Pendakwahan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad
f. Pendakwaan Sebagai Al-Masih yang Dijanjikan dan Dukungan dari Para Malaikat
“Hamba yang lemah ini pun serupa dalam sifat dengan insan-insan suci lainnya. Masalah ini diuraikan secara panjang lebar dalam buku saya Barahin-i-Ahmadiyya. Akan tetapi, keserupaan dengan Isa Al-Masih lebih ditonjolkan. Disebabkan keserupaan ini, hamba yang lemah ini telah diutus dalam nama Isa Al-Masih. Demikian adanya, sehingga kepercayaan yang ada hubungannya dengan peristiwa salib akan dapat dimusnahkan. Saya telah diutus untuk memecahkan salib, untuk membunuh babi. Saya telah datang dari langit bersama para malaikat di kiri dan kanan saya. Malaikat-malaikat yang akan dikirimkan Tuhan benar-benar telah dan sedang dikirimkan ke dalam kalbu-kalbu yang rela. Ini adalah untuk membantu menyempurnakan tugas saya. Bahkan meskipun saya tidak menulis atau berbicara apa-apa, para malaikat yang turun bersama saya akan melaksanakan pekerjaan ini. Mereka membawa gada pada tangannya yang diberikan kepada mereka agar mereka dapat menghancurkan salib serta memusnahkan berhala pemujaan manusia. Mungkin orang-orang yang tidak mengetahui akan bertanya, apakah itu maksudnya malaikat turun dari langit? Hendaklah mereka mengetahui bahwa itu adalah peri kebiasaan Tuhan, bila seorang nabi atau rasul atau orang suci turun dari langit untuk memperbaiki dan mengembalikan manusia kepada agamanya, maka para malaikat pun ikut turun bersamanya, menemaninya. Malaikat-malaikat ini memasuki kalbu manusia yang rela dan sudah siap-sedia. Mereka menariknya kepada kebajikan dan terus-menerus menariknya sehingga kekafiran dan kesesatan lenyap dan fajar keimanan dan ketakwaan pun menampakkan wajahnya; sebagaimana sebenarnya Tuhan yang Mahaperkasa sendiri telah berfirman dalam Al-Qur’an :
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ؛ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Di dalamnya – dalam Malam Kekuasaan itu – turun malaikat- malaikat beserta suatu Roh Baru, semuanya atas perintah Tuhan mereka dan diberi tugas dengan setiap macam urusan. Damai sejahtera sampai terbit sang fajar”. (97:5-6) [1]
[1] Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as, Kemenangan Islam, (Jema’at Ahmadiyah Indonesia, 1993) hal. 14-15