Abad ke-14, Kedatangan Imam Mahdi

imam mahdi abad ke 14

Abad ke-14 dan Momen Refleksi bagi Umat Muslim

Alhaj Ata Ullah Kaleem,

Allah Ta’ala mengangkat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengangkat derajatnya menjadi Khataman-Nabiyyiin. Beliau diangkat menjadi Nabi, sebagaimana telah ditunjukkan dalam Hadits, bahkan sebelum Adam diciptakan:

“Aku adalah seorang Nabi ketika Adam masih dalam (tahap awal) antara air dan lumpur.”

Oleh karena itu, semua nabi terdahulu mencerminkan kenabian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam satu bentuk atau lainnya karena beliau adalah tujuan dari semua penciptaan.

لَوْلَاكَ لَوْلَاكَ يَا مُحَمّد لما خَلَقْتَ الأَفْلَاك

“Jika bukan karena engkau (wahai Muhammad), Aku tidak akan menciptakan langit dan bumi.”

Selain itu, kenabian beliau akan berlanjut hingga Hari Penghisaban.

Kondisi Akhir Zaman dan Kedatangan Imam Mahdi

Melalui ilmu yang dianugerahkan Allah Yang Maha Mengetahui, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , telah menubuatkan kondisi akan dilalui umatnya di berbagai zaman, khususnya di Akhir Zaman. Diriwayatkan bahwa beliau bersabda:

يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يَبْقَى مِنَ الْإِسْلَامِ إِلَّا اسْمُهُ، وَلَا يَبْقَى مِنَ الْقُرْآنِ إِلَّا رَسْمُهُ، مَسَاجِدُهُمْ عَامِرَةٌ وَهِيَ خَرَابٌ مِنَ الْهُدَى، عُلَمَاؤُهُمْ شَرُّ مَنْ تَحْتَ أَدِيمِ السَّمَاءِ منْ عِنْدَهُمْ تَخْرُجُ الْفِتْنَةُ وَفِيهِمْ تَعُودُ

“Akan tiba suatu masa bagi manusia ketika tidak ada yang tersisa dari Islam kecuali namanya saja dan tidak ada yang tersisa dari Al-Quran kecuali tulisannya. Masjid-masjid mereka dibangun megah namun kosong dari petunjuk. Para ulama mereka akan menjadi orang-orang terburuk di kolong langit dan dari mulut mereka akan keluar fitnah dan sungguh fitnah itu akan kembali kepada mereka.  (Mishkatul Masabih, Kitabul Ilm)

وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً

“dan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di Neraka kecuali satu.” (Tirmidzi, Kitabul Iman)

Namun demikian, sebagai rahmat bagi semua orang, beliau menyampaikan kabar gembira tentang kedatangan Mujaddidin (para pembaharu) dan tentang kemunculan Mahdi dan Nabi Isa Almasih. Berikut beberapa nubuat yang disebutkan dalam kitab-kitab hadits:

اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا

“sesungguhnya Allah akan membangkitkan mujaddid-mujaddid untuk umat ini pada permulaan tiap-tiap abad yang akan memperbaharui agama.” (Abu Dawud, Kitabul Fitan)

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوْشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلًا فَيَكْسِرُ الصَّلِيْبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ وَيَقْبِضُ الْمَالَ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ

“Demi Tuhan yang memegang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya dekat masa turunnya Ibnu Maryam dalam golonganmu yang akan menjadi Hakim Adil. Maka nanti ia akan memecahkan salib dan membunuh babi dan meniadakan jizyah, dan membagi-bagikan harta sehingga tidak seorang pun yang mau menerimanya”. (Sahih Bukhari, Kitab Bad’ul Khalq, Bab Nazuli Isa Bin Maryam)

كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ

“Bagaimana keadaan kalian ketika putra Maryam akan turun di antara kalian dan dia akan menjadi Imam kalian dari antara kalian sendiri.” (Sahih Bukhari, Kitabul Anbiya)

وَلَا الْمَهْدِيُّ إِلَّا عِيسَى

“Tidak ada Mahdi kecuali Isa.” (Ibn Majah, Bab Shiddatuz Zaman)

يُوشِكُ مَنْ عَاشَ مِنْكُمْ أَنْ يَلْقِي عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ إِمَامًا مَهْدِيَّا وَحَكَمًا عَدْلًا

“Sudah dekat masanya orang-orang yang hidup di antara kamu akan bertemu dengan Isa bin Maryam yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang adil”. (Musnad Ahmad bin Hanbal, Vol. 2, p. 411)

“Aku sampaikan kabar gembira tentang Mahdi yang akan muncul di tengah umatku di saat manusia mengalami kesesatan dan kesengsaraan. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan ketimpangan sebagaimana bumi dipenuhi dengan penindasan dan kekerasan.” (Musnad Ahmad Bin Hanbal, Vol. 3, hal. 37)

“Ketika seribu dua ratus empat puluh tahun berlalu, Allah akan membangkitkan Mahdi.” (An-Najmus Tsaqib, Vol. 2, hal. 209)

کیف تھلك امة انا اولھا و عیسی بن مریم آخرھا

“Bagaimana mungkin umatku akan binasa ketika aku berada di awalnya dan Isa ibnu Maryam di akhirnya.” (Ibnu Majah, Bab Al-I’atisam Bis-Sunnat)

“Bagaimana mungkin para pengikut bisa binasa jika di awalnya ditandai dengan kedatanganku, dan setelahku akan ada 12 (Khalifah) yang cemerlang dan bijaksana dan di akhirnya ada Al-Masih, putra Maryam. Akan tetapi, di antara keduanya akan terjadi huru-hara dan para pelakunya tidak ada kaitannya denganku dan aku tidak ada kaitannya dengan mereka.” (Ikmalud Din, hal. 157)

“Abad terbaik adalah abad yang aku jalani, kemudian abad berikutnya, kemudian abad setelahnya. Kemudian akan terjadi kebatilan di tangan orang-orang yang berbangga diri dengan harta dan kekayaan mereka dan mereka menjadi kaya karena hasil jerih payah orang lain.” (Tirmidzi & Bukhari, Kitab Al-Shahadat)

Sebagaimana dinubuatkan dalam hadis ini, Islam mulai mengalami kemunduran setelah tiga abad pertama penaklukan yang terus menerus dan seiringnya bertambahnya kemakmuran, hingga Islam mengalami kemunduran yang sangat serius sekitar tahun 271 Hijriyah ketika kemunduran dan kerusakannya mencapai puncaknya dalam seribu tahun berikutnya, sebagaimana disebutkan dalam ayat Al-Quran:

يُدَبِّرُ الْاَمْرَ مِنَ السَّمَاۤءِ اِلَى الْاَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ اِلَيْهِ فِىْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗٓ اَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ

“Dia akan mengatur peraturan-Nya dari langit sampai bumi, kemudian peraturan itu akan naik kepada-Nya dalam satu hari, yang lama hitungannya seribu tahun dari apa yang kamu hitung.” (QS As-Sajdah [32]:6)

Dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda:

لَوْ كَانَ الإِيْمَانُ عِنْدَ الثَّرَايَا لَنَالَهِ رِجَالٌ أَوْ رَجُلٌ مِنْ هَؤُلَاءِ

“Jika sekiranya keimanan berada di bintang Tsuraya, pasti beberapa orang lelaki atau seorang lelaki dari bangsa Salman Persia ini akan mengambilnya” (Tafsir Surah Al-Jumu’ah, Shahih Al-Bukhari, Juz III, hal 131).

Dengan munculnya Al-Masih dan Mahdi yang dijanjikan pada abad ke-14 H, proses kerusakan telah terhenti dan kebangkitan Islam telah terjadi.

Sebelum merenungkan hadis-hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  mengenai kedatangan Al-Masih dan Mahdi, perlu diingat bahwa Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi sepakat bahwa Isa bin Maryam telah meninggal secara wajar. Selanjutnya, Al-Quran dan hadits menegaskan bahwa orang mati tidak akan pernah hidup kembali di dunia fana ini. Oleh karena itu, ketika di dalam hadits diriwayatkan Isa bin Maryam akan datang, hal tersebut tidak boleh dipahami secara harfiah, melainkan harus dipahami dalam arti metaforis atau kiasan sebagaimana telah ditafsirkan oleh seorang ulama yang sangat terpandang dan mujaddid pada abadnya, Muhyiddin Ibn Arabi:

“Turunnya (Isa) di akhir zaman akan bersama tubuh yang berbeda.” (Tafsir Araisul Bayan, Vol. 1, hal. 262)

Terkait:   Perkembangan Ahmadiyah Ahmadiyah dalam Setahun (2021)

Seorang ulama lain juga telah menjelaskan masalah ini:

“Sebagian orang percaya bahwa ruh Isa akan terwujud dalam diri Mahdi dan turunnya ruh itu hanya berupa Buruz-nya.” (Iqtibasul Anwar oleh Sheikh Muhammad Akram Sabri, hal. 52)

Dalam merenungkan hadis-hadis di atas, seseorang pasti akan sampai pada kesimpulan yang benar bahwa:

1. Sang Mahdi tidak lain adalah Sang Al-Masih.

Berpandangan bahwa Al-Masih dan Mahdi adalah dua pribadi yang berbeda adalah keliru sebagaimana jelas dari hadis-hadis di atas No. 4 & 5.

Karena telah memancarkan cahaya Islam di dunia Kristen, ia disebut Al Masih atau putra Maryam, dan karena telah menerangi hati umat Islam dengan cahaya Islam, ia disebut Mahdi. Dan ini adalah penafsiran yang diberikan oleh sosok yang dibangkitkan dalam pemenuhan nubuat-nubuat ini, ketika beliau bersabda:

“Karena aku telah diberi cahaya untuk orang-orang Kristen, maka untuk alasan ini nama putra Maryam telah disematkan kepadaku.”

2. Kedatangan Al-Masih dan Al-Mahdi akan terjadi pada akhir abad ketiga belas Hijriah dan awal abad keempat belas Hijriyah.

Demikianlah yang disimpulkan para ulama dari hadis-hadis tadi. Karena itu, Nawab Siddiq Hasan Khan dari Bhopal menyatakan dalam bukunya yang ditulis pada akhir abad ketiga belas:

“Dan pada awal abad keempat belas yang masih tersisa sepuluh tahun lagi, jika kedatangan Al-Mahdi dan turunnya Isa terjadi, ia akan menjadi Mujaddid dan Mujtahid.” (Hujajul Kiramah, hlm. 135-139)

Nawab Nurul Hasan, putra Nawab Siddiq Hasan Khan, dalam bukunya Iqtarabus Sa’ah, yang ditulis pada awal abad ke-14, menyatakan pada halaman 221:

“Menurut perhitungan ini, Mahdi seharusnya muncul pada abad ke-13, tetapi abad itu telah berlalu dan Mahdi belum juga datang. Sekarang kita hampir memasuki abad ke-14 dan bahkan enam bulan telah berlalu sejak buku ini ditulis. Mungkin Tuhan akan menganugerahi kita dengan Rahmat, Keadilan, Kasih Sayang, dan kemurahan hati-Nya; dan Mahdi mungkin akan muncul dalam waktu empat hingga enam tahun.”

Khawaja Hasan Nizami, setelah lawatannya ke negara-negara Islam menulis:

“Semua ulama dan orang-orang suci yang kutemui selama perjalananku ke negara-negara Islam, kulihat mereka dengan cemas menunggu Imam Mahdi. Khalifah dari Syekh Sanusi bahkan mengatakan bahwa Imam Mahdi akan muncul pada tahun ini juga, 1331 H.” (Ahl-Hadith, 26 Januari 1912).

3. Ummat Islam telah dijanjikan bahwa untuk setiap awal abad, dia akan menurunkan seseorang yang akan memperbarui agama.

Maka janji ini telah terpenuhi dalam 13 abad terakhir dengan munculnya para Mujaddidin—para pembaru, yang merupakan teladan-teladan istimewa dan berperan penting dalam menyebarkan dan menegakkan Islam:

  1. Abad ke-1 Umar Bin Abdul Aziz
  2. Imam Syafi’i abad ke-2; Imam Ahmad Bin Hanbal
  3. Abad ke-3 Abu Sharh & Abul Hasan al-Ash’ari
  4. Abad ke-4 Abu Ubaidullah dari Neshapur & Qazi Abu Bakr Baqilani
  5. Abad ke-5 Imam Al-Ghazali
  6. Abad ke-6 Al-Sayyid Abdul Qadir Jeelani
  7. Abad ke-7 Imam Ibn Taimiyyah & Khwaja Mueen-ud Din Chishti
  8. Abad ke-8 Ibn Hajar Asqalani & Saleh Bin Umar
  9. Abad ke-9 Imam Suyuti
  10. Abad ke-10 Muhammad Tahir Gujrati
  11. Abad ke-11 Al-Sheikh Ahmad dari Sirhand, Mujaddid Alf Thani
  12. Abad ke-12 Shah Wali Allah Muhaddath Dehlavi
  13. Abad ke-13 Syed Ahmad Barelvi

Dengan berpegang teguh pada hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan pernyataan para ulama Islam, setiap Muslim yang bijak diminta untuk berpikir lebih dalam bahwa abad ke-14 ditutup pada tanggal 7 November 1980, dengan munculnya Hilal Muharram, bulan lunar pertama dalam Islam Muslim, dan abad ke-15 telah dimulai pada tanggal 8 November 1980; tetapi:

A. Di manakah Mujaddid abad ke-14 dan siapakah dia?

B. Di manakah Imam Mahdi dan Al-Masih dan siapakah dia?

C. Apa yang terjadi dengan janji-janji yang dibuat dan nubuat-nubuat yang dikabarkan?

D. Apakah kaum muslimin setelah putus asa akan kedatangan Almasih Yang Dijanjikan akan menghibur diri dengan mengatakan:

“Kami mengakui bahwa Mahdi tidak akan muncul. Apa salahnya jika ia tidak muncul?” (Hadits-al-Ghashiyya, hal. 343)

“Kita mengakui bahwa Mahdi mungkin tidak akan datang. Hal ini tidak bertentangan dengan keyakinan penting umat Islam. (Iqtarabus Sa’ah, hal. 147).

“Perhatikanlah turunnya Tuhan di menara hatimu; sekarang tinggalkanlah juga penantian akan Mahdi dan Isa.” (Dr. Allama Iqbal).

“Mengenai keimanan kepada Mahdi yang Dijanjikan, maka itu adalah rekayasa orang-orang yang tidak berdaya dan malas.” (Shorash Kashmiri, Editor, Chitan, Lahore, 28 Mei 1962).

Sebenarnya tidak ada alasan untuk putus asa, sebaliknya kita harus bersukacita bahwa Allah telah memenuhi janji-Nya yang tertulis dalam Al-Qur’an:

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

“Sesungguhnya, Kami yang menurunkan peringatan ini dan sesungguhnya Kami adalah Penjaganya.” (QS Al-Hijr [15]:10)

Nubuatan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam  telah terbukti kebenarannya; tepat pada waktunya—di awal abad ke-14. Pendiri Gerakan Ahmadiyah dalam Islam, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, setelah menerima ilmu dari Allah Ta’ala menyampaikan pengumuman berikut dari Qadian, seperti yang dinubuatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam : “Mahdi akan muncul di sebuah desa yang namanya disebut Kadi’ah.” (Jawahirul Asrar, hal. 55)

اور پھر جب تیرھویں صدی کا اخیر ہوا اور چودھویں صدی کا ظہور ہونے لگا۔ تو خدا تعالی نے الہام کے ذریعہ سے مجھے خبر دی کہ تو اس صدی کا مجد د ہے۔

“Dan Ketika abad ke-13 Hijriyah berakhir dan awal abad ke-14 mulai muncul, aku diberi tahu oleh Allah Ta’ala melalui wahyu bahwa aku adalah Mujaddid untuk abad ke-14.” (Kitabul Bariyya, hal. 201)

“Telah diungkapkan kepadaku melalui wahyu Ilahi beberapa tahun kemudian bahwa Masīḥ Mau‘ūd (Almasih yang dijanjikan) sejak awal kepada bangsa ini, dan al-Mahdi akhir yang telah ditakdirkan untuk muncul setelah kemunduran Islam —sosok yang akan diberikan hidayah langsung dari Allah dan yang akan menyediakan kembali hidangan rohani sebagaimana telah ditakdirkan sebelumnya, yang tentangnya telah diberikan kabar suka oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  sendiri 1300 tahun yang lalu— tidak lain adalah diriku.” (Tazkaratush Shahadatain, hlm. 1-2)

اور مجھے خدا کی پاک اور مطہر وحی سے اطلاع دی گئی ہے کہ میں اس کی طرف سے مسیح موعود اور مہدی معہود اور اندرونی اور بیرونی اختلافات کا حکم ہوں ۔

“Dan aku telah diberitahu melalui wahyu Allah yang suci dan murni bahwa Akulah Al-Masih yang dijanjikan dan Mahdi yang dijanjikan dan sebagai Hakim atas perbedaan internal dan eksternal.” (Arbain, hal. 345)

“Itulah zamannya Al-Masih, bukan zaman yang lain. Kalau aku tidak datang, pasti sudah datang yang lain.” (Durri Sameen)

Maka, ketika abad ke-14 telah berakhir dan abad ke-15 dimulai, kami meminta kepada umat Islam untuk mempertimbangkan kembali secara serius pernyataan-pernyataan Pendiri Gerakan Ahmadiyah dalam Islam, karena tidak ada seorang pun selain beliau yang tampil ke muka sebagai Mujaddid abad ke-14, sebagai Al-Masih dan Mahdi yang Dijanjikan.

Terkait:   Seperti apa Nubuatan Rasulullah saw mengenai Umat Islam terpecah dalam 73 golongan?

Klaim Hazrat Mirza Ghulam Ahmad telah dibuktikan oleh tanda-tanda yang muncul di langit dan bumi. Misalnya, Daruquthni, seorang yang paling terkemuka mencatat sebuah sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :

اِنَّ لِمَهْدِينَا آيَتَيْنِ لَمْ تَكُوْنَا مُنْذُ خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضِ تَنْكَسِفُ الْقَمَرُ لاَوًّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَتَنْكَسِفُ الشَّمْسُ فِى النِّصْفِ مِنْهُ وَلَمْ تَكُوْنَ مُنْذُ خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضَ

“Sesungguhnya bagi Mahdi kami, akan ada dua Tanda yang belum pernah terjadi sejak penciptaan langit dan bumi, yakni, munculnya gerhana bulan pada malam awal Ramadhan (yakni pada malam-malam pertama saat gerhana bulan dapat terjadi) serta gerhana matahari di waktu pertengahannya (yakni pada pertengahan har-hari biasanya gerhana matahari terjadi), dan Tanda-tanda ini belum pernah terjadi semenjak Allah Ta’ala menciptakan langit dan bumi.” (Sunan Daruqutni, kitabul ‘idain, bab salat-ul-kusuf-ul khusuuf wa hitahuma)

Nubuatan tersebut tidak berarti bahwa terjadinya gerhana itu sendiri akan menjadi sesuatu yang istimewa dan belum pernah terjadi sebelumnya. Akan tetapi, nubuatan tersebut telah dikabarkan seribu tiga ratus tahun sebelumnya bahwa dua dari tanda-tanda Mahdi sejati adalah matahari dan bulan akan mengalami gerhana dengan cara yang telah digambarkan. Tidak diragukan lagi banyak gerhana yang terjadi di masa lalu, tetapi belum pernah menjadi tanda kedatangan seorang pembaharu samawi; karena tidak pernah ada dalam sejarah dunia seorang yang mendakwahkan diri dalam bentuk apa pun pada saat fenomena yang tengah dijelaskan ini. Hal itu juga ditegaskan oleh Al-Quran (75:6-9) yang merujuk pada nubuatan yang sama.

Sekarang menurut nubuatan ini gerhana bulan benar-benar telah terjadi pada Rabu malam tanggal 13 Ramadhan 1311 H (21 Maret 1894); dan gerhana matahari terjadi pada Jumat pagi tanggal 28 Ramadhan yang sama (6 April 1894).

Gerhana bulan umumnya terjadi pada tanggal 13, 14, atau 15 bulan lunar dan menurut nubuatan peritiwa itu terjadi pada tanggal-tanggal awal. Gerhana matahari dapat terjadi pada tanggal 27, 28, dan 29 dan itu terjadi pada tanggal 28 yang merupakan tanggal telah dinubuatkan. Oleh karena itu, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dengan tepat mengklaim bahwa nubuat itu telah tergenapi dan menjadi bukti kuat atas kebenaran klaimnya, karena tidak seorang pun yang memiliki kekuasaan untuk mengatur benda-benda langit itu kecuali Allah.

Saudara-saudara tercinta, pelajarilah dengan saksama karya-karya berharga Gerakan Ahmadiyah dalam Islam. Sosok yang dijanjikan itu telah datang pada waktu yang tepat.

Inilah Jamaah yang telah diberkati untuk memberikan pelayanan sepenuh hati kepada agama dengan menyampaikan pesan Islam ke seluruh dunia, melalui penerjemahan Al-Qur’an dalam berbagai bahasa utama, mendirikan misi dakwah di berbagai negara dunia, dan membangun masjid di pusat-pusat Kristen yang mayoritas; sehingga membawa ratusan ribu orang ke dalam pangkuan Islam.

Oleh karena itu, janganlah menjadi mangsa keputusasaan dan patah semangat, tetapi bergembiralah dan bersuka cita karena Anda juga bisa memiliki kesempatan berharga untuk mengabdi kepada agama dengan bergabung dengan Jamaah Imam Mahdi dan Al-Masih yang Dijanjikan; dan meraih keridhaan dan berkah Allah melalui ketaatan terhadap perintah-perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  terkait dengan Imam zaman ini:

فَاِذَ رَاَيْتُمُوْهُ فَبَايِعُوْهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَاِنَّهُ خَلِيْفَةُ اللهِ الْمَهْدِىِّ

“Maka apabila kamu sekalian melihatnya (Imam Mahdi), maka berbai’atlah kamu kepadanya, meskipun kamu merangkak di atas salju, karena ia Khalifatullah, Al-Mahdi.”

(Ibnu Majah dan Al-Hakim dalam “al-Mustadrak” – dari Tsauban ra dan Kanzul Ummal, Juz XIV, Hadits no. 38658, ‘Allamah ‘Alauddin Ali Al-Muttaqi bin Hisamuddin Al-Hindi, Cet. Muassisah Al-Risalah, Bairut, Libanon 1989)

مَنْ مَاتَ بِغَيْرِ اِماَمَ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّة

“Barangsiapa yang meninggal padahal ia belum memiliki seorang Imam, maka ia meninggal dalam keadaan jahiliyah”. (Musnad Ahmad bin Hanbal, Vol. 4, hal. 96).

Siapakah Imam Zaman Ini?

Pada zaman ini Hazrat Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai Mahdi dan Al-Masih yang kedatangannya telah dinubuatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam .

Sebagai pendiri Gerakan Ahmadiyah dalam Islam, beliau tidak mengklaim membawa agama baru. Beliau diutus untuk menghapus kesalahan yang telah masuk ke dalam pandangan dan keyakinan umat Islam.

Gerakan ini didirikan pada tahun 1889 di Qadian, India, dan dengan demikian eksistensinya hanya berlangsung singkat, tidak lebih dari 90 tahun, namun dalam rentang waktu yang singkat ini, meskipun banyak upaya untuk menekannya, gerakan ini telah menyebar ke semua benua, sehingga Ahmadiyah telah terbentuk tidak hanya di India dan Pakistan tetapi hampir di semua negara di dunia. Komunitas-komunitas ini tidak terdiri dari para emigran dari India dan Pakistan, tetapi terdiri dari penduduk asli negeri-negeri ini. Saat ini, Markas Besar Gerakan internasional berada di Rabwah, Pakistan.

Gerakan Ahmadiyah berpijak pada Islam dalam ikatan yang sama seperti hubungan yang terjalin antara Kristen dan Yahudi pada masa-masa awal. Sebagaimana telah disebutkan, salah satu pernyataan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad adalah beliau merupakan Al-Masih yang Dijanjikan. Mengingat hal ini, kita dapat dengan mudah memahami bahwa Ahmadiyah adalah Islam itu sendiri, dan bukan sekadar cabang dari Islam, sebagaimana Kristen bukanlah cabang dari Yahudi, tetapi Yudaisme murni dalam bentuk yang jelas dan lurus.

Hadhrat Masih Mau’ud (as) wafat pada tahun 1908 dan digantikan oleh murid utama dan sahabat terdekatnya, Hazrat Maulvi Nuruddin, sebagai Khalifatul Masih I (Penerus Pertama Hazrat Masih Mau’ud). Setelah wafatnya pada tahun 1914, putra Hazrat Masih Mau’ud, Hazrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, dipilih sebagai Khalifatul Masih II. Selama 52 tahun kepemimpinannya, Khalifatul Masih II mengorganisasikan persebaran Masjid dan Misi dakwah yang meliputi seluruh dunia. Setelah wafatnya pada tanggal 8 November 1965, Majelis Pemilihan dengan suara bulat menunjuk Hazrat Mirza Nasir Ahmad, cucu Hadhrat Masih Mau’ud, sebagai Khalifatul Masih III.

Muslim Ahmadiyah berjumlah jutaan orang di dunia. Mayoritas dari mereka berada di Pakistan, India, Indonesia dan Afrika.

Terkait:   Kemajuan Jemaat Muslim Ahmadiyah di Tengah Penentangan Yang Dihadapi

Selain berbagai literatur Islam yang luas, Gerakan ini telah menerbitkan terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Denmark, Espranto, Swahili, Lugandi, Yoruba, dan Urdu.

Gerakan ini telah membangun Masjid di London, Hamburg, Frankfurt, Zurich, Den Haag, Kopenhagen dan Goteborg di Eropa; di Dayton, Chicago, New York, St. Louis, Pittsburgh, Tucson, Baltimore, Detroit dan Washington di Amerika Serikat, dan di ratusan kota dan desa di Asia, Afrika dan Amerika Selatan. Baru-baru ini, telah dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan sebuah masjid di Spanyol–sebuah kebangkitan Islam setelah 500 tahun.

Gerakan ini telah mendirikan Misi dakwahnya di Inggris, Jerman, Spanyol, Belanda, Denmark, Swedia, Norwegia dan Swiss di Eropa; di Kenya, Uganda, Tanzania, Zambia, Mauritius, Nigeria, Ghana, Pantai Gading, Liberia, Sierra Leone, Gambia dan Republik Afrika Selatan di benua Afrika; di Suriah, Republik Yaman Selatan, Israel, Srilanka, Bangladesh, India, Burma, Singapura, Jepang, Malaysia, india dan Filipina di Asia; di Suriname Trinidad dan Guyana di Amerika Selatan; Fiji di Pasifik; dan di Chicago, New York, Dayton, Pittsburgh, Detroit, Waukegan, Philadelphia, Milwaukee, St. Louis, Baltimore, dan Washington di Amerika Serikat.

Selain berbagai Sekolah dan Perguruan Tinggi di Rabwah dan Qadian, Gerakan ini mengelola sejumlah Sekolah Dasar dan Menengah di Afrika.

Setelah kunjungan bersejarah Hazrat Mirza Nasir Ahmad, Khalifatul Masih III, ke Afrika Barat pada tahun 1970, Gerakan ini telah mendirikan sejumlah Rumah Sakit di Nigeria, Ghana, Sierra Leone, dan Gambia.

Selain sejumlah surat kabar Harian, Mingguan, dan Bulanan yang diterbitkan dari Rabwah dan Qadian, Gerakan ini menerbitkan sejumlah Jurnal Mingguan, Dua Bulanan, dan Triwulanan di Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika.

Di Amerika Serikat, Misi Ahmadiyah didirikan pada tahun 1921. Saat ini, terdapat 30 Jemaat Ahmadiyah yang terorganisasi di seluruh Amerika Serikat. Misi ini menerbitkan An-Nuur Dua Bulanan, Lembaran Berita Ahmadiyah Bulanan, dan Jurnal Triwulanan, The Muslim Sunrise. Jumlah Muslim Ahmadiyah antara lima hingga enam ribu. Markas Besar Gerakan di Amerika berada di 2141 Leroy Place, N.W., Washington, D.C. 20008.

Di Amerika Serikat, Misi ini didirikan pada tahun 1921. Saat ini, terdapat 30 Jemaat Ahmadiyah yang terorganisasi di seluruh Amerika Serikat. Misi ini menerbitkan Annoor Dua Bulanan, Lembaran Berita Ahmadiyah Bulanan, dan Jurnal Triwulanan, The Muslim Sunrise. Jumlah Muslim Ahmadiyah antara lima hingga enam ribu. Markas Besar Gerakan di Amerika berada di 2141 Leroy Place, N.W., Washington, D.C. 20008.

Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Al-Masih dan Mahdi yang Dijanjikan, Imam Zaman dan Pendiri Gerakan Ahmadiyah dalam Islam, sangat tepat ketika beliau bernubuat:

“Jadi ini adalah tanda bagi orang-orang yang berpikir bahwa turunnya Masīḥ Mau‘ūd dari langit adalah pandangan yang keliru. Ingatlah, tidak akan ada seorangpun yang akan turun dari langit. Semua penentang kami yang hidup hari ini akan mati dan tidak seorangpun dari mereka yang akan melihat Nabi Isa bin Maryam turun dari langit. Kemudian anak-anak yang datang setelah mereka juga akan mati dan tidak akan seorangpun dari antara mereka yang akan menyaksikan Nabi Isa bin Maryam turun dari langit; dan kemudian generasi ketiga mereka juga akan mati, mereka pun tidak akan melihat Putra Maryam akan turun dari langit. Maka Allah akan menimbulkan kepanikan besar dalam hati mereka bahwa masa untuk menguasai salib juga telah berlalu dan dunia telah berubah, tetapi Nabi Isa bin Maryam belum juga turun dari langit.

Maka orang-orang arif di antara mereka mulai meninggalkan akidah itu, dan tiga abad dari sekarang tidak akan berlalu sebelum mereka yang menunggu kedatangan Isa ibnu Maryam, apakah mereka Muslim ataupun Kristen, benar-benar melepaskan akidah palsu itu dalam kekecewaan dan keputusasaan yang besar. Kemudian yang akan menang hanyalah satu agama di seluruh dunia dan hanya akan ada satu pemimpin agama. Aku diutus untuk menabur benih yang ditanam dengan tanganku. Ia akan tumbuh dan terus berkembang dan tidak akan ada yang dapat menghentikannya. (Tazkiratush-Shahadatain)

Wahai saudaraku, demi Allah, janganlah kalian tergesa-gesa mencela Imam zaman ini, karena sebagaimana yang telah dikatakannya sendiri:

“Aku nyatakan dengan jelas bahwa tidak mudah untuk mencelaku. Barangsiapa menyebutku kafir, maka dirinya sendirilah yang pertama-tama menjadi kafir. Barangsiapa menganggapku sebagai orang yang tidak beriman dan sesat, maka dirinya sendiri akan mengakui kesalhaan dan kehinaannya sendiri. Barangsiapa menuduhku menyimpang dari Al-Quran dan Hadits, maka ia sendiri yang pertama-tama menyimpang dari keduanya. Aku adalah orang yang meyakini Al-Quran dan Hadits dan aku pun dikuatkan olehnya. Aku tidak sesat, tetapi akulah yang paling utama di antara orang-orang yang beriman. Allah telah meyakinkanku bahwa apa pun yang kukatakan adalah kebenaran. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan menerima Alquran dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam  sebagai kebenaran, maka ia akan mendapatkan cukup dalil untuk membungkam dirinya, tetapi saya tidak punya obat penangkal bagi orang yang berani dan lalai dalam penyangkalannya. Tuhan sendirilah yang kan menegurnya. Karena itu, aku ingin agar kalian merenungkan hal ini semata-mata karena Allah dan kalian juga harus memberikan nasihat kepada sahabat-sahabat kalian agar mereka merenungkan perihal ini dengan jujur dan adil.” (Malfuzat Vol. 4, hal. 16)

Akhirnya, kami berdoa: “Ya Allah, tolonglah orang yang menolong agama Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam ) dan masukkan kami ke dalam golongan mereka. Aamiin!

Masa Depan Islam

.دیکھو وہ زمانہ چلا آتا ہے بلکہ قریب ہے کہ خدا اس سلسلہ کی دنیا میں بڑی قبولیت پھیلائے گا اور یہ سلسلہ مشرق اور مغرب اور شمال اور جنوب میں پھیلے گا اور دنیا میں اسلام سے مراد یہی سلسلہ ہوگا ۔ یہ باتیں انسان کی باتیں نہیں یہ اُس خدا کی وحی ہے جس کے آگے کوئی بات انہونی نہیں۔

“Lihatlah, waktunya akan tiba, bahkan sudah dekat bahwa Allah akan menyebarkan penerimaan besar-besaran terhadap Gerakan ini di dunia, dan silsilah ini akan menyebar ke Timur dan Barat serta Utara dan Selatan, dan di seluruh dunia. Islam dan Gerakan ini akan menjadi istilah yang sama. Ini adalah wahyu dari Tuhan yang Maha Esa, yang bagi-Nya tidak ada yang mustahil.” (Tohfah-e-Golarhviyyah, Ruhani Khaza’in, vol. 17, pp. 181-182]

Sumber: Alislam.org
Penerjemah: Nurmasari

Leave a Reply

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.