Aspek universal Islam nampak jelas dalam rukun Iman. Allah yang disebutkan dalam rukun iman pertama merupakan Pencipta Semesta Alam dan dipahami sebagai ‘Tuhan non-denominasi’ (tidak hanya dimiliki oleh satu agama tertentu).
Allah telah menciptakan segala sesuatu dan di bawah sifat Ar-Rahman, Dia telah menyediakan segala sumber daya bagi setiap makhluk tanpa mereka minta terlebih dahulu bahkan sebelum mereka diciptakan. Di bawah sifat Ar-Rahim, Dia memberikan ganjaran bagi setiap makhluk atas upaya mereka. Sifat ini bahkan juga berlaku bagi orang-orang tidak beriman kepada Allah. Jadi Dia adalah Tuhan universal, bukan Tuhan satu golongan atau suku tertentu saja.
Kemudian umat Islam diajarkan untuk meyakini semua para Nabi, hal ini juga memberikan dasar universal Islam. Keyakinan semacam itu mengarahkan pada sikap memahami spriritualitas orang lain, menciptakan rasa hormat bagi pendiri agama lain, sehingga membantu menciptakan rasa saling menghormati dan menghargai semua nabi.
Orang-orang tidak akan pernah melihat seorang Muslim merendahkan atau memperolok atau membuat karikatur Nabi Isa atau Musa atau nabi-nabi lainnya, alaihimus salam.
Demikian pula, keimanan umat Islam pada semua kitab suci yang telah diturunkan sebelumnya merupakan sarana rohani yang kuat. Umat Islam didorong untuk membaca kitab-kitab suci itu dan membangun pemahaman tentang dasar kerohanian orang lain.
Konsep pertanggung-jawaban di dunia dan akhirat juga merupakan aspek universal, di mana setiap orang diminta untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan dan niat mereka. Tidak ada konsep penebusan dosa. Kita menanggung beban perbuatan kita masing-masing.
Islam adalah satu-satunya agama menolak sepenuhnya gagasan bahwa bahwa kebenaran merupakan monopoli agama, ras, atau golongan tertentu, sebaliknya Islam menyatakan bahwa petunjuk Ilahi merupakan karunia yang bersifat umum yang telah membimbing manusia di segala zaman.
Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa tidak ada suatu ras atau suatu umat yang tidak dianugerahi dengan karunia petunjuk Ilahi, dan tidak ada wilayah di bumi atau tidak pula ada satu orang pun yang tidak menerima Nabi dan Utusan Tuhan.