BANDUNG – Sabtu [27/11], Sekertaris Ummur Talibat/AMSAW Bandung Kulon memenuhi undangan Focus Group Discussion [FGD] dengan beberapa tokoh lintas iman dalam tajuk diskusi “Analisis Situasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Kota Bandung” di Hotel Santika, Kota Bandung. Kegiatan ini di hadiri oleh beberapa tokoh LBH, jurnalis dan aktivis keagamaan hingga pengikut aliran suatu agama yang belum mendapatkan pengakuan resmi dari negara seperti penghayat dan bahai.
Latar belakang dilaksanakan kegiatan ini adalah karena melihat dari beberapa tahun kebelakang di Jawa Barat terutama Kota Bandung kasus intoleransi kerap terjadi sehingga menjadikan Kota Bandung termasuk kedalam 5 besar kota dengan tingkat intoleransi tertinggi. Dan bentuk intoleransi yang paling sering terjadi adalah intoleransi dalam aspek agama, tindakan represif yang di arahkan kepada minoritas di Kota Bandung atau cakupan luasnya di Indonesia adalah beranekaragam, mulai dari batas personal hingga komunitas.
Sehingga dari latar belakang fenomena ini mendorong orang – orang yang tergabung dalam kelompok yang dinamai JAKATARUB untuk merangkul pihak–pihak atau komunitas yang secara langsung mengalami imbas dari fenomena intoleransi ini, termasuk Jemaat Ahmadiyah cabang Bandung Kulon yang telah bergabung kurang lebih selama 7 tahun.
Semua orang diberikan kesempatan untuk menceritakan bagaimana pengalaman intoleransi yang pernah dialami yang kemudian akan dianalisis bagaimana cara memperkuat persudaraan atas nama kemanusiaan. Sehingga walaupun keadaan dilapangan terkesan dikotak-kotakan namun dalam kegiatan diskusi JAKATARUB ini menjadi netral, masing – masing bisa saling mengenal dan bertabayyun atas segala berita yang beredar di masyarakat.
Kontributor: Renna Aisyah