Oleh Ansar Raza
Dalil Lain yang Menentang Kenaikan Nabi Isa Al-Masih (as) secara fisik
Dalam dua surah di dalam Al-Qur’an, Allah telah menyebutkan bahwa malaikat dan manusia memiliki tempat tinggal yang terpisah dan keduanya tidak dapat hidup berdampingan. Dalam Surah Al-An’ām, Allah ta’ala berfirman bahwa jika malaikat diutus kepada manusia sebagai Utusan, maka malaikat itu diutus sebagai manusia:
وَلَوْ جَعَلْنٰهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنٰهُ رَجُلًا وَّلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَّا يَلْبِسُوْنَ
“Dan jika Kami menjadikan seorang malikat sebagai rasul, pasti Kami menjadikannya berupa seorang laki-laki, dan niscaya Kami akan membuat mereka ragu pada apa-apa yang mereka ragukan.” (QS Al-An’am, 6:10)
Demikian pula dalam Surah Bani-Isrā`īl Allah berfirman bahwa jika malaikat hidup di bumi, maka Rasul yang diutus kepada mereka haruslah seorang malaikat. Akan tetapi, karena manusia hidup di bumi dan seorang Rasul yang diutus kepada mereka harus hidup di antara mereka, sebagai teladan yang harus mereka ikuti, maka malaikat tidak dapat diutus sebagai Rasul.
قُلْ لَّوْ كَانَ فِى الْاَرْضِ مَلٰۤىِٕكَةٌ يَّمْشُوْنَ مُطْمَىِٕنِّيْنَ لَنَزَّلْنَا عَلَيْهِمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ مَلَكًا رَّسُوْلًا
Katakanlah, “Sekiranya di bumi ini ada malaikat yang berjalan-jalan dengan aman tenteram, niscaya Kami turunkan seorang malaikat dari langit sebagai seorang rasul kepada mereka.” (QS Bani Israil, 17:96)
Berdasarkan dalil-dalil Al-Quran ini dan ‘sunnatullah’ yang disebutkan di dalamnya, Hadhrat Masih Mau’ud (as) telah mengemukakan dalil yang luar biasa bahwa sebagaimana bertentangan dengan ‘sunnatullah’ bahwa bumi adalah tempat tinggal bagi para malaikat, demikian pula, hal itu juga bertentangan dengan sunnatullah bahwa manusia hidup di langit dengan tubuh fisik mereka. Hadhrat Masih Mau’ud (as) bersabda:
Tujuan lain membangkitkan sosok matsil Isa (serupa dengan Isa) adalah untuk menghancurkan mitos ketuhanan Isa. Konsep manusia diangkat ke langit secara jasmani sama sekali bertentangan dengan sunnatullah dan sama halnya seperti para malaikat yang turun ke bumi dan tinggal di antara manusia. [sama-sama bertentangan dengan sunnatullah, pent]. Dalam Al-Qur’an disebutka bahwa: وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللهِ تَبْدِيلًا “Dan engkau tidak akan pernah mendapatkan perubahan dalam sunnah Allah.” (33:63).” (Tadhkiratu-Shahadatain Ruhani Khazain. Vol-20, hal. 24).
Dengan demikian terbukti bahwa tidak ada manusia, termasuk Nabi Isa (as), yang pernah hidup di langit atau surga dalam keadaan hidup dengan tubuh fisik.
Sumber: Alislam.org