Tidak ada aturan khusus dalam hal berpakaian untuk umat Islam. Dikarenakan ada lebih dari satu miliar umat Muslim di seluruh dunia yang hidup di bawah iklim yang berbeda. Islam menekankan hubungan antara tubuh fisik dan rohani.
Pada dasarnya Islam menekankan kesopanan baik pria maupun wanita dalam berpakaian, dengan lengan dan kaki tertutup. Pakaian harus longgar dan lekuk tubuh tidak boleh terlihat, terutama di depan umum. Laki-laki Muslim juga diwajibkan menggunakan pakaian yang sopan dan menutupi tubuh mereka, namun mereka dianjurkan menutup rambut selama shalat.
Dikarenakan peran alami perempuan dan laki dalam keluarga dan penekanan besar dalam kesucian, Islam lebih menekankan pada cara berpakaian bagi perempuan.
Al-Qur’an memerintahkan wanita untuk memakai penutup luar dan menarik penutup kepala mereka sampai ke dada. Islam juga menyarankan mereka untuk menutupi wajah mereka.
Budaya berpakaian bagi umat Islam tergantung pada asal dan latar belakang mereka. Dengan demikian, tidak ada satu jenis pakaian yang wajib bagi semua wanita Muslim. Bentuk jilbab yang digunakan bervariasi di satu negara dengan negara lain. Misalnya, wanita Pakistan mengenakan mantel panjang dengan kerudung yang menutupi wajah, atau yang dikenal “burqa.” Wanita di Timur Tengah mengenakan penutup kepala dengan gaun panjang.
Bagi wanita Ahmadi, Pemimpin Dunia Ahmadiyah telah menjelaskan tentang ‘minimum pemakaian pardah Islam’ yaitu mengenakan pakaian luar yang longgar dan kerudung. Wajah dimungkinkan terbuka tetapi tanpa riasan.
Dan yang ditekankan adalah, pardah Islam, bukan hanya menutupi wajah atau kepala, itu hanya bagian dari upaya total dalam menjaga kesucian dan ketakwaan. Misalnya pemisahan antara laki-laki dan perempuan juga merupakan bagian dari aturan ‘pardah’ ini.
Alislam.org https://www.alislam.org/question/what-do-muslims-wear/