Mengapa Al-Qur’an Mengatakan bahwa Orang-orang Kafir Harus Dibunuh?
Ayat-ayat Al-Qur’an seringkali digunakan untuk memfitnah Islam. Salah satunya adalah Surah At-Taubah [9]:5 yang berbunyi:
“Maka, apabila bulan-bulan haram itu lewat, maka bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan lawanlah mereka dan kepunglah mereka dalam benteng mereka, dan dudukilah setiap tempat pengintaian untuk mengintai mereka. Tetapi, jika mereka bertobat serta dawan mendirikan shalat dan membayar zakat, maka bukalah jalan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Ayat ini bukan mengarah kepada orang kafir, tetapi mengarah kepada penyembah berhala.
Ayat ini sering digunakan untuk menunjukkan bahwa Islam mengizinkan pembunuhan terhadap non-Muslim, tetapi yang mereka tidak perhatikan adalah konteks dan sejarah di balik ayat tersebut.
Sejarah ayat ini adalah ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai dakwah Tauhid, beliau disambut dengan penganiayaan selama 13 tahun, sebagaimana yang juga dialami Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam dan Nabi Isa ‘alaihissalaam .
Karena terus dianiaya, umat Islam terpaksa pergi ke daerah yang lebih aman, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat hijrah ke Madinah, alih-alih melakukan kekacauan. Setelah hijrah orang-orang Mekah terus menerus menyerang mereka di Madinah selama 9 tahun sampai turunnya surah At-Taubah.
Jadi jelas dari konteks ini, perintah ayat di atas hanya terkait dengan suku-suku yang terus menerus merongrong umat Islam kendatipun mereka sudah berhijrah.
Secara khusus, ayat ini tertuju kepada 5 suku (Bani Khuza’ah, Bani Mudlij, Bani Bakar, Bani Damrah, dan Bani Sulaiim) yang tidak mengormati perjanjian yang mereka buat dengan umat Islam.
Penting juga diingat bahwa ayat-ayat sebelumnya telah memberi tenggat waktu kepada orang-orang ini selama 4 bulan supaya mereka mempertimbangkan kembali perilaku mereka dan menghentikan permusuhan. Sayangnya setelah 4 bulan berlalu, musuh-musuh Islam terus melanjutkan permusuhan mereka melawan umat Islam. Pada saat itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan oleh Allah untuk memerangi mereka guna mempertahankan umat Islam dan Agama Islam.
Bahkan dalam situasi seperti itu Al-Qur’an menyataan bahwa jika musuh bertobat dari perilaku mereka dan berjanji mentaati perjanjian, maka umat Islam wajib menghentikan pertempuran dan memaafkan mereka.
Tetapi sangat disayangkan, para penentang yang mengutip ayat yang spesifik ini, berada di luar konteks dan gagal dalam menyimpulkan bahwa, sebagaimana nama dari Surah At-Taubah (Taubat), pokok utama dari Surah ini adalah pengampunan dan pertobatan.
Sumber: Alislam.org – Why does the Quran say that infidels should be killed?
Penerjemah: Jusmansyah
Comments (1)