Ahmadiyah Kebangkitan Islam

ahmadiyah kebangkitan Islam

Islam, Rasulullah dan Al Qur’an

Islam, yang berarti ‘damai dan berserah diri pada kehendak Allah’ merupakan agama dengan pertumbuhan paling pesat di dunia. Agama ini didirikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sekitar 1400 tahun yang lalu di Arab. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menerima wahyu dari Allah bahwa Islam merupakan agama yang terakhir dan sempurna bagi umat manusia. Beliau bersabda bahwa hanya Allah yang layak disembah dan tidak ada yang setara bagi Nya. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam membantu orang miskin, membebaskan para budak dan menegakkan kesetaraan terhadap perempuan. Beliau menyerukan kepada pengikutnya untuk bersabar selama masa-masa sulit dan berdoa kepada Allah. Misi beliau adalah untuk memberantas kejahatan dan kedurhakaan serta menanamkan kebaikan dan ketakwaan di dunia. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjalani kehidupan yang sederhana, saleh dan penuh damai. Beliau terkenal karena kesediaannya untuk membantu orang lain dan perilaku beliau membuatnya mendapatkan gelar Siddiq (yang berarti ‘benar’) dan Amin (yang berarti ‘jujur’). Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Al-Qur’an adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam selama 23 tahun. Kitab ini terbagi menjadi 30 juz dan memiliki 114 surah. Di dalamnya terdapat berbagai macam ajaran dan merupakan tata cara perilaku yang komprehensif bagi umat manusia. Al-Qur’an juga berisi banyak nubuat yang sebagian besar telah digenapi dan sebagian lagi masih harus digenapi.

Islam percaya pada seluruh Nabi dan Rasul yang ditunjuk oleh Allah, termasuk Muhammad shallallahu alaihi wasallam, Ibrahim, Musa, Isa, Krishna, Buddha, Confusius, and Zarathushtra (alaihimus-salam). Islam menganggap mereka semua sebagai guru samawi yang diutus untuk mereformasi umat manusia dan membangun kedekatan dengan Tuhan – Sang Pencipta. Oleh karena itu, Islam berupaya menciptakan kedamaian di antara semua agama dengan memberikan kesaksian terhadap kebenaran ajaran asli berbagai agama. Islam juga menekankan bahwa laki-laki dan perempuan setara di hadapan Allah dan hanya amal saleh-lah yang mengangkat derajat mereka di atas yang lain.

Islam menegakkan kembali konsep kemanusiaan dan penghormatan pada kebebasan individu. Islam juga mengingatkan manusia akan hak asasi manusia yang mendasar yaitu bebas memilih agamanya sendiri sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an bahwa tidak ada paksaan dalam beragama.

Jamaah Muslim Ahmadiyah

Para pengikut agama-agama besar menantikan kedatangan Jurus Selamat yang Dijanjikan di hari akhir, sebagaimana yang dinubuatkan dalam kitab suci mereka. Umat Hindu menanti kedatangan Krishna, umat Yahudi dan Kristen menunggu kedatangan Al-Masih, umat Budha menantikan kedatangan Buddha dan umat Islam menunggu kedatangan Imam Mahdi dan Nabi Isa.

Di bawah petunjuk Ilahi, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as membuat pendakwahan yang sangat penting, bahwa sebenarnya Sosok Yang Dijanjikan yang akan muncul itu adalah satu wujud, yang pada akhirnya akan membawa manusia ke dalam satu agama universal. Hadhrat Ahmad as, pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah, menyatakan diri sebagai Sosok Yang Dijanjikan yang ditunggu-tunggu di seluruh dunia oleh berbagai agama.

Jamaah Muslim Ahmadiyah telah berhasil dalam menghadapi segala kesulitan di seluruh dunia. Jamaah ini mengajarkan Islam sejati, dengan segala kemurniannya.

Islam adalah agama perdamaian. Islam adalah agama yang sederhana, namun sangat terorganisir sehingga mampu memenuhi tuntutan dan tantangan dunia yang terus berubah. Islam tidak mengizinkan eksploitasi, baik secara sosial, politik, ekonomi, maupun agama.

Islam berpegang teguh pada akhlak sejati dan menegakkan keadilan dan kejujuran kepada kawan maupun lawan, dalam setiap lingkup kepentingan manusia. Inilah keyakinan teguh Jamaah Muslim Ahmadiyah bahwa Islam adalah obat untuk segala penyakit dan penderitaan umat manusia saat ini.

Islam mengajarkan kita bahwa jika manusia tidak belajar untuk berdamai dengan dirinya sendiri dan sesama manusia, maka ia tidak akan dapat hidup damai dengan Tuhan. Di dalam Islam, kalian akan menemukan kedamaian dan ketenangan hati yang merupakan buah dari penyerahan diri kepada Kehendak Tuhan.

Terkait:   Apakah Istilah-Istilah Islam ada Hak Patennya?

Jamaah Muslim Ahmadiyah berskala internasional, dengan jamaah yang berdiri di lebih dari 170 negara (sekarang 200 negara), di Afrika, Amerika, Asia, Australia, dan Eropa.

Keanggotaan Jamaah Ahmadiyah di seluruh dunia mencapai jutaan dan terus bertambah setiap harinya. Jamaah ini merupakan kekuatan agama yang paling dinamis dan positif di dunia saat ini.

Orang-orang yang menjadi pengikut Ahmadiyah di antaranya adalah pemenang hadiah Nobel Fisika, Prof. Abdus Salam) dan Ketua Mahkamah Internasional dan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa Sir Muhammad Zafrulla Khan. Banyak pengikutnya yang menjadi pengusaha, profesor, akademisi, insinyur, dokter, pengacara, dan profesional lainnya, tetapi mayoritas berasal dari kalangan sederhana. Namun demikian, tingkat dedikasi semua anggotanya sangatlah tinggi. Di seluruh dunia para pengikut Ahmadiyah telah mendapatkan reputasi sebagai warga negara yang taat hukum, cinta damai, pekerja keras, dan penuh kebaikan.

Komunitas Peduli

Jamaah Ahmadiyah telah mendirikan sekolah-sekolah – terbuka untuk umum- di banyak negara di seluruh dunia. Banyak dari sekolah-sekolah tersebut telah menjadi lembaga yang paling diminati di negaranya masing-masing.

Jamaah Muslim Ahmadiyah terkenal karena aktif terlibat dalam kesejahteraan sosial dan dalam memenuhi kebutuhan medis dan pendidikan, tidak hanya bagi para anggotanya tetapi juga bagi masyarakat di mana mereka tinggal. Jamaah ini juga telah membuka banyak klinik kesehatan dan rumah sakit yang menawarkan bantuan kesehatan gratis. Di Afrika, upaya-upaya untuk melayani masyarakat seperti ini telah berjalan selama beberapa dekade.

Jamaah ini telah meluncurkan beberapa proyek sosial untuk membantu negara-negara berkembang di Afrika dan Asia, dan untuk membantu para korban perang dan bencana alam seperti di India, Kobe, Turki, Bosnia atau Kosovo.

Humanity First adalah badan amal yang berbasis di Inggris yang didirikan oleh Jamaah Ahmadiyah untuk memajukan dan menjaga kelangsungan hidup dan martabat manusia. Humanity First adalah lembaga bantuan dan pembangunan internasional non-politik dan non-sektarian yang bekerja dengan masyarakat di seluruh dunia untuk meningkatkan kualitas hidup sebagian masyarakat yang sangat miskin dan paling membutuhkan di dunia. Anggota Ahmadiyah melayani kemanusiaan melalui pengorbanan tanpa pamrih, pengabdian dan cinta.

Publikasi

Jamaah ini aktif menerjemahkan dan menerbitkan berbagai literatur yang memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam dan mempromosikan dialog antar-agama yang positif dan damai seperti di antaranya majalah bulanan yang diprakarsai oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (as) sendiri – Review of Religions.

Jamaah ini juga telah menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam lebih dari 50 bahasa di dunia seperti bahasa Mandarin, Rusia, Jepang, Jerman dan Italia.

Ahmadiyah – Islam Sejati

Lebih dari seratus tahun yang lalu, sebuah peristiwa yang menakjubkan terjadi di sebuah dusun kecil yang tidak dikenal yaitu Qadian, di provinsi Punjab, India. Itu adalah sebuah peristiwa yang ditakdirkan untuk mengubah arah sejarah. Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (as) menyatakan bahwa beliau adalah Al-Masih dan Al-Mahdi yang dijanjikan dan kedatangan beliau merupakan penggenapan dari berbagai nubuatan tentang datangnya pembaharu yang dijanjikan di akhir zaman.

Kemajuan Ahmadiyah telah diberkati oleh lembaga Khilafat – sistem kepemimpinan rohani dalam Islam. Khalifah pertama Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (as) adalah Hazrat Hakim Nurudin (ra), seorang ulama Al-Qur’an yang terkenal dan seorang dokter terkemuka. Pada tahun 1914, beliau digantikan oleh Hazrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad (ra) – seorang ulama besar dalam bidang studi Islam yang juga memiliki pengetahuan yang luas tentang agama-agama lain. Beliau memimpin Ahmadiyah selama 51 tahun dan telah meletakkan dasar Ahmadiyah yang kokoh sebagai sebuah jamaah internasional. Khalifah ketiga adalah Hazrat Mirza Nasir Ahmad (ra), seorang pendid terkemuka, yang sangat menekanpada pengkhidmatan ke Afrika. Pada tahun 1982, Hazrat Mirza Tahir Ahmad terpilih sebagai khalifah keempat. Selama kepemimpinannya, beliau menyebarkan ajaran yang luar biasa untuk abad ke-21 dalam skala global melalui berbagai proyek Ahmadiyah dan pembuatan saluran TV satelit yang luar biasa.
Meninggalnya beliau pada bulan April 2003 ditandai dengan ucapan belasungkawa dari beberapa tokoh masyarakat terkemuka di dunia. Bahkan prosesi pemakamannya dibantu oleh pihak berwenang dan penghormatan penuh dengan protokol resmi dilakukan sebagai tanda penghormatan kepada seorang pemimpin yang sangat dihormati.

Terkait:   Mendirikan Jemaat Baru

Jamaah Ahmadiyah kini sedang melewati masa keemasan lainnya dari Khalifah kelima, Hazrat Mirza Masroor Ahmad, yang menyatukan Jamaah Ahmadiyah di seluruh dunia sebagai satu kesatuan. Beliau memastikan bahwa setiap langkah yang diambil di bawah kepemimpinannya berada di arah yang benar, memenuhi misi Al-Masih dan Mahdi yang Dijanjikan di akhir zaman. Khalifah secara khusus berdedikasi untuk memastikan bahwa Islam dipandang dan dihargai dalam bentuknya yang murni, yaitu sebagai agama yang penuh perdamaian.

Islam Hari Ini

Di milenium baru, Islam akan menjadi agama yang dominan di dunia. Ajarannya yang cemerlang tetap relevan hingga saat ini sebagaimana halnya pada masa hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Islam tetap menjadi agama yang universal. Petunjuk yang berasal dari Al-Qur’an dan teladan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam selaras dengan fitrah manusia dan lingkungannya.

Salah satu sorotan utama Jalsah Inggris adalah pidato dan sesi yang dipimpin oleh pemimpin Jemaat Ahmadiyah sedunia, Hazrat Mirza Masroor Ahmad, yang pidatonya selama tiga hari selalu menarik perhatian para pendengar.

Jalsah Salanah

Pada tanggal 27 Desember 1891, sebuah pertemuan (Jalsah) Gerakan Ahmadiyah diadakan di Qadian, India, yang dihadiri oleh 75 orang. Konferensi ini sukses besar dan Pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad – Al-Masih yang Dijanjikan (as), mengumumkan bahwa pertemuan selama tiga hari seperti itu harus diadakan setiap tahun. Acara ini sekarang menjadi salah satu sorotan utama dalam kalender Jemaat dan diselenggarakan pada waktu yang berbeda selama tiga hari di sejumlah negara. Konvensi Tahunan Inggris adalah salah satu yang terbesar dan menarik pengunjung, pejabat, dan tamu VIP lainnya dari seluruh dunia.

Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk meninjau kembali pekerjaan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya dan mengambil manfaat dari ceramah dan pidato yang disampaikan oleh para cendekiawan terpelajar dan Khalifah tentang topik-topik yang mencakup Ketuhanan, Islam, Ahmadiyah, perbandingan agama-agama, dan masalah-masalah ekonomi, sosial, dan politik serta solusi-solusinya. Para Muslim Ahmadi yang berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan ini datang dari seluruh penjuru dunia. Mereka menggunakan kesempatan ini tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan agama dan energi spiritual mereka, tetapi juga untuk menghidupkan kembali persahabatan lama. Lebih dari 20.000 orang menghadiri Jalsah Inggris yang juga dapat mendengarkan pidato-pidato yang disampaikan oleh para tamu VIP dan tamu-tamu non-Muslim lainnya. Yang ditampilkan di sini hanyalah sebagian kecil dari Jalsah-jalsah yang baru-baru ini diadakan di Inggris.

Liputan acara Jalsa disiarkan secara langsung ke seluruh dunia oleh stasiun televisi satelit milik Jemaat (MTA) yang secara serentak menyiarkan acara tersebut dalam delapan bahasa yang berbeda. Selama 3 hari, liputan langsung, tamu, wawancara VIP dan berita terbaru disiarkan melalui radio Jalsa FM.

Ribuan delegasi yang mewakili seluruh penjuru dunia menghadiri Jalsah Inggris untuk memperkaya pengalaman spiritual mereka.

Sambutan Tokoh

Kalian adalah agama yang sangat mulia, yang saya harap dunia akan memahaminya dan semakin banyak yang memahaminya, dan penting bahwa apa yang Anda katakan harus didengarkan. (Tony Colman – Anggota Parlemen)

Hubungan dan kecintaan saya kepada Jemaat Ahmadiyah telah terjalin selama bertahun-tahun dan akan terus berlanjut… Di setiap benua di dunia, ada Jemaat Ahmadiyah yang mengikuti keyakinan agamanya, betapa mulia dan betapa indahnya keyakinan mereka! Karena mereka adalah agama toleransi, saling memahami, persahabatan, dan kasih sayang. (Hon. Tom Cox, anggota parlemen)

Jemaat Ahmadiyah adalah masyarakat yang dermawan, tidak hanya dengan harta tetapi juga dengan pemberian cuma-cuma berupa waktu dan keahlian mereka kepada orang-orang yang bahkan kurang beruntung dari mereka. (Lord Eric Averbury)

Terkait:   Mengapa Ahmadiyah Mengisolir Dirinya

Islam artinya ‘DAMAI’

Kita hidup di dunia saat ini yang sangat dipengaruhi oleh pemberitaan media. Gambar, teks, berita utama dapat dengan mudah menyajikan gagasan yang salah seperti halnya menyajikan fakta. Meskipun kesalahan pemberitaan dan informasi yang keliru tidak selalu terbatas pada agama, tulisan yang tidak akurat tentang keyakinan agama suatu agama dapat menimbulkan prasangka dan ketidakadilan.

Pemberitaan tentang ‘Islam’ yang tidak akurat dan bias telah menjadi hal yang lazim selama bertahun-tahun, terutama berkenaan dengan terorisme dan perang. Pemahaman yang jelas dan benar tentang Islam hanya dapat ditemukan dalam ajaran-ajaran sejatinya; dan penelitian semacam itu akan mengungkap sebuah agama yang tidak hanya membenci kekerasan, tetapi juga mempromosikan perdamaian di semua tingkatan – termasuk selama konflik perang.

Islam adalah agama yang komprehensif. Islam menyadari bahwa karena kelemahan, ambisi dan dinamisnya manusia, akan ada saat-saat ketika perselisihan, konflik dan bahkan perang tidak dapat dihindari.

Meskipun Islam melarang untuk memulai perang atau agresi, namun ketika hal tersebut tidak dapat dihindari oleh umat Islam yang mengharuskan mereka berperang untuk mempertahankan diri, ajaran Islam memberikan aturan yang ketat. Misalnya, kebebasan dan hak-hak orang yang tidak terlibat perang harus dihormati. Orang tua dan orang lemah, wanita dan anak-anak harus dilindungi dari bahaya apa pun. Rumah tempat tinggal tidak boleh dihancurkan, tanaman serta perkebunan tidak boleh dirusak, dan aturan-aturan yang lain.

Bahkan ketika berhadapan dengan lawan di medan perang, Islam memerintahkan bahwa jika musuh menghendaki perdamaian, permusuhan harus dihentikan dan perdamaian harus diterima. Dari penjelasan yang sangat mendasar ini, kita dapat memahami bahwa dalam Islam, tidak ada ruang untuk terorisme dalam bentuk apa pun. Sebaliknya, interaksi dan kerukunan antar umat beragama sangat dianjurkan dan Jamaah Ahmadiyah di seluruh dunia, khususnya di Inggris, dikenal sebagai kelompok yang damai dan sangat dihormati yang mendorong dan mempromosikan perdamaian.

Televisi Internasional MTA

MTA berdiri pada tahun 1992 dengan tujuan untuk menyediakan alternatif yang positif dalam dunia penyiaran. MTA merupakan gagasan dari Khalifah keempat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad dan sejak awal berdirinya, MTA telah menjadi saluran yang unik dalam banyak hal. Fokusnya terletak pada produksi program-program yang dapat dinikmati oleh semua orang dari segala usia setiap saat.

Masa depan MTA tidak bergantung pada sponsor komersial atau biaya lisensi, sehingga memungkinkannya untuk berkonsentrasi pada produksi berbagai program. Ini termasuk topik-topik seperti berita internasional, olahraga, ilmu pengetahuan, pengobatan, terapi alternatif, belajar bahasa, acara anak-anak, dokumenter, perjalanan dan agama.

MTA menyiarkan layanan digitalnya yang canggih ke seluruh dunia melalui enam satelit. Inggris dilayani oleh dua saluran pada jaringan SKY.

Perkembangan Ahmadiyah

Jemaat Ahmadiyah telah membangun lebih dari 8000 masjid di seluruh dunia, termasuk masjid pertama di spanyol sejak 700 tahun terakhir dan masjid terbesar di Sydney, Australia. Di Toronto, Kanada, Jamaah Ahmadiyah juga telah membangun salah satu masjid terbesar di belahan bumi barat.

Misi luar negeri pertama Jamaah Ahmadiyah didirikan di London tahun 1913. Jamaah Ahmadiyah juga telah membangun masjid pertama di UK. Masjid Al Fazl (gambar diatas) didirikan di London pada tahun 1924. Masjid tersebut merupakan satu-satunya bangunan di London yang disebut ‘Masjid London’. Gambar di bawah adalah masjid Baitul Futuh.

Pada bulan Oktober 2003, salah satu masjid terbesar di Eropa diresmikan di Morden. Masjid Baitul Futuh adalah salah satu masjid terbesar di Eropa dan total kompleksnya dapat menampung hingga 10.000 orang. Masjid Baitul Futuh terpilih sebagai salah satu dari 50 bangunan terbaik yang harus dikunjungi di dunia oleh The Information – majalah pelengkap dari surat kabar nasional The Independant yang baru-baru ini memenangkan penghargaan Newspaper of the year.

Sumber: Alislam.org
Penerjemah: Mashud Akhmad

Leave a Reply

Begin typing your search above and press return to search.
Select Your Style

You can choose the color for yourself in the theme settings, сolors are shown for an example.