Kematian Alexander Dowie – Sebuah Tanda Untuk Kristen Barat

nubuatan kematian alexander dowie

Nubuatan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad tentang kematian Alexander Dowie, Seorang yang mengaku sebagai Elia dan penghina Islam. Kematiannya menjadi Tanda Untuk Masyarakat Kristen dan Barat

Oleh Hazrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad dalam buku Invitation to Ahmadiyyat


Tulisan ini tentang nasib akhir Dowie, seorang pendakwah palsu dari Amerika. Nubuatan ini merupakan tanda bagi orang-orang Kristen pada umumnya dan bagi orang-orang Amerika pada khususnya.

Saya sekarang lanjut menerangkan sebuah nubuatan yang terbukti sebagai Tanda bagi orang Kristen pada umumnya. Selain menjadi Tanda bagi orang Kristen, ternyata juga menjadi Tanda bagi orang-orang Barat.

Alexander Dowie sangat terkenal di Amerika. Lahir di Australia, ia kemudian mendapatkan kewarganegaraan Amerika. Pada tahun 1892 ia mulai berkhotbah. Dia mengklaim memiliki kekuatan penyembuhan dan orang-orang berkumpul di sekelilingnya.

Pada tahun 1901, ia mengaku sebagai pembuka jalan kedatangan Kristus yang kedua, sama seperti Elia adalah pembuka jalan kedatangannya yang pertama. Kedatangan Kristus yang kedua kali kemudian menjadi topik yang banyak dibicarakan. Disebabkan tanda-tanda yang terdapat dalam kitab suci telah sempurna, orang-orang yang akrab dengan agama menanti-nanti dengan sabar. Dengan mengabarkan klaimnya itu, ia mendapatkan peningkatan pengikut yang lebih banyak. Ia membeli lahan dan mendirikan sebuah kota yang bernama Zion. Dia menyatakan bahwa Yesus akan turun di kota itu. Banyak orang kaya, yang karena keinginan untuk menjadi orang pertama yang menyaksikan Kristus pada saat kedatangannya yang kedua kali, membayar sejumlah besar uang untuk membeli tanah untuk membangun rumah di kota itu. Dowie mulai memerintah di kota itu sebagai raja tanpa mahkota. Segera pengikutnya mencapai lebih dari 100.000. Dia mengirim para pengkhotbah ke berbagai negeri Kristen.

Ia sangat membenci agama Islam dan senantiasa melontarkan kata-kata yang lancang terhadap agama Islam. Pada tahun 1902 ia menerbitkan sebuah nubuatan bahwa sebelum umat Islam menjadi Kristen, mereka akan menemui kebinasaan dan kehancuran.

Berita nubuatan itu sampai kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Beliau segera menerbitkan sebuah selebaran untuk menanggapinya. Di dalam selebaran ini, Hazrat Mirza Sahib menjelaskan keindahan Islam dan mengatakan bahwa Dowie tidak perlu meramalkan dan memprokalimrkan kebinasaan umat Islam di dunia. Beliau (Hazrat Mirza Sahib) telah diutus oleh Allah sebagai Almasih yang Dijanjikan. Jadi Dowie dapat melakukan mubahalah dengannya. Hasil dari mubahalah akan memungkinkan bagi semua orang di dunia dalam menentukan kebenaran.

Selebaran Hazrat Mirza Sahib ini diterbitkan pada bulan September 1902, penerbitan ini dilakukan dalam skala besar baik di Eropa maupun Amerika. Dari Desember 1902 hingga akhir 1903, surat kabar di Eropa dan Amerika terus mengomentari selebaran in. Di antaranya ada hampir empat puluh suratkabar mengirimkan suratkabar mereka ke Qadian yang berisi komentar mereka. Dilihat dari tingkat publisitas dapat diperkirakan bahwa sekitar dua sampai dua setengah juta orang telah mengetahui tentang tantangan mubahalah ini.

Dowie tidak menjawab surat selebaran itu, tetapi ia terus mendoakan untuk kekalahan dan kehancuran Islam. Ia juga memperbarui serangannya. Pada 14 Febuari 1903, ia menulis dalam makalahnya:

“Saya berdoa kepada Tuhan supaya Islam segera lenyap dari dunia. Wahai Tuhan terimalah doaku ini. Wahai Tuhan, binasakanlah Islam.” Kemudian pada 5 Agustus 1903, ia menulis dalam makalahnya: “Bintik hitam pada mantel manusia (Islam) akan menemui ajalnya di tangan Zion.

Hazrat Mirza Sahib melihat bahwa tidak ada gelagat dari Dowie untuk mundur dari permusuhannya; jadi beliau mengeluarkan selebaran lain pada tahun 1903. Selebaran ini berjudul “Nubuatan mengenai Dowie dan Piggot.” Piggot adalah seorang pendakwah palsu dari Inggris. Di dalam selebaran itu beliau menulis bahwa Allah Taala telah mengutus beliau pada saat ini untuk menegakkan Tauhid-Nya dan melenyapkan semua upaya untuk menyekutukan orang lain dengan Tuhan yang Esa; dan beliau memiliki Tanda untuk ditunjukkan kepada Amerika. Tandanya adalah jika Dowie harus bermubahalah dengannya, dan jika ia menerima, baik secara langsung atau tidak langsung, maka di masa hidup Mirza Sahib, Dowie akan meninggalkan dunia ini dalam duka dan kesengsaraan yang luar biasa.

Terkait:   23 Maret - Hari Masih Mau'ud

Hazrat Mirza Sahib melanjutkan dengan mengatakan bahwa Dowie telah diundang untuk mengikut mubahalah ini sebelumnya tetapi tidak dijawab. Ia diberi tenggang waktu, sejak hari ini ini hingga tujuh bulan untuk memberi jawaban. Selebaran ini diakhiri dengan mengatakan:

“Yakinlah, malapetaka akan menimpa Zion Dowie.”

Pada akhirnya, tanpa menunggu jawaban Dowie beliau berdoa “Ya Allah, putuskanlah kedustaan Piggot dan Dowie tampak kepada orang-orang.”

Surat selebaran ini juga diterbitkan secara luas di Barat. Berbagai suratkabar di Eropa dan Amerika mengomentarinya. Glasgow Herald dari Inggris dan New York Commercial Advertiser dari Amerika memuat ringkasannya, dan jutaan orang mengetahui perihal selebaran ini.

Ketika selebaran ini disebarkan, bintang Dowie berada di puncaknya. Jumlah pengikutnya bertambah. Mereka begitu kaya sehingga setiap tahun baru Dowie menerima hadiah senilai seribu dolar dari mereka. Dowie memiliki banyak perusahaan industri. Saldo banknya berjumlah sekitar dua puluh juta dolar. Staf karyawannya lebih besar daripada staf orang yang paling kaya di negeri itu. Kondisi kesehatannya demikian baik sehingga ia menyatakan bahwa itu merupakan mukjizatnya dan mengatakan bahwa ia dapat memiliki kekuatan ajaib penyembuhan dengan sentuhan tangannya. Pendek kata, ia memiliki keempat unsur; harta, kesehatan, pengikut dan pengaruh yang besar.

Pada penerbitan selebaran kedua oleh Hazrat Mirza Sahib, orang-orang bertanya kepada Dowie mengapa dia tidak menjawab Almasih dari India? Dowie berkata dengan nada menghina:

“Ada seorang Almasih Muhammad di India yang telah berulang kali menulis kepada saya bahwa Yesus Kristus dikuburkan di Kashmir, dan orang-orang bertanya kepada saya mengapa saya tidak menjawabnya. Apakah kalian membayangkan bahwa saya akan membalas nyamuk dan lalat seperti itu? Jika saya menginjakkan kaki saya pada mereka, saya akan menghancurkan hidup mereka. Saya memberi mereka kesempatan untuk terbang dan hidup.”

Betapa bodohnya Dowie, yang tadinya menolak bermubahalah dengan Hazrat Mirza Sahib, sekarang tampil ke muka, meskipun ia terus mengatakan tidak. Ia lupa bahwa Hazrat Mirza Sahib telah menulis dengan jelas bahwa sekalipun Dowie mengikuti kontes secara tidak langsung, dia akan meninggalkan dunia dengan rasa sakit dan penderitaan yang luar biasa, sementara Hazrat Mirza Sahib tetap hidup. Dowie menggambarkan Hazrat Mirza Sahib sebagai cacing dan mengatakan dia bisa membunuhnya dengan kakinya. Dengan demikian, Dowie telah memasuki arena mubahalah dan mengundang hukuman Tuhan.

Kesombongan dan keangkuhan Dowie semakin meningkat. Beberapa hari kemudian, dia kembali menggambarkan Hazrat Mirza Sahib sebagai `Almasih Muhammad yang bodoh’; ia juga menulis, ‘Jika aku bukan utusan Tuhan di muka bumi ini, maka tidak ada seorang pun yang diutus Tuhan.’

Pada bulan Desember 1903, ia secara terbuka memasuki arena mubahalah. Dia menyatakan bahwa seorang malaikat telah memberitahunya bahwa dia akan menang atas musuh-musuhnya. Deklarasi tersebut merupakan tandingan nubuatan, yaitu sebuah nubuatan tentang kematian Hazrat Mirza Sahib. Pertandingan rohani yang awalnya lambat, kini menjadi nyata dan terbuka. Setelah deklarasi terakhir ini, Hadhrat Masih Mau’ud as tidak menulis apa-apa dan sesuai dengan perintah Al-Qur’an, ‘Dan tunggulah sebagaimana mereka juga menunggu,’ dia menunggu Penghakiman Allah. Tuhan itu lambat tapi teguh dalam cengkramannya-Nya.

Terkait:   Genapnya Nubuatan Tentang Almasih Yang Dijanjikan (Juru Selamat)

Cengkraman Allah memegang kaki Dowie yang ingin menginjak-injak Almasih Ilahi. Kaki Dowie menjadi lumpuh. Jangankan menginjak-injak Almasih, ia bahkan tidak dapat menapakkan kakinya di tanah. Ia mengalami serangan kelumpuhan, walaupun selang beberapa hari ia pulih kembali. Tetapi dua bulan kemudian, pada tanggal 19 Desember ia mengalami serangan kedua yang membuatnya tersungkur. Karena lumpuh total, ia menyerahkan tugasnya kepada para sekretarisnya, dan dirinya sendiri pergi mencari kesembuhan ke sebuah pulau yang memiliki iklim bagus untuk orang yang lumpuh.
Akan tetapi, kemarahan Tuhan terus mengikutinya.

Dowie telah menggambarkan Almasih hakiki sebagai cacing, sekarang Dowie sendiri harus diturunkan derajatnya menjadi cacing. Kekuatan ajaib yang biasa ia banggakan kini hilang. Setelah ia meninggalkan rumah, para pengikutnya mulai bertanya-tanya mengapa ia yang memiliki kekuatan untuk menyembuhkan orang lain tidak dapat menyembuhkan dirinya sendiri? Dan bahkan dia tidak perlu berdoa, cukup dengan menyentuhkan tangannya. Mengapa ia mendapatkan sakit seperti itu? Mereka mulai mengeledah kamarnya yang selama ini tidak dapat diakses siapapun. Merekapun menemukan botol-botol anggur. Istri dan putranya menyatakan bahwa Dowie secara sembunyi-sembunyi minum minuman keras dengan sepuas hati, meskipun ia sendiri melarang pengikutnya untuk minum minuman keras atau barang memabukkan. Bahkan ia melarang tembakau.

Istrinya menyatakan di masa ketika suaminya dalam keadaan melarat, ia tetap setia kepada suaminya, tetapi ia sangat kecewa mengetahui bahwa suaminya menikahi seorang wanita tua yang kaya, Dowie mulai mengatakan bahwa boleh beristri lebih dari satu. Dalam mengajarkan peraturan ini ia mencari alasan untuk beristri dua. Istri Dowie memperlihatkan surat yang ditulis wanita itu sebagai balasan atas surat Dowie.

Para pengikutnya menjadi marah, mereka memutuskan untuk memeriksa rekening uang organisasi yang dipegang Dowie. Ternyata ia telah menggelapkan sekitar lima juta rupee (satu setengah juta dolar). Tampaknya ia juga telah memberikan hadiah senilai lebih dari 100.000 rupee kepada gadis-gadis remaja di kota itu.

Dari pengungkapan fakta ini, para pengikutnya segera memutuskan untuk menggulingkan Dowie. Mereka mengiriminya sebuah telegram yang berbunyi:

“Dengan suara bulat, organisasi secara serius menolak kebiasaan hidup mewah, kemunafikan, kelancangan, omong kosong dan sifat pemarah Anda. Oleh karena itu, Anda diberhentikan dari jabatan Anda.”

Dowie tidak dapat mengelak dari tuduhan-tuduhan itu.

Pada akhirnya semua pengikutnya berbalik menentangnya. Sebagai upaya terakhir ia berupaya berbicara kepada mereka dan membuat mereka kembali kepadanya. Tetapi ketika ia turun dari kereta hanya beberapa orang yang datang untuk menerimanya. Hampir tidak ada yang memperhatikan.

Pada akhirnya ia menempuh jalan lewat pengadilan. Akan tetapi, dari pengadilan pun ia tidak berhasil memperoleh mendapatkan biaya hidupnya. Di sisi lain kelumpuhannya telah membuatnya tidak berdaya sama sekali. Pelayannya harus menggendongnya dari satu tempat ke tempat lainnya. Dia hidup dalam kesengsaraan dan rasa sakit. Beberapa sahabatnya masih mengunjunginya selama hari-hari terakhir ini. Mereka menyarankan supaya dia menjalani perawatan yang tepat, tetapi Dowie tidak setuju. Ia sadar bahwa ia telah memberi nasihat kepada orang lain supaya tidak melakukan pengobatan, bagaimana mungkin ia sendiri melakukan pengobatan.

Akhirnya dari sekitar 100.000 pengikut, hanya tinggal sekitar 200 orang yang tersisa mengikutinya. Ia gagal dalam pengadilan, kelumpuhannya semakin berat. Ia tidak dapat menanggung penderitaan yang terus menumpuk. Di kehilangan keseimbangan pikiran dan menjadi hampir gila.

Dalam kondisi ini ia muncul di hadapan para pengikutnya yang menyaksikan bahwa sosok pembuka jalan bagi Kristus yang gagah, kini seluruh tubuhnya dibalut kain. Dowie mangatakan bahwa namanya adalah Jerry! Ia telah beruang melawan setelah di malam sebelumnya. Dalam pertempuran itu panglimanya terbunuh. Ia sendiri mengalami cedera. Orang-orang yang mendengar pidato yang ngawur itu tahu apa yang terjadi sebenarnya. Dowie sudah gila. Para pengikut terakhir ini meninggalkan Dowie. Kata-kata Hazrat Mirza Sahib terpenuhi. Mirza Sahib telah mengatakan bahwa di depan matanya Dowie akan meninggalkan dunia fana ini dalam kesakitan dan kesengsaraan yang luar biasa‘.

Terkait:   Kesalahpahaman tentang Kedatangan Almasih Akhir Zaman

Pada tanggal 8 Maret 1907 Dowie meninggal, ia hanya memiliki empat orang bersamanya dan asetnya yang berjumlah sekitar tiga puluh rupee. Gambaran yang paling buruk dari rasa sakit dan kesengsaraan ini tidak dapat dibayangkan. Kematian Dowie merupakan sebuah contoh untuk diambil pelajaran dan merupakan Tanda bagi orang-orang Barat.

Banyak surat kebar yang menulis bahwa nubuatan Hazrat Mirza Sahib telah tergenapi.
Mereka mau tidak mau mengakui. Saya kutipkan beberapa surat kabar di masa itu:

“Ahmad dan para pengikutnya dapat dimaklumi jika mereka membanggakan ketepatan penggenapan nubuatan itu beberapa bulan yang lalu.” (Dunville Gazette, 7 Juni 1907)

“Pria Qadian itu meramalkan bahwa jika Dowie menerima tantangan, dia akan meninggalkan dunia di depan mataku dengan kesedihan dan siksaa luar biasa.’ Jika Dowie menolak, MIrza berkata, kesudahannya hanya akan ditangguhkan; kematian tetap menantinya, dan malapetaka akan segera menimpa Zion.’ Ini adalah nubuatan besar: Zion binasa dan Dowie mati sebelum Ahmad. Tampaknya ini merupakan langkah yang berisiko bagi Masih Mau’ud untuk menantang orang yang mengangkat dirinya Elia dalam hal ketahanan, karena penantangnya lebih tua 15 tahun tahun dan kemungkinan-kemungkinan lain di negeri tempat terjangkitnya wabah dan kelaparan tidak membantunya menjadi orang yang selamat, tetapi ia menang.” (Truth Seeker, June 15, 1907)

Memang benar bahwa Hazrat Mirza Sahib jauh lebih tua dari Dowie. Jadi ada lebih banyak peluang bagi Dowie untuk bertahan daripada Hazrat Mirza Sahib.

“Dowie meninggal sedang teman-temannya menjauh darinya dan kekayaannya menyusut. Dia menderita kelumpuhan dan kegilaan. Dia menemui kematian yang menyedihkan, dengan kota Zion terkoyak dan terpecah oleh pertikaian internal. Mirza maju terus terang dan menyatakan bahwa dia telah memenangkan tantangannya.” (Herald dari Boston, 23 Juni 1907)

Dari beberapa kutipan surat-kabar Amerika ini menunjukkan bahwa sangat mengesankan, tidak hanya bagi orang-orang Kristen tetapi juga bagi para editor yang berpikiran bebas dari surat kabar Amerika. Mereka begitu terkesan dengan keagungan nubuatan ini sehingga mereka terpaksa untuk menulis tentangnya. Mereka tidak menyangkal kebenaran dan letak pentingnya. Seteiap kali Tanda kematian Dowie diceritakan di hadapan orang-orang Barat, mereka memiliki kesaksian dari sejumlah surat kabar, yang diterbitka oleh redaktur mereka yang seagama.

Orang-orang Barat yang mendengar tentang Tanda-tanda semacam ini, terpaksa mengakui bahwa Islam adalah agama yang benar. Keselamatan tidak dapat ditemukan di luar Islam. Saat mereka diyakinkan, mereka akan melepaskan prasangka dan keyakinan lama mereka. Mereka akan masuk Islam dan menyatakan keimanan kepada Rasulullah (saw) dan hambanya sejatinya Hazrat Masih Mau’ud (as). Bahkan gejala-gejalanya saat ini sudah mulai nampak. Di Amerika, beberapa ratus orang telah bergabung dengan Jemaat Ahmadiyah.

(Oleh Hazrat Al-Haaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad, Khalifatul Masih II, Khalifah Kedua Hazrat Masih Mau’ud dalam bukunya “Da’watul Amir”, Terjemahan Inggris: “Invitation to Ahmadiyyat” hal. 251-257)

Sumber: An American Impostor – A sign for West

Leave a Reply

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.