laksana air bah yang sangat deras menyapu bersih semua sampah-serapah.

Telah dikemukakan sebelumnya contoh seorang peminum arak yang berlebihan dianggap suatu kebanggaan, merasa sangat bangga karenanya, dan apabila perasaannya mulai melayang kestabilan hilang, badan mulai bergoyang karena mabuk, kejadian seperti itu sering disaksikan oleh penduduk yang tinggal di Negara ini. Di sekitar kawasan Masjid Fazle kita juga ada pemabuk yang lalu-lalang, di tangannya tidak ada sesuatu melainkan sebuah cane (kaleng) minuman alcohol dengan berpakaian sangat kotor. Telah diketahui bahwa dia orang terpelajar dan mungkin juga dia seorang engineer (insinyur). Ia sekarang tidak bekerja, usia juga sudah lanjut, mungkin berapapun wang dia peroleh sebagai bantuan social dari Kerajaan dibelanjakannya untuk membeli minuman arak dan menjalani kehidupannya dil orong-lorong kota. Pengaruh minuman itu telah membuat otaknya tidak normal dan paling buruk lagi keadaan phisiknya sudah tuna netra. Apabila kita lihat dia sedang mabuk sangat menakutkan. Kadang-kadang saya lihat dia menghadang perempuan-perempuan yang sedang berlalu di sana. Sekalipun perempuan-perempuan Inggeris yang tinggal di dalam lingkungan seperti itu juga, apabila berjumpa dengan orang itu nampak ketakutan. Walhasil, akibat minum arak keadaan manusia menjadi seperti itu. Banyak sekali dijumpai orang-orang mabuk di sini. Apabila mereka sedang mabuk marah-marah tidak keruan sehingga kedua orang tua mereka juga dimaki-maki. Banyak prilaku sangat aneh yang menimpa mereka.

Teringat juga ketika saya tinggal di Ghana, ada satu kota namanya Tamale. Pada waktu itu Jema’at mempunyai sebuah proyek pertanian di sana. Di sana saya tinggal di sebuah rumah yang tidak dikelilingi oleh pagar atau batas tembok, dari luar maupun dari dalam. Keadaan seluruh rumah tidak dilindungi oleh dinding pagar, pada umumnya rumah-rumah di sana memang seperti itu keadaannya. Pendeknya rumah itu tidak memiliki halaman disebelah luar maupun di sebelah dalam batas rumah, terbuka dari setiap arah. Tempat sempit, tempat untuk meletakkan kendaraan juga tidak tersedia. Keadaan lingkungan di sana sangat buruk sekali. Jika ada suatu barang tertinggal diluar rumah, maka pencuri datang mengambilnya. Sekarang di sini juga pencuri-pencuri sudah mulai beraksi, mereka merusak pintu, masuk rumah melakukan pencurian. Keadaan ekonomi yang kacau di Ghana membuat lingkungan masyarakat lebih rusak lagi. Pada waktu itu kami memelihara seorang watchman (penjaga) yang datangnya diwaktu malam. Secara khas saya tekankan kepadanya bahwa diluar ada kendaraan pick-up kita dan spare tyre (ban serep) karena tempatnya sudah dimodifikasi tidak dapat disimpan di dalam kendaraan. Saya tegaskan berulang kali kepadanya agar tyre (ban) itu dijaga betul karena sering terjadi pencurian tyre. Watchman (penjaga) itu seringkali datang dalam keadaan mabuk akibat minum arak dan diwaktu membuka tyre (ban) itu, dia sendiri jatuh terlentang diatas tanah karena mabuk, sebelum tyre itu selesai dibuka. Pada suatu hari saya jumpai dia dalam keadaan mabuk sekali sedang tertelungkup diatas tanah. Sebagai seorang penjaga, apa yang dapat dia lakukan dalam keadaan demikian. Dia mulai mengigau berkata-kata nonsense tidak menentu. Saya biarkan dia sendirian dalam keadaan demikian, sebab jika ditegur mungkin ia akan memaki-maki. Pada hari berikutnya ketika mabuknya sudah berkurang saya berkata kepadanya; Sekarang kamu pergilah dari sini, sekarang kamu berhenti kerja di sini. Sambil merendahkan diri dia memohon agar jangan diberhentikan. Walhasil, minum arak memang tidak bisa dia tinggalkan namun dia juga cukup berakal, barangkali dia tidak minum banyak seperti biasa sebelum datang untuk bekerja. Untuk sementara dia berusaha mengurangi minum arak, namun mabuk tetap saja tidak dapat dikontrol. Lama-kelamaan kembali lagi kepada adat kebiasaan sebelumnya. Maksud saya menguraikan hal ini adalah, apabila manusia sedang mabuk, tidak sadar apa yang sedang dia lakukan atau apa yang sedang dia katakan. Hari berikutnya ketika ditanya, ia menjawab: Saya tenang-tenang saja, tidak berbuat suatu apapun. Hadhrat Muslih Mau’ud r.a. juga menceritakan sebuah kissah tentang sesorang yang mabuk ketika sedang dalam perjalanan dengan Kreta Api. Dia anak seorang terhormat, mungkin dia juga kenal kepada Hadhrat Muslih Mau’ud r.a. dan dia anak seorang Menteri Negara dari Pooch di India. Selama dalam perjalanan dengan Kreta Api, dalam keadaan mabuk ia bercakap-cakap sambil mengigau tentang suatu hal yang orang berakal tidak akan sampai hati untuk mengucapkan-nya. Hadhrat Muslih Mau’ud r.a. bersabda bahwa, orang yang sedang mabuk itu akalnya tertutup oleh pardah sehingga membuat dia betul-betul menjadi gila.

Akan tetapi di pihak lain, kita menyaksikan kekuatan tekad para Sahabah r.a. secara revolusioner sehingga membuat orang-orang Non Muslim merasa sulit meyakininya. Kekuatan tekad itu timbul karena iman yang telah diciptakan oleh Hadhrat Rasulullah saw di kalangan para Sahabah beliau. Pemandangannya dapat disaksikan dari riwayat para Sahabah, berikut ini: Sebelum turun ayat mengenai larangan minum arak, beberapa orang Sahabah r.a. sedang duduk di sebuah rumah. Semua pintu tertutup, di dalam rumah tempayan-tempayan penuh berisi arak berderet menghiasi ruangan Majlis. Semua Sahabah itu mulai asyik meminum arak. Sebuah tempayan penuh berisi arak sekejap saja habis diminum araknya oleh mereka. Ketika hampir membuka tempayan berikutnya, tiba-tiba terdengar suara orang berteriak di jalan memberi tahu bahwa Hadhrat Rasulullah saw telah menerima perintah untuk mengharamkan penggunaan arak bagi orang-orang Muslim mulai hari itu. Seseorang yang sedang asyik minum beberapa cawan arak sedang teler karena mabuk berkata kepada seorang kawan lainnya: Bangunlah dan selidiki, betulkah pengumuman itu? Seorang lainnya yang sedang asyik minum berdiri hendak keluar sambil membuka pintu untuk menyelidiki betul-tidaknya pengumuman itu, tiba-tiba seorang Sahabah yang sedang keadaan mabuk juga, mengambil tongkat lalu dengan keras memukuli semua tempayan-tempayan penuh berisi arak itu sampai hancur berantakan. Semua orang lainnya serempak berdiri dan bertanya kepadanya: Apa yang engkau lakukan ini? Mengapa engkau hancurkan semua Tempayan ini, periksalah dahulu apakah maksud dari perintah itu. Maka dia menjawab: Pertama hancurkan dahulu Tempayan-tempayan ini, pemeriksaan hakikat dan tujuan perintah itu dapat dilakukan kemudian. Selanjutnya beliau berkata: Setelah saya mendengar perintah dari Hadhrat Rasulullah saw ini pertama saya menta’ati perintah beliau itu, pemeriksaan dapat dilakukan kemudian apakah maksud dan tujuan perintah itu dan sampai di mana batasan-batasannya.

Maka itulah perbedaan yang sangat mulia dan mengagumkan yang nampak kepada kita antara para Sahabah Hadhrat Rasulullah saw dengan yang lain. Sebelumnya telah dijelaskan bagaimana keadaan orang-orang yang mabuk karena minum arak. Biasanya jika seorang yang tengah mabuk teruk, lalu diambil cawan dari hadapannya, sedangkan ia sedang asyik minum, tentu dengan berang ia memukul bahkan membunuh orang itu. Peristiwa seperti itu sering ferjadi di dalam Club-club atau di dalam Bar di Negeri ini. Beberapa hari yang lalu diberitakan di dalam Surat Kabar, seorang pemabuk membunuh pemabuk lain di dalam sebuah Bar atau Club. Bahkan mereka menjadi kejam siap membunuh jika seseorang berkata sesuatu yang dikiranya menghina atau mengganggu perasaan mereka. Jadi, orang-orang yang mabuk itu akalnya tidak selamat dan tidak pula pikirannya. Tidak mampu mengendalikan lidahnya dan tidak pula menaruh perhatian terhadap kedua orang tuanya. Kedua tangan dan kedua kaki mereka bergerak kekanan-kekiri tanpa tujuan. Orang mabuk selain tidak menghiraukan undang-undang, tidak takut kepada hukuman.

Akan tetapi kekuatan tekad para Sahabah mengatasi gejolak kemabukan, sekalipun mereka betul-betul sedang asyik dibuai perasaan mabuk. Ketika mereka sudah minum menghabiskan arak satu tempayan dan hampir mulai membuka tempayan berikutnya, pada waktu itu terdengar suara teriakan datang dari luar bahwa Hadhrat Rasulullah saw telah menerima perintah untuk mengharamkan penggunaan arak bagi orang-orang Muslim, maka serentak gejolak kemabukan mereka segera hilang sirna. Pertama mereka memecahkan tempayan-tempayan berisi arak sampai hancur. Kemudian menanyakan penjelasan kepada orang yang telah mengumumkan itu, apa maksud yang sebenarnya dari pengumuman itu. Hal ini bukan kejadian di dalam sebuah keluarga bukan pula kejadian hanya beberapa orang, melainkan para rawi meriwayatkan bahwa banyak penghuni rumah-rumah di Kota Madinah yang sedang berkumpul berpesta minum arak. Setelah mendengar pengumuman itu kemudian semua tempayan-tempayan segera mereka pecahkan sampai hancur sehingga lorong-lorong kota Madinah dibanjiri minuman arak. Betapa menakjubkannya kekuatan tekad para Sahabah itu. Hadhrat Muslih Mau’ud r.a. bersabda:” Kekuatan tekad itu demikian tangguhnya sehingga setelah terciptanya di dalam diri mereka tidak ada lagi sedikitpun suatu penghalang baginya. Bahkan kekuatan tekad itu menguasai setiap perkara.. Seakan-akan orang yang memiliki kekuatan tekad yang luas menjadi juara keruhanian dunia. Bagaimana-pun dia akan berdiri, menghadap kemana-pun ia akan berdiri, kemana-pun dia akan pergi, kearah mana-pun dia hendak pergi Syetan menyerah, tidak berdaya menghadapi dia. Jika sekiranya kesulitan menjulang tinggi dihadapan mereka laksana gunung, maka ia akan runtuh berantakan laksana potongan-potongan keju. Jadi, jika kekuatan tekad sudah tercipta seperti itu dan imanpun teguh seperti itu, maka untuk reformasi amal manusia tidak akan diperlukan usaha lain lagi. Perubahan revolusioner sebelum 1400 tahun yang lalu, kekuatan tekad yang timbul disebabkan iman yang teguh, dalam kapasitas yang sangat luas tidak dapat dijumpai tandingannya diatas dunia ini. Betapa sangat manakjubkannya perubahan revolusioner itu. Akan tetapi banyak sekali kejadian yang mirip seperti itu terdapat di dalam diri para pengikut Hadhrat Masih Mau’ud a.s. abdi dan pencinta sejati Hadhrat Rasulullah saw juga. Menghisap tembakau atau menghisap rokok memang tidak diharamkan, namun Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa : “Jika benda itu terdapat di zaman Hadhrat Rasulullah saw pasti beliau haramkan.” Namun di dalam tembakau itu terdapat keburukannya dan juga kemabukannya. Di dalam sebuah perjalanan ketika Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menyatakan tidak suka terhadap menghisap hukkah (menghisap tembakau dengan pipa khusus ala India atau Pakistan), maka seorang Sahabah beliau yang sudah kecanduan menghisap hukkah, setelah mendengar itu segera memecahkan hukka yang sedang dipegangnya. Kemudian Sahabah itu tidak pernah lagi menyentuh atau mendekati tembakau, bahkan sedikitpun tidak ada lagi perhatiannya kearah benda itu. Jadi, di antara para Sahabah Hadhrat Masih Mau’ud a.s. juga terdapat contoh seperti itu, setelah beriman kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. meninggalkan semua jenis keburukan, bahkan terdapat juga diantara mereka yang menjadi pecandu minum arak, akan tetapi setelah masuk Jema’at Ahmadiyyah semua keburukan itu ditinggalkan untuk selama-lamanya. Maka, itulah contoh-contoh moral yang harus kita tegakkan secara lestari. Keburukan-keburukan itu jangan ditinggalkan karena takut kepada hukum atau takut kepada masyarakat, atau menjauhkan diri dari keburukan-keburukan itu karena takut kepada kedua ibu-bapak atau takut kepada lingkungan masyarakat sekitar. Melainkan semata-mata harus takut kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya saw meninggalkan semua keburukan itu. Atau takut karena di zaman ini Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah melarangnya.

Di Negara-negara orang Muslim jika tidak terdapat minuman keras secara terbuka, seperti di Pakistan juga, sekalipun undang-undang tidak mengizinkannya, namun secara diam-diam manusia membuat minuman keras local yang sifatnya sangat keras memabukkan. Golongan orang-orang kaya di sana berusaha dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan minuman yang lebih baik mutunya bagi mereka. Saya sendiri melihat banyak mahasiswa University menggunakan obat yang mengandung alcohol, khususnya syrup obat batuk yang mengandung alcohol. Mereka pergunakan obat batuk itu sebagai minuman yang membuat mabuk. Sebetulnya obat itu berbahaya bagi kesehatan. Orang-orang Ahmady harus banyak menjauhkan diri dari perbuatan buruk seperti itu. Dengan kekuatan tekad harus menjauhkan diri dari keburukan itu. Sekarang di negeri ini selain dari minuman yang lebih banyak membahayakan, barang-barang yang memabukkan seperti shisha juga mulai dijual di Restauran-restauran Muslim. Begitu juga di USA ada benda yang dinamakan hookah dijadikan benda yang memabukkan – sejenis hookah yang sifatnya khas, atau apapun namanya! Di Negeri ini telah diketahui anak-anak muda laki-laki maupun perempuan kita juga mulai ada yang menggunakan shisha yang dapat memabukkan, sedangkan mereka mengatakan bahwa benda itu tidak memabukkan, atau jika kadang-kadang menggunakannya benda itu tidak membahayakan. Ingatlah baik-baik! Penggunaan benda itu secara kadang-kadang, lambat-laun akan melibatkan kedalam barang-barang yang memabukkan dan membahayakan. Dan jika sudah terbiasa akan sulit sekali untuk melepaskan diri dari padanya. Maka dari sekarang mereka harus menggunakan kekuatan tekad untuk melakukan setiap amal perbuatan dan harus segera melepaskan diri dari keburukan itu. Dan jagalah iman masing-masing. Iman yang kokoh dapat menciptakan kekuatan tekad, yang segera dapat memberi keputusan besar dan penting. Sebagaimana telah kita ketahui contoh para Sahabah. Jika tidak, hukum tidak dapat merintangi hal itu, sebagaimana telah saya katakan di Pakistan, undang-undang dan larangan juga diberlakukan di sana, susah juga mendapatkan minuman arak itu, namun tetap manusia dengan berbagai macam cara meminum juga arak itu.

Pada suatu waktu di America Serikat telah diusahakan larangan minuman keras secara umum. Akibatnya orang-orang di sana mencari jalan lain, dan sebagai gantinya mereka mulai meminum spirit (spirtus) sedangkan akbiat meminum spirit juga banyak sekali bahayanya, karena itu banyak nyawa manusia mulai berjatuhan. Hadhrat Muslih Mau’ud r.a. menulis bahwa, disebabkan tidak ada iman di dalam diri mereka, undang-undang dunia tidak membawa hasil apapun. Setelah itu Pemerintah membuat undang-undang bahwa minuman keras dapat diperoleh dengan izin doctor. Surat izin doctor juga dikeluarkan berdasarkan beberapa alasan. Kebanyakan dari alasan-alasan itu mereka pertimbangkan. Bagaimana keluar natijahnya? Beribu orang doctor demi meningkatkan income (pendapatan), mulai mengeluarkan surat keterangan yang tidak benar. Para doctor yang praktek seperti itu mulai memperoleh income berlimpah dengan mengeluarkan surat-surat seperti itu, untuk memperoleh minuman keras. Akhirnya tibalah waktunya apabila minuman keras dapat diperoleh di mana-mana dengan peraturan batasan umur. Di beberapa tempat ditentukan batas umur 21 tahun dan di tempat lain lagi 18 tahun bahkan di beberapa tempat anak-anak umur 15-16 tahun  juga apabila ditemani oleh seorang dewasa diperbolehkan minum minuman keras jenis tertentu. Itu semua adalah alasan yang dibuat-buat untuk menutupi kelemahan-kelemahan undang-undang mereka. Semakin banyak dunia berderap maju, undang-undang legalitas keburukan-keburukan terus-menerus diberlakukan. Karena mereka tidak mampu mencegah praktek-praktek keburukan, maka mereka memperlunak undang-undang. Akan tetapi apapun yang dianggap keburukan dalam undang-undang Allah Ta’ala, tetap dianggap keburukan untuk selama-lamanya. Allah tidak terikat oleh kemauan kita, bahkan untuk perbaikan amal diri kita sendiri harus mematuhi hukum-hukum Allah Ta’ala dan keta’atan terhadap undang-undang itu akan timbul apabila kedudukan iman kita sudah tinggi. Orang yang dianggap jahil atau bodoh dan dianggap buta huruf oleh dunia sekarang mereka yang sudah meraih kemajuan, mampu mengatasi keadaan mabuk dengan kekuatan iman mereka yang teguh. Mereka perbaiki amal-amal mereka kemudian meyakinkan dunia sambil mengibarkan bendera ketinggian martabah amal-amal mereka, membuat dunia mengikuti jejak langkah mereka. Jadi, harus dicatat bahwa dalam masalah Agama, kekuatan tekad adalah keteguhan iman, yang membuat manusia tetap berpegang teguh kepada kebaikan dan mencegah dirinya dari setiap keburukan. Seiring dengan kekuatan tekad ini, sebagaimana telah diterangkan sebelumnya adalah kekuatan ilmu-pengetahuan yang dapat menghapus suatu kelemahan. Berkenaan dengan itu banyak masalah duniawi dapat dikemukakan contohnya, kebiasaan banyak anak-anak kecil yang kadangkala memakan tanah, apabila ia tahu bahayanya maka dengan sendirinya ia meninggalkannya. Misalnya seorang anak perempuan kecil diwaktu sedang tidur di malam hari mempunyai kebiasaan mencabut rambut kepalanya dan membuat luka. Di waktu ia menjadi besar, lambat laun timbul kesadaran untuk menghentikannya. Namun kebiasaan itu berakhir juga setelah keburukannya dia ketahui. Begitu juga, jika seseorang mempunyai perasaan takut kepada Tuhan dan ditegaskan kepadanya bahwa Tuhan murka terhadap orang berdosa, maka ia akan selamat dari perbuatan dosa. Perkara ketiga yang menyebabkan terjadinya kelemahan dalam beramal adalah hilangnya kekuatan amal atau lemahnya kemampuan untuk beramal.  Mungkin banyak orang mengira bahwa perkara ini sering diulang-ulang. Sungguh memang perkara ini sering diulang-ulang, namun perkara ini sumbernya diambil dari rawi (orang yang meriwayatkan) yang berbeda-beda, supaya dapat dipahami. Walhasil, hendaknya jelas bahwa lemahnya kemampuan beramal atau hilangnya kekuatan beramal ada beberapa paktor penyebabnya, misalnya salah satu sebab adalah ‘adat’. Seseorang memiliki kekuatan tekad juga dan ilmu pengetahuan juga, akan tetapi disebabkan suatu keterpaksaan ia menunjukkan kelemahan di dalam beramal. Misalnya seorang sudah tahu bahwa qurub Allah Ta’ala dapat dihasilkan. Akan tetapi demi kecintaan terhadap barang-barang madiah atau karena takut kerugian barang madiah, semua perasaan takut menguasai pikirannya. Maka orang demikian akan terlepas dari qurub Allah Ta’ala. Bagi orang-orang demikian lebih diperlukan pengobatan external dari pada pengobatan internal. Sebab pengobatan itulah yang dapat membawa perbaikan terhadap kemampuan mereka untuk beramal. Bagi mereka diperlukan dukungan yang tepat, demi memperoleh perbaikan.

Jika seseorang telah mengetahui sebelumnya sesuatu hal, lalu diberitahukan kepadanya suatu hal yang sama tentu tidak akan membawa perbaikan apapun pada dirinya. Orang tersebut memiliki kekuatan tekad, tetapi tidak sempurna, ia memiliki pengetahuan, namun cinta dan takut kepada Tuhan tidak mempengaruhinya disebabkan terdapat karat di dalam hatinya. Sekarang baginya diperlukan suatu hal lain lagi. Allah Ta’ala raib dari pandangan matanya. Dia bilang, Allah Ta’ala tidak nampak dalam pandangan saya, sedangkan benda lain nampak kepada saya. Orang yang tidak sempurna imannya, Allah Ta’ala-pun raib dari pandangannya. Itulah sebabnya ia tidak takut kepada Allah Ta’ala. Baginya ada beberapa orang tertentu yang  dia takuti. Maka untuk perbaikan orang seperti itu jika di dalam hati-nya ditanamkan ru’ub (pengaruh takut) seorang manusia atau dengan pengaruh kekuatan barang madiah, maka ia akan dapat diperbaiki. Dengan syarat, pengaruh kekuatan duniawi itu tidak menyebabkan dia mundur dari usaha perbaikan disebabkan pengaruh politik duniawi, seperti halnya hukum duniawi dewasa ini. Walhasil, wujud ketiga macam orang ini terdapat diatas dunia ini. Penyebab kebanyakan orang-orang yang mempunyai kelemahan amal itu adalah karena iman mereka tidak sempurna. Kelemahan amal kebanyakan orang disebabkan oleh ilmu mereka tidak sempurna. Ada juga orang yang memiliki iman dan juga ilmu pengetahuan, akan tetapi hati mereka demikian berkarat sehingga kedua aspek itu tidak cukup untuk memperbaiki mereka. Dan mereka memerlukan dukungan perbaikan dari luar, mereka memerlukan suatu dukungan dari orang lain. Misalnya, jika tulang anggota badan seseorang patah, kadangkala diikat dengan plester dan diberi penunjang dari luar untuk menyambungkan kembali tulang itu. Kadangkala melalui operasi dimasukkan metal kedalamnya agar tulang itu menjadi kuat dan lambat-laun tulang yang patah itu tersambung kembali. Begitu juga bagi kebanyakan manusia diperlukan suatu penopang atau dukungan. Dengan penopang atau dukungan itu secara bertahap ia menjadi kuat, kemudian dengan sendirinya ia akan mandiri. Dan kelemahan amalnya akan lenyap.

Sebagaimana telah disinggung dalam Khotbah Jumat lalu, Nizam-e-Jama’at kita, pengurus kita, pengurus badan-badan Jema’at harus menjadi sumber untuk menghilangkan kelemahan amal perbuatan tersebut. Namun, jika kekuatan tekad mereka sendiri lemah, anggota pengurus dan lain-lainnya yang bertanggung jawab kurang dalam pengetahuan dan memiliki kelemahan dalam amal perbuatan mereka sendiri, maka bagaimana mereka bisa menjadi tumpuan orang lain. Maka untuk kemajuan Jema’at, setiap bagian dari Nizam, bahkan setiap Ahmadi sambil memeriksa keadaan pribadi perlu mengadakan perbaikan diri mereka masing-masing. Dan harus menjadi pendukung bagi kawan-kawan dan keluarga dekat sendiri, yang  memiliki kelemahan-kelemahan. Supaya setiap orang Jema’at dapat mencapai perbaikan amal yang tinggi mutunya, sehingga mereka dapat mencapai qurub Allah Ta’ala. Untuk itu semua semoga Allah Ta’ala memberi taufiq kepada kita semua. Amin !

Setelah salat Jum’ah saya akan memimpin salat Jenazah ghaib. Telah diterima berita yang sangat menyedihkan bahwa Arsalan Sarwar Shib putera Muhammad Sarwar Sahib Rawalpindi, Pakistan telah disyahidkan pada tanggal 14 Januari 2014. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Beliau baru berusia 17 tahun dan seorang mahasiswa pre Engineering F.Sc di Islamabad Pakistan. Pada malam antara tanggal 13 dan 14 Januari, Arsalan Sahib sibuk dengan dua orang teman non-Ahmadi dalam mempersiapkan peringatan Siratun Nabi Muhammad saw. bertepatan dengan tanggal 12 Rabi’ul Awal. Tiba-tiba sebuah kendaraan roda empat dan sepeda motor datang kemudian berhenti di ujung jalan. Dua orang laki-laki keluar dari kendaraan itu dan mengambil sebuah tas carrier putih dari tumpukan sampah yang tergeletak di jalan. Arsalan Sahib dan dua orang anak laki-laki melihat orang ini sangat mencurigakan dan memutuskan untuk membangunkan orang tua mereka. Arsalan berteriak untuk menarik perhatian orang ramai. Seorang pria keluar dari mobil kemudian pertama kali melepaskan tembakan dua atau tiga kali ke udara. Anak-anak berlari ke arah lain sambil berteriak-teriak. Lelaki itu mengikuti mereka dari belakang sambil melepaskan tembakan tiga atau empat kali. Arsalan berada di tengah-tengah kedua teman anak laki-laki saat mereka berlari. Dari tembakan itu terdapat tanda diatas jalan menunjukkan bahwa dua anak laki-laki non-Ahmadi itu juga ditembak. Arsalan Sahib menengok ke belakang sambil berlari. Pada waktu itu peluru menyerang di kepalanya. Ia terjatuh ke tanah. Kedua anak-anak lainnya juga terjatuh ke tanah di belakang mobil yang diparkir diatas jalan itu. Para penyerang melarikan diri. Arsalan Sahib akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan para doctor melakukan upaya untuk menyelamatkan jiwanya, namun mereka telah mengatakan bahwa sulit bagi Arsalan Sahib untuk bertahan hidup karena sasaran peluru telah mengenai otaknya. Tiga jam kemudian, Arsalan Sahib menjadi syahid. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’oon. Arsalan Sarwar Sahib sangat dicintai oleh semua orang. Banyak non-Ahmadi datang untuk mengucapkan belasungkawa. Dengan karunia Allah Ta’ala, beliau adalah seorang Moosi, bergabung dengan gerakan Al-Wasiyyat pada usia 14 tahun dan pada waktu itu beliau sibuk mengkhidmati Majlis Khuddamul Ahmadiyya. Beliau juga aktif ketika masih anggota Atfal. Saudara-saudaranya juga giat berkhidmat di dalam Jemaat. Qaid Sahib District Rawalpindi menulis bahwa Arsalan Sahib dan saudara-saudaranya juga adalah anggota Jema’at yang aktif. Mereka melakukan tugas keamanan serta berkhidmat dalam kapasitas organisasi lainnya. Murabbi Sahib Rawalpindi menulis bahwa Arsalan Sahib sering datang ke kantornya untuk membaca buku-buku Hadhrat Masih Mau’ud a.s., beliau dawam dalam menunaikan Salat dan dengan karunia Tuhan beliau dawam dalam membayar candah juga. Almarhum meninggalkan ayah, ibu dan tiga orang saudara-nya. Semoga Allah Ta’ala meninggikan derajat beliau dan menganugerahkan kesabaran serta ketabahan kepada semua anggota keluarga yang ditinggalkan. Amin!

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.