Kedatangan Almasih Kedua Kali (Tinjauan Alkitab)
Masood A. Khan
The Review of Religions, November 1988
Bukan sebagai penulis, saya merasa sulit untuk menulis di atas kertas. Bahkan bagaimana memulai subjek ini bagi saya merupakan hal yang sulit. Tetapi karena pentingnya subyek ini, saya merasa terdorong untuk menyajikannya walaupun saya banyak kelemahan.
Pencarian saya tentang sosok juru selamat (Mesias) berdasarkan deduksi, penalaran induktif dan konklusif. Berdasarkan serangkaian keterangan yang ada, maka dapat dibuat suatu kesimpulan. Mengabaikan datangnya seorang juru selamat akan bertentangan dengan pendapat jutaan orang di seluruh dunia dari berbagai agama. Tentang juru selamat ini, hanya ada dua kemungkinan, pertama semua hal tentang ini adalah bohong belaka dan tidak akan ada yang datang.Jika demikian halnya maka tentu saja akan membuang-buang waktu untuk mencari sosok juru selamat. Tetapi jika berita ini benar maka tidak ada ruginya bagi siapapun membaca hasil pencarian ini. Dalam hal ini saya meyakini yang kedua, yaitu mengikuti kemungkinan akan datangnya sosok juru selamat dan sudah datang.
Jika sosok tersebut sudah datang maka sangat penting bagi saya untuk mengetahui dan mengenalinya.
Alasan pencarian saya simpel. Jika manusia menganggap tidak penting untuk mengetahui dan mengenali siapa sosok juru selamat, apakah sudah datang atau belum, mengapa sosok tersebut dinubuatkan oleh Allah? Dari kaca mata saya, sangat penting untuk mengetahui dan mengenali sosok juru selamat ini apakah ia sudah datang.
Di masa muda, saya mengetahui bahwa hampir semua agama mengharapkan kedatangan sosok juru selamat. Terdapat banyak sebutan terkait sosok juru selamat ini. Orang Kristen mengharapkan kedatangan Yesus Kristus, umat Islam menunggu kedatangan Nabi Isa dan Imam Mahdi. Orang-orang Hindu mengharapkan kedatangan Krishna. Zoroaster, Suku Indian Amerika, Yahudi dan banyak lainnya juga menunggu-nunggu sosok juru selamat semacam itu.
Saya memutuskan untuk melakukan penelitian berdasarkan kitab-kitab Kristen dan Yahudi, meskipun saya juga telah melakukan penelitian serupa pada buku-buku dan ajaran agama lain.
Nubuatan Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Langkah pertama saya adalah mengumpulkan semua keterangan-keterangan yang merujuk pada kedatangan sosok juru selamat di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ini memang tugas yang sulit. Namun saya mengambil satu nubuatan setelah adanya tafsir otoritatif tentang nubuatan itu, dan setelah mempertimbangkan semua kemungkinan, saya menerima satu kesimpulan yang jelas.
Tersebarnya Injil ke Seluruh Dunia
Nubuatan pertama adalah:
“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24: 14)
Ini adalah nubuat yang jelas bahwa Injil akan diberitakan ke semua bangsa sebelum datangnya Mesias. Ayat ini adalah jawaban atas pertanyaan tentang tanda-tanda kedatangan Yesus kedua kali.
Sekarang kita anggap bahwa pada tahun tertentu nubuat ini akan digenapi. Secara otomatis hal ini berarti bahwa nubuat ini juga akan tergenapi secara akurat setiap tahun setelah itu. Andaikata nubuat ini tergenapi pada tahun 1982, maka setiap tahun setelah tahun 1982 sampai seterusnya, nubuat ini masih dianggap terpenuhi pada tahun itu. Maksud saya adalah hari pertama atau tahun pertama tergenapinya nubuat di atas adalah indikasi bagi kedatangan Juru Selamat. Sekarang sudah diketahui bersama bahwa Bibel telah diberitakan kepada seluruh bangsa. Namun saya harus mencari kapan pertama kalinya Alkitab disebarkan.
Banyak sekte Kristen yang berkhotbah bahwa kedatangan Yesus sudah dekat dan semua orang di Amerika Utara, suatu saat akan melihat dan mendengar ‘Bertobatlah, hari akhir sudah dekat Yesus akan datang, Kerajaan Allah akan terwujud’ dll. Tidak sulit untuk menemukan dalam sejarah kapan semua ini dimulai.
Pada 1804, British Foreign Bibel Society didirikan, dan dua belas tahun kemudian, organisasi sayapnya, The American Bibel Society juga dibentuk. Sebelum adanya lembaga-lembaga ini, Alkitab telah diterjemahkan ke dalam lima puluh bahasa. Pada 1816, menurut catatan lembaga tersebut, 421 juta Alkitab telah disebarkan ke seluruh dunia. Umat Kristiani melakukan upaya besar-besaran untuk menyebarkan kabar baik ini.
Keterangan ini masih belumlah cukup, saya harus mencari tahu apa bagaimana penjelasan para sarjana Kristen tentang penyebaran Alkitab.
Dari keterangan para sarjana Kristen tentang penyebaran agama Kristen pada akhir abad terakhir, meyakinkan saya dan mereka bahwa Bibel dan pesan Yesus telah diberitakan ke seluruh dunia.
Seluruh benua telah dijangkau termasuk di pedalaman Afrika. Semua ini terjadi bukan dalam skala kecil, melainkan dalam skala besar dan terorganisir. Dalam buku ‘A Years Book and Guide to East Africa’ yang diterbitkan oleh Robert Hale Ltd pada tahun 1953, halaman 44 ditulis bahwa misi Kristen telah disebarkan kepada orang-orang Afrika pada tahun 1844. Dr. Leonard, seorang sejarawan Kristen terkenal dari Mission Movement, menjelaskan dalam buku ‘A Hundred Years of Missions’, “Untuk pertama kalinya dalam periode epistolik, terjadi ledakan semangat dan aktivitas para misionaris.” Dr. Leonard membicarakan periode antara akhir abad ke-18 hingga 1844. GS Faber menulis dalam bukunya ‘Eight Dissertations, yang selesai pada tahun 1844:
“Upaya luar biasa dari satu komunitas besar untuk menyampaikan naskah-naskah suci dalam setiap bahasa ke setiap penjuru dunia, mungkin pantas dianggap sebagai pekerjaan agung di masa-masa penting ini. Kecuali jika saya keliru, usaha seperti itu merupakan persiapan bagi akhir penyebaran Kristen, yang merupakan pesan utama dari begitu banyak Nabi yang diilhami, yang tidak mungkin jauh dari masa sekarang.”
M.H. Goyer menyatakan dalam bukunya, ‘Prophetic Fulfillment’ bahwa British and Foreign Bibel Society telah menerbitkan 421 juta naskah suci sejak didirikan pada tahun 1804, hampir di setiap negara di seluruh dunia.
Pada tahun 1842, Spicer menyatakan dalam bukunya ‘Our Day in Light of Prophecy’ bahwa pada zamannya Alkitab telah disebarkan pada 95 % penduduk dunia. Ia lebih lanjut menyatakan bahwa pada tahun 1842, lima pelabuhan di Cina telah dibuka untuk perdangan dan upaya pengabaran.
Pada tahun 1844, Turki telah mengakui hak umat Islam untuk menjadi Kristen. Pada tahun 1844, Allen Gardiner mendirikan South American Mission. Pada tahun 1842, Livingston, dengan kualifikasi medisnya, membuka gerbang pengabaran Bibel di pedalaman Afrika.
Dalam buku ‘Modern Mission Century’ A.T. Pierson menulis bahwa India, Siam, Burma, Cina, Jepang, Turki, Afrika, Meksiko dan Amerika Selatan telah berhasil dimasuki. Dalam lima tahun, dari 1853 hingga 1858 berbagai fasilitas telah diberikan untuk masuknya tujuh negara, yang semuanya mencakup setengah populasi dunia.
Dalam kurun waktu 1800 hingga 1900, para penginjil dan misionaris Inggris secara terbuka menyatakan bahwa Allah telah menahbiskan bahwa India, Timur Tengah dan Afrika harus menjadi Kristen. Tidak ada yang dapat menghentikan mereka. Inggris, sebagai kerajaan besar pada masa itu memastikan semua fasilitas disediakan untuk para misionaris. Inggris yakin pada kedatangan kedua kali Yesus dan mereka berupaya menyebarkan kabar tersebut.
Pertanda Alam
Sejauh ini saya telah mengutip pernyataan para cendikiawan Kristen terpercaya perihal Bibel yang disebarkan kepada semua bangsa pada abad ke-19. Tetapi marilah kita juga melihat peristiwa alam di sekitar negara-negara Kristen selama periode itu.
Abad ke-19 memang penuh dengan banyak peristiwa, khususnya sejak 1830 dan seterusnya. Terdapat suasana semangat keagamaan di seluruh negara-negara Kristen. Orang-orang Kristen terlihat sangat kagum ketika mereka melihat matahari dikelilingi oleh lingkaran cahaya besar pada 1843. Penampakan meteor raksasa pada tahun 1833 menimbulkan ketakutan dalam hati mereka. Kondisi umum dapat digambarkan hanya dengan membaca beberapa catatan pada peristiwa itu.
Henry James Foreman, penulis sebuah buku berjudul ‘The Story of Prophecy’ menyatakan di halaman 310 dan 311, bahwa Lady Hester Stanhope, seorang wanita yang gagah berani, dan keponakan William Pitt, menarik diri dari London, dari kekuasaan dan mode, kemudian membangun rumah di Lebanon di antara orang Arab dan Druse. Dia menyimpan dua kuda Arab warna putih di kandangnya, satu untuk Almasih dan satu untuk dirinya sendiri.
Seorang muallaf Yahudi yang terkenal, Joseph Wolffe menubuatkan kedatangan Yesus pada tahun 1847.
Seorang wanita Washington yang terkenal, Harriet Livermore, mengabarkan kedatangan Yesus kedua kali ke Dewan Perwakilan (House of Representative), di mana orang-orang berkumpul untuk mendengarnya.
Orang-orang Kristen yang lebih ortodoks menyiapkan jubah untuk Yesus. Model zaman sekarang dikenal sebagai kafan.
Sebuah majalah ternama Star of the West Vol. XIV, halaman 304 menulis: “Ada sebuah masjid kecil di Tanah Suci, tempat para imam menyiapkan sepatu yang akan dipakai oleh Mesias ketika ia turun ke Yerusalem.”
Henry J. Foreman menulis dalam bukunya ‘The Story of Prophecy’ bahwa harapan pada kedatangan Yesus kedua kali begitu nyata, sahingga orang-orang mengambil tindakan yang keras untuk hal itu.
Bintang jatuh tahun 1833 dan perihelium atau ‘halo matahari’ pada tahun 1843, adalah objek yang paling banyak mendapat spekulasi dan diskusi. Dan penampakan ekor komet besar pada 1843 yang panjangnya 108 juta km. Seluruh keluarga bersama-sama membuat kafan untuk hari yang menentukan itu.
1844 dan Kedatangan Juru Selamat
Faktanya pada tahun 1844, Alkitab telah diberitakan pada semua bangsa. Tetapi bagaimana hal ini dapat cocok dengan ihwal Almasih yang Dijanjikan?
Selama penelitian saya mengenai nubuatan Bibel ini, hal yang paling mencolok yang saya temui adalah periode dari tahun 1843 sampai 1844. Penelitian yang sangat menarik telah dilakukan oleh seorang penulis, William Sears, dalam bukunya ‘Thief in the Night’.
Satu fakta yang sangat menarik yang harus dicatat adalah tanggal persis kelahiran Yesus tidak diketahui. Era Kristen, yang seharusnya dimulai dengan kelahiran Yesus adalah tanggal perkiraan saja. Perkiraan tanggal kelahiran Yesus didasarkan pada hari kematian Herodes Agung.
Satu-satunya kisah terperinci tentang kehidupan Herodes terdapat dalam sebuah buku sejarah yang ditulis oleh seorang sejarawan Yahudi terkenal bernama Josephus. Dia dengan jelas menunjukkan tanggal kewafatan Herodes adalah tahun 8 SM.
Kita tahu sekarang bahwa hal ini menimbulkan dilema karena Herodes masih hidup pada saat kelahiran Yesus Kristus. Untuk sekarang kita tinggalkan hal ini dan melanjutkan penelitian.
Tidak butuh lama bagi saya untuk menemukan bahwa para sarjana dan peneliti Kristen di seluruh dunia, yang tidak terkait satu sama lain, mencapai kesimpulan bahwa sekitar tahun 1843-1844, Almasih Yang Dijanjikan akan turun.
Di antara mereka yang menyimpulkan itu adalah Wolff di Asia, Edward Irving di Inggris, Maso di Scotlandt, Davis di South Carolina, William Miller di Pennsylvania, Leonard H. Kelberin di Jerman dan banyak lainnya di berbagai belahan dunia. Gerakan spontan untuk penginjilan dicontohkan oleh Dr. Thomas yang memulai Gereja Christadelphian dan Russel dari Saksi Yehuwa, juga merupakan indikasi dari harapan semacam ini pada waktu itu. Walaupun jelas bahwa sekitar tahun 1844, orang-orang Kristen di seluruh dunia mengharapkan kedatangan kembali Almasih, tetapi tetapi menjadi misteri, mengapa tahun 1844.
Apa yang menyebabkan para sarjana Alkitab menetukan tahun 1844 adalah nubuat Alkitab berikut:
“Ada yang akan dibunuh dengan pedang, ada pula yang akan dibawa sebagai tawanan ke negeri-negeri orang; dan orang-orang yang tidak mengenal Allah akan menginjak-injak Yerusalem sampai habis waktu yang sudah ditentukan Tuhan untuk mereka.”
Nanti pada matahari, bulan, dan bintang-bintang akan kelihatan tanda-tanda. Di bumi, bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
Manusia akan takut setengah mati menghadapi apa yang akan terjadi di seluruh dunia ini, sebab para penguasa angkasa raya akan menjadi kacau-balau.
Pada waktu itulah Anak Manusia akan datang di dalam awan dengan kuasa dan kemuliaan yang besar.
(Lukas 21: 24-27)
Ayat ini memang jawaban Yesus sehubungan dengan kedatangannya yang kedua. Ayat 24, 25 dan 26 sangat jelas menerangkan itu. Namun ayat 27 mungkin perlu ditelaah lebih dalam, yang saya harap saya dapat lakukan nanti. Ayat 24 memang nubuat yang menakutkan bagi orang-orang Yahudi, dan mungkin menyenangkan bagi orang-orang Kristen. Dalam nubuat ini, Yesus memberi tahu orang-orang Yahudi bahwa mereka akan dihancurkan secara total dan menyeluruh dan diusir dari tanah Yerusalem. Kemudian Yerusalem akan dikendalikan oleh ‘Bangsa lain (Gentile) untuk jangka waktu tertentu.
Peristiwa ini terjadi tahun 70 M, Yerusalem dihancurkan oleh Titus Romawi dan orang-orang Yahudi terpencar-pencar dan terasing. Sekitar tahun 132 M, orang-orang Yahudi, di bawah kepemimpinan seorang yang bernama Bar Cochba, mencoba untuk mendapatkan kembali kebebasan mereka tetapi kemudian dihancurkan oleh tentara Kaisar Romawi Hadrian. Yerusalem bahkan semakin hancur lebih dari sebelumnya. bangunan-bangunan kota dihancurkan, diganti dengan kota yang baru di atas reruntuhan yang dinamai Hadrian sebagai tanda penghormatan kepadanya.
Seperti yang dinyatakan dalam ayat 24, banyak orang Yahudi yang menjadi korban di ujung pedang, mereka mengungsi, tersebar dan menjadi tawanan di berbagai negeri. Di bawah hukum Romawi, seorang Yahudi yang memasuki Yerusalem dianggap kejahatan dan bisa dihukum mati.
Bagian pertama dari nubuatan Yesus dalam Lukas 21:24 tergenapi. Orang-orang Yahudi kehilangan tanah air mereka seperti dinubuatkan oleh Yesus Kristus.
Sebagai poin tambahan, orang Romawi tetap memegang kekuasaan atas Yerusalem sampai tahun 637 ketika pemerintahan Arab mulai terbentuk. Selama pemerintahan Arab, orang-orang Yahudi sebagian besar tetap dikucilkan dari tanah air mereka dan sebagian lainnya diharamkan masuk. Luar biasanya, pembatasan terhadap bangsa Yahudi dicabut ketika Turki menandatangani dektrit Toleransi yang memungkinkan orang-orang Yahudi dapat memasuki Yerusalem. Tanggal dokumen ini adalah 21 Maret 1844.
Pada tahun ini adalah waktu tergenapinya bagi ‘bangsa lain (Gentile)’ seperti yang digambarkan Yesus dalam Lukas 21: 24. Ini bukan kesimpulan saya pribadi, tetapi semua cendikiawan Kristen juga setuju dengan interpretasi ini.
Sejauh yang saya lihat dari alasan mengapa para cendikiawan bersemangat menunjuk tahun 1844 adalah karena dua nubuat menunjuk tahun ini. Hal ini sangat menarik tetapi belum sepenuhnya meyakinkan.
Bukti Lain
Bahkan bagi seorang yang begitu bersemangat tentang kedatangan kembali Yesus di sekitar tahun 1844, masih harus membutuhkan bukti lebih dari yang ditunjukkan di atas, dan cukup banyak keterangan yang ditemukan di dalam Kitab Wahyu.
“…Mereka akan menginjak-injak kota yang suci itu selama empat puluh dua bulan.” (Wahyu 11: 2)
Untuk pertama kalinya dalam Perjanjian Baru, ‘bangsa-bangsa lain’ ditunjukkan.
Langkah saya selanjutnya adalah mencari tahu apa yang diterjemahkan atau yang ditentukan oleh para sarjana Kristen tentang 42 bulan ini. Wahyu 11:3 mengulangi nubuat yang sama tetapi bukan 42 bulan melainkan 1.260 hari. Para Sarjana Kristen sepakat bahwa 42 bulan jika dikonversi jadi hari adalah 42 x 30 = 1.260 hari. Dengan kata lain, 42 bulan sama dengan 1.260 hari.
Argumen mereka cukup masuk akal. Para sarjana Kristen sepakat bahwa dalam studi nubuatan Alkitab, periode waktu yang disebut ‘hari’ menjadi ‘tahun’ ketika menghitung waktu sebenarnya. Hal ini selanjutnya didukung oleh ayat-ayat berikut:
“…yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun…” (Bilangan 14: 34)
“Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun.” (Yehezkiel 4: 6)
Formula ini umumnya disetujui oleh para sarnana agama Kristen. Henry James Foreman dalam bukunya ‘The Story of Prophecy’ menulis bahwa dalam nubuat yang bersifat simbolik, satu hari adalah simbol satu tahun.
F. Hudgings, dalam bukunya ‘Zionism in Prophecy’ menulis bahwa dalam penanggalan matahari, tentu saja tidak kurang terdiri dari 365 hari, tetapi dalam menghitung waktu simbolis, seperti yang dinyatakan dalam naskah-naskah suci, para peneliti nubuat menemukan bahwa penulis hanya membagi tahun ke dalam dua belas bulan masing-masing tiga puluh hari. Dengan kata lain, waktu satu tahun simbologi naskah-naskah suci mengacu pada 360 tahun penanggalan matahari, setiap hari mewakili satu tahun.
Argumen para sarjana ini bukan tanpa dasar. Dasar hitungan ini berasal dari Perjanjian Lama:
“Air banjir datang pada hari ke 17 bulan dua.” (Kejadian 7: 11)
“Air mereda dan berhenti pada hari ke 17 bulan ke-7.” (Kejadian 8: 4)
“Air menguasai bumi 150 hari.” (Kejadian 7: 24)
Sekarang cukup jelas bahwa 150 hari akan menjadi 5 bulan jika setiap bulan memiliki 30 hari. Jadi sekarang berarti setiap kali satu hari dihitung satu tahun maka ia mengandung 360 hari. Sekarang nubuat dalam Wahyu 11: 2 dan 3 yaitu 42 bulan dan 1.260 hari adalah masuk akal. 42 x 30 sama dengan 1.260 hari. Mempertimbangkan nubuatan Alkitab, ini berarti 1.260 tahun.
Sekarang ada tiga kalender utama yang tersedia bagi para sarjana Kristen di abad terakhir, kalender Yahudi, kalender Kristen dan kalender Islam. Jelas yang disebut ‘Gentile’ yang mengendalikan Yerusalem adalah Muslim dan para cendikiawan mereka menyimpulkan bahwa tahun 1.260 dari kalender Islam dapat diterapkan untuk nubuat ini. 1.260 kalender Islam adalah 1844 dalam kelender Kristen. Jadi harapan orang Kristen tentang kembalinya Yesus pada tahun 1844 bukanlah tanpa alasan.
Karena tujuan penyelidikan saya adalah untuk mencari tahu mengapa para sarjana Kristen mengharapkan kembalinya Yesus pada tahun 1844, saya cukup puas untuk kesimpulan ini. Terdapat banyak bukti konklusif yang saya temui tetapi jika saya menulisnya hanya akan memperpanjang makalah ini pada poin yang sudah ditetapkan.
Sejauh ini saya menemukan bahwa harapan kembalinya Yesus pada tahun 1844 oleh orang-orang Kristen memiliki dasar yang kuat dan faktanya Alkitab telah tersebar di mana-mana.
Nubuat Daniel tentang Kedatangan Yesus Kedua Kali dan Berakhirnya Kenabian Bangsa Yahudi
Pada titik ini, saya bertanya pada diri sendiri apakah kedatangan Yesus yang pertama dan kedua dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Jika demikian halnya mereka harus sesuai dengan nubuat Perjanjian Baru. Waktu saya menjadi hemat ketika bertanya kepada beberapa orang Kristen yang mengetahui tentang Nubuat Perjanjian Lama ini, tetapi mungkin orang Yahudi tidak akan setuju dengan interpretasi tersebut. Saya diberitahu bahwa Yesus sendiri telah menyebutkan referensi dalam Perjanjian Lama.
“Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel (para pembaca hendaklah memperhatikannya). (Matius 24: 15)
Berdasarkan arahan Kristus sendiri saya mulai membaca kitab Daniel. Daniel tampaknya telah berdoa, berpuasa dan memohon selama jangka waktu tertentu untuk memperbaiki umat dan negerinya (Yerusalem). Sebagai jawaban atas doa-doa Daniel, Jibril datang dan berkata:
“Allah telah menyisihkan 70 minggu untuk umatmu dan kota kudusmu karena alasan ini: Berhenti melakukan kejahatan, berhenti berdosa, menjadikan umat murni, membawa kebaikan yang berlangsung selamanya, membuat meterai pada penglihatan-penglihatan dan para nabi, dan meresmikan tempat yang sangat kudus. (Daniel 9:24)
Nampaknya Daniel menubuatkan periode antara waktu pembangunan kembali Yerusalem dan terhentinya kenabian kepada bangsa Yahudi menjadi 70 minggu. Nubuatan ini diulang dalam Yeremia 25:11 dan 2 Tawarikh 36:21.
Sekarang mari kita terapkan cara yang sama seperti sebelumnya, yaitu satu hari setara satu tahun. 70 minggu kalikan 7 hari per minggu hasilnya 490 hari yang berarti 490 tahun. Jadi 490 tahun setelah perintah untuk membangun kembali bait Allah di keluarkan, kenabian bagi kaum Yahudi akan terputus.
Perintah tentang membangun kembali bait Allah Yerusalem adalah:
- Perintah Pertama: 536 SM oleh Cyrus. (Ezra pasal 1)
- Perintah Kedua: 519 SM oleh Darius (Ezra Pasal 6)
- Perintah Ketiga: 457 SM oleh Artahsasta (Ezra pasal 7)
- Perintah Keempat: 444 SM oleh Artahsasta(Nehemia pasal 2)
Perintah keempat sebenarnya dihitung sebagai perintah ketiga karena dikeluarkan oleh raja yang sama.
Keputusan untuk membangun kembali Yerusalem dapat disimpulkan telah terjadi pada tahun 457 SM, dan 490 tahun kemudian kenabian akan terputus dari bangsa Yahudi. Kami hanya mengurangi 457 dari 490 dan hasilnya adalah 33. Ini adalah tahun di mana Yesus meninggalkan Yudea dan sejak saat itu tidak ada nabi yang dikirim kepada bangsa Yahudi.
Nubuat Daniel ini sangat akurat. Akan menarik untuk disimak apakah Daniel menubuatkan kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Kita baca:
“Kemudian kudengar seorang kudus berbicara, dan seorang kudus lain berkata kepada yang berbicara itu: “Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan kefasikan yang membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang diinjak-injak?”
Maka ia menjawab: “Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar.” (Daniel 8: 13-14)
Nubuat ini menjelaskan 2300 hari, yang kemudian terhintung menjadi 2300 tahun. 2300 tahun setelah perintah terakhir untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem membawa kita ke tahun 1843.
Kita dapat dengan mudah mengerti mengapa umat Kristen mengharapkan kedatangan Yesus sekitar tahun 1844.
Biarkan saya meringkas temuan saya.
- Alkitab diberitakan ke semua bangsa pada tahun 1844.
- Yesus akan muncul sekitar tahun 1844, zaman datangnya kaum non-Yahudi (Gentile) telah tergenapi pada tahun 1844
- Nubuat Daniel menunjuk tahun 1843
Ada banyak referensi lain dari berbagai peradaban dan agama yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki makna dan kepentingan religius yang sangat penting akan kembali pada tahun 1844.
Saya ingin menunjukkan bahwa sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa tanggal lahir Yesus tidak tercatat secara akurat. Sejauh ini, semua perhitungan yang dilakukan adalah dengan asumsi bahwa ketika disablibkan dan meninggalkan Yudea, Yesus berumur 33 tahun. Jadi saya harus mengajukan faktor kesalahan yang mungkin terjadi dalam semua perhitungan ini. Sejarawan yang berbeda menunjukkan berbagai tingkat kesalahan. Misalnya, ada yang mengatakan bahwa ada kesalahan satu tahun, sementara yang lain percaya pada kesalahan delapan atau sembilan tahun.
Karena saya sendiri dapat menemukan sejumlah kesalahan dalam Alkitab, akan cukup adil jika membiarkan kesalahan kurang lebih sembilan tahun untuk tanggal kelahiran Yesus, sehingga kesalahan yang serupa dalam hal kedatanganya kembali dapat dimaklumi. Maka ini akan membuat tanggal munculnya kembali Yesus adalah sekitar tahun 1835 sampai 1853. Saya juga telah mengambil kesalahan ini untuk membuat sesuatu lebih memungkinkan, karena tidak ada yang benar-benar tahu ada apa di tahun yang dimaksud. Kelahiran Yesus, kedatangannya dll.
Saya telah menyimpulkan bahwa tahun-tahun untuk mencari Almasih adalah antara tahun 1835 dan 1853.
Tanda-Tanda Kedatangan Almasih Kedua
Sekarang saya akan memeriksa beberapa nubuat yang lebih relevan dan penting yang dibuat oleh Yesus.
Ada 51 ayat di dalam Matius pasal 24. Dalam tiga pertanyaan pertama, Yesus ditanya:
Yaitu tentang kapan hal-hal ini akan terjadi (kehancuran Yerusalem), apa yang menjadi tanda-tanda kedatangannya yang kedua, dan tanda-tanda akhir dunia. Pertanyaan pertama merujuk pada pernyataan yang dibuat oleh Yesus pada Matius 24: 2. Pertanyaan ini dijawab dalam ayat 16 sampai 22. Pertanyaan kedua dijawab dalam ayat 4, 15, 23, 34, 37, 51. Inilah tanda-tanda kedatangan Kristus yang kedua kali. Pertanyaan ketiga, waktu akhir dunia dijawab dalam ayat 35 dan 36.
Sekarang mari kita memeriksa ayat-ayat yang berhubungan dengan kedatangan Kristus yang kedua kali:
“Jawab Yesus, “Hati-hatilah. Jangan ada yang menyesatkan kamu. Banyak orang akan datang dan memakai nama-Ku. Mereka akan mengatakan, ‘Akulah Kristus yang dijanjikan itu,’ dan mereka akan menipu orang banyak. (Matius 24: 4-5)
Tanpa terlalu banyak kerja keras saya menemukan bahwa terdapat lima orang di berbagai belahan dunia, pada abad ke-19 yang mengaku sebagai Almasih juru selamat atau seorang Nabi.
- Mahdi dari Sudan
- Alexander Dowie dari Zion, Ilinois, USA
- Joseph Smith dari Gereja Mormon
- Ali Muhammad Bab/Bahaullah dari agama Bahai
- Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, India
Nubuatan ini dapat disimpulkan telah terpenuhi pada abad ke-19.
“Kamu akan mendengar bunyi perang di tempat yang dekat dan kabar tentang perang di tempat yang jauh. Jangan takut. Hal itu harus terjadi, tetapi bukan itu kesudahannya.” (Matius 24: 6)
Nubuat ini menyatakan bahwa sebelum kedatangan Yesus Kedua akan ada perang dan desas-desus perang. Berikut daftar singkat perang besar di abad yang lalu:
- Perang antara China dan Inggris, diakhiri dengan hilangnya Hong Kong dari Inggris dan sebuah perjanjian ditandatangani pada tahun 1842
- Perang Krimea. Inggris, Prancis dan Turki melawan Rusia pada tahun 1854
- Pemberontakan India 1857
- Prancis dan Italia melawan Australia pada tahun 1859
- Perang saudara Amerika Serikat 1861 sampai 1865
- Perang Prusia Franco 1870 sampai 1871
- Perang Turki Rusia 1877 sampai 1878
- Cina dan Jepang 1890 sampai 1900
- Perang antara Turki dan Yunani 1890 sampai 1900
- Perang antara Spanyol dan Amerika 1890 sampai 1900
- Invasi terhadap China oleh semua kekuatan besar, 1890 sampai 1900
- Perang Boer, 1890 sampai 1902
- Perang USA melawan Kanada dan Inggris tahun 1812
Daftar ini dengan tegas menunjukkan bahwa ayat 6 dalam Matius di atas telah terpenuhi pada abad yang lalu.
“Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. (Matius 24: 7)
Kami baru saja menyebutkan perang yang terjadi pada abad lalu, sepanjang abad penuh dengan kelaparan, wabah penyakit dan gempa bumi. Abad yang lalu memiliki efek yang jelas. Kita dapat menyimpulkan bahwa ayat 7 telah terpenuhi pada abad yang lalu.
“Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.” (Matius 24: Ayat 8)
Abad lalu adalah saksi bagi banyak penderitaan. Nubuat ini bisa dianggap terpenuhi pada abad yang lalu.
“Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku” (Matius 24: 9)
Ayat ini berlaku untuk para pengikut sejati Yesus.
Tulisan ini tidak membahas masalah ini. Namun akan menarik untuk mengulas hal ini di kemudian hari.
“Dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.” (Matius 24: 10)
Sekali lagi ini berkaitan dengan pengikut Yesus sejati dan musuh mereka.
“Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.” (Matius 24: ll)
Ini adalah pengulangan ayat lima yang terbukti telah tergenapi pada abad yang lalu.
“Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. (Matius 24: 12)
Abad yang lalu adalah contoh klasik saat cinta dan kasih sayang pada orang lain menjadi dingin. Perbudakan dan ekploitasi anak merebak. Ayat ini bisa disimpulkan telah tergenapi di abad yang lalu.
“Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” (Matius 24: 13)
Ayat ini berlaku bagi para pengikut Yesus sejati.
“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24: 14)
Saya telah menunjukkan bahwa Bible telah diberitakan ke semua bangsa di abad yang lalu. Nubuatan ini bisa dianggap terpenuhi pada abad ke-19.
Ayat lima belas memberitahu kita untuk menyelidiki apa yang dinubuatkan Nabi Daniel. Kita telah menyimpulkan bahwa Daniel menubuatkan kedatangan Yesus yang kedua pada tahun 1843. Ayat 23 dan 24 merujuk pada nabi-nabi palsu. Ayat 25 dan 26 adalah peringatan agar tidak tertipu oleh pengaku palsu.
“Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.” (Matius 24: 27)
Nubuat ini menunjukkan bahwa Almasih akan menjadi pengaku sejati yang berasal dari timur Yudea.
“Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun.” (Matius 24: 28)
Ayat ini mungkin maksudnya adalah mereka yang membuat pengakuan palsu akan memiliki banyak pengikut.
“Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.” (Matius 24: 29)
Almasih sejati akan didukung oleh tanda-tanda surgawi seperti gerhana matahari dan bulan dan hujan meteor.
Ayat-ayat lainnya dalam pasal 24 berhubungan dengan karakteristik dan pencobaan yang akan dialami pengikut Almasih yang sejati.
Siapakah sosok Juru Selamat itu?
Meskipun saya bukan seorang Kristen saya harus mengatakan bahwa setelah memeriksa nubuat ini saya juga tidak hanya diyakinkan, tapi sangat terkejut dan bahkan gembira tentang tahun 1844 dan kembalinya Yesus.
Masalahnya hanya satu, orang-orang Kristen saat ini mengatakan kepada saya bahwa Yesus tidak datang pada tahun 1844. Jika demikian, di mana letak kesalahan mereka dalam meramalkan kembalinya Yesus pada tahun 1844 jika semua bukti mengarah ke tahun tersebut dan jika ayat ini diterapkan pada pengikut Almasih yang sejati.
Namun ada kemungkinan lain dari rasio kesimpulan bukti dari ayat ini. Mintalah kepada investigator mana saja, ia akan memberitahu Anda. Apakah ada keterangan yang mengarah pada satu orang. Jadi jika ada alibi yang kuat dan tidak dapat dibantah, investigator tersebut akan mencari orang lain yang memiliki keterangan yang cocok, bukannya menutup kasus. Berdasarkan pengkajian dari lima orang yang mengaku sebagai Almasih yang telah disebutkan sebelumnya di abad yang lalu, salah satu dari mereka pasti adalah Almasih sejati.
Ketika saya hendak menyelesaikan makalah ini, seorang teman Kristen saya menunjukkan beberapa nubuat lagi dalam Perjanjian Lama tentang ledakan pengetahuan. Keyakinan pribadi saya adalah bahwa ketika Tuhan menurunkan pengetahuan rohani dari langit, Dia juga menurunkan pengetahuan yang luas di bidang lain.
“Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman..” (Daniel 12:4)
“Jika buku itu dibawa kepada seorang yang dapat membaca supaya ia membacakannya bagimu, ia akan berkata bahwa ia tidak bisa, karena buku itu disegel. (Yesaya 29: 11)
“…banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah.” (Daniel 12:4)
Semua hal di atas menunjukkan bahwa makna sebenarnya dari nubuatan akan tetap tersembunyi sampai akhir zaman. Pengetahuan akan meningkat pada akhir zaman. Para ilmuwan Kristen menganggap tahun 1844 sebagai akhir zaman. Mari kita lihat apa yang terjadi di bidang pengetahuan di abad itu.
- Proklamasi emansipasi, membebaskan budak di Amerika Serikat yang ditandatangani pada tahun 1844
- Hukum untuk menghapuskan pekerja anak telah disahkan
- Kongres pertama hak-hak perempuan
- Kongres pertama pendidikan universal didirikan
- Kemajuan dalam bidang kedokteran, sastra, musik dan seni
- Penemuan karet vulkanisir dan telegraf pada tahun 1844
- Mesin bubut menara pada tahun 1843
- Rotary press pada tahun 1856
- Lift pada tahun 1854
Gerakan kami, Jamaah Islam Ahmaidyah, memiliki keistimewaan, dalam arti kami telah menerima semua keterangan yang dijelaskan sebelumya dan membenarkannya, dan telah beriman kepada salah satu orang yang mengaku sebagai seorang yang menjadi wujud kedatangan Yesus kedua, juru selamat yang dijanjikan.
Namanya adalah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad. Kami tidak meminta Anda untuk secara buta menerima pengakuannya, tetapi kami mengundang Anda untuk menyelidiki dan menggunakan logika serta doa untuk memutuskan apakah dia seorang benar.
Sumber: The Case of the Missing Messiah- Alislam.org
Penerjemah: Muflihah Firdaus Ilyas
Editor: Jusmansyah
Comments (1)