Islam Agama Damai dan Kasih Sayang

Islam agama damaid dan kasih sayang.

Islam agama damai dan kasih sayang. Pidato Hazrat Mirza Masroor (aba) di Gedung Parlemen London, Inggris Raya pada peringatan 100 Tahun Jamaah Muslim Ahmadiyah di Inggris Raya

Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah sedunia dan Khalifah Kelima, Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba), disambut di Gedung Parlemen di London oleh Wakil Perdana Menteri Inggris dan berbagai Sekretaris Negara dan Anggota Parlemen Inggris pada tanggal 11 Juni 2013. Khalifah datang ke Westminster untuk menyampaikan pidato utama pada resepsi khusus yang diselenggarakan oleh Rt. Hon Ed Davey MP Sekretaris Negara untuk Energi dan Perubahan Iklim, dan All Party Parliamentary Group for the Ahmadiyhha Muslim Community, dalam rangka memperingati Perayaan 100 Tahun Jamaah Muslim Ahmadiyah di Inggris. Perayaan seratus tahun ini dihadiri oleh 68 pejabat tinggi, termasuk 30 anggota parlemen dan 12 Anggota House of Lords, termasuk 6 Menteri Kabinet dan 2 Menteri. Berbagai media termasuk BBC, Sky TV dan ITV juga hadir untuk meliput acara tersebut.

“Bismillãhir Rahmãnir-Rahĩm, Para tamu yang terhormat, Assalamu ‘alaikum warahmatullãhi wa barakatuh.

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dari Jamaah Muslim Ahmadiyah yang, dalam rangka memperingati seratus tahun Jamaah kami di Inggris, dengan baik hati telah mengatur acara ini di dalam Gedung Parlemen sebagai sarana untuk mengekspresikan rasa persahabatan mereka dan hubungan dekat dengan kami. Saya juga ingin berterima kasih kepada semua tamu, yang dengan kehadiran mereka pada acara hari ini, memastikan bahwa acara ini terbukti menjadi sukses dan bermanfaat. Saya senang sekali cukup banyak dari Anda duduk di sini dan tidak terlibat dalam janji atau pertemuan yang lainnya.

Menanggapi hal tersebut, selain merasa menyampaikan rasa terima kasih penghargaan, saya juga ingin mengatakan bahwa itu adalah harapan dan doa saya yang tulus bahwa seluruh departemen dan orang-orang yang bekerja dalam gedung yang indah dan megah ini mampu memenuhi hak-hak pelayanan kepada negara ini dan rakyatnya. Saya juga berharap dan berdoa semoga mereka dapat bekerja dengan sebaik-baiknya dalam membina hubungan baik dengan negara-negara lain, bertindak adil, dan dapat membuat keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi semua pihak. Jika semangat ini dijalankan maka hal itu akan menghasilkan buah yang terbaik, yaitu cinta, kasih sayang, dan persaudaraan, serta akan menuntun dunia menjadi surga perdamaian sejati dan kesejahteraan.

Keinginan dan doa saya ini juga merupakan keinginan dan hasrat segenap Muslim Ahmadi, karena kami percaya bahwa cinta yang mendalam pada negara dan kemanusiaan merupakan suatu keharusan. Sungguh, Muslim Ahmadi meyakini bahwa cinta tanah air merupakan bagian penting dari keimanan, karena Pendiri agama Islam, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan tegas telah memerintahkan dan mengajarkan hal ini. Oleh karena itu, izinkanlah saya menjelaskan bahwa setiap Muslim Ahmadi yang merupakan warga negara Inggris, baik yang lahir di sini di Inggris atau seorang imigran dari luar negeri, mereka adalah orang yang benar-benar setia kepada negara ini dan memiliki cinta yang tulus padanya. Mereka hanya menginginkan kemajuan dan kemakmuran bagi bangsa yang besar ini.

Jumlah orang-orang dari negara lain yang sekarang tinggal di Inggris sangat signifikan, diperkirakan sekitar 14-15% dari total penduduk negara ini. Jadi, saya tidak dapat melanjutkan pidato saya tanpa menyebutkan dan memuji sikap keterbukaan-hati dan toleransi yang ditunjukkan oleh penduduk lokal Inggris, atas cara mereka menerima imigran sebagai warga negara dan memperbolehkan mereka menjadi bagian dari tatanan masyarakat Inggris.

Dalam hal ini, menjadi tugas dan kewajiban moral bagi orang-orang yang datang untuk menetap di sini untuk membuktikan diri sebagai warga negara yang setia kepada negara ini dan karenanya mereka harus mendukung pemerintah dalam upaya mengatasi segala bentuk gangguan dan kekacauan. Sejauh menyangkut dengan Jamaah Muslim Ahmadiyah, para anggotanya senantiasa bertindak atas prinsip ini di negara mana pun mereka tinggal.

Seperti yang Anda ketahui, saat ini kami tengah merayakan perayaan seabad Jema’at Muslim Ahmadiyah di Inggris. Rentang waktu 100 tahun yang lalu membuktikan dan menjadi saksi yang nyata bahwa para anggota Jamaah Ahmadiyah selalu memenuhi persyaratan kesetiaan kepada negara dan selalu menghindarkan segala bentuk ekstrimisme, pemberontakan dan kekacauan. Pada kenyataannya, alasan mendasar untuk bersikap setia dan penuh kasih ini sepenuhnya karena Jamaah Muslim Ahmadiyah adalah sebuah Jamaah Islam sejati. Jamaah kami berpikir secara berbeda, karena kami terus menerus memperkenalkan ajaran Islam yang benar dan damai kepada masyarakat dunia dan kami selalu berusaha agar ajaran yang benar tersebut diterima sebagai Islam yang hakiki.

Islam Agama Damai

Setelah beberapa kata pengantar ini, sekarang saya ingin beralih ke tema utama pidato saya. Jamaah kami adalah pembawa panji perdamaian, rekonsiliasi dan harmoni, itulah sebabnya mengapa motto
kami adalah ‘Love for All, Hatred for None.” (Cinta untuk semua orang, dan kebencian tidak kepada siapa pun).

Meskipun beberapa non-Muslim telah mengenal kami atau memiliki hubungan yang dekat dengan kami, mereka sangat terkejut bahwa Jamaah Muslim Ahmadiyah mengkaitkan pesan perdamaian dan pesan persaudaraannya langsung kepada Islam. Penyebab keterkejutan dan kekagetan mereka adalah karena mereka melihat banyak sekali orang-orang yang disebut ulama Islam dan organisasi Islam lainnya yang bertindak dan berbicara dengan cara yang sama sekali berbeda dan mereka menyebarkan pesan yang sangat berbeda.

Terkait:   Bagaimana Keyakinan Umat Islam tentang Nabi dan Kitab Suci Sebelum Islam?

Untuk menjelaskan perbedaan ini izinkanlah saya menjelaskan bahwa kami Muslim Ahmadi percaya bahwa, di masa ini, konsep ‘Jihad dengan pedang’ yang penuh kekerasan, benar-benar keliru dan harus ditolak, sementara beberapa ulama lain menyebarkan atau bahkan bahkan mempraktekkan [jihad yang semacam itu]. Kepercayaan mereka telah menyebabkan lahirnya banyak kelompok garis keras dan organisasi teroris yang bermunculan di kalangan umat Islam di berbagai belahan dunia.

Bukan hanya kelompok-kelompok teroris yang bermunculan, tapi kita juga menemukan banyak individu-individu tertentu yang mengambil keuntungan dari dan bertindak atas keyakinan yang palsu itu. Contoh terbaru dari hal ini adalah, tentu saja, pembunuhan brutal terhadap tentara Inggris yang tidak bersalah di jalanan kota London. Itu adalah serangan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan ajaran Islam hakiki; sebaliknya ajaran Islam mengutuk dengan keras tindakan seperti itu. Perbuatan jahat semacam itu menunjukkan perbedaan yang jelas antara ajaran Islam hakiki dengan ajaran Islam yang telah disalahartikan, yang dipraktikkan oleh sebagian orang yang mengaku Muslim karena maksud-maksud tersembunyi mereka. Saya juga ingin mengatakan bahwa reaksi beberapa kelompok lokal pun tidak dapat dibenarkan dan dapat merusak kedamaian masyarakat.

Apa bukti yang mendukung pendapat kami, bahwa apa yang kami yakini tentang ajaran Islam itu benar? Hal yang menjadi dasar yang perlu diperhatikan adalah penggunaan pedang atau kekerasan hanya diperbolehkan ketika perang agama dilancarkan terhadap Islam. Di dunia saat ini tidak ada seorangpun, baik negara maupun agama, yang melancarkan perang secara fisik dan menyerang Islam atas dasar agama. Jadi, tidak dapat dibenarkan dengan cara apapun bagi umat Islam untuk menyerang pihak lain atas nama agama, karena ini jelas-jelas melanggar ajaran Al Qur’an.

Al-Qur’an hanya mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap mereka yang memerangi dan mengangkat pedang melawan Islam. Hal penting lainnya adalah bahwa jika seorang warga negara berusaha menimbulkan kerugian dalam bentuk apa pun, maka jelaslah ia telah bertindak bertentangan dengan ajaran Islam. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa siapa pun yang menumpahkan darah orang lain yang tidak bersalah, maka ia bukanlah seorang Muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menganggap orang semacam itu sebagai orang yang lemah imannya dan sebagai orang yang berdosa.

Sekarang saya akan beralih kepada beberapa aspek lain dari Islam yang membuktikan bahwa betapa mencerahkan dan murninya ajaran Islam. Saya akan menjelaskan bahwa cara beberapa kelompok yang disebut Muslim dalam menampilkan Islam, tidak mewakili ajaran agama yang hakiki dalam bentuk apa pun. Akan nampak jelas bahwa kegiatan yang mereka lakukan hanyalah untuk satu keinginan yaitu untuk memenuhi kepentingan pribadi mereka, dengan secara keliru menggunakan nama Islam untuk membenarkan tindakan mereka yang penuh kebencian.

Toleransi Dalam Islam

Islam sangat menekankan pentingnya toleransi agama, yang tidak mungkin dapat dijumpai standar tinggi yang seperti itu di tempat lain. Orang lain cenderung percaya bahwa sebelum agama-agama lain terbukti palsu, mereka tidak dapat membuktikan kebenaran agama mereka. Pendekatan Islam sangat berbeda karena Islam mengajarkan bahwa walaupun Islam adalah agama yang benar yang telah diturunkan untuk semua umat manusia, tetapi sebenarnya adalah semua utusan Allah telah diutus kepada semua kaum dan bangsa di dunia. Hal ini jelas disebutkan dalam Al-Qur’an.

Allah telah mengatakan bahwa semua nabi diutus oleh-Nya dengan ajaran cinta dan kasih sayang, dan oleh karenanya semua umat Islam sejati harus menerima mereka. Tidak ada agama lain yang secara sukarela dan terbuka memuji setiap agama dan setiap bangsa seperti yang Islam lakukan. Karena umat Islam percaya bahwa nabi telah dikirim kepada semua kaum dan semua bangsa, mereka tidak pernah menganggap para nabi itu palsu. Dengan demikian, umat Islam tidak bisa untuk tidak menghormati, mengejek atau menghina salah satu nabi Allah, mereka juga tidak dapat melukai perasaan para pengikut agama apapun.

Namun sayangnya, sikap dari sebagian non-Muslim justru sebaliknya. Mereka tidak melewatkan setiap kesempatan untuk mengejek dan memfitnah Pendiri agama Islam (shallallahu ‘alaihi wasallam) dan secara serius melukai perasaan umat Islam. Kami benar-benar menginginkan adanya toleransi beragama dan saling pengertian karena keyakinan yang kami pegang. Namun sayangnya, ketika unsur-unsur tertentu mempermainkan perasaan umat Islam, hal itu menyebabkan sebagian orang yang disebut umat Islam bereaksi terhadap provokasi dengan cara yang salah dan tidak bertanggung jawab. Reaksi dan tanggapan mereka tidak ada kaitannya dengan ajaran Islam yang hakiki dan Anda pasti akan menemukan
bahwa tidak ada Ahmadi Muslim, betapa pun hebatnya mereka diprovokasi, yang pernah bereaksi dengan cara yang negatif.

Islam tidak mengajarkan kekerasan dan ekstremisme

Tuduhan jahat lainnya yang dilancarkan terhadap Pendiri Islam (shallallahu ‘alaihi wasallam) dan Al-Qur’an adalah mereka mengajarkan ekstrimisme dan menganjurkan penggunaan kekerasan untuk menyebarkan dakwah Islam. Untuk menilai tuduhan ini dan untuk mencari kebenaran yang sebenarnya, mari kita lihat Al-Qur’an itu sendiri. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan sekiranya Tuhan engkau menghendaki, niscaya orang yang ada di bumi akan beriman semuanya. Apakah engkau akan memaksa manusia hingga mereka menjadi orang beriman?” (QS.10: Surah Yunus ayat 100).

Terkait:   Hakikat Kalimat Syahadat

Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa Allah, sebagai Pemilik Ke-Maha Kuasaan, bisa saja dengan mudah memaksa semua orang untuk menerima agama yang sama; Namun, Dia malah memberikan kebebasan kepada umat manusia untuk memilih – beriman atau tidak beriman.

Jadi, jika Allah telah memberikan kepada umat manusia kebebasan untuk memilih, maka bagaimana mungkin Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) atau para pengikutnya memaksa orang lain untuk menjadi seorang Muslim? Allah Ta’ala juga berfirman dalam Al-Qur’an:

“….Ini adalah kebenaran dari Tuhanmu; Oleh karena itu barangsiapa yang akan beriman, berimanlah, dan barangsiapa yang akan ingkar, maka ingkarlah.” (QS.18: Surah Al-Kahfi ayat 30).

Inilah riil-nya agama Islam. Inilah ajaran Islam yang hakiki. Jika hati seseorang menginginkan, maka mereka bebas untuk menerima Islam, tetapi jika hati mereka tidak mengingikannya, maka mereka juga bebas untuk menolaknya. Oleh karena itu, Islam sangat menentang adanya paksaan dan ekstrimisme; sebaliknya Islam adalah menegakkan perdamaian dan keharmonisan di semua lapisan masyarakat. Sangat tidak mungkin bagi Islam untuk mengajarkan kekerasan atau paksaan karena arti ‘Islam’ itu sendiri adalah hidup dalam damai dan memberikan kedamaian kepada semua orang. Namun demikian, apabila sentimen agama kami dicela, hal itu akan mengakibatkan rasa sakit dan menderita. Setiap perilaku yang tidak hormat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) sangat menusuk dan melukai hati kami.

Pendiri agama Islam-lah yang telah menumbuhkan kecintaan kepada Allah dan kecintaan kepada makhluk ciptaan-Nya di dalam hati kami. Beliau-lah yang telah menanamkan dan menumbuhkan kecintaan dan sikap hormat di dalam diri kami kepada semua umat manusia dan semua agama.

Bukti apa lagi yang lebih besar tentang ajaran Islam yang damai selain tanggapan yang diberikan oleh para penentang Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) ketika beliau berdakwah dan menyampaikan pesan Islam kepada mereka. Mereka tidak mengatakan bahwa ketika mereka diseru untuk masuk Islam, Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) meminta mereka untuk melakukan kekejaman atau keaniayaan. Sebaliknya, jawaban mereka adalah jika mereka menerima ajaran Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) kekayaan dan kedudukan mereka akan terancam atau akan dirampas oleh orang-orang kejam, karena Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) hanya menekankan kedamaian dan kerukunan.

Mereka mengaku takut bahwa jika mereka menerima Islam, maka dengan mengamalkan ajaran damai, maka penduduk sekitar, suku atau bahkan bangsa-bangsa akan mengambil keuntungan dan menghancurkan mereka. Singkatnya, jika Islam menganjurkan kekerasan, dan jika Islam menyeru umatnya agar mengangkat pedang dan berperang, maka jelas orang-orang kafir tidak akan memberikan pembenaran terhadap hal ini. Mereka tidak akan mengatakan bahwa mereka tidak menerima Islam dikarenakan ketakutan bahwa ajaran damai agama Islam dapat menyebabkan kehancuran mereka di tangan orang-orang duniawi.

Al-Qur’an menyatakan bahwa salah satu sifat Allah Ta’ala adalah ‘As-Salam’ yang berarti Dia adalah ‘Sumber Perdamaian’. Jadi, jika Tuhan adalah benar-benar ‘Sumber Perdamaian’, maka kedamaian-Nya seharusnya mencakup seluruh makhluk ciptaan-Nya dan segenap umat manusia, bukan hanya terbatas untuk sekelompok orang tertentu saja. Jika kedamaian Allah hanya dirancang untuk melindungi sebagian orang saja, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa Dia adalah Allah bagi seluruh dunia. Allah Ta’ala telah menjawab hal ini dalam Al-Qur’an. Allah ta’ala berfirman:

Dan ucapannya. ‘Hai Tuhan-ku, Sesungguhnya mereka ini kaum yang tidak beriman, maka maafkanlah mereka, dan ucapkanlah, ‘Salam’ [Damai]. Maka mereka segera akan mengetahui.” (QS Az-Zukhruf [43]: 89-90)

Kata-kata ini menggambarkan bahwa Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) membawa ajaran yang menjadi sumber rahmat dan kasih sayang untuk semua orang, sehingga menjadi sarana perdamaian bagi seluruh umat manusia. Ayat ini juga menyatakan bahwa dalam menanggapi seruan damai Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) para penentang beliau tidak hanya menolak ajaran-ajaran beliau; mereka bahkan mengejek dan menghina beliau. Bahkan, mereka bertindak lebih jauh dan menentangnya dengan permusuhan dan menciptakan kekacauan dan perselisihan. Dalam menghadapi semua situasi ini Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) memohon kepada Allah Ta’ala bahwa:

“Aku ingin memberi mereka kedamaian, tetapi mereka tidak memberiku kedamaian. Selain itu, mereka bahkan berusaha menimpakan rasa sakit dan penderitaan kepadaku.”

Sebagai jawaban, Allah Ta’ala menghibur beliau dengan berfirman:

‘Abaikanlah apa pun yang mereka lakukan dan berpalinglah dari mereka. Tugas engkau hanyalah untuk menyebarkan dan menegakkan perdamaian di dunia. Engkau harus membalas kebencian dan pelanggaran mereka hanya dengan mengatakan “Damai sejahtera bagi kamu” dan beritahulah mereka bahwa engkau membawa perdamaian bagi mereka.”

Maka Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) menghabiskan seluruh hidupnya untuk menyebarkan perdamaian di dunia. Itulah misi mulia beliau. Pasti akan tiba saatnya ketika orang-orang di dunia akan menyadari dan memahami bahwa beliau tidak membawa ajaran ekstrimisme. Mereka akan menyadari bahwa yang beliau bawa hanyalah pesan perdamaian, cinta dan kebaikan. Selain itu, jika para pengikut Rasul yang mulia ini juga membalas kekejaman dan kezaliman mereka dengan cara penuh cinta sama seperti beliau, maka tidak diragukan lagi, orang-orang yang mengajukan keberatan terhadap ajaran Islam yang agung ini, suatu hari akan menjadi yakin terhadap kebenaran dan keindahan ajaran Islam.

Terkait:   Dunia dalam Krisis, Bagaimana Kita Mengatasinya?

Jamaah Muslim Ahmadiyah mengikuti dan mengamalkan ajaran-ajaran ini. Ajaran tentang saling memahami, toleransi dan kasih sayang inilah yang kami tegakkan dan sebarkan ke seluruh penjuru dunia. Kami mengikuti contoh bersejarah dan tak tertandingi dari kebaikan hati dan kebajikan yang ditunjukkan oleh Nabi Suci Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) ketika setelah bertahun-tahun menghadapi kekejaman dan penganiayaan yang sangat pahit dan mengerikan, beliau mampu kembali dengan kemenangan di jalan-jalan Mekkah.

Selama bertahun-tahun, beliau dan para pengikutnya, diboikot bahkan sulit mendapatkan kebutuhan yang paling dasar seperti makanan dan air sehingga mereka melewati hari-hari dengan derita kelaparan. Banyak pengikut beliau yang diserang dan beberapa dari mereka tewas dengan cara sangat barbar dan kejam dan bahkan tak terbayangkan. Bahkan orang-orang Islam yang berusia lanjut, kaum muslim perempuan dan anak-anak pun tidak luput; lebih tepatnya mereka juga diperlakukan dengan cara yang kejam dan brutal. Namun, ketika Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) kembali ke Mekkah dengan kemenangan, beliau tidak membalas dendam. Sebaliknya, beliau (shallallahu ‘alaihi wasallam) menyatakan:

“Tidak akan ada hukuman atas siapa pun dari kalian karena saya telah mengampuni kalian semua. Saya adalah Rasul yang membawa cinta dan perdamaian. Saya memiliki pengetahuan paling tinggi tentang sifat Allah As-Salam [Sumber Kedamaian]-Dia-lah satu-satunya Dzat Yang dapat Memberikan kedamaian. Oleh karena itu saya memaafkan kalian atas semua kejahatan kalian di masa lalu dan saya memberikan jaminan perdamaian dan keamanan. Kalian bebas untuk tetap tinggal di Mekkah dan mengamalkan
agama kalian. Tak seorang pun akan dipaksa dengan cara apapun.”

Beberapa orang kafir yang paling keras kepala telah melarikan diri dari Mekkah dalam keadaan takut akan hukuman, karena mereka tahu mereka telah melampaui batas dalam kekejaman terhadap umat Islam. Namun, setelah menyaksikan tindakan kasih sayang dan kebaikan yang tiada taranya ini serta perwujudan kedamaian dan harmoni yang istimewa ini, para kerabat kaum kuffar itu mengirim pesan kepada mereka untuk kembali. Mereka diberitahu bahwa Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) tidak menawarkan apa pun selain perdamaian dan keamanan sehingga mereka kembali ke Makkah. Ketika mereka, yang sebelumnya adalah para penentang Islam paling keras, melihat sendiri kebajikan dan cinta kasih Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) mereka pun menerima Islam atas kemauan mereka sendiri.

Apa yang saya katakan ini adalah bagian dari catatan sejarah dan sebagian besar sejarawan dan orientalis non-muslim juga telah memberikan kesaksian akan kebenarannya. Ini adalah ajaran Islam yang hakiki
dan ini adalah contoh mulia dari Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam). Jadi, melabeli Islam dan Pendirinya sebagai agama kekerasan dan melontarkan tuduhan itu kepada mereka merupakan sebuah kezaliman yang kejam. Tidak ada keraguan bahwa di mana pun tuduhan palsu tersebut dibuat, kami sangat dirugikan.

Saya harus mengatakan lagi bahwa pada masa ini, kelompok kami-lah, Jamaah Muslim Ahmadiyah, yang mengikuti dan beramal sesuai dengan ajaran Islam yang asli dan damai. Dan saya harus mengatakan lagi kejahatan penuh kebencian yang dilakukan oleh organisasi atau orang-orang ekstrimis, tidaklah memiliki hubungan sama sekali dengan ajaran Islam yang hakiki.

Keadilan sejati mensyaratkan bahwa kepentingan pribadi atau kelompok jangan dikaitkan dengan ajaran agama. Tindakan semacam itu tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk mengkritik agama atau pendirinya secara tidak adil. Ini adalah kebutuhan mendesak zaman ini, bahwa dalam upaya untuk membangun perdamaian global, semua orang harus menampilkan sikap saling menghormati terhadap satu sama lain dan terhadap semua agama. Alternatifnya mengerikan.

Dunia telah menjadi sebuah kampung global, sehingga kurangnya sikap saling menghormati satu sama lain dan tidak adanya kesatuan untuk memajukan perdamaian, tidak hanya akan merugikan daerah, kota atau negara setempat, tetapi pada akhirnya akan mengarah pada kehancuran seluruh dunia. Kita semua sadar tentang kehancuran dahsyat yang disebabkan oleh dua perang dunia sebelumnya. Karena tindakan beberapa negara, tanda-tandanya adalah perang dunia berikutnya sudah di depan mata.

Jika perang dunia pecah, maka dunia Barat pun akan sangat terpengaruh oleh dampaknya yang luar dan sangat merusak. Mari kita selamatkan diri kita dari kehancuran tersebut. Mari kita selamatkan generasi masa depan dari dampak perang yang menyengsarakan dan menghancurkan tersebut. Tentu saja, jenis perang yang paling mengerikan adalah perang atom dan tentu saja arah jalan kemana dunia akan menuju adalah dampak nyata dari pecahnya sebuah perang nuklir. Untuk mencegah terjadinya akibat yang mengerikan tersebut, kita harus menegakkan keadilan, integritas dan kejujuran serta bersatu padu untuk menekan dan menghentikan kelompok-kelompok yang ingin menyebarkan kebencian dan yang ingin merusak perdamaian dunia.

Ini adalah harapan dan doa saya, semoga Allah Ta’ala memberikan kekuatan kepada negara-negara adidaya untuk melaksanakan tanggung jawab dan tugas mereka dalam upaya ini dengan cara yang paling adil dan benar Aamiin.

Sebelum mengakhiri pidato, saya ingin sekali lagi berterima kasih kepada Anda semua yang telah meluangkan waktu dan usaha untuk hadir pada hari ini. Semoga Allah memberkati Anda semua. Terima kasih banyak.

Sumber: Alislam.org

Leave a Reply

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.