Hadhrat Masih Mau’ud a.s. : Kedudukan dan Kemuliaan Al-Qur’an (2)

-+=

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Ringkasan Khutbah Jum’at

Kutipan dari Khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Hadhrat Khalīfatul-Masīh V aba pada 10 Maret 2023
di Masjid Mubarak, Islamabad, UK.

HADHRAT MASIH MAU’UD AS.:
KEDUDUKAN DAN KEMULIAAN AL-QUR’AN (2)

Setelah membaca tasyahud, ta’awwudz dan surah al-Fatihah, Yang Mulia Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba. menyampaikan kembali kutipan-kutipan dari sabda Hadhrat Masih Mau’ud as. berkenaan dengan kedudukan dan kemuliaan Al-Qur’an.

Al-Qur’an Adalah Kitab Yang Sempurna.

Dalam menjelaskan mengenai hal ini, beliau as. bersabda pada satu kesempatan: “Saya katakan dengan sejujurnya bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang begitu sempurna dan  lengkap  sehingga  tidak  ada  kitab  lain  yang  dapat  menyamainya”. Beliau  as. memberikan contoh dan bersabda, “Apakah dalam Weda terdapat suatu kutipan yang dapat menandingi hudal lil muttaqīn (yakni, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa)? Atau silahkan buktikan, apakah bangsa-bangsa yang tidak meyakini Weda, sama sekali kehilangan berbagai kebaikan dalam diri mereka? Atau silahkan beritahukan tanda yang membuatnya istimewa.”

Kemudian beliau as. bersabda, “Saya katakan lagi bahwa, Allah Ta’ala telah menjelaskan sifat-sifat orang bertakwa di awal Al-Qur’an dan telah menempatkannya dalam kategori sifat-sifat yang sederhana. Namun ketika seseorang beriman kepada Al- Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman bagi petunjuknya, maka dia akan meraih derajat dan tingkatan hidayah yang tinggi yang dimaksudkan dalam hudal lil muttaqīn. Terdapat kelezatan dan kegembiraan dalam renungan terhadap  tujuan  yang  dicita-citakan  dari  Al-Qur’an  yang  tidak  dapat  kita  gambarkan  dengan kata-kata, karena dengan perantaraan itu kita dapat mengetahui karunia khas Allah Ta’ala dan kesempurnaan Al-Qur’an Majid.”

Ajaran Al-Qur’an Adalah Ajaran Yang Sempurna.

Beliau as. bersabda bahwa, “(Rasulullah saw. Pent.) menjadikan orang-orang yang biadab menjadi manusia, kemudian menjadi orang yang bijak dan berakhlak, lalu menjadikannya orang yang bertuhan dan dia memurnikan jiwa dan mengantarkan manusia untuk mencapai berbagai tingkatan jiwa dari mulai memurnikan jiwa, menyempurnakannya dan menjadikannya beradab.” Yakni, dia juga mengajarkan kepada manusia peradaban tingkat tinggi. Dia juga mengajarkan tahap pensucian diri yang lebih tinggi dan juga menyampaikannya pada puncak. “Dan demikian pula, Dia melengkapi dan menyempurnakan Kitab Allah, sehingga tidak ada kebenaran dan otentisitas yang tidak dijumpai dalam Al-Qur’an. Saya berulang kali sampaikan kepada Agnihotri (Ia adalah seorang pendiri organisasi keagamaan Hindu, pada mulanya ia anggota dalam sebuah sekte, kemudian ia memulai sekte atau organisasinya sendiri. Alhasil, beliau banyak berdiskusi dengan Hadhrat Masih Mau’ud as.) Beliau as. bersabda: “Saya berulang kali mengatakan kepadanya, silahkan sebutkan suatu kebenaran yang tidak dijumpai di dalam Al-Qur’an Syarif, namun, dia tidak dapat menjawabnya. Begitu pula telah berlalu satu masa di mana saya membuka dan membaca bible, hal-hal yang dibanggakan oleh orang Kristen. Segenap kebenaran itu secara konstan dan sangat lengkap dijumpai dalam Al- Qur’an, tetapi sayang sekali umat Islam tidak memperhatikan hal ini. Mereka tidak mentadaburi Al-Qur’an dan tidak juga hati mereka diliputi kekaguman, padahal, itu merupakan tempat menunjukkan kebanggaan karena tidak akan dijumpai tandingannya pada orang lain.”

Terkait:   Riwayat Utsman bin 'Affan (seri-9)

Al-Qur’an Sebagai Hakim Bagi Hadis

Beliau as. bersabda, “Satu lagi kekeliruan yang dijumpai di kalangan mayoritas muslim adalah mereka mengutamakan hadis di atas Al-Qur’an, padahal itu adalah keliru. Al-Qur’an Syarif memiliki derajat yang meyakinkan sedangkan derajat hadis hanya dugaan. Ajaran Al-Qur’an Karim merupakan ajaran yang meyakinkan, namun kita tidak dapat menyatakan bahwa hadis adalah meyakinkan. Banyak sekali riwayat hadis yang dikumpulkan jauh di kemudian hari.”  Beliau as. bersabda, “Hadis bukanlah hakim, melainkan Al-Qur’an-lah yang merupakan hakim bagi hadis.” Yakni, memutuskan adalah tugas Al Quran. “Memang hadis merupakan penjelasan bagi Al-Qur’an.” Yakni, banyak sekali hadis yang memberikan penjelasan terhadap ayat Al-Qur’an. “Namun posisikanlah hadis pada tempatnya. Perlu untuk meyakini suatu hadis sejauh ia tidak bertentangan dan harus selaras dengan Al-Qur’an Syarif. Namun jika suatu hadis bertentangan dengan Al Quran, maka itu bukanlah hadis melainkan suatu ucapan yang tertolak (mardud). Namun hadis diperlukan untuk dapat memahami Al-Qur’an Syarif.” Bersamaan dengan itu perlu diingat bahwa banyak sekali hadis-hadis yang memberikan kejelasan terhadap sebagian ayat Al-Qur’an. Untuk itu, adalah perlu untuk memahami riwayat-riwayat yang disampaikan oleh para sahabat suci r.a.. Namun perlu dicamkan bahwa, suatu hadis janganlah bertentangan dengan Al-Qur’an. Beliau as. bersabda, “Hukum-hukum Ilahi yang turun dalam  Al-Qur’an Syarif, teladannya telah ditampilkan oleh Rasulullah saw. dalam corak amalan beliau saw. sendiri dan beliau saw. menganjurkan para sahabat untuk melakukannya juga. Jika teladan tersebut tidak ada, maka Islam tidak akan dapat dipahami, namun yang utama adalah Al-Qur’an.”

Kefasihan Al-Qur’an.

Beliau as. bersabda, “Kefasihannya dan keindahan bahasanya tak mungkin akan tertandingi. Misalnya, jika Anda meninggalkan urutan Surah Al-Fatihah saat ini dan menggunakan urutan lain, maka makna-makna yang teramat luhur dan tujuan besar yang ada dalam urutan tersebut tidak dapat dijelaskan dengan urutan lain. Silahkan ambil surat lain yang mana saja, apakah itu Qul huwallAahu ahad sekalipun. Begitu banyaknya makrifat dan hakikat yang terkandung di dalamnya dengan tetap memperhatikan sisi kelembutan dan kehalusan, sehingga tidak akan ada orang lain yang akan bisa menjelaskannya. Ini  juga  semata-mata merupakan mukjizat Al-Qur’an.” Beliau as. bersabda: “Saya terkejut ketika beberapa orang yang tidak tahu menyebut Maqamat Hariri atau Saba Muallaqah (ini adalah dua buku) sebagai kitab yang tiada bandingan dan tak tertandingi. Mereka mengatakan bahwa buku-buku tersebut memiliki kualitas yang sangat tinggi, tidak ada tandingannya. Dengan begitu mereka ingin menyerang ketiadabandingan Al-Qur’an. Tetapi mereka tidak mengerti bahwa, pertama, penulis buku Hariri sendiri tidak mengklaim bahwa buku karyanya itu tak tertandingi. Kedua, penulis Hariri sendiri mengakui mukjizat kefasihan yang dimiliki oleh Al Quran. Selain itu, para penentang tidak mencamkan di benak mereka kebenaran dan kejujuran, bahkan mereka meninggalkan itu semua dan hanya memandang kata-katanya saja. Alhasil, buku-buku di atas kosong dari kebenaran dan kebijaksanaan. Keistimewaan dan alasan yang menjadikannya sebagai mukjizat adalah Al-Quran memperhatikan  setiap   jenis keunggulan.   Tidak   membiarkan   fashahah   (kejelasan   makna)   dan    balaghah (keindahan bahasa) terlepas dari tangan serta tidak meninggalkan kebenaran dan kebijaksanaan. Mukjizat ini hanya dimiliki oleh Al-Qur’an yang memiliki kefasihan, balaghah, kebenaran dan juga kebijaksanaan, yang terang seperti matahari dan memiliki kekuatan yang ajaib dalam segala aspek.”

Terkait:   Hadhrat Masih Mau’ud a.s. : Kedudukan dan Kemuliaan Al-Qur’an

Keistimewaan Al-Qur’an.

Hudhur aba. mengutip sabda dari Hadhrat Masih Mau’ud as., bahwa Al-Qur’an adalah sebuah kitab suci yang dapat dipahami dengan mudah. Beliau as. bersabda, “Beberapa orang yang dangkal mengatakan bahwa mereka tidak dapat memahami Al- Qur’an Suci, untuk itu tidak perlu menaruh perhatian kepadanya, karena ini sangat sulit. Ini adalah kesalahan mereka sendiri. Mereka membuat alasan bahwa ini sangat sulit. Ya, mereka tidak memahaminya dan menganggap tidak perlu lagi merenunginya dan cukuplah hanya dengan membacanya.” Beliau as. Bersabda, “Al-Qur’an menjelaskan masalah- masalah akidah dengan kefasihan yang sedemikian rupa tiada permisalan dan bandingannya, dan dalil-dalilnya membekas hingga ke dalam hati.” Sejauh berkenaan dengan perkara akidah, hal ini telah dijelaskan Al-Qur’an dengan sangat jelas.

Terkait:   Riwayat ‘Umar Bin Khattab Ra (Seri 22)

Beliau as. bersabda: “Al-Qur’an ini sedemikian jelas dan fasih, sehingga dapat memberikan pemahaman kepada orang-orang Arab dusun yang sama sekali tidak terpelajar. Lantas mengapa sekarang mereka tidak dapat memahaminya? Orang-orang yang tidak terpelajar itu, yang tinggal di pedalaman,  yang  sangat  terbelakang,  dan bahkan lebih rendah dari manusia, yang kemudian (Al-Quran) menjadikan mereka insan yang bertuhan, jika mereka dapat memahaminya, maka sekarang mengapa kalian yang sebagian besar adalah terpelajar tidak dapat memahaminya?”.

Al-Qur’an Memperlihatkan Wujud Tuhan yang hakiki

Mengenai ini beliau as. bersabda:

“Puji syukur kepada Allah Ta’ala karena Al-Qur’an Syarif tidak memperlihatkan wujud Tuhan yang cacat dalam sifat-sifat-Nya, seperti tidak menguasai ruh-ruh, tidak kuasa atas segenap materi, tidak sanggup memberi keselamatan, atau tidak sanggup mengabulkan doa siapapun. Sebaliknya, kita – berdasarkan Al-Qur’an – adalah hamba- hamba dari wujud Tuhan yang merupakan Sang Pencipta dan Penguasa kita, Pemberi rezeki atas kita, Maha Pemurah, Maha Penyayang, dan Pemilik hari pembalasan. Bagi segenap mukmin, ini adalah hal yang patut disyukuri, karena Dia telah menganugerahkan kita suatu Kitab yang menzahirkan sifat-sifat-Nya yang benar. Ini adalah suatu nikmat yang sangat besar dari Allah Ta’ala.”

Hal-hal terkait ilmu, makrifat, serta keistimewaan dan kedudukan Al-Qur’an Karim dari sisi Hadhrat Masih Mau’ud as., Insya Allah akan dijelaskan juga pada kesempatan selanjutnya. Saat ini saya mengakhirinya di sini. Semoga Allah Ta’ala memberikan taufik kepada kita untuk memahami dan mengamalkan hal-hal ini, dan menilawatkan serta memahami Al-Qur’an.

Shalat Jenazah Ghaib

Selanjutnya, saya pun akan menyampaikan tentang beberapa almarhum, terutama sosok syahid dari Bangladesh, dan setelah ini saya pun akan menshalatkan jenazah mereka, diantaranya yaitu:

  1. Kamal Bhada
  2. Dr. Shamim Malik
  3. Farhad Ahmad
  4. Chaudry Javaid Ahmad Bismil

Semoga Allah Ta’ala meninggikan derajat mereka dan menganugerahkan rahmat dan kasih sayang serta maghfirah-Nya kepada almarhum. Aamiin.

Diringkas oleh: IHR

DOA KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنُؤْمِنُ بِهِ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْهِ

وَنَعُوْذ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ

وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

 عِبَادَ اللهِ رَحِمَكُمُ اللهُ

 إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى

وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذكَّرُوْنَ  

أُذكُرُوا اللهَ يَذكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.