Rabu (12/1), Mubaligh dan pengurus JAI Manislor dikagetkan dengan kedatangan puluhan Mahasiswa dari UNISA (Universitas Islam Al Ihya). Sekitar pukul 10.00 pagi, puluhan motor tampak terparkir depan mesjid An-Nur. Karena rasa penasaran, Mln Irfan (mubaligh Ahmadiyah) segera menghampiri beberapa anak muda yang sedang menunggu di area parkir menanyakan siapa dan apa maksud tujuan mereka. Seorang dari mereka berkata bahwa mereka adalah mahasiswa dari UNISA, semester I, murid DR. Sulaeman dan ingin bersilaturrahmi ke JAI Manislor.
Menurut informasi, kegiatan ini sebenarnya akan diundur minggu depan karena ada beberapa dosen dan civitas akademik yang juga ingin hadir. Namun karena miskomunikasi dan surat pemberitahuan dari kampus pun belum diralat. Sehingga para mahasiswa sudah terlanjur datang ke Manislor. DR. Sulaeman, sebagai dosen pembimbing dan pengajar mata kuliah ilmu kalam pun merasa kaget, begitu juga dengan tuan rumah, karena memang sebelumnya tidak ada informasi akan ada kunjungan. Setengah jam kemudian, akhirnya DR. Sulaeman datang menyusul.
Sambil menunggu, para mahasiswa diarahkan ke aula Masroor Hall. Disana para mahasiswa disuguhkan tayangan video selayang pandang Ahmadiyah Manislor guna memberikan gambaran sepintas tentang apa dan bagaimana perkembangan Ahmadiyah di Manislor. Mln Irfan sedikit memandu juga memberikan penjelasan atas tayangan yg ditampilkan.
Sekitar jam 11.00 WIB, DR. Sulaeman tiba di Manislor dan acara pun segera dimulai. Diawali dengan sambutan penerimaan dari bapak Ketua JAI Manislor. Beliau menyampaikan sejarah singkat Ahmadiyah di Manislor serta ragam kegiatan sosial, baik donor mata maupun donor darah yang secara rutin dilaksanakan. Disusul oleh DR. Sulaeman yg menyampaikan permohonan maaf atas adanya miskomunikasi ini sehingga terkesan dadakan. Insya Allah segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Bliau juga menjelaskan maksud serta tujuan kunjungan. Bahwa bukan untuk mendorong para mahasiswa supaya masuk Ahmadiyah, begitu ungkapnya. Tidak lain kecuali dalam rangka silaturrahmi dan ikhtiar sebagai insan akademis untuk menambah wawasan tentang Ahmadiyah yang sebenarnya.
Selanjutnya, acara dilanjut dengan sesi tanya jawab. Ada sebanyak 6 mahasiswa/i yang bertanya. Antara lain menanyakan tentang apa madzhab fiqih Jemaat Ahmadiyah, bagaimana pandangan Ahmadiyah terhadap aliran Islam lain, tentang kenabian setelah Rasulullah SAW, Tazkirah, tentang perbedaan Ahmadiyah dengan mayoritas Islam pada umumnya, mengapa harus ada bai’at dan bagaimana prosesinya, sholat dibelakang non Ahmadi, kegiatan bersama Ahmadiyah dengan kelompok Islam lain dan sebagainya. Semua pertanyaan dapat dijawab dengan singkat, padat dan jelas oleh para narasumber yakni Mubda jabar-10 yaitu Mln. Irfan Maulana, Mln Ihsan Tahir Ahmad dan ketua Jemaat Manislor.
Para mahasiswa yang berjumlah 45 orang nampak masih antusias untuk bertanya, namun karena waktu yang terbatas dan sesuai kesepakatan bahwa acara akan dilaksanakan sampai Zuhur, akhirnya acara pun ditutup.
Semoga kunjungan tersebut bisa meningkatkan wawasan para mahasiswa untuk memahami Ahmadiyah dengan benar dan Silaturrahmi sesama warga muslim makin terjalin dengan lebih baik. Kontributor: Mln. Irfan Maulana_Kuningan, Manislor