Cisalada (27/11/2021). Ruangan Sekolah Dasar Negeri Ciampea Udik 03 pagi itu terlihat berbeda, beberapa ruangan kelas disatukan dan terlihat kursi-kursi tersusun begitu rapi. Panggung berukuran besar terletak di satu sudut ruangan, dihias spanduk sebagai latarnya bertuliskan “DEKLARASI KP. SIAGA DONOR MATA”.
Ya, pagi itu kampung Cisalada sebagai perkampungan yang mayoritas penduduknya merupakan warga Ahmadiyah menyelenggarakan acara Deklarasi Kampung Siaga Donor Mata.
Acara dimulai sekitar pukul 09.30 WIB, dibuka dengan pembacaan ayat Suci Al-Quran dan dilanjutkan dengan laporan Ketua Panitia Pelaksana bapak Farid Hasyim. Dalam laporannya ia menyebutkan bahwa kampung Cisalada yang beranggotakan 700 orang ini, memiliki lk 400 orang yang telah terdaftar sebagai calon donor mata. Adapun yang sudah mendonorkan korneanya berjumlah 31 orang. Menutup sambutannya ia berharap semoga data calon pendonor mata ini dapat terus bertambah dan menjadi suatu momen dalam kiprah kemanusiaan.
Sebelum diisi dengan sambutan-sambutan, acara yang dipandu oleh bapak Diki anggota Bandung Wetan ini meminta kepada semua yang hadir berdiri dengan sikap sempurna untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Acara sambutan dimulai dengan mempersilahkan tamu undangan yaitu Kepala Puskesmas Ciampea Udik, dr. Lukman Azis untuk memberikan sambutannya. Beliau sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan deklarasi ini untuk memenuhi kesejahteraan dan kebutuhan masyarakat. Beliau juga berpesan dengan dijadikannya Cisalada sebagai desa siaga, berharap harus siap siaga untuk menolong bagi sesama yang membutuhkan, terutama kebutuhan panca indera yaitu mata. Karena menurutnya mata adalah jendela dunia.
Dokter Lukman Azis yang baru bertugas satu tahun di Ciampe Udik ini menyatakan bahwa kegiatan ini semoga benar-benar mendapat dukungan dari masyarakat dan apapun yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi kepentingan umum.
Sambutan kedua diberikan kepada Mubaligh Daerah Jabar 02 Mln.Dili Sadili fadhal Ahmad. Beliau menyitir sebuah ayat suci Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 93, yaitu “Kamu tidak akan mencapai kebajikan sempurna, sebelum kamu menginfakkan dari apa yang paling kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.” Dan salah satu hadits yang menyatakan bahwa “Ada tiga amalan manusia setelah meninggal yang akan terus menyertai kita yaitu ilmu yang bermanfaat, sodaqah yang terus mengalir dan anak anak yang shaleh.” Belum dikatakan pengabdian yang hakiki di mata Allah sebelum kita memberikan apa yang kita cintai, bermanfaat untuk bagi orang lain, yaitu dalam hal ini kornea mata kita. Inilah sodaqah yang terus mengalir yaitu dengan menjadi pendonor mata.
Sambutan ketiga yaitu perwakilan Danramil Agus Purnama Yusuf. Beliau menyatakan kebahagiaannya saat ini karena ia mengetahui bahwa di Cisalada ini sejak tahun 1991 sudah ada pendonor mata.
“Jarang ada orang yang ikhlas, semoga mereka yang sudah ikhlas untuk mendonorkan mata ini, dicatat oleh Allah Ta’ala menjadi kebaikan”. Ucapnya di depan puluhan aggota yang sebagian besar merupakan keluarga ahli waris yang telah mendonorkan matanya.
Danramil yang berasal dari daerah Cibarusah-Bekasi ini juga menyinggung mengenai vaksin yang telah dilaksanakan di Cisalada. Beliau mendapat laporan dari bapak Lurah bahwa warga yang telah divaksin jumlahnya luar biasa sementara banyak warga lainnya masih sulit untuk divaksin. Ia mengetahui kampung Cisalada sejak lama dan baru sekarang lagi menginjakkan kakinya disini. “Saya tau Cisalada dari dulu” ungkapnya mengakhiri sambutan.
Sedianya Kepala Desa, Camat dan kapolsek juga telah diundang dalam acara tersebut namun mereka berhalangan hadir. Sambutan kali ini datang dari RW Ciampea bapak Diden. Atas nama warga, beliau berpesan agar selalu menjaga persatuan dan kesaatuan agar tetap kondusif dan agenda ini dapat terus berjalan. “Saya sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini, yang dari aspek sosial sangat luar biasa. Kepedulian sesama umat dan hal ini sesuatu yang langka yang bisa ditularkan kepada warga lainnya”.
Sambil menunggu kedatangan tamu dari Bank Mata, pembawa acara mengadakan Q&A dengandengan dua orang narasumber yaitu Mln. Dili Sadili dan dokter Azis seputar mitos yang berkembang di masyarakat. Pertanyaan itu diantaranya apakah betul jika kita meninggal kemudian organ kita salah satunya hilang, maka arwahnya akan kembali ke bumi untuk mencari organ tersebut. Pertanyaan lainnya jika organ “second” yang sudah kita pakai selama kita hidup, ketika nanti diberikan kepada orang lain, apakah masih bisa digunakan dengan baik. Semua pertanyaan ini dapat dijawab dengan lugas oleh para narasumber.
Kemudian pembawa acarajuga meminta bapak Ghani perwakilan dari Gift of Sight suatu kegiatan kemanusiaan dibawah bendera HF dan bapak Iman Ahmad Nurjaman dari KDMI untuk naik ke atas panggung. Mereka diminta untuk menjelaskan secara singkat sejarah perkembangan donor mata di Indonesia termasuk kendala yang dialami dan perkembangan donor mata terkini dari komunitas Ahmadiyah. Tak lupa diceritakan juga suka dukanya menjadi tenaga eksisi kornea mata, dimana kini komunitas Ahmadiyah telah bekerjasama dengan Bank Mata untuk mengadakan pelatihan eksisi atau pengambilan kornea mata untuk menjadi tenaga eksisi di daerahnya masing masing sehingga niat mulia calon donor mata untuk mendonorkan matanya dapat terlaksana.
Puncak acara kali ini adalah pembacaan Deklarasi kampung Cisalada sebagaii Kampung Siaga Donor Mata yang dibacakan oleh bapak Mubarik Ahmad yang merupakan Ketua Komunitas Donor Mata Cisalada yang juga Ketua RW 05 Kp Cisalada. Dihadapan sekitar 55 orang yang hadir, pembacaan Deklarasi ini juga diikuti oleh perwakilan anggota Jemaat Cisalada yang ikut berdiri di atas panggung dengan mengenakan kaos seragam yang sengaja dipersiapkan untuk acara tersebut. Sirine berbunyi menandai selesainya pembacaan deklarasi tersebut.
Perwakilan tamu undangan termasuk perwakilan dari HF yaitu Ahmad Masihudin dan PPLI yang diwakili oleh Anggota Kehormatan Ibu Zahida Ruwaidah, Sekretaris Tajnid ibu Linda Khalida dan wakil Sekum ibu Isye Nuraisya diminta ke depan untuk menandatangani spanduk yang terpampang di belakang panggung. Penyerahan sertifikat oleh 5 orang perwakilan dari Bank Mata yang telah hadir diberikan secara simbolis kepada beberapa perwakilan dari ahli waris yang telah mendonorkan matanya.
Acara diakhiri dengan do’a penutup dipimpin oleh Mln Yayan Mulyana Abdul Karim, Mubaligh Ahmadiyah yang bertugas di Cisalada. Selanjutnya sebagai pelengkap acara diadakan foto bersama, untuk mendokumentasikan rangkaian deklarasi yang merupakan bagian dari program kerja Komunitas Donor Mata Indonesia dan Majlis Ansharullah Jemat Ahmadiyah Indonesia bidang Itsar yaitu pengkhidmatan sosial bidang kemanusiaan. Semoga dengan adanya deklarasi ini diharapkan bisa menjadi bagian dari solusi atas persoalan senjangnya antara kebutuhan kornea dengan jumlah pendonor kornea mata.
Comments (1)