Tujuan Puasa Untuk Pensucian Rohani

tujuan puasa pensucian rohani

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ

“Ramadhan ialah bulan yang di dalamnya Al-Quran diturunkan.”
(QS. 2, Al-Baqarah: 186)

Ayat dari Al-Quran ini menggambarkan keagungan dari bulan Ramadhan. Kaum Sufi umumnya sepakat bahwa bulan ini adalah saat terbaik untuk pencerahan kalbu. Orang yang melaksanakan puasa, sering memperoleh kasyaf dalam bulan ini. Shalat mensucikan ruhani dan puasa mensucikan kalbu. Pensucian rohani mengandung arti bahwa manusia bisa dilepaskan dari segala nafsu ego yang membawanya kepada dosa, sedangkan pensucian kalbu mengandung makna bahwa pintu gerbang kasyaf akan dibukakan sehingga manusia bisa melihat Tuhan-nya. (Malfuzat, vol. IV, hal. 256-257).


Aku telah berbicara mengenai shalat. Berikutnya adalah ibadah dalam bentuk puasa. Sayang sekali terdapat masih banyak orang-orang yang menyebut dirinya Muslim yang bermaksud mengubah bentuk ibadah ini. Padahal mereka itu sesungguhnya buta dan tidak memahami kebijaksanaan Ilahi yang demikian sempurna. Bentuk ibadah ini merupakan hal yang mendasar bagi pensucian rohani. Orang-orang itu mencoba memasuki ruang lingkup yang tidak mereka pahami sepenuhnya, lalu mencoba membuat program perbaikan dari bidang yang tidak pernah mereka kunjungi sebelumnya. Kehidupan mereka sepenuhnya diabdikkan kepada masalah-masalah keduniawian sedangkan mengenai masalah
kerohanian, mereka ini sebenarnya sama sekali tidak punya bayangan.

Terkait:   Penampakan Hilal Untuk Menentukan bulan baru (Ramadhan, Idul Fitri dll)

Bersahaja dalam makanan dan minuman serta menahan lapar dan haus merupakan hal yang pokok bagi pemurnian rohani dan meningkatkan kemampuan dalam memperoleh kasyaf. Sesungguhnya manusia tidak hidup dari nasi saja. Mengabaikan kehidupan abadi di akhirat sama saja dengan mengundang kemurkaan Tuhan ke atas diri kalian.

Patut diingat bahwa puasa tidak berarti hanya menahan lapar dan haus untuk suatu jangka waktu saja. Selama sedang berpuasa, kalian harus sibuk berdzikir mengingat Tuhan. Hadhrat Rasulullah Saw selalu menyibukkan diri dengan beribadah selama bulan Ramadhan. Dalam bulan tersebut kalian harus meninggalkan kecenderungan kalian terhadap makanan dan minuman serta sepenuhnya menghadapkan diri kepada Ilahi.

Sial sungguh manusia yang diberkati dengan roti jasmani tetapi mengabaikan roti rohani. Roti jasmani jelas memperkuat raga tubuh, sedangkan roti rohani memelihara kalbu dan memperkuat fitrat kerohanian. Carilah rahmat Tuhan karena semua pinta dibukakan berkat Rahmat-Nya.
(Khutbah dalam Jalsah Salanah, 1906; hal. 20-21).

Terkait:   Puasa Ramadhan: Membersihkan Jiwa

Sumber: Buku Inti Ajaran Islam Bagian Kedua

Leave a Reply

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.